• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAJIAN EKONOMI REGIONAL"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Timur

Kantor Bank Indonesia

Tr iw u lan IV-2011

(2)

i Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan IV-2011 dapat selesai disusun dan dipublikasikan kepada stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Timur diterbitkan secara periodik setiap triwulan sebagai perwujudan peranan Kantor Bank Indonesia Samarinda dalam memberikan informasi kepada stakeholders tentang perkembangan ekonomi Kalimantan Timur terkini serta prospeknya. Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu referensi atau acuan dalam proses diskusi atau proses pengambilan kebijakan berbagai pihak terkait.

Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan IV-2011 sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi pada triwulan IV-2011 mengalami pertumbuhan secara positif, yaitu sebesar 5,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III- 2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,34% (yoy).

2. Laju Inflasi triwulanan Kaltim pada triwulan IV-2011 mencapai 6,34% (yoy), menurun dibandingkan inflasi triwulanan sebelumnya yang sebesar 6,58% (yoy).

3. Perkembangan Perbankan Daerah Kaltim masih menunjukan perkembangan yang positif. Pertumbuhan Aset, penghimpunan DPK dan penyaluran Kredit mengalami pertumbuhan yang meningkat sebesar 8,68%, 8,37% dan 6,53%(qtq).

Perkembangan sistem pembayaran tunai mengalami pertumbuhan yang positif, meningkat sebesar 24,12%(yoy), sedangkan transaksi pembayaran melalui kliring menurun secara nilai sebesar -1,37% dan meningkat secara volume sebesar 14,33%(yoy).

4. Perkembangan Keuangan Daerah, realisasi APBD Kaltim triwulan IV-2011 mengalami peningkatan secara nilai dan prosentase sebesar Rp. 9,52 trilyun atau mengalami kenaikan 37,10% (yoy). Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat sebesar Rp. 4,33 trilyun atau meningkat 65,46%, sedangkan untuk realisasi belanja APBD mencapai Rp. 7,99 trilyun atau secara prosentase sebesar 38,09%.

5. Prospek Perekonomian, perkembangan ketenagakerjaan dan kesejahteraan mengalami peningkatan, dapat dilihat dari penurunan pencairan JHT(Jaminan Hari Tua) dan penurunan Indeks Ekspektasi Konsumen. Perekonomian Kaltim diperkirakan akan tetap tumbuh positif dalam kisaran 4 + 1% (yoy). Dari sisi

(3)

ii sektor pertambangan dan penggalian. Untuk tekanan inflasi, diperkirakan akan mengalami penurunan dengan sedikit tekanan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas utama bahan kebutuhan pokok. Selain itu juga terjadi kenaikan harga kebutuhan kelompok perumahan di awal tahun 2012.

Kami menyadari bahwa buku kajian ini masih belum sempurna ataupun terdapat penyajian data yang kurang tepat, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritikan dan masukan membangun demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Dalam proses penyusunan Kajian Ekonomi Regional ini, kami menggunakan data yang diperoleh dari berbagai pihak, yakni instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pusat Statistik, pelaku usaha dan akademisi, laporan dari perbankan serta data hasil analisis intern Bank Indonesia dan sumber-sumber lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Untuk itu kepada para pihak tersebut, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga hubungan yang telah terjalin erat selama ini dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Akhirnya besar harapan kami mudah-mudahan laporan triwulanan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dalam memahami perekonomian Kalimantan Timur.

Terima kasih.

Samarinda, Februari 2011

BANK INDONESIA SAMARINDA

Androecia Darw is Pemimpin

(4)

iii Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... viii

RINGKASAN EKSEKUTIF... 1

I Gambaran Umum ... 1

II Assesmen Perekonomian ... 1

III Assesmen Inflasi ... 2

IV Assesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran ... 2

1. Perbankan... 2

2. Sistem Pembayaran ... 3

V Perkiraan ... 3

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ... 5

1.1 Gambaran Umum ... 5

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan ... 6

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ... 6

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ... 8

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) ... 9

1.2.4 Ekspor dan Impor ... 9

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ... 13

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ... 14

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ... 15

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ... 16

1.3.4 Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih ... 17

1.3.5 Sektor Bangunan ... 17

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ... 18

(5)

iv

1.3.9 Sektor Jasa-Jasa ... 19

Boks.1 Pemetaan Sektor Utama Kalimantan Timur ... 20

BAB II EVALUASI PERKEMBANGAN INFLASI ... 25

2.1 Gambaran Umum ... 25

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) ... 27

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq) ... 27

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan(qtq) ... 29

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq) ... 30

2.3 Inflasi Tahunan (yoy) ... 31

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ... 31

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ... 31

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ... 32

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ... 39

3.1 Gambaran Umum ... 39

3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum ... 40

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ... 40

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ... 41

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ... 42

a. Kredit Bank Umum ber-Kantor di Kaltim ... 42

b. Kredit Bank Umum berlokasi Proyek di Kaltim ... 44

3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil Dan Menengah (MKM) ... 47

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 50

a. Perkembangan Aset BPR di Kaltim ... 50

b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR di Kaltim ... 51

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ... 51

3.5 Assesmen Risiko Perbankan ... 52

3.5.1 Risiko Kredit ... 52

3.5.2 Risiko Likuiditas ... 53

(6)

v

3.6.1 Perkembangan Transaksi Tunai ... 55

3.6.1.1 Perkembangan Peredaran Uang Kartal ... 55

3.6.1.2 Jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Uang Kartal... 56

3.6.2 Perkembangan Transaksi Non Tunai ... 56

3.6.2.1 Perkembangan Transaksi Kliring ... 56

3.6.2.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ... 57

BAB IV KEUANGAN DAERAH ... 59

4.1 Gambaran Umum ... 59

4.2 Pendapatan ... 60

4.3 Belanja ... 53

Boks.2 Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Kalimantan Timur 2011 ... 56

BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN ... 65

5.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ... 65

5.2 Kesejahteraan ... 66

BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH ... 68

6.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan IV-2011 ... 68

6.2 Prospek Perkembangan Inflasi ... 69 LAMPIRAN

(7)

vi Halaman

1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ... 6

1.2 Komoditas Utama Ekspor Non Migas Kaltim Triwulan IV-2011(HS 2 Digit, Dlm Juta USD) ... 11

1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama Dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan IV- 2011(HS 2 Digit, dalam Juta USD s.d Agustus 2011) ... 12

1.4 Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ... 13

B1.1 Barang masuk ke Kalimantan Timur melalui Pelabuhan ... 22

2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan IV-2011 ... 26

2.2 Inflasi Triwulan (qtq) di Kota Samarinda ... 28

2.3 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Samarinda ... 28

2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan ... 29

2.5 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Balikpapan ... 29

2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan ... 30

2.7 Andil Inflasi Tertinggi Per Komoditas Kota Tarakan ... 30

2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda Menurut Kelompok Barang & Jasa ... 31

2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 32

2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa ... 33

2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional ,Kaltim dan Kota ... 33

2.12 Komoditas Andil Inflasi Terbesar Januari – Desember 2011 ... 34

3.1 Perkembangan Jumlah Asset dan Aktiva Produktif Bank Umum di Kaltim ... 40

3.2 Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum di Kaltim ... 42

3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 44

3.4 Jumlah Kredit Bank Umum Beralokasi Proyek Di Kaltim ... 46

3.5 Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kab / Kota di Kaltim ... 47

3.6 Perkembangan Kredit Umum Menurut Skala Kredit di Kaltim ... 48

3.7 Perkembangan Kredit MKM Bank Umum menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan, dan Sektor Ekonomi di Kaltim ... 49

3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto ( Gross-NPLs ) menurut Sektor Ekonomi Kaltim ... 50

3.9 Perkembangan Usaha BPR di Kaltim ... 52

3.10 Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum di Kaltim ... 52

3.11 Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto Bank Umum ... 53

3.12 Struktur Jangka Waktu DPK Perbankan di Kaltim ... 54

(8)

vii

B2.1 Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan ... 58

B2.2 Perkembangan Fisik dan Keuangan Pembangunan Jalan Tol ... 59

5.1 Perkembangan Transaksi RTGS Di Kalimantan Timur ... 63

6.1 Perkembnagn Ketenagakerjaan Di Kalimantan Timur ... 65

(9)

viii

1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) ... 5

1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen ... 7

1.3 Indeks Kondisi Ekonomi ... 7

1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 7

1.5 Kredit Konsumsi ... 8

1.6 Belanja Modal APBD ... 8

1.7 Rencana Investasi ... 9

1.8 Kredit Investasi ... 9

1.9 Nilai Ekspor Non Migas Kaltim ... 10

1.10 Volume Ekspor Non Migas Kaltim ... 10

1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim ... 10

1.12 Nilai Impor Non Migas Kaltim ... 11

1.13 Volume Impor non Migas Kaltim ... 11

1.14 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim ... 12

1.15 Indeks Produksi Padi ... 14

1.16 Indeks Produksi Sawit ... 14

1.17 Kredit Sektor Pertanian ... 14

1.18 Produksi Batubara ... 15

1.19 Kredit Pertambangan ... 15

1.20 Produksi Kilang Minyak ... 16

1.21 Produksi LNG ... 16

1.22 Kredit Sektor Industri ... 16

1.23 Kredit Sektor Listrik dan Air ... 17

1.24 Kredit Konstruksi ... 17

1.25 Indeks Sektor Perdagangan ... 18

1.26 Kredit Perdagangan ... 18

1.27 Penumpang Angkutan Udara ... 19

1.28 Perkembangan Kredit Kaltim ... 19

2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy) ... 25

2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti kaltim (yoy) ... 26

2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm) ... 27

3.1 Kinerja triwulan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional(qtq) ... 39

3.2 Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy) ... 39

(10)

ix

3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ... 43

3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim ... 45

3.7 Perkembangan Aset BPR ... 50

3.8 Perkembangan DPK BPR ... 51

3.9 Perkembangan Kredit BPR ... 51

3.10 Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ... 54

3.11 Peredaran Uang Kartal di Kaltim ... 55

3.12 Peredaran Uang Kartal di Wilker KBI... 55

3.13 Jumlah PTTB per Wilker KBI ... 56

3.14 Perkembangan Transaksi Kliring ... 56

3.15 Perkembangan Transaksi RTGS Kaltim ... 57

3.16 Perkembangan RTGS Per Wilker KBI ... 58

4.1 Pendapatan APBD Kaltim Triwulan IV ... 59

4.2 Belanja APBD Kaltim Triwulan IV ... 60

4.3 Realisasi PAD APBD Kaltim ... 61

4.4 Realisasi Pendapatan Transfer APBD Kaltim ... 62

4.5 Realisasi Belanja Operasi APBD Kaltim ... 63

4.6 Realisasi Belanja Modal APBD Kaltim ... 64

5.1 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 65

5.2 Perkembangan Nominal Jaminan Hari Tua (JHT) di Samarinda ... 66

5.3 Perkembangan Indeks Kenyakinan Konsumen ... 66

5.4 Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan ... 67

6.1 Indeks Ekspektasi Konsumen ... 68

6.2 Harga Komoditas Minyak & Batubara ... 68

6.3 Harga Komoditas Gula... 69

6.4 Harga Minyak Kelapa Sawit ... 69

6.5 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1) ... 70

6.6 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2) ... 70

(11)

1 2011 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 5,16% (yoy), pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,34% (yoy).

Dari sisi permintaan, terjadi peningkatan yang didorong oleh peningkatan kinerja ekspor neto Kaltim, peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama konsumsi non bahan makanan, serta masih cukup tingginya pertumbuhan investasi di Kaltim pada akhir tahun 2011. Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor masih baiknya permintaan dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan IV-2011.

PERKEMBANGAN INFLASI

Pada periode triwulan IV-2011 laju inflasi Kalimantan Timur menurun yakni sebesar 6,34% dari triwulan sebelumnya 6,58% (yoy). Hal ini ditopang oleh tren menurunnya laju inflasi secara bulanan pada Oktober , November, dan Desember 2011, yaitu masing-masing sebesar -1,18%,-0,76%, dan 1,10%.

Menurunnya laju inflasi Kalimantan Timur disebabkan karena meningkatnya pasokan beberapa komoditas bahan makanan seperti beberapa jenis ikan segar, daging segar, dan sayuran akibat jumlah produksi

Perekonomian Kalimantan Timur

tumbuh meningkat

Dari sisi permintaan peningkatan pertumbuhan didorong oleh peningkatan ekspor dan tingkat konsumsi masyarakat terutama konsumsi non bahan makanan

Laju inflasi tahunan Kalimantan Timur mengalami penurunan

Faktor penyebab menurunnya laju inflasi terutama adalah disebabkan oleh penurunan harga beberapa komoditas bahan makanan

(12)

2

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Intermediasi perbankan cenderung membaik, hal ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami oleh sebagian besar indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi pertumbuhan asset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan yang mengalami peningkatan secara triwulanan masing-masing sebesar 8,68%, 8,37% dan 6,53%(qtq). Begitu juga bila dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang menunjukkan perkembangan kinerja yang positif pada Aset, DPK, dan Kredit bank umum di Kaltim yang mengalami peningkatan cukup tinggi masing-masing sebesar 34,89%, 32,61%, dan 26,60%, searah dengan pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 15,37%, 13,08% dan 21,58%.

Sementara itu kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menunjukkan perkembangan kinerja yang melambat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah Aset, DPK, Kredit BPR yang mencapai 3,95%, -1,61%, dan 6,13% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan sebelumnya yang masing-masing tumbuh mencapai 7,79%, 7,50%, dan 13,23% (yoy).

Perkembangan sistem pembayaran tunai di Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 menunjukkan pertumbuhan positif, ditunjukkan oleh perkembangan transaksi tunai yang mencapai Rp. 5,51 trilyun pada triwulan III-2011 atau meningkat sebesar 24,12% (yoy).

Sementara itu transaksi pembayaran melalui kliring di wilayah Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan dari sisi nilai dan volume masing-masing sebesar -1,37% dan Kinerja Bank Umum di Kaltim

mengalami perkembangan positif baik penghimpunan dana maupun penyaluran kredit

Transaksi sistem pembayaran

tunai dan non tunai di

Kalimantan Timur menunjukan

peningkatan

(13)

3 14,33% (yoy), begitu halnya transaksi pembayaran melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (RTGS) untuk wilayah Kalimantan Timur juga mengalami peningkatan dari sisi nilai untuk transaksi masuk ke Kaltim.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Realisasi APBD Kaltim triwulan III tahun 2011 mengalami peningkatan secara nilai dan secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada triwulan III tahun 2010. Total pendapatan APBD provinsi Kaltim 2011 yang sudah terealisasi pada triwulan III secara nilai mencapai Rp. 6,65 trilyun atau mengalami kenaikan 26,98% (yoy) jika dibandingkan dengan total pendapatan pada triwulan III tahun 2010 yang sebesar Rp. 5,24 trilyun.

Apabila dilihat rinciannya, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan III tahun 2011 tercatat sebesar Rp. 3,22 trilyun atau meningkat 62,60% jika dibandingkan dengan realisasi APBD triwulan III 2010 yang sebesar Rp. 1,98 trilyun. Secara prosentase realisasi PAD pada triwulan III -2011 mencapai 82,04% dari total anggaran.

Total realisasi belanja APBD provinsi Kalimantan Timur triwulan III tahun 2011 mencapai Rp. 3,13 trilyun atau secara prosentase sebesar 43,17%. Realisasi ini mengalami peningkatan baik secara nilai maupun secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi belanja pada APBD triwulan II 2011 yang mencapai Rp 2,62 trilyun (39,03%). Apabila dilihat menurut rincian jenis belanja, belanja operasi, belanja modal, dan transfer mencapai prosentase realisasi masing-masing sebesar 36,07%, 36,09%, dan 91,32%

Perkembangan Perbankan Kaltim mengalami perkembangan positif baik penghimpunan dana maupun penyaluran kredit

Realisasi APBD Provinsi

Kalimantan Timur

mengalami peningkatan

dibandingkan realisasi

tahun sebelumnya

Realisasi APBD Provinsi

Kalimantan Timur mengalami

peningkatan dibandingkan

realisasi tahun sebelumnya

(14)

4 Kondisi ketenaga kerjaan diKalimantan Timur menunjukan peningkatan kinerja. Indikasi ini terlihat dari pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) Jamsostek yang secara nominal mengalami penurunan dari Rp 17,41 milyar pada triwulan III-2011 menjadi Rp 17,33 milyar pada triwulan IV- 2011 Kondisi kesejahteraan di Kalimantan Timur juga menunjukan peningkatan diindikasikan oleh turunnya Indeks Ekspektasi Konsumen yang naik dari rata-rata 124.28 pada triwulan III-2011 menjadi rata-rata 128 di triwulan IV 2011.

PROSPEK PEREKONOMIAN

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan I- 2012 diperkirakan akan tetap tumbuh positif pada kisaran 4+0,5% (yoy), sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan pertumbuhan positif masih didukung oleh meningkatnya kinerja ekspor Kalimantan Timur dan mengeliatnya kegiatan investasi, sedangkan dari sisi penawaran pertumbuhan didukung oleh peningkatan kinerja sektor pertambangan dan penggalian.

Tekanan Inflasi pada triwulan I-2012 diperkirakan mengalami penurunan, akan tetapi masih terdapat indikasi kenaikan harga beberapa komoditas utama bahan kebutuhan pokok di Samarinda diantaranya beras, daging sapi, daging ayam, bawang merah, dan bawang putih.

Faktor pendorong inflasi lainnya adalah peningkatan harga kelompok perumahan yang disebabkan oleh meningkatnya harga semen dan biaya sewa rumah di awal tahun 2012.

Indikator perkembangan ketenagakerjaan dan kesejahteraan di Kalimantan Timur

mengalami peningkatan

Prospek Perekonomian Kaltim pada triwulan I-2012 diperkirakan akan tumbuh meningkat pada kisaran

4+0,5% (yoy)

Dari sisi harga inflasi Kalimantan Timur triwulan I-

2012 diperkirakan akan

menurun dan berada pada

kisaran 5,75% + 0,5 (yoy)

(15)

P

PE ER RK K EM E M BA B A N N G GA A N N EK E K ON O N OM O M I I M M A A K KR RO O R RE EG G I I O ON N A A L L

1.1 Gambaran Umum

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 5,16% (yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan III-2011 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,34% (yoy), namun masih lebih rendah jika dibandingkan PDB Nasional yang tumbuh sebesar 6,5% (Grafik 1.1).

Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan IV-2011 meningkat sebesar 1,83%(qtq), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,91% .

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah

Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara tahunan pada triwulan IV-2011 terutama berasal dari peningkatan kinerja ekspor neto Kaltim, peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terutama konsumsi non bahan makanan, serta masih cukup tingginya pertumbuhan investasi di Kaltim pada akhir tahun 2011. Sementara itu pengeluaran pemerintah di Kaltim meskipun mengalami pertumbuhan positif namun sedikit mengalami pelambatan dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi masih didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor masih baiknya permintaan dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan IV-2011. Selain itu sektor lainnya yang turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor pengangkutan dan komunikasi yang mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan investasi di Kaltim.

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 2009 2010 2011

Kaltim 6.62 6.82 4.58 1.44 0.38 -0.12 3.16 5.85 6.79 6.89 3.86 2.81 2.91 3.28 4.34 5.16 Nasional 6.28 6.4 6.3 5.5 4.53 4.08 4.16 5.43 5.69 6.19 5.8 6.1 6.5 6.5 6.6 6.5

-2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00

(% yoy) Kaltim Nasional

BAB I

(16)

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan

Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan disumbangkan secara positif oleh semua komponen. Kontribusi pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari komponen ekspor neto yaitu sebesar 3,20%, diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 0,85% , serta investasi sebesar 0,72% (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur

Sumber : BPS Kaltim, diolah

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi Rumah Tangga di Kaltim pada triwulan IV-2011 mengalami ekspansi sebesar 6,83%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya juga tumbuh sebesar 6,82% (yoy). Meningkatnya konsumsi rumah tangga pada periode laporan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena faktor musiman hari raya natal dan tahun baru 2012, serta didorong oleh ekspektasi masyarakat terhadap peningkatan Upah Minimum Provinsi sebesar Rp. 93.000 atau 8,5% . Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada triwulan IV tahun 2011, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara umum masih menunjukkan optimisme masyarakat Kaltim (diatas level 100), dengan level keyakinan yang terus mengalami peningkatan pada bulan Oktober, November, dan Desember 2011 (Grafik 1.2).

Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11

Konsumsi Rumah Tangga 5.31 5.46 6.82 6.83 0.70 0.68 0.86 0.85

Makanan 3.33 4.22 6.07 5.82 0.21 0.26 0.37 0.34

Non Makanan 7.25 6.66 7.54 7.80 0.49 0.43 0.49 0.51

Pengeluaran KLSN 4.84 4.20 5.11 4.73 0.01 0.01 0.01 0.01

Pengeluaran Pemerintah 7.03 6.75 7.43 4.88 0.37 0.34 0.38 0.25

Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 7.86 6.18 5.76 5.50 1.07 0.81 0.75 0.72

Perubahan Stok 5.40 4.11 3.76 2.91 0.04 0.03 0.03 0.02

Ekspor 1.12 0.49 8.92 5.96 1.17 0.53 10.31 6.87

Ekspor LN 0.47 -0.32 5.89 3.92 0.35 -0.25 4.83 3.12

Ekspor Antar Daerah 2.52 2.25 15.79 10.48 0.78 0.72 5.32 3.74

Impor 1.72 -0.67 15.88 7.32 0.65 -0.27 7.51 3.43

Impor LN -0.21 -3.16 19.49 5.35 -0.04 -0.66 4.56 1.25

Impor Antar Daerah 3.75 1.95 12.51 9.37 0.67 0.37 2.99 2.20

Ekspor Neto 0.57 1.60 3.02 4.69 0.38 1.09 2.06 3.20

PDRB 2.91 3.28 4.34 5.16 2.91 3.28 4.34 5.16

Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi Pert umbuhan Jenis Penggunaan

(17)

Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Indeks Keyakinan Konsumen yang menunjukkan masih tingginya optimisme masyarakat pada triwulan laporan ini disebabkan oleh masih tingginya optimisme terhadap kondisi ekonomi (IKE) terutama yang berasal dari meningkatnya penghasilan dan ketersediaan lapangan pekerjaan pada periode tersebut, juga didukung dari meningkatnya ekspektasi konsumen (IEK) terutama berasal dari ekspektasi terhadap penghasilan dan kondisi ekonomi (Grafik 1.3). Sementara itu meskipun sedikit melambat, ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan juga masih berada di atas level optimis (Grafik 1.4). Semakin banyaknya proyek pembangunan infrastruktur serta meningkatnya kegiatan investasi di Kaltim menjadi faktor yang menjaga ekspektasi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja.

Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi

Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia Grafik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen

Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

0 20 40 60 80 100 120 140 160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2009 2010 2011

(Indeks) Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi

Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100

0 20 40 60 80 100 120 140 160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Indeks

Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods Ketersediaan Lap. Kerja Saat Ini Garis 100

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Indeks

Ekspektasi Penghasilan Ekspektasi Ekonomi

Ekspektasi Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100

(18)

Peningkatan konsumsi rumah tangga di Kalimantan Timur masih didorong oleh pertumbuhan positif kredit konsumsi pada triwulan IV-2011 secara tahunan sebesar 41,43%, atau meningkat dari Rp. 10,43 trilyun pada triwulan IV-2010 menjadi Rp. 14,76 trilyun pada triwulan IV-2011 (Grafik 1.5). Pertumbuhan tahunan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan lalu yang tumbuh 33,47% (yoy). Perkembangan kredit konsumsi ini juga mengalami peningkatan secara triwulanan sebesar 4,87%(qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya dimana kredit yang tersalurkan sebesar Rp. 14,07 trilyun.

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran pemerintah pada triwulan ketiga tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 4,88% (yoy), melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang tercatat sebesar 7,43%. Melambatnya pertumbuhan belanja pemerintah daerah pada triwulan IV-2011 disebabkan pelambatan konsumsi Pemda APBD secara tahunan yang terjadi pada November dan Desember 2011, yang diperkirakan berasal dari melambatnya belanja operasi pemerintah daerah (belanja barang dan belanja keuangan). Sementara itu belanja modal menunjukkan peningkatan realisasi keuangan dan fisik secara tahunan dan meningkat jika dibandingkan periode triwulan sebelumnya (Grafik 1.6). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya realisasi belanja jalan, irigasi, dan jaringan yang cukup tinggi yang ditunjukkan oleh semakin meningkatnya kegiatan proyek pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang sangat besar di Kaltim seperti pembangunan jalan freeway Balikpapan-Samarinda dan pembangunan jembatan pulau Balang.

Grafik 1.6 Belanja Modal APBD Sumber : Prompt Indicator BPS

0%

10%

20%

30%

40%

80 100 120 140 160 180 200 220

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Belanja Modal APBD g (yoy) Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia

0%

20%

40%

60%

0 4000 8000 12000 16000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy) (Rp milyar) Konsumsi growth (yoy)

(19)

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 mengalami pertumbuhan sebesar 5,50% (yoy), sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan 5,76% pada triwulan III-2010. Melambatnya pertumbuhan PMTDB sebagai proksi kegiatan investasi dapat dilihat dari melambatnya rencana investasi pada triwulan laporan (Grafik 1.7). Sementara itu faktor positif yang masih menjadi pendorong pertumbuhan PMTDB pada periode berjalan ini adalah konsumsi listrik industri di Kaltim yang menunjukkan tren peningkatan. Selain itu, pertumbuhan investasi juga didorong oleh pembiayaan kredit investasi perbankan berdasarkan lokasi proyek di Kaltim yang mencapai Rp. 21,90 trilyun, tumbuh sebesar 46,54% atau tumbuh moderat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 46,02% (yoy) (Grafik 1.8).

Grafik 1.7 Rencana Investasi

Sumber : LBU Bank Indonesia Grafik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia

1.2.4 Ekspor dan Impor

Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 tumbuh positif sebesar 5,96%(yoy), mengalami pelambatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor di triwulan III-2011 yang tumbuh sebesar 8,92%. Pelambatan pertumbuhan disebabkan oleh melambatnya kinerja ekspor baik antar daerah maupun ekspor Kaltim ke luar negeri. Apabila dilihat berdasarkan jenis komoditasnya, pelambatan kinerja ekspor Kaltim disebabkan melambatnya kinerja ekspor komoditas migas Kaltim, sedangkan komoditas non migas yang didominasi oleh batubara mengalami peningkatan pertumbuhan. Peningkatan kinerja ekspor non migas dapat dilihat dari perkembangan ekspor di Pelabuhan Samarinda (mayoritas komoditas non migas), yang pada triwulan IV-2011 tumbuh sebesar 46,13% (yoy) dengan volume ekspor mencapai 15,65 juta ton.

0%

2%

4%

6%

8%

80 85 90 95 100 105 110 115 120 125

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Rencana Investasi g (yoy)

0%

20%

40%

60%

0 4000 8000 12000 16000 20000 24000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy) (Rp milyar) Investasi growth (yoy)

(20)

Apabila dilihat perkembangan ekspor non migas berdasarkan data dari Ditjen Bea dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas Kaltim triwulan IV- 2011 mencapai USD 5.424 juta, mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar 56,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD 3.470 juta. Pertumbuhan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan III-2011 yang mengalami kontraksi sebesar -3,18% (yoy) (Grafik 1.9). Sementara itu dari sisi volume, kinerja ekspor non migas masih tumbuh 37,10% (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -3,75% (yoy) (Grafik 1.10).

Grafik 1.9 Nilai Ekspor Nonmigas

Kalimantan Timur Grafik 1.10 Volume Ekspor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan laporan, China memiliki pangsa nilai ekspor terbesar yaitu 33,66% , diikuti oleh India (14,02%), dan Jepang (12,39%) (Grafik 1.11). Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 90,37% dengan nilai USD 4.901

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy) (Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

0 10 20 30 40 50 60 70

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy) (Juta Ton) Vol Ekspor g Vol Ekspor

Grafik 1.11 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non M igas Kaltim

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah, * ) Juli-Agustus 2011

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 2009 2010 2011

Share INDIA RRC KORSEL

TAIWAN JEPANG

(21)

juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami ekspansi sebesar 62,80%

dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, sehingga ekspansi ekspor komoditas bahan bakar mineral memberikan kontribusi sebesar 61,63%

terhadap pertumbuhan ekspor non migas Kaltim pada triwulan laporan.

Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triw ulan IV-2011 (HS2 Digit, dalam USD)

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Sementara itu, pertumbuhan kegiatan impor Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 mengalami pertumbuhan sebesar 7,32% (yoy); melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar 15,88%. Pelambatan impor diperkirakan disebabkan oleh pelambatan kinerja impor migas yang memiliki kontribusi cukup besar, sementara impor non migas yang mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama triwulan IV-2011 berjumlah USD 539,41 juta, atau tumbuh 27,62%(yoy), mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,93% (yoy) (Grafik 1.12). Dari sisi volume, kinerja impor non migas Kaltim mengalami pertumbuhan negatif, turun sebesar 20,34% (yoy) (Grafik 1.13).

Grafik 1.12 Nilai Impor Nonmigas

Kalimantan Timur Grafik 1.13 Volume Impor Nonmigas Kalimantan Timur

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah, * )periode Juli-Agustus 2011

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Growth (yoy) Kontribusi 27 - Mineral fuels, mineral oil products 4,901.52 90.37% 68.20% 61.63%

15 - Animal or vegt. fats and oils 138.94 2.56% -1.82% -0.05%

28 - Inorganic chemicals 119.81 2.21% 10.16% 0.22%

44 - Wood and articles of wood 118.10 2.18% 30.62% 0.67%

03 - Fish,crustaceans,moluscs,oth.invert 54.89 1.01% 22.00% 0.22%

31 - Fertilizers 42.42 0.78% -60.36% -0.47%

lainnya 48 0.89% -24.16% -0.21%

Total 5,423.87 100.00% 56.29% 56.29%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

0 100 200 300 400 500 600

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy) (Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2009 2010 2011

(yoy)

(Juta Ton) Vol Impor g Vol Impor

(22)

Komoditas impor terbesar Kalimantan Timur pada triwulan III-2011 adalah komoditas nuclear react., boilers, dan mechanical appl. (pangsa 35,27%) dengan impor sebesar USD 190,24 juta atau meningkat 49,80% (yoy), diikuti oleh komoditas ships, boats and floating structures dengan nilai USD 104,62 juta (pangsa 19,40%) yang terkontraksi -7,79% (yoy) (Tabel 1.3). Sementara berdasarkan negara asal impor, mayoritas berasal dari China sebesar USD 95,93 juta (pangsa 17,79%), diikuti oleh Singapura yaitu sebesar USD 90,26 juta (16,73%), dan USA sebesar USD 72,80 juta (16,73%) (Grafik 1.14).

Tabel 1.3 Komoditas Impor Non M igas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triw ulan IV-2010 (HS2 Dijit, dalam USD s.d Agustus 2011)

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan IV-2011 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kaltim lebih besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kaltim) sebesar USD 4.884 juta, atau mengalami peningkatan sebesar 60,27% (yoy).

Komoditas Nilai (Jt USD) Pangsa Growth (yoy) Kontribusi 84 - Nuclear react.,boilers,mech. appli. 190.24 35.27% 49.80% 17.56%

89 - Ships,boats and floating structures 104.62 19.40% -7.79% -1.51%

31 - Fertilizers 79.53 14.74% 74.18% 10.94%

40 - Rubber and articles thereof 31.52 5.84% 36.75% 2.15%

73 - Articles of iron and steel 30.12 5.58% 24.30% 1.36%

85 - Elect. machinery, sound rec., tvetc 16.68 3.09% 52.43% 1.62%

lainnya 87 16.07% 10.68% 1.72%

Total 539.41 100.00% 27.62% 27.62%

Grafik 1.14 Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

0%

10%

20%

30%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2008 2009 2010 2011

(Share) SINGAPORE C. USA C. JAPAN

C. R.R.C GERMANY

(23)

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penaw aran

Kontribusi terbesar pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi penawaran di triwulan IV-2011 berasal dari sektor utama pertambangan dan penggalian (pangsa 50,79% ) dengan kontribusi sebesar 4,47% dan diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan kontribusi 0,77% (yoy). Pertumbuhan positif pada sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh masih tingginya produksi pertambangan migas dan batubara di Kaltim seiring dengan tingginya permintaan dan perkembangan harga komoditas tersebut di pasar internasional. Sementara itu perkembangan positif pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran dalam perekonomian Kaltim (pangsa 7,94%) dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan pembangunan infrastruktur, kegiatan ekonomi dan investasi di Kaltim pada akhir tahun 2011 sehingga meningkatkan pertumbuhan pada sektor-sektor pendukungnya termasuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kaltim, sektor industri pengolahan (pangsa 22,90%) mengalami penurunan pertumbuhan pada triwulan IV- 2011 yaitu tumbuh sebesar -5,61% (yoy), sehingga memberikan kontribusi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi secara total dari sisi penawaran sebesar -1,28% . Hal utama penyebab penurunan kinerja pada sektor industri pengolahan (yang didominasi industri pengolahan migas) ini dipengaruhi oleh semakin terbatasnya sumber pasokan gas (feed gas), sehingga produksi LNG PT Badak Bontang mengalami penurunan di tahun 2011.

Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11 Tw 1-11 Tw 2-11 Tw 3-11 Tw 4-11 Pertanian, Peternakan, Kehut., Perikanan 4.84 7.10 3.06 2.48 0.31 0.41 0.17 0.13

Pertambangan dan Penggalian 3.40 5.34 7.92 8.80 1.66 2.70 4.03 4.47

Industri Pengolahan -4.03 -6.45 -6.25 -5.61 -0.97 -1.51 -1.45 -1.28

Listrik, Gas, dan Air Bersih 8.38 11.84 11.22 12.68 0.02 0.03 0.03 0.03

Bangunan 10.14 11.69 10.25 11.49 0.27 0.31 0.27 0.31

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9.24 8.89 10.38 9.72 0.73 0.68 0.81 0.77

Pengangkutan dan Komunikasi 10.05 9.47 9.79 11.78 0.36 0.33 0.35 0.43

Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan 10.12 12.95 13.14 13.42 0.24 0.31 0.31 0.33

Jasa-jasa 11.27 9.87 9.37 11.27 0.45 0.38 0.36 0.45

PDRB 2.91 3.28 4.34 5.16 2.91 3.28 4.34 5.16

PDRB TANPA MIGAS 9.17 11.07 12.72 13.79 5.48 6.66 7.90 8.93

Kontribusi Pert umbuhan Pertumbuhan (% yoy)

Lapangan Usaha

(24)

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada triwulan IV- 2011 mengalami ekspansi sebesar 2,48%(yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 3,06%. Pelambatan sektor ini ditarik oleh pertumbuhan negatif kinerja subsektor tanaman bahan makanan terjadi pada penurunan produksi padi sawah dan padi ladang di Kaltim (Grafik 1.15). Dari subsektor perkebunan, produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebagai komoditas yang paling dominan di Kaltim masih menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan. Namun demikian pertumbuhan produksi TBS ini sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya, yang terlihat dari melambatnya indeks produksi sawit (Grafik 1.16).

Grafik 1.15 Indeks Produksi Padi

Sumber : Prompt Indicator BPS Grafik 1.16 Indeks Produksi Saw it Sumber : Prompt Indicator BPS

Sementara itu, perkembangan positif terjadi pada peningkatan

produksi peternakan sapi,

kambing, dan ayam dari subsektor peternakan, dan dari subsektor

perikanan mengalami

perkembangan positif terutama dipicu oleh produksi perairan ikan

darat, perairan umum, dan

budidaya, sedangkan kinerja hasil perikanan laut masih tumbuh negatif di triwulan IV-2011. Pertumbuhan positif kinerja sektor pertanian juga didukung oleh kinerja positif penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek yang disalurkan pada sektor pertanian di triwulan IV-2011 yang mencapai Rp. 7,01 trilyun atau meningkat 27,83% (yoy) (Grafik 1.17).

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

80 90 100 110 120 130

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Padi Sawah g (yoy)

0%

10%

20%

30%

40%

50%

50 70 90 110 130 150 170 190 210 230

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

2010 2011

Produksi Kelapa Sawit (TBS) g (yoy)

Grafik 1.17 Kredit Sektor Pertanian Sumber : LBU Bank Indonesia

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0 2000 4000 6000 8000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy) (Rp milyar) Pertanian growth (yoy)

(25)

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan IV-2011 mengalami peningkatan pertumbuhan, yaitu mencapai 8,80%(yoy) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2011 yang tumbuh sebesar 7,92%(yoy). Faktor pendukung yang menyebabkan meningkatnya kinerja sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan adalah curah hujan menengah di sebagian besar wilayah pertambangan Kaltim yang berada pada tingkat menengah pada level menengah (101-200mm) selama bulan Oktober-Desember 2011, sehingga operasional pertambangan dapat meningkat. Selain itu masih tingginya permintaan dan harga komoditas tambang andalan Kaltim (minyak mentah dan batubara) yang masih tinggi di pasar internasional menjadi faktor pendorong lain peningkatan produksi pertambangan Kaltim. Perkembangan positif kinerja sektor pertambangan dan penggalian dapat terlihat dari perkembangan produksi batubara tiga perusahaan terbesar di Kaltim (KPC, Berau Coal, dan Kideco) yang secara total diperkirakan tumbuh 4,12% (yoy) meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 14,56% (yoy) (Grafik 1.18). Adapun PKP2B lainnya dan beberapa KP di Kaltim diperkirakan mengalami peningkatan pertumbuhan produksi pada akhir tahun 2011.

Sementara itu perkembangan sektor pertambangan dan penggalian yang meningkat pada triwulan laporan didorong oleh kinerja kredit lokasi proyek sektor pertambangan dan penggalian yang secara tahunan tumbuh 24,47%(yoy) atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan kredit pertambangan secara tahunan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,37%(yoy) (Grafik 1.19).

Grafik 1.18 Produksi Batubara Sumber : Distamben

-10%

0%

10%

20%

30%

- 5 10 15 20 25 30

I II III IV I II III IV I II III IV*

2009 2010 2011

(%yoy) Juta Ton Produksi (Juta Ton) Growth (% yoy)

Grafik 1.19 Kredit Pertambangan Sumber : LBU Bank Indonesia

-40%

0%

40%

80%

120%

160%

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2009 2010 2011

(yoy) (Rp milyar) Pertambangan growth (yoy)

Referensi

Dokumen terkait

a. Menunjukkan dan mendemostrasikan alat/materi pembelajaran yang disampaikan secara langsung kepada peserta didik, akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk

Keuntungan dari bioautografi kontak yaitu merupakan metode yang mudah untuk dilakukan dan hasilnya dapat terlihat jelas tanpa harus menggunakan reagent MTT. Bila

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan kualitas air dengan parameter fisika dan kimia yang meliputi : suhu, kedalaman, kecerahan, oksigen

• Peserta didik diberi kesempatan untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Pengertian ilmu ekonomi,

mengembangkannya. Pada saat ini tenaga kependidikan menggunakan model pembelajaran berbasis WEB. Dikarenakan sudah banyak penyebaran secara langsung virus corona tanpa kita

Dari hasil penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor penghambat implementasi kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru tentang gelandangan adalah karena kurangnya

Kebudayaan fisik itu membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang semakin menjauhkan manusia dari lingkungan aslinya sehingga mempengaruhi pula pola-pola

Untuk mendapatkan konsumen yang loyalitas dibutuhkan strategi dan pelayanan yang baik yang dapat membuat konsumen merasa puas dan tetap setia menggunakan penyedia