• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dilakukan di Pulau Madura, provinsi Jawa Timur. Objek. Madura merupakan daerah termiskin se Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dilakukan di Pulau Madura, provinsi Jawa Timur. Objek. Madura merupakan daerah termiskin se Jawa Timur."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian

Objek penelitian dilakukan di Pulau Madura, provinsi Jawa Timur. Objek penelitian ini dipilih karena secara kuantitatif empat Kabupaten di pulau Madura merupakan daerah termiskin se Jawa Timur.

B. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, dimana data sudah diolah dan di publikasikan oleh instansi tersebut.

Sedangkan sumber data yang diperoleh yaitu dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur. Data tersebut adalah data persentase penduduk miskin, laju pertumbuhan PDRB, rata-rata lama sekolah dan indeks pembangunan manusia.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui dokumentasi dengan cara mengumpulkan data berupa bukti fisik yang akurat yang telah di publikasikan. Dilakukan dengan cara mendownload file sumber data serta menyalin. Dokumen yang dikumpulkan pada penelitian ini yaitu : Provinsi

(2)

Jawa Timur dalam angka dengan berbagai tahun terbitan dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari variabel-variabel yang digunakan pada penelitian. Pada penelitian ini menggunakan variabel dependen (tingkat kemiskinan) dan variabel independen (pertumbuhan ekonomi, rata-rata lama sekolah dan IPM) yaitu sebagai berikut :

1. Variabel Dependen (Y)

Kemiskinan diukur melalui suatu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach). Kemiskinan merupakan suatu ketidakmampuan yang dipandang dari segi ekonomi guna memenuhi kebutuhan dasar makanan maupun non makanan yang diukur melalui pengeluaran. Olehkarena itu dapat dikatakan bahwa penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita yang berada dibawah garis kemiskinan. Data kemiskinan yang di ukur menggunakan persentase penduduk miskin dengan satuan persen yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Timur.

2. Variabel Independen (X)

Pertumbuhan Ekonomi (X1) merupakan proses peningkatan produk domestik bruto atau pendapatan rill per kapita. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat jika terjadi kenaikan output. Pertumbuhan ekonomi dapat meningkat secara natural dengan meningkatkan pendidikan, faktor produksi tenaga kerja, pelatihan, serta potensi daerah. Data pertumbuhan

(3)

a. ekonomi di ukur menggunakan laju pertumbuhan PDRB dengan satuan persen yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Timur.

b. Rata-rata Lama Sekolah (X2) merupakan sebuah tingkatan capaian suatu penduduk pada kegiatan sekolah. Jika semakin tinggi angka lama sekolah maka semakin tinggi pula jenjang pendidikan yang ditempuh. Data rata- rata lama sekolah yaitu dalam satuan tahun dan data diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Timur.

c. IPM (X3) merupakan sebuah indikator untuk mengukur suatu keberhasilan pada pembangunan kualitas hidup manusia. IPM dibentuk melalui 3 dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. Serta IPM juga diukur dengan skala 0-100. Data IPM yaitu dalam satuan tahun dan data diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi Jawa Timur.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi liniear berganda dengan menggunakan metode data panel yang diolah dengan alat bantu Eviews 9. Data panel yang dimaksud pada penelitian ini yaitu gabungan antara data cross section yaitu 4 Kabupaten di Pulau Madura dan data time series selama 7 tahun (2012-2018).

(4)

1. Analisis Data Regresi Panel

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel, yaitu data yang memiliki karakteristik waktu yang terstruktur. Pada analisis data regresi panel memiliki persamaan sebagai berikut :

Yit = ß0 + ß1 X1it + eit, i = 1,2,….,N ; t = 1,2…..,T Dimana:

N : banyaknya observasi T : banyaknya waktu N x T : banyaknya data panel

Pada penentuan model yang akan digunakan, maka sebelum itu harus melakukan pemilihan model estimasi yang terdiri dari model Common Effect dan Fixed Effect.

2. Pemilihan Model Estimasi Data Panel

Dalam menggunakan analisis data panel ada tiga pendekatan yang digunakan yaitu common effect model dan fixed effect model.

1. Common Effect Model

Model common effect merupakan model yang sangat sederhana jika dibandingkan dengan dua model lainnya. Model common effect mengasumsikan bahwa tidak adanya keheterogenan antar individu yang tidak terobservasi (memiliki intersep yang sama), karena keheterogenan tersebut telah dijelaskan oleh variabel independen. Pada model ini metode yang digunakan yaitu Ordinary Least dummy yang memiliki kesesuaian untuk setiap nilai variabel independen.

(5)

2. Fixed Effect Model

Model fixed effect merupakan model yang memiliki keheterogenan antar individu yang tidak terobsesi atau terdapat intersep yang berbeda, tetapi memiliki slope yang sama. Metode yang digunakan pada model FE yaitu Least Square Dummy Variable (LSDV), yaitu dengan menambah variabel variable. Pada estimasi model random effect menggunakan metode Generalized Least Square (GLS).

3. Uji Spesifikasi Model

Untuk pemilihan model yang tepat dari ketiga analisis maka perlu dilakukan beberapa pengujian dengan menggunakan Uji Chow, Uji Hausman dan Uji Signifikasi.

1. Uji Chow

Digunakan untuk menentukan model yang baik yang akan digunakan apakah dengan metode Common effect atau dengan fixed effect. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

H0 = model Common Effect lebih sesuai H1 = model Fixed Effect lebih sesuai

Hasil penolakan terhadap hipotesis (H0) adalah apabila nilai Cross Section F < 0,05 maka model yang baik digunakan adalah Fixed Effect.

2. Uji Hausman

Pengujian ini memilih apakah model akan dianalisis menggunakan random effect. Hipotesis yang digunakan dalam Uji Hausman test dapat dilakukan sebagai berikut :

(6)

H0 = model Random Effect lebih sesuai H1 = model Fixed Effect lebih sesuai

Apabila nilai Cross Section random < 0,05 maka model yang baik digunakan adalah Fixed Effect.

4. Uji Signifikansi

Uji signifikasi digunakan untuk menguji kebenaran atau kesalahan dari hasil hipotesis penelitian tersebut. Pada penelitian ini menggunakan uji signifikasi sebagai berikut :

a. Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi berfungsi untuk mengukur seberapa besar kemampuan suatu model sebagai penjelasan pada variabel terikat (dependent variable). Nilai koefisien yaitu antara 0-1, jika nilai koefisien semakin besar maka variabel independen sangat mampu untuk menjelaskan variasi pada variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai koefisien semakin kecil maka variabel independen sangat terbatas untuk menjelaskan variasi pada variabel dependen. Nilai koefisien yang hampir mendekati satu, maka variabel bebas (independent variable) menunjukkan bahwa terdapat banyak asumsi yang dibutuhkan untuk memprediksi pada variabel terikat (dependent variable), (Ghozali, 2013).

b. Uji T-Statistik

Uji T-Statistik digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel independen dengan variabel dependen dengan menganggap konstan pada variabel independen yang lain (Ghozali,2013). Cara mengambil keputusan

(7)

yaitu berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas < 0,05 maka variabel independen akan berpengaruh signifikan pada variabel dependen.

Sebaliknya, jika nilai probabilitas > 0,05 maka variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji F-Statistik

Uji F-Statistik digunakan agar dapat mengetahui apakah terdapat pengaruh yang simultan antara variabel independen yang dimasukkan ke dalam model terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan pada uji ini yaitu berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas < 0,05 maka secara keseluruhan variabel independen memiliki pengaruh yang simultan terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan kekeluargaan antara Merpati dan masyarakat serta Pemerintah di daerah ini membuat Pemerintah Kabupaten Merauke mempercayakan Merpati untuk melayani masyarakat

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola(Good Corporate Governance–GCG)merupakan bagian yang terpisahkan darikewajiban bank untuk menerapkan prinsip Tata Kelola BPR yang

Dapat dinyatakan bahwa penelitian ini telah memperkuat teori yang dikemukakan oleh McClelland dalam Sutrisno (2011:128) bahwa motivasi (kebutuhan akan kekuasaan)

Uraian di atas memperlihatkan bahwa basis hukum berada dalam masyarakat itu sendiri, sehingga untuk memaharni hukum dalam masyarakat secara utuh maka hukum harus

Suatu sistem adalah seperangkat komponen, elemen, unsure atau sub sistem dengan segala atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling

Undang-undang berlaku bagi orang yang ada, baik di dalam suatu wilayah negara maupun di luar negaranya (asas personalitas, misalnya dalam Pasal 5 KUHP apabila di negara

Jika hukum diartikan sebagai instrumen kebudayaan yang berfungsi untuk menjaga keteraturan sosial (social order), atau sebagai sarana pengendalian sosial (social control),

Jika suatu keluarga, melewati hari-hari tanpa makan dalam seminggu = 3 kali, mengurangi frekuensi makan perhari dalam seminggu 4 kali dan perubahan distibusi makan (prioritas