Logika
روپاگنس و یزلام ،یزنودنا هقطنم یگدنیامن
(2)
Lesson 6
Logika Praktis: Teknik Bernalar Benar 171 Definisi
Analogi (tamtsīl, analogy) adalah penetapan hukum pada suatu partikular karena hukum tersebut telah ditetapkan pada partikular lain yang serupa dengannya.
Contohnya: Menetapkan hukum haramnya arak pada bir, karena bir menyerupai arak dalam [efek] memabukkan.
Unsur-Unsur Analogi
Supaya bernalar dengan analogi menjadi sempurna, maka ada unsur-unsur yang harus terpenuhi, yaitu:
a. Prinsip atau pokok (ashl, principle), yaitu partikular yang sudah diketahui hukum yang ditetapkan padanya, seperti ‘arak’ pada contoh yang telah disebutkan.
b. Cabang (far’, branch), yaitu partikular yang dicari untuk ditetapkan hukum padanya, seperti ‘bir’ pada contoh yang telah disebutkan.
c. Konsisten (jāmi’, consistent), yaitu aspek yang
analogi
Analogi
172
serupa antara prinsip (ashl, principle) dan cabang (far’, branch), seperti ‘memabukkan’
pada contoh yang telah disebutkan.
d. Hukum (hukm), yaitu hukum yang telah diketahui ketetapannya pada prinsip (ashl, principle) dan akan diafirmasikan pada cabang (far’, branch), seperti ‘haram’ pada contoh yang telah disebutkan.
Cara Bernalar dengan Analogi
Pertama-tama, penalar bersandar pada pengetahuan terhadap partikular yang memiliki keserupaan dengan partikular yang akan ditetapkan hukumnya.
Selanjutnya, dia berupaya untuk membatasi sebab dari hukum pada satu aspek atau satu sifat yang dimiliki bersama oleh dua partikular dan yang dapat dijadikan sebab bagi hukum. Terakhir, dia menetapkan hukumnya.
Contoh:
Apabila penalar ingin mengetahui hukum meminum bir, pertama-tama, dia harus mengetahui sifat-sifat yang serupa pada bir hingga bisa dijadikan sebab hukum. Dalam hal ini, yang dijadikan ‘pokok’
adalah arak. Kemudian, dia membatasi penyebab keharaman meminum arak, yaitu ‘memabukkan’,
Analogi 173 sebagai sifat yang sama antara arak dan bir. Hal ini karena ‘memabukkan’ pantas menjadi penyebab keharamannya. Selanjutnya, dia sampai pada kesimpulan bahwa ‘memabukkan’ yang merupakan penyebab keharaman meminum arak, ternyata juga ada pada bir. Maka, dihasilkan bahwa hukum meminum bir adalah haram, karena ia memabukkan seperti arak.
Penjelasan contoh:
Rangkuman
Berikut langkah-langkah dalam bernalar dengan analogi:
a. Menentukan objek yang dicari (diteliti) b. Menentukan pokok
c. Membatasi sebab dari hukum dalam satu titik persamaan antara pokok dan cabang supaya pantas menjadi sebab bagi hukum
d. Kesimpulan
Pokok Arak
Hukum Haram
Konsisten karena memabukkan
Cabang Bir itu memabukkan
Konsisten Kesimpulan Bir itu haram
Analogi
174
Signifikansi Analogi
Sebelumnya telah dijelaskan, begitu pula sudah kita perhatikan pada pembahasan ‘penerapan hipotesis’
dari induksi, bagaimana analogi menjadi dasar bagi banyak hipotesis ilmiah dalam berbagai macam ilmu. Bahkan, Darwin sampai pada penetapan teori survival of the fittest di antara makhluk hidup adalah karena dia memerhatikan aspek yang serupa di antara kehidupan bermasyarakat dalam menerapkan asas persaingan dan perlawanan, begitu pula di antara kehidupan alam.
Melalui metode analogi pula, Newton sampai pada penetapan hukum gravitasi. Dia mengamati sisi yang serupa di antara benda-benda yang jatuh ke bumi, gerakan bulan mengitari bumi, dan gerakan seluruh planet mengitari matahari.
Dalam istilah yurisprudensi Islam, analogi sama dengan qiyas. Ia merupakan salah satu sumber hukum syariat dalam sebagian pandangan mazhab- mazhab fikih.1
Dengan penjelasan ini kita mampu mengetahui signifikansi analogi dalam ilmu pengetahuan.
1 Penggunaan qiyas dilarang oleh sebagian mazhab fikih. Mereka menganggap penggunaan qiyas dalam hukum-hukum syariah merupakan tindakan penghapusan agama.
Analogi 175 Latihan
1. Sebutkan unsur-unsur analogi!
2. Bagaimana bernalar dengan analogi?
3. Jelaskan signifikasi analogi dalam ilmu pengetahuan!
Analogi
176
Logika Praktis: Teknik Bernalar Benar 177 Analisis
Definisi
Analisis (tahlīl, analysis) adalah pembagian sesuatu menjadi bagian-bagiannya dari unsur-unsur, sifat- sifat, atau karakteristik-karakteristiknya—atau ia dapat juga bermakna pemisahan sebagian sesuatu dari sebagian yang lain—kemudian mempelajarinya satu per satu agar sampai pada pengetahuan tentang relasi yang terjadi di antara bagian itu dan selainnya.
Pembagian
Analisis dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis material (tahlīl māddī) dan analisis logis (tahlīl manthiqī).
a. Analisis material (tathlīl māddī), yaitu pembagian sesuatu menjadi bagian-bagian atau memisahkan sebagian unsurnya dari sebagian yang lain pada realitas eksternal.
Contoh:
analisis & KomPosisi
Analisis & Komposisi
178
Menganalisis atau menguraikan air—secara kimia—menjadi unsur oksigen dan unsur hidrogen dengan satu perbandingan (8) bagian dari oksigen menjadi (1) bagian dari hidrogen (dalam beratnya).
Menganalisis atau menguraikan asam karbonik menjadi (61) bagian dari oksigen dan (6) bagian dari karbon (dalam beratnya).
b. Analisis logis (tahlīl manthiqī), yaitu pemisahan bagian-bagian, atau sifat-sifat, atau karakteristik-karakteristik sesuatu, antara satu sama lain, pada pikiran.
Contoh:
Analisis atau penguraian yang dilakukan oleh ahli kimia dalam meneliti perak dan karakteristiknya. Dia menguraikan perak menjadi sifat warna, yaitu putih, lalu memisahkan sifat ini dalam pikirannya dan meneguhkan sifat tersebut pada perak-perak yang lain. Begitu pula, ketika dia menguraikan perak menjadi satu karakteristik (yaitu perak itu dapat ditempa), lalu memisahkan karakteristik ini dan meneguhkannya pada perak-perak yang lain. Dan, ketika dia menganalisis perak menjadi satu karakteristik lain, yakni perak itu
Analisis & Komposisi 179 cepat dalam menghantarkan panas, dingin, dan listrik, lalu memisahkan karakteristik ini serta meneguhkannya sebagaimana yang dilakukan sebelumnya. Demikian pula dengan apa yang dilakukan pada sifat dan karakteristik yang lain hingga berakhir pada suatu gabungan dari sifat-sifat dan karakteristik-karakteristik yang memberikan gambaran sempurna dari perak.
Komposisi Definisi
Komposisi (tarkīb, composition) adalah menghimpun bagian-bagian sesuatu—atau menghubungkan sifat- sifat dan karakteristik-karakteristik sesuatu—
sebagiannya dengan sebagian yang lain, hingga menghasilkan hukum-hukum umum.
Pembagian
Komposisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu komposisi material (tarkīb māddī) dan komposisi logis (tarkīb ‘aqlī).
a. Komposisi material (tarkīb māddī), yaitu meng- himpun bagian-bagian sesuatu menjadi saling mengikat satu sama lain hingga tampak suatu susunan yang sempurna pada realitas eksternal.
Analisis & Komposisi
180
Contoh:
Komposisi kimia air buatan dari dua unsur (oksigen dan hidrogen) dalam bentuk komposisi yang menyerupai air alami dengan sifat-sifat dan karakteristik- karakteristiknya.
b. Komposisi logis (tarkīb ‘aqlī), yaitu menghimpun sifat-sifat atau karakteristik- karakteristik sesuatu, sebagian dengan sebagian yang lain, dalam pikiran.
Contoh:
Ahli geometri mengomposisikan segitiga menjadi tiga garis lurus yang saling memotong dan segi empat menjadi empat garis lurus yang sama dan ortogonal.
Ruang Lingkup Penggunaan Analisis dan Komposisi
Dalam penggunaannya, kedua metode ini mencakup semua ilmu dan pada umumnya digunakan secara bersamaan. Namun, secara khusus metode analisis lebih banyak digunakan dalam ilmu alam, kimia dan psikologi, sedangkan metode komposisi lebih banyak digunakan pada ilmu matematika.
Analisis & Komposisi 181 Latihan
1. Berikan contoh dari analisis material dan analisis logis!
2. Berikan contoh dari komposisi material dan komposisi logis!
3. Apa ruang lingkup penggunaan analisis dan komposisi?
Analisis & Komposisi
182
Logika Praktis: Teknik Bernalar Benar 183 Definisi
Metode penelitian ilmiah adalah metode yang digunakan para ilmuwan dalam menetapkan prinsip- prinsip ilmu dan dalam menghasilkan pengetahuan- pengetahuan yang didasarkan pada prinsip-prinsip tersebut.
