• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS GUIDED PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL FISIKA BERBENTUK URAIAN PADA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPTIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS GUIDED PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL FISIKA BERBENTUK URAIAN PADA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPTIK."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS GUIDED PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL FISIKA

BERBENTUK URAIAN PADA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPTIK

Oleh Asih Sri Lestari NIM 10302241017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menghasilkan produk handout fisika berbasis guided problem solving yang layak digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan soal fisika berbentuk uraian pada pokok bahasan alat-alat optik. 2) Mengetahui peningkatan kemampuan siswa ditinjau dari ranah kognitif dalam memecahkan soal uraian setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan handout yang dikembangkan.

Guided problem solving yang dimaksudkan dalam dalam penelitian ini adalah pemecahan masalah berupa soal uraian fisika secara terbimbing yang dipandu oleh strategi-strategi penyelesaian soal yang disertakan pada setiap butir soal latihan. Materi dalam penelitian ini adalah alat-alat optik. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas X MIA. Objek penelitian ini adalah handout fisika berbasis guided problem solving yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan mengadopsi metode penelitian 4-D yang dikembangkan Sivasailam Thiagarajan (1974), yang memiliki tahapan meliputi difine, design, develope, dan disseminate. Namun dalam penelitian ini hanya dilaksanakan hingga tahap develope. Dalam tahap develope, desain awal produk divalidasi oleh dosen ahli, praktisi dan teman sejawat. Setelah itu direvisi, kemudian diujicobakan kepada siswa SMA N 2 Yogyakarta. Uji coba terbatas dilaksanakan pada 10 siswa kela X PMIA 1, sedangkan uji coba lapangan dilaksanakan pada siswa kelas X PMIA 2 di sekolah dan guru mata pelajaran yang sama.

Dari hasil pretest dan posttest siswa yang mengikuti pelajaran dengan handout yang dikembangkan, menunjukkan adanya kenaikan hasil belajar siswa yang diukur dari nilai standard gain, yaitu sebesar 0,57 yang termasuk dalam kategori “sedang”. Sedangkan rata-rata nilai respon siswa terhadap handout yang dikembangkan dalam aspek isi adalah 3,60 berkategori baik, aspek bahasa dan gambar 3,66 berkategori baik, aspek fungsi 3,52 berkategori baik, aspek tampilan 3,48 berkategori baik. Jika nilai keseluruhan aspek dirata-rata maka nilainya 3,56 sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan handout yang dikembangkan berada dalam kategori “baik”. Berdasarkan perolehan skor penilaian media tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa produk ini layak untuk selanjutnya digunakan dalam pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan ini se- harusnya bisa digunakan oleh SMA Negeri 1 Kuantan Hilir untuk bisa melaksanakan strategi- strategi organisasi yang sudah diprogramkan untuk menjadi sekolah unggulan

Peraturan Pemerintah Nomor 22 /1982 (Tata Pengelolaan Air) menetapkan tentang dasar untuk pengelolaan daerah aliran sungai termasuk persyaratan untuk rencana keseluruhan

3. Capital merupakan keadaan keuangan secara umum, yang diukur dari hasil analisis rasio keuangan perusahaan. Collateral merupakan jumlah aktiva yang dijadikan jaminan

Gambar 8 menunjukkan bahwa rata-rata laju produksi hidrogen berbanding lurus dengan rata-rata produkivitas hidrogen yang dihasilkan pada setiap perbandingan, dimana semakin

untuk harvest adalah cash flow maksimum yang mampu dikembalikan dari investasi di masa lalu. Dalam mengukur perspektif keuangan, manajemen perusahaan dapat menggunakan

PPN. Surat permintaan pemindahbukuan pembayaran PBB Fanas Bumi. Surat permintaan pemindahbukuan penggantian bonus produksi Panas Bumi. Rekening koran harian Rekening

Model Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, proses dimana peserta didik melaksanakan kerja

dikembangkan ketujuh negara emerging economies anggota G20. Terdapat sejumlah negara yang telah mengembangkan agensi sebagai suatu legal entitas yang bersifat