• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LINTAU BUO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LINTAU BUO"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII

SMK NEGERI 1 LINTAU BUO

Muhammad Irhas Athariq

1

, Totoh Andayono

2 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

FT Universitas Negeri Padang Email: muhammadirha17@gmail.com

AbstrakPraktek Kerja Industri atau yang biasa disebut Prakerin merupakan sebuah realisasi dari bagian pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan membekali siswa lansung untuk terjun pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI). Sebabnya, siswa harus dibekali soft skills dan hard skills, salah satu soft skills yang harus dimiliki siswa adalah harus bisa memecahkan masalah yang mana bisa dilihat dari Kecerdasan Emosional siswa tersebut guna untuk menunjang Hasil Prakerin atau nilai yang diperoleh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil prakerin siswa SMKN 1 Lintau Buo.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan jumlah populasi 250 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 154 siswa, diambil menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui angket yang disebarkan kepada siswa, sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari Waka Humas SMKN 1 Lintau Buo. Teknik analisis data yang digunakan adalah: 1) Analisis deskriptif, 2) Uji persyaratan analisis, yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas untuk membuktikan bahwa sebaran data berasal dari sampel yang berdistribusi normal dan linear, dan 3) Uji Hipotesis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap hasil prakerin siswa SMKN 1 Lintau Buo dengan angka koefisien korelasi sebesar 0,193 dan persentase kontribusi terhadap hasil belajar sebesar 3,72 %.

Kata kunci : Kecerdasan Emosional, Hasil Prakerin

Abstract― Practice of Industrial or commonly referred to as Prakerin is a realization of the part of education in Vocational High School (SMK) by providing students directly to enter the Business and Industrial World. The reason is, students must be equipped with soft skills and hard skills, one of the soft skills that students must possess is to be able to problems solve which can be seen from the Emotional Intelligence of the student in order to support the Prakerin Results or the values obtained. Therefore, this study aims to find out how much influence emotional intelligence has on the results of industrial practice or prakerin of students at SMK 1 Lintau Buo.This type of research is a correlation research with a population of 250 students with a sample of 154 students, taken using Proportional Random Sampling technique. The type of data used is primary and secondary data. Primary data is obtained through questionnaires distributed to students, while secondary data is data obtained from Public Relations of SMK 1 Lintau Buo. Data analysis techniques used are: 1) Descriptive analysis, 2) Test requirements analysis, which consists of normality test and linearity test to prove that the distribution of data comes from samples that are normally and linearly distributed, and 3) Hypothesis Test. The results of this study can be concluded that there is an influence between emotional intelligence on the results of the practicum of students of SMK 1 Lintau Buo with the correlation coefficient number of 0.193 and the percentage contribution to learning outcomes of 3.72%.

Keywords: Emotional Intelligence, Prakerin Results

I. PENDAHULUAN

Indonesia membutuhkan peningkatan sumber daya manusia, oleh karena itu pendidikan kejuruan dihadirkan guna untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian generasi muda Indonesia yang akan memaasuki dunia kerja dengan keterampilan, keahlian dan kemauan yang kuat. Pendidikan kejuruan merupakan sub-sistem dari Sistem Pendidikan Nasional, mempunyai tujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya[1].

Perkembangan dan tantangan dunia kerja yang semakin menuntut tersedianya sumber daya manusia yang unggul dalam mengaplikasikan berbagai macam bentuk perubahan yang terjadi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pencetak tenaga kerja dituntut untuk selalu kreatif mengikuti berbagai macam perubahan tersebut [2].

(2)

2 CIVED JURUSAN TEKNIK SIPIL, VOL. 6 NO. 2, ISSN: 2302 - 3341

sekolah dan di dunia kerja. Proses pembelajaran di sekolah berguna untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa, penguasaan ilmu yang diberikan guru yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan di dunia kerja, sedangkan proses pelatihan di dunia kerja berguna untuk menguasai kompetensi terstandar, mengembangkan dan mengimplementasikan sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan kejuruan, yaitu menjadikan peserta didiknya menjadi manusia yang terampil untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya. Oleh karena itu pendidikan kejuruan mempunyai program praktek kerja industri (prakerin) yang merupakan realisasi dari bagian pendidikan sistem ganda, dengan membekali siswa dan memberikan pengalaman kerja secara lansung pada dunia usaha dan industri (DU/DI). Prakerin adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan Industri/asosiasi profesi sebagai industri pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program dengan menggunakan berbagai bentuk alternatif pelaksanaan, seperti day release, block release, dan gabungan keduanya[3].

