• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 2 dan di SMP Negeri 2 Lampung Selatan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 2 dan di SMP Negeri 2 Lampung Selatan."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 3 DAN DI SMP NEGERI 2 LAMPUNG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Pendidikan Seni Tari

Oleh:

Ratna Harimurti 1101777

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

(2)

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 3 DAN DI SMP NEGERI 2 LAMPUNG SELATAN

Oleh

Ratna Harimurti

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Tari

© Ratna Harimurti 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 3 DAN DI SMP NEGERI 2 LAMPUNG SELATAN

Oleh :

RATNA HARIMURTI 1101777

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof.Dr.Hj. Tati Narawati, M.Hum NIP. 195212051986112001

Pembimbing II

Dr. Heni Komalasari, M.Pd NIP. 197109152001122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN TEORETIS TENTANG PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 3 DAN DI SMP NEGERI 2 LAMPUNG SELATAN A. Pengertian Belajar ... 10

B. Karakteristik Siswa Menengah Pertama ... 12

C. Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) ... 14

D. Komponen-komponen Pembelajaran ... 17

1. Tujuan Pembelajaran ... 18

2. Kegiatan Belajar Mengajar ... 19

3. Media Pembelajaran ... 22

4. Metode Pembelajaran ... 22

5. Evaluasi ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 29

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 31

1. Partisipan ... 31

2. Tempat Penelitian... 33

C. Pengumpulan Data Instrumen Penelitian ... 34

D. Prosedur Penelitian... 38

(5)

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan ... 42

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

2. Proses dan Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo ... 45

a. Materi Pembelajaran ... 45

b. Proses dan Tujuan Pembelajaran ... 45

c. Media Pembelajaran ... 51

d. Strategi Pembelajaran (Metode dan Model Pembelajaran) ... 51

e. Penilaian dan Evaluasi ... 52

f. Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo ... 54

3. Proses dan Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro a. Materi Pembelajaran ... 55

b. Proses dan Tujuan Pembelajaran ... 57

c. Media Pembelajaran ... 66

d. Strategi Pembelajaran (Metode dan Model Pembelajaran) ... 67

e. Penilaian dan Evaluasi ... 67

f. Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro B. Pembahasan ... 76

1. Proses dan Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo a. Materi Pembelajaran ... 76

b. Proses dan Tujuan Pembelajaran ... 76

c. Media Pembelajaran ... 76

d. Strategi Pembelajaran (Metode dan Model Pembelajaran) ... 77

e. Penilaian dan Evaluasi ... 77

f. Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo ... 77

2 . Proses dan Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro ... 77

a. Materi Pembelajaran ... 77

b. Proses dan Tujuan Pembelajaran ... 78

c. Media Pembelajaran ... 78

d. Strategi Pembelajaran (Metode dan Model Pembelajaran) ... 78

e. Penilaian dan Evaluasi ... 78

(6)

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 80 B. Implikasi dan Rekomendasi ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

LAMPIRAN

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar merupakan sebuah proses perubahan di dalam kepribadian

manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas

dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir dan kemampuan lainya. Sesuai

dengan hal tersebut seorang guru harus memposisikan peserta didik dan dirinya

dengan baik dalam proses pembelajaran, agar dalam proses pembelajaran siswa

dapat berperan aktif dalam pengembangan materi pembelajaran dan dapat

mengeluarkan potensinya dalam semua bidang studi, khususnya pembelajaran

seni budaya.

Pembelajaran Seni Budaya terdiri dari seni tari, seni musik, seni rupa, dan

seni teater yang masing-masing memiliki manfaat bagi perkembangan peserta

didik. Seni tari merupakan rangkaian-rangkain gerak sebagai simbol yang

memiliki makna sehingga merupakan suatu rangkain cerita (Seni

Budaya/Kementerian Pendidikandan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2014

hlm. 92) dalam tari, gerak merupakan elemen yang sangat penting, dalam gerakan

tersebut nantinya dapat dilihat makna dan nilai keindahanya. Suhastjarja, dosen

Senior Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam Buku Paket

Seni Budaya Kelas VII secara online berpendapat bahwa seni musik adalah

ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat,

dalam wujud nada-nada atau bunyi yang lainya yang mengandung ritme dan

harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri

sendiri dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya sehingga dapat dimengerti

dan dinikmati (Bahanajar_senibudaya.blogspot.com/2012/02), karangan

Sulastianto, Harry dkk. Seni tari dan seni musik memiliki kaitan yang erat, selain

seni tari dan musik dalam cabang-cabang seni budaya juga terdapat seni rupa dan

(8)

2

media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini

diciptakan dengan mengolah garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan

pencahayaan dengan acuan estetika(bahanajar_senibudaya.blogspot.com/2012/02)

sedangkan seni teater dalam (Seni Budaya/Kementerian Pendidikan dan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, 2014 hlm. 134) dalam pemerananya dapat

memanfaatkan seni budaya yang ada misalnya gerak-gerak tradisional untuk

berlatih olah tubuh, lagu-lagu dolanan tradisional untuk berlatih suara, dan banyak

menciptakan peristiwa-peristiwa kemudia dimainkan secara improvisasi baik

perorangan maupun kelompok dalam hal ini seni teater berarti kumpulan atau

gabungan dari berbagai macam seni karena didalamnya terdapat berbagai

cabang-cabang seni budaya seperti seni tari, musik dan rupa.

Eko Purnomo dkk (2014 hlm. 1) menjelaskan bahwa ”Mata Pelajaran Seni

Budaya adalah mata pelajaran yang membahas mengenai karya seni estetis,

artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai, perilaku, dan produk seni

budaya bangsa melalui aktivitas berkesenian”. Dengan demikian melalui

pembelajaran Seni Budaya dapat mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk memahami lebih jauh lagi tentang seni yang berakar pada nilai budaya

bangsa. Pembelajaran Seni Budaya khususnya seni tari adalah suatu

pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa, dapat juga dijadikan

sebagai alat dalam berekspresi. Melalui pembelajaran Seni Tari siswa dapat

mengeluarkan segala ekspresi yang ada pada dirinya baik itu sedih, gembira,

marah ataupun menangis yang dituangkan dalam sebuah gerakan, seperti yang

diungkapkan oleh Sal Murgianto dalam Narawati & Masunah (2012 hlm. 263)

sebagai berikut:

Nilai tari dalam dunia pendidikan menurut hemat saya, bukan terletak

pada latihan kemahiran dan keterampilan gerak (semata-mata) tetapi lebih

kepada kemungkinannya untuk memperkembangkan daya ekspresi anak.

Tari harus mampu memberikan pengalaman kreatif kepada anak-anak dan

harus diajarkan sebagai salah satu cara untuk mengalami dan menyatakan

(9)

3

Nilai tari seperti yang telah di paparkan diatas harus mampu memberikan

pengalaman berkarya seni untuk meningkatkan pengalaman kreatif kepada siswa,

melalui pembelajaran tari diharapkan akan adanya perubahan tingkah laku baik

dilihat dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Manfaat dalam

pembelajaran Seni Tari dalam hal ini juga dapat dilihat dari segi fisik dan

psikisnya, dalam perkembangan fisik/perkembangan tubuh dilihat dengat kasat

mata yang disesuaikan dengan perkembangan psikis/jiwa secara seimbang.

Dijelaskan pula dalam Narawati & Masunah, (2012 hlm. 300) “Manfaat dalam

pembelajaran Seni di harapkan siswa dapat dibantu perkembangan fisik dan

psikisnya secara seimbang”. Siswa diharapkan memiliki sikap apresiatif yang

tinggi terhadap kesenian yang ada di daerah setempat ataupun di daerah Nusantara

sebagai modal awal agar siswa mengetahui baik dalam bentuk geraknya, kostum,

rias wajah atau hal lain yang berhubungan dengan tari yang pengajaranya tidak

hanya secara teori tetapi juga secara praktik agar siswa memiliki pengetahuan

lebih tentang seni dan budaya khususnya seni tari dan memiliki pengalaman

dalam berkesenian. Dikutip dalam Narawati & Masunah (2012 hlm. 302) yang

dijelaskan.

Apabila proses belajar mengajar hanya disampaikan secara teoritis

yang mengutamakan aspek ingatan dan hafalan. Siswa tidak mendapatkan

pengalaman berkesenian. Dampak dari pembelajaran demikian adalah

pendidikan seni di sekolah formal menjadi kurang bermakna bagi

kehidupan dan hanya mendukung penyerapan budaya asing lebih cepat

(bahkan dengan teorinya dengan fokus yang amat sempit) yang ditawarkan

melalui media massa dan audio visual.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya proses pembelajaran Seni

Budaya khususnya Seni Tari tidak dapat diajarkan hanya dengan teori saja, karena

dalam berkarya seni harus ada praktik secara langsung agar siswa memiliki

pengalaman dan kemampuan dalam berkesenian, memiliki sikap apresiatif yang

tinggi sehingga dapat mencintai kebudayaan daerahnya sendiri.

