• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM KOMUNIKASI BAB 8. KINERJA SISTEM KOMUNIKASI ANALOG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM KOMUNIKASI BAB 8. KINERJA SISTEM KOMUNIKASI ANALOG"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM KOMUNIKASI

BAB 8. KINERJA SISTEM KOMUNIKASI ANALOG

IR. ARJUNI BUDI PANTJAWATI, MT KBK TELEKOMUNIKASI

DPTE FPTK-UPI

(2)

PENDAHULUAN

• Derau dalam sistem komunikasi dapat dihasilkan oleh sejumlah sumber, tetapi seringkali sumbernya adalah perangkat komunikasi itu sendiri.

• Derau termal dan derau shot adalah contoh proses derau putih yang dihasilkan oleh rangkaian listrik.

• Dalam lingkungan ruang bebas, kekuatan sinyal yang diterima dilemahkan secara proporsional terhadap kuadrat dari jarak transmisi.

• Namun, kekuatan sinyal dapat ditingkatkan dengan antena terarah baik di lokasi pemancar maupun penerima.

(3)

PENDAHULUAN

• Dalam lingkungan terestrial, komunikasi radio dapat terjadi melalui banyak lintasan.

• Gangguan konstruktif dan destruktif antara lintasan yang berbeda dikenal sebagai fenomena multipath (lintasan jamak).

• Fenomena multipath menyebabkan rugi-rugi propagasi yang jauh lebih besar daripada model ruang-bebas.

• Pergerakan terminal pengirim atau penerima menyebabkan bervariasinya

kekuatan sinyal yang diterima.

(4)

DERAU ELEKTRIK → DERAU TERMAL

• Derau ini terjadi karena gerakan termal (gerakan Brown) dari elektron di dalam resistor.

• Untuk resistor R ohm, nilai kuadrat rata-rata dari tegangan derau termal yang diukur di pada terminal resistor adalah,

E 𝑣𝑇𝑁2 = 2𝑅𝐵𝑁𝑆𝑇𝑁 𝑓 = 4𝑘𝑇𝑅𝐵𝑁 volt2

𝑘: konstanta Boltzman = 1,374 × 10−23 Watt/Hz/K 𝑇: Temperatur [290 K]

𝑅: Tahanan [ohm]

𝑆𝑇𝑁 𝑓 : Rapat spektral daya derau thermal

𝐵𝑁: Bandwidth (dalam Hz) di mana derau diukur

(5)

DERAU ELEKTRIK → DERAU TERMAL

• Perhitungan derau melibatkan transfer daya dari sumber ke beban, sehinga digunakan teorema transfer daya maksimum.

• Teorema ini menyatakan bahwa daya maksimum yang mungkin ditransfer dari sumber resistansi internal R ke beban resistansi Rl terjadi ketika R = Rl.

• Pada kondisi matched ini, daya yang dihasilkan oleh sumber dibagi rata antara resistansi internal sumber dan resistansi beban.

• Daya yang dikirim ke beban disebut sebagai daya yang tersedia.

• Menerapkan teorema transfer daya maksimum ke rangkaian ekivalen Thévenin, didapat resistor berderau menghasilkan daya yang tersedia sama dengan 𝑘𝑇𝐵𝑁 watt

(6)

DERAU TERMAL → SOAL

1. Filter front-end radio melewatkan siaran pemancar AM pada rentang frekuensi dari 535 kHz ke 1605 kHz. Input radio memiliki tahanan efektif 300 ohm.

Tentukan besar tegangan derau kuadrat rata-rata yang muncul karena tahanan ini?

2. Tentukan daya derau yang dihasilkan oleh resistor 10 kilo-ohm pada rentang frekuensi 0 – 10 MHz. Tentukan pula tegangan rms nya.

(7)

NOISE FIGURE (FAKTOR DERAU)

• Faktor derau, F, merupakan perbandingan antara SNR sistem ideal dengan SNR sistem actual.

𝐹 = 𝑆𝑁𝑅 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑆𝑁𝑅 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

• Pada sistem ideal, sistem tidak menambahkan derau, sedangkan pada prakteknya semua sistem menambahkan derau.