Penjelasan
Apa yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah semua kumpulan pengetahuan manusia yang sistematis mengenai topik tertentu. Adapun metode penelitian ilmiah dalam pengertian yang umum adalah metode yang dilalui oleh para peneliti dalam mempelajari topik tertentu dari suatu ilmu untuk memeroleh prinsip-prinsip umum dan menghasilkan pengetahu-an-pengetahuan berdasarkan prinsip- prinsip ter-sebut.
Jenis-Jenis
Metode penelitian ilmiah terdiri dari dua jenis, yaitu
meTode-meTode
PeneliTian ilmiaH
Metode-Metode Penelitian Ilmiah
184
metode logis (metode umum) dan metode teknis (metode khusus).
Metode Logis (Metode Umum) Definisi
Metode logis adalah cara umum dalam penelitian ilmiah yang mencakup semua ilmu.
Ruang Lingkup
Metode ini mencakup semua ilmu secara keseluruhan.
Pasalnya, metode ini menetapkan prinsip-prinsip umum bagi para ilmuwan dan peneliti untuk menetapkan ilmu dalam bentuknya yang umum dan menyusun unsur-unsur penelitiannya secara sistematis dengan mengaitkan sebagian unsur itu dengan sebagian yang lain. Di samping itu mereka juga menyusun bagian-bagiannya menjadi susunan yang konsisten hingga saling menyempurna dan sesuai dengan hukum-hukum berpikir benar, yang menjauhkan penelitian dari ketidakmembuahkan hasil dan menjauhkan pemikiran jatuh pada kesalahan.
Kita sudah memerhatikan apa yang telah kita pelajari dari topik-topik semisal, definisi, penalaran, serta hal-hal yang berkaitan dengan keduanya—
Metode-Metode Penelitian Ilmiah 185 yakni pembagian, pengelompokan, analisis, dan komposisi—bagaimana seluruh ilmu memiliki ke- samaan dalam menggunakan hukum-hukum ini untuk menetapkan prinsip-prinsip umum dan dalam menghasilkan pengetahuan-pengetahuan ilmiah berdasarkan tuntunannya.
Prinsip-Prinsip
Prinsip-prinsip umum yang paling penting dalam metode penelitian umum yang ditetapkan oleh para logikawan, antara lain:
1. Harus ada keraguan (awal) pada setiap proposisi hingga dapat dibuktikan kebenarannya. Jika proposisi itu merupakan proposisi-proposisi swabukti (jelas dengan sendirinya), maka harus diteguhkan keswabuktiannya. Jika proposisi itu bukan proposisi swabukti, maka harus merujuk pada dalil yang membuktikan kebenarannya.
2. Harus menggunakan metode analisis, kemudian membagi objek menjadi sebanyak jumlah yang dapat dibagi.
3. Langkah-langkah penelitian harus ter- sistematika dan saling terkait. Peneliti memulai dari bagian yang paling kecil, kemudian yang paling besar darinya hingga akhirnya menjadi
Metode-Metode Penelitian Ilmiah
186
suatu komposisi.
4. Kajian harus mencakup semua sudut topik dan contoh-contohnya harus meliputi setiap sisinya.
5. Tujuan penelitian harus jelas.
6. Bagian-bagian penelitian harus tidak saling bertentangan antara satu sama lainnya.
7. Penelitiannya harus mencakup semua problem yang diteliti, sementara yang bukan problemnya harus disingkirkan.
Metode Teknis (Metode Khusus) Definisi
Metode teknis adalah cara-cara khusus dalam penelitian ilmiah yang dikhususkan pada ilmu tertentu. Metode teknis beraneka ragam sebanyak keanekaragaman ilmu pengetahuan. Setiap ilmu memiliki metode. Bahkan, setiap cabang dari cabang-cabang satu ilmu itu juga memiliki metode.
Keunikan-Keunikan
Sumber keunikan dan perbedaan metode-metode ini bahwa setiap ilmu—secara natural dan ditambah kebutuhannya untuk menggunakan metode-metode umum—memerlukan suatu mode tertentu dalam
Metode-Metode Penelitian Ilmiah 187 penelitian (al-bahts) dan memerlukan wahana- wahana tertentu yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan apa yang membedakannya dari ilmu- ilmu yang lain. Metode-metode khusus ini digunakan dalam menghimpun materi ilmu, memersiapkannya, mengelompokkannya, dan menggunakan wahana- wahana penelitian dan yang berkaitan dengannya.
