• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan3 Presentasi Seminar Nasional Keuangan Mikro I IMFEA Jakarta 19 Juli 2017 Roberto Akyuwen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan3 Presentasi Seminar Nasional Keuangan Mikro I IMFEA Jakarta 19 Juli 2017 Roberto Akyuwen"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN KEBIJAKAN

INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

ROBERTO AKYUWEN

Analis Eksekutif Senior Bidang Pengembangan LKM, GDSK OJK dan Penasehat IMFEA

(2)

Lembaga yang independen yang mempunyai fungsi,

tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Otoritas Jasa Keuangan.

(3)

Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang

terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan

masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa

keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global

dan dapat memajukan kesejahteraan umum.

Mewujudkan terselenggaranya

seluruh kegiatan di dalam sektor

jasa keuangan secara teratur, adil, transparan dan akuntabel. Mewujudkan sistem keuangan yang

(4)

Lingkup Pengaturan dan Pengawasan OJK

4 PERBANKAN

PERASURANSIAN

PASAR MODAL

LEMBAGA JASA KEUANGAN

Pergadaian

Lembaga Penjaminan

LEMBAGA PEMBIAYAAN DANA PENSIUN

LEMBAGA JASA KEUANGAN

LAINNYA

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan

Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS)

OTORITAS JASA KEUANGAN

IKNB

Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

(5)

INKLUSI KEUANGAN

• Financial inclusion is defined as having an account with an

institution that provides a full suite of financial services and comes under some form of government regulation. Services include savings, money transfers, insurance or investment (Financial Inclusion Insights).

• Financial inclusion means that individuals and businesses

have access to useful and affordable financial products and

services that meet their needs transactions, payments,

savings, credit and insurance delivered in a responsible and

sustainable way (The World Bank).

• Inklusi Keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai

lembaga, produk dan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Otoritas Jasa

Keuangan – Peraturan OJK Nomor 76/POJK.7/2016).

(6)

JUMLAH PENDUDUK DUNIA YANG

BELUM TERLAYANI JASA KEUANGAN

153

214 238

266

467

642

0 100 200 300 400 500 600 700

Eropa Timur dan Asia Tengah Amerika Latin Cina Asia Tenggara Afrika dan Timur Tengah Asia Selatan

Juta Orang

K

aw

as

an

6

(7)

PERSENTASE PENDUDUK DEWASA DUNIA

YANG BELUM TERLAYANI JASA KEUANGAN

14%

17%

7%

21% 22%

19%

Eropa Timur dan Asia Tengah Amerika Latin

Cina

Asia Tenggara

Afrika dan Timur Tengah Asia Selatan

7

(8)

PELAKU UMKM DI DUNIA YANG

BELUM MENDAPATKAN KREDIT

8 52 53 51 48 51 49 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54

Amerika latin Afrika dan Timur Tengah

Eropa Timur dan Asia Tengah

Asia Selatan Asia Tenggara Cina

P E RS E N ( % ) KAWASAN

(9)

KESENJANGAN KREDIT

KEPADA PELAKU UMKM DI DUNIA

9 620 528 323 170 175 338 0 100 200 300 400 500 600 700

Amerika latin Afrika dan Timur Tengah

Eropa Timur dan Asia Tengah

Asia Selatan Asia Tenggara Cina

(10)

PANGSA PEMBAYARAN DIGITAL

DI BERBAGAI NEGARA

10 12 34 4 6 1011 11 11 14 1517 20 2022 3233 40 47 4749 5355 57 57 61 62 77 78

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Indonesia Rumania Cina Malaysia Meksiko Hungaria Polandia Brasil Jepang Korea Selatan Estonia Kanada Belanda Belgia Australia Persen (%) N e g a ra

(11)

POTENSI DAMPAK EKONOMI

KEUANGAN DIGITAL

(12)

PENETRASI TEKNOLOGI SELULER

(MOBILE)

DI DUNIA

12 77 87 95 95 95 96 97 98 99 99 99 99

0 20 40 60 80 100 120

INDIA NIGERIA BRASIL INDONESIA MALAYSIA RUSIA THAILAND CINA FILIPINA TURKI RUMANIA UKRAINA

Cakupan Jaringan (%)

N

e

g

a

(13)

PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA

13 132,7

juta orang

Jawa 86,3 juta

orang 65%

Sumatera 20,7 juta

orang 15%

Sulawesi 8,4 juta orang

6,3% Kalimantan

7,5 juta orang 5,8% Bali dan

NTB-NTT 6,1 juta orang

4,7% Maluku dan

Papua 3,3 juta orang

(14)

JENIS-JENIS LAYANAN KEUANGAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Mobile Banking

Internet Banking

Mobile Insurance

Online Insurance Premium Payment

Peer to Peer Lending (Peraturan OJK Nomor

77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam

Meminjam Uang Berbasis Teknologi

Informasi) yang ditetapkan pada tanggal 28

Desember 2016 dan diundangkan pada

tanggal 29 Desember 2016.