SMK Negeri 1 Lintau Buo merupakan sebuah lembaga pendidikan kejuruan dibidang keteknikan, dengan program keahlian terdiri dari, Teknik Gambar Bangunan (TGB), Teknik Geomatika (TGEO), Teknik Kayu dan Batu Beton (TKBB), Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL), Teknik Audio Vidio (TAV), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Pemesinan (TP), Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Dengan jumlah siswa kelas XII Tahun 2017/2018, sebagai berikut:

Tabel 1. Populasi Kelas XII No Program keahlian Jumlah

siswa

1 Teknik Bangunan 26

2 Teknik Otomotif 57

3 Teknik Mesin 41

4 Teknik Elektronika 27 5 Teknik Instalasi

Pemanfaatan Tenaga Listrik

46

6 Teknik Informatika 53

Jumlah 250

Sumber: Waka Humas SMKN 1 Lintau Buo

Berdasarkan informasi dari SMK Negeri 1 Lintau Buo, ada berbagai macam permasalahan dalam pelaksanaan Prakerin, yaitu:

1. Beberapa siswa yang terlalu memilih untuk menentukan tempat Prakerin.

2. Waktu pembekalan relatif singkat, sehingga siswa kurang memahami yang harus dilakukan dalam prakerin.

3. Kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh sekolah pada siswa yang sedang melaksanakan Prakerin.

4. Banyak siswa sering berpindah-pindah tempat Prakerin dikarenakan tidak sesuai dengan lingkungan prakerin.

5. Banyak diantara siswa yang memilih tempat prakerin yang tidak sesuai dengan program keahlian yang dikuasainya di sekolah.

6. Banyak diantara siswa yang bermasalah ditempat Prakerin, seperti memiliki sikap yang tidak sopan, datang tidak tepat waktu dan kurang disiplin, bahkan ada yang memalsukan tanda tangan.

7. Ada siswa yang tidak mengenali aspek kecerdasan emosional dengan baik menyebabkan banyak permasalahan dengan lingkungan prakerin, sehingga ada siswa yang diusir dari tempat prakerin. Pada tahun 2016, dua orang siswa dikeluarkan dengan tidak hormat dari PT.

Angkasa Pura II dan satu orang dikeluarkan dari PT. Semen Padang, tahun 2017 terdapat tiga orang yang dikembalikan ke pihak sekolah setelah satu minggu melaksanakan prakerin di Samsung Centre Padang.

8. Keterbatasan sarana dan prasarana sekolah menyebabkan terjadi perbedaan dengan yang ada di dunia usaha dan industri.

9. Rendahnya kecerdasan emosional menjadikan siswa tidak menemukan apa yang menjadi tujuan dari prakerin itu sendiri.

Kesuksesan seseorang dalam bekerja ataupun berkarir tidak semata-mata hanya ditentukan oleh penguasaan kemampuan teknis (hard skill) tetapi harus ditunjang oleh penguasaan kemanpuan non- teknis (soft skill). Dahulu banyak orang menilai bahwsanya Kecerdasan Intelektual (IQ) lebih penting dalam menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang, tapi itu tidak bisa digunakan lagi sekarang.

Berdasarkan hal di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil praktek kerja industry siswa SMK Negeri 1 Lintau Buo.

(3)

II. LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Emosional

Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan Jhon Meyer dari University of New Hampshire. Beberapa bentuk kualitas emosional yang dinilai penting bagi keberhasilan, yaitu: (a) empati, (b) mengungkapkan dan memahami perasaan, (c) mengendalikan amarah, (d) kemandirian, (e) kemampuan menyesuaikan diri, (f) disukai, (g) kemampuan memecahkan masalah antar pribadi, (h) ketekunan, (i) kesetiakawana, (j) keramahan, (k) sikap hormat [4].

Keterampilan EQ akan mampu membuat anak-anak bersemangat tinggi dalam belajar, atau untuk disukai teman-temannya di tempat- tempat bermain, juga akan membantunya dua puluh tahun kemudian ketika ia telah masuk dalam dunia kerja atau ketika sudah berkeluarga.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali diri sendiri untuk menghadapi dan mengatasi berbagai macam persoalan kehidupan sebagai bantuan bagi kecerdasan intelektual.

B. Hasil Belajar

Hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda. Hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat beradaptasi (adabtable) atau tidak sederhana dan tidak statis. hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan [5].

Jadi hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh oleh seseorang baik berupa nilai- nilai, apresiasi dan penghargaan yang diberikan dari setiap perubahan yang dihadapinya, dimulai dengan ketidak tahuan menjadi tahu, dari kurang baik menjadi lebih baik yang merupakan sebuah peningkatan dalam hidup.

C. Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam kurikulum 2013 atau sering dikenal sebagai Praktek Kerja Industri (Prakerin) atau

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam Kurikulum 2006 merupakan program pembelajaran yang dilaksanakan secara khusus dengan mengambil alokasi waktu tertentu dan melibatkan pihak lain diluar sistem sekolah. Prakerin adalah bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai program bersama antara Sekolah menengah Kejuruan (SMK) dan Industri yang dilaksanakan di Dunia Usaha/Industri (DU/DI). Pada dasarnya merupakan suatu upaya meningkatkan hasil pembelajaran agar tujuan dapat dicapai secara terstandar.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelesional.

Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Lintau Buo dilaksanakan pada tahun Pelajaran 2017/2018.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 250 orang, maka besar sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin

[6]

:

……….(1)

Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e² = presisi yang ditetapkan

Diketahui jumlah populasi SMK N 1 Lintau Buo adalah 250 siswa dengan tingkat kesalahan yang mungkin terjadi pada penelitian ini adalah 5%, berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel siswa :

n =

n=

n= 153,56 di bulatkan menjadi 154 siswa.

Jadi, sampel dalam penelitian ini digenapkan menjadi 154 siswa. Untuk menentukan besarnya atau ukuran sampel dari populasi tertentu, dengan tingkat kesalahan 5% digunakan rumus

[7]

:

S =

…………(2)

Keterangan:

Taraf kesalahan 5%

N = Jumlah Keseluruhan Populasi n = Jumlah Populasi per kelas s = 154 = Jumlah Sample S = jumlah sampel

(4)

4 CIVED JURUSAN TEKNIK SIPIL, VOL. 6 NO. 2, ISSN: 2302 - 3341

Dengan pembagian sample, sebagai berikut:

Tabel 2. Penyebaran sample

No Program keahlian

Jumlah Populasi

S =

1 Teknik Bangunan

26 S = 26/250 . 154 = 16,016 = 16 2 Teknik

Otomotif

57 S= 57/250 . 154 = 35,112 = 35

3 Teknik Mesin 41 S= 41/250 .

154 = 25,256 = 25 4 Teknik

Elektronika

27 S = 27/250 . 154 = 16,632= 17 5 Teknik Instalasi

Pemanfaatan Tenaga Listrik

46 S = 46/250 . 154= 28,336

= 28 6 Teknik

Informatika

53 S = 53/250 . 154 = 32,648 = 33

Jumlah 250 154

Teknik pengumpulan data berupa angket atau kuisioner skala penilaian yang dipakai untuk mengukur jawaban dari setiap instrument menggunakan skala likert.

Uji coba instrumen terdiri dari 55 butir pernyataan diberikan kepada 30 respon. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dilakukan sebanyak 2 kali putaran dengan menggunakan SPSS v.24 dan menghasilkan 45 butir pernyataan, sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus Cronbach’s Alpha diuji menggunakan SPSS v.24 diperoleh nilai realibitas 0.750 yang termasuk pada katerogi tinggi.

Teknik analisis data menggunakan SPSS v.24 dibagi menjadi tiga yaitu analisis deskriptif, Uji persyaratan analisis dan Pengujian Hipotesis.

