viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan………..…ii
Pernyataan Hasil Karya Pribadi………...……... iii
Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian………..…….….... iv
Kata Pengantar……….vi
Daftar Isi………..…………..viii
Daftar Gambar………...……….. xii
Daftar Tabel………...…..…..…... xiv
Data Lampiran………..………..………...… xv
Daftar Pustaka………..………….… xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………..……….... 1
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup...………..….… 2
1.2.1 Identifikasi Masalah………...……….. 2
1.2.2 Rumusan Masalah………...………. 2
1.2.3 Ruang Lingkup Perancangan………...… 2
1.3Tujuan Prancangan…..………...……….. 3
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………...…. 3
1.5Sistematika Penulisan………..………... 3
1.6Skema Perancangan………..…... 5
2.2Promosi……….. 6
2.2.1 Pengertian Promosi……… 6
2.2.2 Tujuan Promosi….………. 7
2.2.3 Bauran Promosi………..…….… 9
2.3 Definisi Event………...……….. 10
2.3.1 Bentuk-bentuk Event……….. 10
2.3.2 Fungsi dan Tujuan Event………...……… 12
2.4 Pengertian Kelenteng………...…….…. 12
2.5 Teori Warna Kelenteng………...……….….. 13
2.6 Kebudayaan……… 14
2.7 Pemasaran………...……….….. 14
2.7.1 Unsur Utama Pemasaran……… 14
2.7.1.1 Unsur Strategi Persaingan………....….. 15
2.7.1.2 Unsur Taktik Pemasaran....………....… 15
2.7.1.3 Unsur Nilai Pemasaran……….. 15
2.8 SWOT……….…… 16
2.8.1 Pengertian dan Analisis SWOT……….. 16
2.8.2 Tujuan Analisis SWOT……….…. 16
2.8.3 Penjabaran Analisis SWOT……….... 17
BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta…… 18
x Universitas Kristen Maranatha
3.1.4 Sejarah Kelenteng Xie Tian Gong..………...… 21
3.1.5 Data Wawancara kepada Sugiri Kustedja………. 25
3.1.6 Data Kuesioner………..………… 25
3.1.7 Studi Banding………... 30
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan STP………..… 32
3.5 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan SWOT………..…… 33
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi………..……… 34
4.2 Konsep Kreatif………..…….... 34
4.3 Konsep Media………..….. 35
4.3.1 Logo………..………. 35
4.3.2 Media Perancangan……….... 35
4.4 Hasil Karya………...…. 37
4.4.6 Iklan Bandung Infomedia……….. 45
4.4.7 Media Sosial………...……… 45
4.4.8 X-Banner……… 46
4.4.9 Umbul-Umbul……… 46
4.4.10 Spanduk……….. 47
4.4.12 Seragam Panitia………....… 48
4.4.13 Sticker Amidis………..… 48
4.4.14 Desain Pin……….. 49
4.4.15 Desain Kaos………....49
4.4.16 Desain Kipas………..… 50
4.5 Budgeting………..……… 50
4.6 Timeline………..…………... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..………. 52
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tampak Depan Kelenteng Xie Tian Gong.………… ………. 22
Gambar 3.2 Gerbang Masuk Kelenteng Xie Tian Gong………... 23
Gambar 3.3 Altar Tempat Sembahyang.………..………. 23
Gambar 3.4 Prasasti Nama-Nama Penyumbang Dana Untuk Perbaikan Kelenteng... 24
Gambar 3.5 Tempat Dupa………...………...……… 24
Gambar 3.6 Vihara Tri Dharma Bumi raya………..…... 31
Gambar 4.1 Logo Cap Go Meh Festival 2013.………... 38
Gambar 4.2 Warna Logo………...………..…….. 39
Gambar 4.3 Logogrid Cap Go Meh Festival 2013………..….. 39
Gambar 4.4 Logogram………..………...………….. 40
Gambar 4.5 Logotype………..….. 40
Gambar 4.6 Aplikasi Logo………... 40
Gambar 4.7 Poster……….………... 42
Gambar 4.8 Flyer……….………..……… 43
Gambar 4.9 Brosur Tampak Depan….………..… 43
Gambar 4.10 Brosur Tampak Dalam………...…… 44
Gambar 4.11 Iklan Koran……….………..………. 44
Gambar 4.12 Iklan Bandung Infomedia………..… 45
Gambar 4.13 Media Sosial………...…… 45
Gambar 4.14 X-Banner….………..……… 46
Gambar 4.16 Spanduk…...……….… 47
Gambar 4.17 Wall Design.………..……… 47
Gambar 4.18 Seragam, Nametag, dan Topi Panitia..………..… 48
Gambar 4.19 Sticker pada Tutup Gelas Amidis……….……….... 48
Gambar 4.20 Desain Pin………..………..…. 49
Gambar 4.21 Desain Kaos……….…. 49
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Ketertarikan terhadap Kebudayaan Tionghoa………..……. 26
Tabel 3.2 Pernah atau Tidaknya Mengunjungi Kelenteng Xie Tian
Gong………..……. 27
Tabel 3.3 Pengetahuan mengenai Kelenteng Xie Tian Gong mendapat
penghargaan dari Bandung Heritage Society………..……... 27
Tabel 3.4 Setuju atau Tidaknya jika festival Cap Go Meh diadakan di Kelenteng
Xie Tian Gong……… 28
Tabel 3.5 Ketertarikan untuk Mengunjungi Festival Tionghoa di Kota
Bandung………... 29
Tabel 3.6 Sumber Info Mengenai Diadakannya Festival
Tionghoa……… 29
Tabel 3.7 Gambaran Festival Tionghoa yang Diharapkan Ada di Kota
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Form Pertanyaan Kuesioner
Lampiran 2 Proses Pembuatan Karya
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebudayaan Tionghoa yang pada awalnya kurang diperhatikan di
Indonesia, kini mulai diakui. Dimulai dengan diakuinya Hari Raya Imlek
sebagai salah satu hari nasional, kebudayaan Tionghoa kini mulai menarik
minat masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih jauh tentang kebudayaan
tersebut. Dua tahun terakhir ini, Bandung menjadi salah satu kota yang mulai
meramaikan kebudayaan Tionghoa melalui acara Kirab Budaya Gap Go Meh
yang diadakan 15 hari setelah Hari Raya Imlek.
Hari raya Cap Go Meh yang biasa dirayakan 15 hari setelah hari
Tahun Baru Imlek, merupakan akhir dari rangkaian perayaan acara tahun
baru. Diramaikan oleh atraksi barongsai dan liong, juga dihiasi dengan
lampion berwarna-warni, menjadikan acara festival kebudayaan Tionghoa itu
diminati oleh masyarakat pada umumnya.
Di samping ramainya acara tersebut, Kelenteng Xie Tian Gong yang
terletak di Jalan Kelenteng No. 1, adalah bangunan tua yang telah berdiri
sejak tahun 1896. Merupakan kelenteng pertama dan tertua di Bandung, serta
mendapat penghargaan sebagai bangunan dan situs bersejarah dari Bandung
Heritage Society. Dibangun pertama kali dengan nama Kelenteng Sheng Di
Miao yang ditujukan sebagai sarana peribadatan kepercayaan tradisional para
etnis Tionghoa yang berasal dari Tiongkok, kemudian berubah menjadi
Kelenteng Xie Tian Gong (berarti kelenteng masyarakat) yang dibangun
ulang pada tahun 1917. Memiliki nilai sejarah yang berharga dan bentuk
bangunan khas Tionghoa yang menarik, dapat menjadi nilai tambahan untuk
diadakannya festival Cap Go Meh di Kelenteng Xie Tian Gong
Festival Cap Go Meh ini dapat menambah nilai wisata bagi kota
Bandung, dimana festival ini tidak hanya akan menarik minat masyarakat
Go Meh ini pun dapat dijadikan sebagai event untuk melestarikan
kebudayaan Tionghoa yang sudah mulai memudar.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Kurangnya minat para dewasa awal di kota Bandung untuk mengetahui
lebih dalam mengenai kebudayaan Tionghoa terutama festival Cap Go
Meh.
2. Sebagai kelenteng tertua di Bandung yang memiliki nilai sejarah dan
bentuk bangunan yang menarik, tidak membuat kelenteng Xie Tian Gong
menjadi tempat diadakannya festival Cap Go Meh tiap tahunnya.
1.2.2 Rumusan Masalah
Dari materi yang telah dijabarkan di atas, maka perlu dibuat beberapa
rumusan masalah yang nantinya akan menjadi acuan dalam proses
perancangan event dan promosi. Rumusan masalah yang telah teridentifikasi
sebelumnya, yaitu :
1. Bagaimana merancang promosi festival Cap Go Meh Bandung yang baik
sehingga mampu menarik wisatawan untuk berkunjung?
1.2.3 Ruang Lingkup Perancangan
Ruang lingkup perancangan yang akan dipilih untuk mengatasi
permasalahan yang telah dijabarkan, yaitu
Media Promosi
Media ini merupakan cara untuk memperkenalkan Kelenteng Xie Tian Gong
kepada masyarakat. Promosi berupa :
3 Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan disesuaikan dengan rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
1. Membuat sebuah desain perancangan festival Cap Go Meh yang mampu
menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke acara tersebut.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk menunjang
kelangsungan perancangan ini maka akan dilakukan beberapa teknik
pengumpulan data, di antaranya adalah: • Observasi
Akan dilakukan observasi langsung ke Kelenteng Xie Tian Gong dan
mengambil gambar-gambar untuk dijadikan sebagai data gambar. • Wawancara
Melakukan wawancara khusus kepada Bapak Sugiri Kustedja, selaku
peneliti kelenteng-kelenteng di Bandung. • Studi Pustaka
Dilakukan untuk mencari dan menambah pengetahuan mengenai semua
yang berkaitan dengan judul dan data-data lain yang diperlukan dengan
sumber dari buku dan internet • Kuesioner
Membuat dan menyebarkan kuisioner kepada pihak-pihak yang sesuai
dengan target yang dituju.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam Bab I, yaitu Pendahuluan, penulis menguraikan latar belakang
masalah, permasalahan dan ruang lingkup, identifikasi masalah, rumusan
masalah, ruang lingkup perancangan, tujuan perancangan, sumber dan teknik
Dalam Bab II, yaitu Landasan Teori, penulis menguraikan tentang
pengertian dari promosi, pengertian dari event, pengertian kelenteng, dan
teori warna yang digunakan dalam kelenteng, teori SWOT dan STP.
Dalam Bab III, yaitu Data dan Analisis Kelenteng Xie Tian Gong,
penulis menguraikan sejarah mengenai Kelenteng Xie Tian Gong, data
wawancara, data kuesioner, studi banding, serta analisis terhadap
permasalahan berdasarkan data dan analisis seperti STP dan SWOT.
Dalam Bab IV, yaitu Pemecahan Masalah, penulis menguraikan
pemecahan dari masalah yang diidentifikasikan, berupa paparan konsep
komunikasi, konsep kreatif, dan konsep media yang berisi logo, media
perancangan, dan hasil karya yang telah dikerjakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Perkembangan kebudayaan Tionghoa di Indonesia sudah mulai diakui
oleh masyarakat, bahkan sudah mulai menjadi sebuah objek pariwisata
budaya. Bandung sudah mulai menjadi salah satu kota yang mempelopori
adanya kegiatan kebudayaan ini khususnya untuk perayaan Cap Go Meh.
Dengan diadakannya di Kelenteng Xie Tian Gong, dapat memberi
nilai lebih, yaitu memperkenalkan keunikan dari kelenteng tersebut yang
merupakan kelenteng tertua di Bandung, serta menambah nilai wisata bagi
kota Bandung itu sendiri.
Akan menjadi sebuah acara kebudayaan yang sangat menarik bagi
masyarakat, terutama para dewasa awal di kota Bandung, dimana mereka bisa
mengetahui lebih dalam lagi mengenai sejarah adanya perayaan Cap Go Meh.
Sehingga kebudayaan Tionghoa sendiri tidak akan punah, tetapi terus
dilestarikan melalui acara festival ini.
Perancangan promosi event ini diharapkan mampu mengajak
masyarakat Bandung dan sekitarnya, terutama para dewasa awal untuk
menghadiri acara festival ini.
5.2 Saran Penulis
Dalam membuat sebuah desain, seorang desainer grafis harus
53 Universitas Kristen Maranatha
Desainer juga harus bisa memberikan desain yang atraktif, karena
rancangan desain event festival ini harus mampu menarik target market yang
dituju, sehingga mereka memiliki keinginan untuk menghadiri festival ini.
Pemilihan media promosi juga harus dibuat sesuai dengan target
market yang akan dituju sehingga promosi yang dilakukan sehinggga
pengeluaran yang dilakukan dibuat secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Suryawangi, 2011 :18 Wisata
Kotler,Philip dan Waldemar Pfoertsch.2006.B2B Brand Management.Jakarta:
PT.Bhuana Ilmu Populer
Pudjiastuti, Wahyuni (2010). Bentuk-Bentuk event, Pustaka Skripsi
Raymond Williams (1961: 16) Budaya.
Smalley (1972: 39) Kebudayaan sebagai “blue print”.
Nostrand (1989: 51) Definisi Budaya.
Muftiadi, Anang dan Andri Akbar Awaluddin.2010.Perekonomian Kota
Bandung dalam Konstelasi Jawa Barat. [online].
(http://andriakbar.blogspot.com/2010/01/ekonomi-wilayah-
sosial-budaya-kota.html. Diakses tanggal 14 Febuari 2012)
Firawan Widyasari.2007.Perancangan Media Promosi Wisata Jember.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/134413