• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI

SISWA SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh SISWANTO

1200906

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI

SISWA SMA

Oleh Siswanto, S.Pd.

Universitas Pendidikan Indonesia, 2014

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Fisika

© Siswanto 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(4)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

(5)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

(6)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI

SISWA SMA

Siswanto, NIM. 1200906, Pembimbing Pertama: Dr. Ida Kaniawati, M.Si., Pembimbing Kedua: Dr. Andi Suhandi, M.Si.,

Program Studi Pendidikan Fisika Sekolah Pascasarjana UPI Bandung Tahun 2014

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perbedaan peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan berargumentasi siswa, antara siswa yang mendapatkan pembelajaran fisika dengan model pembangkit argumen menggunakan metode saintifik dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran fisika dengan model pembangkit argumen tanpa menggunakan metode saintifik, yaitu menggunakan metode demonstrasi dan ceramah, serta memperoleh gambaran mengenai hubungan kemampuan kognitif dengan keterampilan berargumentasi pada siswa yang mendapatkan pembelajaran fisika dengan model pembangkit argumen menggunakan metode saintifik. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen semu dengan desain randomized control group pretest – posttest design.

Populasinya adalah seluruh siswa kelas X MIA pada salah satu SMA Negeri di Kabupaten Pemalang. Sampel sebanyak dua kelas yang dipilih secara cluster random

sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata gain yang dinormalisasi

<g> untuk kemampuan kognitif pada kelas eksperimen sebesar 0,65 yang memenuhi kriteria sedang, dan pada kelas kontrol sebesar 0,37 yang memenuhi kriteria sedang. Sedangkan, skor rata-rata gain yang dinormalisasi <g> untuk keterampilan berargumentasi pada kelas eksperimen sebesar 0,78 yang memenuhi kriteria tinggi, dan pada kelas kontrol sebesar 0,67 yang memenuhi kriteria sedang. Berdasarkan uji beda rata-rata, pada taraf kepercayaan 95%, hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran pembangkit argumen menggunakan metode saintifik secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan berargumentasi siswa dibandingkan model pembelajaran pembangkit argumen tanpa menggunakan metode saintifik. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara kemampuan kognitif dengan keterampilan berargumentasi siswa dengan nilai korelasi sebesar 0,61.

(7)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF “GENERATE ARGUMENT” INSTRUCTIONAL MODEL USING THE SCIENTIFIC METHODE TO INCREASE COGNITIVE ABILITIES AND ARGUMENTATION SKILLS OF

SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

Siswanto, NIM. 1200906, First Supervisor: Dr. Ida Kaniawati, M.Si., Second Supervisor: Dr. Andi Suhandi, M.Si.,

Physics Education Program

Graduate School of UPI Bandung in 2014

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the difference between the “generate argument” instructional model using the scientific method and the “generate argument” instructional model without scientific method (with the demonstration and lecture method) in improving the students cognitive abilities and argumentation skills, and also to determine the correlation between argumentation skills and the cognitive abilities in the “generate argument” instructional model using the scientific method. The study was conducted using a quasi-experimental with randomized control group pretest - posttest design. The population were all of students in X MIA grades in one of the senior high schools in Pemalang. The results showed that the average normalized gain scores <g> of cognitive abilities in experiment class was 0.68 with the medium criteria, and in control class was 0.54 with the medium criteria too. The average scores are normalized gain <g> of argumentation skills in experiment class was 0.78 with the high criteria, and in control class was 0.67 with the medium criteria. Based on the different test of the average, at 95% confidence level (0.050) the results of the study indicate that the “generate argument” instructional model using scientific method more significantly improves students' cognitive abilities and argumentation skills than the “generate argument” instructional model whitout scientific method. In addition, there was a strong and significant correlation between argumentation skills and cognitive abilities with the correlation score of 0,61.