Sedangkan pengujian koefisien determinan dengan rumus:

KP = r2 x 100% ……… (3) Dimana: KP = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi

Tabel 3. Kategori Nilai Kontribusi Nilai Kontribusi Kategori

0%-20% Kurang Sekali 21%-40% Kurang 41%-60% Cukup 61%-80% Baik 81%-100% Sangat Baik

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil praktek kerja industri SMK N 1 Lintau Buo. Data dikumpulkan melalui angket dan dilakukan pemberian skor menggunakan skala Likert.

Angket disebarkan kepada 154 responden sebagai sampel penelitian. Jumlah item pernyataan yang terdapat pada angket 40 pernyataan yang telah valid dan reliabel.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS v.24, dengan hasil sebagai berikut:

Melalui uji normalitas diperoleh nilai signifikan kecerdasan emosional (X) sebesar 0.97, dan hasil prakerin (Y) sebesar 0.08 dengan taraf signifikan >0.05. maka data dinyatakan berdistribusi normal. Pada uji linearitas diperoleh nilai Deviation from linearity 0.974 > 0.05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear antara kecerdasan emosional (X) dengan hasil prakerin (Y).

Pada uji korelasi diperoleh r

hitung

0,193, hasil ini berada pada tingkat keandalan lemah [8]. Selanjutnya uji signifikansi diperoleh hasil t

hitung

2,422 > t

tabel

1,654, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan tersebut signifikan. Kemudian dari hasil uji koefisien determinan diperoleh sumbangan kecerdasan emosional (X) terhadap hasil prakerin (Y) sebesar 3,72%.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah:

Kecerdasan Emosional memberikan pengaruh terhadap Hasil Prakerin siswa SMKN 1 Lintau Buo sebesar 3,72%

terhadap hasil prakerin

dengan itu menjelaskan bahwa kecerdasan

emosional sangat kurang mempengaruhi hasil

(5)

prakerin siswa. Pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masih banyak hal lain yang dapat mempengaruhi hasil prakerin siswa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

[2] Miharjo. 2012. Pengaruh Layanan Akademik dan Kesiapan Industri Terhadap Efektivitas Praktek Kerja Industri Siswa SMKN 1 Gantar Kabupaten Indramayu. UPI Bandung.

[3] Dikmenjur.(2008). Kurikulum SMK. Jakarta:

Dikmenjur.

[4] Aunurrahman. 2016. Belajar dan Pembelajaran.

Bandung : CV. Alfabeta.

[5] Hamalik, Oemar. 2003.Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Remaja Karya.

[6] Sujarweni, V dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

[7] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

[8] Anas Sudijono.(2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Biodata Penulis:

Muhammad Irhas Athariq. Lahir di Saruaso, 07 Juli 1995. Menyelesaikan S1 Sarjana Pendidikan di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Tahun 2019.

CIVED JURUSAN TEKNIK SIPIL, VOL. 6 No.2

(6)

6

CIVED JURUSAN TEKNIK SIPIL, VOL. 6 NO. 2, ISSN: 2302 - 3341

Referensi

Dokumen terkait

nilai pembiayaan paling banyak sebesar harga jual satuan rumah sejahtera susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikurangi dengan nilai uang muka yang ditetapkan oleh bank

a) Film merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun lamban akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. b) Film sangat bagus

kompetensi guru adalah rencana kegiatan pembinaan kompetensi guru yang akan dilaksanakan oleh guru sekolah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu. Agar dapat

Bakery akan memilih perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing karena dengan harga pokok produksi yang lebih kecil maka perusahaan akan mengambil

This study used a quasi experimental research design using pre-post test design to identify the effect of nutritional therapy palm against short-term memory elementary school

The aim of this research is knowing the effect of product quality and price of Internet High Speed INDIHOME towards purchasing decision to students of the Faculty of

Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda (X) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi yang bapak/ibu rasakan berdasarkan skala 1 sampai

Formulir BOP 03 ( Surat pernyataan pengiriman rekening ) 4.. Formulir BOP 10 ( Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan