commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi telah menjadikan setiap pemerintah, organisasi, atau
perusahaan memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional sesuai dengan
tugas dan fungsinya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diadakan rapat
maupun pertemuan untuk memajukan dan menjalankan salah satu program
pemerintah, organisasi maupun perusahaan tersebut. Pengelolaan atau manajemen
properti yang profesional telah menjadi kebutuhan mutlak di Indonesia untuk saat
ini maupun mendatang.Hal ini disebabkan karena makin bertumbuhnya gedung
perkantoran, kawasan industri dan bangunan lainnya, seiring dengan
pembangunan fisik bangsa.
Berkembang pesatnya pertumbuhan kebutuhan organisasi dalam
penyelenggaraan acara berbanding terbalik dengan ketersediaan tempat untuk
penyelenggaraan acara. Hal ini menjadi perhatian utama bagi semua pihak baik
pemerintah maupun masyarakat. Sebab menyelenggarakan acara merupakan salah
satu bentuk nyata program kerja, namun tidak semua organisasi memiliki tempat
penyelenggaraan acara serta tidak setiap hari menyelenggarakan acara dan sudah
banyak pula yang memperoleh manfaat dalam menyewa gedung kantor tersebut
terutama dari segi ekonomi. Salah satu solusi terbaik adalah dengan melakukan
peminjaman gedung pada sebuah lembaga yang menyediakan jasa peminjaman
gedung.
Melakukan perbandingan terlebih dahulu sebelum meminjam gedung
tentunya sangat penting. Meskipun benar bahwa yang paling penting yang perlu
dipertimbangkan dalam meminjam gedung adalah aspek lokasi namun tak boleh
dilupakan pula mengenai pentingnya aspek ukuran gedung tersebut. Alasan utama
mengapa ukuran juga amat penting dipertimbangkan adalah karena untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaan gedung khususnya mengenai
seberapa banyak jumlah peserta yang anda miliki.
commit to user
Badan yang bergerak dalam jasa peminjaman gedung dan penyediaan
tenaga yang bergerak dalam pengaturan acara biasa disebut dengan EO (Event
Organizer). Peminjaman gedung memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih
menghemat biaya, tenaga dan jika ada kesalahan disela acara, penyedia jasa dapat
bertanggung jawab sepenuhnya dan sudah banyak pula yang memperoleh manfaat
dalam peminjaman gedung terutama dari segi ekonomi. Umumnya penyewaan
gedung sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti sound system, Projector,
LCD (Liquid Crystal Display), serta bangku sesuia dengan kebutuhan
penyelenggara acara.
Penulis akan mendeskripsikan tentang fasilitas-fasilitas yang ada pada setiap
peminjaman gedung. Sound system adalah Sound system adalah suatu sistim tata
suara agar, suatu ruangan atau area, bisa mendengarkan yang bersumber dari suara
hasil rekaman atau langsung menggunakan microphone atau yang berasal dari
peralatan elektronik. Projector adalah alat untuk memproyeksikan gambar dan
sebagainya ke sebuah layar. LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah
teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata
(flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai
struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan. Bangku
adalah papan dan sebagainya (biasanya panjang) berkaki untuk tempat duduk.
Untuk memperlancar perizinan peminjaman gedung, maka pihak pemohon
perlu memperhatikan prosedur-prosedur yang telah ditentukan oleh pihak
penyedia jasa. Prosedur ini dibuat untuk memperlancar kegiatan peminjaman
dalam rangka mencapai tujuan dan dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa) pengertian prosedur adalah :
a. Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
b. Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu
problem.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur
merupakan salah satu langkah yang sangat penting untuk menyelesaikan suatu
commit to user
Prosedur sendiri merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan yang terdiri
dari tahap demi tahap pekerjaan yang saling berkesinambungan sehingga
merupakan bentuk kerjasama antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Setiap bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri yang akan
terjalin dalam suatu rangkaian kerja. Pelaksanaan prosedur itu sendiri harus
sistematis dan logis, mana langkah yang harus didahulukan, mana langkah yang
selanjutnya dan mana langkah yang terakhir. Setiap langkah yang dilakukan harus
terpola dengan baik. Prosedur yang dibuat bertujuan untuk mempermudah dan
memperlancar setiap pekerjaan yang dilaksanakan dalam rangka memberikan
pelayanan yang memuaskan bagi pemohon/konsumen.
Selain prosedur yang perlu diperhatikan, pemohon juga harus mengerti dan
memahami tentang perizinan karena perizinan merupakan hal penting sebelum
melakukan suatu kegiatan. Perizinan merupakan upaya mengatur
kegiatan-kegiatan yang memiliki peluang menimbulkan gangguan pada kepentingan
umum. Mekanisme perizinan yaitu, melalui penerapan prosedur ketat dan
ketentuan yang harus dipenuhi untuk menyelenggarakan suatu pemanfaatan lahan.
Perizinan adalah salah satu bentuk pelaksanaan pelaksanaan fungsi pengaturan
dan bersifat pengendalian yang dimiliki pemerintah, merupakan mekanisme
pengendalian administratif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Andrian Sutedi (2010 : 173).
