• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemahaman Guru IPA MGMP se-Kabupaten Polewali Mandar terhadap Perangkat Project Based Learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pemahaman Guru IPA MGMP se-Kabupaten Polewali Mandar terhadap Perangkat Project Based Learning"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMITRAAN MASYARAKAT

Vol. x, No. x, bulan 20xx (hal. xx-xx) e-ISSN: xxxx – xxxx

*Corresponding Author: rifdanha@unm.ac.id

JKM: Jurnal Kemitraan Masyarakat is licensed under an

Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0)

Pemahaman Guru IPA MGMP se-Kabupaten Polewali Mandar Terhadap Perangkat Project Based Learning

Rifda Nur Hikmahwati Arif1*, Salma Samputri2, Ramlawati3

1,2,3Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Negeri Makassar

1rifdanha@unm.ac.id , 2salmasamputri@unm.ac.id, 3ramlawati@unm.ac.id

Abstrak

Kurikulum merdeka mewajibkan pemahaman terhadap beberapa model pembelajaran salah satunya yaitu model pembelajaran Project Based Learning. Masih kurangnya pemahaman guru-guru IPA terhadap pembuatan perangkat berbasis Project Based Learning menjadi tujuan dalam pengabdian ini. Pengabdian ini dilaksanakan di kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat dengan jumlah guru sebanyak 15 orang guru IPA. Tujuan pengabdian adalah untuk mengetahui a) pemahaman guru-guru IPA MGMP se Kabupaten Polewali Mandar sebelum dilaksanakan Pelatihan, b) Pemahaman guru-guru IPA MGMP se Kabupaten Polewali Mandar sesudah dilaksanakan Pelatihan. Hasil pengabdian menujukan a) pemahaman guru-guru IPA sebelum mengikuti pelatihan pembuatan perangkat Project Based Learning yaitu kurang baik, dan b) pemahaman guru- guru IPA sebelum mengikuti pelatihan pembuatan perangkat Project Based Learning yaitu baik.

Kata Kunci: project based learning, pemahaman

1. Pendahuluan

Dalam mengejar ketertinggalan pembelajaran disebabkan oleh pandemi Covid-19 pemerintah melalui Kemendikbud R.I membuat suatu kurikulum (sebelumnya disebut sebagai kurikulum Prototype) yang dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik yang disebut dengan kurikulum merdeka.

Kurikulum ini mengembangkan pembelajaran pada pembelajaran merdeka belajar, yaitu: Self-directed learning, regulated learning, autonomous learning, independent learning. Penerapan keempat pembelajaran tersebut dilakukan supaya siswa dapat mengelola pembelajaran, memiliki daya juang yang tinggi, disiplin, dapat belajar secara mandiri serta mampu memberikan solusi terhadap hambatan-hambatan yang ditemukan dalam proses pembelajaran. Penerapan kurikulum prototype dan tuntutan pembelajaran yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19 ini mengharuskan pendidik dan memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi dalam mendesain pembelajaran di kelas.

Beberapa hal yang dapat dilakukan sehubungan dengan hal ini, yaitu dengan menggunakan model dan perangkat pembelajaran yang tepat, melibatkan siswa dalam setiap tahapan pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi, menggali informasi lebih luas dan mendalam, mempresentasikan dan mereduksi hasil temuan ilmiah, dan menetapkan keputusan sebagai kesepakatan bersama (Mahlianurrahman, 2020).

(2)

Perangkat pembelajaran merupakan perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Penyusunan perangkat merupakan tahap awal dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, kualitas perangkat yang digunakan juga menentukan kualitas pembelajaran. Untuk menghasilkan perangkat berkualitas balk maka perangkat pembelajaran harus disusun dengan matang. Perlu perencanaan yang matang pula untuk menghasilkan suatu kegiatan pembelajaran yang baik (Siagan, 2016).

Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi professional secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif. Perangkat pembelajaran meliputi (1) rencana program pembelajaran (RPP); (2) materi ajar;

(3) lembar kerja peserta didik (LKPD); (4) media belajar; dan (5) lembaran penilaian yang diharapkan dapat mendukung dibenahi setiap periode tertentu sesuai dengan kebutuhan pada masa itu.

Menurut Thomas et al.(1999), sebagaimana dikutip oleh Wena (2009: 144) pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Hasil penelitian Thomas (2000:11-12) menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model Project Based Learning naik hampir 26%

dibandingkan sekolah kontrol dan ada peningkatan yang signifikan kemampuan memecahkan suatu masalah antara pretes dan postes untuk kelas eksperimen menggunakan model Project Based Learning (Munawaroh, 2012).

Namun guru IPA di Kabupaten Polewali Mandar belum ada yang mengembangkan perangkat berbasis proyek padahal kurikulum pendidikan saat ini adalah kurikulum prototype yang berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Permasalahan guru-guru MGMP IPA wilayah IV Kab. Polewali Mandar tersebut merupakan permasalahan yang banyak dijumpai di kalangan guru-guru khususnya pada masa pandemi saat ini.

Maka dari itu, sudah seharusnya dilaksanakan kegiatan yang dapat melatih para guru untuk memahami pembelajaran berbasis proyek dan keterampilan seorang guru agar dapat mengembangkan perangkat pembelajaran dengan kondisi pandemi dan perkembangan zaman yakni dengan melakukan sebuah pelatihan pemahaman perangkat pembelajaran PjBL yang menyenangkan untuk para guru. Dengan pengetahuan dan wawasan ini, maka guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan dapat memotivasi dan memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Sehubung dengan permasalahan tersebut, Dosen dari Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Makassar bermaksud untuk membantu guru-guru IPA di Kabupaten Polewali Mandar dengan mengadakan Workshop pengembangan perangkat Project based learning bagi guru-guru MGMP IPA wilayah IV Kab. Polewali Mandar karena mengingat pentingnya bagi guru-guru IPA untuk mampu memahami dan mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis proyek.

2. Metode Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada 23 Juni 2022 yang berlokasi di SMPN 1 Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Mitra kegiatan ini adalah Guru-Guru MGMP IPA di Wilayah IV Kabupaten Polewali Mandar. Guru IPA sebagai peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 15 orang, sedangkan panitia yang terlibat terdiri dari 3 orang dosen dan 2 orang mahasiswa. Pelatihan guru-guru IPA melalui pengembangan perangkat project based learning dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.

a. Seminar pelatihan pengembangan perangkat project based learning

Kegiatan seminar dimaksudkan untuk memberi pengetahuan kepada guru-guru IPA tentang perangkat project based learning dalam pelaksanaan pembelajaran IPA bagaimana kaitan antara model

(3)

pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran. Penyampaian tahapan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan oleh anggota tim PKM.

Gambar 1. Sosialisasi Program Kemitraan Masyarakat oleh Anggota Tim b. Pengenalan dan simulasi pengembangan perangkat project based learning

Pengenalan dan simulasi pengembangan perangkat bertujuan untuk memperlihatkan kepada para guru tentang pengembangan perangkat pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran IPA agar guru dapat merasakan sendiri proses pembelajaran tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberi informasi terkait perangkat pembelajaran IPA berbasis project based learning yang terdiri dari rencana program pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), media belajar, dan lembar penilaian. Tahap ini juga disertai dengan sesi tanya jawab antara peserta dengan pemateri. Hal tersebut menjadi salah satu indikator pemahaman peserta mengikuti praktek dalam pembuatan perangkat pembelajaran project based learning. Keaktifan peserta dilihat dari banyaknya pertanyaan setelah pemberian materi selesai.

Gambar 2. Pengenalan Perangkat Pembelajaran Project based learning c. Pembuatan perangkat project based learning

Pada tahap ini, guru didampingi oleh tim pengabdi akan menyusun perangkat pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan dalam pembelajaran IPA di sekolah. Pada tahap ini, guru menyusun perangkat pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan dalam pembelajaran IPA di sekolah dengan didampingi oleh tim PKM.

Gambar 3. Pengenalan Perangkat Pembelajaran Project based learning

(4)

d. Evaluasi pemahaman perangkat project based learning

Kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan kegiatan workshop, serta segala hal yang menjadi penguat dan penghambat ketercapaian tujuan kegiatan pengabdian. Pada tahap evaluasi guru diminta untuk melakukan pengembangan perangkat project based learning dan diterapkan ke dalam kelas dengan mengumpulkan bukti perangkat dan pembelajaran perangkat project based learning.

3. Hasil dan Pembahasan

Program kemitraan masyarakat yang telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022 bagi guru-guru MGMP IPA wilayah IV Kab. Polewali Mandar menghasilkan beberapa hal pada mitra, diantaranya:

a. Pemahaman mitra sebelum mengenal perangkat project based learning

Tingkat pemahaman guru-guru MGPM terkait perangkat project based learning belum dikatakan baik.

Adapun hasil kuesioner pemahaman mitra sebelum mengenal perangkat project based learning sebagai berikut:

(1) Pemahaman terhadap model pembelajaran berbasis project based learning

Gambar 4. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra sebelum mengenal model pembelajaran berbasis project based learning

(2) Pemahaman terhadap pembuatan RPP model project based learning

Gambar 5. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra sebelum mengenal pembuatan RPP model pembelajaran berbasis project based learning

(3) Pemahaman terhadap pembuatan bahan ajar model project based learning

(5)

Gambar 6. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra sebelum mengenal pembuatan bahan ajar model pembelajaran berbasis project based learning

(4) Pemahaman terhadap pembuatan LKPD model project based learning

Gambar 7. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra sebelum mengenal pembuatan LKPD model pembelajaran berbasis project based learning

(5) Pemahaman terhadap pembuatan instrumen kinerja model project based learning

Gambar 8. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra sebelum mengenal pembuatan instrumen kinerja model pembelajaran berbasis project based learning

b. Pemahaman mitra setelah mengenal perangkat project based learning

Program ini berhasil memberikan pemahaman kepada guru-guru MGPM mengenai perangkat project based learning. Melalui program ini, mereka mampu mengembangkan perangkat project based learning untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran berdasarkan pemahaman yang telah mereka dapatkan. Hal ini dapat terlihat pada hasil kuesioner setelah mengenal perangkat project based learning sebagai berikut.

(1) Pemahaman terhadap model pembelajaran berbasis project based learning

(6)

Gambar 9. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra setelah mengenal model pembelajaran berbasis project based learning

(2) Pemahaman terhadap pembuatan RPP model project based learning

Gambar 10. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra setelah mengenal pembuatan RPP model pembelajaran berbasis project based learning

(3) Pemahaman terhadap pembuatan bahan ajar model project based learning

Gambar 11. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra setelah mengenal pembuatan bahan ajar model pembelajaran berbasis project based learning

(4) Pemahaman terhadap pembuatan LKPD model project based learning

Gambar 12. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra setelah mengenal pembuatan LKPD model pembelajaran berbasis project based learning

(7)

(5) Pemahaman terhadap pembuatan instrumen kinerja model project based learning

Gambar 13. Hasil kuesioner pada pemahaman mitra setelah mengenal pembuatan instrumen kinerja model pembelajaran berbasis project based learning

Adapun hasil perbandingan antara pemahaman sebelum mengenal pembuatan perangkat project based learning dan setelah mengenal pembuatan perangkat project based learning disajikan pada tabel berikut:

Tabel 1. Perbandingan pemahaman sebelum dan setelah mengenal pembuatan perangkat project based learning

No Indikator Pembuatan perangkat project based learning

sebelum sesudah

1 Pemahaman terhadap model pembelajaran PjBL Kurang baik Baik

2 Pemahaman terhadap RPP PjBL Kurang baik Baik

3 Pemahaman terhadap Bahan ajar PjBL kurang baik Baik

4 Pemahaman terhadap LKPD PjBL kurang baik Baik

5 Pemahaman terhadap instrumen penilaian PjBL Kurang baik Baik

4. Kesimpulan dan Saran/Rekomendasi

Hasil pelaksanaan kemitraan masyarakat terhadap pemahaman guru-guru MGMP IPA wilayah IV kab.

Polewali mandar terhadap pembuatan perangkat project based learning dapat ditarik kesimpulan bahwa guru-guru MGMP IPA wilayah IV Kabupaten Polewali Mandar dapat memahami perangkat pembelajaran berbasis proyek untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Hal ini didukung dengan antusias peserta workshop, mahasiswa calon guru IPA di Prodi Pendidikan IPA, dukungan Ketua Prodi Pendidikan IPA dan Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan FMIPA, kepala laboratorium IPA dan segenap civitas akademik yang telah memberikan izin pelaksanaan kegiatan. Adapun faktor penghambat pada kegiatan ini yaitu guru yang diharapkan akan mengikuti workshop tidak sesuai jumlahnya dengan yang diharapkan oleh tim Program Kemitraan Masyarakat Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Rektor UNM dan Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UNM atas pendanaan, arahan dan pembinaannya selama proses kegiatan Pengabdian Masyarakat berlangsung. Demikian pula ucapan terima kasih disampaikan kepada Ketua MGMP IPA Wilayah IV dan guru-guru IPA Wilayah IV Kabupaten Polewali Mandar yang telah memberi fasilitas dan partisipasinya mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi kegiatan PKM ini. Serta tim

(8)

pengabdi dan mahasiswa yang terlibat, Muthiah AT dan Nadia Mumtaz yang telah membantu selama jalannya kegiatan pengabdian.

Daftar Pustaka

Abadi, A. P. (2021). Penerapan Model Pembelajaran SSCS untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas VI SDN 75 Malewang Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros. (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Makassar).

Arsyad, M., Helmi, & Malago, J. PKM Pembelajaran Sains Fisika dengan Metode Eksperimen disertai Lembar Kerja Siswa (LKPD) untuk MGMP IPA Guru di Kabupaten Maros. Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

Arsyad, M., Helmi, H., & Khaeruddin, K. PKM bagi Guru IPA Fisika se-Kabupaten Maros. Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat, (Vol. 2019, No. 2).

Mahlianurrahman, M. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013.

Attadib: Journal of Elementary Education, 4(1), 1-13.

Munawaroh, R., Subali, B., & Sopyan, A. (2012). Penerapan Model Project based learning dan Kooperatif untuk Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswa SMP. UPEJ Unnes Physics Education Journal, 1(1).

Siagian, P., Simanjuntak, E., & Samosir, K. (2016). Prototype Pembelajaran Matematika SMA sesuai Kurikulum 2013 untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 22(2), 91-108.

Referensi

Dokumen terkait

Harapan penelitian ini adalah dengan para remaja yatim yang ada di panti asuhan diberikan pelatihan sabar akan meningkat kebahagiaannnya.. Tujuan penelitian ini adalah

Sesuai dengan penjelasan dari diagram di atas, dapat disimpulkan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar pada umumnya

Pagi-pagi telah banyak penduduk Kampung · Betcit pergi ke Kampung Sugih dengan tujuan yang sama, yakni mengambil air bersih di pancuran Pak Katong, satu-satunya

Hal ini diperkuat dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa odds ratio (OR) dari variabel asal peminatan (3) adalah 3 artinya alumni yang asal peminatan pada saat

Analisis tersebut bertujuan untuk membandingkan susunan sekuen basa DNA yang terdapat pada database dengan tanaman pisang tipe liar, mutan tidak berbunga jangan (male

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuesioner tabulasi dimana daftar pertanyaan atau pertanyaan kepada responden yang akan mengasilkan gradasi

Latar Belakang : Anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang sampai saat ini masih terdapat di Indonesia yang dapat meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa dari setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam budidaya tambak polikultur udang windu dan bandeng di Desa Simpang