Namun, berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 3

Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro Lampung Selatan diperoleh data bahwa

(10)

4

dua sekolah belum optimal. Hal tersebut disebabkan oleh latar belakang guru di

kedua sekolah berpendidikan seni rupa. Kedua sekolah tersebut merupakan

sekolah yang belum lama berdiri, sehingga kurangnya alat-alat dan sumber

belajar. Masing-masing dari sekolah yang diteliti memfokuskan pembelajaran

Seni Budaya hanya pada seni rupa dan musik sehingga pada pelajaran Seni Tari

diberikan hanya sebagian tambahan. Selain itu sesuai dengan kesepakatan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya Lampung Selatan yang

wajib diajarkan hanya seni musik dan rupa yang disebabkan karena keterbatasan

waktu dan tenaga pendidik.

Terpilihnya kedua sekolah didasarkan pada letak sekolah SMP Negeri 3

Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro terletak di 1 kabupaten yaitu Kabupaten

Lampung Selatan. Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di kedua sekolah

tersebut mengacu pada Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang berbeda, dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih

lanjut proses dan hasil dari pembelajran yang menggunakan acuan yang berbeda

tersebut. Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di kedua sekolah ini dirasa

kurang maksimal dan jarak antara dua sekolah tersebut relatif dekat dan

terjangkau. Dengan alasan-alasan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji

pembelajaran Seni Budaya kususnya Seni Tari di kedua sekolah tersebut. Mata

Pelajaran Seni Tari yang termasuk pada pembelajaran Seni Budaya adalah mata

pelajaran yang sesuai dengan jurusan yang diambil peneliti dan sangat relevan

dengan ilmu yang peneliti tekuni sebagai Mahasiswa Fakultas Pendidikan Seni

dan Desain Program Studi Pendidikan Seni Tari dalam 4 tahun terakhir yang

secara otomatis dapat memperdalam wawasan ilmu yang di dapat selama

perkuliahan. Untuk itu, peneliti merasa perlu melihat secara langsung proses

pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Tari di dua sekolah tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam

mengenai pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Tari di SMP Negeri 3

Sidomulyo dan di SMP Negeri 2 Candipuro Kabupaten Lampung Selatan.

Dengan ini peneliti mengangkat ke dalam judul “PEMBELAJARAN SENI

BUDAYA DI SMP NEGERI 3 DAN DI SMP NEGERI 2 LAMPUNG

(11)

5

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dirumuskan masalah

penelitian dalam bentuk penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakan proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri

3 Sidomulyo?

2. Bagaimanakah proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri

2 Candipuro?

3. Bagaimanakah hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 3

Sidomulyo?

4. Bagaimanakah hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2

Candipuro?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, yang

dipaparkan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah melihat proses pembelajaran Seni

Budaya (seni tari) di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan di SMP Negeri 2 Candipuro

yang dilihat dari komponen pembelajaran berupa tujuan, materi, media, metode

dan evaluasi.

2. Tujuan Khusus Penlitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP

Negeri 3 Sidomulyo?

2. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP

Negeri 2 Candipuro?

3. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP

Negeri 3 Sidomulyo?

4. Untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di SMP

(12)

6

D. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

1. Manfaat dari segi teori

Secara teori penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan proses

pembelajaran yang evektif, yang diterapkan disekolah.

2. Manfaat dari segi kebijakan

Acuan pada penggunaan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang berbeda merupakan suatu kebijakan yang dipilih oleh sekolah. Maka,

hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu ukuran, mana yang mampu

mendorong pelaksanaan Pendidikan Nasional.

3. Manfaat dari segi praktik

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini sangat berguna untuk dijadikan bahan telaah untuk calon

pendidik agar lebih meningkatkan kualitas diri, memperoleh gambaran lebih jauh

mengenai pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) dalam dua sekolah yang

masing-masing sekolah mengacu pada Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan kurikulum yang berbeda, dan menjadi salah satu cara

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan dengan

membuat laporan yang ilmiah dan sistematis.

b. Bagi Siswa

Dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar di sekolah.

c. Bagi Guru

Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merancang model

pembelajaran secara lebih efektif dan efisien sesuai dengan acuan Silabus dan

(13)

7

d. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif dan menjadi salah

satu bahan pertimbangan bagi sekolah dalam memilih acuan Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kurikulum yang sesuai.

e. Bagi Perpustakaan sekolah

Dapat menambah referensi perpustakaan sekolah sehingga dapat

digunakan sebagai bahan dasar bagi penelitian selanjutnya.

4. Manfaat dari segi isu serta aksi sosial

Manfaat penelitian dari segi isu dan aksi sosial adalah sebagai salah satu

jawaban terhadap isu yang berkembang dalam dunia pendidikan di Indonesia yang

menyangkut pelaksanaan kurikulum 2013 dan kurikulum 2006, karena pada

sekolah yang diteliti SMP Negeri 3 Sidomulyo Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) mengacu pada Kurikulum 2006 dan SMP Negeri 2

Candipuro Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengacu pada

Kurikulum 2013, sesuai dengan penggunaan kurikulum yang ada disekolah

tersebut. Bagi pengambil kebijakan penelitian ini menjadi masukan atau referensi

yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dalam pengambilan keputusan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam skripsi ini, Bab I merupakan bab yang berisi tentang latar belakang

penelitian. Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini, yaitu masalah kurang

optimalnya pembelajaran Seni Budaya (Seni tari) yang ada di SMP Negeri 3

Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro yang disebabkan karena latar belakang

guru di kedua sekolah berpendidikan seni rupa. Kedua sekolah tersebut

merupakan sekolah yang belum lama berdiri, sehingga kurangnya alat-alat dan

sumber belajar. Masing-masing dari sekolah yang diteliti memfokuskan

pembelajaran Seni Budaya hanya pada Seni Rupa dan Seni Musik sehingga pada

pelajaran Seni Tari diberikan hanya sebagai tambahan. Selain itu sesuai dengan

(14)

8

Selatan yang wajib diajarkan hanya seni musik dan rupa disebabkan karena

keterbatasan waktu dan tenaga pendidik. Sehingga penulis merasa perlu melihat

secara langsung proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) di sekolah tersebut.

Pada Bab II berisi tentang teori-teori yang digunakan dan yang

mendukung dalam penelitian, bersumber dari buku, koran, artikel, maupun dari

internet. Dalam bab ini peneliti membahas tentang pembelajaran Seni Budaya

(Seni Tari) yang di dalamnya terdapat pengertian belajar, konsep dasar

pembelajaran, seni budaya (seni tari). Komponen-komponen pembelajaran

diantaranya a) Tujuan pembelajaran; b)materi pembelajaran; c). Media

Pembelajaran; c) Metode Pembelajaran; d) Evaluasi Pembelajaran. Teori-teori

yang digunakan dalam peelitian ini sangat mendukung untuk melancarkan proses

penelitian dan untuk menjadi kajian teori dalam penelitian tersebut.

Bab III berisikan tentang metode penelitian. Dalam penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan deskriptif analisis yang bertujuan untuk

mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat ini. Dengan

desain penelitian yang berisikan perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian,

dan penyusunan hasil penelitian. Selain itu dalam Bab III ini menggunakan

instrumen penelitian berupa pedoman observasi yang berfungsi untuk merekam

kegiatan pembelajaran seni budaya (seni tari), pedoman observasi ini digunakan

agar penelitian sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan masalah yang akan

dibahas. Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tambahan

secara langsung dengan bertatap muka dengan subjek peneliti. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam Bab III ini adalah dengan observasi,

wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan

dengan triangulasi yaitu pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data

dari sumber data yang telah ada atau triangulasi, penggabungan data tersebut

digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Bab IV berisi temuan dan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

Negeri 3 Sidomulyo dan di SMP Negeri 2 Candipuro. Temuan tersebut berupa

proses pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) yang dilihat dari

(15)

9

media, metode evaluasi atau penilaian serta hasil dari pembelajaran yang

dilakukan di kedua sekolah tersebut.

Bab V berisi tentang kesimpulan secara keseluruhan dari hasil penelitian,

bahwasanya pembelajaran di SMP Negeri 3 Sidomulyo dan SMP Negeri 2

Candipuro menggunakan materi, media, metode dan sistematika cara penilaian

yang berbeda sehingga hasil dari keseluruhan proses pembelajaran tersebut tidak

(16)

80

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dari Bab 1-4, diperoleh

kesimpulan dari pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) pada sekolah SMP Negeri

3 Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro. Proses pembelajaran di SMP Negeri

3 Sidomulyo materi yang diajarkan adalah “Eksplorasi Gerak dengan Lagu

Daerah”, media pembelajaran yang digunakan berupa papan tulis dan spidol,

menggunakan metode pembelajaran dengan model pendekatan CTL dan Life Skill.

Hasil dari seluruh pembelajaran yang dilakukan seluruh siswa mampu

mengeksplorasi gerak dengan menyanyikan lagu daerah “Tong-tong Makitong” tetapi, tidak semua siswa dapat mengaplikasikanya dengan ekspresi wajah seperti

yang telah diberikan dan dicontohkan guru di depan kelas. Pembelajaran Seni

Budaya (Seni Tari) di SMP Negeri 2 Candipuro materi yang diajarkan adalah

“Gerak Tari”. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah laptop,

infokus, dan sound sistem, guru menggunakan metode saintifik. Hasil dari

rangkain proses pembelajaran adalah siswa mampu mengeksplorasi gerak dengan

hitungan 1x8 yang diminta oleh guru setelah melihat contoh dari video yang

ditampilkan oleh guru. Secara keseluruhan pembelajaran di SMP Negeri 3

Sidomulyo dan SMP Negeri 2 Candipuro menggunakan materi, media, metode

dan sistematika cara penilaian yang berbeda sehingga hasil dari keseluruhan

proses pembelajaran tersebut tidak akan sama.

B. IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Penelitian mengenai pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 3 dan di

SMP Ngeri 2 ini belum sempurna dilakukan, oleh karena itu perlu adanya

penelitian lanjutan untuk menyempurnakan kekurangan yang ada pada penelitian

(17)

81

akan datang, berikut saran yang hendak dikemukakan berdasarkan hasil penelitian

yang dapat dijadikan bahan telaah dan pemikiran.

Guru Seni Budaya khususnya pada pelajaran Seni tari diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan yang ada pada dirinya, dengan memahami dan mampu

menjabarkan segala macam bentuk materi pembelajaran dan melaksanakan segala

bentuk komponen yang ada dalam pembelajaran dengan baik. Guru Seni Budaya

(Seni Tari) diharapkan dapat lebih menggali potensi diri sebagai tenaga pendidik

yang profesional, sehingga mampu memaksimalkan kompetensinya sebagai guru

yang unggul dan mempunyai daya saing dalam dunia pendidikan, penggunaan

media dan metode pembelajaran diharapkan dapat di sesuaikan dengan materi

yang diberikan, agar fungsi pada media itu benar-benar dapat mempermudah guru

dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dan membuat siswa aktif serta kreatif

dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Selain dari pada itu menyangkut

pembahasan tentang acuan kurikulum yang digunakan pada dua sekolah tersebut

berbeda dan setelah menganalisis dari hasil penelitian, rekomendasi untuk

pemerintah adalah pelaksanaan kurikulum akan evektif dilakukan apabila kepala

sekolah dan guru memiliki pemahaman yang cukup tentang kurikulum yang

hendak diterapkan, caranya dengan mengikuti diklat dan pelatihan tentang

implementasi kurikulum yang hendak digunakan.

Bagi pemerintah daerah, untuk pelaksanaan kurikulum secara evektif perlu

dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat, terutama dukungan dana dan

sumber daya manusia yang mampu mendukung sepenuhnya implementasi

kurikulum yang akan digunakan disekolah. Kepada pihak sekolah, agar

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti workshop/pelatihan bagi

guru yang berkaitan dengan implementasi kurikulum baik kedinasan ataupun

mandiri.

Kepada seluruh pihak terkait yang saat ini masih menggunakan

kurikulum 2006 agar menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyongsong

penerapan kurikulum 2013 karena pada dasarnya kurikulum 2013 hanya

Referensi

Dokumen terkait

Surat Asli Keterangan Domisili Perusahaan dari Kelurahan dan Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan.. Fotokopi IMB dan HO

atau zat aktif lain yang dilarang, atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk.. memberitahukan kepada pemohon

Penetapan Kadar Levofloxacin Dalam Sediaan Farmasi secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.. Electronic Theses & Dissertations Universitasa

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa bahan baku pakan yang digunakan untuk penyusunan formula pakan ikan sebagaimana tercantum dalam Form B tidak tercemari (terkontaminasi) oleh

Dari keempat dimensi tersebut memiliki peran penting yang harus dimiliki oleh pelatih dalam memberikan pengaruh terhadap prestasi atlet bulutangkis SMP 116 Ragunan pada

partai politik yang bersumber dari APBN dan APBD diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008. Tentang

Mikroorganisme dari rizosfer tanaman karet yang mampu menggunakan metanol dapat digunakan untuk memproduksi protein sel tunggal dan dapat dimanfaatkan sebagai

Gambar 4.11 Hubungan Kapasitas Perkolasi dan Waktu Plot