Jenis-Jenis
Dengan memerhatikan keragaman metode ini sesuai dengan keragaman ilmu—sebagaimana yang telah disebutkan bahwa keragaman tersebut tidak dapat dibatasi jumlahnya atau ditulis dalam satu buku.
Namun, metode ini dapat ditinjau dalam beberapa topik dan ruang lingkup yang berbeda-beda. Adapun yang dapat ditinjau dalam logika biasanya hanya sedikit, di antaranya:
Metode Ilmu Matematika Matematika
Apa yang dimaksud dengan matematika—di sini—
adalah perhitungan dan geometri.
Metode-Metode Penelitian Ilmiah
188 Topik
Topik ilmu matematika—dalam bentuk umum (objek material)—adalah kuatitas, topik perhitungan—
dalam bentuk khusus (objek formal)—adalah bilangan, adapun topik geometri—dalam bentuk khusus—adalah figura (syakl, figure). Setiap ilmu dari perhitungan dan geometri berkisar pada kekhususan bilangan dan figura.
Metode
Metode penelitian ilmiah matematika bersandar pada hal-hal berikut ini:
1. Aksioma atau prinsip-prinsip primer (awwaliyyāt, axioms, first prinsciples), yaitu proposisi-proposisi swabukti yang dibenarkan oleh akal hanya dengan mengonsepsikan kosakatanya.
Syarat-syaratnya:
1) Tidak dihasilkan dari selainnya.
2) Tidak merupakan definisi.
Proposisi-proposisi swabukti dalam geometri, yaitu:
1) Sesuatu-sesuatu yang sama pada sesuatu tertentu itu bernilai sama.
Metode-Metode Penelitian Ilmiah 189 2) Bagian-bagian sesuatu yang sama itu juga
bernilai sama.
2. Definisi-definisi, yaitu proposisi-proposisi yang membatasi atau menjelaskan makna terminologi-terminologi dalam matematika.
Contoh:
2 = 1 + 1
Segitiga adalah bentuk yang tersusun dari tiga garis lurus yang saling memotong.
3. Silogisme, yaitu silogisme logis.
Langkah-Langkah Praktis
Adapun langkah-langkah praktis antara lain:
1) Ahli matematika memulai dengan konsep- konsep awal yang sederhana.
2) Melalui prinsip-prinsip primer dia sampai pada definisi dari konsep-konsep yang lebih rumit.
3) Melalui silogisme logis, dia membuktikan kekhususan bilangan atau figura hingga dia sampai pada teori-teori matematika.
4) Melalui teori-teori yang dia gunakan, dia membuktikannya dengan metode silogisme hingga sampai pada teori-teori lain yang rumit.
Metode-Metode Penelitian Ilmiah
190
Metode Ilmu Sejarah
Ilmu sejarah meneliti manusia dari sisi kehidupan pribadi dan sosialnya serta peradaban yang dihasilkannya.
Sumber-Sumber
Sumber-sumber umum dari ilmu sejarah, yaitu:
1) Manuskrip-manuskrip.
2) Peninggalan-peninggalan yang tersisa.
Metode
Metode penelitian ilmu sejarah dirangkum dalam langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan sumber-sumber.
2) Menverifikasi sumber-sumber.
Dalam memverifikasi sumber-sumber, ahli sejarah melalui beberapa proses, di antaranya:
i. Verifikasi dilakukan [dengan tujuan]
untuk mengetahui sejarah dari manuskrip- manuskrip dan hubungannya dengan penulisnya.
ii. Verifikasi dilakukan untuk mengedit manuskrip-manuskrip dengan cara
Metode-Metode Penelitian Ilmiah 191 membandingkannya satu sama lain dan disandarkan pada prinsip-prinsip yang berbeda-beda.
iii. Menginspeksi materi manuskrip- manuskrip dengan menguraikan hakikat- hakikatnya, merapikan topik-topiknya, dan mengelompokkan peristiwa-peristiwa atau karakter-karakternya dalam kelompok waktu atau tempat supaya jelas nilainya di antara manuskrip-manuskrip yang lain dan tampak kedudukan penulisnya di antara para penulis.
3) Menginterpretasi sebab, yaitu menafsirkan hakikat-hakikat historis supaya dapat sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang diinginkan.
Ini merupakan langkah yang terakhir.
Metode-Metode Penelitian Ilmiah
192 Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan metode penelitian ilmiah?
2. Mengapa metode-metode umum mencakup semua ilmu pengetahuan?
3. Sebutkan prinsip-prinsip dari metode-metode umum!
4. Jelaskan secara detail tentang metode penelitian ilmu matematika!
5. Apakah sumber-sumber umum dari ilmu sejarah?
6. Jelaskan secara detail tentang langkah-langkah metode penelitian sejarah!