(B. Seni)
Revitalisasi Arsitektur Tradisional Jawa
melalui Unsur Visual dan Makna Simboliknya
sebagai Strategi Melestarikan Nilai Local Wisdom dan Meningkatkan Daya Tarik
Pariwisata Budaya di Surakarta
Djono; Subiyantoro, Slamet; Utomo, Tri Praseyo
LPPM UNS, Penelitian, DP2M DIkti, Hibah Bersaing Lanjutan, 2012
Rumah tradisional Jawa bukan sekedar tempat untuk dihuni, melainkan juga dimaknai sebagai bentuk perwujudan dari cita-cita dan pandangan hidup yang bersifat simbolis (Santosa, 2000: 68). Bentuk dan susunan khas yang terdiri pendhapa, pringgitan, dalem, dapur, gandhok maupun
gadri merupakan struktur wujud yang dijiwai oleh nilai kearifan budaya Jawa yang sangat luhur
(Suhardi, 2004: 28). Bentuk bangunan rumah Jawa yang kaya akan nilai-nilai estetis dan etika itu, telah dilupakan keberadaannya tidak dikenal lagi terutama bagi generasi muda jaman sekarang. Bisa saja bentuk seni bangunan joglo ini menjadi terasing di tengah masyarakat Jawa pada generasi mendatang. Tragisnya lagi ádalah bahwa persoalan pelestarian budaya ini belum dijadikan perhatian utama di Surakarta yang dikenal sebagai kota budaya. Bahkan warisan budaya yang bersejarah dan bernilai tinggi ini masih dinilai sebelah mata, belum dikembangkan dalam konteks pembangunan yang berdampak positif bagi masyarakat (Subiyantoro, 2007: 34).
Kenyataan ini amat memprihatinkan, karena sebenarnya potensi budaya tersebut bisa dikokohkan kembali sebagai aset seperti kegiatan pariwisata yang berdampak luas terhadap aspek ekonomi, sosial dan budaya. Maka kajian hal ini menjadi sangat penting artinya untuk mengembangkan model revitalisasi arsitektur tradisional Jawa yang mampu mengokohkan nilai kearifan lokal namun bisa pula berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di Surakarta.
Pada penelitin tahun kedua ini, bertujuan sebagai berikut:
1. Menyusun panduan model revitalisasi melalui unsur visual dan makna simbolik
2. Melakukan pendampingan revitalisasi melalui interpretasi unsur visual dan makna simbolik rumah joglo melalui kegiatan pariwisata kepada stakeholders (guide, pemilik, pedagang, jasa transport, pelaku wisata, wakil Dinas Pariwisata)
3. Menguji coba model revitalisasi rumah joglo dalam konteks pariwisata budaya di Mangkunegaran, dalem Kalitan, dan dalem Brotodiningratan
4. Desiminasi kepada stakeholders yang lebih luas melalui berbagi media seperti artikel ilmiah nasional, buku ajar dan melalui seminar
Out put yang dihasilkan, yakni sebagai berikut:
1. Buku panduan revitalisasi joglo, 2. Artikel nasional terakreditasi
3. Buku ajar ”seni arsitektur tradisional dan pariwisata budaya” 4. Sertifikat hak cipta (HKI) model revitalisasi
Penelitian ini dinilai memiliki keutamaan, yakni:
1. Upaya untuk melestarikan aset budaya yang hampir punah
2. Meningkatkan ekonomi yang berdampak pada ketahanan budaya lokal 3. Membangun citra kota Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa