• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DENGAN JUMLAH KENDARAAN DI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DENGAN JUMLAH KENDARAAN DI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

90

ANALISIS HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DENGAN JUMLAH KENDARAAN DI KABUPATEN

KEPULAUAN TANIMBAR

Yosep Edi Purnomo Batlayeri Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No. 44, Yogyakarta, 55281

E-mail: edibatlayeri22@gmail.com

Abstract

Tanimbar Islands Regency (previously named West Southeast Maluku Regency) is one of the districts in Maluku Province. Tanimbar Islands Regency consists of 10 districts. The population density in 2010-2019 has increased with the highest figure in 2019 of 11.19 per km2. Types of vehicles available include motorcycles, trucks, l. trucks, pickups, buses, microbuses, minibusses, sedans, jeeps with the number of vehicles that are widely used in the Tanimbar Islands district, motorcycle by 7,774 units.This analysis aims to determine the relationship between population density-the number of vehicles and the number of vehicles-the number of accidents. The data used is secondary data then analyzed using a regression test. The relationship of population density-the number of vehicles obtained by the equation Y= -78,169+7,650.4X with a value of R2=0.7189; r=0.8479. Relations number of vehicles-number of accidents number equation Y=54.934+0.0016X with a value of R2=0.1867; r=0.4321.

Keywords: population, transportation, the number of vehicles, the number of accident, regression test

Abstrak

Kabupaten Kepulauan Tanimbar (sebelumnya bernama kabupaten Maluku Tenggara Barat) merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Maluku. Kabupaten Kepulauan Tanimbar terdiri dari 10 kecamatan.

Kepadatan penduduk tahun 2010-2019 mengalami peningkatan dengan angka tertinggi pada tahun 2019 sebesar 11,19 per km2. Jenis kendaraan yang tersedia meliputi sepeda motor, truk, l. truk, pickup, bus, mikro bus, mini bus, sedan, jeep dengan jumlah kendaraan yang banyak digunakan di kabupaten Kepulauan Tanimbar yaitu sepeda motor sebesar 7.774 unit. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan penduduk–jumlah kendaraan dan jumlah kendaraan–jumlah kecelakaan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang kemudian dilakukan analisis menggunakan uji regresi. Hubungan kepadatan penduduk–jumlah kendaraan diperoleh persamaan Y=-78.169+7.650,4X dengan nilai R2 =0,7189 ; r=0,8479. Hubungan jumlah kendaraan–jumlah kecelakaan diperoleh persamaan Y=54,934+0,0016X dengan nilai R2=0,1867 ; r =0,4321.

Kata Kunci: kependudukan, transportasi, jumlah kendaraan, angka kecelakaan, uji regresi

PENDAHULUAN

Perkembangan suatu wilayah dapat dilihat dari berbagai sektor salah satunya bidang transportasi. Adanya pertumbuhan transportasi dapat memberikan dampak terhadap pemerataan, percepatan ekonomi, aksesibilitas dan mobilitas. Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan daerah kepulauan dan terkonsentrasi pada gugus pulau Tanimbar memiliki luas total 52.995,20 km2 terdiri dari luas wilayah darat sebesar 10.102,92 km2

(2)

91

(19,06%) dan luas wilayah laut sebesar 42.892,78 km2 (80,94%) dengan jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistika pada tahun 2019 sebesar 113.012 jiwa.

Kabupaten Kepulauan Tanimbar terdiri dari 10 kecamatan dan pada tahun 2019 berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi, kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki panjang jalan sebesar 616,88 km. Sedangkan total keseluruhan kendaraan pada tahun 2019 sebesar 8.521 unit yang terdiri dari sepeda motor, truk, l. truk, pickup, bus, mikro bus, mini bus, sedan, dan jeep. Pertumbuhan penduduk, kepadatan penduduk khususnya jumlah kendaraan perlu untuk dilakukan analisis serta evaluasi secara berkala agar terkontrol dan selanjutnya mampu menyediakan layanan transportasi yang efektif, efisien serta memperkirakan manajemen lalu lintas yang akan diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepadatan penduduk dan jumlah kendaraan serta hubungan jumlah kendaraan dan angka kecelakaan.

DATA UMUM WILAYAH

Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Maluku dan secara astronomis terletak pada 6°34’24”–8°24’36” Lintang Selatan, 130°37’47”–132°4’12” Bujur Timur. Peta lokasi dapat dilihat pada gambar 1.

Luas wilayah berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada tabel 1 dan batas wilayah kabupaten Kepulauan Tanimbar sebagai berikut:

1. Sebelah utara : Laut Banda 2. Sebelah timur : Laut Arafura

3. Sebelah barat : Gugus pulau Babar Sermatang 4. Sebelah selatan : Laut timor dan samudera Pasifik

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Maluku Tenggara Barat 2012-2032

(3)

92

Tabel 1. Luas Wilayah berdasarkan Kecamatan

No Kecamatan Luas Daratan Luas Laut Luas Wilayah

(Km2) (Km2) (Km2)

1 Kormomolin 933,16 3.961,77 4.894,93

2 Molu Maru - - -

3 Nirunmas 1.468,30 6.233,70 7.702,00

4 Selaru 826,26 3.507,90 4.334,16

5 Tanimbar Selatan 825,69 3.505,48 4.331,17

6 Tanimbar Utara 1.075,74 4.567,10 5.642,84

7 Wermaktian 2.941,16 12.486,79 15.427,95

8 Wertamrian 298,45 5.512,62 6.811,07

9 Wuarlabobar *) 654,74 2.779,71 3.434,45

10 Yaru 79,42 337,3 416,62

Total 10.102,92 42.892,27 52.995,19

Catatan: *) Termasuk Kecamatan Molu Maru Sumber: Publikasi Badan Pusat Statistik

METODE PENELITIAN

Bagan alir penelitian ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian

(4)

93

Uji Regresi-Liniear

Menurut Tamin (2000) analisis regresi-linear merupakan metode statistik yang bisa digunakan untuk mengkaji hubungan antar sifat persoalan yang sedang diteliti. Model analisis regresi-linear bisa memodelkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Pada model ini ada variabel tidak bebas (Y) yang memiliki hubungan fungsional dengan satu atau lebih variabel bebas (Xi). Dalam masalah yang paling sederhana, hubungan secara umum bisa dinyatakan pada persamaan (1).

Y = A + BX (1)

dimana,

Y = Variabel tidak bebas, X = Variabel bebas,

A = Intersep atau konstanta regresi, B = Koefisien regresi.

Menurut Tamin (2000) Parameter A dan B bisa dihitung memakai metode kuadrat terkecil yang meminimumkan total kuadratis residual antara hasil model dengan hasil pengamatan.

Nilai parameter A dan B bisa diperoleh dengan menggunakan persamaan (2) dan (3).

B =N∑ (iXiYi)-∑ (iXi).∑ (iYi)

N∑ (i Xi2)(∑ (iXi))2 (2)

A = Y̅ - BX̅ (3)

dimana,

Y = nilai rata-rata dari Yi, X = nilai rata-rata dari Xi.

Menurut Tamin (2000) Koefisien korelasi ini digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas atau antara sesama variabel bebas. Koefisien korelasi ini bisa dihitung dengan bermacam cara yang salah satunya dengan persamaan (4).

r = N∑ (iXiYi)-i(Xi)i(Yi)

√[Ni(Xi2)-(∑i(Xi)2].[∑i(Yi2)-(∑i(Yi)2]

(4)

dimana,

r = koefisien korelasi.

Menurut Tamin (2000) Nilai r = 1 menunjukkan hubungan variabel Y dan X adalah positif yang berarti meningkatnya nilai X akan menyebabkan kenaikan pada nilai Y. Sebaliknya, jika nilai r = −1 menunjukkan hubungan variabel Y dan X adalah negatif yang berarti meningkatnya nilai X akan menyebabkan penurunan pada nilai Y. Nilai r = 0 berarti tidak terdapat hubungan antar variabel.

(5)

94

DATA KEPENDUDUKAN DAN TRANSPORTASI

Data Kependudukan

Data kependudukan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar tahun 2010-2019 ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Data Kependudukan Tahun 2010-2019

No Tahun Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk per km2

1 2010 105.341,00 10,43

2 2011 106.768,00 10,57

3 2012 107.827,00 10,67

4 2013 108.665,00 10,76

5 2014 109.589,00 10,85

6 2015 110.425,00 10,93

7 2016 111.083,00 11,00

8 2017 111.825,00 11,07

9 2018 112.429,00 11,13

10 2019 113.012,00 11,19

Sumber: Publikasi Badan Pusat Statistik

Data Transportasi

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi dalam publikasi Badan Pusat Statistik panjang jalan menurut pemerintah yang berwenang di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Diagram Panjang Jalan menurut Pemerintah yang Berwenang Mengelolanya Jumlah kendaraan bermotor berdasarkan jenis kendaraan yang berada di kabupaten Kepulauan Tanimbar pada tahun 2010-2019 dapat dilihat pada tabel 3.

(6)

95

Tabel 3. Jumlah Kendaraan berdasarkan Jenis Kendaraan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada Tahun 2010-2019

No Tahun Sedan,

Jeep Mini Bus Bus, Mikro Bus

Truk, L.

Truk, Pickup

Sepeda

Motor Total

1 2010 15 207 17 198 1.889 2.326

2 2011 13 235 21 209 1.918 2.396

3 2012 23 362 9 276 3.370 4.040

4 2013 15 307 9 249 2.907 3.487

5 2014 18 249 13 244 2.815 3.339

6 2015 202* 5 227 7.016 7.450

7 2016 164* 16 221 3.751 4.152

8 2017 203* 30 307 5.189 5.729

9 2018 250* 40 345 6.907 7.542

10 2019 287* 47 413 7.774 8.521

*Tercatat sebagai mobil penumpang

Sumber: Badan Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, UPTB Saumlaki

Berdasarkan data POLRES pada publikasi Badan Pusat Statistik kabupaten Kepulauan Tanimbar, angka kecelakaan lalu lintas tahun 2010-2019 dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Angka Kecelakaan Tahun 2010-2019 No Tahun Jumlah Kecelakaan Korban (orang)

Meninggal Luka Berat Luka Ringan

1 2010 57 4 22 31

2 2011 62 7 16 48

3 2012 47 14 21 40

4 2013 60 11 34 31

5 2014 61 17 31 69

6 2015 63 23 38 94

7 2016 76 28 29 59

8 2017 63 10 36 37

9 2018 63 18 64 44

10 2019 75 19 37 83

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan Kependudukan Dengan Transportasi

Grafik hubungan kepadatan penduduk dengan jumlah kendaraan dapat dilihat pada gambar 4.

(7)

96

Gambar 4. Grafik Hubungan Kepadatan Penduduk dengan Jumlah Kendaraan Uji regresi terhadap hubungan kepadatan penduduk dengan jumlah kendaraan menghasilkan persamaan

Y=-78.169+7.650,4X Keterangan:

Y = Jumlah kendaraan X = Kepadatan penduduk

Berdasarkan persamaan di atas diketahui nilai konstanta regresi (A) sebesar -78.169, yang berarti tanpa adanya perubahan kepadatan penduduk maka tidak ada jumlah kendaraan karena tidak ada jumlah kendaraan bernilai negatif. Nilai koefisien regresi (B) 7.650,4 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan pada kepadatan penduduk maka akan terjadi peningkatan sebesar 7.650,4 satuan.

Grafik hubungan jumlah kendaraan dengan jumlah kecelakaan dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Grafik Hubungan Jumlah Kendaraan dengan Jumlah Kecelakaan

Uji regresi terhadap hubungan jumlah kendaraan dengan jumlah kecelakaan menghasilkan persamaan

Y=54,934+0,0016X

(8)

97

Keterangan:

Y = Jumlah kecelakaan X = Jumlah kendaraan

Berdasarkan persamaan di atas diketahui nilai konstanta regresi (A) sebesar 54,934, yang berarti tanpa adanya perubahan jumlah kendraan maka ada jumlah kecelakaan. Nilai koefisien regresi (B) 0,0016 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan pada jumlah kendaraan maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,0016 satuan.

Berdasarkan perhitungan menggunakan persamaan (1) sampai persamaan (4) diperoleh hasil seperti rekapan uji regresi dan uji korelasi yang dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Rekapan Hasil Uji Regresi dan Korelasi Variabel Kepadatan Penduduk - Jumlah

Kendaraan

Jumlah Kendaraan – Jumlah Kecelakaan

N (banyaknya data) 10 10

A (Konstanta regresi) -78.168,94 54,93

B (Koefisien regresi) 7.650,39 0,0016

r (Koefisien korelasi) 0,8479 0,4321

R2 (Koefisien determinasi) 0,7189 0,1867

Se (Standar Error Estimate) 1.270,01 7,93

t hitung 4,52 1,36

ɑ (Nilai signifikan) 5% 5%

df (N-2) 8 8

t tabel 2,306 2,306

H0 = Variabel X tidak berpengaruh terhadap Y, H1 = Variabel X berpengaruh terhadap Y.

Uji T pada kepadatan penduduk (X) dan jumlah kendaraan (Y) diperoleh nilai t hitung > t tabel ; 4,52 > 2,306 dengan tingkat signifikan 5% menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1

diterima (variabel X berpengaruh terhadap Y).

Uji T pada jumlah kendaraan (X) dan jumlah kecelakaan (Y) diperoleh nilai t hitung < t tabel

; 1,36 < 2,306 dengan tingkat signifikan 5% menunjukkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak (variabel X tidak berpengaruh terhadap Y).

KESIMPULAN

Hubungan antara kepadatan penduduk dan jumlah kendaraan diperoleh persamaan Y=-78.169+7.650,4X dengan nilai R2 = 0,71890 yang berarti sekitar 71,890% variasi dari variabel kepadatan penduduk menjelaskan variasi variabel jumlah kendaraan. Nilai r = 0,8479 menunjukkan kepadatan pendudukan berpengaruh terhadap jumlah kendaraan sehingga kedua variabel memiliki hubungan yang sangat kuat. T hitung > t tabel ; 4,52 >

2,306 dengan tingkat signifikan 5% menunjukkan bahwa H0 ditolakdan H1 diterima.

(9)

98

Hubungan antara jumlah kendaraan dan jumlah kecelakaan diperoleh persamaan Y=54,934+0,0016X dengan nilai R2 = 0,1867 yang berarti sekitar 18,67% variasi dari variabel jumlah kendaraan menjelaskan variasi variabel jumlah kecelakaan. Nilai r = 0,4321 menunjukkan jumlah kendaraan berpengaruh kecil terhadap jumlah kecelakaan sehingga kedua variabel tidak memiliki hubungan tidak cukup kuat. T hitung < t tabel ; 1,36 < 2,306 dengan tingkat signifikan 5% menunjukkan bahwa H0 diterimadan H1 ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2011. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2011. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 46-47, 194, 195.

Badan Pusat Statistik. 2012. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2012. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 42, 52-54, 57,181, 184.

Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2013. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 42, 52-54, 57,185, 188.

Badan Pusat Statistik. 2014. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2014. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 41, 52-54, 57, 191, 194.

Badan Pusat Statistik. 2015. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2015. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 40, 50-52, 55, 189, 190.

Badan Pusat Statistik. 2016. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2016. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 54, 56, 126, 224, 227.

Badan Pusat Statistik. 2017. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 54, 56, 127, 236, 237.

Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 56, 58, 129, 234, 235.

Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam Angka 2019. BPS Kabupaten Maluku Tenggara Barat, hal. 11, 56, 58, 130, 235, 236.

Badan Pusat Statistik. 2020. Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam Angka 2020. BPS Kabupaten Kepulauan Tanimbar, hal. 3, 43, 44,117,189,192.

Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Maluku Tenggara Barat 2012-2032.

Tamin, O. Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua. Bandung.

Penerbit ITB, hal. 117-121.

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan penawaran, kecuali untuk file penawaran yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka

KETIGA : Dalam masa pemberlakuan Pembatasan Aktivitas Luar Rumah Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA, diberlakukan

Validitas CPOT dalam penelitian ini juga cukup baik,hal ini ditunjukkan dengan adanya hubungan yang bermakna antara skor CPOT dan nilai dua parameter fisiologis yaitu

AHMAD YANI JALAN PENATUSAN TIMUR RT.04 RW.02 Desa Maos Kidul Kec.. DHARMA

Halaman ini menampilkan informasi tarif pengiriman produk sesuai dengan kota tujuan pengiriman dan berat produk, admin yang terdaftar dapat memperbaharui, menambah

Seperti yang dijelaskan pada pendahuluan bahwa alat uji yang telah dibuat dan akan diuji adalah jenis batang dengan dua material referensi yang telah diketahui

Multi Depot Vehicle Routing Problem (MDVRP) merupakan varian VRP berupa permasalahan menentukan keseluruhan rute untuk sejumlah kendaraan dari lebih dari satu depot

6. Supatmi, S.Kep., Ns., M.Kes selaku ketua penguji Laporan Tugas Akhir yang telah memberikan masukan dan motivasi dengan penuh kesabaran.. Bidan Mimiek Andayani selaku pembimbing