• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH DARI MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA KELAS V MI MA’ARIF NU 01

SIDAURIP BINANGUN CILACAP TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Ilmu Agama Universitas Alma Ata Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Disusun oleh:

Azka Rahmatika NIM 121200072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA

2016

(2)

vi ABSTRAK

Azka Rahmatika: ”Penerapan Strategi Example Non Example untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia Kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap”. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Ilmu Agama Universitas Alma Ata Yogyakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi Example Non Example dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap sejumlah 27 siswa (16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui beberapa tahapan yaitu analisis data pelaksanaan pembelajaran, analisis hasil belajar siswa, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa penerapan strategi Example Non Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Peninggalan sejarah Hindu Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap memenuhi KKM yaitu 70 dan hasilnya meningkat. Sebelum dilaksanakan tindakan kelas (pretest) pada siklus I persentase ketuntasan sebesar 18,5% dengan jumlah 5 siswa dan meningkat setelah dilaksanakan tindakan kelas (postest) memperoleh persentase ketuntasan 55,5% dengan jumlah 15 siswa. Pada siklus II pretest memperoleh persentase ketuntasan 44,4% dengan jumlah 12 siswa dan postest memperoleh persentase ketuntasan 92,6% dengan jumlah 25 siswa.

(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dialami siswa untuk mengembangkan suatu gagasan atau pengetahuan, oleh karena itu proses belajar mengajar harus dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berinteraksi secara aktif. Hal ini, merupakan tantangan yang harus dihadapi guru dalam setiap pembelajaran, untuk mengatasi hal tersebut guru seharusnya memiliki wawasan yang luas, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajarannya.

Indrawati yang dikutip dalam buku Trianto menyatakan bahwa suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana seseorang berfikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi.1

Pembelajaran sangat penting dalam menerapkan hasil belajar siswa dengan catatan strategi yang digunakan guru sesuai dengan materi. Siswa dilatih untuk dapat lebih aktif dalam prosesnya. Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terlibat dalam semua kegiatan belajar mengajar. Diantara faktor-faktor tersebut antara lain siswa, guru, serta dalam proses belajar seperti strategi, sarana dan prasarana (media pembelajaran). Namun kondisi dalam pelaksanaannya

1Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta, Kencana: 2009), hlm. 165

(4)

2

latihan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifnya proses pembelajaran. Penyebabnya dapat berasal dari siswa yang kurang memahami penjelasan guru dan cara guru dalam menyampaikan materi.

Didalam kegiatan belajar mengajar hal yang paling utama dalam kegiatan sekolah. Tercapai atau tidaknya tujuan dari pembelajaran tergantung bagaimana proses pembelajaran yang dialami peserta didik.

Strategi pembalajaran yang digunakan di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial hanya menggunakan ceramah, walaupun sudah menggunakan tanya jawab tetapi pembelajaran tersebut masih kurang maksimal. Kebanyakan aktifitas siswa dalam pembelajaran hanya mendengarkan, mencatat dan tidak mendapat kesempatan untuk lebih berfikir lebih mendalam dalam materi yang diajarkan.

MI Ma’arif NU 01 Sidaurip merupakan lembaga pendidikan yang berada dikecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Menurut wawancara dengan kepala sekolah, MI Ma’arif NU 01 senantiasa meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan berbagai strategi pembelajaran supaya mendapatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan dan dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran IPS, salah satunya yaitu dalam strategi mengajar yang digunakan oleh guru MI Ma’arif NU 01 Sidaurip kurang bervariasi dan

(5)

3

masih menggunakan cara klasik. Dalam proses pembelajaran, masih banyak didominasi oleh guru, dan siswa hanya sebagai pendengar dan mencatat, maka siswa lebih cenderung kurang aktif. Untuk penugasan yang diberikan guru adalah tidak lain hanya dari buku paket atau LKS (Lembar Kerja Siswa) yang mana guru tidak membuat masalah tersendiri berkaitan dengan materi supaya siswa dapat lebih berfikir dan tentunya memiliki rasa ingin tahu tentang apa yang dikerjakan. Bahkan bukan hal baru jika siswa mengerjakan tugas, guru tersebut meninggalkan kelas tanpa mengawasinya.2Anggapan ini sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.

Dalam proses pembelajaran, guru seharusnya mempunyai strategi supaya siswa dapat belajar lebih efektif untuk bisamencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk mempunyai strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian yaitu metode mengajar.3 Strategi yang digunakan harus sesuai untuk penyampaian materi, karena dalam proses pembelajaran strategi memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Peningkatan hasil belajar siswa membutuhkan strategi supaya bisa menarik perhatian siswa.Salah satu strategi pembelajaran yang bisa diterapkan yaitu strategi Example Non Example.Strategi Example Non Example merupakan salah satu strategi kooperatif yang mendorong siswa

2Wawancara dengan Bp. Rojikin selaku guru mata pelajaran IPS pada hari Sabtu 22 Agustus 2015 jam 10.05 WIB.

3Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT.

Rineka Cipta: 1997), hlm. 84.

(6)

4

untuk berfikir lebih aktif dan diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga meningkatkan hasil belajarnya.

Materi Ilmu Pengetahuan Sosial berkaitan dengan sejarah ataupun pengetahuan yang bersifat sosial untuk itu guru diharuskan untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran supaya siswa dapat lebih menyerap materi yang dipelajari. Maka strategi Example Non Example merupakan salah satu strategi yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi IPS.

Adapun hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS maka dapat ditulis nilai ulangan harian mencapai 45, sedangkan nilai KKM yaitu 70. Maka dapat dilihat bahwa nilainya masih rendah, masalah yang paling terlihat yaitu mengenai strategi pengajaran yang kurang bervariasi karena lebih berperan pada guru dan siswa hanya menjawab jika ditanya. Dilihat dari segi fasilitas yang ada di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip sudah cukup memadai, sepserti media untuk pembelajaran antara lain: LCD, Proyektor, namun masih kurang aktif dan kreatif untuk memanfaatkan media tersebut, salah satunya pada mata pelajaran IPS. Untuk itu perlu adanya strategi pembelajaran yang tepat pada tiap-tiap materi yang akan diajarkan nantinya. Hal seperti itu yang pelu diperhatikan karena akan berdampak pada siswa yang mungkin jenuh dan bosan tidak dengan serius memperhatikan. Maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Example Non Example untuk

(7)

5

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia Kelas V MI Ma’Arif NU 01 Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kurang bervariasinya strategi yang digunakan oleh guru kelas V di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.

2. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, dan siswa cenderung kurang aktif dalam menerima materi.

3. Materi IPS lebih banyak disampaikan dengan menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan dan mencatat. Hal itu akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi Example Non Example pada mata pelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah Hindu Budha dan Islam di Indonesia Kelas V di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap?

(8)

6

2. Apakah strategi Example Non Example dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah dari masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia Kelas V di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan strategi Example Non Example pada mata pelajaran IPS materi Peninggalan Sejarah dari masa Hindu Budha dan Islam di Indonesia Kelas V di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan strategi Example Non Example pada mata pelajaran IPS materi Peninggalan

Sejarah Hindu Budha dan Islam di Indonesia Kelas V di MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Binangun Cilacap.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian yang berkaitan dengan strategi Example Non Example pada masa yang akan datang dan dapat menambah wawasan untuk meningkatkan hasil belajar.

(9)

7 2. Manfaat secara praktis

a. Bagi peneliti atau mahasiswa

1) Memberikan pengalaman yang nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk dapat digunakan dalam mata pelajaran lain.

2) Sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Alma Ata Yogyakarta.

b. Bagi Guru

1) Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan strategi pembelajaran.

2) Dapat menjadi acuan dan pengetahuan bagi guru dalam mengajar.

c. Bagi Siswa

1) Dapat lebih mudah memahami pelajaran dengan menggunakan strategi Example Non Example sehingga lebih bermakna.

2) Pembelajaran IPS lebih menyenangkan sehingga meningkatkan hasil belajar dengan baik.

d. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk menggunakan metode yang memiliki manfaat mewujudkan dan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bagi MI Ma’arif NU 01 Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap.

(10)

8

e. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Agama Universitas Alma Ata

Penelitian ini diharapkan bisa menambah khasanah di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Universitas Alma Ata.

(11)

78

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anas Sudijono. 2008. Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.

Yogyakarta: Mitra Cendekia.

Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Hamzah B. Uno. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Jamil Suprihatiningrum. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Martinis Yamin. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:

GP Press Group.

Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Miftahul Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

_______, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

_______. 1987. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

_______. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

_______. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta _______. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

(12)

79

Suhardjono. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru). Jakarta: Bumi Aksara.

_______. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

_______. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana.

_______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Utomo Dananjaya. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

_______. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.

www.kajianteori.com/2013/02/pengertian-ips-hakikat-ips.html. Kamis, 27 Agustus 2015, Pukul 13.45 WIB.

www.eurekapendidikan.com. Selasa, 01 September 2015, Pukul 11.54 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan teoritis kepada pembaca serta guru tentang strategi serta media yang dapat digunakan untuk

Guru yang menyampaikan materi matapelajaran IPA telah berupaya meningkatkan kualitas dan hasil belajar IPA yakni dengan menggunakan media konkret, dengan harapan

Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif…, h.. Pada zaman sekarang ini guru tidak hanya sebagai pemberi materi, yang biasanya semua materi diberikan oleh guru

Berdasarkan survey awal diketahui bahwa guru mengalami kesulitan dalam membantu siswa tunarungu untuk memahami materi yang diberikan mengingat terbatasnya media dan metode

penjelasan materi dari guru sebagai penstimulus peserta didik untuk berfikir, setelah peserta didik memahami materi apa yang akan mereka pelajari kemudian guru membagi kelas menjadi

Melalui model Problem Based Learning (PBL) diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan oleh guru dan dapat meningkatkan kemampuan

25 saya berfikir bahwa tugas bahasa arab yang diberikan oleh guru agar saya lebih memahami materi yang diajarkan guru 26. Saya tidak berani

Anak usia dini berada pada tahapan berfikir konkret, sehingga anak akan lebih mudah memahami materi jika anak sendiri aktif melakukan penemuan, melatih anak untuk bersosialisasi,