PENGEMBANGAN MACROMEDIA FLASH
MATA PELAJARAN IPA KELAS V MATERI DAUR AIR SD NEGERI SIDOREJO LOR 04 SALATIGA SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2016-2017
1 Muhamad Royan Hudaya 2 Romirio Torang Purba Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana E-mail: 1 [email protected], 2 [email protected]
ABSTRAK
Tujuan diadakanya penelitian ini adalah untuk mengembangkan macromedia flash untuk mata pelajaran IPA materi daur air, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dalam hal inovasi media pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Desain penelitian ini mengikuti prosedur tahap analisis kebutuhan, tahap desain produk, tahap produksi multimedia, tahap validasi ahli dan tahap akhir. Ujicoba macromedia flash ipa materi daur air mengambil lokasi di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga Kelas V. Pembuatan media ini menggunakan macromedia flash 8. Analisis data dilakukan pada langkah validasi dan ujicoba dengan menghitung skor yang diperoleh dari menilai kualitas produk berupa macromedia flash yang dikembangkan. Macromedia flash pembelajaran ini telah memenuhi kriteria bagus. Hal ini bisa ditunjukkan dengan hasil rata-rata persentase setiap butir dalam validasi materi sebesar 75% (sangat baik) pada validasi media 73% (baik) dan validasi komunikasi sebesar 60% (baik). Dengan demikian kualitas dari media pembelajaran ipa materi daur ini telah layak dijadikan sebagai media dalam pembelajaran.
Kata Kunci : macromedia flash. IPA, daur air
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan untuk membantu proses belajar mengajar. Selain dengan penerapan strategi dan model pembelajaran yang menarik, media pembelajaran sangat dibutuhkan agar dapat lebih mudah dalam penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik. Dengan menerapkan strategi dan didesain dengan media pembelajaran yang menarik untuk diterapkan saat mengajar diharapkan mampu untuk membangkitkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam menunjang kelancaran proses pembelajaran. Media digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan materi kepada peserta didik, diharapkan dengan media yang menarik peserta didik lebih mudah untuk menerima mata pelajaran yang disampaikan oleh guru.
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan ilmu pengetahuan yang perlu untuk dipelajari dan dikuasai dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dan merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar dikehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran IPA menekankan kepada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Media ajar multimedia dipandang dapat mengarahkan pengalaman belajar peserta didik dari abstrak ke kongkrit, serta menampilkan stimulus pandang dan stimulus dengar sehingga hasil belajar akan meningkat. Media ajar multimedia mempresentasikan materi dalam bentuk teks, gambar, audio, video, animasi, serta menggabungkan link dan tool yang memungkinkan siswa berinteraksi dengan bahan ajar tersebut. Multimedia merupakan salah satu dari media pembelajaran dengan bantuan komputer yang sering disebut sebagai Computer Assisted Intructions
(CAI), yang didefinisikan menurut Hick dan Hyde (Ismaniati, 2001: 22) yaitu media pembelajaran dimana sibelajar berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer.
Penyampaian materi agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik diperlukan media yang baik, media yang baik merupakan media yang dapat menyampaikan pemahaman secara utuh kepada peserta didik, tanpa menghilangkan makna dan kreativitas dari media yang disajikan. Dalam penelitian ini jenis media yang digunakan yaitu Macromedia flash pada proses pembelajaran IPA yang bermaksud untuk menyampaikan materi daur air.
Melalui observasi yang dilaksanakan pada tanggal 3 November 2016, pembelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga nampak bahwa belum adanya peran siswa secara secara aktif dalam proses pembelajaran bahkan media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariatif sehingga peserta didik sulit untuk menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dalam pembelajaran, media seharusnya digunakan untuk memudahkan siswa mengerti dengan benar materi pembelajaran yang disampaikan. Salah satunya dengan menggunakan macromedia flash. Dari rangkaian macromedia flash ditampilkan dengan bahasa yang ringan serta gambar yang menarik. Jadi, siswa dapat mengerti maksud yang terkandung dalam setiap bentuk soal serta materi yang disampaikan.
Pengembangan macromedia flash didasarkan pada ketidak mampuan siswa dalam memahami materi Daur Air sehingga terjadi kesulitan belajar pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Oleh karena itu, penyampaian materi Daur Air memerlukan alat bantu media pembelajaran berupa macromedia flash pembelajaran.
METODE
Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan suatu media pembelajaran interaktif CAI (Computer Assisted Instruction) atau berupa model tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah Research And Development (R&D).
Hal ini bersesuaian dengan pendapat Borg
& Gall (2003), “Educational Research And Development (R&D) is a process used to develop and validate educational products”
Sedangkan menurut sumber lain, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297).
Penggunaan Model pengembangan ini dimaksudkan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran berupa macromedia flash yang digunakan sebagai alat yang mempermudah belajar siswa.
Dengan pengembangan produk yang berupa macromedia flash ini siswa dapat berfikir secara logis untuk belajar IPA materi Daur Air.
Media Pembalajaran
Media berasal dari kata medium (latin) yang berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Indonesia kata
”medium” dapat diartikan sebagai ”antara”
atau ”sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber pemberi pesan dan penerima pesan.
Media memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa (Angkowo & Kosasih, 2007:34).
Menurut Sudjana dan Rivai (2001:21), media merupakan bagian dari komponen metedologi pengajaran yang berfungsi sebagai sumber dan membantu metode pengajaran yang sedang dilakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Segala sesuatu
dapat dikatakan sebagai media pendidikan atau media pembelajaran, apabila media digunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Sadjiman (2009:6), media pembelajaran adalah segala sesuatu alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Dalam hal prosedur penelitian pengembangan, Borg & Gall (1979:626)mengungkapkan bahwa siklus R&D tersusun dalam beberapa langkah penelitian sebagai berikut : Penelitian dan pengumpulan informasi (Research and Information Collecting); perencanaan (Planning); pengembangan produk pendahuluan (Develop preliminary form of product); uji coba pendahuluan (Preliminary Field Testing); perbaikan produk utama (main product revision); uji coba utama (main field testing); perbaikan produk operasional (Operational Product revision); uji coba operasioanal (operational field testing); perbaikan produk akhir (final product revision), deseminasi dan pendistribusian (Dissemination and Distribution).
Sementara itu, Mardika (2008: 13) menggunakan model pengembangan yang mengacu pada model penelitian pengembangan Borg & Gall (2003: 775), model pengembangan desain pembelajaran Dick & Carey (2005: 1) yang meliputi enam tahapan, yakni analisis kebutuhan, desain pembelajaran, produk multimedia, validasi ahli, revisi dan uji coba produk Pentingnya Multimedia Interaktif
Interaktif berarti sifat saling mempengaruhi, artinya antara pengguna (user) dan media (program) ada hubungan timbal balik yang saling berhubungan, user memberikan respon terhadap permintaan/tampilan media (program), kemudian dilanjutkan dengan penyajian informasi/konsep berikutnya yang disajikan oleh media (program) tersebut. Jadi dalam hal ini, user harus berperan aktif dalam menggunakan media secara efektif.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka penggunaan multimedia sangat penting dalam proses mengajar, berikut ini adalah alasan pentingnya multimedia dalam proses mengajar:
a. Multimedia menjadikan kegiatan membaca itu dinamis dengan memberikan dimensi baik kata-kata.
Apalagi dalam hal penyampaian makna, kata-kata dalam aplikasi multimedia bisa menjadi pemicu yang dapat digunakan memperluas cakupan teks untuk memeriksa satu topik tertentu secara lebih luas.
b. Multimedia melakukan hal ini bukan hanya dengan menyediakan lebih banyak teks melainkan juga menghidupkan teks dengan menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi, dan video.
c. Kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan.
Lembaga riset penerbitan komputer, yaitu Computer Technology Riset (CTR) dan 30% dari didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar, sedangkan dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus orang dapat mengingat 80%, maka multimedia sangatlah efektif.
d. Multimedia menjadi alat yang ampuh untuk pengajaran dan pendidikan serta untuk meraih keunggulan bersaing Macromedia Flash Professional 8
Macromedia flash professional 8 adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan oleh animator untuk menghasilkan animasi yang professional.Di antara program-program animasi, program Macromedia flashProfessional 8 merupakan program paling fleksibel dalam pembuatan animasi, seperti animasi interaktif, game, company profile, presentasi, movie, dan tampilan animasi lainnya.
Macromedia flash Professional 8 merupakan versi terbaru dari seri sebelumnya, yaitu Macromedia flash MX 2004. Versi terbaru ini menyajikan banyak sekali perubahan tampilan, peranti baru, filter, blend mode, dan beberapa bagian terdapat dalam Macromedia flash Professional 8.Mulai dari menu, tool, stage, timeline, properties, dan lain sebagainya.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran interaktif CAI (Computer Assisted Instruction) atau berupa model tutorial untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka metode penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah Research And Development (R&D).
Hal ini bersesuaian dengan pendapat Borg
& Gall (2003), “Educational Research And Development (R&D) is a process used to develop and validate educational products”
Sedangkan menurut sumber lain, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297).
Penggunaan Model pengembangan ini dimaksudkan untuk mengembangkan suatu media pembelajaran berupa macromedia flash yang digunakan sebagai alat yang mempermudah belajar siswa.
Dengan pengembangan produk yang berupa macromedia flash ini siswa dapat berfikir secara logis untuk belajar IPA materi Daur Air.
Prosedur Penelitian
Dalam hal prosedur penelitian pengembangan, Borg & Gall (1979:626)mengungkapkan bahwa siklus R&D tersusun dalam beberapa langkah penelitian sebagai berikut : Penelitian dan pengumpulan informasi (Research and Information Collecting); perencanaan (Planning); pengembangan produk pendahuluan (Develop preliminary form of product); uji coba pendahuluan (Preliminary Field Testing); perbaikan produk utama (main product revision); uji coba utama (main field testing); perbaikan produk operasional (Operational Product revision); uji coba operasioanal (operational field testing); perbaikan produk akhir (final product revision), deseminasi dan pendistribusian (Dissemination and Distribution).
Sementara itu, Mardika (2008: 13) menggunakan model pengembangan yang mengacu pada model penelitian
pengembangan Borg & Gall (2003: 775), model pengembangan desain pembelajaran Dick & Carey (2005: 1) yang meliputi enam tahapan, yakni analisis kebutuhan, desain pembelajaran, produk multimedia, validasi ahli, revisi dan uji coba produk.
Tahap Pengembangan
Mardika (2008:14) menjelaskan bahwa pada proses pengembangan produk ini bertujuan untuk menghasilkan produk awal, dan selanjutnya dites atau dijalankan dalam computer untuk memastikan apakah hasilnya sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Berkaitan dengan hal tersebut, Munir (2008:199) menjelaskan tahap pengembangan software meliputi langkah- langkah penyedian papan cerita (storyboard), cerita alur (flowchart), atur cara, menyediakan grafik, media (suara dan video) dan pengintegrasian sistem. Setelah pengembangan software selesai, maka penilaian terhadap unit-unit software tersebut dilakukan dengan menggunakan rangkaian penilaian software multimedia.
Penilaian terhadap software pembelajaran meliputi penilaian terhadap: teks, grafik, suara, musik, video, animasi dan kegiatan pembelajaran di dalamnya (Munir, 2008:199)
Proses penilaian yang merupakan tahap validasi ahli meliputi ahli media atau perangkat lunak, ahli materi, dan ahli komunikasi untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan tersebut atau dalam istilah lain disebutkan experts judgment. Angket validasi ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan, dan data yang didapatkan dijadikan acuan dalam proses perbaikan.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Sementara itu, Sugiyono (2009:80) mengungkapkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Lebih lanjut, Sugiyono (2009:81) mengungkapkan bila poulasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, sementara Arikunto (2006:134) mengungkapkan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampe besar, hasilnya akan lebih baik.
Berdasarkan teori di atas peneliti mengambil sebanyak semua siswa kelas 5.
HASIL PENELITIAN
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi dikelas V SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga berkaitan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan, apa yang dibutuhkan siswa saat pelajaran ipa berlangsung dikelas. Tahap ini juga digunakan untuk melihat bahan ajar yang digunakan guru saat pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Dikelas saat pembelajaran berlangsung siswa cenderung hanya bermain dengan teman sebangku tanpa memperhatikan apa yang diterangkan guru di depan kelas, saat menerangkan guru hanya menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah, Tanya jawab) terhadap siswa dikelas, cenderung siswa hanya duduk tanpa aktif menyimak pembelajaran yang sedang berlangsung.
Pada tahap ini peneliti merasa perlu mengembangkan media pembelajaran terhadap mata pelajaran ipa agar siswa lebih aktif saat pembelajaran berlangsung dan merasa senang dengan pembelajaran ipa, tidak hanya menganggap pembelajaran ipa yang membosankan di kelas dan juga membantu guru untuk mempermudah merenangkan materi kepada siswa dikelas.
Pada tahap ini produk yang telah diimplementasikan di SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga pada kelas V. kemudian dilakukan penilaian hasil belajar siswa dan minat belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan produk.
Publikasi dilakukan dengan meng-install satu persatu komputer yang akan dipakai oleh siswa di lab komputer.
Hasil Validasi
Saran dan kritik yang diberikan oleh validator dijadikan landasan dalam merevisi media ajar multimedia interaktif yang dikembangkan. Berikut ini adalah hasil nilai validasi ahli terhadap media ajar multimedia interaktif yang dikembangkan.
Tabel 1
Hasil Nilai Validasi Ahli Pakar/
Ahli
Nilai Keterangan Materi 75 Sangat Baik Media 73 Sangat Baik
Bahasa 60 Baik
Hasil Evaluasi dan Minat Belajar
Hasil evaluasi ini didapatkan dari soal yang dikerjakan di dalam macromedia flash serta hasil minat siswa yang diisi.
Penilaian ini dilakukan setelah melakukan ujicoba media pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga yang sedang mempelajari materi daur air, analisis ini menggunakan pengukuran sama seperti pengukuran yang dilakukan untuk validasi pakar ahli,kegiatan ini digunakan untuk mengukur seberapa baik media ini untuk dapat membantu siswa kelas lima untuk memahami tentang materi daur air.
Evaluasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi daur air setelah melakukan pembelajaran menggunakan macromedia flash .
Jumlah siswa kelas V berjumlah 26 siswa, didapatkan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Siswa yang mendapat nilai di Error! Reference source not found.70 ada 8 siswa, sedangkan 18 siswa yang lain mendapat nilai diatas KKM yaitu 70 dan nilai rata-rata kelas adalah 82.
Penilaian minat belajar siswa pada penelitian ini dilakukan pada minat belajar siswa saat menggunakan macromedia flash dan siswa setelah menggunakan macromedia flash penilaian ini dilakukan di kelas V SD Negeri Sidorejo Lor 04 Salatiga. Selain menggunakan evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan, juga digunakan angket penelitian terhadap tingkatan minat siswa terhadap media yang digunakan. Dari angket yang digunakan untuk mengetahui minat siswa dengan media yang digunakan diperoleh hasil 5 siswa menyatakan baik dan 21 siswa menyatakan sangat baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian pengembangan ini dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1) Teknik pengembangan macromedia flash materi daur air ini adalah dengan cara membuat gambar bitmap dan gambar vector yang digunakan sebagai alat untuk gambar animasi pada macromedia flash. Aplikasi macromedia flash merupakan aplikasi industry perancangan animasi dengan pengingkatan pengaturan dan perluasan kemampuan integrasi dengan baik.
2) Macromedia flash ini telah memenuhi kriteria baik, hal ini ditunjukkan dengan hasil rata-rata persentase setiap butir penilaian dalam penilaian media sebesar 75% (sangat baik), pada materi 75% (sangat baik) dan pada komunikasi visual 60% (baik). Dengan demikian kualitas dari macromedia flash materi daur air ini telah layak dijadikan sebagai media pembelajaran.
SARAN
Media ajar berbasis multimedia interaktif ini disarankan dapat diterapkan pada pembelajaran IPA disekolah-sekolah lain. Sarana prasarana yang mendukung sangat dibutuhkan seperti perangkat komputer sehingga siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan secara mandiri maupun berkelompok. Pengembangan lebih lanjut dari produk ini adalah pengembangan
media ajar berbasis multimedia interaktif untuk materi-materi IPA lainnya ataupun mata pelajaran lainnya. Selain itu juga dapat dikembangkan untuk tingkat kelas lain tidak hanya untuk kelas V.
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo, R.,& Kosasih, A. (2007).
Optimalisasi Media Pembelajaran.
Jakarta: PT.Grasindo
Arikunto. (2008). Action Script 3.0 For Flash CS4 Professional Classroom in a Book (1st ed). San Francisco:
adobe press.
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1979).
Educational Research: An Introduction. New York & London:
Longman.
Borg, W. R., & Gall, M. D. (2003).
Educational Research : an Introduction (7, berilustrasi ed).
United States : Allyn &Bacon, Incoporated.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. (2001).
The Systematic Design of Instruction (5th ed). New York:Logman.
Ismaniati. (2001). Pengembangan Program Pembelajaran Berbantuan Komputer. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Mardika, I Nyoman 2008, Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Di SD.
Skripsi UNY: Tidak Diterbitkan Munir. (2008). Kurikulum Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Sadjiman Ebdi (2009). Nirmana (Dasar- Dasar Seni dan Desain).
Yogyakarta : Jalasutra.
Sudjana, N dan Ahmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algendindo.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.