A n d r i, NIM. 035020214. Pengaruh Strategi Pembelajaran Modul dan Motivasi Berprestasi Terbadap Hasil Belajar Matematika Warga Belajar I<.ejar Paket B Setara SMP Di SKB Binjai. Tesis. Medan : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2007.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetabui perbedaan pengaruh strategi pembelajaran modul terbadap basil belajar matematika, mengetabui perbedaan pengarub motivasi berprestasi warga belajar terbadap liasil belajar matemattka, dan untuk mengetabui interaksi antara strategi pembelajaran modul dan motivasi berprestasi terbadap basil belajar matematika warga bela jar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dan dilakukan di SKB Binjai. Total populasi dalam penelitian ini berjwnlah 77 orang dan sebagai sampel berjumlab 38 orang yang diambil dengan cluster random sampling, terdiri dari 20 orang warga belajar kelas 1-B Kejar Paket B Setara SMP yang mendapat perlakuan strategi pembelajaran mooul dengan urutan penyajian UCL dan 18 orang warga belajarkelas 1-C Kejar Paket B Setara SMP yang mendapat perlakuan strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian LUC. Untuk menguji bipotesis, basil belajar yang digunakan adalah basil belajar matematika warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan basil belajar matematika warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi rendali. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalab statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inferensial menggunakan Anava 2 jalur. Sebelum Anavc. 2 jalur digunakan, terlebib dabulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji bomogenitas dengan uji Barrlett.
Instrumen penelitian basil belajar matematika menggunakan tes basil belajar berbentuk tes pilihan berganda dengan empat piliban altematif dan memiliki reliabilitas 0,896 menggunakan rumuS" Spearman Brown. Untuk memilahKan warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendab menggunakan angket motivasi berprestasi berjumlah 26 butir dan memiliki reliabilitas 0,932 menggunaka&mmus Spearman Brown.
Basil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa basil belajar matematika warga belajar yang diajar dengan strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian LUC lebib tinggi dari pada urutan penyajian UCL. Hal ini ditunjukkan oleb Frutung =
5,196 > Fo,osc1•34) = 4,13 pada taraf signifikan a = 5 %. Hasil belajar matematika warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi tinggi lebib tinggi dari pada warga belajar yang memiliki motivasi berprestas · rendah. Hal ini ditunjukkan oleb Frutung = 22A07 >
Fo,os(1,34) = 4,1~ pada taraf signifikan a = 5 %. Dan terdapat interaksi antar_a strategi
pembelajaran modul dan motivasi berprestasi warga belajar terbadap basil belajar matematika warga belajar Kejar Paket B Setara SMP. Hal ini ditunjukkan oleb Frntuns =
ABSTRACT
A n d r i, NIM. 035020214. The effect of a Module Learning and Achievement
Motivation Strategy to Math Performance on Pupils in study Group of Package B Equals SMP on SKB Binjai School. Thesis Medan : Master Program State University ofMedan. 2007.
The objective of this study is to know the difference of a module learning strategy to the performance in math, to know the difference of the effect motivation for achievement. on pupils to the pe ormance in math as well as, and to m ow the interaction between a module learning strategy and motivation for achievement to the performance of math on pupils.
This study constitute an experime~ t queasy research and conducted at SKB
Binjai school. Total population to this study comprised 77 persons and as sample with sums 38 persons taken by cluster random sampling, consisted of20 persons as pupils of grade I-B study group Package B Equals SMP Jevel that got a module learning treatment strategy in a presentation order by UCL (Test Deseription) and 1:-8 person studying grade 1-C study group Package B Equals SMP level that got a module learning treatment strategy in a presentation order by LUC (Descrition Test)_, To prove the hypothesis, the studying performance adopted was the performance in Math on pupils having a highly performance and the perfolll)ance in Math on pupils having a lower motivation for performance. A statistic applied an Anava 2 lanes. Before applying Anava 2 lanes, there was conducted an analysis data requirement test prior namely a normality with biliefors test and homogeneity test with BaFrlett test.
The instrument of study in Match performance adopted a certain performance test such form a multiply choice test with a four alternative chosen and have reliability 0.896 used a Spearman Brown formulation. There separate those pupils
having-a highly motivated for performance and lower motivated for performance used a
questionnaire motivation for performance totally 26 items and have reliability 0.932 with applying Spearman Brown formula.
The result of testing hypothesis showed that he performance on_math to
pupils based teaching with a module lear ·~ing strategy witfi a presentation order LUC is
higher than as presented order UCL. This figured with a Fcount = 5.196 > Fo.o5(1 ,34) =
4.13 on a significant level a= 5%. The performance in Match to pupils having a highly
motivated for performance-got a higher than the pupils having~ lower motivated fOr
performance. For this is indicated by Fcount = 22.407 > Foos{J ,34) = 4. 13 on a significant
value of a= 5%. There is found an 'nteraction between a module learning strategy and
performance metivated of pupils to the performance on M ath to those pupils · n study
group of Package B Equals to SMP level. This indicated with Fcount = 7.272 > Foo5(1 ,34)
= 4.13 on a significant value of a= 5%. With a further test using Scbeffe test proved
that the pupils as taught by using a module learning strategy with a presentation order of LUC has higher its performance compared to using a presentation order of UCL. Whereas the pupils having a lower motivated for performance has a higher performance mark when they got learning with a module learning strategy with a presentation order ofUCL compared to a presentation order by LUC.
BAB I : PENDAHULUAN A B. C. D. E. F.
BAB II : KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS ~t 1
A. _Deskripsi Teoritis ... .... ... ... ... . ~
1. Hakikat Belajar dan Hasil Matematika Kejar Paket B
s
Setara SM£ ... ... .. ... ... ... . 2. Hakikat Startegi Pembelajaran ... .. ...
?.' ...
.
1r
3. Hakikat Strategi Pembelaj aran Modul ... .. .. .. ... ..3.1. Strafegi Pembelajaran Modul Dengan U rutan Penyaj ian LUC ... ... ... .... .. .. .. ... ... ·.. .. It
1 3.2. Strategi P~l ajaran Mo3ul .Dengan Urutan
Penyajian UCL ... .. .. ... .. ... .. ... ... ... ... . .. .. . ... .. -;-' 4 . H akekat Motivasi Berprestasi Dalam Pembelajaran ..
~t~-B. Penelitian Yang Relevan .. ... .. ... ... ... ... .. .... . .. C. Kerangka Berpikir ... .. ... ... .. ... .. .. . .. I. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran M odul
Dengan U rutan Penyajian LUC dan UCL Terhadap Hasil Belajar Matematika Warga Belajar ... .. ... ... .. Iii
2. Perbedaan Pengarilh Motivasi Berprestasi Tinggi dan ~
s
Motivasi Berprestasi Rendah Terhadap Hasil Belajar Matematika Warga Belaj ar ... ... .... .. ... .... ... .... .. . 3. Interaksi Antara Startegi P.embelajaran Modul dan
Motiva s ~ Berprestasi Terhadap Hasil Belajar
Matematika Warga Belajar ... .. .. ... ... ... ... ... ... .. . D . Perumusan Hipotesis ... .. ... ... ... ....
,_____..
~ ... ~~ .. (.. .... ... . .VI XI
~
1
9 101
12 )
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A Tern pat dan Waktu Penelitia ... .
~: ~~~:,r;:~~;~~~;n
d~ -;:~~ ik·P~~~
~~bii~~-s~~
~i··::::
~
D. Desain Penelitian ... .... ... ... ... ... . ~
E. VariabeLPeneljtian dan Definisi Operasional ... ~ .... .. ~
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... :~ .... .. ~ .
G. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... .
H. Teknik Analisis Data ... .
_,
~
BAB IV : "HASIE PENELITIAN
NEe~
~
~
A. Deskripsi Data ... ...
~
... .1. Skor.Hasil Belajar Matematika pada Kelompok LUC
dan UCL ... .... ... .. .. ... ... ... . 2. Skor Hasil Belajar Matematika Untuk Kelompok Motivasi BeJ::prestasi Tinggi dan Rendah ... ... .
Skor Hasil Belajar Matematika -arga Belajar
Kelompok LUC lfntuk Warga Belajar Yang
49 49 50 51 53 55 59 60 63 63
)
)
Bermotivasi Berprestasi Tinggi dan Rendah ... .... .. . 4. Skor Hasil Belajar Matematika Warga Belajar
Kelompok UCL Untuk Warga Belajar Yang Bermotivasi Berprestasi Tinggi dan Rendah ... ... ..
Pengujian Persyaratan Analisis ... ... .... .... ... CJN1
70
c)
74
78 78 81
1. Pengujian Normalitas Data ... ~ ... ~
2 p . enguJtan omogemtas anans ... .. H ·
v·
..--
~sPengujian Hipotesis ... ... .. .. ... ... .. . 1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Modul
Terh~d a p Hasil Belajar Matematika Warga Belajar ..
2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Berprestasi Warga
83
84
Belajar Terhadap Hasil Belajar matematika .... ... Nl 84
Interaksi Aritar Starategi Pembelajaran Modul dan
Motivasi Berprystasi Warga Belajar dalam ~
Memberikan Pengaruh Terhadap Hasil Belajar Matematika ... ... ... ... ... . Diskusi Hasil.Penelitian ... .. .. .. ... .. ... . . 1. Perbedaan Strategi Pembelajaran Modul dengan
urutan penyajian UCL dan Strategi Pembelajaran Moaul denganurutan penyajian LUC ... ... .. 2. Perbedaan Hasil Belajar Warga Belajar yang
Memiliki Motivasi BeJ]Jrestasi Tinggi dan Warga Belajar yang memiliki Motivasi Berprestasi Rendah 3. Interaksi Antara Strategi. fembelajaran Modul dan
Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar
matematika ... ... ... ... ... . .
Keterbatasan Penelitian ... ... . / ~ CJ 0 / ... .
viii
100 104
DAFTAR TABEL
...,._
~
~
~
~
NO.
'~\/~
r''~-~
TABEL NAMATABEL HALAMAN
1 Rata-Rata Hasil belajar Kejar Paket B Setara SMP 5 Kelas I Semester I (ganjil) T.A 2005/2006 SKB Binjai
Analisis Materi Pelajaran Matematika Kelas I Kejar
.
2 ,_PaketB 20
3 I Tahap-Tahap Pelaksanaan Urutan Penyajian LUC .. 33 ~ 4 Tahap-Tahap Pelaksanaan Urutan Penyajian UCL 35
5 Perbedaan Starategi Pembelajaran Modul Dengan 44
Urutan Penyajian I :.
6 Sampel Ontuk Desain Penelitian Eksperimen c / 51
7 Rancangan Faktorial 2 x 2
..
52 ;8 ~ Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika ; 56 ...
9
'
Kisi-Kisi Instrumen Angket Motivasi Berprestasi ,! 57 ~10 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Warga 63
Belajar Untuk Kelompok LUC
_.:,
~I
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Warga :"' ~
11 65
Belajar Untuk Kelompok UCL J c,)
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil ~!.ajar Warga _,..(
12 67
Belajar Kelompok Motivasi Berprestasi Tinggi ~ ...
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Warga ,I ':.
13 69
Belajar Kelompok Motivasi Berprestasi Rendah
,.
... Daftar Distribusi Frekuensi Frekuensi Skor Hasil14 Belajar Matematika Warga Belajar Untuk Kelompok 71 ~~
LUC Motivasi Berprestasi Tinggi
.
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar
15 Matematika Warga elajar Untuk Kelompok LUC 73
~
Motivasi Berprestasi Rendah .
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar ~
I\
L6 Matemat\ka Warga Belajar Bntuk Kelompok UCL 75 ~ cMotivasi Berprestasi Tinggi
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar j
17 Matematika Warga Belajar Untuk Kelompok UCL 77
...r
- Motivasi Berprestasi Rendah "'
18 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Kenormalan
'
~ 79 :.c.~ 9 Ringkasan Anava Faktorial2 x 2 '
I r• 83
20 RangkumanJ-Iasil Uji Lanjutan Dengan Uji Scheffe \' 86 '
-21 Ringkasan Uji Scheffe Berdasarkan Skor Rata-Rata 87
Antar Kelompok
-
C,)NO.
J
GAMBAR NAMA GA~BAB.
2
3
4
5
6
8
9
10
Tahap - Tahap Pelaksanaan Penyajian LUC
Tahap - Tahap Pelaksanaan Penyajian UCL
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar War a Bela·ar Untuk Kelom k UCL
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Warga Belajar Kelompok Motivasi Berprestasi Tin i
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar
Cl- Warga Belajar Kelompok Motivasi Berprestasi
Rendah
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Warga Belajar 'Untuk Kelompok LUC Motivasi Be restasi Tin ·
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Warga Belajar Untuk Kelompok LUC Motivasi Be restasi Rendah
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Warga Belajar Untuk Kelompok UCL Motivasi Be restasi Tin i
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika Warga Belajar Untuk Kelompok UCL Motivasi Be restasi Rendah
Grafik Garis Skor Rata-Rata Hasil Belajar Warga Bela·ar Pada Tia Kelom ok
X
[image:7.595.92.491.129.727.2]DAFTAR LAMPIRAN
~ ~ NEG sNEc~ t~-S NEe
NO.
...
,~\~
NAMA LAMPmAN
rrr -'~'1
HALAMANLAMP IRAN
1 !-=- lnstrumen Tes Hasil Belajar Matematika ~I 110
2 KWici Jawaban In strum en Tes Hasil Bela jar 116
...
-
.Matematika ~ -,...---3 ~ Angket Motivasi Berprestasi
...:-;
~ .117
~ '
Modul 1 HimpWian dan Diagram Venn Dengan
4 Urutan Penyajian UCL (Uraian, Contoh dan 121
c
~ - ~ c - ;; Latihan)
Modul 1 HimpWian dan Diagram Venn Dengan
5 (J
Urutan Penyajian LOC (Latihan, Uraian, dan 172 ,.r
- ,_Contoh)
6 Skor Hasil Uji Coba Jnstrumen Angket Motivasi 222
Berprestasi Warga Belajar ~
)
Anal isis Validitas dan Reliabilitas Uji Cob a I
j
7 lnstrumen Angket Motivasi Berprestasi Warga 224 ~
Bel ajar tl
c. Skor Hasil Uj i Coba Instrumen Tes Hasil Belajar
'
/
8
-:Matematika Warga:Belajar 229
Anal isis Validitas Dan Reliabilitas Uji Coba
9 Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Warga 231 ~-
I\.
I Belajar.
I
10 Data Prime.r Skor Motivasi Berprestasi dan Hasil 239 Belajar Warga Belajar
11, ,_ Data Primer Skor Irasil Belajar Sampel Penelitian 240
~ ·=- ·- - - ~
12 ~ .Perhitungan Statistik Dasar 241
13 Pengujjan Persyaratan Normalitas dan Homogenitas 246
'
Data Primer14 Perhitungan Analisis Varians 2 X 2 r~~'~
;J
25815 Pengujian Lanjutan D€ngan Uji Scheffe
eo;/
' 262 '
--
,_
--
-16 Surat Izin Melakukap Penelitian Lapangan ... 265
...
17 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
... ,0
- ~ 266
""
'18 ~ Riwayat Hidup -.,;.,.~
:.::..
~Jl
i. ,_ <...:-· __::,' a
~ 267PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Soeparman (1995) !@njelaskan bahwa Eendidikan Nasiona adalah
usaha. sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di
luar sekolah, berlangsung sejak sebelum lahir sampai mati, sesuai dengan dasar,
tuj uan serta norma-norma yang berlaku pada bangsa atau negara itu. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3, menyebutkan bahwa Pendidikan
Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
man usia. yang beriman dati bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. c
Usaha untuk mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan nasional
tersebut dapat ditempuh dengan penyelenggaraan ndidikan yang dilaksanakan
melalui 3 (tiga) jalur pendidikan, yaitu jalur pendidikan formal jalur pendidikan
non-formal, dan ja ur pendidikan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya. Pendidikan fortl,lal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
,,
beijenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
2
Pada Bab VI Pasal 26 ayat (I) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan "Nasional menyebutkan bahwa pendidikan non-formal diselenggarakan
bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi
sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam
rangk:a mendukung pendidikan sepanjang hayat. Sadulloh (200 1) menyatakan
bahwa pendidikan luar sekolah merupakan bagian ( cabang) dari ilmu pendidikan
berangkat dari asumsi, bahwa manusia pada hakekatnya adalah makhluk ruhaniaQ
yang roenjasmani, yang kehadirannya ke dunia tidak terlepas dari kudrat dan
irodat Ilahi sebagai Pencipta. Pendidikan non-formal adalah semua usaha sadar
yang dilakukan untuk membantu perkembangan kepribadian serta kemampuan
anak dan orang dewasa di luar sistem pendidikan formal melalui pengaruh yang
sengaja dilakukan dengan beberapa- sistem dan metode penyampaian. Pendidikan
non-formal merupakan salah satu jalur pendidikan pada sistem pendidikan
nasional yang bertujuan antara lain untuk memenuhi kebutuhan belajar
masyarakat yang tidak dapat dijangk:au dan dipenuhi oleh jalur pendidikan sekolah
formal. Pendidikan non-formal memberikan berbagai layanan pendidilCan untuk
semua agar setiap warga negara memperoleh pendidikan sepanjang hayat yang
sesuai dengan tuntutaiL dan perkembangan zaman. Selanjutnya pada Bab VI Pasal
26 ayat (3) UU RI No . 20 l'ahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan pula bahwa pendidikan non-formal ..meliputi pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini ptmdidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan- kerj a, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
Salah satu bidang pendidian non-formal seperti pada kutipan di atas
adalah pendidikan kesetaraan yaitu program pendidikan non-formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum setara SDIMI, SMP/MTs, dan SMA!MA
yang mencakup program Paket A, Paket B, dan Paket C. Depdiknas (2004)
menyatakan bahwa pendidikan kesetaraan berfWigsi mengembangka potensi
peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan akademik dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan menjamin pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan bagi warga masyarakat yang ingin memperoleh layanan
pendidikan dasar dan menegah melalui jalur non-formal, Direktorat Pendidikan
Masyarakat Diijen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan
Nasional telah mengembangkan prQgram Kejar Paket A Setara SD, Kejar Paket B
Setara SMP, dan Kejar Paket C Setara SMA. ~CI-s NEe~~
~ Program Kejar Paket B Setara SMP yang telah dilaksanakan sejak tahun
anggaran 1994/1995 adalah program lanjutan dari Kejar Paket A Setara SD yang
hasil pendidikannya dihargai setara dengan hasil pendidikan formal tingkat SMP
setelah mengikutipenilaian basil belajar tingkat nasional. Pengertian setara adalah
bahwa lulusan program Paket B diakui sama dengan lulusan SMP. Pengakuan
lulusan berkaitan dengan kualitas kel uaran (out put). Kualitas lulusan berkaitan
dengan berbagai input seperti isi program, lama belajar, dan strategi penyampaian.
Kesetaraan dalam hal ini diartikan oleh Dirjen Diklusepora (1 995) bahwa ; (1)
materi pokok.inti yang diberikan di SMP juga diberikan _pada program Paket B
Setara SMR, ( 2) materi SMP menjadi swnber/dasa untuk materi program..Paket B
4
mempunyai pengakuan yang sama dengan lulusan SMP. Dirjend PLSP Depdiknas
(2004) menyatak:an bahwa program Paket B berfungsi untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang setara dengan SMP, kepada
peserta didik yang karena berbagai hal tidak dapat bersekolah, sehingga dapat
meningkatkan partisipasi SMP bagi kelompok usia 13 - 15 tahun, dan
memberikan akses terhadap pendidikan setara SMP bagi orang dewasa sesuai
dengan potensi dan kebutuhannya. Hal serupa juga ditegaskan dalam Pasal 26 ayat
(6) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwa basil pendidikan non-formal dapat dihargai setara dengan
basil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan. Disamping sebagai salah satu upaya
untuk menunjang program pendidikan dasar 9 tahun, juga merupakan program
layanan pendidikan bagi masyarakat pada pendidikan non-formal yang karena
suatu hal tidak dapat mengikuti atau melanjutkan pendidikan di sekolah formal
setingkat SMP. Program Kejar Paket B Setara SMP ditujukan ba · warga
masyarakat yang karena keterbatasan sosial, ekonomi, waktu, kesempatan dan
geografi tidak dapat mengikuti pendtaiklafi di SL TP. Dengan demikian pada
pelaksanaannya perlu dipilih strategi yang tepat agar memungkinkan bagi warga
belajar untuk tetap dapat mengikuti pendidikan meskipun terdapat ber;bagai faktor
keterbatasan tersebut.
Kebijakan yang selama ini dikembangkan oleh Dirjen Pendidikan Luar
Sekolah a.o Pemuda adala .dengan mengembangkan strategi pembelajaran
..
suatu pendekatan pembelajaran mandiri yang berfokuskan penguasaan kompetensi
dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan wak1:u tertentu sesuai
dengan potensi dan kondisinya. Pembelajaran dengan modul ini dilaksanakan
dengan salah satu alasan adalah guna meningkatkan efektivitas pembelajara~
tanpa harus melalui tatap muka secara terartur karena kondisi geogra_fis_, sosial,
ekonomi, dan situasi masyarakat. Modul disusun berdasarkan kurikulum dan
Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Paket B yang disusun berdasarkan
kurikulum SMP tahun 1994, serta bahan belajar keterampilan dan pelengkap
lainnya disusun berdasarkan muatan lokal. Meskipun demikian berdasarkan hasil
ujian semester I (ganjil) Kejar Paket B Setara SMP kelas I (satu) tahun pelajaran
2005/2006 di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Binjai, nilai rapor rata-rata hasil
belajar mata pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata
"
6
Rendahnya rata-rata hasil belajar matematika tentu banyak faktor yang
mempengaruhinya. Namun secara garis besar aktor-faktor tersebut dapat
dikelompokkan menj adi dua bagian yaitu (aktor eksternal dan faktor internal.
Thonthowi (1993) menjelaskan secara keseluruhan yang termasuk faktor-faktor
eksternal adalah bahan belajarLstrategi mengajar, media pendidikan, dan situasi
lingkungan. Sedangkan faktor-faktor internal adalah kesehatan badan,
kesempumaan badan, motivasi, berpikir, intelegensi, sikap, dan perasaan dan
emosi. Berdasarkan hal tersebut salah satu diantaranya yang merupakan faktor
ekstemal aaalah strategi pem6e ajaran yang dilaksanakan oleh tutor. Sedangk.an
yang merupakan faktor internal salah satu di antaranya adalah motivasi berprestasi
warga belajar. Hal serupa ditegaskan oleh Irawan, Suciati dan Wardani (1997)
yang menyatakan bahwa keberhasilan studi arga belajar dipengaruhi oleh
banyak faktor yang berasal dari dalam dan luar warga belajar. Faktor luar
misalnya fasilitas belajar, cara mengajar tutor, sistem pemberian umpan batik, dan
sebagainya. Faktor-faktor dari dalam warga belajar mencakup kecerdasan, strategi
belajar, motivasi, dan sebagainya. ~
h~ Berbagai altematif yang dilakukan untuk meningkatkan basil belajar
matematika di antaranya, berdasarkan pengamatan peneliti, di
kelompok-keldmpok belajar Kejar Paket B Setara SMP di ,K.otamadya Binjai, khususnya
pada mata pelajaran matematika strategi pembelajaran yang sering diterapkan oleh
tutor adalah strategi pembelajaran modul dengan tutorial secara klasikal, dimana
tutor menjelaskan materi pembelajaran yang terdapat di dalam modul dan
contoh-contoh ke ada warga belajar secara klasikal serta diakhiri dengan menyJ:l.esaikan
antara berbagai strategi pembelajaran yang sudah digunakan adalah strategi
pembelajaran yang berupa UCL (uraian, contoh
dap
latihan) atau LU'C {latihan,uraian dan contoh). Perbedaan dari kedua strategi ini terletak pada pemberian
latihan yang dibeda:kan, satu model latihan diberikan diakhir penyajian dan satu
bentuk lagi latihan diberikan diawal pertemuan. ~ ~
/J..
Depdiknas (2004) menjelaskan bahwa fungsi pembelajaran modul adalahootuk memastikan semua peserta didik me_nguasai kompetensi yang diharapkan
dalam suatu materi ajar sebelum pindah ke materi ajar selanjutnya melalui
pembelajaran mandiri. Hasil wawancara dengan beberapa tutor mata pelajaran
matematika di kelompok belajar hal ini dilakukan karena dalam proses
pembelajaran dengan modul tidak sernua warga belajar mameu mempelajari
materi pelajaran matematika secara mandiri karena matematika merupakan jenis
ilmu yang khusus rnernbicarakan rnasalah-masalah yang berkaitan dengan ide-ide
abstrak dan tidak sernua warga belajar memiliki kesadaran dan mau belajar secara
mandiri, rnereka perlu bimbingan dan motivasi dalam mernpelajl¢ materi yang
terdapat --dalam rnodul. Hal ini sejalan dengan -penjelasan Sidi (20()1) yang
menjelaskan bahwa pelajaran Matematika dan IP A merupakan _pelajaran yang
banyak rnelatih nalar atau logika seseorang. Dengan demikian rnemerlukan latihan
yang banyak. Dengan terlatihnya cara berpikir yang sistematis dan logis maka
warga belafar akan belajar dan terbiasa rnernecahkan persoalan yang dihadapi.
f
$
Sehubungan dengan uraian dj atas, rnaka dalarn penelitian ini upayauntuk rneningkatkan basil belajar matemati ka warga belajar Kejar Paket B Setara
SMP diusulkan dengan me ny~jikan strategi pembelajaran modul yang komponen
8
dengan urutan penyajian LUC dan urutan penyajian UCL, sedangkan kondisi
pembelajaran yang berhubungan dengan karakteristik warga belajar melibatkan
tingkat motivasi berprestasi. Berkaitan dengan karakteristik warga belajar, Dembo
dalam Hambali (2004) menyatakan bahwa, salah satu variabel yang paling
berpengarUh terhadap hasil mbelajaran adalah k:arakteristik siswa termasuk
tingkat motivasi berprestasi. ~~... ~~... ~~ ...
Kajian tingkat motivasi berprestasi dalam penelitian ini terbatas pada
tinggi rendahnya motivasi berprestasi yang terlihat dalam prilaku subyek, seperti :
harapan untuk sukses, kekhawatiran akan gagal, kompetisi dan bekerja keras.
Hasil belajar yang diperoleh warga belajar merupakan hasil pembelajaran yang
tidak terlepas dari prilaku yang ditunjukkarmya. Dengan demikian kelompok
warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi tinggi diduga akan memperoleh
hasil belajar matematika yang berbeda dengan kelompok warga belajar yang
motivasi berprestasinya rendah. Begitu juga dengan penerapan komponen strategi
pembelajaran yang berbeda dalam penelitian ini, diduga akan memberi pengaruh
yang berbeda terhadap hasil belajar matematika WArga belajar. Jadi ~mberian
kom'ponen strategi pembelajaran modJ.ll dengan urutan penyajian LUC dan urutan
penyajian UCL yang diduga akan dapat meningkatkan hasil belajar matematika
warga belajar merupakan kajian utama penelitian ini, yaitu untuk mendeslcrjpsikan
faktor kemengapaan penyebab komponen-komponen 1m unggul untuk
meningkatkan hasil belajar matematika warga belajar. Hal ini penting dilakukan
karena merupakan usaha pengkategorian komponen strategi mana yang sebaiknya
dikategorikan mana yang unggul untuk meningkatkan hasil belajar, maka temuan
ini dapat bergWla untuk perbaikan tindakan instruksional.
{f
Secara operasional penelitian ini akan mengkaji pengaruh strategipembelajaran modul dan karakteristik warga belajar terbadap basil belajar
matematika warga belajar ~da Kejar Paket B Setara SMP di SJ:QLBinjai.
Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan ada tidaknya interaksi antara
komponen strategi yang berbeda dalaJV kegiatan belajar n;tengajar dan tinggi
rendahnya tingkat motivasi berprestasi terhadap basil belajar matematika warga
Berbagai kebijakan telah dilakukan oleb penyelenggara program Kejar
Paket B Setara SMP Wltuk meningkatkan hasil belajar matematika warga belajar,
salab satu diantaranya adalab menerapkan starategi pembelajaran modul dengan
memperbatikan urutan penyajian. NamWl masib banyak faktor yang
mempengarubi basil belaja arga belajar terutama pada mata pelajaran
matematika. Dari berbagai masalab yang dihadapi berdasarkan uraian latar
belakang di atas, diperkirakan sebagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar
matematika warga belajar dapat diidentifikasikan sebagai berikut : ( 1)
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi basil belajar matematika pada Kejar Paket B
Setara SMP? (2) Bagaimanakah sistem pembelajaran pada Kejar Paket B Setara
SMP? (3) Apakah strategi pembelajaran modul mempengarubi hasil belajar
materna ika warga bela jar? ( 4 Apakah strategi :gembelajaran modul dengan
c.
10
belajar? (5) Apakah strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian UCL
dapat mempengaruhi hasil belajar matematika warga belajar? (6) Strategi
pembelajaran modul manakah yang l€bih tepat diterapkan pada pengajaran mata
pelajaran matematika gada Kejar Paket B Setara SMP? (7) Apakah motivasi
berprestasi warga belajar akan dapat mempengaruhi hasil belajamya? (8 Dengan
strategi pembelajaran yang oerbeda apakah has-il bela jar warga belajar juga akan
berbeda? (9) Dengam motivasi berprestasi yang berbeda apakah hasil belajar akan
berbeda bila warga belajar diajar dengan strategi pembelajaran yangberbeda? (10)
Urutan penyajian manakah antara LUC dan UCL yang cocok untuk iterapkan
pada warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi yang berbeda? (11)
Adakah interaksi antara strategi pembelajaran modul dengan motivasi berprestasi
warga belajar?. ~ ~
~~sNEc~
-::>
0 Bertitik tolal<: dari Jatar belakang dan identifikasi masalah yang cukup
luas di at-as: untuk memberik-an ruang lingkup yan :jelas pada pembahasan dan
untuk lebih efektif dan efisiennya penelitian, maka masalah dalam penelitian ini
ak-an dibatasi sebagai berikut : (1) Strategi pembelajaran yang dilakukan adalah
strategi pembelajaran modul dengan tutorial secara klasikal dengan urutan
penyajian LUC dan urutan penyaj ian UCL yang dibimbing oleh tutor. (2)
Motivasi berprestasi adalah motivasi berpretsasi warga belajar dalam mempelajari
materi mata pelajaran matematika dengan strategi pembelajaran modul dengan
urutan penyajian LUC dan urutan penyajian UCL. (2.) Hasil belajar warga belajar
bentuk skor setelah mendapat perlakuan dengan strategi pembelajaran modul
dengan urutan penyajian LUC dan urutan penyajian UCL. ( 4) Hasil bela jar
matematika yang diteliti adalah hasil belajar warga belajar kelas I semester I
(ganjil) Kejar Paket B Setara SMP tahun pelajaran 2006/2007 di SKB Binjai,
yaitu dalam kawasan kognitif J1ada tingkat pengetahuan (C1), pemahaman (C2),
D. Perumusan Masalab
h:
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dalampenelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah basil belajar matematika warga belajar yang diajar dengan strategi
pembelajaran modul dengan urutan penyajian LUC lebih tinggi dari pada
urutan penyajian UCL?
2. Apakah basi belajar matematika warga belajar yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi lebih tinggi dari pada warga belajar yang memiliki motivasi
berprestasi rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran modul dan motivasi
berprestasi warga belajar terhadap basil belajar matematika warga belajar
12
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tuj uan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan basil belajar matematika warga belajar Kejar
Paket B Setara SMP yang diajar dengan strategi pembelajaran modul dengan
urutan _Qenyajian LUC deQgan urutan penyaj ian*UCL.
2. Untuk mengetahui perbedaan basil belajar matematika warga belajar Kejar
Paket B Setara SMP yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan
motivasi berprestasi rendah.
0
c)
0 03. Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran modul
dengan motivasi berprestasi warga belajar terhadap basil belajar matematika
warga belajar Kejar Paket B Setara SMP.
UNIME~ ~
F. Manfaat Penelitian
~
~ Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bet;manfaat bagi bida:qg
pendidikan non-formal pada penyelenggaraan program kesetaraan yaitu Kejar
Paket B etara SMP pada umumnya dan mata pelajaran matematika khususnya,
baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis diharapkan dapat
menambab khasanah ilmu pengetahuan K.bususnya teori-teori yang berkaitan
dengan strategi pembelajaran modul dan hubungannya dengan motivasi
berprestasi warga belajar serta sebagai kerangka acuan metode peneliti an tentang
pembelajaran yang sejenis. Secara praktis diharapkan dapat memberikan
informasi dalam mengambil kebijakan agar diperoleb basil belaJar yang baik pada
mata pelaj.aran matematika di Kejar Paket B Setara SMP SKB Binjai. Selanj utnya
dengan urutan penyajian LUC dan urutan penyajian UCL dalam proses belajar
mengajar yang berguna untuk memperbaiki proses belajar mengajar, dan
selanjutnya dapatmeningkatkan hasil belajar warga belajar pada mata pelajaran
matematika di samping penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
informasi ada tidaknya pengaruh motivasi berprestasi warga belajar yang berbeda
terhadap hasil belajar warga belajar pada mata pelajaran matematika di Kejar
Paket B Setara SMP.
•
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
.
.,
erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemuk:akan, makadapat disimpulksn hal-hal sebagai berikut : ~"
1. Terdapat perbedaan basil belajar matematika warga belajar yang diajar dengan
strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian UCL dengan strategi
pembelajaran modul dengan urutan penyajian, yaitu hasil belaj ar matematika
warga belajar yang diajar dengan strategi pembelajaran modul dengan urutan
penyajian LUC lebih tinggi dari pada urutan penyajian UCL.
2. Terdapat perbedaan basi belajar matematika antara warga bela·ar yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan warga belajar yang memiliki
motivasi berprestasi rendah, yaitu Hasil belajar matematika warga belajar yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi lebih tinggi dari pada warga belajar yang
memiliki motivasi berprestasi rendah r -~
Nf:,..~
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran modul dengan motivasi
berprestasi warga belajar terhadap hasil belajar matematika warga belaj ar
Kti_ar Paket B Setara SMP. Dari hasil pengujian lanjut temyata bahwa warga
belajar yang memiliki motivasi berpresl<lsi tinggi,_ lebih tinggi hasil belajar
matematikanya jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran modul dengan
urutan penyajian LUC dibandingkan dengan warga belajar yang memiliki
mot1vasi berprestasi rendah jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
modul dengan urutan penyajian LUC, dan hasil belajar matematika warga
"
belajar yang memiliki motivasi berprestasi rendah jika diajar dengan strategigembelajaran modul dengan urutan penyajian UCL lebih tinggi dibandingkan
perbedaan basil belajar matematika warga belajar yang diajar dengan strategi
pembelajaran modul dengan 'Urutan penyajian UCL dan strategi pembelajaran
modul dengan urutan penyajian LUC, yaitu basil belajar maternatika warga belajar
yang diajar dengan strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian LDC
lebib tinggi dari pada urutan penyajian UCL. Hal im dapat dijadikan pertimbangan
bagi para tutor matematika untuk menggunakan strategi pembelajaran modul
dengan urutan penyajian LUC dalam pembelajaran matematika di Kejar Paket B
Setara SMP. /
o}
0I
,Cs
l<.egiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaranmodul dengan urutan penyajian LUC menittk beratkan pembelajaran mandiri yang
berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta
didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya dengan
\
menggunakan modul yang telah disusun dengan urutan penyajian latihan, uraian
dan contoh. Pada s rategi ini warga belajar sebelum membahas uraian materi
pelajaran terlebih dahulu dihadapkan kepada beberapa soal latihan yang
berhuoungan dengan materi yang akan dipelajari, dan akhimya mereka akan
101
uraian materi pelajaran. Namun latihan yang diberikan tidak perlu terlalu lama dan
terlalu sulit, hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan munculnya frustasi dan
kejenuban dari warga belajar, karena tidak dapat mengerjakan soal latiban yang
diberikan. c } 0
J
?f
;
ffasil belajar matematika warga belajar yang diajar denga strategi
pembelajaran modul dengan urutan penyajian LUC terbukti lebih tinggi dari
strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian IDCL. Hasil temuan
penelitian ini perlu kiranya disosialisasikan kepada _para penyelenggara Kej ar
Paket B Setara SMP dan tutor-tutor yang mengajar mata pelajaran matematika.
Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilakukan lewat seminar, lokakarya atau
pendidikan dan pelatihan. Upaya sosialisasi basil temuan penelitian ini dilakukan
dengan cara menjadikan basil temuan ini se b~ai makalab pada seminar dan
lokakarya tentang strategi pembelajaran matematika. Memperkenalkan strategi
pembelajaran modul dengan urutan penyajian LUC melalui pendidikan dan
pelatiban kepada para penyelenggara dan tutor sebagai salah satu altematif strategi
pembelaJaran matematika. Perlu kiranya diadal<:an pendidikan dan pelatiban
kepada para penyelenggara dan tutor tentang pemiliban strategi pembelajaran
matematika yang sesuai dengan karakteristik warga belajar dan materi
pembelajaran matematika tersebut. Termasuk.. memperkenalkan strategi
pembelajaran modul dengan urutan penyajian LUC sebagai saJah satu piliban
dalam pembel~a r an matematika di Kejar Paket B Setara SMP, dimana basil
penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi pembelajaran
..
tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian
UCL. s NEe~
~ Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik warga belajar berul?a
motivasi berprestasi terbukti memberikan pengaruh dalam perolehan hasil belajar
warga belajar. Hasil belajar-matematika warga belajar yang memiliki ..IJlOtivasi
bei])festasi tinggi lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar matematika warga
belajar yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Hasil penelitian ini kiranya
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para penyelenggara dan tutor matematika
pacta Kejar Paket B Setara SMP untuk memahaiV.i kondisi warga belaja agar
warga bela jar yang ~emiliki motivasi berprestasi rendah memperoleh hasil bel ajar
minimal sama dengan hasil belajar matematika warga belajar yang memiliki
motivasi berprestasi tingg· engan cara me!!.S!!payakan pemilihan strategi
pembelajaran yang tepat dan cocok,. untuk warga belajar yang memiliki motivasi
berprestasi rendah. Qleh karena itu para penyelenggara dan tutor matematika
ejar Paket B Setara SMP harus mampu untuk menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi berprestasi warga belajar, agar semua warga belajar lebih giat belajar,
kreatif, tidak mudah putus asa, dan memiliki semangat berkompetensi yang tinggi.
Empat kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan penyelenggara dan
tutor matematika dalam usaha menghasilkan pembelajaran yang menarik,
bermakna dan memberikan tantangan bagi warga belajar, yaitu : (1) Perhatian,
perhatian warga belajar muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu rasa ingin
tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga warga belaj ar akan memberikan
perhatian, dan perhatian "tersebut terpelihara selama proses pelllbelajaran
..
103
dipancing melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada,
kontradiktif atau komplek, (2) Relevansi, relevaansi menunj ukkan adanya
hubungan materi peptbelajaran dengan kebutuhan dan kondisi warga belajar.
Motivasi berprestasi warga belajar akan terpelihara apabila mereka menganggap
apa yang dipelajari memenuhi- kebutuhan pribadi, atau bermanfaat dan sesuai
dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi itu menurut tiga hal yaitu : (a)
kebutuhan untuk berprestasi, (b) kebutuhan untuk memiliki kuasa, dan (c)
kebutuhan untuk berafilisasi. (3) Percaya diri, prinsip yang berlaku dalam hal ini
adalah bahwa motivasi berprestasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya
harapan untuk berhasil. Motivasi dapat membawa keberhasilan (prestasi), dan
selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi warga belajar untuk
mengetjakan tugas berikutnya. ( 4) Kepuasan, keberhasilan dalam mencapai suatu
tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan warga belajar akan termotivasi untuk
terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan
diiXfngaruhi oleh konsekwensi yang diterima, baik yat)g berasal dari dalam
maupun dari luar warga belajar.
(,f
Hasil simpulan ketiga, menunjukkan bahwa warga belajar yang memilikimotivasi berprestasi tinggi lebih tinggi basil belajar matematikanya jika
di belajar~an dengan strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian LUC dibandingkan dengan warga belajar yang memiliki motivasi ber.prestasi rendah
jika dibelajarka dengan strategi pembelajaran modu( dengan urutan penyajian
LUC, dan basil belajar matematika warga belajar yang memiliki motivasi
berprestasi rendah jika diajaF dengan strategi pembelajaran modul dengan urutan
)
motivasi berprestasi rendah jika diajar dengan strategi pembelajaran modul
dengan urutan penyajian LUC. G~
~ Memperhatikan interaksi antara strategi pembelajaran modul dengan
motivasi berprestasi warga belajar, maka para penyelenggara dan tutor
matematik:-a harus lebih bija]{sana dalam menentukan strategi pembelajaran modul
yang dilaksanakan J?ada Kejar Paket B Setara SMP. Penggunaan strategi yang
sesuai dengan karakteristik warga belajar maka kegiatan pembelajaran akan lebih
bermakna, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efesien, dan
memiliki daya tarik. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi para
penyelenggara dan tutor matematika untuk memilih strategi pembelajaran modul
dengan urutan penyajian LUC dalam membelajarkan warga belajamya. Sesuai
dengan -h.asil penelitian dapat diaplikasikan dalam merancang strategi
pembelajaran modul disesuaikan dengan memperhatikan karakteristik warga
belajar dimana warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan lebih
tinggi hasil belajar matematikanya jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
modul dengan urutan penyajian LUC dan bag· warga belajar yang memiliki
motivasi berprestasi rendah akan lebih tinggi hasil belajar matematikanya jika
dibdajarkan dcngan strategi pembelaj aran modul dengan urutan penyajian UCL.
C. Saran-Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang elah dikemukakan di
atas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut : 0
J
? 01. Dalam upaya meningl(atKan hasil belajar matematika khususnya-bagi warga
tuto:-•
105
matematika dapat menerapkan strategi pembelajaran modul dengan urutan
penyajian LUC. Strategi- pembelajaran modul i'ni berlaku bagi warga belajar
yang memiliki otivasi berprestasi tinggi.
2. Jika tutor matematika pada pelaksanaan pembelajaran mgm menerapkan
strategi pembelajaran modul dengan urutan penyajian UCL hendaknya hanya
( diberikan kepada warga belajar yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
\ Untuk itu tutor ha.rus mampu mengklasifikasi warga belaj ar atas karakteristik
warga belajar yaitu motivasi berprestasi tiQggi dan motivasi berprestasi
rendah.
~
3. Kepada Subdis PLS Dinas Pendidikan, kepalalketua lembaga-lembaga, penilik
dan pihak-pibak yang terlibat dalam penyelenggaraan Kejar paket B Setara
SMP kiranya mampu selalu memberikan bimbingan, araban dan
contoh-contoh pengetahuan, penguasaan, sikap dan keterampilan yang andal kepada
tutor agar khasanah dan wawasan berpikir tutor dapat ditingkatkan untuk
meningkatkan keterampilan. dalam menerapkan strategi pembelajaran modul
terutama yang berhubungan dengan urutan penyajian LUC. ~
4. Departemen 'pendidikan Nasional I Dinas Pendidikan perlu membuat sarana
dan prasarana kegiatan dalam meningkatkan kemampuan berpikir tutor,
~ ingkatkan retensi dan daya nalar misalnya melalui penataran, seminar,
lokakarya simposium, dan penyuluhan tentang metode ilrniah mengenai
hal-hal yang herhubungan dengan strategi pernbeJajaran rnodul. Dengan
pengetahuan tersebut diharapkan tutor akan dapat rnakin kritis dan rnampu
mendesain pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran di Kejar
·•.
LUC yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi warga belajar yang
rendah sehingga memiliki motivasi betyrestasi yang tinggi dalam u paya
meningkatkan hasil belajamya khususnya pada mata pelajaran matematika.
5. Melalui tesis ini disarankan kepada para peneliti lain untuk menyelidiki lebih
jauH mengenai pengaruh strategi pembelajaran modul, tetapi
dengan_variabel-{ variabel yang berbeda misalnya pengaruh metode pe mbe ~ jaran dan minat
l:
terhadap hasil belajar warga belajar, dan lain sebagainya.g)
6. Dengan memperhatikan hasil l?Cnelitian ini beri,kut keterbatasannya, makabasil penelitian ini pedu disebarluaskan agar dapat diimplementasikan
khususnya dalam kegiatan pembelajaran matematika di Kejar Paket B Setara
SMP. Selain itu agar dapat dikaji lebih jauh oleh masyarakat termasuk para
107
DAFT AR PUSTAKA
Alinafiah, Syarifuddin. (2004 ). "Pengaruh Pemberian Rangkuman Diagram dalam Pembelajaran matematika dan Minat Siswa Terhadap Hasil Belajar Di SLTP Swasta Harapan Medan,. Tesis. Medan : Program J?ascasrujana "Hnimed.
Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi.
Jakarta : Bumj Aksara.
Dahar, Ratna Wilis. (1 989). Teori-Teori Be/ajar. Jakarta: Erlangga.
Davies, Ivm Kr ( 1991 ). Pengelolaan Be/ajar. Jakarta :~_aja wali Pers.
Depdikbud, Dirjen Diklusepora. (1995). Mengena/ Program Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta : Proyek Perencanaan Terpadu dan Ketenagaan Diklusepora.
--~ - . (1996). Kurikulum Program Paket B Setara SLTP Kelas I dan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Medan : Proyek PLS Sumut.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang ~ ist em Pendidikan Nasional. Jakarta : Bi(o Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral Depdiknas.
Depdiknas, Dirjen PLSP, Direktorat Dikmas. (2004). Acuan Pelaksanaan Pendidikan Kesetaraan Program Paket A B C. Jakarta : CV'Karya Navoli.
~
. (2004). Acuan Kuriku{um Pendidikan Kesetarabn Program Paket A B C.{ $
Jakarta : CV Dintam.Djamarah, Bahri S. dan Zain, Aswan. (2002). $tarategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Engkoswara. (1988). Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta : Bina A:ksara.
Hambali. (2004). ''Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi berprestasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa". Tesis. Medan. Program Pascasarjana Unimed.
Hasibuan, M. (2002). '~erbedaan has~l Be1ajar Fisika Siswa yang Diajar dengan Sistem Modul dengan Sistem Klasikal pada pokok bahasan Gerak melingkar Beraturan Kelas I Cawu I ~MU Istiqlal Delitua" . Skripsi.
..
Hutagaol, P. (1992). "Pengaruh Pemberian Tujuan Belajar dan Ringkasan Terhadap
Perolehan Belajar dan retensi Pada Pengajaran Modul". Tesis. Malang :
/ IKlP Malang
Irawan, P., Suciati, dan Wardani . (1997). Teori Be/ajar, Motivasi, dan Keterampilan
Mengajar. Jakarta: PAU-PPAf
Mudhoffir. ( 1987). Teknologi ]nstruksional Sebagai Landasan Perencanaan dan
Penyusunan Program .Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakacy
Mulyasa, E. (2004 . Kuriku/um Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
lmplementasi. Bandung : Remaja osdakarya.
Munandir dan Kartawinata, H. (1989). Buku Petunjuk Kondisi Be/ajar dan Teori
Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Pusat Antar Universitas.
Nasution, N. (2000). Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta :l3umi Aksara. ~
c~
~,
Rooijakkers, Ad. (1993 ). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT. Grasindo. -;
Ruseffendi, E.T. (1990). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru
dan PGSD D2. Bandung : Tarsito.
Sadulloh, Uyoh. (2001). "Landasan Filosofi Keilmuan Pendidikan Luar
($
Sekolah.Jurnal Pendidikan Luar Sekolah vo/-1 No. 2 j)esember 2001". Bandung: FIP-UPI.Sardiman, A.M. (2003). Interaksi & Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Seels, Barbara B dan Richey, Rita C. (1994). Te nologi Pembelajaran. Jakarta :
Universitas Negeri Jakarta.
Sidi, D.I. (2001). Menuju Masyarakat Be/ajar Menggagas Paradigma Baru
Pendidikan. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Slameto. 2003). Be/ajar dan Paktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Soemanto, Wasty. (1 998). Psikologi Pendidikan (landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan). Jakarta: Rineka Cipta.
Soenarwan. ( 1987). "Pengaruh Pengajaran Modul dan Klasikal Terhadap Prestasi
Be1ajar Matemafika dan IPS Ditinjau Dari Intelegensi Siswa dan Need For
..
109
Soeparman. (1995). Pendidikan Nasional. Surabaya : Bina Ilmu.
Sudjana. ( 1992). Metoda Statistikd. Bandung : Tarsito .
..
- ---'7--'--- . (1991). Teori-Teori Be/ajar Untuk Pengajaran. Jakarta Lembaga
Penerbit FEUI.
Sudjarwo, S. (1988). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Be/ajar. Jakarta :
PTMSP.
Supannan, Atwi. (1997). Desain Instruksional. Jakarta Depdikbud Dirjen Dikti
PPAI-PAU.
Suryosubroto B. (1983). Sistem Pengajaran Dengan Modul. Yogyakarta : Bina
Aksara.
Sya ~ Muhibbin. (2003). Psikologi Be/ajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Syahputra, Alhatif. (2003). "Pengaruh Urutan Penyajian Dalam Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
I?elajaran Kimia". Tesis. Medan : Program Pascasarjana Unimed.