• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan kedalam. - Berdasarkan sumbernya zat aditif dibedakan menjadi 2, yaitu :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "- Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan kedalam. - Berdasarkan sumbernya zat aditif dibedakan menjadi 2, yaitu :"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN ILIR

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 4 SATU ATAP INDRALAYA

Alamat : Dsn II desa Ulak Segelung Parit Kec. Indralaya KodePos 30662

N A M A G U R U : ETI SUFARNINGSIH,S.Pd.,M.Si NAMA SEKOLAH : SMPN 4 SATAP INDRALAYA MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : VIII

SEMESTER : GANJIL

MATERI POKOK : ZAT ADITIF TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

SUREL : etisufarningsih50@guru.smp.belajar.id

/ etisufarningsih69@gmail.com

▸ Baca selengkapnya: bumbu adalah bahan tambahan makanan yang sengaja ditambahkan untuk memperbaiki rasa pada masakan. klasifikasi bumbu berdasarkan akar/umbi adalah

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP )

Satuan Pendidikan : SMPN 4 SATU ATAP INDRALAYA Mata Pelajaran : IPA

Kelas/ Semester : VIII/Ganjil Materi Pokok : ZAT ADITIF

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (disimulasikan 10 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI Kompetensi Pengetahuan

3.6. Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan

3.6.1 Mendeskripsikan pengertian zat aditif dan macam-macam zat aditif

3.6.2 Mendeskripsikan batas penggunaan zat aditif

C. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan literasi dan diskusi, peserta didik mampu Menjelaskan tentang pengertian zat aditif dengan benar.

2. Melalui kegiatan literasi dan diskusi, peserta didik mampu Menjelaskan macam-macam zat aditif dengan benar.

3. Melalui kegiatan literasi dan diskusi,peserta didik mampu menjelaskan batas penggunaan zat aditif dengan benar.

(3)

D. Materi Pembelajaran

- Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan kedalam makanan, baik pada saat memproses, mengolah, mengemas, atau menyimpan makanan.

- Berdasarkan sumbernya zat aditif dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Zat aditif alami adalah zat tambahan makanan yang diperoleh dari alam,tanpa disintesis atau dibuat terlebih dahulu.

2. Zat aditif sintetis/buatan adalah zat aditif atau zat tambahan makanan yang diperoleh melalui sintesis (pembuatan), baik dilaboratorium maupun industri, dari bahan-bahan kimia yang sifatnya hampir sama dengan bahan alami yang sejenis.

- Batas penggunaan zat aditif dalam makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

- Penggunaan zat aditif pada makanan dianjurkan sesuai dengan aturan yang tercantum pada etiket penggunaan. Beberapa zat aditif yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh diantaranya :Pemanis buatan Aspartam (E951),Pewarna Tartrazine (E102),Sunset yellow FCF (E110),Quinoline yellow (E104), Karmoisin (E122), Ponceau 4R (E124), Allura Red (129),Formalin, Boraks,Monosodium Glutamat (MSG), Pewarna Rhodamin B, Sakarin, Kalium Asetat (E261), Kalium Benzoat (E213), Asam Benzoat (E210), Kalium Nitrit(E249), Kalium Nitrat (E252), Natrium Nitrit (E250), dan Natrium Nitrit (E251)

E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik

Metode : diskusi Kelompok Model : Discovery Learning Teknik : Window shopping

F. Media,Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Lembar kerja peserta didik “Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman Kemasan”

2. Makanan dan minuman Kemasan 3. Kertas Karton

G. Sumber belajar.

a. Zubaidah Siti, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

b. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017 edisi Revisi. Buku Guru ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

c. Agus Triyono,M.Pd, dkk.2017.IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII.Jakarta:Erlangga.

d. Handout “ Zat Aditif”

(4)

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran TAHAP

PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI

WAKTU A. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

Pendahuluan

(persiapan/orientasi) 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan bersyukur ( religius)((

2. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a sebelum memulai kegiatan pembelajaran( religius)(

3. Guru memeriksa mengabsen peserta didik(integritas) 4. Guru mengingatkan peserta didik untuk duduk sesuai

kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

4 menit

Apersepsi 5. Guru bertanya jawab dengan peserta didik terkait materi sebelumnya.

6. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pentingnya memahami zat aditif dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya

• mengapa minuman yang dijual dikantin dibuat berwarna warni ?

• apakah zat warna pada minuman tersebut diperlukan oleh tubuh kita?

3 menit

Motivasi 7. Memberikan gambaran materi zat aditif serta menjelaskan manfaat zat aditif dalam kehidupan sehari-hari

8. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3 menit

B. Kegiatan Inti (menggunakan Model Discovery Learning) (60 menit) Pemberian

rangsangan (Stimulation)

Guru Membagikan pertanyaan kepada peserta didik (dalam bentuk kartu-kartu pertanyaan).

Guru Meminta peserta didik untuk mendeskripsikan pertanyaan tersebut.

Memfasilitasi peserta didik berdiskusi materi zat aditif.

Memfasilitasi peserta didik untuk mendeskripsikan pertanyaan-pertanyaan tentang zat aditif:

1. Jelaskan pengertian zat aditif!

2. Jelaskan apa tujuan pemberian zat aditif pada makanan!

15 menit

(5)

3. Jelaskan macam-macam zat aditif!

4. Jelaskan batas penggunaan zat aditif pada makanan?

5. Jelaskan akibat buruk dari penggunaan zat aditif bagi kesehatan!

Peserta didik Menuliskan hasil diskusinya pada kertas karton. (literasi)

Peserta didik menempelkan jawaban dari kelompoknya pada dinding kelas.

Peserta didik diminta untuk melakukan windows shopping (berkunjung ke kelompok lain untuk melihat hasil kerjannya dan membandingkan dengan kerja kelompok sendiri).

Meminta perwakilan dari dua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya dan Meminta kelompok lainnya menanggapinya.

Pernyataan/identifi kasi masalah (Problem statement)

Guru membagikan LKPD“ Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman kemasan”

Meminta peserta didik mengidentifikasi masalah di dalam kelompoknya masing-masing.

Mengkonfirmasi rumusan masalah yang telah disusun masing-masing kelompok. Rumusan masalah yang diharapkan adalah: “ bagaimana pengaruh penggunaan zat aditif pada makanan dan minuman bagi kesehatan?’’

5 menit

Pengumpulan Data

(Data collection) Guru Memfasilitasi peserta didik menyiapkan diskusi sesuai LKPD zat aditif pada makanan dan minuman kemasan”.

Guru membimbing dan Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan diskusi “zat aditif pada makanan dan minuman kemasan“ bersama anggota kelompoknya.

(gotong royong)(

Memfasilitasi peserta didik mengumpulkan data pengamatan.

10 menit

(6)

Pengolahan Data

(Data Processing); Peserta didik mengumpulkan data hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan yang ada di LKPD.

Peserta didik berdiskusi dan membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang pengaruh penggunaan zat aditif pada makanan dan minuman bagi kesehatan.

10 menit

Pembuktian

(Verification) • Peserta didik membuktikan hasil diskusi dengan data- data maupun teori-teori yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan zat aditif pada makanan dan minuman bagi kesehatan buku paket maupun buku penunjang lainnya.

Memfasilitasi peserta mengkonfirmasi hasil pekerjaannya dengan sumber lain yang relevan.

Memperbaiki hasil laporan diskusi setelah dibandingkan dengan dengan bahan bacaan dan materi di buku paket.

5 menit

Menarik

kesimpulan/generalis asi (Generalization),

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pengamatan melalui diskusi kelas.

• Guru meminta kelompok lain menanggapi kelompok yang sedang presentasi sehingga terjadi tanya jawab / diskusi kelas dengan bimbingan guru.

• Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil kegiatannya.

• Guru memberikan penguatan akhir

15 menit

C. Kegiatan Penutup (10 Menit)

1. Peserta didik membuat kesimpulan materi Zat Aditif dengan bimbingan guru

2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan 3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan

memberikan penghargaan pada kelompok terbaik

4. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru untuk mengukur sejauh mana pengetahuan peserta didik terhadap materi hari ini

5. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

6. Peserta didik mendapat penguatan pendidikan karakter dari guru.

(7)

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial : Observasi dalam pembelajaran 2. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja

3. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis diakhir pembelajaran

Mengetahui , Indralaya, Mei 2022

Kepala SMP Negeri 4 Satu Atap Indralaya Guru Mata Pelajaran IPA,

Eti Sufarningsih, S.Pd, M.Si Eti Sufarningsih, S.Pd.,M.Si NIP. 19741005 199903 2 002 NIP. 19741005 199903 2 002

(8)

Bahan Ajar

A. Pengertian Zat Aditif

Semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pengolahan dan penyimpanan dinamakan zat aditif

Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, yang dimaksud bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan untuk mempengaruh sifat atau bentuk pangan.

Kesehatan, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Direktorat dan Makanan (Dirjen POM).

Fungsi zat aditif, diantaranya sebagai pewarna, penyedap rasa dan aroma, antioksidan, sekuestran (zat pengikat logam), pemanis, peng

pengawet.

Pemberian zat aditif pada makanan secara garis besar bertujuan untuk :

1. Mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses pengolahan makanan ada zat gizi yang rusak atau hilang.

2. Agar makanan lebih menarik.

3. Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga.

4. Untuk konsumsi sebagai orang tertentu yang memerlukan diet.

5. Agar makanan lebih tahan lama disimpan.

B. Macam-macam zat aditif

Berdasarkan sumbernya, zat aditif dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan zat aditif sentetis atau buatan.

1. Zat Aditif Alami

ZAT ADITIF Zat Aditif

Semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pengolahan dan penyimpanan dinamakan zat aditif . Menurut Peraturan Menteri

Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, yang dimaksud bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan untuk mempengaruh sifat atau bentuk pangan. Di Indonesia, pemakaian zat aditif diatur oleh K

Kesehatan, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM).

Fungsi zat aditif, diantaranya sebagai pewarna, penyedap rasa dan aroma, antioksidan, sekuestran (zat pengikat logam), pemanis, pengasam, pengembang adonan, serta

Pemberian zat aditif pada makanan secara garis besar bertujuan untuk :

Mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses pengolahan makanan ada zat gizi yang rusak atau hilang.

Agar makanan lebih menarik.

mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga.

Untuk konsumsi sebagai orang tertentu yang memerlukan diet.

Agar makanan lebih tahan lama disimpan.

macam zat aditif

Berdasarkan sumbernya, zat aditif dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan zat aditif sentetis atau buatan.

ZAT ADITIF

Semua bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses pengolahan dan enteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan, yang dimaksud bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan untuk mempengaruhi Indonesia, pemakaian zat aditif diatur oleh Kementerian Jenderal Pengawasan Obat

Fungsi zat aditif, diantaranya sebagai pewarna, penyedap rasa dan aroma, asam, pengembang adonan, serta

Pemberian zat aditif pada makanan secara garis besar bertujuan untuk :

Mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses pengolahan makanan ada zat

Berdasarkan sumbernya, zat aditif dibedakan menjadi dua, yaitu zat aditif alami dan

(9)

Zat aditif alami merupakan zat tambahan makanan yang diperoleh dari alam, tanpa disintesis atau dibuat terlebih dahulu. Zat aditif alami mudah diperoleh dan lebih aman digunakan. Namun kelemahannya zat aditif alami adalah tidak dapat digunakan dalam jumlah banyak, kurang stabil kepekatannya, dan kurang tahan lama.Berikut adalah beberapa contoh zat aditif alami dan kegunaannya.

a. Pewarna 1) Wortel

Wortel dapat memberi warna oranye pada makanan. Wortel juga baik dimakan langsung atau diperas airnya untuk diminum karena mengandung provitamin A, yaitu beta karoten.

2) Kunyit

Kunyit memberi warna kuning agak gelap pada makanan.Kunyit juga sering ditambahkan pada pengolahan daging ayam atau itik untuk menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang khas.

3) Daun Suji

Daun suji memberi warna hijau pada bahan makanan. Daun suji dapat juga digunakan sebagai zat warna pada minuman.

b. Pemanis

1) Gula pasir atau gula tebu

Gula pasir dibuat dari tanaman tebu. Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan sebagai pengawet. Hal ini karena gula dapat menyerap air (bersifat higroskopis). Dengan adanya air, mikroorganisme di dalam makanan tidak dapat berkembang.

2) Gula kelapa (gula jawa)

Gula kelapa dihasilkan dari buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan sebagai pemanis minuman, seperti dawet, es kelapa muda, dan sirop. Gula kelapa juga sering dipakai sebagai pemanis pada saat memasak sayur.

3) Gula Aren

Gula aren dihasilkan dari getah bunga aren. Penggunaannya hampir sama dengan gula kelapa.Hanya saja, gula aren lebih manis sehingga lebih sering digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.

4) Madu

Madu merupakan pemanis yang sangat baik karena mengandung zat-zat gizi alami. Selain sebagai pemanis, penggunaan madu juga menambah kandungan gizi di dalam makanan.

c. Pengawet 1) Garam dapur

(10)

Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat menghambat pertumbuhan dan menumbuhkn bakteri dalam makanan. Hal ini disebabkan garam dapur bersifat higroskopis (menyerap air). Seperti halnya ggula pasir

2) Bawang putih

Bawang putih yang diiris akan mengeluarkan allicin, yaitu suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Zat ini menyebabkan bawang putih dapat digunakan sebagai pengawet.

3) Asam cuka

Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Dengan sifatnya yang asam mampu membunuh bakteri dalam makanan. Larutan asam asetat 4 % dalam air merupakan asam cuka yang sering digunakan sebagai bahan pengawet buah/sayuran untuk mencegah pertumbuhan jamur.

d. Penyedap 1) Gram dapur

Garam dapur merupakan penyedap yang paling sering ditambahkan ke dalam makanan.

Rasa asin dalam garam dapur berasal dari natrium lkorida (NaCl). Garam dapur diperoleh dari air laut yang diuapkan. Akan tetapi, garam laut tidak hanya mengandung natrium klorida, ada pula kandungan magnesium dan kalsium yang menimbulkan rasa pahit. Dengan demikian,garam laut pperlu diolah terlegih dahulu untuk menghilangkan pengotor-pengotor tersebut. Dalam pemprosesan tersebut, kedalam garam ditambahkan bahan yang bermanfaat bagi kesehatan, misalnya iodium. Garam beryodium baik untuk mengurangi resiko penyakit gondok.

2) Bawang putih

Selain sebagai pengawet, bawang putih juga digunakan sebagai bahan penyedap. Selain mengandung allicin, bawang putih juga mengandung sulfur dan iodium yang tinggi.

3) Cabai merah

Cabai merah digunakan sebagai penyedap rasa sekaligus perangsang selera makan. Selain itu, cabai merah juga mengandung vitamin C dan vitamin A. Cabai hijau mengandung kedua vitamin tersebut tetapi dalam jumlah yang lebih kecil.

e. Pemberi aroma 1) Daun jeruk

Daun jeruk memberikan aroma yang khas,segar, dan membangkitkan selera makan. Daun jeruk juga dapat menghilangkan bau amis pada masakan berbahan ikan.

2) Vanili

Vanili memberi rasa dan aroma yang harum. Vanili biasanya digunakan pada pembuatan roti atau kolak

(11)

3) Serai

Serai biasanya digunakan sebagai penambah aroma pada pembuatan minuman penghangat tubuh (minuman serai).Selain itu, serai juga digunakan untuk menambah aroma segar pada makanan bersantan.

4) Daun pandan

Daun pandan biasa ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi berbau harum dan tidak cepat basi.selain itu, aroma harum dari daun pandan juga di manfaatkan pada pembuatan kue,bubur, atau es

f. Bahan Pengasam

Bahan pengasam bertujuan untuk menghilangkan rasa enek (mual) pada saat mengkonsumsi makanan. Bahan pengasam alami, diantaranya jeruk nipis yang biasanya ditambahkan pada soto dan minuman.

2. Zat Aditif Sintetis/buatan

Zat aditif sintetis merupakan zat aditif atau zat tambahan makanan yang diperoleh melalui sintesis (buatan),baik di laboratorium maupun industri, dari bahan kimia yang sifatnya hampir sama dengan bahan alami yang sejenis. Keunggulan zat aditif sintetis adalah dapat di produksi dalam jumlah besar, lebih stabil, takaran penggunaannya lebih sedikit, dan biasanya lebih tahan lama. Adapun kelemahan zat aditif sintesis adalah dapat menimbulkan resiko penyakit kanker atau bersifat karsinogenik jika di konsumsi secara berlebihan.

Berikut ini adalah beberapa contoh zat aditif sintetis dan kegunaannya . a. Pewarna

Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil menarik sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan mengkonsumsinya.

Tabel pewarna sintetis dan penggunaannya

Untuk contoh zat pewarna yang sudah dilarang penggunaannya adalah rhodamin-B (pewarna merah), methanil yellow (pewarna kuning),dan amaranth (pewarna merah).

(12)

b. Pemanis

Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir, gula tebu, atau sukrosa.Pemanis sintetis biasanya dipakai pada pembuatan sirop, sari buah, minuman ringan, dan macam- macam kue. Pemanis sintetis yang sering digunakan diantaranya :

1. Sakarin 2. Aspartam 3. Asesulfam 4. Siklamat 5. Sorbitol

6. Dulsin, untuk dulsin sudah dilarang penggunaannya karena pemanis ini bersifat karsinogenik (pemicu kanker).

c. Pengawet

Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama dan tidak cepat busuk. Bahan pengawet bersifat menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroba atau mikroorganisme yang dapat merusak dan membusukkan makanan. Pengawet sintetis, diantaranya sebagai berikut :

1) Natrium benzoat dan asam benzoat digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap, margarin, saus, manisan, dan buah kalengan.

2) Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan warna daging dan ikan.

3) Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan mentega.

4) Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, serta mengawetkan keju, roti, sari buah dan acar.

Beberapa zat pengawet yang dilarang penggunaannya tetapi masih sering di pakai oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab adalah formalin, boraks, dan terusi.

d. Penyedap

Makanan yang kita konsumsi sehari-hari umumnya menggunakan penyedap atau bumbu masak untuk memberi rasa gurih pada makanan. Penyedap yang paling kita kenal adalah vetsin atau MSG. Selain MSG ada Nukleotida seperti GMP dan IMP.

e. Antioksidan

Antioksidan berfungsi mencegah makanan yang mengandung lemak atau minyak dari ketengikan dikarenakan minyak atau lemak yang terkandung dalam makanan rusak oleh proses oksidasi. Bahan yang termasuk antioksidan, diantaranya :

1) Butil hidroksi anisol (BHA) dan butil hidroksi toluena (BHT) 2) Asam askorbat.

(13)

f. Sekuestran (zat pengikat logam)

Sekuestran merupakan bahan penstabil yang digunakan dalam berbagai makanan olahan.

Sekuestran yang paling sering digunakan adalah asam sitrat dan turunannya, forfat, serta garam etilendiamintetraasetat (EDTA).

g. Penambah aroma (esens/flavour)

Zat aditif ini digunakan untuk memberikan aroma buah-buahan pada makanan, diantaranya : 1) Etil butirat : rasa buah nanas

2) Metil butirat : rasa buah apel 3) Oktil asetat : rasa buah jeruk 4) Amil asetat : rasa buah pisang 5) Butil asetat : rasa buah murbei 6) Etil formiat : rasa buah rum 7) Propil asetat : rasa buah pir h. Pengatur keasaman

Zat aditif ini berfungsi untuk mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh pengatur keasaman sintetis adalah asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam tartrat, natrium bikarbonat, dan amonium bikarbonat.

C. Batas Penggunaan Zat aditif

Informasi mengenai Batas Maksimal Penggunaan Harian (BMP) atau Acceptable Daily intake (ADI) sangat penting diketahui oleh prousen makanan dan masyarakat. ADI merupakan batasan yang tidak menimbulkan resiko jika dikonsumsi oleh manusia dengan perhitungan per kg berat badan.

Tabel batas penggunaan zat aditif

(14)

Sebagai contoh, seorang siswa dengan berat badan 40 kg mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif dengan nilai ADI 5 mg/kg. Maka, batas maksimal konsumsi harian zat aditif tersebut yang diperbolehkan adalah 5 x 40 = 200 mg.

D. Pengaruh Zat Aditif pada kesehatan

Beberapa zat aditif yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan tubuh, diantaranya sebagai berikut :

1. Pemanis Buatan Aspartam (E951)

Aspartam aman dikomsumsi dengn bats ADI 40 mg per kg berat badan, kecuali untuk penderita kelainan genetik fenilketonuria (PKU). Sistem tubuh penderita PKU tidak dapat melakukan metabolisme asam animo fenilalanin yang terdapat pada aspartam sehingga akan menumpuk didalam tubuh. Jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan kerusakan otak. Di Indonesia, pada label pangan olahan yang mengandung pemanis buatan aspartam, dicantumkan peringatan “mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk penderita fenilketonuria”

2. Pewarna Tartrazine(E102), Sunset Yellow FCF (E110), Quinoline Yellow (E104), Karmoisin (E122), Ponceau 4R (E124), dan Allura Red (E129)

Uni Eropa mengharuskan produsen makanan dan minuman yang menggunakan ke enam pewarna makanan tersebut untuk memberikan label peringatan “Dapat menimbulkan masalah perhatian dan hiperaktif pada anak” karena campuran antar zat pewarna tersebut dengan pengawet Natrium benzoat (E211) dapat menimbulkan hiperaktif pada anak anak.

3. Formalin dan Boraks

Formalin dan Boraks sebenarnya merupakan bahan pengawet nonpangan namun sering disalahgunakan untuk mengawetkan makanan. Zat tersebut menimbulkan dampak yang kompleks bagi kesehatan, dintaranya gangguan sistim syaraf, pendaraan di lambung, komplikasi pada otak, gagal ginjal, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang menyerang organ otak, hati, ginjal dan kulit.

4. Monosodium Glutamat (MSG)

MSG atau vetsin secara umum aman digunakan sebagai zat aditif penyedap rasa. Akan tetapi, sebagian orang yang sangat sensitif terhadap MSG akan mengalami gejalah “chinese restaurant syndrome”, yaitu sakit kepala, kulit memerah, berkeringat, rasa kebas dan terbakar di mulut, serta mual.dampak yang parah adalah dada terasa sakit, detak jantung terasa cepat dan tidak normal, sulit bernapas, muka bengkak, serta tenggorokan bengkak. Jika seseorang mengalami gejalan ini setelah makan, ada kemungkinan orang tersebut sensitif terhadap zat aditif MSG atau kandungan glutamat alami yang ada dalam bahan makanan.

5. Pewarna Rodamin B

(15)

Zat pewarna merah ini biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas, namun sering disalahgunakan untuk pembuatan makanan, misalnya kerupuk, terasi, dan cabai merah giling.

Rhodamin B memiliki nama lain D dan C Red No. 19, Food Red 15, ADC Rodamin B, Aizen Rhodamine, dan Brilliant Pink(3,4). Rhodamin B dilarang karena bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Rhodamin B mengandung logam berat dan klorin (Cl). Klorin merupakan senyawa halogen yang reaktif dan bersifat racun bagi tubuh. Selain itu Rhodamin B mengandung senyawa radikal yang dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA tubuh.

Komsumsi Rhodamin B dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, bahkan penyebab timbulnya kanker hati.

6. Sakarin

Penggunaan sakarin sebagai pemanis buatan dinyatakan aman. Meskipun demikian, beberapa orang sensitif terhada kandungan senyawa sulfonamida yang terdapat pada sakarrrin. Reaksi alergi ini dapat berupa sakit kepala, sesak napas, diare, dan gatal. Oleh karena itu, dianjurkan pembatas penggunaan sakarin pada bayi, anak anak, dan ibu hamil.

7. Kalium Asetat (E261)

Zat pengawet yang biasa digunakan pada saus dan acar ini harus dihindari oleh orang yang mengalami gangguan fungsi ginjal karena dapat memperpanjang kerusakan ginjal.

8. Kalsium Benzoat (E213)

Zat pengawet ini biasa digunakan pada makanan yang dibakar, keju, permen karet, dan makanan beku. Zat pengawet ini sebaiknya dihindari oleh orang yang memiliki riwayat alergi.

9. Asam Benzoat (E210)

Sama seperti kalium benzoat,zat pengawet ini juga biasa digunakan pada makanan yang di bakar, keju, permen karet, dan makanan beku. Zat pengawet ini dapat memicu serangan asma, gangguan saraf, dan perilku hiperaktif pada anak anak.

10. Kalium Nitrit (E249)

Bahan pengawet ini juga dapat berfungsi untuk mempertahankan warna daging. Kandungan nitrit dapat memengarui kemampuan darah mengangkut oksigen yang mengakibatkan napas menjadi pendek. Rasa pusing, dan sakiit kepala. Bahan pengawet ini juga bersifat karsinogenik.

11. Kalium Nitrat (E252)

Zat pengawet yang sering digunakan untuk mengawetkan daging ini memicu perilaku hiperaktif dan bersifat karsinogenik.

12. Natrium Nitrit (E250) dan Natrium Nitrat (E251)

(16)

Zat pengewet yang biasa digunakan dalam produk daging fermentasi ini dapat memicu perilaku hiperaktif serta dapat bereaksi dengan zat kimia di lambung membentuk nitrosamina yang bersifat karsinogenik.

(17)

Lampiran PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

a. Lembar Pengamatan Sikap Spiritual

No Aspek yang dinilai Prilaku P//N Tindak

Lanjut 1 Berdoa sebelum dan sesudah

Melakukan Kegiatan

2 Taat dalam Beribadah 3 Berperilaku Syukur dalam

Berbuat

4 Toleransi dalam Beribadah b.Penilaian sikap sosial

No Aspek yang dinilai Prilaku P//N Tindak Lanjut 1 Disiplin dalam Kerja

2 Tanggung jawab terhadap tugas 3 Jujur dalam mengolah data

sesuai data dan fakta 4 Teliti dalam dalam melakukan

observasi dan eksperimen

5 Santun dalam bertutur kata 6 Kerja sama dalam Kelompok 7 Menghargai pendapat teman 8 Berani dalam Mengemukakan

pendapat

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

Nama Sekolah : ………..

Kelas/Semester : ………..

Tahun pelajaran : ………..

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

NO KELOMPOK NAMA SISWA SB B C K

NB. Dengan mencatat siswa yang kurang dalam satu kelompok maka anggota kelompokyang lain sudah pasti memperlihatkan sikap terbuka dan antusias

(18)

2. Penilaian Keterampilan

Penilaian Unjuk Kerja:

Instrumen Penilaian Keterampilan

No. Indikator Hasil penilaian

4 3 2 1

1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Melakukan percobaan 3. Menjawab pertanyaan

4. Menyimpulkan

5. Mempresentasikan hasil Jumlah Skor yang Diperoleh Rubrik Penilaian

Indikator Nilai Rubrik

Mempersiapkan alat dan

bahan 1 Tidak menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan

2 Menyiapkan sebagian alat dan bahan yang diperlukan

3 Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan akan tetapi kurang berhati-hati

4 Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan dengan berhati-hati

Melakukan praktikum 1 Tidak mampu melakukan praktik dengan menggunakan prosedur yang ada.

2 Melakukan praktik dengan menggunakan prosedur yang ada, tetapi kurang berhati-hati dalam melakukan percobaan

3 Mampu melakukan praktik dengan menggunakan prosedur yang ada, berhati-hati dalam melakukan percobaan

4 Melakukan praktik dengan prosedur yang benar, berhati-hati dalam melakukan pembakaran, dan selalu menjaga kebersihan setelah percobaan Menjawab Pertanyaan 1 Tidak mampu menjawab semua pertanyaan dalm

LKPD

2 Mampu menjawab pertanyaan dalam diskusi dengan jawaban tidak tepat

3 Mampu menjawab pertanyaan dalam diskusi dengan jawaban kurang tepat

4 Mampu menjawab semua pertanyaan dalam diskusi dengan jawaban yang sangat tepat

(19)

Indikator Nilai Rubrik

Menyimpulkan 1 Tidak aktif berdiskusi dalam kelompok dan tidak mampu membuat kesimpulan yang sesuai dengan tujuan kegiatan pembelajaran

2 Kurang aktif melakukan diskusi dengan anggota kelompok dan membuat kesimpulan tetapi kurang sesuai dengan tujuan kegiatan pembelajaran

3 Aktif melakukan diskusi dengan anggota kelompok dan membuat kesimpulan tetapi kurang sesuai dengan tujuan kegiatan pembelajaran

4 Aktif melakukan diskusi dengan anggota kelompok dan dapat membuat kesimpulan yang sesuai dengan tujuan kegiatan pembelajaran

Mempresentasikan hasil 1 Mempresentasikan hasil praktik dengan tidak benar, bahasa sulit dimengerti dan disampaikan kurang percaya diri

2 Mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti dan disampaikan kurang percaya diri

3 Mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti dan disampaikan kurang percaya diri

4 Mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti dan disampaikan dengan percaya diri

(20)

LEMBAR KEGIATAN

ZAT ADITIF PADA MAKANAN DAN MINUMAN KEMASAN

BAHAN Jumlah

Makanan kemasan Minuman kemasan

1 buah 1 buah

1. Kumpulkan lebih kurang masing-masing 1 buah bekas bungkus/pengemas makanan dan minuman yang terdapat keterangan tentang komposisi kandungan bahan bakunya

2. Isilah kolom yang tersedia, dengan memberikan data atau informasi penggunaan zat aditif untuk makanan dan minuman yang dijual dilingkungan kamu.

3. Diskusikanlah bersama teman kamu !

Berbagai jajanan disekitar kamu yang tidak menarik mungkin kandungan gizinya tinggi. Agar jajanan lebih menarik, memiliki rasa yang lebih enak, serta awet dapat ditambahkan zat aditif alami atau buatan. Zat aditif apa yang terkandung dalam makanan dan minuman kemasan? Apakah dampak negatif dari zat aditif yang digunakan pada makanan dan minuman kemasan tersebut? untuk

menyelidiki pengaruh penggunaan zat aditif pada makanan dan minuman bagi kesehatan, lakukanlah kegiatan berikut!

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melakukan aktivitas ini diharapkan peserta didik mampu:

a. Mengetahui zat aditif yang terkandung pada makanan dan minuman kemasan.

b. Mengetahui dampak negatif dari zat aditif yang terkandung dalam makanan dan minuman kemasan.

B. BAHAN

C. PROSEDUR KERJA

(21)

Setelah melakukan diskusi, tuliskan hasilnya pada tabel di bawah ini!

Tabel Identifikasi zat aditif pada makanan dan minuman kemasan

No

Merk/Jenis (Makanan

minuman) Kegunaan Zat Aditif Nama Zat Aditif Dampak Negatif

1

Penguat rasa Pemanis Pengawet Pewarna Pengental Pemutih Antioksidan Pengatur keasaman Zat gizi

Anti gumpal

2

Penguat rasa Pemanis Pengawet Pewarna Pengental Pemutih Antioksidan Pengatur keasaman Zat gizi

Anti gumpal

Diskusikanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan dan jelaskan nama zat aditif yang terdapat pada makanan kemasan?………

………

………

2. Sebutkan dan jelaskan nama zat aditif yang terdapat pada minuman kemasan?.

...

...

...

...

3. Apakah dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat aditif pada makanan dan minuman kemasan ?

...

...

...

...

...

...

...

...

D. ANALISA DATA

(22)

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan tentang zat aditif pada makanan dan minuman kemasan.

………

………

………

………

………

……….

DAFTAR PUSTAKA

Agus Triyono,M.Pd, dkk.2017.IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII.Jakarta:Erlangga Zubaidah Siti, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/ MTs Kelas VIII.

Jakarta : Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

E. KESIMPULAN

(23)

LAMPIRAN : PENILAIAN PENGETAHUAN N0

Soal

SOAL JAWABAN SKOR

1. Jelaskan pengertian zat aditif ? Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan kedalam makanan, baik pada saat memproses, mengolah, mengemas, atau menyimpan makanan.

10

2. Berdasarkan sumbernya, zat aditif terbagi menjadi 2.

Sebutkan dan jelaskan !

- Berdasarkan sumbernya zat aditif dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Zat aditif alami adalah zat tambahan makanan yang diperoleh dari alam,tanpa disintesis atau dibuat terlebih dahulu.

2. Zat aditif sintetis/buatan adalah zat aditif atau zat tambahan makanan yang diperoleh melalui sintesis (pembuatan), baik dilaboratorium maupun industri, dari bahan- bahan kimia yang sifatnya hampir sama dengan bahan alami yang sejenis.

20

3. Seorang siswa dengan berat badan 50 Kg, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif dengan nilai ADI 5 mg/Kg. Berapakah batas maksimal konsumsi harian Zat aditif siswa tersebut ?

Batas maksimal konsumsi harian zat

aditif tersebut adalah 5 x 50 = 250 mg 20

(24)

EVALUASI

Petunjuk Mengerjakan :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan benar !

1. Jelaskan pengertian zat aditif ?

2. Berdasarkan sumbernya, zat aditif terbagi menjadi 2. Sebutkan dan jelaskan !

3. Seorang siswa dengan berat badan 40 Kg, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif dengan nilai ADI 5 mg/Kg. Berapakah batas maksimal konsumsi harian Zat aditif siswa tersebut ?

Jawaban :

1. ...

...

...

...

2. ...

...

...

...

...

...

...

3. ...

...

...

Gambar

Tabel pewarna sintetis dan penggunaannya
Tabel Identifikasi zat aditif pada makanan dan minuman kemasan

Referensi

Dokumen terkait

Zat-zat kimia yang terdapat pada bawang putih adalah Allisin yang berperan sebagai pemberi aroma yang khas sekaligus menghambat bakteri gram positif maupaun gram

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional

Menurut Syekh Muhammad Amin Al- Kudry, tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkannya

guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;.. volume dan intonasi suara guru dalam

Pada Pendokumentasian tacit knowledge yaitu sharing knowledge guru SMP Negeri 46 Palembang belum dilakukan secara efektif sehingga pengetahuan yang ada dapat

Setelah dilakukan penelitian pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas pada kategori baik terdapat 5 responden yang rata-rata responden sudah memahami dan menguasai

Aktivitas bakteriosin yang dihasilkan oleh L.plantarum DJ3 dalam penelitian ini lebih kecil jika dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ogunbanwo, et