• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK BINA WISATA LEMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK BINA WISATA LEMBANG."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB: 180/UN40.7.DI/LT/2015

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU

TIDAK TETAP DI SMK BINA WISATA LEMBANG

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

INDRA IRAWAN

1104845

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU

TIDAK TETAP DI SMK BINA WISATA LEMBANG

Oleh:

Indra Irawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Indra Irawan

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU

TIDAK TETAP DI SMK BINA WISATA LEMBANG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

NIP. 196004121986031002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd.

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK BINA WISATA LEMBANG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri.Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemuadian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015

Yang membuat pernyataan,

Indra Irawan

(5)
(6)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK BINA WISATA LEMBANG

Oleh :

Indra Irawan NIM 1104845

Skripsi ini dibimbing oleh :

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

Penelitian ini dilakukan di SMK Bina Wisata Lembang.Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu rendahnya kinerja guru tidak tetap.Hal ini ditandai dengan angka hasil penilaian kinerja guru yang berada di tataran sedang dan kurang yang disebabkan oleh rendahnya kompensasi.

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel kompensasi (X) dan variabel kinerja (Y).peneliatian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas pemberian kompensasi, memperoleh gambaran mengenai tingkat kinerja guru tidak tetap, dan untuk mengetahui adakah pengaruh dari kompensasi terhadap kinerja guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory

survey. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket dengan model

deskriptif, yang dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Jumlah anggota populasi yaitu 31 guru tidak tetap.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana.

(7)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

The effect of compensation towards teachers’ performance in SMK

Bina Wisata Lembang

By

Indra Irawan 1104845

Supervised by

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si.

This study was executed in SMK Bina Wisata Lembang. The investigated problem of the study was the poor performance of irregular teachers. It was shown

by the result of teachers’ performance assessment where the teachers’

performancewas on the middle and sufficient position as the result of the lack of compensation.

There were two variables in this study, compensation variable (X) and performance variable (Y). This study aimed to obtain the picture of the effectiveness

of compensation giving, obtain the picture of the irregular teachers’ performance and

to identifythe effect of compensation towards teachers’ performance. The method

used in this study was explanatory survey method. The data collection technique was a questionnaire distribution technique by a descriptif model which was analyzed bya simple regression. The number of population was 31 irregular teachers. The data analysis technique was the simple linear regression test.

The result of the study indicated that the compensation was on the middle or sufficient category in the effectiveness. However, the irregular teachers’ performance was on the high category. Furthermore, the data obtainedpresented normal distribution and linear pattern. From the hypothesis test result, it can be concluded

that compensation influences positively to irregular teachers’ performance in SMK

(8)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.ii

UCAPAN TERIMAKASIH ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... 3

DAFTAR GAMBAR ... 3

BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not

defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Kompensasi ...Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Kinerja ...Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Penelitian Terdahulu ...Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode/Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Operasional Variabel ...Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Sumber Data ...Error! Bookmark not defined.

(9)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

3.2.7 Teknik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

3.2.8 Pengujian Hipotetis ...Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.Profil SMK Bina Wisata Lembang ...Error! Bookmark not defined.

4.1.2.Karakteristik Responden...Error! Bookmark not defined.

4.1.3.Hasil Uji Coba Angket ...Error! Bookmark not defined.

4.1.4.Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.Pengujian Persyaratan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

4.1.6.Pengujian Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1.Kompensasi (Variabel X) ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2.Kinerja Guru (Variabel Y) ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Tidak Tetap di SMK

Bina Wisata Lembang ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...Error! Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2. Saran

………Error!

Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.

(10)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Pendidik SMK Bina Wisata Lembang ... 3

Tabel 1.2 Penilaian Kinerja Pendidik SMK Bina Wisata Lembang ... 3

Table 1.3 Rekapitulasi Tanggapan Siswa Terhadap Guru ... 4

Tabel 1.4 Tarif Honorarium Guru Bina Wisata Lembang ... 7

Table 1.5 Data Tunjangan Rutin (Insentif) SMK Bina Wisata Lembang ... 7

Table 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Table 3.1 Operasional Variabel Kompensasi ... 36

Table 3.2 Operasional Variabel Kinerja... 37

Table 3.3 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas ... 41

Table 3.4 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas ... 42

Tabel 3.5 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... 45

Table 3.6 Model Tabel Uji Barlett ... 46

Table 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

Table 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi ... 57

Table 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Guru ... 57

Table 4.4 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... 58

Table 4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y... 59

Table 4.6 Hasil Perhitungan Variabel Kompensasi ... 60

Table 4.7 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompensasi . 60 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Variabel Kinerja Guru ... 62

Tabel 4.9 kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel Kinerja Guru .. 62

Tabel 4.10 Skor Rata-rata Jawaban Responden ... 63

Tabel 4.11 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 64

Tabel 4.12 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 65

Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 68

Tabel 4.14 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 69

Tabel 4.15 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 70

Tabel 4.16 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 71

Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 72

(11)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.19 Skor Rata-rata Jawaban Responden ... 74

Tabel 4.20 Skor Rata-Rata Jawaban Responden... 75

Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data Variabel X dan Y ... 76

Tabel 4.22Rekapitulasi Hasil Uji Homogen Variabel X dan Y ... 77

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja31 Gambar 2.2 Model Kerangka Berfikir ... 32

Gambar 4.1Struktur Organisasi SMK Bina Wisata Lembang ... 55

Gambar 4.2Tanggapan Responden terhadap Variabel Kompensasi ... 61

Gambar 4.3Tanggapan Responden terhadap Variabel Kinerja Guru... 62

Gambar 4.4Jawaban Responden Terhadap Indikator Memadai ... 64

Gambar 4.5Jawaban Responden Terhadap Indikator Adil ... 65

Gambar 4.6Jawaban Responden Terhadap Indikator Seimbang ... 66

Gambar 4.7Jawaban Responden Terhadap Indikator Efektif dari Segi Biaya ... 67

Gambar 4.8Jawaban Responden Terhadap Indikator Aman ... 68

Gambar 4.9Jawaban Responden Terhadap Indikator Memberikan Insentif ... 69

Gambar 4.10Jawaban Responden Terhadap Indikator Dapat Diterima Oleh Pegawai ... 70

Gambar 4.11Jawaban Responden Terhadap Indikator Kualitas Kerja Guru ... 71

Gambar 4.12Jawaban Responden Terhadap Indikator Ketepatan Kerja ... 72

Gambar 4.13Jawaban Responden Terhadap Indikator Inisiatif dalam kerja ... 74

Gambar 4.14Jawaban Responden Terhadap Indikator Kemampuan Kerja ... 74

Gambar 4.15Jawaban Responden Terhadap Indikator Komunikasi ... 75

Gambar 4.16Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompensasi ... 81

(12)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

(13)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Guru merupakan salah satu penunjang utama maju atau mundurnya suatu pendidikan karena guru memiliki peran penting untuk menggerakan roda organisasi tersebut. Oleh karena itu, dunia pendidikan sangat membutuhkan sosok seorang guru yang memiliki tingkat kinerja yang tinggi supaya dapat menunjang produktifitas pendidikan yang berkualitas.

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang di capai oleh seseorang).Pengertian kinerja (prestasi) adalah hasil kinerja secara kualitas, kuantitas, yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara. 2004:67).“Kinerja merupakan suatu perwujudan kerja yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya akan dipakai sebagai dasar pemberian terhadap pegawaitersebut, sehingga perludiupayakan untuk meningkatkan kinerja.”Adapun komponen-komponen penilaian bagaimana kinerja itu baik atau tidak, seperti yang dikemukakan oleh Agus Dharma (2005: 154) menetapkan cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan, banyak cara pengukuran yang dapat digunakan dengan cara pengukuran kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu.

(14)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Tinggi rendahnya kinerja pegawai berhubungancukup erat dengan sistem pemberian penghargaan kepada yang diterapkan oleh lembaga atau organisasi dimana mereka bekerja.Apabila lembaga dalam pemberian penghargaan yang tidak tepat maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. Dalam dunia pendidikan permasalahan demi permasalahan sering kita temui, mengingat banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya.Faktor tersebut adalah guru.Menurut Syaiful

Sagala (2009 : 6) yaitu “Guru sebagai pendidik adalah tokoh yang paling banyak bergaul dan berinteraksi dengan para murid dibandingkan dengan personel lainnya di

sekolah”. Selanjutnya “Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengkajian, dan membuka komunikasi kepada

masyarakat”.

Oleh karena itu, seorang guru adalah manusia yang mempunyai kebutuhan dalam kehidupannya maka lembaga perlu memperhatikannya.Apabila lembaga dapat memenuhi kebutuhan guru, maka diharapkan guru dapat memaksimalkan kemampuannya dalam mengajar agar guru puas dalam menyampaikan proses pembelajaran di kelas dan puas dengan hasil yang di capai peserta didiknya. Seperti yang diungkapakan oleh Munif Chatib (2013:55) menyatakan bahwa

“Mensejahterakan guru salah satunya dengan cara sekolah memberikan saham kepada

guru yang sudah memenuhi kriteria tertentu. Misalnya, dari segi loyalitas, kompetensi, dan lama kerja.Pasti, para guru akan merasa memiliki sekolah sehingga

mereka cenderung memajukan sekolah tersebut”.

(15)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukan kinerja yang rendah sehingga berakibat pada kurangnya kedisiplinan dan rendahnya tingkat kehadiran guru saat bekerja.

SMK Bina Wisata Lembang terletak di Jalan Mutiara I Blok 1 Lembang memiliki 41 tenaga pendidik, yaitu terdiri dari Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Tidak Tetap PNS (GTT PNS) dan Guru Tidak Tetap (GTT). seperti yang dapat kita lihat di tabel berikut:

Table 1.1

Jumlah Tenaga Pendidik SMK Bina Wisata Lembang

Status Kepegawaian Jumlah

GTY GTT PNS GTT

4 6 31 41

Sumber: Bagian Kesiswaan SMK Bina Wisata Lembang

Dari data diatas, SMK Bina Wisata Lembang memiliki 41 tenaga pendidik, yaitu terdiri dari Guru Tetap Yayasan (GTY) denga jumlah 4 orang, Guru Tidak Tetap PNS (GTT PNS) yaitu berjumlah 6 Guru Tidak Tetap (GTT) berjumlah 31 orang.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja yang di ungkapkan

oleh Mangkunegara (2006:15) antara lain adalah “Faktor eksternal hal ini dapat menggambarkan tingkat kinerja pegawai yang dihasilkan.” Untuk melihat tingkat

kinerja guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang, rendahnya kinerja guru di SMK Bina Wisata Lembang dapat dilihat dari hasil penilaian kinerja guru Tidak Tetap (GTT) yang ada di SMK Bina Wisata Lembang. Seperti yang tertera pada tabel berikut:

Table 1.2

Penilaian Kinerja Pendidik SMK Bina Wisata Lembang

Tahun Guru Kategori penilaian

(16)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tidak

Sumber: Data Diolah Hasil Penilaian Kepala Sekolah

Adapun unsur-unsur yang dinilai kepada guru tidak tetap, antara lain: 1) hasil kerja yang meliputi Tanggung Jawab, Kerjasama. 2) Kompetensi yang meliputi Ketaatan, Kejujuran, Kesetiaan, Kepemimpinan di kelas.

Berdasarkan rekapitulasi penilaian kinerja guru, maka dapat dilihat bahwa masih banyak guru yang mendapatkan nilai dengan kriteria “cukup” dalam komponen hasil kerja. Hal ini karena dari tahun ketahun Guru Tidak Tetap (GTT) masih tingginya rata-rata guru yang mendapatkan nilai kriteria “cukup” yaitu sebanyak 24

guru dibandingkan dengan nilai kriteria “baik” dan “kurang” dengan rata-rata hanya 1 guru saja.

(17)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di sekolah. Dampak lain yang mungkin akan timbul yaitu siswa tidak termotivasi lagi untuk belajar, dikarenakan kurangnya motivasi belajar yang diberikan oleh guru.

Dari hasil yang kurang memuaskan tersebut diperkirakan karena kurangnya motivasi mengajar guru sehingga hasil yang didapat masih belum memuaskan. Pentingnya sikap profesional seorang guru dengan melihat fenomena diatas, dalam hal ini guru SMK Bina Wisata Lembang merupakan hal yang seharusnya tidak perlu terjadi, karena sikap seorang guru yang profesional dapat ditanamkan dalam diri setiap guru dengan penuh tanggungjawab terhadap pekerjaannya.

Untuk melihat fenomena yang kinerja guru,penulis berkesempatan melakukan

sharingdengan beberapa siswa-siswi SMK Bina Wisata Lembang, guru banyak yang

keluar dari sekolah ketika jam pelajaran yang beralasan kepentingan pribadinya. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Table 1.3

Rekapitulasi Tanggapan Siswa Terhadap Guru

No Penilaian 1 Guru jarang memberikan dorongan

semangat belajar kepada siswa 0 55

42orang siswa

2 Guru kurang disiplin (kehadiran) 0 49

3 Guru lebih mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan mengajar

5 Guru menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar

100

52 6 Guru mampu berkomunikasi dengan baik

ketika di di dalam kelas maupun di luar

100

(18)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sekolah

Sumber : Data Hasil Sharingdengan Siswa

Berdasarkan tabeldi atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang paling penting bagi seorang guru adalah sikap profesinal. Dengan menjungjung tinggi sikap profesinal maka akan meningkatkan kinerja seorang guru dalam proses belajar mengajar. Kinerja guru merupakan salah satu penentu sukses atau tidaknya dalam mencapai tujuan sekolah tersebut, baik tujuan pendidikan sekolah itu sendiri maupun tujuan pendidikan nasional sehingga guru diupayakan untuk terus meningkatkan kinerjanya. Namun hal ini memang tidak semudah membalikan telapak tangan, karena untuk meningkatkan kinerja guru maka organisasi harus memperhatikan kompensasi yang akan diberikan kepada guru, seperti yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2002:65) menyatakan bahwa “…Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi”. Selanjutnya menurut Tjutju Yunarsih dan Suwatno

(2009:122) menyatakan bahwa “Insentif merupakan bentuk dari kompensasi yang berkaitan langsung dengan kinerja pegawai.” Dari pendapat tersebut, dapat diambil benang merahnya yaitu pemberian insentif kepada pegawai maka akan memberikan motivasi kepada guru sehingga akan berkaitan langsung kepada kinerja guru tersebut.

Dengan adanya beberapa permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang menyebabkan tingkat kinerja guru yang masih rendah. Hal ini dilakukan untuk melihat upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh pihak sekolah SMK Bina Wisata Lembang untuk menghadapi tingkat kinerja guru yang masih belum optimal.

(19)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak mampu memberikan gaji yang layak kepada guru karena keterbatasan sumber dana dari wali murid. Lanjutnya, banyak sekolah yang mengandalkan bantuan dari pemerintah untuk menggaji guru, misalnya saja dari BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan tunjangan fungsional serta tunjangan profesi, walaupun hanya 20% dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang boleh untuk gaji guru.

Selanjutnya penulis mendapatkan data kompensasi yang akan didapatkan oleh guru selama satu bulan. Guru mendapatkan kompensasi yang diterapkan di SMK Bina Wisata Lembang berdasarkan lama masa kerja, jumlah jam mengajar, dan jabatan.

Guru SMK Bina Wisata Lembang mendapatkan gaji berdasarkan seberapa banyak jam mengajar setiap bulannya. Gaji yang diterima Guru SMK Bina Wisata Lembang juga lebih rendah daripada Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Bandung Barat tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 2.006.000. Dibawah ini merupakan tarif honorarium per jam pada Sekolah Bina Wisata Lembang sebagai berikut:

Table 1.4

Tarif Honorarium Guru Bina Wisata Lembang

Uraian Tarif Honorarium per jam

Guru SMK Bina Wisata Lembang Rp. 20.000

Sumber: Bendahara SMK Bina Wisata Lembang

Berdasarkan Tabel 4 diatas menjelaskan bahwa tarif per jam Guru SMK Bina Wisata Lembang sebesar Rp. 20.000. Tarif honorarium tersebut ditentukan oleh berapa jam kerja guru di SMK Bina Wisata Lembang dalam satu bulan. Berikut data tunjangan rutin yang akan diterima oleh guru setiap bulannya.

Table 1.5

Data Tunjangan Rutin (Insentif) SMK Bina Wisata Lembang

No Jabatan Besarnya

kompensasi/bulan

1 Kepala Sekolah Rp. 1.140.000,-

(20)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kurikulum

2. Humas 3. Kesiswaan 4. Sarana prasarana

Rp. 675.000,-

3 Kaprog/Ketua Jurusan Rp. 300.000,-

4 Wali Kelas: Rp. 150.000,-

5 Kepala Lab Rp. 300.000,-

6 Kepala Perpustakaan Rp. 90.000,-

7 Piket Rp. 90.000,-

Sumber: Data Bendahara SMK Bina Wisata Lembang

Adapun insentif lain yang diberikan kepada guru-guru SMK Bina Wisata Lembang diantaranya:

1. Membuat soal ulangan, baik soal untuk UTS maupun UAS.Insentif yang diberikan untuk membuat soal yaitu sebesar Rp. 25.000,-/mata pelajaran.

2. Mengawas ulangan baik UTS maupun UAS,Insentif yang diberikan untuk mengawas UTS maupun UAS yaitu sebesar Rp. 20.000,-/mata pelajaran.

3. Menjadi panitia UTS maupun UAS,Insentif yang diberikan bila menjadi panitia UTS maupun UAS bila guru tersebut menduduki jabatan struktural diperkirakan sebesar Rp. 300.000,- Jabatan struktural yang di maksud seperti kepala sekolah, sekretaris serta bendahara UTS maupun UAS. Sedangkan bagi panitia lain seperti panitia yang bertugas untuk mengatur lembar jawaban siswa diberikan insentif minimal sebesar Rp. 200.000,-/guru tergantung pada tugas apa yang diemban oleh guru yang bersangkutan.

(21)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan bentuk kompensasi tidak langsung seperti: tunjangan hari raya, seragam bagi guru baik seragam olahraga maupun batik sekolah, tunjangan bila ada guru di SMK Bina Wisata Lembang yang meninggal, serta pemberian reward kepada guru yang hadir 90% selama satu tahun pelajaran.

Kompensasi yang diberikan di SMK Bina Wisata Lembang dirasa masih belum sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kab. Bandung Barat yaitu sebesar Rp. 2.006.000.kompensasi ini belum sesuai harapan guru, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang serius dari kepala sekolah. Karena kompensasi merupakan salah bentuk penghargaan yang diberikan kepala sekolah kepada pegawainya. Sehingga ketika pegawai merasa puas dengan kompensasi yang didapatkan, maka akan meningkatkan kinerjanya. Karena dengan pemberian kompensasi yang sesuai akan berbanding lurus dengan pemenuhan kebutuhan guru.

Dengan demikian bahwa permasalahan yang terdapat di SMK Bina Wisata Lembang, yang diduga disebabkan oleh faktor kompensasi yang belum memadai. untuk membantu memecahkan permasalahan ini, diperlukan pendekatan teoritis yang tepat. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis melakukan pendekatan dengan menggunakan pendekatan perilaku organisasi.

(22)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya menurut Rochman (1992:22) menyatakan bahwa “Kinerja guru adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukan guru pada waktu dia memberikan pelajaran kepada siswanya.Kinerja guru dapat dilihat saat malaksanakan interaksi

belajar mengajar di kelas termasuk bagaimana dia mempersiapkannya.”

Berdasarkan uraian permasalahan seperti yang dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai: “Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru Tidak Tetap di SMK Bina Wisata Lembang”.

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, salah satunya adalah kompensasi. Oleh karena itu, selain memperhatikan kinerja guru, lembaga mampu memberikan kompensasi yang layak kepada Guru. Karena dengan pemberian kompensasi akan mempengaruhi kualitas kinerja guru dalam melakukan proses belajar mengajar.

Dijelaskan dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang juga menga tur mengenai hak dan kewajiban pendidik diataranya: penghasilan dan jaminan kesejahtraan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja, pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual, dan kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

(23)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menciptakan kinerja guru yang baik maka diperlukan perhatian dari sekolah untuk meciptakan sistem kompensasi yang tepat sehingga guru semakin terpacu untuk terus meningkatkan kinerjanya.Oleh karena itu, kompensasi adalah salah satu hal yang harus diperhatikan oleh lembaga sekolah, yang harus disesuaikan dengan hak seorang guru yang telah diungkapkan dalam undang-undang sistem pendidikan diatas.

Untuk mempertahankan guru yang mempunyai kompetensi baik tidak hanya dengan memperhatikan secara khusus saja.akan tetapi sekolah sebagai lembaga yang mempunyai kewenangan khusus harus memperhatikan kebutuhan dan kesejahtraan hidupnya dengan memberikan imbalan sebagai balas jasa yang sesai dan adil. Dengan seperti itu diharapkan guru akan membangun semangat kerja yang tinggi dan bertanggungjawab pada profesinya, sebab apabila banyak guru yang terus menurun kinerjanya akan mengancam pada kualitas pendidikan yang dihasilkan oleh sekolah tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, mengenai pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru. Penulis mencoba merumuskan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kompensasi yang diberikan kepada guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang?

2. Bagaimana gambaran tingkat kinerja guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang?

(24)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh kompensasi terhadap tingkat kinerja guru.Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap tingkat kinerja guru.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kompensasi yang diberikan sekolah kepada guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang.

2. Untuk memperoleh gambaran tingkat kinerja guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang.

3. Untuk mengukur besarnya pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang.

1.5 Kegunaan Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini diantaranya berguna: (1) Menjadikan sumber informasi keilmuan mengenai kompensasi dan kinerja; (2) Dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep atau teori-teori organisasi pada umumnya; (3) Dapat memberikan dampak positif bagi penulis, responden dan pembaca.

(25)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawab atas tugas sebagai seorang pendidik; (3) Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai kompensasi terhadap kinerja guru.

(26)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini membahas tentang pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru.Dimana kompensasi sebagai variabel bebas (independen), dan kinerja guru menjadi variabel terikat (devenden).

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah guru SMK Bina Wisata Lembang.Dari objek ini penulis dapat menganalisis mengenai pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru.

3.2 Metode/Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:2) metode penelitian adalah “Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Ada empat kata kunci yang terdapat dalam pemaparan tersebut yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Ilmiah berarti penelitian harus berdasarkan ciri keilmuan yang rasional, empirik, dan sistematis. Rasional beararti kegiatan penelitian itu delaksanakan dengan cara yang masuk akal, sehingga bisa dipahami oleh pikiran manusia. Empiris yaitu cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain pula dapat mengetahui cara apa yang digunakan.

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian survey. Menurut Sambas dan Uep (2011: 2), metode penelitian survey adalah:

(27)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan.Penelitian survei ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya”.

Dengan menggunakan metode penelitian survei, penulis dapat memperoleh informasi dan gambaran antara dua variabel yaitu variabel kompensasi sebagai variabel bebas dan variabel kinerja sebagai variabel terikat.Penelitian ini merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.Apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja dan seberapa besar pengaruhnya.

3.3 Desain Penelitian

3.2.1 Operasional Variabel

Operasional Variabel ini sangat dibutuhkan karena untuk mengukur dimensi dan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian. Dan proses ini juga dapat menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan dengan benar.

Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2010:58) adalah : “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.” Sedangkan menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali (2011:93) “Operasional variabel menjadi rujukan dalam menyusun instrumen penelitian.”

3.2.1.1 Variabel Kompensasi

(28)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

para karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian.” Berikut adalah operasional variabel kompensasi (Variabel X) secara lebih rinci :

Table 1.1

Memadai Tingkat kesesuaian pemberian kompensasi memadai sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) Kab. Bandung Barat.

Ordinal 1

Tingkat kesesuaian pemberian kompensasi memadai sesuai dengan peraturan yayasan.

Ordinal 2 Adil Tingkat keadilan pemberian kompensasi

sesuai dengan beban kerja.

Ordinal 3 Tingkat keadilan pemberian kompensasi

sesuai dengan masa kerja

Ordinal 4 Seimbang Tingkat kesesuaian pemberian kompensasi

berimbang dengan kebutuhan

Aman Tingkat keamanan pemenuhan kebutuhan yang diterima guru dari pembayaran kompensasi.

Ordinal 9

Tingkat keamanan pemenuhan kelayakan hidup guru dari pembayaran kompensasi.

(29)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Memberikan

insentif

Tingkat pemberian insentif dapat memotivasi guru untuk bekerja efektif

Ordinal 11 Tingkat pemberian insentif dapat memotivasi

guru untuk bekerja produktif merupakan gambaran hasil kerja yang dilakukan pendidik terkait dengan tugas yang diembannya dan merupakan tanggung jawabnya.” Kinerja pendidik merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pendidik, baik secara kualitas maupun kuantitas pencapain hasil kerja pegawai tersebut dalam menjalankan tugasnya dengan bertanggung jawab untuk membantu lembaga/organisasi dalam mencapai dan mewujudkan tujuannya.

Yang dimaksud dengan kinerja dalam penelitian ini adalah kinerja pendidik yaitu jumlah skor persepsi pendidik tentang kinerja mengajarnya, yang akan diukur dari kinerja pendidik dalam hal ini menyangkut aspek-aspek kualitas kerja, ketepatan kerja, inisiatif dalam kerja, kemampuan kerja dan komunikasi. Overasional variabel kinerja guru (variabel Y) secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(30)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gambaran hasil

Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran.

Ordinal 5 Memberikan materi ajar sesuai dengan

karakteristik yag dimiliki peserta didik.

Menggunakan media dalam pembelajaran. Ordinal 8 Menggunakan berbagai administrasi sekolah

dengan baik.

Ordinal 9 Menciptakan hal-hal baru yang lebih efektif

dalam menata administrasi sekolah.

Ordinal 10 Kemampuan

kerja

Mampu dalam memimpin kelas. Ordinal 11

Mampu mengelola KBM. Ordinal 12

Mampu melakukan penilaian hasil belajar peserta didik.

Ordinal 13 Komunikasi Melaksanakan layanan bimbingan belajar. Ordinal 14

3.2.2 Sumber Data

Penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer dan sumber data sekunder. Penjelasan rincinya sebagai berikut:

Sumber data merupakan sumber perolehan data yang dapat dipercaya, relevan dan vailid yang dapat digunakan untuk penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107) menyatakan bahwa “Sumber data penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan maka data yang diperlukan dalam penelilian ini adalah data primer dan skunder.

(31)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dengan objek penelitian, yaitu studi dokumentasi dari data, dokumen-dokumen dari kantor yang memiliki keterkaitan dengan penelitian dan dari internet. Yang termasuk dalam data sekunder dalam penelitian ini adalah data guru, data kehadiran guru.

3.2.3 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:117) menjelaskan bahwa :

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Menurut Uep Tatang dontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).”

Pada penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sensus atau menggunakan seluruh populasi sebagai subjek penelitian.Penggunaan populasi atau sensus ini dikarenakan jumlah populasi hanya 31 orang.

Suharsimi Arikunto (1996:107) juga mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% - 25%”.

(32)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan penelitian populasi dikarenakan subjeknya berjumlah 31 orang atau kurang dari 100, maka dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh dari populasi.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.Agar penulis mendapatkan data yang dapat dipertanggungajawabkan, maka diperlukan cara-cara yang tepat untuk memperoleh data yang tepat.

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas AliMuhidin(2011: 99), menyatakan bahwa “teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat maka akan mempermudah penelitian dan akan memberikan gambaran yang akurat terhadap peneliti tersebut. Untuk keperluan pengumpulan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini, penulis menggunakan teknik serta alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yang tepat.

3.2.4.1.Observasi

Observasi, yaitu upaya untuk memperoleh data dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan, dalam penelitian di SMK Bina Wisata Lembang. Dari hasil observasi yang dilakukan selama 2 bulan (Januari-Febuari 2015), penulis mengetahui bahwa masih banyak guru yang bersikap kurang disiplin dalam bekerja, dan terdapat beberapa guru yang mangkir dalam pekerjaannya, dan beberapa tugas yang tidak tepat waktu yang ditentukan juga fenomena lain yang menunjukkan kurang optimalnya kinerja guru di SMK Bina Wisata Lembang.

3.2.4.2.Wawancara

(33)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan kemudian wawancara dilakukan dengan cara terbuka. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah SMK Bina Wisata Lembang, beberapa guru dan siswa dan hasil wawancara diketahui bahwa kinerja guru dirasa belum optimal, dan tidak terdapat peningkatan yang signifikan.

3.2.4.3.Teknik Kuesioner

Angket, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yaitu guru SMK Bina Wisata Lembang. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pernyataan yang mencerminkan pengukuran indikator dari variabel X (Kompensasi) dan variabel Y (Kinerja Guru). Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat.

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabnya.

2) Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrument yang bersifat tertutup, yaitu seperangkap daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia.

3) Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala interval.

3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian

(34)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

valid dan reliabel diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

3.2.5.1.Uji Validitas

Dalam suatu penelitian, untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen maka dilakukan uji validitas.Sambas Ali Muhidin (2010: 25) mengemukakan bahwa “Suatu instrumen penelitian dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur.”Maka uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.Adapun langkah kerja mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 26) sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan/pengolahan data selanjutnya.

Table 3.3

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas

No responden

No item instrument Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1, dst Jumlah

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

Table 3.4

(35)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. responden X Y XY X2 Y2

1, dst

Jumlah (∑) =∑X =∑Y =∑XY =∑X2 =∑Y2

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n -k-1= n-2, dimana n merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, yaitu 20 orang. Sehingga diperoleh db = 20 – 2 = 18, dan 5%.

8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitungdan nilai r tabel.dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung≥r tabel , maka instrumen dinyatakan valid. Jika r hitung<r tabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Untuk menguji validitas tiap butir angket, maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data maka menggunakanformula tertentu, yaitu koefisien korelasi product momentyang dikemukakan oleh Karl Pearson sebagai berikut:

= Korelasi antara variabel X dan Y

X = Skor yang diperoleh dari subjek dalam setiap item Y = Skor total item instrumen

X = Jumlah skor X ∑ Y = Jumlah skor Y

(36)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.5.2.Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas instrumen, maka dilakukan pengujian alat pengumpulan data yang kedua yaitu uji reliabilitas instrumen.Sambas dan Uep (2011: 123) mengemukakan bahwa “Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat.”Maka tujuan dari dilakukannya uji reliabilitas ini adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Sambas Ali Muhidin, 2010: 31) sebagai berikut:

= Dimana:

= Keterangan:

= Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha k = Banyaknya bulir pernyataan atau banyaknya soal

= Jumlah varians bulir = Varians total

N = Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam menguji reliabilitas instrument penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 31) adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrument yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.

(37)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/ menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. 7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r.

Kriterianya jika nilai r hitung≥ nilai r tabel, maka instrument dinyatakan vailid.Jika nilai r hitung < nilai r tabel maka instrument dinyatakan tidak valid.

3.2.6 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam penganalisisan data, sebelum melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan uji persyaratan regresi diantaranya yaitu uji normalitas, homogenitas, dan linieritas.

3.2.6.1.Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting karena diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji normalitas dengan Liliefors

Test. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana,

(38)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

e. Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada tabel z. f. Menghitung theoretical proportion.

g. Bandingkanlahempirical proportion dengan theoretical proportion, kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

h. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D> D(n, )

Dalam perhitungan uji liliefors dapat menggunakan tabel distribusi untuk membantu menguji normalitas dengan memasukan data pada kolom-kolom yang tersedia sebagai berikut.

Table 3.5

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

X f fk Sn(Xi) Z Fo (Xi) Sn(Xi) - Fo(Xi) [Sn(Xi-1) - Fo(Xi)]

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010: 94) Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fki = fi + fkisebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn(Xi) = fki : n

Kolom5 : Nilai z. Formula,

(39)

-Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana :

Kolom 6 :Theoritical Proportion (tabel z): ProporsiKumulatif Luas Kurva Normal Baku

Kolom 7 :SelisihEmpirical Proportion dengan Theoritical Proportiondengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tanda selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung. Selanjutnya menghitung Dtabel pada a = 0,05 dengan cara

n

886 , 0 Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:

 Dhitung ≤ Dtabel, maka data berdistribusi normal.

 Dhitung > Dtabel, maka data tidak berdistribusi normal.

3.2.6.2.Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompoknya, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya.

Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Burlett. Dimana kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung > nilai tabel , maka H0 menyatakan varians skornya homogen ditolak, namun dalam hal lainnya diterima.

Nilai hitung diperoleh dengan rumus (Sambas Ali Muhidin, 2010: 96):

 

Dimana:

(40)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini (Sambas, 2010: 97) adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett.

6. Menghitung nilai .

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

(41)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.6.3.Uji Linieritas

Uji persyaratan regresi yang terakhir adalah uji linieritas.Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 99), langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi adalah:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a)= ∑

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b  a (JK reg b a) dengan rumus:

 [∑ ∑ ∑ ]

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres= ΣY2– JKReg(ba)– JK Reg(a)

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres=

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

∑ {∑ ∑ }

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes – JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = JKTC

k – 2

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = JKE

(42)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 12. Mencari nilai uji F dengan rumus:

F= RJKTC

RJKE

13. Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

14. Mencari nilai F tabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5 % menggunakan rumus: F tabel = F(1-)(db TC, db E) dimana db TC = k - 2 dan db E = n - k

15. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

Jika Fhitung≤Ftabel maka data dinyatakan berpola linier Jika Fhitung>Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linier

3.2.7 Teknik Analisis Data

3.2.7.1.Teknik Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif merupakan bagian dari teknis analisis data.Menurut Sambas dan Uep (2011: 163), menyatakan bahwa:

Analisis statistika deskriptif adalah analisis data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yang telah diuraikan di latar belakang.Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan 2 maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai tinggi rendahnya tingkat kompensasi dan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kinerja guru di SMK Bina Wisata Lembang.

(43)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian diolah, makan diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang didapat untuk masing-masing variabel.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis deskriptif ini menurut Sugiyono (2002: 81), yaitu:

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR.

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

xi= x1 x2 x3 ...+xn.

c. Membuat daerah kontinum. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

 Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST X JB X JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:

R =

 Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi

 Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium.

3.2.7.2.Teknik Analisis Inferensial

Teknik analisis data yang kedua adalah teknis analisis inferensial.Analisis inferensial dilakukan untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah no. 3 yang telah dikemukakan di latar belakang, yaitu untuk mengetahui “Adakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang”.Teknik analisis data pada penelitian ini adalah regresi sederhana.

Adapun langkah-langkah yang penulis gunakan dalam analisis regresi menurut M. Nazir (dalam Sambas Ali Muhidin, 2010: 104) yaitu:

(44)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen.

3. Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4. Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok

dengan teori.

Penulis menggunakan model regresi sederhana Ŷ = a + bX Keterangan: Ŷ = variabel tak bebas (terikat)

X = variabel bebas

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistika sampel.

Mengingat data variabel penelitian ini diukur dalam bentuk skala ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval.

Pola pengubahan di atas digunakan untuk setiap item dari seluruh item instrumen, secara teknis operasional pengubahan data dari ordinal ke interval menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu

Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai

berikut:

(45)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Klik “Succesive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data range pada kotak dialog InputI, dengan

cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ )Input Label in first now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 da Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√ )Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

Setelah data ditransformasikan dari skala ordinal ke skala interval, hipotesis dapat langsung diuji dengan menggunakan uji persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas, linieritas dan homogenitas, setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.

3.2.8 Pengujian Hipotetis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang harus diuji kebenarannya.Untuk memperoleh gambaran mengenai ada tidaknya pengaruh antara variabel X (Kompensasi) terhadap variabel Y (kinerja) perlu dilakukan pengujian hipotesis.

Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006: 245-255)adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan Hipotesis ke dalam Model Statistik

(46)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 :≠ 0 artinya terdapat pengaruh positif dari Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SMK Bina Wisata Lembang.

2. Menentukan Uji Statistika Yang Sesuai

Uji statistika yang digunakan adalah uji F. Menurut Ating dan Sambas (2006: 245), langkah-langkah uji signifikansi dapat dilakukan dengan menggunakan uji F sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

 

 

nY

JK g a

2

Re 

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b│a]) dengan rumus: JKReg[b│a] =

  

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKRes) dengan rumus: )

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[a] = JKReg[a]

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b│a (RJKReg[b│a]) dengan rumus: RJKReg[b│a] = JKReg[b│a]

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes =

g. Menguji F dengan rumus: Fhitung =

i. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F (1-α) (dbreg (b│a), db res)

j. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

 H0 ditolak dan H1 diterima, apabila Fhitung > Ftabel dinyatakan signifikan (diterima).

(47)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan berdasarkan pembahasan yang telah dikaji pada bab sebelumnya.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan diantaranya yaitu:

1. Diperoleh gambaran mengenai tingkat efektivitas kompensasi guru tidak tetapi di SMK Bina Wisata Lembang dengan ditandai oleh tujuh indikator diantaranya yaitu memadai, adil, seimbang, efektif dari segi biaya, aman, memberikan

insentif dan dapat diterima oleh pegawaiberada pada kategori cukup efektif.

Dari ketujuh indikator tersebut, indikator memberikan insentif dandapat

diterima oleh pegawai memperoleh skor tertinggi, sedangkan yang memperoleh

skor terendah yaitu indikator memadai dan seimbang.

2. Diperoleh gambaranmengenaitingkat kinerja guru tidak tetap di SMK Bina Wisata Lembang yang dapat dilihat dari lima indikator kinerja guru, yaitu

kualitas kerja guru, ketepatan kerja, inisiatif dalam kerja, kemampuan kerja dan komunikasiBerada dalam kategori tinggi. Dari kelima indikator kinerja

guru tersebut, indikator inisiatif dalam kerjayang memperoleh skor tinggi. Sedangkan dengan skor terendah yaitu indikator kualitas kerja guru dan

ketepatan kerja.

(48)

Indra Irawan , 2015

PENGARUH KOMPETENSASI TERHADAP KINERJA GURU TIDAK TETAP DI SMK WISATA LEMBANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh yang bersifat sedang dari variabel Kompensasi terhadap variabel Kinerja Guru Tidak Tetap di SMK Bina Wisata Lembang. Kemudian dari hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) menunjukkan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh kompensasi.

5.2. Saran

1. Berdasarkan hasil perhitungan skor jawaban pada variabel kompensasi, menunjukkan bahwa indikator dengan skorterendah adalah memadai danseimbang. Dalam hal ini, sekolah perlu mengupaya untuk lebih mengefektifkan dalam pemberian kompensasi yang memadai dan seimbang dengan kebutuhan dan kelayakan hidup guru. Agar guru dapat berkonsentrasi pada peningkatan kinerjanya dan diharapkan berdampak pada kualitas peserta didik yang dihasilkan.

2. Berdasarkan hasil perhitungan skor jawaban pada variabel kinerja guru, menunjukkan bahwa indikator dengan skor terendah adalah kualitas kerja dan ketepatan kerja. Dalam hal ini, salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja guru maka guru harus bisa lebih berinisiatif dalam bekerja tidak harus menunggu perintah dari atasan contohnya dalam menciptakan pembelajaran yang lebih aktif dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang bermacam-macam. Dengan berinisiatif akan menciptakan suasana belajar serta kegiatan yang menarikagar siswa terdorong untuk berpartisipasi serta berperan aktif dalam kegiatan belajar.

Gambar

Table 1.1  Jumlah Tenaga Pendidik SMK Bina Wisata Lembang
Table 1.3  Rekapitulasi Tanggapan Siswa Terhadap Guru
Table 1.5  Data Tunjangan Rutin (Insentif) SMK Bina Wisata Lembang
Table 1.1  Operasional Variabel Kompensasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

guru di sekolah Swasta yang berada di Bandung khususnya di SMK Sangkuriang 1 Cimahi sehingga dengan hasil penelitian dapat menyadarkan setiap sekolah akan

Hubungan Penggunaan Sumber Kekuasaan Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Kerja Guru Di SMK 45 Lembang. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keinginan guru untuk mengajar dengan baik di kelas serta didukung pemberian kompensasi pelatihan peningkatan kompetensi dari sekolah akan memberikan dampak yang

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian kompensasi kerja terhadap motivasi guru SMK di

Berdasarkan hasil koefisien determinasi simultan diperoleh bahwa besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel kepemimpinan kepala sekolah, kompensasi, motivasi

a. Kompensasi pegawai di SMK YASBU Al-qomariah berda pada katagori tinggi. Hal ini menujukan bahwa kompensasi finansial dan non-finansial yang ada di SMK YASBU Al-qomariah

Hal ini berarti semakin tinggi tingkat motivasi kerja, maka akan semakin tinggi pula tingkat kinerja Guru SMK BINA INSAN MANDIRI Oleh karena itu, pihak

1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah ditemukan, dapat disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru PAUD se-Kota Mataram yang