PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016
DESA : TEMESI
KECAMATAN : GIANYAR
KABUPATEN : GIANYAR
INDRA BAYU MULYADI 1303005303
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT( LPPM )
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN-TEMATIK REVOLUSI MENTAL yang kami kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Indra Bayu Mulyadi
Nomer Induk Mahasiswa : 1303005303
Desa / Kelurahan : Temesi
Kecamatan : Gianyar
Kabupaten : Gianyar
Fakultas / PS : Fakultas Hukum / Ilmu Hukum
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN-TEMATIK REVOLUSI MENTAL
Temesi, 28 Agustus 2016
Mengetahui Mengetahui
DPL Desa Temesi KK Dampingan
Ir. I Nyoman Gede Astawa, M.P. Pande Wayan Suparta
Mengetahui
Kepala Desa Temesi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke dapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat anugrah serta rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga (LPK) dengan baik dan kegiatan KKN-TEMATIK REVOLUSI MENTAL periode XIII tahun 2016 ini dapat berjalan dengan lancar. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN- TEMATIK REVOLUSI MENTAL periode XIII tahun 2016, Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN- TEMATIK REVOLUSI MENTAL di Universitas Udayanan serta Program Pendampingan Keluarga (PPK) termasuk dalam program pkok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.
Dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan penyelesaian program ini, yaitu :
1. Bapak Ir. I Nyoman Gede Astawa, M.P. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
2. Bapak Pande Wayan Suparta, selaku Kepala Keluarga Dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi untuk keperluan dari program ini.
3. Teman-teman KKN-TEMATIK REVOLUSI MENTAL periode XIII tahun 2016 di Desa Temesi, kecamatan Gianyar, kabupaten Gianyar.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari lapran ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Temesi, 28 Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1.Profil Keluarga Dampingan 2
1.2.Ekonomi Keluarga Dampingan 3
1.2.1. Pendapatan Keluarga 3
1.2.2. Pengeluaran Keluarga 3
II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1.Permasalahan Keluarga 5
2.2.Masalah Prioritas 5
2.2.1. Ekonomi 5
2.2.2. Pendidikan 6
2.2.3. Kesehatan 6
2.2.3 Penataan Bangunan 6
III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1Program 7
3.2Jadwal Kegiatan 8
IV. PELAKSANAAN HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1. Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 10
4.2. Hasil Pendampingan Keluarga 11
5.1. Simpulan 12
5.2. Rekomendasi 12
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Revolusi Mentaladalah gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengcu nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi Negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan
bermatabat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah satu bentuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Program
KKN-RM yang dilaksanakan tahun 2016, berbasis pada 3 nilai-nilai yakni Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong, dengan implementasi 3 nilai melalui sikap/perilaku melayani, bersih, dan tertib kepada masyarakat di kota maupun di desa agar terbangun berkarakter mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Salah satu program inti dan menjadi ciri khas dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana (KKN-PPMUnud) adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra-sejahtera. Program KKNUnud mewajibkan mahasiswa untuk memiliki KK dampingan sehingga mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan mencari solusi untuk masalah yang saat ini dihadapi oleh keluarga dampingan. Program KK dampingan merupakan salah satu program pokok yang tergolong dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan selama masa KKN. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan sebagai proses pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu.
Maksud dari program pendampingan keluarga atau KK dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi
dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Sedangkan bagi mahasiswa, program pendampingan keluarga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan
mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dalam KKN ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra-sejahtera atau keluarga yang tergolong kurang mampu. Kegiatan KK dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Pada KKN-RM periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Banjar
Peteluan, Desa Temesi, yaitu keluarga Pande Wayan Suparta. Berikut adalah profil keluarga Pade wayan Suparta:
1.1 Profil Keluarga Dampingan Tabel 1. Profil KK Dampingan
NO NAMA UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN KETERANGAN
Mahayana pramana
Bekerja
Pande Wayan Suparta dan Wayan Lasmini merupakan pasangan suami istri dari banjar Peteluan Gianyar dengan dikaruniai 6 anak. Bapak Pande Wayan Suparta ini tinggal bersama istri dan anak-anaknya dalam sebuah rumah yang cukup Memprihatinkan. Dimana rumah Beliau beratapkan genteng dan tidak berisi plafon serta berlantai semen dan berdinding tanpa cat. Rumah Pande Wayan Suparta cukup rapi tetapi memang masih terlihat kurang, ditambah lagi dengan ruangan dalam rumah yang masih bercampur aduk antara kamar dan tempat untuk menaruh barang dikarenakan tempatnya yang begitu sempit. Dalam lingkungan rumahnya, Beliau tinggal dengan istri dan anak-anaknya dalam satu bangunan.
Untuk keperluan air dan air minum, keluarga Pande Wayan Suparta menggunakan sumber air yang dicari dari sungai yang memang terdapat mata air alami disana. Untuk kamar mandi Pande Wayan Suparta ini memiliki satu kamar mandi. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya untuk makan, Pak Pande Wayan Suparta beserta istrinya hanya memasak seadanya dan secukupnya. Pak Pande
Wayan Suparta berprofesi sebagai Buruh, untuk makan tergantung dari pendapatan dari hasil kerja buruh serabutan yang dibantu oleh istrinya yang bekerja sebai penjual canang.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga Pande Wayan Suparta dapat dikatakan tidak menentu, tergantung kondisi, apabila sedang mendapat kerja baru beliau menghasilkan uang mengingat beliau kerja sebagai buruh serabutan. Sebagai buruh Pande Wayan Suparta memperoleh penghasilan Rp 800.000,- per bulannya sedangkan Istrinya berpenghasilan Rp 500.000,- Dengan penghasilannya yang dapat dikatakan minim ia berusaha untuk menghidupi keluarganya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kebutuhan sehari-hari
Untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Pande Wayan Suparta hanya menghandalkan hasil dari kerja buruh serabutan. Setiap harinya beliau mengeluarkan Rp 75.000 per/hari untuk memasak lauk pauk.
b. Kesehatan
Ngeluaran di bidang kesehatan, Bapak Pande Wayan Suparta sudah terdaftar
sebagai penerima JKBM, sehingga jikalau beliau serta keluarga sakit, mereka berobat secara gratis menggunakan kartu JKBM itu akan tetapi beliau sekeluarga tidak memiliki riwayat penyakit hanya saja kartu itu digunakan untuk biaya berobat anak pertamanya yang memiliki keterbelakangan mental.
c. Sosial dan Kerohanian
Sebagai seorang Hindu Bali, Bapak Pande Wayan Suparta tentunya memiliki pengeluaran di bidang sosial dan kerohanian. Namun, beliau tidak menganggarkan jumlah dana, hanya saja ketika Piodalan maupun undangan upacara Manusa Yadnya, memerlukan sejumlah dana untuk iuran maupun untuk membeli kelengkapan seperti kopi, gula dan kain. Kisaran pengeluaran di bidang ini antara Rp. 100.000,- hingga Rp. 200.000,-.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan yaitu keluargaBapak Pande Wayan Suparta, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan ke kediaman tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan bercengkrama sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Bapak Pande Wayan Suparta seperti mengenai program KKN terutama Program Pendampingan Keluarga, masalah perekonomian serta mengamati suasana tempat tinggal yang sekarang dihuni keluarga Bapak Pande Wayan Suparta.
Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari – hari, maka keadaan yang dihadapi Bapak Pande Wayan Suparta dapat dikatakan kurang mencukupi, mengingat pendapatan yang tidak menentu dan sangat minim. Belum lagi dengan adanya pengeluaran mendadak untuk menghadapi situasi yang insidental maupun iuran banjar yang memang disetor secara reguler, terkadang Bapak Pande Wayan Suparta harus berhutang. Hal ini disebabkan Bapak Pande Wayan Suparta tidak dapat dalam menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Penataan bangunan di tempat tinggal Bapak Pande Wayan Suparta tidak cukup baik karena kondisi dapur yang sudah tidak layak. Untuk akses air besih di lingkungan sekitar rumah Bapak Pande Wayan Suparta dapat dikatakan lancar dan bersihan
2.1 Permasalahan Keluarga
Berdasarkan pengamatan dan perbincangan dengan keluarga Bapak Bapak Pande Wayan Suparta, masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan ini berasal dari berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, dan bangunan.
Dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan saya ini, saya mengambil beberapa masalah yang akan dijadikan masalah prioritas.
2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Ekonomi
disebabkan karena pengeluaran mereka tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkannya.
2.2.2 Masalah Ekonomi
Masalah dalam beternak ayam tidak begitu ada masalah karena ayamnya dilepas dan mencari makan sendiri. Yang menjadi masalah besar yaitu dalam beternak sapi dimana letak kandang sapinya ditempatkan di ladang yang jarak lumayan jauh dari rumahnya dan sapi tersebut juga bukan milik beliau sendiri tapi milik orang lain sehingga hasil dari ternak sapinya ini harus dibagi dengan pemilik sapi tersebut. Kemudian juga beliau memelihara ternak babi hanya dua ekor yang hanya sebagi tabungan,namu babi ini memiliki penyakit hernia yang menghambat pertumbuhan dari babi tersebut.
2.2.3 Masalah pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan manusia, karena melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang manusia yang utuh dan sebenarnya. Dalam hal ini Keluarga Bapak I Nyoman Purnata memiliki 2 anak yang peretama bernama I Wayan Guna Harta yang sudah menyelesaikan sekolahnya di jenjang pendidikan tingkat SMA yang sekarang memilih membantu orang tuanya, kemudian anak yang kedua bernama Ni Kadek Budi Sarinadi yang masih sekolah sekarang duduk di kelas 3 SMP. Dia memiliki semangat yang tinggi dan cukup berprestasi disekolah tapi karena biaya pendidikan yang semakin tinggi setiap tahunnya hal ini menjadikan keluhan yang serius bagi keluarga ini.
2.2.4 Kesehatan
Permasalahan mengenai kesehatan yang dihadapai Keluarga Bapak Bapak Pande Wayan Suparta cukup banyak. Anak dari Bapak Bapak Pande Wayan Suparta d sejak lahir sudah menderita gangguan jiwa, sehingga sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Berkaitan dengan penyakit yang diderita keluarga Bapak Bapak Pande Wayan Suparta memanfaatkan fasilitas Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) menggunakan asuransi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
2.2.5 Penataan Bangunan
Permasalahan bangunan yang dihadapi keluarga Bapak Pande Wayan Suparta adalah kondisi bangunan yang kurang layak. Kayu pada atap terlihat sudah rapuh sehingga rumah tersebut harus direnovasi.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka disusun usulan program
untuk solusi dari masalah yang telah diprioritaskan dan mungkin dapat dilaksanakan
selama satu bulan untuk membantu keluarga Pande Wayan Suparta sebagai Keluarga
dampingan adalah sebagai berikut:
3.1.1 Melakukan Diskusi Untuk Bertukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi
Diskusi dilakukan oleh pendamping untuk membicarakan
permasalahan yang terjadi di keluarga Bapak Pande Wayan Suparta. Salah
satu diskusi yang dilakukan adalah bertujuan untuk mengatasi masalah
perekonomian keluarga yang dilakukan dengan memberikan beberapa solusi
penyelesaian yang dapat diberikan kepada KK Dampingan diantaranya yaitu:
1) Menetapkan Skala Prioritas
Menetapkan skala prioritas adalah salah satu cara untuk menentukan
keperluan apa saja yang dirasa paling penting dan harus terpenuhi lebih
dahulu berdasarkan dana yang tersedia. Walaupun cara ini cukup
sederhana tetapi cukup efektif dilakukan untuk menghemat dana-dana
yang nantinya dikeluarkan. Prioritas yang harus didahului oleh Bapak
Pande Wayan Suparta adalah biaya kehidupan sehari-hari, tanggungan
anak ketiga sampai keenam Beliau yang masih sekolah.
2) Mencatat Keuangan
Mengontrol pengeluaran kebutuhan sehari-hari dapat dilakukan dengan
membuat catatan keuangan sederhana yang berisi pendapatan dan
pengeluaran, agar dapat mengatasi keadaan dimana setiap bulan
pengeluaran selalu lebih banyak dari pendapatan. Dengan cara ini
diharapkan dapat meminimalisir pengeluaran yang seharusnya tidak
dikeluarkan dan dapat menetapkan skala priorotas.
3) Memberikan informasi mengenai pemanfaatan LPD
Memberikan informasi mengenai pemanfaatan LPD dirasa mampu
untuk membantu keluarga Bapak Pande Wayan Suparta, baik dalam hal
peminjaman maupun penyimpanan uang. Pemanfaatan LPD dapat berguna
memulai usaha diluar pekerjaan pokoknya menjadi buruh harian lepas.
Selain hal tersebut, keluarga Bapak Pande Wayan Suparta agar sebisa
mungkin dapat menyisihkan uang untuk keperluan yang mendadak dan
mendesak. Penyimpanan uang tersebut juga dapat dilakukan dengan
memanfaatkan LPD guna membantu menyimpan uang tersebut agar tidak
terpakai untuk keperluan sehari-hari.
3.1.2 Pemberian Bantuan Pangan
Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga
Bapak Pande Wayan Suparta dengan memberikan bantuan dalam bentuk
pangan atau sembako yang diharapkan dapat membantu keluarga Pande
Wayan Suparta dan Ibu Wayan Lasmini dalam kehidupan sehari-hari.
3.1 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No Hari/ Tanggal Jenis Kegiatan Waktu Durasi
1 Minggu, 31 Juli
2016
Pembagian data KK Dampingan di
Desa Temesi Gianyar
09.00-12.00 3 jam
2 Selasa, 02
Agustus 2016
Survey ke kediaman KK Dampingan
Bapak Pande Wayan Suparta .
09.00-secara umum yang dihadapi keluarga
Bapak Pande Wayan Suparta.
7 Rabu, 10 Agustus
secara umum yang dihadapi keluarga
Bapak Pande Wayan Suparta.
Berkunjung kembali ke rumah Bapak
Pande Wayan Suparta.
Pangan dan bahan Usaha serta
berofoto dan berterimakasih.
11.00-
16.00 5 jam
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN
KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan
4.1.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke
dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan.Pelaksanaan kegiatan
program keluarga dampingan KKN-RM dimulai dari tanggal 31 Juli 2016
hingga tanggal 21 Agustus 2016.Dalam rentan waktu tersebut, kunjungan
dilakukan sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 53 jam,
dimana setiap berkunjung, mahasiswa pendamping berusaha untuk mengenal
lebih dekat dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Bapak
Pande Wayan Suparta beserta mencarikan solusi atas permasalahan tersebut
dan melakukan pemberdayaan terhadap keluargnya.
4.1.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan
ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi
desa yang dimaksud adalah Desa Temesi, Kecamatan Gianyar,
Kabupaten/Kota Gianyar. Lokasi lebih spesifik dari pelaksanaan KK
Dampingan adalah di Banjar Peteluan, Desa Temesi.
4.1.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama lima minggu
yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN-RM UNUD XIII tahun 2016.
Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga yang
didampingi. Selama kunjungan tersebut, pendamping terlebih dahulu
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dari program KK Dampingan.
Selama kunjungan obrolan-obrolan santai bersama keluarga yang
didampingiuntuk menciptakan suasana yang nyaman dalam menceritakan
masalah-masalah yang meraka alami dan menerima solusi yang diberikan.
Jadwal kunjungan ke KK Dampingan dilakukan sebanyak 15 kali kunjungan
1.1 Hasil Pendampingan Keluarga
Setelah melaksanakan kunjungan dan program kurang lebih selama satu bulan
di KK dampingan maka hasil yang didapat dari pelaksanaan tersebut adalah semangat
bekerja semakin meningkat dan perubahan sikap dan cara pandang keluarga Bapak
Pande Wayan Suparta dalam menghadapi permasalahan yang ada. Pelaksanaan
program ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak, KK Dampingan dan
mahasiswa itu sendiri. Bagi KK Dampingan, program ini membantu untuk
mengidentifikasi sekaligus memberikan solusi alternatif yang dapat ditempuh untuk
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sedangkan hasil yang diterima
mahasiswa mungkin tidak terlihat secara kasat mata, namun sikap dan mental
mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih terbuka dan mampu melihat permasalahan
dan menemukan solusi alternatif dan logis, sekaligus mampu untuk menjadi innovator
dan motivator bagi masyarakat desa. Sejauh ini program dampingan yang dilakukan
di keluarga Bapak Pande Wayan Suparta sudah menunjukan hasil yang cukup baik,
hal ini bisa dilihat dari respon dari keluarga Bapak Bapak Pande Wayan Suparta
terhadap program pendampingan yang positif dan menyambut usulan solusi program
yang baik.
Minat untuk lebih meningkatkan kualitas hidup dari KK dampingan saya
semakin meningkat. Hal tersebut terlihat dari antusias mereka ketika saya
memberikan berbagai macam penyuluhan dan solusi yang nantinya bisa diterapkan
oleh KK dampingan saya ini. Mereka merasa sangat senang ketika saya datang dan
berbincang-bincang dengan mereka, mungkin mereka merasa sedikit lega karena
beban yang selama ini dapat diutarakan dengan cara saling bertukar pikiran dengan
saya.
1.2 Kendala
Kendala yang dihadapi selama program KK Dampingan yaitu keluarga Bapak
Pande Wayan Suparta yaitu terbenturnya waktu kerja yang tidak menentu, sehingga
sering kali pertemuan dengan Bapak Pande Wayan Suparta dilakukan pada sore hari
dan malam hari saat Bapak Pande Wayan Suparta sudah selesai dengan pekerjaannya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan kunjungan yang saya lakukan selama kegiatan KKN dirumah Bapak
Pande Wayan Suparta, kondisi keluarga ini masih kurang layak. Dilihat dari kondisi rumah
yang begitu kurang baik untuk ditempati. Penghasilan yang diperoleh Beliau selama
bekerja hanya cukup unuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja. Keluarga dari Bapak
Pande Wayan Suparta selalu giat bekerja untuk seluruh anggota keluarganya. Berharap
agar anak anaknya bersekolah sampai tingkat tinggi dan kehidupannya lebih baik
kedepannya. Untuk solusi permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan
bahwa dari segi ekonomi keluarga Bapak Pande Wayan Suparta memiliki pendapatan yang
tidak menentu. Maka solusi yang dapat diberikan adalah memanfaatkan peluang secara
lebih teliti. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa
bahan pangan dan sandang pokok untuk meringankan sedikit beban ekonomi keluarga
Bapak Pande Wayan Suparta.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan oleh mahasiswa pendamping adalah:
1. Keluarga dampingan diberikan saran dengan mengisi waktu luang untuk menambah
pendapatan dengan cara membangun usaha kecil-kecilan seperti menjual kue-kue
basah yang biasa digunakan dalam upacara persembahyangan.
2. Pertimbangkan kesehatan sebagai nomor satu karena tanpa kesehatan tidak dapat
melakukan aktifitas seperti biasanya dan dapat menganggu pemasukan di ekonomi
keluarga.
3. Disarankan agar kegiatan KK Dampingan ini mampu berjalan berkelanjutan oleh
pihak yang bersangkutan antara pihak penyelenggara dan KK bersangkutan hingga
masalah-masalah yang dihadapi benar-benar tuntas
4. Keluarga dampingan diharapkan dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,
LAMPIRAN
Suasana Rumah Bapak Pande Wayan Suparta Sekeluarga
Suasana Perkenalan Pertama Kali dengan Bapak Pande Wayan Suparta Sekeluarga
Suasana Saat Pemberian Sembako kepada KK Dampingan