Sistem tidak menambahkan derau

Sistem ideal

𝑆 𝑁 𝑖

𝑆 𝑁 𝑜

= 𝑆 𝑁 𝑖

(8)

NOISE FIGURE (FAKTOR DERAU)

Sistem tidak menambahkan derau

Sistem menambahkan derau

Sistem ideal

𝑆 𝑁 𝑖

𝑆 𝑁 𝑜

= 𝑆 𝑁 𝑖

Sistem aktual

𝑆 𝑁 𝑖

𝑆 𝑁 𝑜

< 𝑆 𝑁 𝑖

(9)

NOISE FIGURE (FAKTOR DERAU)

𝐹 =

𝑆

𝑁 𝑜 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑆

𝑁 𝑜 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

= 𝑆 𝑁 𝑖 𝑆 𝑁 𝑜

Jadi faktor derau dapat ditentukan dengan hanya mengamati sistem actual,

𝐹 = 𝑆

𝑁 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑆

𝑁 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛

• Dalam satuan dB,

𝐹 = 10 log 𝐹 [dB]

(10)

FAKTOR DERAU → PENGUAT KASKADE

• Satu penguat

• Penguat memberikan tambahan derau, dan disepakati bahwa derau yang diberikan oleh penguat terjadi sebelum penguatan

𝐹1 =

𝑆1 𝑁1 𝑆1𝐺1

𝑁1 + 𝑁𝑔1 𝐺1

= 𝑁1 + 𝑁𝑔1

𝑁1 = 1 + 𝑁𝑔1 𝑁1

𝐺

1

𝑆1 𝑆2

𝑁1 𝑁2

𝑁𝑔1

(11)

FAKTOR DERAU → PENGUAT KASKADE

• Dua penguat

• Faktor derau dua penguat

𝐹12 =

𝑆1 𝑁1 𝑆1𝐺1𝐺2

𝑁1𝐺1 + 𝑁𝑔1𝐺1 𝐺2 + 𝑁𝑔2𝐺2

= 𝑁1𝐺1 + 𝑁𝑔1𝐺1 + 𝑁𝑔2

𝑁1𝐺1 = 1 + 𝑁𝑔1

𝑁1 + 𝑁𝑔2 𝑁1𝐺1

𝐺

1

𝑆1 𝑆1𝐺1

𝑁1 𝑁1𝐺1 + 𝑁𝑔1𝐺1

𝑁𝑔1

𝐺

2

𝑁𝑔2

𝑆1𝐺1𝐺2

𝑁1𝐺1 + 𝑁𝑔1𝐺1 𝐺2 + 𝑁𝑔2𝐺2

(12)

FAKTOR DERAU → PENGUAT KASKADE

• Penguat kedua

𝐹2 =

𝑆1 𝑁1 𝑆1𝐺2

𝑁1 + 𝑁𝑔2 𝐺2

= 𝑁1 + 𝑁𝑔2

𝑁1 = 1 + 𝑁𝑔2 𝑁1

Sehingga 𝑁𝑔2

𝑁1 = 𝐹2 − 1 atau 𝑁𝑔2

𝑁1𝐺1 = 𝐹2−1

𝐺1

𝐺

2

𝑆1 𝑆2

𝑁1 𝑁2

𝑁𝑔2

(13)

FAKTOR DERAU → PENGUAT KASKADE

• Faktor derau dua penguat,

𝐹12 = 1 + 𝑁𝑔1

𝑁1 + 𝑁𝑔2

𝑁1𝐺1

= 𝐹1 + 𝐹2 − 1 𝐺1

• Faktor derau n penguat,

𝐹1..𝑛 = 𝐹1 + 𝐹2 − 1

𝐺1 + 𝐹3 − 1

𝐺1𝐺2 + ⋯ + 𝐹𝑛 − 1 𝐺1 … 𝐺𝑛−1

Faktor derau hanya dipengaruhi oleh tahap pertama, terutama jika penguatan tahap pertama cukup besar

(14)

FAKTOR DERAU →SOAL

• Tinjau suatu penguat dua tingkat. Penguat pertama mempunyai faktor derau 10 dan penguatan 20 dB. Penguat kedua mempunyai faktor derau 15 dan penguatan 20 dB. Hitung faktor derau penguat dua tingkat tersebut dalam satuan dB.

(15)

TEMPERATUR DERAU EKIVALEN

• Kekurangan faktor derau → ketika digunakan untuk membandingkan perangkat derau rendah, nilainya mendekati satu, yang membuat perbandingan menjadi sulit. Dalam kasus seperti itu, lebih disukai untuk menggunakan temperature derau ekivalen

• Tinjau sistem penguat,

• 𝑁1 = 𝑘𝑇𝐵

• 𝑁𝑔 = 𝑘𝑇𝑒𝐵 𝐹 = 𝑁1 + 𝑁𝑔

𝑁1

= 𝑘𝐵(𝑇+𝑇𝑒)

𝑘𝑇𝐵 = 1 + 𝑇𝑒

𝑇 → 𝑇𝑒 = 𝑇(𝐹 − 1)

𝐺

𝑆1 𝑆2

𝑁𝑔

𝑁1 𝑁2

(16)

TEMPERATUR DERAU EKIVALEN

• Untuk penguat kaskade,

𝑇𝑒 = 𝑇1 + 𝑇2

𝐺1 + 𝑇3

𝐺1𝐺2 + 𝑇4

𝐺1𝐺2𝐺3 + ⋯

• Soal

Penerima satelit terdiri dari antena yang memiliki temperatur derau 50 K dengan gain 0 dB.

Antena tersebut dihubungkan ke penguat derau rendah dengan gain 30 dB dan temperature derau 70 K dan penguat tahap kedua dengan gain 40 dB dan temperatur derau 1500 K. Berapa

temperatur derau sistem?

(17)

RAPAT SPEKTRAL DERAU

• Tinjau sistem penguat,

• Suatu sistem dengan temperature derau ekivalen 𝑇𝑒 dan bandwidth B memberikan daya derau 𝑁𝑔 = 𝑘𝑇𝑒𝐵

• Rapat spektral daya derau, 𝑁𝑔

𝐵 = 𝑘𝑇𝑒

𝑁𝑔

𝐵 dapat diekspresikan juga dalam 𝑁𝑔

𝐵 = 𝑁0, di mana 𝑁0 adalah rapat spektral AWGN dengan rataan nol dan rapat spektral dua sisi 𝑁0/2

𝐺

𝑆1 𝑆2

𝑁𝑔

𝑁1 𝑁2

(18)

RAPAT SPEKTRAL DERAU →SOAL

• Suatu perangkat elektronik memiliki faktor derau 10 dB. Tentukan temperatur derau ekivalen dan rapat spektral daya derau.

(19)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• Free space link merupakan saluran radio dimana tidak ada penghalang antara antena pemancar dan antena penerima → Line Of Sight

• Daya yang dipancarkan dan dikuatkan oleh antenna pemancar akan mengalami peredaman sepanjang lintasan propagasi.

• Bagian penerima memiliki sensitivitas penerimaan, yakni besar daya minimum yang masih dapat diterima setelah dikuatkan oleh antena penerima.

(20)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• Jika Pemancar menggunakan antena isotropis (antena teoritis, daya diradiasikan seragam ke segala arah):

• Daya total yang dipancarkan, 𝑃𝑇

• Gain antena isotropis, 𝐺𝑇 = 1

• Besar Rapat fluks daya yang diterima pada jarak sejauh d dari pemancar adalah,

Φ = 𝑃𝑇 4𝜋𝑑2

4𝜋𝑑2: Luas permukaan bola dengan radius d

(21)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• Jika Pemancar menggunakan antena directional (antena praktis, daya diradiasikan dominan ke arah tertentu):

• Daya total yang dipancarkan, 𝑃𝑇

• Gain antena directional, 𝐺𝑇 ≠ 1

• Besar Rapat fluks daya yang diterima pada jarak sejauh d dari pemancar adalah,

Φ = 𝑃𝑇𝐺𝑇 4𝜋𝑑2

4𝜋𝑑2: Luas permukaan bola dengan radius d

(22)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• Pada penerima, antena penerima akan menerima daya dari pemancar sesuai dengan luas bukaan efektif (effective aperture area) dari antena, 𝐴𝑒𝑓𝑓

• Luas bukaan efektif antena tergantung dari luas bukaan fisik antena, 𝐴, melalui hubungan, 𝐴𝑒𝑓𝑓 = 𝜂𝐴

𝜂: efisiensi bukaan. Biasanya bernilai 40%-90%, tergantung dari tipe antena

• Besar gain antena penerima, diekspresikan melalui hubungan, (berlaku juga untuk antena pemancar) 𝐺𝑅 = 4𝜋𝐴𝑒𝑓𝑓

𝜆2

𝜆: Panjang gelombang dari sinyal yang dipancarkan oleh antena pemancar 𝜆 = 𝑐

𝑓 ; 𝑐: kecepatan cahaya (kecepatan propagasi pada free space); 𝑓: frekuensi transmisi

(23)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• Luas bukaan efektif,

𝐴𝑒𝑓𝑓 = 𝐺𝑅𝜆2 4𝜋

• Daya sinyal yang diterima,

𝑃𝑅 = 𝐴𝑒𝑓𝑓Φ sehingga,

𝑃𝑅 = 𝑃𝑇𝐺𝑇𝐺𝑅 𝜆 4𝜋𝑑

2

Friis Transmission Formula

(24)

BESARAN DAYA DALAM LOGARITMIK

• Daya, P dengan satuan watt, maka dalam logaritmik menjadi, 𝑃 = 10 log 𝑃

1 𝑤𝑎𝑡𝑡 [dBW] atau 𝑃 = 10 log 𝑃

1 𝑚𝑤𝑎𝑡𝑡 [dBmW] atau biasa ditulis sebagai [dBm]

• Contoh:

Daya 𝑃 = 1𝑤𝑎𝑡𝑡, maka

dalam [dBW] → 𝑃 = 10 log10 1 𝑤𝑎𝑡𝑡

1 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0 𝑑𝐵𝑊 dalam [dBm] → 𝑃 = 10 log10 1 𝑤𝑎𝑡𝑡

1 𝑚𝑤𝑎𝑡𝑡 = 10 log10 1 𝑤𝑎𝑡𝑡

10−3𝑤𝑎𝑡𝑡 = 30 𝑑𝐵𝑚

0 𝑑𝐵𝑊 = 30 𝑑𝐵𝑚

(25)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• EIRP (Effective Isotropic Radiated Power): Perkalian daya pemancar dan penguatan antena dalam arah yang diberikan relatif terhadap antena isotropik pemancar radio.

𝐸𝐼𝑅𝑃 = 𝑃𝑇𝐺𝑇 dalam dBW,

𝐸𝐼𝑅𝑃 = 10 𝑙𝑜𝑔10 𝑃𝑇𝐺𝑇

= 10 𝑙𝑜𝑔10 𝑃𝑇 + 10 𝑙𝑜𝑔10 𝐺𝑇 sering dituliskan sebagai,

𝐸𝐼𝑅𝑃 = 𝑃𝑇 + 𝐺𝑇 [dBW] ; 𝐺𝑇 dalam [dBi]

Catatan: Perkalian dalam angka absolut menjadi penjumlahan dalam logaritmik Pembagian dalam angka absolut menjadi pengurangan dalam logaritmik

(26)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• Free Space loss,

𝐿𝑝 = 4𝜋𝑑 𝜆

2

dalam dB,

𝐿𝑝 = 20 𝑙𝑜𝑔10 4𝜋𝑑

𝜆

= 20 𝑙𝑜𝑔10 4𝜋𝑑𝑓

𝑐

= 20 𝑙𝑜𝑔10 4𝜋

3×108 + 20𝑙𝑜𝑔10𝑑 + 20𝑙𝑜𝑔10𝑓

= −147,4 + 20𝑙𝑜𝑔10𝑑 + 20𝑙𝑜𝑔10𝑓 ; d [m], f [Hz]

= 32,4 + 20𝑙𝑜𝑔10𝑑 + 20𝑙𝑜𝑔10𝑓 ; d [km], f [MHz]

(27)

PERHITUNGAN FREE SPACE LINK

• Daya yang diterima,

𝑃𝑅 = 𝑃𝑇𝐺𝑇𝐺𝑅

𝐿𝑝

dalam logaritmik,

𝑃𝑅 = 10 𝑙𝑜𝑔10𝑃𝑇𝐺𝑇 + 10 𝑙𝑜𝑔10 𝐺𝑅 − 10 𝑙𝑜𝑔10𝐿𝑝

• Persamaan di atas merupakan kondisi ideal, di mana redaman di luar free space loss (mis.

redaman atmosfir, redaman pada antena pemancar dan penerima, dll) tidak diperhitungkan.

• Pada kondisi praktis, harus ditambahkan redaman yang mengakomodir seluruh redaman yang ada sepanjang lintasan propagasi, sehingga

𝑃𝑅 = 10 𝑙𝑜𝑔10 𝑃𝑇𝐺𝑇 + 10 𝑙𝑜𝑔10 𝐺𝑅 − 10 𝑙𝑜𝑔10 𝐿𝑝 − 10 𝑙𝑜𝑔10 𝐿𝑜 𝐿𝑜: system margin

(28)

SOAL

• Daya yang diradiasikan oleh suatu pemancar adalah 10W. Antena pemancar mempunyai penguatan 5X, sedangkan antena penerima 3X. Jika free space loss dari lintasan tersebut menyebabkan sinyal teredam sebesar 25X, tentukan besar daya yang diterima.

a. Gunakan perhitungan angka absolut b. Gunakan perhitungan dengan logaritmik

(29)

SOAL

• Suatu komunikasi radio bekerja pada frekuensi 5 GHz. Jika daya yang dipancarkan 1watt, hitung daya yang diterima pada jarak 1 km dari pemancar. Antena pemancar dan penerima

mempunyai ukuran diameter yang sama 1 meter, dengan efisiensi bukaan 0,5.

(30)

SOAL

• Suatu sistem penerima komunikasi radio mempunyai sensitivitas –71 dBm. Jika daya yang diradiasikan pemancar yang bekerja pada frekuensi 5 GHz adalah 23 dBm, gain antena penerima dan pemancar masing-masing 2 dBi, hitung berapa jarak maksimum pemancar ke penerima agar memenuhi kinerja yang diinginkan.

(31)

CARRIER TO NOISE RATIO

• Carrier-to-Noise Ratio (CNR) didefinisikan sebagai rasio daya pembawa terhadap daya derau yang tersedia, dengan keduanya diukur pada input penerima.

• Daya carrier sama dengan daya sinyal yang diterima, 𝑃𝑅

• Daya derau pada input penerima diekspresikan dalam persamaan, 𝑃𝑁 = 𝑘𝑇𝑠𝐵𝑁

𝐹: Noise figure penerima

𝑘: konstanta Bolztmann = 1,374 × 10−23 Watt/Hz/K 𝑇𝑠: Temperatur derau sistem

𝐵𝑁: Bandwidth derau

(32)

CARRIER TO NOISE RATIO

• Sehingga,

𝐶𝑁𝑅 = 𝑃𝑅 𝑃𝑁

= 𝑃

𝑅

𝑘𝑇𝑠𝐵𝑁

• CNR sering juga disebut sebagai pre-detection SNR (dibahas pada bab sebelumnya)

(33)

SOAL

• Satelit geostasioner terletak pada jarak 40.000 km dari stasiun Bumi. Satelit bekerja pada

frekuensi 4 GHz dan memancarkan daya 10 watt melalui antena dengan gain 20 dB. Asumsikan area bukaan efektif antena penerima adalah 10 𝑚2. Hitung daya sinyal yang diterima, dengan mengabaikan redaman selain free space loss.

• Jika penerima stasiun bumi dari satelit tersebut mempunyai temperature derau sistem 70K dengan bandwith derau 36 MHz, hitung CNR sistem

Referensi

Dokumen terkait

Upaya penanggulangan bencana pada tahap ini dapat dilakukan melalui pencegahan agar tidak terjadi bencana, mitigasi untuk mengurangi resiko terjadinya bencana baik

Persetujuan gencatan senjata tersebut dimaksudkan, bahwa sebelum diadakan perundingan politik antara Indonesia dengan Belanda terlebih dahulu dicapai gencatan

Dari uraian tersebut dapat diketahui, bahwa seorang karyawan yang berpengalaman akan memiliki gerakan yang mantap dan lancar, gerakannya berirama, lebih cepat menanggapi tanda –

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pendidikan nilai dan hasil belajar keterampilan sosial sebe- lum dan setelah menggunakan metode permainan, siswa yang menjadi responden

Dari keseluruhan kasus tersebut, 15 kasus memiliki petunjuk awal yang kuat untuk ditindaklanjuti menjadi Pemeriksaan oleh Biro Pemeriksaan dan Penyidikan (Biro PP),

Sebagai kata pembuka kepada saudara semua yang terhormat, saya hanya sebagai pengatar hajat dari saudara-saudara sekalia, maka semua kehendak yang disampaikan kepada

Legian Beach Festival adalah FESTIVAL PANTAI dimana terdapat bermacam - macam kegiatan acara seperti : Beach Clean, International kompetisi, Band kompetisi, Mixologist Kompetisi

30km. Untuk mencapai kawasan ini, pengunjung punya 2 alernatif jalan. Bagi pecinta hiking, pilihlah alternatif jalan yang cukup menantang dengan kondisi jalan