(15)

Indonesia’s Economic Pyramid

15

Upper Class:

>USD22.1 per day

Middle Class:

USD4.5 - USD22.1 per day

Poor :

< USD4.5 per day

Customer of Conventional Banking, Insurance and Capital Market Products

Potential Market of Microfinance

Source: World Bank estimates, Individual net income

(16)

16 360 Ethnic Groups

Speaking 719 Languages

Living on 6000 of 17,504 islands

118

Commercial Banks

1,644

Rural Banks
(17)

Kriteria sesuai UU No. 20/2008 ttg UMKM

Usaha Besar/Konglomerat :

• Kekayaan Bersih Lebih dari 10 M

• Hasil Penjualan/th Lebih dari 50 M

Usaha Menengah:

• Kekayaan Bersih > Rp 500 Jt s.d 10 M

• Hasil Penjualan/th > Rp 2,5 M s.d 50 M

Usaha Kecil :

• Kekayaan Bersih > Rp 50 Jt s.d 500 Jt

• Hasil Penjualan/th > Rp 300 Jt s.d 2,5 M

Usaha Mikro :

Kekayaan Bersih < Rp 50 Jt Hasil Penjualan/th < Rp 300Jt Tidak bankable

Jumlah±5.066 (0,01%)

Jumlah±52.106

(0,09%)

Data Kementerian KUKM 2014

Jumlah±654.222 (1,13%)

Jumlah UMKM ±57.900.787

Jumlah±57.189.393

(18)

KONDISI INKLUSI KEUANGAN

DI INDONESIA

32% penduduk dewasa Indonesia belum menabung

48% penduduk dewasa Indonesia

yang menabung di lembaga keuangan formal

20% penduduk dewasa Indonesia

yang memiliki rekening pada

lembaga keuangan formal

18

(19)

PERKEMBANGAN LITERASI KEUANGAN

DAN INKLUSI KEUANGAN DI INDONESIA

19

21,84

59,74

29,66

67,82

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Indeks Literasi Keuangan Indeks Inklusi Keuangan

In

d

e

k

s

Tahun 2013 Tahun 2016

(20)

DAMPAK KREDIT MIKRO

Permintaan Kredit Mikro

Meningkat

Persaingan AntarLembaga Jasa Keuangan

Meningkat

Penyaluran Kredit/Investasi

Meningkat

Usaha Ekonomi Meningkat

Kesempatan Kerja Bertambah

Pendapatan Masyarakat Meningkat

Kemiskinan dan Disparitas

(21)

KEUANGAN MIKRO TIDAK HANYA

KREDIT MIKRO

21

Keuangan Mikro

Intermediasi Keuangan

Kredit Mikro

Asuransi Mikro

Penjaminan Kredit

Intermediasi Sosial

Kearifan Lokal

Pendampingan

(22)

KENDALA AGUNAN

BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

Agunan tidak memenuhi aspek

legalitas Memiliki

agunan, tapi nilainya tidak cukup

Tidak memiliki

agunan

(23)

OPTIMALISASI PEMBIAYAAN MIKRO

Menjalankan tata kelola perusahaan/organisasi yang

baik (transparan dan akuntabel).

Memahami karakteristik mitra/nasabah secara

paripurna.

Mengenali dan menjalani rantai nilai (value chain)

secara lengkap.

Menyerap potensi risiko melalui beragam upaya.

Melakukan inovasi dan penyempurnaan secara

terus-menerus, termasuk implementasi teknologi informasi

(digital finance).

Melakukan pendampingan/inkubasi/peningkatan

kapasitas secara intensif dan kontinyu.

Menjalankan pemantauan dan evaluasi secara intensif

(24)

RANTAI NILAI

Input Produksi (bahan baku)

Proses Produksi

Pemasaran Produk

Produk I

Produk II

Produk ...

(25)

PRINSIP DASAR

PERLINDUNGAN NASABAH

Transparansi Perlakuan yang adil Keandalan

Kerahasiaan dan keamanan data

Penyelesaian sengketa secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau

(26)

PROGRAM-PROGRAM OJK

LAKU PANDAI

(Branchless Banking)

AKSI Pangan

JARING

Asuransi Mikro

AKSI Mikro Penjaminan Kredit

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Namun,dengan perkembangan South Beach Queen yang semakin banyak dikenal dikalangan pemuda pecinta sepeda fixie ini para anggota mulai memaknainya untuk kelanggengan

Namun kombinasi dari jarak tanam 15x20 cm dengan umbi utuh menunjukkan hasil tertinggi terhadap semua parameter yang diamati kecuali pada parameter panjang akar, jumlah

Produksi inovasi berlangsung dalam bentuk programa penyuluhan yang selanjutnya dihantarkan keluar organisasi (dari BP3K kepada kelompok tani).Aspek dan indikator

Namun banyak terjadi hal – hal yang di luar perkiraan seperti banyaknya penipuan-penipuan yang di lakukan oleh oknum yang menyebarkan bahwa bonus tsb dapat di

Jika niat kita masuk kerja agar setiap akhir bulan hanya untuk mengambil gaji maka tidak ada hasil yang dapat kita banggakan dari peran kita yang cukup besar

Dimensi pintu air ditetapkan berdasarkan debit yang akan dilewatkan melalui pintu. Untuk dimensi pintu drainase ditentukan berdasarkan elevasi muka air banjir di sungai, elevasi

Faktor-faktor kepuasan komunikasi yang akan dijadikan indikator adalah kepuasan pe- kerjaan, kepuasan ketepatan informasi, kepuasan dengan efisiensi berbagai saluran komunikasi,

Penulis akan menggunakan teori karakter dan karakterisasi yang dikemukakan oleh Jones, (1968). Teori ini digunakan penulis untuk mengetahui bagaimana karakter dari