• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUBUNGAN INTERPERSONAL KARYAWAN PT KOLIBRIIUM KREASI MEDIA MELALUI TATA RUANG KANTOR TERBUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS HUBUNGAN INTERPERSONAL KARYAWAN PT KOLIBRIIUM KREASI MEDIA MELALUI TATA RUANG KANTOR TERBUKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN INTERPERSONAL KARYAWAN PT KOLIBRIIUM KREASI MEDIA MELALUI TATA RUANG KANTOR

TERBUKA

Afnida Putri Mulyawaty

Universitas Bina Nusantara

Jalan Pekapuran RT 05 RW 022 No. 118 Cimanggis, Depok 081806287717

afniafnida@yahoo.com Yuanita Safitri, S.Sos.,M.I.Kom.

Abstract

An open office layout is office layout that does not have a separator between the employee table. The methodology used is a symbolic interactional method. Analysis of the research data using reduction, data model, and withdrawal / verification conclusions. The results of this study found an association formed of harmonious interpersonal interactions in an open office layout by employees of PT Kolibriium Creative Media. It was concluded, an open office layout in PT Kolibriium Media Creator can establish good interpersonal relationships, indicated by an open attitude, mutual respect, and the presence of familiarity.(APM)

Keywords : open office layout, PT Kolibriium Kreasi Media, interpersonal relations, interactions, interpersonal communication

Abstrak

Tata ruang kantor terbuka merupakan tata ruang kantor yang tidak memiliki pemisah di antara meja karyawan. Metodologi yang digunakan adalah metode interaksional simbolik.

Analisis data penelitian ini menggunakan reduksi, model data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian ini didapatkan adanya hubungan interpersonal yang harmonis terbentuk dari interaksi dalam tata ruang kantor terbuka oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media. Disimpulkan, tata ruang kantor terbuka pada PT Kolibriium Kreasi Media dapat membangun hubungan interpersonal yang baik, ditunjukkan oleh sikap terbuka, saling menghargai, dan adanya keakraban.(APM)

Kata kunci : tata ruang kantor terbuka, PT Kolibriium Kreasi Media, hubungan interpersonal, interaksi, komunikasi interpersonal

PENDAHULUAN

(2)

J.A.A Rumeser dalam jurnal Interpersonal Relation Sebagai Variabel Yang Menentukan Kinerja Unit Atau Organisasi (2010) menilai kesuksesan sebuah perusahaan merupakan keberhasilan yang berasal dari tim yang berpartisipasi. Sebuah tim yang baik pasti memiliki anggota tim yang mampu menyelesaikan tugasnya masing-masing serta mampu untuk bekerja sama. Bekerja sama dalam tim membutuhkan keluasan dan kedalaman hubungan antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Keluasan dan kedalaman hubungan antar karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah melalui tata ruang kantor itu sendiri.

Tata ruang kantor kerap menjadi faktor penting dalam menentukan kedekatan hubungan interpersonal antar karyawan, hal ini berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan dalam berinteraksi. Interaksi yang dihasilkan akan menentukan apakah proses hubungan akan terus berlanjut atau berhenti dan keluar dari tahap hubungan. Interaksi yang baik akan menjadikan sebuah hubungan terus berlanjut. Hal ini kerap terjadi ketika sebuah interaksi terjadi tanpa melalui pemisah, dan dengan kalimat lain interaksi tersebut terjadi pada tata ruang kantor terbuka (DeVito, 2009:212-216).

Penelitian ini akan mengungkapkan fenomena yang terjadi di dalam perusahaan mengenai hubungan yang tercipta melalui interaksi yang terjadi. Fenomena yang terjadi akan dilihat dari pengalaman berinteraksi yang dialami oleh subyek yang tergabung dalam obyek yang diteliti.

Interaksi yang terjadi dapat diartikan berbeda oleh tiap-tiap orang. Hal ini dikarenakan makna akan suatu benda atau suatu kata/kalimat bukanlah semata-mata ada dan disampaikan kepada penerima pesan, melainkan makna tersebut diproses dan terbentuk dari pikiran manusia masing-masing, maka dari itu masing-masing orang akan memberikan makna yang berbeda-beda terhadap suatu obyek (Santoso dan Setiansah, 2010:20-21).

Yang menarik dari dilakukannya penelitian ini adalah gaya berkomunikasi yang terjadi baik komunikasi vertikal maupun horisontal dalam PT Kolibriium Kreasi Media. Komunikasi bersifat dua arah dimana dalam berdiskusi dan tukar pendapat bila hanya dilakukan oleh 2-3 orang, maka akan dilakukan di ruang kantor terbuka, dengan kata lain tidak dilakukan di dalam ruangan meeting.

Komunikasi vertikal juga sering dilakukan di ruangan tersebut, baik itu memberi tugas, memberi pengarahan, maupun dalam melakukan brainstorming. Dalam melakukan brainstorming, keputusan bukan hanya datang dari atasan, melainkan bisa datang dari usulan karyawan/bawahan. Hal inilah yang menjadi keunikan PT Kolibriium Kreasi Media dalam bertukar informasi dan menjadi daya tarik perusahaan untuk dijadikan bahan penelitian. Hubungan antara penelitian ini dengan topik skripsi yang diambil yaitu Professional Image and Acting adalah didalam penelitian ini mengungkapkan bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan membentuk atau menggambarkan suatu dimensi hubungan antara komunikator dan komunikan, dan bentuk komunikasi yang dilakukan semua didasari dengan standar profesionalitas kerja.

PT Kolibriium Kreasi Media merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak Desember 2012 dan terletak di kawasan kuningan, Jakarta Selatan. PT Kolibriium Kreasi Media merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa e-commerce yang menangani beberapa bidang yaitu Business Strategy Consultation, UX/UI, Visual Design, Development, Digital Marketing Optimization, dan Support & Maintenance. Selama 2 tahun berdiri, perusahaan ini telah menangani beberapa klien, antara lain MAP, Hammer, Coconut Island, Sumitomo Corporation, Terry Palmer, Amway, Bosch, Astra Honda Motor, dan lainnya.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menemukan suatu jawaban mengenai hubungan interpersonal seperti apa yang dapat membangun komunikasi interpersonal dalam interaksi tata ruang kantor terbuka. Hasil tersebut nantinya akan melalui proses pengumpulan data dan dianalisis, setelah itu akan dibuktikan keabsahaan hasilnya melalui proses wawancara kembali dengan sumber yang telah diwawancarai. Dari situ akan ditemukan kesimpulan yang merupakan faktor terpenting dalam pencapaian tim yang sukses pada PT Kolibriium Kreasi Media.

Setiap individu dituntut untuk memiliki koneksi yang luas, hal ini mengakibatkan individu harus dapat berinteraksi bersama orang lain. Interaksi tersebut harus merupakan interaksi yang dapat membangun hubungan interpersonal yang baik, sehingga dapat terjalin hubungan interpersonal yang harmonis dan jauh dari kesalahpahaman. Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian mengenai “Analisis Hubungan Interpersonal Karyawan PT Kolibriium Kreasi Media Melalui Tata Ruang Kantor Terbuka”.

Fokus Penelitian

(3)

Fokus penelitian yang dilakukan peneliti adalah :

Menguraikan hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang dibangun dalam interaksi tata ruang kantor terbuka.

Pertanyaan Penelitian

1. Apa manfaat dari penerapan tata ruang kantor terbuka yang dirasakan oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media?

2. Bentuk interaksi apa saja yang dapat membangun hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media ?

3. Bagaimana karyawan PT Kolibriium Kreasi Media memaknai komunikasi interpersonal yang terjadi baik verbal maupun nonverbal melalui interaksi tata ruang kantor terbuka?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui manfaat dari penerapan tata ruang kantor terbuka yang dirasakan oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media.

2. Untuk menguraikan macam-macam interaksi yang dapat membangun hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media.

3. Untuk mengetahui hasil yang didapat dari pemaknaan terhadap komunikasi verbal dan nonverbal dalam komunikasi interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media.

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. “Penelitian kualitatif tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampel, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas.

Dalam melakukan penelitian,yang diutamakan adalah kedalaman (kualitas) data dan bukan banyaknya (kuantitas) data“ (Kriyantono, 2010:56-57). Jenis penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah jenis kualitatif deskriptif dimana yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah. Metode yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode Interaksional Simbolik. Roger dan Kincaid (2011:67-68) dalam buku Metodologi Penelitian untuk Public Relations mengatakan,

“Interaksional simbolik dapat memberikan inspirasi bagi kecenderungan semakin menguatnya pendekatan kualitatif dalam studi penelitian komunikasi. Prinsip ini menempatkan komunikasi sebagai suatu proses menuju kondisi-kondisi interaksional yang bersifat konvergensif (penyatuan) untuk mencapai pengertian bersama diantara para partisipan komunikasi. Informasi dan pengertian bersama menjadi konsep kunci dalam pandangan konvergensif (penyatuan) terhadap komunikasi. Informasi pada dasarnya berupa simbol atau lambang-lambang yang saling dipertukarkan oleh atau diantara partisipan komunikasi.”

Dalam merealisasikan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi foto. Data primer dalam penelitian ini didapat dari teknik wawancara yang dilakukan dengan pihak internal perusahaan. Selain menggunakan teknik wawancara dengan pihak internal, peneliti juga akan menggunakan teknik observasi langsung pada PT Kolibriium Kreasi Media. Dalam penelitian ini juga digunakan data sekunder, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa foto. Digunakannya foto sebagai data sekunder penelitian ini karena foto dapat menangkap, “membekukan”, suatu situasi pada detik tertentu. Dengan demikian, foto memberikan bahan deskriptif yang berlaku saat itu. Foto dibuat dengan maksud tertentu, misalnya melukiskan kegembiraan, menggambarkan situasi social, keterangan tentang masa lampau.

Foto bukan sekedar gambar. Banyak hal yang dapat dikorek dari foto itu bila kita berusaha untuk memperhatikannya dengan cermat dalam usaha memahaminya lebih mendalam (Ardianto E., 2010:186). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data menurut Miles dan Huberman dalam Emzir (2010:129-133), antara lain : reduksi, model data (data display), penarikan/verifikasi kesimpulan. Untuk menganalisis keabsahan data yang telah didapat, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Peneliti menggunakan teknik analisis triangulasi sumber untuk memastikan keabsahan data berdasarkan penggabungan dari hasil observasi dan wawancara, dan nantinya akan menghasilkan kesimpulan yang akan dinilai keabsahan hasil

(4)

penelitiannya oleh beberapa sumber wawancara. Setelah dianalisis dan dinyatakan keabsahannya, maka peneliti dinyatakan dapat melanjutkan penelitiannya (Kriyantono, 2010 : h72-73).

HASIL DAN BAHASAN

Manfaat dari penerapan tata ruang kantor terbuka yang dirasakan oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media

Manfaat dari penerapan tata ruang kantor terbuka yang dirasakan oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media, dapat disimpulkan sebagai berikut: tata ruang kantor terbuka memberikan manfaat yang cukup dirasakan oleh seluruh karyawan Kolibrii, seperti mempermudah dalam hal berkomunikasi, bertegur sapa, saling mengenal satu sama lain, merasakan adanya kedekatan satu sama lain, memudahkan dalam hal mendapat dan membagikan informasi baru, memudahkan karyawan dalam melaporkan progress pekerjaan, memudahkan atasan untuk memantau dan mengontrol pekerjaan bawahannya, berbagi ilmu baik hal yang menyangkut pekerjaan maupun yang tidak menyangkut pekerjaan, dan lain sebagainya. Namun setiap perencanaan pasti memiliki kekurangan, kekurangan dari tata ruang kantor terbuka adalah tidak adanya privasi yang terkadang membuat karyawan tidak menyukai penerapan tata ruang kantor terbuka, tetapi hal tersebut bukanlah suatu hal yang begitu dipermasalahkan karena secara mayoritas karyawan PT Kolibriium Kreasi Media menyukai penerapan tata ruang kantor terbuka.

Beberapa manfaat yang telah disebutkan diatas sesuai dengan konsep yang telah dituliskan oleh peneliti sebelumnya yaitu Sedarmayanti dalam buku Tata Kerja dan Produktifitas Kerja yang diterbitkan pada tahun 2009. Di dalam buku tersebut, tertulis beberapa keuntungan dari tata ruang kantor terbuka seperti :

1. Mudah dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, warna, dan dekorasi.

2. Luwes/fleksibel apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak memerlukan biaya tinggi.

3. Mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan, penyeragaman kerja, dan pembagian peralatan kerja.

4. Biaya lebih hemat untuk pemeliharaan ruang kerja, penggunaan kelengkapan ruangan dan peralatan, penggunaan telepon, dan lain-lain.

Hal ini juga sesuai dengan penjelasan konsep tata ruang kantor terbuka mengenai kerugian yang memungkinkan terdapat didalamnya, antara lain:

1. Kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau kebisingan karena pegawai bersenda gurau, ngobrol, dan lain-lain.

2. Pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi.

3. Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak jelas.

4. Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan.

5. Kemungkinan nampak adanya tumpukan berkas/kertas dan peralatan kerja yang berserakan, sehingga pemandangan kurang baik.

Dan menurut peneliti sebelumnya yang lain yaitu Sukoco dalam bukunya Manajemen Administrasi Perkantoran Modern yang diterbitkan pada tahun 2007, menyatakan bahwa tata ruang yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:

- Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif.

- Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai.

- Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan.

- Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada.

- Meningkatkan produktifitas kerja pegawai.

(5)

- Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan tata ruang yang fleksibel.

Macam-macam interaksi yang dapat membangun hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media

Tindakan-tindakan seperti bertanya, menyampaikan pendapat, menanggapi dan ditanggapi, media chatting yang digunakan, cara mengenal rekan kerja, dan yang terakhir kegiatan rutin yang dilakukan merupakan suatu kesatuan interaksi. Dapat dikatakan sebagai interaksi karena menurut Fisher dan rekannya dalam Theories of Human Communication (2008 : h232), suatu interaksi adalah tindakan oleh seseorang yang diikuti oleh tindakan orang lain, misalnya pertanyaan-jawaban, pernyataan- pernyataan, sapaan-sapaan. Berbagai macam interaksi yang dilakukan oleh karyawan Kolibrii di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka secara tidak langsung dapat dikatakan sebagai faktor penting dalam membangun hubungan interpersonal karyawan. Hubungan interpersonal dapat didefinisikan melalui dua dimensi yaitu dimensi isi dan dimensi hubungan. Menurut Fisher dan rekannya dalam Theories of Human Communication, suatu interaksi dapat dilihat dalam dua dimensi, yaitu dimensi isi (content dimension) dan dimensi hubungan (relationship dimension). Dimensi isi merupakan respon dari tindakan yang diberikan orang lain, bisa berupa jawaban, pertanyaan, maupun sapaan. Sedangkan dimensi hubungan disini merupakan cara atau kesan yang timbul dalam merespon suatu tindakan orang lain.

Hasil yang didapat dari pemaknaan terhadap komunikasi verbal dan nonverbal dalam komunikasi interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media

Hasil dari pemaknaan terhadap komunikasi verbal dan nonverbal dalam komunikasi interpersonal oleh karyawan Kolibrii, dapat disimpulkan seperti berikut:

- Joke, diskusi tim, dan obrolan pribadi merupakan bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh karyawan Kolibrii di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka. Obrolan seputar joke ternyata lebih sering dilakukan dibandingkan obrolan mengenai pekerjaan di ruangan tersebut. Hal tersebut dirasakan merupakan cara mendekatkan diri dengan rekan kerja lainnya serta dapat membuat suasana kerja menjadi lebih santai dan fun, dengan begitu joke, diskusi tim, dan obrolan pribadi merupakan sebuah bentuk komunikasi organisasi dalam PT Kolibriium Kreasi Media.

Definisi komunikasi organisasi itu sendiri menurut Goldhaber yang dikutip oleh Ramli dalam buku Komunikasi Organisasi Lengkap (2011), dinyatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

- Seluruh karyawan Kolibrii diharapkan dapat membangun team bonding yang dapat dibangun melalui kegiatan-kegiatan yang ada di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka. Kegiatan seperti melempar joke atau berbagi pengalaman mengenai hal di luar pekerjaan dinilai menjadi faktor penting untuk membangun team bonding.

- Ketika memberikan pengarahan dalam hal proyek baru kepada karyawan, masing-masing pemimpin tim selalu memberikan briefing awal mengenai hal yang menjadi dasar proyek sehingga bila dilihat dari teknik menyampaikannya, pemimpin tim dalam hal memberi pengarahan bukan hanya menggunakan komunikasi verbal, melainkan juga menggunakan komunikasi nonverbal sebagai upaya memperkuat proses penyampaian informasi dalam komunikasi interpersonal.

- Dan ditegaskan oleh Ibu Amanda bahwa, bila argumen yang dimiliki dirasa sebagai sesuatu yang penting dan pantas untuk diperkuat penjelasannya, maka lakukanlah demikian. Dengan begitu, hal itulah yang menandakan bahwa komunikasi interpersonal yang berlangsung tergolong efektif.

- Dan yang terakhir, proses pengambilan keputusan yang berawal dari tim kecil lalu hasil dibawa kepada tim besar, hal itu menandakan cara berkomunikasi nonverbal yang digunakan dalam komunikasi interpersonal, terjadi dalam orang-orang yang saling memiliki hubungan atau kebergantungan. Tindakan diatas merupakan bentuk penggambaran bahwa komunikasi

(6)

interpersonal melibatkan individu-individu yang saling memiliki hubungan, karena definisi komunikasi interpersonal yang terdapat dalam buku The Interpersonal Communication Book yang ditulis oleh DeVito, dinyatakan bahwa komunikasi interpersonal melibatkan individu- individu yang saling memiliki hubungan.

Berdasarkan hasil pembahasan, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media melalui tata ruang kantor terbuka mengungkapkan bagaimana bentuk interaksi dan komunikasi interpersonal yang dilakukan membentuk atau menggambarkan suatu dimensi hubungan antara komunikator dan komunikan, serta bentuk komunikasi yang dilakukan semua didasari dengan standar profesionalitas kerja. Suatu bentuk profesionalitas kerja terungkap melalui kepada siapa, apa yang disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, dan tujuan dalam menyampaikan sebuah pesan. Semua hal tersebut dilakukan berbeda oleh masing-masing karyawan dengan berbagai posisi dan topik pembicaraan. Dengan begitu, hubungan antara penelitian ini dengan topik skripsi yang diambil yaitu Professional Image and Acting terletak pada cara karyawan maupun atasan ketika berinteraksi sehingga menunjukkan profesionalitas kerja.

Simpulan dan Saran

Simpulan

1. Tata ruang kantor terbuka telah memberikan banyak manfaat yang dirasakan oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media. Manfaat yang dirasakan antara lain mempermudah dalam berkomunikasi, bertegur sapa, saling mengenal satu sama lain, merasakan adanya kedekatan satu sama lain, memudahkan dalam hal mendapat dan membagikan informasi baru, memudahkan karyawan dalam melaporkan progress pekerjaan, memudahkan atasan untuk memantau dan mengontrol pekerjaan bawahannya, berbagi ilmu baik hal yang menyangkut pekerjaan maupun yang tidak menyangkut pekerjaan, dan lain sebagainya. Beberapa manfaat yang telah disebutkan, membuktikan bahwa penerapan tata ruang kantor di PT Kolibriium Kreasi Media dapat dikatakan merupakan tata ruang kantor yang efektif.

2. Secara garis besar, macam-macam interaksi yang dapat disebutkan mempengaruhi hubungan interpersonal dalam tahap involvement antara lain, kegiatan bertanya, menyampaikan pendapat, menanggapi dan ditanggapi, media chatting yang digunakan, cara mengenal rekan kerja, dan terakhir, kegiatan yang rutin dilakukan. Berbagai macam interaksi yang dilakukan oleh karyawan Kolibrii di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka secara tidak langsung dapat dikatakan sebagai faktor penting dalam membangun hubungan interpersonal karyawan.

3. Dalam berkomunikasi, karyawan PT Kolibriium Kreasi Media ternyata mengaku lebih banyak menggunakan joke dan obrolan mengenai hal diluar kerjaan dibandingkan dengan diskusi tim dalam kesehariannya. Berkomunikasi dengan melemparkan joke dan obrolan mengenai hal diluar kerjaan dinilai dapat membangun team bonding. Diakui oleh Ibu Amanda selaku pemimpin salah satu divisi bahwa team bonding sangat dibutuhkan dalam kerja tim, dan beliau juga tidak mempermasalahkan joke dan obrolan lain mengenai hal diluar kerjaan yang dilakukan oleh karyawannya, karena hal tersebut diakui merupakan cara untuk membangun team bonding.

Adanya team bonding terlihat dari adanya sikap saling menghargai ketika menanggapi dan ditanggapi saat berdiskusi, adanya keterbukaan dalam menyampaikan pendapat, dan munculnya keakraban antar karyawan yang dilihat saat melakukan kegiatan rutin diluar pekerjaan. Sikap yang muncul sebagai tanda bahwa adanya team bonding menjawab fokus penelitian pada penelitian ini yaitu hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang dibangun dalam interaksi tata ruang kantor terbuka antara lain sikap terbuka, saling menghargai, dan adanya keakraban.

Dengan begitu, ditarik kesimpulan bahwa tata ruang kantor terbuka dirasakan sangat bermanfaat dalam membangun hubungan interpersonal karyawan. Tata ruang kantor terbuka pada PT Kolibriium Kreasi Media telah terbukti membantu karyawan dalam membangun hubungan interpersonal yang baik, ditunjukkan oleh sikap terbuka, saling menghargai, adanya keakraban, dan adanya sikap loyal dan toleran yang muncul sebagai akibat dari adanya aktivitas yang dilakukan bersama-sama di ruangan tersebut.

Saran Saran Praktis

(7)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media, maka ada beberapa saran dalam meningkatkan dan mempertahankan hubungan interpersonal karyawannya, yaitu:

1. Karyawan PT Kolibriium Kreasi Media dapat menggunakan papan tulis ruangan untuk mengkomunikasikan progress masing-masing proyek.

2. Pihak perusahaan dapat menawarkan karyawannya untuk mengikuti bimbingan tambahan seperti seminar, kuliah lanjutan, maupun les di luar karena hal ini juga bisa mendukung loyalitas karyawan serta dapat meningkatkan kualitas pekerjaan.

Saran Akademis

1. Penelitian ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peneliti selanjutnya sebagai referensi dalam melakukan penelitian mengenai hubungan interpersonal antar karyawan di sebuah perusahaan.

2. Penelitian mengenai hubungan interpersonal karyawan dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif, artikel penelitian, maupun jurnal pada waktu yang akan datang.

Saran Sosial

1. Dalam berinteraksi, masyarakat belajar untuk memaknainya melalui dimensi isi dan hubungan yang hendak disampaikan oleh komunikator. Bila semua berjalan sesuai yang disampaikan, maka dipastikan dapat meminimalisir miss understanding atau biasa disebut kesalahpahaman.

(8)

REFERENSI

A.Foss, S. W. (2005). Theories of Human Communication (Vol. 8). Belmont: Thomas Wadsworth.

Afifi,W.A.,& Johnson,M.L.(2005). The nature and function of tie-signs. In the sourcebook of nonverbal measures: Going beyond words (pp.189-198), V.Manusov (ed.).Mahwah,NJ:Erlbaum.

Afifi,W.A.(2007).Nonverbal Communication.In Explaining communication: Contemporary theories and exemplars(pp.39-60), B.B.Whaley&W.Samter (eds.) Mahwah,NJ:Erlbaum.

Ardianto, E. (2010). Metode Penelitian Untuk Public Relations, Kuantitatif, dan Kualitatif. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Damsid, A. U. (2010). Asas-Asas Multiple Researchs. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Emzir. (2010). Analisis Data Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Foss, S. W. (2008). Theories of Human Communication (Vol. 9). Belmont: Thomson Wadsworth.

Herdiansyah, H. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Masmuh, Abdullah. (2010). Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek. Edisi Kedua. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif (Vol. 31). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Morissan, M. (2009). Teori Komunikasi Organisasi (Vol. 1). (D. C. Wardhani, Ed.) Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pace, Wayne and Faules, Don. (2005). Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin.(2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Raya.

Robbin Stephen (2006). Perilaku Organisasi edisi 10. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.

Romli, Khomsahrial. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. Edisi Pertama. Jakarta: PT Grasindo.

Ruslan, R. (2006). Metode penelitian :public relation dan komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan Produktifitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Setiansah, E. S. (2010). Teori Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta: Erlangga.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Jurnal:

Amina Hameed, S. A. (2009). Impact of Office Design on Employees’ Productivity: A Case study of Banking. Jurnal of Public Affairs, Administration and Management, Volume 3, Issue 1, diakses 25 Maret 2014 dari http://www.scientificjournals.org/journals2009/articles/1460.pdf

(9)

Appel-Meulenbroek, R. (2010). Knowledge sharing through co-presence: added value of facilities.

Research paper, Vol. 28, Iss: 3/4, diakses 30 Maret 2014 dari http://www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=1840357&show=abstract

Masahiro SAJI, K. K. (2006). A Study of Relations between Office Layout. Research Paper, diakses

10 Maret 2014 dari

http://repository.lib.kit.ac.jp/opac/repository/10212/595/ITA2006_2_%E6%8A%95%E7%A8%BF

%E5%8E%9F%E7%A8%BF.pdf

McCulloh, K. S. (2012, January). Social networks and spatial configuration—How office layouts drive social interaction, Volume 34, Issue 1, diakses 27 Maret 2014 dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378873311000323

Rumeser, J. (2010, Oktober). INTERPERSONAL RELATION SEBAGAI VARIABEL.

HUMANIORA, Volume 1, No.2, diakses 25 Maret 2014 dari http://library.binus.ac.id/eColls/eJournal/37%20PSI%20-%20Johanes%20Rumeser.pdf

Som, S. (2012, Agustus 28). Teknik Penataan Ruang Kantor Pemerintah Yang Baik. Artikel Ilmiah, diakses 12 Maret 2014 dari http://bdkpalembang.kemenag.go.id/teknik-penataan-ruang-kantor- pemerintah-yang-baik/

Stryker, J. B., & Santoro, M. D. (2012, January 1). Facilitating Face-to-Face Communication in High- Tech Teams. Research Article, Volume 55, Number 1, diakses 27 Maret 2014 dari http://www.ingentaconnect.com/content/iri/rtm/2012/00000055/00000001/art00008

Website

PT Kolibriium Kreasi Media http://www.kolibrii.com/index.php diakses pada 25 Februari 2014.

RIWAYAT PENULIS

Afnida Putri Mulyawaty lahir di kota Depok pada 29 April 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1/S2/S3 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication pada 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Saat bentang 40 m ini dibebani dengan beban lalu lintas yang semakin meningkat akan mengakibatkan terjadinya lendutan yang cukup besar pada jembatan sehingga

Penjualan tunai adalah transaksi penjualan yang pelunasannya dilakukan pada saat transaksi terjadi, sedangkan penjualan kredit adalah transaksi penjualan yang pelunasannya

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Siahainenia (2000), yang menyatakan bahwa kepiting yang diberi perlakuan ablasi mempunyai laju pertumbuhan dan tingkat kematangan gonad yang

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil rerata kelulushidupan pada kepiting bakau (S. serrata) cangkang lunak pada perlakuan A, B dan C

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

Pelayanan yang di berikan oleh Pana Tour adalah: • Perencanaan dan pengemasan perjalanan wisata. Pelanggan Pana Tour dapat melakukan perencanan dan pengemasan perjalanan

Tugas Akhir ditujukan untuk memenuhi mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

dan beberapa saat kemudian tiba-tiba terdakwa didatangi oleh saksi Naldi Susanto, saksi Azhari Antoni, sdr.Riki, sdr.Kusmanto dan sdr.Rhino Handoyo (Anggota