(8)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

ABSTRAK ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Variabel Penelitian ... 9

F. Definisi Operasional ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Kajian Pustaka ... 11

1. Model Pembelajaran Pembangkit Argumen ... 11

2. Metode Saintifik ... 13

3. Model Pembelajaran Pembangkit Argumen Menggunakan Metode Saintifik ... 16

4. Kemampuan Kognitif ... 18

5. Keterampilan Berargumentasi ... 22

B. Kerangka Pemikiran ... 24

C. Hipotesis Penelitian ... 29

D. Materi Ajar Suhu dan Kalor ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Metode dan Desain Penelitian ... 46

(9)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Instrumen Penelitian ... 47

D. Teknik Pengumpulan Data ... 48

E. Prosedur Penelitian ... 50

F. Teknik Analisis Instrumen Tes Penelitian ... 54

G. Hasil Judgment dan Uji Coba Instrumen Tes ... 58

H. Teknik Pengolahan Data ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Pelaksanaan Penelitian ... 69

B. Pemaparan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

1. Keterlaksanaan Model Pembelajaran ... 70

2. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa ... 77

3. Peningkatan Keterampilan Berargumentasi Siswa ... 90

4. Hubungan Keterampilan Berargumentasi dengan Kemampuan Kognitif Siswa ...102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

A. Kesimpulan ... 104

B. Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 109

(10)

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai penerapan model pembelajaran pembangkit argumen menggunakan metode saintifik, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran pembangkit argumen menggunakan metode saintifik secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan kognitif siswa dibandingkan model pembelajaran pembangkit argumen tanpa menggunakan metode saintifik.

2. Penerapan model pembelajaran pembangkit argumen menggunakan metode saintifik secara signifikan dapat lebih meningkatkan keterampilan berargumentasi siswa dibandingkan model pembelajaran pembangkit argumen tanpa menggunakan metode saintifik.

3. Keterampilan berargumentasi berhubungan secara signifikan terhadap kemampuan kognitif siswa yang mendapat perlakuan dengan model pembelajaran pembangkit argumen menggunakan metode saintifik dengan kategori hubungan yang kuat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model pembelajaran pembangkit argumen menggunakan metode saintifik, peneliti memberi beberapa saran sebagai berikut:

(11)

105

Siswanto, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMBANGKIT ARGUMEN MENGGUNAKAN METODE SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI SISWA SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran yang hanya sebatas pada transfer pengetahuan menggunakan metode ceramah, latihan-latihan soal, dan pemberian rumus-rumus yang ada pada fisika.

2. Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 maka diperlukan kesiapan sarana dan prasarana di sekolah terutama sarana dan prasarana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran di laboratorium. Berdasarkan temuan dilapangan, sarana dan prasarana di laboratorium belum dapat disiapkan dengan baik karena selain ruang laboratorium yang tidak dirawat, juga banyaknya alat-alat di laboratorium yang rusak.

3. Tahapan mengajukan pertanyaan, menalar, dan melakukan percobaan pada metode saintifik perlu dilatihkan dan harus mendapat perhatian khusus oleh guru. Hal ini didasarkan pada temuan peneliti bahwa sebagian besar siswa masih mengalami ketidakpercayaan diri untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, serta kurang terampil dalam melakukan percobaan. Ketiganya berperan penting dalam menunjang hasil yang maksimal untuk pencapaian aspek penanaman konsep dan keterampilan berargumentasi kepada siswa. 4. Pembekalan keterampilan berargumentasi sebaiknya ditunjang dengan

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah Calon Penyedia Jasa Konsultansi yang LULUS daftar pendek berdasarkan Pembuktian Kualifikasi sebanyak 5 (lima) perusahaan, antara lain :. Jumlah Calon Penyedia Jasa

a) Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian,

a) Kegiatan pendahuluan dimulai guru dengan mengondisikan kesiapan belajar siswa, melakukan kegiatan rutin, seperti berdoa bersama, absensi, menanyakan kondisi

Sahabat MQ/ Kinerja Komisi Pemilihan Umum yang dinilai semrawut dalam penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2009/ mendorong sejumlah partai politik untuk mempercepat masa

2015 Sistem Pengelolaan Arsip Dan Pola Klasifikasi Kearsipan Di Perguruan Tinggi.Jawa Barat.. Suparjati,

Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sahabat MQ/ Majelis Mujahidin meminta polisi tidak asal mencurigai orang/ bercadar/ berjenggot/ bersorban atau bercelana komprang// Sebab hal tersebut/ justru akan

observasi presentasi pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 2B. b) Tugas, rubrik dan laporan praktikum dan lembar observasi kinerja praktikum. Setiap selesai