• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Katung - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Batung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Katung - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Batung."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : KATUNG

KECAMATAN : KINTAMANI KABUPATEN : BANGLI PROVINSI : BALI

Disusun Oleh:

Elokhauri Rinainurani Sasisuci 1301705023 Gede Febby Pratama Kusuma 1102005088

Masnu’atul Hamidah 1102005110

Nurmalia Fitria Ningrum 1102005125

I Gusti Ngurah Agung Wisnu Kresnan Dana 1102005150

Ketut Ayu Manik Masyeni 1102005157

I Gusti Agung Triana Suharidewi 1102005166

Putu Nanda Tedianti 1102005174

Vickram Subramaniam 1102005198

Surain Raaj Thanga Thurai 1102005206

Ni Luh Made Ardiyanti 1304505031

Putu Mia Tiana Sari 1304505086

I Wayan Eka Karya Utama 1305105060

I Gusti Ayu Agung Indra Mahadewi 1306105137

Kadek Fitri Dwipayanti 1306105142

Ni Kadek Sri Udayani 1306305073

A.A. Made Wisnu Wijaya Putra 1308205023

Julius Simon 1312015014

BIDANG PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nyalah Laporan Rencana Kegiatan KKN PPM (KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) PERIODE KE-XII UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 DI DESA KATUNG, KECAMATAN

KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI, PROVINSI BALI ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Atas terselesaikannya laporan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun spiritual.

2. Dosen Pendamping Lapangan kami, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Wijaya, MS. yang telah membimbing dan banyak memberikan saran.

3. Bapak I Wayan Warsana selaku Perbekel Desa Katung beserta staf pegawai yang senantiasa memberikan informasi.

4. Seluruh masyarakat di Desa Katung atas bantuan informasi mengenai permasalahan dan situasi wilayah Desa Katung.

5. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan

penyelenggaraan kegiatan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai program kerja yang akan dilaksanakan selama satu periode KKN PPM di Desa Katung Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.

Denpasar, 23 Agustus 2016

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN a. Judul Kegiatan ... 1

b. Latar Belakang Kegiatan ... 1

c. Rumusan Masalah ... 5

d. Tujuan kegiatan ... 5

e. Bidang kegiatan ... 6

f. Rencana dan jadwal kegiatan ... 6

g.Rencana evaluasi ... 7

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH a. Tema dan Program ... 8

b. Jadwal Pelaksanaan ... 9

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM I. Program Pokok Tema ... 10

1.1. Program Pokok Non Tema ... 66

1.2. Program Bantu Tema ... 72

1.3. Program Bantu Non Tema ... 75

BAB IV PENUTUP a. Kesimpulan ... 93

(6)

Lampiran-Lampiran

a. Program Pokok Tema Kesehatan Masyarakat

Tenda Tensi Lansia

(7)

PHBS Lansia 6 Langkah Mencuci Tangan

Penyuluhan ASI Ekslusif, Makanan Pendamping ASI, dan Kontrasepsi pada Posyandu Balita

(8)

b. Program Pokok Tema Sosial Budaya

Siswa-siswi sedang mencatat materi bahasa Inggris.

Para siswa sedang belajar mengenai komputer.

c. Program Pokok Tema Fisik

(9)

d. Program Pokok Tema Peningkatan Produksi

Pemaparan Materi pemanfaatan kebun Jeruk sebagai Agrowisata.

Narasumber gapoktan Prof Wijaya,Prof Adnyana, Prof Sritamin,dan bapak adiartayasa memberikan pemaparan mengenai hama dan cara pengendalian tanaman jeruk

(10)

e. Program Pokok Non Tema Survey Mawas Diri

Mahasiswa KKN PPM sedang melakukan wawancara Survey Mawas diri

f. Program Bantu Non Tema

Gotong royong Desa Katung

(11)
(12)

Absensi Data Gula Darah

NO NAMA JK UMUR

GULA DARAH

(gr/dL) KET

1 I Wayan Girna L 35 128 puasa

2 I Wayan Kusuma L 42 126

3 I Ketut Lasir L 62 150

4 I Nyoman Pula L 45 77

5 I Nengah Widana L 41 107

6 I Ketut Teges L 56 116

7 Dewa Ayu Ariastuti P 27 91

8 Ni Ketut Sutarni P 42 80

9 I Nengah Karsana L 42 89 puasa

10 I Nengah Jurpawan L 55 114 puasa

11 I Nyoman Suwela L 33 94

12

Ni Nyoman

Suardianti P 41 83

13 I Nyoman Seken L 42 91

14 I Nyoman Kanca L 53 79 puasa

15 I Ketut Lemon L 55 109

16 I Wayan Megeg L 46 101

17 I Nengah Suartana L 38 89

18 I Wayan Nadia L 66 94

19 I Nengah Perten L 64 120

20 I Nengah Payu L 62 86

21 Ni Nengah Sari P 41 103

22 Wijaya L 60 146

23 I Ketut Repun L 66 143

24 I Nyoman Kardana L 57 107

25 Ni Nengah Mertini P 47 102

26 I Wayan Parsa L 39 98

27 I Nengah Getas L 38 86

28 I Wayan Prasi L 35 98

29 I Wayan Mepek L 51 126

30 I Dewa Yiprasi L 45 107

31 I Nyoman Bilawan L 46 169

32 I Ketut Darma L 42 83

33 I Wayan Gawan L 44 98

(13)

35 I Nengah Sriden L 53 89

36 I Nyoman Jiwa L 47 89

37 I Nengah Liu L 59 88

38 Wirahadi L 33 98

39 I Nyoman Runda L 49 92

40 I Wayan Cantra L 66 139

41 I Wayan Jonok L 44 78

42 I Nengah Saja Sinar L 60 118

43 I Wayan Laba L 66 124

44 I Wayan Suandita L 26 81

45 Wisnu Wijaya L 20 89

46 Febby Pratama L 22 78

47 Ni Ketut Suwitri P 46 81

48 I Wayan Murda L 49 100

49 Adiartayasa L 62 117

50 Ni Wayan Setiani P 40 83

51 I Wayan Jasma L 42 89

52 Nanda Tediantini P 23 107

53 I Wayan Supaka L: 50 113

54 I Nengah Sandiasa L 43 87

(14)

Lampiran 2

Absensi Data Tekanan Darah

NO NAMA JENIS

KELAMIN

UMUR (TH) TEKANAN

DARAH

1 I NYOMAN SUWETA L 33 125/80

2 ARIASTUTI L 27 110/70

3 SANDIYASA L 43 140/100

4 NYOMAN KONIHA P 53 120/80

5 NENGAH PERTIH L 64 150/90

6 NENGAH GETAS P 38 130/80

7 WAYAN WIDARSANA L 37 140/100

8 NENGAH SAJE L 53 140/70

9 I WAYAN JASIMA P 42 110/70

10 WIDANA L 41 100/70

11 I KETUT TEGES L 56 110/70

12 I KETUT LEMON L 55 140/90

13 NYOMAN BILAWAN L 46 130/80

14 NENGAH SUARTANA L 35 120/80

15 WAYAN NADRA L 66 140/80

16 NI NENGAH SARI P 41 120/80

17 NYOMAN KARTANA L 51 150/90

18 DEWA PRAJI L 70 140/90

19 WAYAN GUNAWAN L 44 150/100

20 NYOMAN JIWA L 47 120/70

21 WAYAN LABE L 66 150/100

22 NI KETUT SWITRI P 46 110/70

23 WAYAN JIRNA L 35 120/80

24 KETUT LASIR L 62 150/100

25 NENGAH KARIANI P 42 130/80

26 I NYOMAN SUARDIANI P 40 120/80

27 KETUT SUTARNI P 42 110/80

28 MARTINI P 47 140/80

29 NENGAH WINDIA L 56 140/80

30 KT DARMA L 42 130/80

31 NENGAH UV L 59 120/80

32 WAYAN TANGKIS L 66 140/80

33 WAYAN SUANDITA L 26 120/80

34 I WAYAN MUDE L 49 130/90

35 WAYAN SERDIANI P 40 120/80

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul Kegiatan

Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki judul Program “Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk Desa Katung Kintamani melalui Pendidikan, Edukasi dan Pemberdayaan Masyararakat”

B. Latar Belakang Kegiatan

Desa Katung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli – Bali. Secara geografis Desa Katung berlokasi 30 kilometer di utara Kota Bangli dan 10 kilometer dari kantor kecamatan. Desa Katung terdiri dari 1 banjar yakni Banjar Katung yang berpenduduk 1662 jiwa (358 Kepala Keluarga) dengan mayoritas berada pada grafik usia produktif dan tinggal tersebar dengan pola linear di antara jalan dan pekebunan. Luas daerah Desa Katung adalah sekitar 280 hektar dan berbatasan di sebelah utara dengan Desa Bayung Gede, di sebelah selatan dengan Desa Banua, di sebelah barat dengan Desa Mangguh dan di sebelah timur dengan Desa Abuan.

Secara topografi Desa Katung terletak di ketinggian 700-900 meter di atas permukaan laut dimana rata-rata curah hujan 1186 mm/tahun. Hal ini menyebabkan Desa

(16)

sebagai petani sehingga terbentuk 6 Kelompok Tani di Desa Katung, yang kemudian tergabung dalam satu kelompok besar Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Budi Luhur. Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat baik dalam hal ketahanan pangan, kesehatan, sarana fisik, peningkatan produksi, hingga masalah sosial budaya, diperlukan pembelajaran dan pemberdayaan secara tepat guna mengembangkan potensi-potensi yang ada di Desa Katung. Diadakannya KKN-PPM XIII (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Udayana tahun 2016 di Desa Katung diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi dan memberikan solusi dari permasalahan yang muncul di masyarakat. Berdasarkan hal ini, diperlukan sinkronasi antara program KKN-PPM dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada di Desa Katung dengan melakukan survey dan identifikasi awal serta penyusunan skala prioritas permasalahan melalui pengumpulan data. Hal yang dilakukan agar program tersebut berjalan efektif yaitu diperlukan adanya regulasi melalui pendampingan oleh perguruan tinggi maupun dari masyarakat itu sendiri. Fungsi dari pendampingan ini adalah sebagai inisiator, motivator, fasilitator, innovator, dan komunikator dalam pembangunan Desa Katung secara luas dan terarah.

(17)
(18)

anak-anak, pemuda-pemudi, kepala keluarga dan ibu rumah tangga hingga pengurus desa dalam pemanfaatan potensi desa secara arif, bijaksana dan berwawasan kesehatan lingkungan.

Melihat kondisi satu-satunya sekolah yang ada di Desa Katung, yaitu SD Negeri 1 Katung, nampaknya tingkat pengetahuan siswa-siswi maupun penghuni sekolah lainnya terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang. Hal ini dikarenakan langkanya ketersediaan air, sarana fisik yang tidak memadai serta budaya yang diwariskan tidak berlandaskan kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengadaan sarana kebersihan dan pembinaan lebih lanjut terkait PHBS di sekolah, sehingga siswa-siswi tersebut nantinya diharapkan mampu menjadi leader di lingkungan sekolah maupun di rumah dan menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas hidup ke depannya, melalui penerapan ilmu pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Tidak hanya tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan, kini peran Posyandu serta Puskesmas sebagai ujung tombak kesehatan di masyarakat juga terabaikan. Polemik ini terlihat dari sedikitnya kunjungan masyarakat untuk memeriksakan diri maupun membawa anaknya ke Posyandu yang diadakan sebulan sekali. Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pentingnya peran Posyandu menjadi suatu prioritas, mengingat pembangunan desa tidak akan berjalan dengan baik tanpa jiwa dan lingkungan yang sehat.

(19)

satu aset dan potensi yang dapat digunakan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di Desa Katung.

Pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan baik dalam peningkatan taraf kesehatan, penguasaan teknologi, kemampuan manajemen, wawasan kewirausahaan dan budidaya, maupun kemampuan dalam membangun jaringan kemitraan untuk pemasaran potensi wilayah Desa Katung. Berdasarkan hal tersebut, direncanakan beberapa program interdispliner dari mahasiswa KKN-PPM XIII Universitas Udayana tahun 2016 dengan tema “Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk Desa Katung Kintamani melalui Pendidikan, Edukasi dan Pemberdayaan Masyararakat”. Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM dan dosen pembimbing serta masyarakat dapat menggali dan menganalisis potensi sumber daya alam serta mengintervensi sumber daya manusia dan instansi terkait sehingga menjadikan Desa Katung yang lebih produktif dengan berwawasan kesehatan lingkungan.

C. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada kegiatan KKN PPM di Desa Katung adalah sebagai berikut : 1. Apakah peningkatan taraf kesehatan dan kesejahteraan penduduk masyarakat

Desa Katung Kintamani dapat terwujud melalui pendidikan,edukasi dan pemberdayaan masyarakat ?

2. Bagaimana cara untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Katung ?

D. Tujuan

(20)

1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, proviinsi Bali.

2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat.

3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk melaksanakan program-program pembangunan.

5. Masyarakat Desa Katung dapat memperoleh bantuan pikiran dan tenaga dalam melaksanakan program pembangunan terutama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.

Sumber daya manusia di Desa Katung dapat diberdayakan untuk melaksanakan pembaharuan-pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional.

E. Bidang Kegiatan

Berdasarkan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka kegiatan mahasiswa kelompok KKN PPM Universitas Udayana di Desa Katung mencakup bidang di bawah ini:

1. Kesehatan Masyarakat 2. Peningkatan Produksi 3. Prasarana Fisik 4. Sosial Budaya

F. Rencana dan Jadwal Kegiatan

Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 5 minggu (22 Juli – 29 Agustus 2015) dengan tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

(21)

Tahap persiapan dilakukan pada pra-KKN dan minggu pertama pelaksanaan KKN-PPM Universitas Udayana pada bulan Juli 2016.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan pada minggu kedua dan ketiga KKN-PPM Unud pada bulan Juli 2016. Tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan, pelaksanaan kegiatan pendukung dan evaluasi kegiatan dengan cara wawancara langsung kepada peserta dan perangkat desa yang ikut serta dalam kegiatan ini.

3. Tahan Penyusunan Laporan dan Pelaporan

Tahapan ini dilakukan pada minggu keempat KKN-PPM Unud. Dalam tahap ini dilakukan diskusi hasil kegiatan, penyusunan laporan, pertanggungjawaban anggaran, penggandaan laporan kegiatan, dan penyerahan laporan kegiatan kepada pihak-pihak yang bertugas mengevaluasi laporan kegiatan pengabdian masyarakat.

G. Rencana Evaluasi

Untuk menilai hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melihat respon/tanggapan anggota masyarakat Desa Katung selama penyuluhan dan kegiatan pendukung. Mengenai respon/tanggapan dari kegiatan ini dapat dilihat dari tingkat penyerapan materi oleh peserta penyuluhan, selain itu informasi minat juga dapat diperoleh dari wawancara langsung mengenai kegiatan penyuluhan dan kegiatan pendukung yang dilakukan. Selain itu, dapat juga dilihat dari tingkat kehadiran peserta selama kegiatan berlangsung.

(22)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

1. Tema dan Program

Kegiatan KKN PPM di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli mengangkat tema “Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk Desa Katung Kintamani melalui Pendidikan, Edukasi dan Pemberdayaan Masyararakat”

Program yang telah dilaksanakan antara lain:

a. Penyuluhan Pentingnya ASI dan MPASI dan penggunaan kontrasepsi pada Posyandu b. Tenda Tensi dan Penyuluhan Bahaya Penyakit Kardiovaskular

c. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Mencuci tangan dan menggosok gigi) d. Pelatihan Dokter Kecil

e. Pengadaan Kelas Bahasa Inggris f. Pemberian Kelas Komputer

g. Pembinaan Teknis Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Jeruk

h. Penyuluhan Pemanfaatan Kebun Jeruk Sebagai Potensi Pembangunan Agrowisata i. Pengadaan Tong Sampah di Kantor Desa

j. Pelaksanaan Survey Mawas Diri k. Sensus Penduduk Katung

l. Perlombaan dalam rangka 17 Agustus untuk Lansia dan Siswa-siswi SD Katung m. Gotong Royong Pembersihan Lingkungan Desa Katung

(23)

2. Jadwal Pelaksanaan

Pr

ogr

am

Bulan

Juli Agustus

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A B C D E F G H I J K L M N

* 23 24 25 26 27 28 29

(24)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

1. Program Pokok

1.1 Program Pokok Tema

A. Judul Program Kesehatan Masyarakat :

“Penyuluhan Pentingnya ASI Eksklusif dan Imunisasi Balita, Pemberian Makanan Pendamping

ASI, serta Pilihan Kontrasepsi Bagi Ibu Balita dalam Upaya Peningkatan Taraf Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita Serta Minat Hadirnya Ibu Balita Ke Posyandu”

Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah saja, namun semua komponen yang ada di masyarakat, termasuk kader. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan. Kegiatan utama, mencakup; kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya; Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

(25)

terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk, Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A, Bayi memperoleh imunisasi lengkap, Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT), Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet tambah darah (Fe), Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan ibu dan anak. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi dan anak balita. Dan juga manfaat bagi kader; Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap, Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu, Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya dalam bidang kesehatan, Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.

Kesadaran akan pentingnya kontrasepsi di Indonesia saat ini masih perlu ditingkatkan untuk mencegah ledakan penduduk. Hasil survey sementara Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan sebanyak 39% wanita Indonesia usia produktif yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan sebanayk 40% di pedesaan dan 37% di perkotaan. Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi diantaranya umur, jumlah anak, pendidikan, pengetahuan, kerjasama pasangan, frekuensi hubungan seksual, dan statys ekonomi. Pemilihan alat kontrasepsi yang disediakan oleh pemerintah khususnya bagi wanita antara lain : pil, suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), dan tubektomi (MOW).

Menurut data Puskesmas Pembantu Desa Katung, kunjungan ibu ke posyandu di Desa Katung selama ini masih terbilang rendah, hanya mencapai rata – rata 25 persen setiap tahunnya. Setelah anak mendapatkan imunisasi lengkap, para ibu cenderung enggan membawa anaknya secara rutin hadir ke Posyandu. Hal ini menunjukkan rendahnya minat masyarakat untuk hadir ke Posyandu.

(26)

meningkatkan kesadaran diri untuk membawa balitanya untuk secara rutin datang ke Posyandu. Pada akhirnya diharapkan akan berdampak pada peningkatan status kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pentingnya Posyandu, pemberian ASI dan makanan pendamping ASI, manfaat imunisasi serta tersedianya pilihan kontrasepsi. 2. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya membawa balita untuk hadir ke

Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun.

Hasil yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah:

1. Peningkatan pengetahuan ibu mengenai manfaat Posyandu, pemberian ASI dan makanan pendamping ASI, manfaat imunisasi serta tersedianya pilihan kontrasepsi

2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya membawa balita untuk hadir ke Posyandu secara rutin sampai usia 5 tahun disertai pemberian ASI Eksklusif, imunisasi dan makanan pendamping ASI

3. Peningkatan kehadiran kunjungan ibu dan balita ke Posyandu dan pemberian ASI Eksklusif 4. Peningkatan pengetahuan ibu balita mengenai jenis kontrasepsi yang aman digunakan

sesuai dengan pilihan

Lingkup KKN PPM Universitas Udayana 1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah Ibu yang memiliki bayi dan balita yang datang ke Posyandu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN PPM a. Persiapan :

1. Melakukan survei ke lapangan dan memberikan informasi mengenai penyuluhan 2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait

(27)

4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan b. Pelaksanaan Tahap Awal:

1. Mempersiapkan materi penyuluhan 2. Mempersiapkan alat penyuluhan

3. Mengurus izin dan berkoordinasi dengan kepala desa dan penanggung jawab program 4. Pengumpulan peserta penyuluhan yang hadir saat Posyandu

5. Melakukan penyuluhan

c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :

1. Melakukan pemecahan masalah yang timbul. 2. Melakukan evaluasi program.

Metode KKN PPM UNUD 1. . Persiapan

a. Persiapan sasaran :

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu yang datang ke Posyandu di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

b. Persiapan Materi :

Materi yang diberikan meliputi pentingnya kehadiran ibu, bayi dan balita di Posyandu serta kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang ke Posyandu, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif.

c. Persiapan Material : 1. Speaker

2. Liflet

3. Persiapan Tenaga : 18 orang peserta KKN 2. Pelaksanaan

(28)

KKN yang sudah mempersiapkan materi tentang pentingnya kehadiran di Posyandu dan kerugian kerugian yang dapat timbul apabila ibu, bayi dan balita tidak datang ke Posyandu, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif. Peserta penyuluhan yang terkumpul berjumlah 80 orang. Para peserta penyuluhan berkumpul dalam satu ruangan sembari menunggu giliran. Materi diberikan dengan menggunakan liflet sebagai sarana pemberian materi secara tatap muka perorangan saat peserta menunggu giliran atau setelah selesai melaksanakan posyandu. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi singkat perorang untuk mengetahui pemahaman ibu mengenai materi yang telah diberikan.

3. Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu

(Jam)

Jumlah

Tahap Persiapan (Minggu III)

Survei Balai Desa

Katung

18 5 90

Pembentukan tim dan pembagian tugas

Posko KKN 18 4 72

Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan

Instasi Terkait 6 2 12

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN 9 24 216

Pengadaan alat penyuluhan Posko KKN 18 8 144

Tahap Pelaksanaan (Minggu IV) Persiapan tempat dan material (LCD, Sound)

Balai Desa Katung

18 2 36

Persiapan Kelompok Sasaran Balai Desa Katung

(29)

Pelaksanaan penyuluhan Balai Desa Katung

12 4 48

Evaluasi pelaksanaan Kantor Desa Katung

18 1 18

Total 684

4. Monitoring dan Evaluasi Program

Nama Kegiatan

Waktu Monitori ng & Evaluasi

Inidikator

Keberhasilan yang akan di ukur

Catatan

Perkembangan Kegiatan

Status Akhir Hasil

Pemantauan dan Keterangan Penyuluhan

Pentingnya ASI Eksklusif dan Imunisasi Balita,

Pemberian Makanan Pendamping ASI, serta Pilihan

Kontrasepsi Bagi Ibu Balita dalam Upaya Peningkatan Taraf Kesehatan Minggu ke III Peningkatan

pengetahuan Ibu mengenai pentingnya ASI Ekslusif dan makanan pendamping ASI, imunisasi balita, dan pilihan kontrasepsi bagi ibu balita dalam meningkatkan taraf kesehatan ibu, bayi dan balita di Desa Katung.

(30)

Ibu, Bayi dan Balita

5. Tempat dan Waktu Tempat Pelaksanaan

Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Balai Banjar Katubng, Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Waktu Pelaksanaan

a. Persiapan : 3 Agustus s/d 14 Agustus 2016 b. Pelaksanaaan Hari/Tanggal : Senin, 15 Agustus 2016

c. Waktu : Pukul 08.00 – 12.00 WITA

6. Indikator Keberhasilan

Output : Sebanyak 50 % dari Ibu yang mengikuti penyuluhan mengalami peningkatan pengetahuan pentingnya posyandu serta ASI eksklusif dengan tanya jawab singkat mengenai materi Posyandu, ASI Ekslusif, dan pilihan kontrasepsi

Outcome : Peningkatan pengetahuan pentingnya posyandu serta ASI eksklusif dengan tanya jawab singkat mengenai materi Posyandu, ASI Ekslusif, dan pilihan kontrasepsi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan ibu, bayi dan balita di Desa Katung.

7. Kendala Persiapan

Kendala Solusi

Kesulitan dalam mengumpulkan ibu-ibu di hari-hari rutin. Hal ini dikarenakan sebagian besar ibu-ibu memiliki pekerjaan sehingga terdapat kecenderungan ibu-ibu untuk lebih memilih bekerja dibandingkan dengan mendengarkan penyuluhan.

(31)

Pelaksanaan

Kendala Solusi

Kurangnya minat ibu-ibu dalam mendengarkan penyuluhan dan keterbatasan waktu yang dimiliki ibu-ibu.

Melakukan pemberian materi secara tatap muka perorangan sehingga pemberian dapat lebih efektif dan lebih singkat

8. Anggaran Biaya

No Nama Item Harga Kuantitas Subtotal

1 Fotokopi Rp 200.00 150 Rp 30,000.00

Total Rp 30.000.00

(32)

B. Judul Program Kesehatan Masyarakat :

“Tenda Tensi dan Penyuluhan Bahaya Penyakit Kardiovaskular serta Rematik bagi Lansia Desa

Katung Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Lansia Mengenai Pentingnya Pola Hidup Sehat”

Latar Belakang

Secara global kematian nomor satu setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, penyakit gagal jantung, dan hipertensi serta stroke. Lingkungan sehat bagi jantung bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular bagi individu, keluarga, dan warga sekitar. Dalam rangka mengendalikan peningkatan kejadian peyakit, kematian, dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler perlu dilakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mengenali gejala dan risiko penyakit kardiovaskular sehingga dapat menentukan langkah-langkah yang tepat.

Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan mudah dilakukan pengukurannya. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Angka kejadian di Indonesia berkisar 2-18% di berbagai daerah jadi di Indonesia saat ini kira-kira terdapat 20 juta orang penderita hipertensi. Prevalensi hipertensi cenderung meningkat. Di desa Katung, hampir 80% penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani. Penduduk Desa Katung juga memiliki kebiasaan untuk meminum kopi setiap hari. Konsumsi kopi setiap hari merupakan faktor resiko untuk terjadinya hipertensi. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan upaya untuk deteksi dini dan penyuluhan masyarakat mengenai hipertensi. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan untuk mendeteksi adanya hipertensi pada masyarakat adalah tenda tensi.

(33)

tekanan darah rutin setiap usai senam agar antusias lansia meningkat untuk menjalani gaya hidup sehat.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari pelaksanaan tenda tensi dan penyuluhan pada lansia ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui tekanan darah lansia yang mengikuti acara senam rutin lansia setiap minggunya 2. Memberi informasi dan tata laksana sederhana mengenai penyakit kardiovaskular dan rematik 3.Membangun kesadaran lansia mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan rutin berolahraga

Hasil yang Diharapkan

1. Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah: 2. Peningkatan pengetahuan lansia mengenai manfaat Posyandu

3. Peningkatan pengetahuan lansia mengenai penyakit kardiovaskular dan rematik serta tata laksana sederhana peningkatan jumlah lansia yang mengikuti olahraga rutin senam lansia rutin tiap minggunya

Lingkup KKN PPM Universitas Udayana 1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN PPM a. Persiapan :

1. Melakukan survei ke lapangan dan memberikan informasi mengenai penyuluhan 2. Melakukan pendekatan dengan instansi-instansi terkait

3. Mempersiapkan tim penyuluhan kesehatan diri dan lingkungan

4. Melakukan pembagian tugas untuk efisiensi waktu dan biaya yang diperlukan b. Pelaksanaan Tahap Awal:

1.Mempersiapkan materi penyuluhan 2.Mempersiapkan alat penyuluhan

(34)

5.Memberikan tanya jawab dan penyuluhan c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :

1.Melakukan evaluasi dari masing-masing program. 2.Melakukan pemecahan masalah yang timbul.

Metode KKN PPM UNUD 1. Persiapan

a. Persiapan sasaran :

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

b. Persiapan Materi :

Materi yang diberikan meliputi hipertensi dan stroke yang termasuk penyakit kardiovaskular dengan tatalaksana dan pencegahannya, serta pencegahan penyakit rematik.

Persiapan Material :

1. LCD Proyektor untuk memudahkan visualisasi materi yang diberikan dan menambah daya tarik akan materi

2. Slide Powerpoint 3. Liflet

4. Persiapan Tenaga : 18 orang peserta KKN

2. Pelaksanaan

(35)

yang akan diberikan. Setelah itu, dilakukan penyuluhan menggunakan media LCD dan membagikan dan liflet. Dilanjutkan sesi tanya jawab kembali untuk mengevaluasi materi yang telah diberikan.

Antusias lansia untuk datang ke balai banjar mengikuti senam rutin lansia merupakan hal yang penting, maka dilakukan pemeriksaan tekanan darah setiap lansia akan memulai senam. Tenda tensi dilaksanakan setiap dua kali seminggu.. Lansia melakukan absensi kehadiran terlebih dahulu kemudian selanjutnya pemeriksaan tekanan darah dan pencatatan.

3. Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah

Tahap Persiapan (Minggu II)

Survei Kantor Desa

Katung

15 10 150

Penyiapan Materi Posko KKN 6 32 192

Pembentukan tim dan pembagian tugas

Posko KKN 24 8 192

Permohonan ijin pelaksanaan dan diskusi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan

Instasi Terkait 6 2 12

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN 9 63 567

Pengadaan Alat dan Bahan Desa Katung 18 16 288

Tahap Pelaksanaan (Minggu III)

Persiapan Kelompok Sasaran Balai Banjar Katung

18 2 36

Persiapan tempat dan material (LCD, Sound)

Balai Banjar Katung

24 6 144

Pelaksanaan penyuluhan Balai Banjar Katung

(36)

Evaluasi pelaksanaan Balai Banjar Katung

18 2 48

Persiapan Kelompok Sasaran Balai Banjar Katung

18 2 36

Persiapan tempat dan material (LCD, Sound)

Balai Banjar Katung

18 6 108

Total 1781

4. Monitoring dan Evaluasi Program

Nama Kegiatan Waktu Monitoring & Evaluasi Inidikator

Keberhasilan yang akan di ukur

Catatan Perkembangan Kegiatan Status Akhir Hasil Pemantauan dan Keterangan Tenda Tensi dan Penyuluhan Bahaya Penyakit Kardiovaskular serta Rematik bagi Lansia Desa Katung Akhir minggu ke III Peningkatan

Pengetahuan Lansia mengenai Penyakit Kardiovaskuler serta Rematik bagi Lansia Desa Katung

Berhasil

5. Tempat dan Waktu Tempat Pelaksanaan

Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di Balai Desa Katung, Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

(37)

a. Persiapan : 1 Agustus s/d 9 Agustus 2016

b. Pelaksanaaan Hari/Tanggal : Rabu, 10 Agustus 2016, dan setiap hari Rabu dan Sabtu c. Waktu : Pukul 08.00 – selesai

6. Indikator Keberhasilan

Output : Sebanyak 70 % dari lansia yang mengikuti penyuluhan mengalami peningkatan pengetahuan bahaya penyakit kardiovaskular dan rematik pada akhir penyuluhan yang dilakukan dengan sesi tanya jawab.

Outcome :Peningkatan pengetahuan lansia mengenai bahaya penyakit kardiovaskular dan rematik serta peningkatan kesadaran lansia untuk menjaga kesehatan dengan olahraga yang rutin di Desa Katung yang ditandai dengan peningkatan jumlah lansia yang mengikuti senam rutin setiap minggunya.

7. Kendala Persiapan

Kendala Solusi

Pengadaan alat, bahan dan tempat pelaksanaan yang memungkinan untuk melakukan kegiatan.

Melakukan kerjasama dengan aparat desa dan petani disana agar memperoleh tempat yang cocok serta alat dan bahan yang cukup.

Pelaksanaan

Kendala Solusi

Waktu pelaksanaan penyuluhan sedikit terundur karena datangya peserta yang tidak bersamaan.

Mengarahkan peserta yang sudah datang ketempat penyuluhan agar tidak meninggalkan tempat acara.

Banyak lansia yang tidak bisa membaca atau menulis sehingga tidak memungkinkan evaluasi keberhasilan penyuluhan dengan pre-test dan post-pre-test dalam bentuk tertulis

(38)

8. Anggaran Biaya

No Nama Item Harga Kuantitas Subtotal

1 Fotokopi Rp 200.00 150 Rp 30,000.00

Total Rp 30.000.00

(39)

C. Judul Program Kesehatan Masyarakat :

“Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Serta Simulasi Cara Mencuci Tangan dan

Menggosok Gigi Yang Baik dan Benar”

Latar Belakang

Berdasarkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan kesehatan di masyarakat. Adapun ruang lingkup PHBS adalah rumah tangga, tempat umum, dan sekolah. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat. Sekolah tempat pendidikan formal merupakan wadah yang tepat untuk mengajarkan dan menyebarkan informasi sejak dini kepada generasi muda. Kader kesehatan dini yang dimaksud adalah penyuluhan dan simulasi kepada anak-anak sekolah dasar terutama yang duduk di kelas 4, 5 dan 6 sebagai kader kesehatan yang selanjutnya bertanggung jawab untuk menularkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan cara mencuci tangan dengan baik dan benar serta pemilahan sampah secara tepat kepada teman-teman yang lain.

Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari pelaksanaan program penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat serta simulasi cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya pengetahuan peserta mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta cara menggosok gigi dan mencuci tangan yag baik dan benar.

2. Meningkatkan keterampilan dan perilaku peserta dalam menjaga kesehatan diri dengan melakukan praktek mencuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.

(40)

Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sebagai modal untuk menjaga kesehatan.

2. Peserta dapat mengetahui manfaat dan cara mencuci tangan dan godok gigi yang baik dan benar, serta penyakit yang ditimbulkan

3. Masayarakat menjadi tau apa hal yang dilakukannya sebagai kontribusi menjaga kebersihan dan kesehatan minimal untuk dirinya sendiri dan selanjutnya untuk orang di sekitarnya.

4. Diharapkan peserta mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di lingkungan sekitar.

Lingkup KKN PPM Universitas Udayana 1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia Desa Katung, Siswa-siswi SD Katung, dan Murid-murid TK Katung.

2. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi partisipatif KKN PPM Universitas Udayana a. Persiapan

1. Menentukan target peserta yang akan mendapatkan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat serta simulasi cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar.

2. Meminta izin dan berkoordinasi dengan pihak puskesmas kintamani VI, kader puskesmas untuk program lansia, dan pihak sekolah SD Katung serta TK Katung. 3. Melakukan survei dan mempersiapkan segala peralatan dan perlengkapan yang

akan digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.

4. Merancang jadwal pelaksanaan serta rancangan anggaran biaya yang akan digunakan.

5. Memberikan pengumuman kepada peserta mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan perlatan apa saja yang perlu dibawa ketika kegiatan dilaksanakan.

(41)

1. Melakukan kordinasi terakhir dengan kader lansia, kepala sekolah SDN Katung, kepala sekolah TK Katung

2. Menyiapkan semua peralatan dan materi yang dibutuhkan.

3. Mengadakan rapat dengan seluruh anggota KKN, membagi tugas kepada masing-masing peserta KKN, dan melatih semua peserta KKN agar dapat memberikan contoh bagaimana cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar.

4. Menyiapkan tempat yang akan digunakan untuk penyuluhan dan memastikan semua peralatan yang dibutuhkan sudah siap.

5. Melakukan absensi kepada peserta 6. Melakukan pre test

7. Pemberian materi dan simulasi 8. Melakukan post test

c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi

1. Melakukan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan. 2. Melakukan pemecahan masalah yang timbul.

Metode KKN PPM Universitas Udayana 1. Persiapan

a. Persiapan sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah lansia yang datang ke Posyandu lansia di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dan siswa-siswi SDN Katung, serta murid-murid TK Katung.

b. Persiapan Materi:

Materi yang diberikan meliputi pengertian dan cara mencuci tangan yang baik dan benar, pemilahan sampah rumah tangga yang tepat, serta penyakit yang dapat ditimbulkan apabila tidak menjaga kesehatan dengan mencuci tangan dan mengelola sampah dengan baik dan benar.

c. Persiapan Material:

(42)

- Soal pre test dan post test

- Slide Power Point

- Poster

- Hand senitiser

- Hadiah peserta - Odol

- Persiapan tenaga: 18 orang peserta KKN 2. Pelaksanaan

Tim KKN-PPM Udayana yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah sebanyak 18 orang dengan pembagian kerja yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Pertama, kelompok sasaran diberitahukan informasi tentang jadwal pelaksanaan penyuluhan dan simulasi yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan instansi terkait. Kegiatan ini dilakukan dalam 2 hari yang berbeda, dimana penyuluhan PHBS dan cara mencuci tangan yang baik dan benar yang pertama ialah dengan peserta lansia. Pemberian materi PHBS dan simulasi cara mencuci tangan yang baik dan benar dilakukan bertepatan dengan jadwal senam lansia. Pemberian materi diberikan di pertengahan kegiatan yaitu ketika para lansia sedang beristirahat. Pemberian materi disampaikan dengan menggunakan LCD dan proyektor. Sedangkan simulasi cara mencuci tangan diberikan dengan menggunakan bantuan video, poster, dan didampingi oleh seluruh peserta KKN yang telah terlatih bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Media yang digunakan untuk mencuci tangan ialah dengan handsenitiser. Para peserta dikumpulka dengan posisi bebas yaitu berdiri maupun duduk akrena panitia ingin menyampaikan materi dengan kondisi dan situasi yang santai namun tetap terarah.

(43)

dan benar di halaman sekolah dengan membentuk lingkarn. Setelah simulasi gosok gigi selesai, siswa dibawa kembali ke dalam kelas untuk pemberian materi kedua yaitu penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat serta simulasi cara mencuci tangan yang baik dan benar. Tim 2 justru sebaliknya, pertama mereka mendapat materi tentang PHBS dan simulasi cuci tangan, baru setelah itu mendapatkan materi tentang kesehatan gigi dan simulasi gosok gigi. Untuk tim 3 dari awal sudah diberikan simulasi cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar tanpa diberikan materi PHBS karena materi tersebut masih terlalu berat untuk murid TK. Setelah pemberian materi penyuluha dan simulasi telah selesai, acara selanjutnya ialah kembali ke kelas dan menjawab soal pre test serta pembagian hadiah untuk siswa-siswa terbaik dengan tujuan akan memberikan motivasi kepada seluruh siswa agar mendengarkan penjelasan dan melakukan praktik dengan baik dan benar.

3. Rincian Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah

Tahap Persiapan

Menentukan target peserta Posko KKN-PPM

18 2 36

Melakukan kordinasi dengan penanggung jawab

SDN Katung , TK Katung,

dan Puskesmas

Pembantu

4 6 24

Suvei lapangan dan perlengkapan yang akan digunakan

Lingkungan Desa Katung

dan lingkungan SD

Katung

18 2 36

Sosialisasi pelaksanaan lomba kepada peserta lomba

SDN Katung, TK Katung

(44)

dan Bale Banjar Desa

Katung

Tahap Pelaksanaan

Pengumpulan peserta SDN Katung dan Bale Banjar Desa

Katung

230 2 460

Pelaksanaan kegiatan SDN Katung dan Bale Banjar Desa

Katung

230 9 2070

4. Monitoring dan Evaluasi Program

Nama Kegiatan Waktu Monitoring & Evaluasi Inidikator Keberhasilan yang akan diukur Catatan Perkembangan Kegiatan Status Akhir Hasil Pemantauan dan Keterangan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Serta Simulasi Gosok Gigi dan Cuci Tangan yang

Baik dan Benar

Rabu, 3 Agustus 2016 dan Sabtu, 6 Agustus

2016

Meningkatnya pengetahuan peserta yang dilihat dari nilai

post test yang lebih baik dibandingkan

nilai pre test

Berhasil

(45)

Tempat Pelaksanaan

Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah di SDN Katung dan Balai Banjar Desa Katung, Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Waktu Pelaksanaan

Persiapan : 24 Juli s/d 2 Agustus 2016

Pelaksanaaan Hari/Tanggal : Kamis, 4 Agustus, Sabtu 6 Agustus, Selasa 9 Agustus 2016

Waktu : Pukul 17.00 – 19.00 dan Pukul 09.00 – 12.00

6. Indikator Keberhasilan

Output : Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi SD Negeri

Katung sebanyak 50% dari jumlah siswa yang mengikuti penyuluhan dan simulasi yang baik dan benar.

Outcome : Peningkatan kemampuan peserta dalam menjaga kesehatan diri khususnya

dalam mempraktekkan mencuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar serta menjaga kesehatan lingkungan.

7. Kendala Persiapan

Kendala Solusi

Pengadaan alat yang masih kurang dan kendala dalam menngatur dan mengumpulkan seluruh murid TK dan SD.

Denga meminjam perlatan yang kurang ke pihak puskesmas dan membagi seluruh peserta ke dalam 3 kelompok agar lebih terkontrol dan bisa memberikan materi di dalam kelas.

Pelaksanaan

Kendala Solusi

Listrik di sekolah sempat mati ketika panitia sedang memberikan materi penyuluhan

(46)

8. Anggaran Biaya

No Nama Item Harga Kuantitas Subtotal

1 Hand senitiser Rp 12,000.00 4 Rp 48,000.00

2 Isolasi Rp 3,000.00 1 Rp 3,000.00 3 Pembungkus hadiah Rp 1,000.00 4 Rp 4,000.00 4 Hadiah Rp 9,000.00 4 Rp 36,000.00 5 Biaya foto copy soal Rp 5 00.00 120 Rp 60,000.00 6 Dus aqua gelas Rp 18,000.00 1 Rp 18,000.00

Total Rp 169,000.00

(47)

D. Judul Program Kesehatan Masyarakat : “Pelatihan Dokter Kecil di SDN Katung”

Latar Belakang

Pelatihan Dokter Kecil merupakan salah satu pembinaan kader kesehatan sekolah yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik Sekolah Dasar khususnya dalam bidang kesehatan. Di lingkungan sekolah, sering sekali terjadi beberapa kasus kesehatan yang membutuhkan pertolongan segera, seperti pada siswa yang mimisan, pingsan, diare, dan penanganan pada siswa yang jatuh / luka akibat bermain bersama temannya. Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang sudah terbentuk adalah salah satu upaya untuk menangani kasus gawat darurat tersebut yang di dalamnya akan ada kotak P3K yang merupakan perangkat yang harus dimiliki setiap sekolah dan juga beberapa dokter kecil yang telah mendapatkan pelatihan dan memiliki keterampilan khusus dalam penanganan kasus-kasus gawat darurat dan kesehatan lainnya dalam upaya peningkatan kesehatan sekolah. Oleh karena itu, dibutuhkan siswa yang memiliki keterampilan untuk menangani hal tersebut.

Dalam pelaksanaannya, beberapa siswa berprestasi dan berbakat dari kelas 4 dan 5 ini akan menjadi dokter kecil yang berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan sekolah dan bertugas di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di SDN Katung – Bangli. Dokter kecil inilah sebagai lini pertama yang akan menjalankan tugasnya dalam upaya peningkatan kesehatan sekolah ke depannya serta dengan adanya dokter kecil ini, mereka akan berbagi ilmu yang mereka miliki dan memberikan informasi ke teman lainnya sehingga pertolongan pertama pada kasus-kasus seperti jatuh saat bermain, mimisan, diare dan penyakit yang sering kita temui di masyarakat dapat disebarluaskan melalui dokter kecil ini.

(48)

Tujuan

1) Membangun kesadaran hidup sehat siswa sekolah dasar sejak dini, khususnya di wilayah Desa Katung, Kintamani, Bangli.

2) Membangun kreatifitas siswa/siswi dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

Hasil yang diharapkan

1. Meningkatnya pemahaman mengenai kesadaran hidup sehat siswa sekolah dasar sejak dini, khususnya di wilayah Desa Katung, Kintamani, Bangli.

2. Meningkatnya kreatifitas siswa/siswi dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

Lingkup

1. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh siswa/siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN Katung yang sudah terpilih menjadi dokcil.

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif a. Persiapan:

Kegiatan dilaksanakan dengan mengumpulkan anggota dokcil SDN Katung. Sehingga materi-materi yang dapat diberikan dapat dimengerti dan diaplikasikan untuk kedepannya.

b. Pelaksanaan Tahap Awal:

1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah SDN Katung dan kader dokcil dari puskesmas Kintamani VI untuk meminta izin dan petunjuk dalam mendidik dokcil SDN Katung. 2. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan penyuluhan

c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi :

1. Melakukan kegiatan pelatihan dokter kecil SDN Katung dan melakukan evaluasi di akhir pertemuan.

(49)

Metode 1. Persiapan

a) Persiapan Lokasi:

Lokasi kegiatan berada pada 1 tempat yaitu: SDN Katung.

Persiapan Material :

- Laptop

- Pretest dan post test - Perban

- Betadine - Alkohol - Aqua gelas - Kapas steril 2. Pelaksanaan

(50)

degan quiz dan simulasi kasus. Di hari terakhir kami juga melakukan post test dan pemberian hadiah kepada dokter kecil terbaik

3. Rincian Jadwal Kegiatan

Kegiatan Tempat Tim(orang) Waktu(Jam) Jumlah

Tahap Persiapan (Minggu I)

Survey SDN Katung

dan puskesmas Kintamani VI

6 2 12

Penyiapan Alat Posko 10 1 10

Koordinasi dengan Instasi Terkait 6 2 12

Tahap Pelaksanaan (2 Agustus)

Pelaksanaan kegiatan SDN Katung 30 3 90

Evaluasi pelaksanaan SDN Katung 30 3 90

Total 214

4. Monitoring dan Evaluasi Program Nama

Kegiatan

Waktu

Monitoring & Evaluasi

Inidikator

Keberhasilan yang akan di ukur

Catatan

Perkembangan Kegiatan

Status Akhir Hasil Pemantauan dan Keterangan

Pelatihan dokter kecil SDN Katung

Minggu ke II hingga minggu ke IV

Adanya peningkatan penilaian yang diberikan saat pretest dan post test.

Berhasil

(51)

No. Institusi Tempat

1 Siswa/siswi SDN Katung Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : 2 Agustus sampai dengan 18 Agustus 2016 Waktu : 12.00 – 15.00 WITA

6. Indikator Keberhasilan

Output : Materi yang diberikan dapat dimengerti dan di aplikasikan kedepannya oleh

seluruh anggota dokter kecil di SDN Katung

Outcame : Pemahaman mengenai materi yang diberikan kepada anggota dokter kecil SDN Katung sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta dapat melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.

7. Kendala

Pelaksanaan

Permasalahan Solusi

Peralatan yang diperlukan saat melakukan pelatihan dokter kecil yang kurang memadai.

Peralatan yang dapat disiapkan dapat disiapkan dengan membeli atau membuat bahan-bahan buatan dan apabila yang tidak dapat disiapkan dapat melakukan pelatihan melalui pemberian video.

8. Anggaran Biaya

No Nama Item Harga Kuantitas Subtotal

(52)

5 Gunting Rp 8 000.00 1 Rp 8,000.00 6 Plester Rp 5,000.00 4 Rp 20,000.00

Total Rp 148,000.00

(53)

E. Judul Program Sosial Budaya :

“Pengadaan Kelas Bahasa Inggris untuk Siswa-siswi SDN Katung”

Latar Belakang

Bahasa Inggris merupakan bahasa global yang sudah digunakan hampir di seluruh dunia. Setiap negara yang memiliki bahasa ibu selain bahasa Inggris, tentunya akan menyiapkan kelas bahasa Inggris di setiap sekolah agar para siswa akan dapat menggunakannya di masa depan. Tak kalah dari negara lain, di Indonesia pun bahasa Inggris sudah masuk kurikulum Sekolah Dasar sejak belasan tahun yang lalu. Pentingnya bahasa Inggris mulai disadari masyarakat Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu tujuan destinasi wisata dan tempat para investor asing menanamkan modalnya. Hampir seluruh Sekolah Dasar memasukkan Bahasa Inggris di antara mata pelajarannya, termasuk Sekolah Dasar yang berada di Bali, khusunya Desa Katung, Bangli.

Pengetahuan mengenai bahasa Inggris sangatlah penting sehingga akan diadakan kelas tambahan bahasa Inggris bagi para siswa di SDN Katung. Para siswa perlu menyadari bahwa bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional, haruslah dikuasai dengan baik. Mengingat Bali merupakan salah satu tujuan wisatawan asing yang ingin berlibur.

Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan program pengadaan kelas bahasa Inggris ini adalah sebagai berikut:

1. Mengenalkan bahasa Inggris yang mudah agar bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari

2. Menanamkan minat serta menyadarkan pentingnya bahasa Inggris

3. Menanamkan rasa percaya diri apabila suatu saat akan berhadapan dengan orang asing

Hasil yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM di Desa Katung ini adalah:

1. Siswa-siswi SDN Katung dapat menggunakan bahasa Inggris yang mudah dalam percakapan sehari-hari

(54)

Lingkup KKN PPM Unud 1. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SDN Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN PPM a. Persiapan

1. Permohonan izin kepada Kepala Desa

2. Berkoordinasi dengan pihak sekolah berkenaan dengan pemberian pelajaran tambahan diluar jam sekolah.

3. Menyiapkan materi serta sarana prasarana yang dapat mendukung terlaksananya program. 4. Membuat jadwal pelaksanaan program pengadaan kelas bahasa Inggris

a. Pelaksanaan Tahap Awal

1. Sosialisasi kepada para siswa-siswi SDN Katung mengenai adanya kelas tambahan bahasa Inggris setelah jam sekolah usai.

2. Mengadakan pre-test untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SDN Katung.

b. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi

1. Mengadakan kelas tambahan bahasa Inggris di SDN Katung untuk kelas 4, 5, dan 6 sebanyak enam kali pertemuan.

2. Mengadakan post-test untuk mengetahui perkembangan kemampuan bahasa Inggris siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SDN Katung setelah enam kali pertemuan kelas tambahan bahasa Inggris.

Metode KKN PPM Unud 1. Persiapan

 Persiapan Lokasi

Lokasi yang dipilih untuk melakukan program pengadaan kelas bahasa Inggris adalah di SDN Katung.

(55)

Materi bahasa Inggris yang diberikan meliputi abjad, angka, cara berkenalan, sapaan, hari, bulan, arah mata angin, benda-benda di kelas dan rumah, warna, ukuran, buah, sayur, dan binatang.

 Persiapan Material  Spidol

 Daftar hadir para siswa  Penghapus papan tulis

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengadaan kelas bahasa Inggris di SDN Katung ini meliputi beberapa tahapan berikut ini:

a. Berkoordinasi dengan pihak sekolah

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui jam pulang sekolah para murid, serta untuk memberitahu pihak sekolah mengenai adanya jam tambahan setelah pulang sekolah.

b. Menyiapkan materi serta sarana prasarana yang dapat mendukung terlaksananya program

Materi yang diberikan ada 14 materi dan akan dibagi dalam enam kali pertemuan. c. Sosialisasi kepada para siswa-siswi SDN Katung mengenai adanya kelas tambahan

bahasa Inggris setelah jam sekolah usai

Setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk mengadakan kelas tambahan bahasa Inggris, diadakan sosialisasi ke kelas-kelas mengenai adanya tambahan kelas. Di setiap kelas 4, 5, dan 6 juga ditempel jadwal pelaksanaan kelas tambahan bahasa Inggris.

d. Mengadakan pre-test

Pre-test diadakan untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SDN Katung.

e. Mengadakan kelas tambahan bahasa Inggris di SDN Katung untuk kelas 4, 5, dan 6 sebanyak enam kali pertemuan

(56)

Post-test diadakan untuk mengetahui perkembangan kemampuan bahasa Inggris siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SDN Katung setelah enam kali pertemuan kelas tambahan bahasa Inggris.

3. Rincian Jadwal Kegiatan

No. Program Tempat Tim

(orang)

Waktu

(jam) Jumlah

1. Permohonan izin kepada Kepala Desa

Kantor Kepala Desa Katung

3 3 9

2.

Berkoordinasi dengan pihak sekolah serta orang tua murid berkenaan dengan pemberian pelajaran tambahan diluar jam sekolah.

SDN Katung 18 3 54

3.

Menyiapkan materi serta sarana prasarana yang dapat mendukung terlaksananya program tersebut.

Posko KKN 18 5 90

4. Pemberian kelas bahasa bagi anak SD

SDN Katung 18 12 218

Total 371

4. Monitoring dan Evaluasi Program

Nama Kegiatan Waktu Monitoring & Evaluasi Indikator Keberhasilan yang Diukur Catatan Perkembangan Kegiatan

Status Akhir Hasil Pemantauan dan

(57)

Pengadaan Kelas Bahasa Inggris

Akhir minggu ke-IV

Hasil dari post-test meningkat dari pre-test

Berhasil

5. Tempat dan Waktu Tempat Pelaksanaan

No. Institusi Tempat

1. SD Negeri Katung Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Waktu Pelaksanaan

Persiapan : 23 – 29 Juli 2016 Pelaksanaan

 Pertemuan ke-I: Sabtu, 30 Juli 2016  Pertemuan ke-II: Senin, 1 Agustus 2016  Pertemuan ke-III: Jumat, 5 Agustus 2016  Pertemuan ke-IV: Senin, 8 Agustus 2016  Pertemuan ke-V: Sabtu, 13 Agustus 2016  Pertemuan ke-VI: Kamis, 18 Agustus 2016

6. Indikator Keberhasilan

Output: Siswa-siswi SDN Katung sangat antusias dalam mengikuti kelas tambahan bahasa Inggris. Dalam enam kali pertemuan, kehadiran para siswa selalu diatas 75%.

Outcome: Kemampuan bahasa Inggris siswa-siswi SDN Katung meningkat

(58)

7. Kendala Persiapan

Kendala Solusi

Mencari waktu yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan pengadaan kelas tambahan bahasa Inggris

Berkoordinasi dengan pihak sekolah serta para koordinator bidang yang lain untuk mencari waktu yang pas agar tidak berbenturan dengan kegiatan yang lain.

Pelaksanaan

Kendala Solusi

Beberapa pertemuan kelas bahasa Inggris harus diundur waktu pelaksanannya karena berbenturan dengan program lain.

Berkoordinasi dengan pihak sekolah dan para siswa untuk menentukan waktu yang tepat.

8. Anggaran Biaya

No Nama Item Harga Kuantitas Subtotal

1 Spidol Rp 7,000.00 2 Rp 14,000.00 2 Fotocopy Rp 300.00 105 Rp 31,500.00 3 Kertas origami Rp 5,000.00 4 Rp 20,000.00

Total Rp 65,500.00

(59)

F. Judul Program Sosial Budaya :

“Pemberian Kelas Pengenalan Komputer”

Latar Belakang

Komputer menjadi salah satu alat elektronik yang penting bagi kehidupan manusia. Terbukti dengan terus meningkatnya penggunaan komputer dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang biasanya dikerjakan oleh tenaga manusia, mulai tergantikan dengan adanya komputer sebagai penunjang. Selain itu, globalisasi yang terus berjalan dengan cepat juga menuntut seluruh masyarakat di dunia untuk berkembang. Semakin meningkatnya penggunaan komputer dalam kehidupan sehari-hari berbanding lurus dengan meningkatnya tuntutan untuk mengetahui dan menguasai komputer bagi masyarakat luas.

Pentingnya pengetahuan akan komputer perlu disadarkan sejak dini kepada para siswa di Sekolah Dasar, agar mereka memiliki bekal yang cukup sebelum terjun ke dunia yang lebih luas. Adanya kelas tambahan bagi siswa di SDN 1 Katung mengenai pengajaran komputer diharapkan dapat membantu para siswa mengenal komputer lebih jauh.

Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan program pengadaan kelas bahasa Inggris ini adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan komputer untuk penggunaan sehari-hari

2. Menanamkan minat serta untuk menyadarkan pentingnya komputer

Hasil yang Diharapkan

Adapun hasil yang diharapkan dari program KKN-PPM di Desa Katung ini adalah: 1. Siswa-siswi SDN Katung dapat menggunakan komputer

2. Siswa-siswi SDN Katung menyadari pentingnya komputer

Lingkup KKN PPM Unud 1. Kelompok Sasaran

(60)

2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN PPM a. Persiapan

1. Permohonan izin kepada Kepala Desa terkait pelaksanaan program pengenalan komputer.

2. Berkoordinasi dengan pihak sekolah berkenaan dengan pemberian pelajaran tambahan diluar jam sekolah.

3. Berkoordinasi dengan komite “Rumah Pintar” yang ada di Desa Katung terkait sarana dan prasana komputer yang dimiliki.

4. Menyiapkan materi serta sarana prasarana yang dapat mendukung terlaksananya program.

5. Membuat jadwal pelaksanaan program pengenalan komputer. b. Pelaksanaan Tahap Awal

1. Sosialisasi kepada para siswa-siswi SDN Katung mengenai adanya kelas pengenalan komputer setelah jam sekolah usai.

2. Mempersiapkan sarana komputer/laptop sebagai media pembelajaran. c. Pelaksanaan Tahap Akhir dan Evaluasi

1. Melakukan proses pembelajaran komputer melalui media interaktif dan pengenalan manfaat komputer serta fungsinya di SDN Katung.

2. Memberikan pengenalan komputer melalui video yang berkaitan dengan pendidikan, serta belajar mengetik teks yang sudah disiapkan menggunakan Microsoft Word.

Metode KKN PPM Unud 1. Persiapan

 Persiapan Lokasi

Lokasi yang dipilih untuk melakukan program kelas pengenalan komputer adalah di SDN Katung.

 Persiapan Materi

(61)

perangkat keras komputer beserta fungsinya, media pembelajaran interaktif melalui komputer, penayangan video yang berhubungan dengan pendidikan, pengenalan awal Microsoft Word.

 Persiapan Material  Laptop

 Daftar hadir para siswa

2. Pelaksanaan

Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah, dan berkoordinasi dengan komite “Rumah Pintar”, maka pemberian kelas pengenalan komputer dapat diselenggarakan dengan menggunakan sarana laptop masing-masing mahasiswa KKN. Kegiatan ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 4 Agustus 2016, dan 11 Agustus 2016 untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 SDN Katung.

3. Rincian Jadwal Kegiatan

No. Program Tempat Tim

(orang)

Waktu

(jam) Jumlah

1. Permohonan izin kepada Kepala Desa

Kantor Kepala Desa Katung

3 3 9

2.

Berkoordinasi dengan pihak sekolah serta orang tua murid berkenaan dengan pemberian pelajaran tambahan diluar jam sekolah.

SDN Katung 18 3 54

3.

Berkoordinasi dengan komite Rumah Pintar yang ada di Desa Katung terkait sarana komputer yang akan digunakan

Rumah

kediaman salah satu komite Rumah Pintar setempat.

(62)

4.

Menyiapkan materi serta sarana prasarana yang dapat mendukung terlaksananya program tersebut.

Posko KKN 18 5 90

5.

Pemberian kelas pengenalan komputer untuk anak SD

SDN Katung 18 6 108

Total 263

4. Monitoring dan Evaluasi Program

Nama Kegiatan Waktu Monitoring & Evaluasi Indikator Keberhasilan yang Diukur Catatan Perkembangan Kegiatan

Status Akhir Hasil Pemantauan dan

Keterangan

Pemberian kelas pengenalan

komputer

Minggu ke-III

Siswa SD bisa mengoperasikan komputer yaitu salah satunya adalah

mengetik.

Berhasil

5. Tempat dan Waktu Tempat Pelaksanaan

No. Institusi Tempat

1. SD Negeri Katung Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Waktu Pelaksanaan

(63)

6. Indikator Keberhasilan

Output: Siswa-siswi SDN Katung antusias mengikuti kelas pengenalan

komputer dengan tingkat kehadiran diatas 75% serta materi yang dibawakan melalui media interaktif mudah dipahami.

Outcome: Siswa-siswi SDN Katung dapat mengetahui manfaat komputer

serta mampu mengaplikasikan komputer sesuai dengan yang diajarkan.

7. Kendala Persiapan

Kendala Solusi

Sarana komputer sebagai media pembelajaran belum memadai di sekolah.

Berkoordinasi dengan pihak sekolah serta dengan komite “Rumah Pintar”, untuk mengetahui sarana komputer yang tersedia. Karena komputer yang tersedia tidak memadai, sehingga menggunakan laptop masing-masing mahasiswa untuk mengajarkan anak-anak agar dapat mencoba mengoperasikan laptop.

Pelaksanaan

Kendala Solusi

Siswa-siswi SDN Katung belum memiliki dasar dalam mengoperasikan komputer.

(64)
(65)

G. Judul Program Bidang Peningkatan Produksi :

“Pembinaan teknis pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jeruk beserta pemahaman dan edukasi mengenai alat pelindung diri yang tepat saat bekerja”

Latar Belakang

Desa Katung merupakan salah satu desa yang memiliki areal pertanian yang potensial untuk menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Letak geografis dan kondisi alam yang dimiliki desa Katung memberikan keuntungan tersendiri dalam pengembangan sektor pertanian dalam artian luas. Selain itu, kondisi tersebut juga sejalan dengan program pemerintah yang berupaya untuk menggencarkan kembali potensi perta

Referensi

Dokumen terkait

10 SHE Indonesia Banking School Jakarta 11 SHE Selamat Sri Kendal 12 SHE Widya Manggala Semarang 13 STMIK AKAKOM Yogyakarta 14 UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru 15

Mayoritas para pemilik industri dan para pekerja industri di sentral kampung logam ngingas sudah mempunyai wawasan dan pola pikir yang sangat maju, hal ini

Media yang dirasakan cocok oleh penulis untuk membahas tema ini adalah buku cerita bergambar (komik). Media cerita bergambar atau biasa disebut komik, merupakan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut era JKN di puskesmas Kabupaten Bantul tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa : Hasil perhitungan nilai rata-rata utilization rate

47 There are complex tradeoffs to be considered when designing energy harvesting circuits for WSNs arising from the interaction of various factors like the characteristics of the

Untuk itulah diperlukan keikhlasan untuk mau menerima tugas dengan lapang dada agar dapat mewujudkan kasih dari Sang Pencipta dengan didasari oleh motivasi

Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat banyak diciptakan peralatan-peralatan yang dapat membantu untuk memudahkan pekerjaan manusia, seperti pada perusahaan cat

[r]