Prosedur perizinan dapat meliputi prosedur pelayanan perizinan, proses
penyelesaian perizinan yang merupakan proses internal yang dilakukan oleh
aparat/petugas. Dalam setiap tahapan pekerjaan tersebut masing-masing dalam
proses penyelesaian perizinan. Pada umumnya pemohon izin harus menempuh
prosedur tertentu yang yang ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin.
Disamping harus menempuh prosedur tertentu, pemohon izin juga harus
memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang ditentukan secara sepihak oleh
pemerintah atau pemberi izin. Prosedur dan persyaratan perizinan itu
berbeda-beda tergantung jenis izin, tujuan izin, dan instansi pemberi izin.
Sehubungan dengan jasa perizinan peminjaman gedung, yang didasarkan
commit to user
Retribusi Daerah, Subbagian Rumah Tangga dan Keuangan Bagian Umum
SETDA (Sekertaris Daerah) Kota Surakarta menyediakan gedung yang berada di
kompleks Balikota Surakarta untuk dipinjamkan kepada instransi pemerintahan
maupun swasta dan organisasi. Gedung-gedung tersebut adalah Pendapi Gedhe,
Tawang Arum dan Lantai 6 Tawang Praja. Gedung-gedung tersebut sengaja
sediakan untuk menunjang kegiatan perusahaan maupun organisasi untuk
mengadakan suatu acara.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya Peraturan Daerah Kota Surakarta
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah bab X bagian
keempat pinjam pakai pasal 41 yang berisikan tentang, sebagai berikut:
(1) Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain
tanah dan/atau bangunan, dapat dipinjampaika untuk kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
(2) Pinjam pakai Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan
maupun selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh pengelola
setelah mendapat persetujuan Walikota.
(3) Barang Milik Daerah yang dipinjampaikaikan tidak merubah status
kepemilikan barang daerah.
(4) Jangka waktu pinjam pakai Barang Milik Daerah paling lama 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang.
(5) Pelaksanaan pinjam pakai dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang
sekurang-kurangnya memuat:
a. Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;
b. Jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan jangka
waktu;
c. Tanggung jawab peminjaman atas biaya operasional dan
pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman;
d. Ketentuan mengenai pengalihan pinjam pakai;
commit to user
Gedung-gedung tersebut dipinjamkan khusus untuk penyelenggaraan
acara-acara formal seperti rapat, seminar, kunjungan kerja serta wisuda. Fasilitas yang
disediakan oleh Sekretariat Daerah Kota Surakarta yaitu LCD (Liquid Crystal
Display), sound system, projector, serta bangku berjumlah 100 kursi. Jika
pemohon mempunyai peserta rapat lebih dari 100, maka pemohon harus
menyediakan bangku/kursi sesuai dengan kebutuhan pemohon.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui
prosedur perizinan peminjaman gedung pada sub Bagian Rumah Tangga dan
Keuangan Sekretariat Daerah Kota Surakarta.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan penjelasan pada latar belakang yang penulis
kemukakan di atas, maka perumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah prosedur perizinan peminjaman gedung pada sub
Bagian Rumah Tangga dan Keuangan Sekretariat Daerah Kota Surakarta?”
C. Tujuan Pengamatan
Atas dasar permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka dapat
ditetapkan tujuan pengamatan sebagai berikut:
1. Tujuan Operasional
Untuk mengetahui prosedur perizinan peminjaman gedung pada sub
Bagian Rumah Tangga dan Keuangan Sekretariat Daerah Kota
Surakarta.
2. Tujuan Fungsional
Untuk memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
khusunya bagi Sekretariat Daerah Kota Surakarta sendiri, baik itu
sebagai masukan, saran, kritik dan bahan pertimbangan dalam aktivitas
Lembaga Instansi. Disamping itu juga dapat bermanfaat bagi
masyarakat umumnya.
commit to user
Untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Ahli Madya pada Program
Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Pengamatan
Pengamatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi
Lembaga Instansi, penulis dan pihak lainnya. Adapun manfaat yang ingin dicapai
dari hasil pengamatan ini adalah:
1. Bagi Pihak Lembaga Instansi
Hasil praktek kuliah kerja ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
Sekretariat Daerah Kota Surakarta, khusunya pada Bagian Umum.
2. Bagi Penulis
Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi serta dapat menambah
pengetahuan tentang kegiatan Administasi perijinan peminjaman
gedung yang dilakukan oleh Bagian Rumah Tangga dan Keuangan
Sekretariat Daerah Kota Surakarta, sekaligus sebagai penerapan ilmu
yang diperoleh penulis di dunia perkuliahan dengan praktek yang
sebenarnya.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan pengamatan dan
menambah pengetahuan bagi yang berminat dalam bidang yang sama.
Selain itu memberikan manfaat tambahan yang berupa informasi
tentang Administrasi perijinan peminjaman gedung di Bagian Rumah
Tangga dan Keuangan Sekretariat Daerah Kota Surakarta, khususnya