• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Awal Anak Kinestetik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Awal Anak Kinestetik"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Awal Anak Kinestetik

Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi awal kecerdasan kinestetik anak didik. Identifikasi awal yang dilakukan berupa check list berisikan ciri atau indikator yang erat kaitannya dengan karakteristik pembelajar kinestetik. Hasil identifikasi dapat dilihat pada lampiran 1. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa ada 7 anak didik yang

teridentifikasi sebagai pembelajar kinestetik yang berarti 46,67 % dari keseluruhan anak didik. Adapun data anak didik yang dimaksud yaitu :

1. Nama anak didik : Muh. Faiz Al Ghazali Suaib ( MF )

Nama panggilan : Faiz

Tempat / tanggal lahir : Makassar, 02 Juli 2010

Usia : 5 tahun 5 bulan

Alamat rumah : Jl. Petta Ponggawa No.54 Kondisi fisik dan psikis : Sehat, ceria dan normal 2. Nama anak didik : Rahmi Salsabila ( RS )

Nama panggilan : Rahmi

Tempat / tanggal lahir : Pallangga, 20 Desember 2009

Usia : 6 tahun

Alamat rumah : Jl. Sunu Komplek Unhas Blok J Kondisi fisik dan psikis : Sehat, pendiam dan normal

3. Nama anak didik : Arkana Rafia Khansa Fakhira ( AR )

Nama Panggilan : Arkana

Tempat / tanggal lahir : Makassar, 01 November 2010

Usia : 5 tahun 2 bulan

(2)

Alamat rumah : Jl. Datuk Ribandang Kondisi fisik dan psikis : Sehat, hiperaktif 4. Nama anak didik : Suci Ramadhani ( SR )

Nama Panggilan : Suci

Tempat / tanggal lahir : Makassar, 07 September 2009

Usia : 6 tahun 3 bulan

Alamat rumah : Jl. Al Markaz 02 No. 39 Kondisi fisik dan psikis : Sehat, aktif, mandiri 5. Nama anak didik : Muhammad Ihsan ( MI )

Nama Panggilan : Ihsan

Tempat / tanggal lahir : Makassar, 11 Juli 2010

Usia : 5 tahun 5 bulan

Alamat rumah : Jl. Sunu Kompleks Pratama A/8 Kondisi fisik dan psikis : Sehat, ceria, aktif, manja

6. Nama anak didik : Al Ghifari Athala Khaeran ( AG )

Nama Panggilan : Alghi

Tempat / tanggal lahir : Makassar, 29 Juli 2011

Usia : 4 tahun 5 bulan

Alamat rumah : Jl. Sunu Komplek Sapiria Garden Kondisi fisik dan psikis : Sehat, ceria, jahil

7. Nama anak didik : Aqila Turmalika ( AT )

Nama Panggilan : Aqila

Tempat / tanggal lahir : Makassar, 03 November 2011

Usia : 4 tahun 2 bulan

Alamat rumah : Jl. Petta Ponggawa No. 18 Kondisi fisik dan psikis : Sehat, ceria, malas

B. Hasil Kecerdasan Kinestetik Anak Setelah Tindakan 1. Hasil Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan I dilakukan pada hari Selasa,15 Desember 2015 dengan menggunakan tema binatang dan sub tema binatang

(3)

ternak. Adapun Rencana Kegiatan Harian (RKH), langkah-langkah kegiatan bermain hulahop dan hasil pengamatan perkembangan belajar anak kinestetik pada tindakan pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 2.

Dari hasil pengamatan didapatkan data prestasi belajar anak didik sebagaimana dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1. Tabel hasil pengamatan pertemuan I

No. Nama Skor Persentase ( % ) Kriteria

( a ) ( a / 56 )*100

1 Muh. Faiz Al Ghazali Suaib 28 50.00 MB

2 Rahmi Salsabila 28 50.00 MB

3 Arkana Rafia Khansa Fakhira 26 46.43 MB

4 Suci Ramadhani 28 50.00 MB

5 Muhammad Ihsan 26 46.43 MB

6 Al Ghifari Athala Khaeran 25 44.64 MB

7 Aqila Turmalika 19 33.93 MB

Dari tabel data pengamatan di atas, dalam tindakan pertemuan I dapat diketahui bahwa kecerdasan kinestetik anak masih kurang namun keseluruhannya sudah menempati kriteria mulai berkembang ( MB ).

Selama proses pengamatan, ada beberapa anak terlihat masih canggung dan malu- malu namun ada pula anak yang dapat langsung mau berinteraksi dan menyesuaikan diri. Pada pertemuan I ini, anakda Faiz mendapatkan skor 28. Dalam setiap indikator perkembangan meliputi aspek sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan ketika bermain hulahop, Faiz sudah dikategorikan dalam kriteria mulai berkembang. Skor yang sama juga diperoleh anakda Rahmi. Pada item 2.2 dan 2.3 berkembang sesuai harapan, hanya pada item 1.2 dan 3.3 masih belum berkembang.

(4)

Kondisi belum berkembang juga terlihat pada anakda Ihsan yaitu pada item 1.1, 1.2, 3.5, dan 3.6. Pada item 1.3 yaitu sikap sopan santun pada guru dan teman sudah berkembang sesuai harapan. Begitu pula pada item 2.1 yang mencerminkan sikap ingin tahu sudah berkembang sesuai harapan. Skor 28 juga di peroleh anakda Suci, semua indikator perkembangan menunjukkan tanda mulai berkembang.

Pengamatan pada anakda Alghi masih terlihat canggung dan malu-malu. Pada item 1.1, 1.3, dan 3.4 belum berkembang dengan baik dengan perolehan skor 25 sedangkan skor terendah diperoleh oleh Aqila dengan perolehan 19, rata-rata indikator perkembangan menunjukkan belum berkembang. Adapun persentase perkembangan pada pertemuan I tertinggi 50 % dan terendah 33.93 %.

Adapun rata-rata komulatif perkembangan kecerdasan kinestetik anak yang diamati setelah tindakan pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2. Persentase komulatif perkembangan kinestetik anak pertemuan I

No. Kriteria Jumlah

Anak ( a )

Persentase ( % ) ( a / 7 ) * 100

1 Belum Berkembang - -

2 Mulai Berkembang 7 100

3 Berkembang Sesuai Harapan - -

4 Berkembang Sangat Baik - -

Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa perkembangan kinestetik anak sudah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dimana keseluruhan anak sudah menempati kriteria mulai berkembang pada tahap awal pertemuan.

(5)

Adapun keterlibatan dan peran aktif guru selama tindakan pertemuian I

mendapatkan skor total 9 atau sama dengan 60 %, masih di bawah standar pencapaian guru ≥ 85 %. Data ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3. Pencapaian peran guru

 Refleksi Tindakan Pertemuan I

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas. Dalam Refleksi ini membahas mengenai kendala-kendala yang ditemukan saat pelaksanaan tindakan pertemuan I.

Adapun kendala-kendala yang dihadapi selama tindakan yaitu:

1. Anak-anak masih canggung dan malu-malu mengekspresikan diri 2. Anak-anak tidak fokus karena tidak menghafal lagu gembala kambing

No. Indikator Penilaian Baik Cukup Kurang

3 2 1 Ket

1 Guru melakukan tes awal untuk √ mengidentifikasi anak dengan

kecenderungan kecerdasan kinestetik 2 Guru menyampaikan materi

pembelajaran dengan metode gerak tubuh / sentuhan motorik

3 Guru mengarahkan anak didik dan melakukan observasi terhadap perkembangan anak

4 Guru memberikan reward kepada anak didik baik berupa pujian maupun hadiah kecil

5 Guru melakukan refleksi / evaluasi

perkembangan anak didik √

Total skor 3 4 2 9

Persentase pencapaian (%) 60.00

(6)

3. Hulahop yang digunakan terlalu kecil sehingga anak tidak memiliki ruang gerak yang cukup untuk menirukan binatang.

Rencana perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik melalui bermain hulahop pada pertemuan II adalah :

1. Mengubah lagu si gembala kambing dengan potong bebek angsa 2. Mengganti hulahop dengan yang lebih besar

2. Hasil Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan II dilakukan pada hari Kamis,17 Desember 2015 dengan menggunakan tema binatang dan sub tema binatang ternak. Adapun Rencana Kegiatan Harian (RKH), langkah-langkah kegiatan bermain hulahop dan hasil pengamatan perkembangan belajar anak kinestetik pada tindakan pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 3.

Dari hasil pengamatan didapatkan data prestasi belajar anak didik sebagaimana dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4. Tabel hasil pengamatan pertemuan II

No. Nama Skor Persentase ( % )

Kriteria ( a ) ( a / 56 )*100

1 Muh. Faiz Al Ghazali Suaib 32 57.14 BSH

2 Rahmi Salsabila 29 51.79 BSH

3 Arkana Rafia Khansa Fakhira 30 53.57 BSH

4 Suci Ramadhani 34 60.71 BSH

5 Muhammad Ihsan 30 53.57 BSH

6 Al Ghifari Athala Khaeran 26 46.43 MB

7 Aqila Turmalika 20 35.71 MB

(7)

Dari tabel pengamatan di atas, dalam tindakan pertemuan II diketahui bahwa kecerdasan kinestetik anak menunjukkan peningkatan berarti dimana tersisa dua anak saja dengan kriteria mulai berkembang dan anak lainnya telah berkembang sesuai harapan ( BSH ). Skor rata-rata yang diperoleh adalah 28.71 atau 51.27 %.

Selama proses pengamatan tindakan, anakda Faiz memiliki skor total 32. Pada item 2.2, Faiz sudah dapat mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya untuk mengembangkan motoriknya. Begitu juga pada item 2.3 dan 2.4 berkembang sesuai harapan walaupun belum signifikan. Perkembangan yang hampir sama ditunjukkan pula oleh anakda Rahmi. Total skor yang diperoleh 29. Pada item 1.2 yaitu sudah mulai berkembang, naik satu poin dari tindakan pertemuan pertama.

Pengamatan selajutnya anakda Ihsan mendapatkan skor total 30. Pada item 1.1 perilaku yang mencerminkan sikap sabar belum berkembang dengan baik, begitu juga dengan item 3.6. Pada item 1.3, 2.1, 2.2, dan 2.3 sudah dapat berkembang sesuai harapan. Anakda Arkana juga mendapatkan poin 30. Pada item 1.1 belum berkembang yaitu sikap sabar tetapi pada item 1.2, 2.1 dan 3.6 sudah berkembang sesuai harapan.

Skor tertinggi di peroleh oleh anakda Suci dengan skor 34. Item 1.1, 1.2, 1.3, 2.2, 2.4, 3.5 berkembang sesuai harapan sedang item lainnya masih mulai berkembang.

Anakda Al Ghifari hanya naik satu poin dari tindakan sebelumnya pada item 1.3 yaitu sikap santun mulai berkembang baik. Begitu juga dengan anakda Aqila sudah mulai berkembang dengan dapat berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan teman namun masih tetap memperoleh skor terendah yaitu 20.

(8)

Adapun rata-rata komulatif perkembangan kinestetik anak yang diamati setelah tindakan ( pertemuan II ) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Persentase komulatif perkembangan kinestetik anak pertemuan II

No. Penilaian Jumlah Anak

( a )

Persentase ( % ) ( a / 7 ) * 100

1 Belum Berkembang - -

2 Mulai Berkembang 2 28.57

3 Berkembang Sesuai Harapan 5 71.43

4 Berkembang Sangat Baik - -

Dari tabel 4.5 di atas terlihat bahwa perkembangan kinestetik anak mengalami peningkatan dimana sudah ada lima anak menempati kriteria berkembang sesuai harapan dan tersisa dua anak di kriteria mulai berkembang.

Adapun keterlibatan dan peran aktif guru selama tindakan pertemuian II mendapatkan skor total 11 atau sama dengan 73.33 %, masih di bawah standar pencapaian guru ≥ 85 %. Data ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.6. Pencapaian peran guru

No. Indikator Penilaian Baik Cukup Kurang

3 2 1 Ket

1 Guru melakukan tes awal untuk √ mengidentifikasi anak dengan

kecenderungan kecerdasan kinestetik 2 Guru menyampaikan materi

pembelajaran dengan metode gerak tubuh / sentuhan motorik

3 Guru mengarahkan anak didik dan melakukan observasi terhadap

(9)

perkembangan anak

4 Guru memberikan reward kepada anak didik baik berupa pujian maupun hadiah kecil

5 Guru melakukan refleksi / evaluasi

perkembangan anak didik √

Total skor 3 8 - 11

Persentase pencapaian (%) 73.33

 Refleksi Tindakan Pertemuan II

Setelah menerapkan perbaikan hasil refleksi tindakan pertemuan I, anak didik menunjukkan perkembangan yang signifikan, hanya saja perlakuan yang lebih intens harus diterapkan kepada anakda Aqila dan Alghifari. Guru harus lebih kreatif memanfaatkan media gambar, warna dan pemberian reward serta memandu gerakannya sehingga termotivasi. Guru membimbing dan mengulas lagi kegiatan sehingga anak didik dapat mengetahui manfaat yang telah diperoleh setelah bermain.

3. Hasil Pertemuan III

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan III dilakukan pada hari Jumat,18 Desember 2015 dengan menggunakan tema binatang dan sub tema binatang peliharaan. Adapun Rencana Kegiatan Harian (RKH), langkah-langkah kegiatan bermain hulahop dan hasil pengamatan perkembangan belajar anak kinestetik pada tindakan pertemuan III dapat dilihat pada lampiran 4.

Dari hasil pengamatan didapatkan data prestasi belajar anak didik sebagaimana dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.7. Tabel hasil pengamatan pertemuan III

(10)

No. Nama Skor Persentase

Kriteria ( a ) ( a / 56 )*100

1 Muh. Faiz Al Ghazali Suaib 40 71.43 BSH

2 Rahmi Salsabila 33 58.93 BSH

3 Arkana Rafia Khansa Fakhira 31 55.36 BSH

4 Suci Ramadhani 35 62.50 BSH

5 Muhammad Ihsan 30 53.57 BSH

6 Al Ghifari Athala Khaeran 34 60.71 BSH

7 Aqila Turmalika 26 46.43 MB

Selama proses tindakan pertemuan III, anakda Faiz sudah tidak terlihat canggung dan malu-malu lagi serta sudah dapat menyesuaikan diri dan mau berinteraksi dengan baik. Dari data diatas memiliki skor total 40. Hanya pada item 3.1 dan 3.4 yang belum meningkat pada poin selanjutnya. Tetapi pada indikator perkembangan lainnya sudah berkembang sesuai harapan. Anakda Rahmi menunjukkan perkembangan yang lumayan baik, sudah dapat menyesuaikan diri dan bekerjasama dengan baik. Pada tindakan ini, Rahmi mendapatkan skor 33. Hanya saja pada item 3.3 yaitu kemampuan kelenturan dan kelincahan belum berkembang dengan baik.

Anakda Ihsan belum menunjukkan perkembangan yang signifikan dan skor total yang diperoleh masih 30 sama pada tindakan pertemuan II. Anakda Suci mendapatkan skor total 35, naik 1 poin dari kegiatan sebelumnya. Perubahan yang dapat terlihat hanya pada item 3.2 sudah berkembang sesuai harapan. Anakda Arkana mendapatkan skor total 31. Perubahan terlihat pada sikap sabar yaitu mulai berkembang, dimana anakda arkana sudah mau menunggu giliran dan mendengarkan instruksi guru.

Perubahan juga terjadi pada anakda Al Ghifari, sudah berkembang sesuai harapan dalam hal sikap ingin tahu, mampu mengenali anggota tubuh, mampu menirukan

(11)

suara hewan, memiliki koordinasi gerak, keseimbangan badan dan daya tahan tubuh.

Perkembangan ini dapat dilihat pada item 2.1, 2.2, 2.3, 3.1, 3.2, dan 3.3. Pada tindakan pertemuan III ini, anakda Aqila masih memiliki skor total terendah yaitu 26.

Anakda Aqila masih belum berkembang pada item 2.3, 2.4, dan 3.4 sehingga memerlukan perhatian khusus.

Adapun rata-rata komulatif perkembangan kinestetik anak yang diamati setelah tindakan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8. Persentase komulatif perkembangan kinestetik anak pertemuan III

No. Penilaian Jumlah

Anak ( a )

Persentase ( % ) ( a / 7 ) * 100

1 Belum Berkembang - -

2 Mulai Berkembang 1 14.29

3 Berkembang Sesuai Harapan 6 85.71

4 Berkembang Sangat Baik - -

Dari tabel 4.8 di atas terlihat bahwa perkembangan kinestetik anak hampir sama dengan hasil yang diperoleh di pertemuan II, hanya saja pada pertemuan III ini, tersisa satu anak saja yang masih menempati kriteria mulai berkembang dan keenam anak yang lain berkembang sesuai harapan.

Adapun keterlibatan dan peran aktif guru selama tindakan pertemuian III mendapatkan skor total 12 atau sama dengan 80 %, masih di bawah standar pencapaian guru ≥ 85 %. Data ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9. Pencapaian peran guru

No. Indikator Penilaian Baik Cukup Kurang

3 2 1 Ket

1 Guru melakukan tes awal untuk √

(12)

mengidentifikasi anak dengan kecenderungan kecerdasan kinestetik 2 Guru menyampaikan materi

pembelajaran dengan metode gerak tubuh / sentuhan motorik

3 Guru mengarahkan anak didik dan melakukan observasi terhadap perkembangan anak

4 Guru memberikan reward kepada anak didik baik berupa pujian maupun hadiah kecil

5 Guru melakukan refleksi / evaluasi

perkembangan anak didik √

Total skor 6 6 - 12

Persentase pencapaian (%) 80.00

 Refleksi Tindakan Pertemuan III

Setelah penerapan hasil refleksi di pertemuan II, anak-anak semakin antusias mengikuti permainan. Pada pertemuan IV pembelajaran tetap mengikuti metode pembelajaran pada pertemuan III karena tindakan pada pertemuan ini lebih bersifat penguatan dari tindakan sebelum-sebelumnya. Paling tidak anak didik dapat menempati kriteria Berkembang Sesuai Harapan ( BSH ) secara keseluruhan.

4. Hasil Pertemuan IV

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan IV dilakukan pada hari Senin, 21 Desember 2015 dengan menggunakan tema binatang dan sub tema binatang peliharaan. Adapun Rencana Kegiatan Harian (RKH), langkah-langkah kegiatan

(13)

bermain hulahop dan hasil pengamatan perkembangan belajar anak kinestetik pada tindakan pertemuan III dapat dilihat pada lampiran 5.

Dari hasil pengamatan didapatkan data prestasi belajar anak didik sebagaimana dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.10. Tabel hasil pengamatan pertemuan IV

No. Nama Skor Persentase Kriteria

( a ) ( a / 56 )*100

1 Muh. Faiz Al Ghazali Suaib 47 83.93 BSB

2 Rahmi Salsabila 37 66.07 BSH

3 Arkana Rafia Khansa Fakhira 36 64.29 BSH

4 Suci Ramadhani 42 75.00 BSH

5 Muhammad Ihsan 42 75.00 BSH

6 Al Ghifari Athala Khaeran 40 71.43 BSH

7 Aqila Turmalika 39 69.64 BSH

Pada tindakan pertemuan IV, anakda Faiz mendapatkan total skor 47. Prilaku yang mencerminkan sikap santun kepada guru dan teman belum berkembang sesuai harapan, begitu pula pada item 2.4, 3.2, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5, 3.6 dan 3.7. Perilaku yang mencerminkan sikap kerjasama dan menyesuaikan diri dengan teman berkembang sangat baik, serta berkembang sangat baik pada kerjasama kelompok ketika sedang bermain hulahop item 3.5.

Anakda Rahmi mendapatkan skor total 37. Dari sikap sosial pada item 1.2 tidak ada perubahan dari tindakan sebelumnya yaitu mulai berkembang, begitu pula pada item 2.1. Tetapi pada item 3.3 kemampuan kelenturan dan kelincahan justru naik satu poin yaitu mulai berkembang dari sebelumnya belum berkembang.

(14)

Tindakan berikutnya anakda Ihsan sudah dapat menyesuaikan diri dan mendapatkan skor 42. Pada item 1.3 perilaku yang mencerminkan sikap sopan santun pada guru dan teman berkembang sangat baik, begitu pula dengan kemampuan mengenal nama, warna, bentuk, suara hewan dan kemampuan menirukannya. Namun belum berkembang pada item 3.6 yaitu keberanian dan percaya diri. Skor yang sama juga diperoleh oleh anakda Suci dimana semua indikator perkembangan sudah berkembang sesuai harapan. Anakda Arkana mendapatkan skor total 36, cukup memuaskan hanya saja item 1.3 masih di mulai berkembang.

Selama proses tindakan pertemuan IV, anakda Alghi sudah dapat breinteraksi dengan baik dan mengalami kemajuan yang cukup memuaskan, hanya pada item 3.4 dan 3.6 yang masih tetap pada kriteria mulai berkembang. Skor terendah pada tindakan ini masih anakda Aqila dengan skor total 39. Item 1.1, 1.2, 1.3, 2.1, 2.2, 3.1,3.2, 3.3, dan 3.7 berkembang sesuai harapan, item 3.6 melatih keberanian dan percaya diri sudah berkembang sangat baik..

Adapun rata-rata komulatif perkembangan kinestetik anak yang diamati setelah tindakan pertemuan IV dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11. Persentase komulatif perkembangan kinestetik anak pertemuan IV

No. Penilaian Jumlah

Anak ( a )

Persentase ( % ) ( a / 7 ) * 100

1 Belum Berkembang - -

2 Mulai Berkembang - -

3 Berkembang Sesuai Harapan 6 85.71

4 Berkembang Sangat Baik 1 14.29

(15)

Dari tabel 4.11 di atas terlihat bahwa perkembangan kinestetik anak meningkat signifikan, terlihat ada satu anak menempati kriteria berkembang sangat baik yaitu 14.29 % dari keseluruhan anak, sedangkan enam anak yang lain berkembang sesuai harapan. Adapun keterlibatan dan peran aktif guru selama tindakan pertemuian IV mendapatkan skor total 12 atau sama dengan 80 %, masih di bawah standar pencapaian guru ≥ 85 %. Hasil ini sama dengan hasil pengamatan peran guru di pertemuan III. Data ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12. Pencapaian peran guru

No. Indikator Penilaian Baik Cukup Kurang

3 2 1 Ket

1 Guru melakukan tes awal untuk √ mengidentifikasi anak dengan

kecenderungan kecerdasan kinestetik 2 Guru menyampaikan materi

pembelajaran dengan metode gerak tubuh / sentuhan motorik

3 Guru mengarahkan anak didik dan melakukan observasi terhadap perkembangan anak

4 Guru memberikan reward kepada anak didik baik berupa pujian maupun hadiah kecil

5 Guru melakukan refleksi / evaluasi perkembangan anak didik

Total skor 6 6 - 12

Persentase pencapaian (%) 80.00

 Refleksi Tindakan Pertemuan IV

Harapan untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik anak ke kriteria berkembang sesuai harapan pada setiap indikator perkembangan belum

(16)

sepenuhnya terpenuhi. Hal ini terjadi pada anakda Rahmi, Ihsan, Alghi dan Aqila terutama dalam hal kooordinasi gerak, kelentukan, pemecahan masalah dan kepercayaan diri ketika bermain. Maka pada pertemuan V akan lebih difokuskan perhatian kepada mereka dengan cara mengajak berlari-lari kecil, mengepas- ngepaskan tangan dan kaki lebih lama sebelum bermain. Tindakan pada pertemuan ini juga bersifat penguatan.

5. Hasil Pertemuan V

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan IV dilakukan pada hari Senin, 21 Desember 2015 dengan menggunakan tema binatang dan sub tema binatang buas.

Adapun Rencana Kegiatan Harian (RKH), langkah-langkah kegiatan bermain hulahop dan hasil pengamatan perkembangan belajar anak kinestetik pada tindakan pertemuan III dapat dilihat pada lampiran 6.

Dari hasil pengamatan didapatkan data prestasi belajar anak didik sebagaimana dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.13. Tabel hasil pengamatan pertemuan V

No. Nama Skor Persentase

Kriteria ( a ) ( a / 56 )*100

1 Muh. Faiz Al Ghazali Suaib 47 83.93 BSB

2 Rahmi Salsabila 45 80.36 BSB

3 Arkana Rafia Khansa Fakhira 52 92.86 BSB

4 Suci Ramadhani 49 87.50 BSB

5 Muhammad Ihsan 48 85.71 BSB

6 Al Ghifari Athala Khaeran 43 76.79 BSB

7 Aqila Turmalika 43 76.79 BSB

(17)

Selama tindakan pertemuan V, anakda Faiz mendapatkan skor total 47. Tidak ditemukan perubahan dari tindakan pertemuan IV dengan kata lain tidak ada perubahan dari sikap, pengetahuan dan keterampilannya. Anakda Rahmi sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Pada tindakan ini mendapatkan skor total 45. Pada item 1.1, 1.3, 2.2, 2.3, 3.4 sudah berkembang sesuai harapan, namun pada item 3.1 dan 3.3 belum mengalami kemajuan yaitu masih di kriteria mulai berkembang.

Anakda Ihsan mendapatkan skor total 48. Hal ini menunjukkan perkembangannya lebih baik dari hari sebelumnya. Pada item 1.2 berkembang sangat baik, begitu pula pada item 3.5 dan 3.7. Pada item 3.6 melatih keberanian dan percaya diri sudah berkembang sesuai harapan.

Anakda Suci berkembang sesuai harapan pada item 1.1, 1.2, 1.3, 2.2, 2.3, 3.5 dan 3.6, pada item yang lain sudah berkembang sangat baik. Pada tindakan ini Suci memdapatkan skor total 49. Anakda Arkana mendapatkan skor total 52.

Indikator perkembangan berkembang sangat baik, hanya saja pada item 1.1, 1.3, 3.4 dan 3.7 masih berkembang sesuai harapan. Anakda alghi memdapatkan skor total 43. Pada item 3.4 masih mulai berkembang, tetapi pada item 1.2 sudah berkembang sesuai harapan. Sedangkan anakda Aqila mendapatkan skor total 43.

Pada item 2.3 dan 3.4 masih mulai berkembang tetapi pada item 1.1 dan 1.2 sudah berkembang sangat baik.

Adapun rata-rata komulatif perkembangan kinestetik anak yang diamati setelah tindakan dapat dilihat pada tabel berikut :

(18)

Tabel 4.14. Persentase komulatif perkembangan kinestetik anak pertemuan V

No. Penilaian Jumlah

Anak ( a )

Persentase ( % ) ( a / 7 ) * 100

1 Belum Berkembang - -

2 Mulai Berkembang - -

3 Berkembang Sesuai Harapan - -

4 Berkembang Sangat Baik 7 100.00

Dari tabel 4.14 di atas terlihat bahwa perkembangan kinestetik anak sudah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dimana keseluruhan anak sudah berkembang sangat baik. Setiap anak telah mencapai ketuntasan belajarnya dimana minimal ketuntasan belajar setiap anak adalah ≥ 75 %.

Adapun keterlibatan dan peran aktif guru selama tindakan pertemuian V mendapatkan skor total 13 atau sama dengan 86.67 %, sudah di atas standar pencapaian guru ≥ 85 %. Data ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.15. Pencapaian peran guru

No. Indikator Penilaian Baik Cukup Kurang

3 2 1 Ket

1 Guru melakukan tes awal untuk √ mengidentifikasi anak dengan

kecenderungan kecerdasan kinestetik

2 Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode gerak tubuh / sentuhan motorik

3 Guru mengarahkan anak didik dan melakukan observasi terhadap perkembangan anak

4 Guru memberikan reward kepada anak didik baik berupa pujian maupun hadiah kecil

(19)

5 Guru melakukan refleksi / evaluasi perkembangan anak didik

Total skor 9 4 - 13

Persentase pencapaian (%) 86.67

B. Pembahasan

Kecerdasan kinestetik pada anak sering kali kurang diperhatikan di lingkungan sekolah padahal sebagian anak didik kita cenderung teridentifikasi sebagai pembelajar kinestetik, sehingga kemampuan mereka terpendam dan tidak tersalurkan. Dengan adanya penelitian ini membuktikan bahwa anak kinestetik adalah anak yang cerdas ketika terfasilitasi dengan baik. Prestasi anak kinestetik di TK Athirah Permata Indonesia meningkat selama proses tindakan berlangsung. Di awal tindakan , persentase ketuntasan belajar anakda Faiz, Rahmi dan Suci adalah 50 %, Arkana dan Ihsan 46.43 %, Alghi 44.64 % dan Aqila 33.93 %.

Dikatakan bahwa anak didik tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika indikator perkembangan pembelajaran anak didik ≥ 75 % (Depdiknas, 2002:32).

Hal ini dibuktikan dengan dicapainya ketuntasan belajar semua indikator pembelajaran oleh anakda Faiz, Suci dan Ihsan pada pertemuan IV dan anak lain pada pertemuan V. Persentase ketuntasan belajar di akhir pertemuan di raih anakda faiz dengan 83.93 %, Rahmi 80.36 %, Arkana 92.86 %, Suci 87.50 %, Ihsan 85.71 %, Alghi 76.79 % dan Aqila 76.79 %. Skor rata-rata yang diperoleh dari keseluruhan anak setelah tindakan pertemuan V adalah 46.71 atau 83.41 %.

(20)

Pembelajaran yang kreatif dan inovatif mempengaruhi cepat tidaknya anak mengembangkan minat belajarnya. Terbukti di pertemuan awal, anak didik masih canggung dan malu-malu namun di pertemuan berikutnya anak sudah memiliki kepercayaan diri.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan bermain hulahop dengan tindakan pembelajaran yang lebih kreatif sesuai dengan usia dan perkembangan anak sebagaimana yang telah dilakukan pada setiap pertemuan, ternyata dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak di TK Athirah Permata Indonesia. Dari pengamatan awal prestasi belajar anak kinestetik, setelah tindakan ternyata menunjukkan minat yang besar untuk belajar, tentunya dengan melibatkan gerak motorik hingga anak lebih nyaman dan lebih mudah menyerap informasi. Namun minat belajar anak kinestetik ternyata juga ditentukan oleh pengetahuan anak akan instrumen pembelajaran. Contohnya ketika anak diminta menyanyikan lagu gembala kambing sambil memindahkan hulahop dari tubuh anak yang satu ke tubuh anak yang lain sambil berpegangan membentuk lingkaran ternyata anak tidak fokus karena tidak menghafal lagu tersebut sehingga pada tindakan

(21)

pertemuan I perkembangan anak belum signifikan. Hasil tindakan akan berbeda antara satu dengan yang lainnya namun apabila diasah dan difasilitasi dengan baik, lambat laun anak akan mencapai kecerdasan kinestetik optimalnya.

Pada pembelajaran ini, indikator perkembangan tidak hanya fokus pada kemajuan gerak fisik dan motorik anak melainkan juga ditinjau sikap dan pengetahuan anak menerima informasi selama bermain. Hasilnya, meningkatnya keterampilan fisik anak juga berpengaruh pada sikap dan pengetahuan menerima informasi dan saling mempengaruhi. Kesimpulannya, image sebagai anak yang malas dan bodoh ternyata terbantahkan. Intinya pada pembelajaran yang kreatif dan melibatkan gerak tubuh dan tentunya pemberian reward sebagai bentuk penghargaan atas upaya yang telah dilakukan oleh anak didik kita.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Perlunya memberikan pemahaman kepada guru akan model pembelajaran yang tepat untuk anak kinestetik. Di samping itu sekolah bertanggung jawab menfasilitasi dan menyiapkan media pembelajaran seperti hulahop sehingga kecerdasan kinestetik anak dapat terfasilitasi dengan baik.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pengetahuan.

Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan kajian yang lebih mendalam

(22)

tentang permainan hulahop untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik. Selain itu, perlu adanya penelitian yang lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan permainan yang digunakan dengan berbagai jenis permainan lainnya atau metode yang berbeda sehingga kecerdasan kinestetik anak dapat berkembang secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Andri Priyatna. 2013. Pahami Gaya Belajar Anak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Andin Sefrina. 2013. Deteksi Minat Bakat Anak. Yogyakarta: Media Pressindo.

B.E.F. Montolalu, dkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Cetakan 4. Jakarta:

Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.

Dra.Th.Sumini, M.Pd. ---. Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru. https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia

%20Vitae/vol24no1april2010/PENELITIAN%20TINDAKAN%20KELAS

%20Th%20sumini.pdf. (diakses pada tanggal 02 Oktober 2015).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Penilaian Pembelajaran Program Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pembelajaran Anak Usia Dini dengan Pendekatan Saintifik. Jakarta: Depdikbud.

(23)

Muhammad Muhyi Faruq. 2007. Permainan Pengembangan Kemampuan Kinestetika Anak dengan Media Hulahop. Jakarta: Grasindo.

Trianto, M.Pd. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Road Map Reformasi Birokrasi adalah bentuk operasional Grand design reformasi Birokrasi yang disusun 5 (lima) tahun sekali dan merupakan rinci reformasi dari satu tahapan

Konsep utama dari game ini adalah monster battle MMORPG, di mana pemain bisa meminjam kekuatan dari satu atau lebih Guardian untuk kemudian menjalankan Quests, berburu Spirit

semakin banyak ication CO(II) yang teradsorpsi oleh lempung alam jika konsentrasi awal adsorbat bertambah (Gambar l.B), Keadaan ini menyatakan bahwa pada konsentrasi rendah,

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya kepada Peneliti, sehingga penelitian yang berjudul: Problematika

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Sektor perikanan merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara, mengingat konsumsi ikan di merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara,

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya yang selalu dilimpahkan kepada penulis, serta berkat doa restu kedua orang tua

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan