• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN EKOLOGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN EKOLOGI."

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan Biologi

Oleh

MEGA ELVIANASTI

1201307

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

ii

ANALISIS

PEDAGOGICAL CONTENT

KNOWLEDGE

(PCK) CALON GURU

BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN

EKOLOGI

Oleh

Mega Elvianasti

S.Pd Universitas Negeri Padang, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi

© Mega Elvianasti 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU

BIOLOGI PADA MATERI GENETIKA DAN EKOLOGI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Dr. Widi Purwianingsih, M.Si

NIP. 196209211991012001

Pembimbing II,

Dr. Riandi, M.Si

NIP. 196305011988031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

(4)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Analisis Pedagogical Content Knowledge (PCK) Calon Guru Biologi pada Materi

Genetika dan Ekologi

Mega Elvianasti

Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas Content Knowledge (CK),

Pedagogy Knowledge (PK) dan Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa

calon guru biologi pada materi genetika dan ekologi. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan desain penelitian menggunakan desain

triangulasi dimana peneliti mengumpulkan secara bersama data kualitatif dan

kuantitatif. Data dikumpulkan melalui pemberian tes konsep terkait materi genetika

dan ekologi berupa uraian, tes penguasaan pedagogi berupa pilihan ganda, CoRe

(Content Representation) yang dibuat oleh mahasiswa calon guru biologi,

wawancara, rekaman video, dan catatan lapangan. Hasil analisis data menunjukkan

bahwa kemampuan penguasaan konsep mahasiswa calon guru biologi dari 12 orang,

secara umum hasilnya menunjukkan nilai yang relatif cukup baik dengan rata-rata 61

dari nilai maksimum 100 pada konsep genetika. Sedangkan, untuk penguasaan

konsep ekologi secara umum hasilnya menunjukkan nilai yang relatif cukup baik juga

dengan rata-rata 60. Kemampuan penguasaan pedagogi mahasiswa calon guru biologi

secara umum hasilnya menunjukkan nilai yang relatif cukup baik dengan rata-rata 60.

Pada konten genetika, terdapat 3 orang calon guru berada pada tahap perkembangan

PraPCK, dan sebanyak 3 orang calon guru berada pada tahap Growing PCK.

Sedangkan pada konten ekologi terdapat 2 orang calon guru biologi berada pada

tahap Growing PCK, dan sebanyak 4 orang calon guru berada pada tahap PraPCK.

(5)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Analysis of the Pedagogical Content Knowlede (PCK) Pre-service Teachers’ on

the Concept of Genetic and Ecology

Mega Elvianasti

Department of Biology Education

Postgraduate School of Indonesian University of Education

ABSTRACT

This study was aimed to describe the quality of Content Knowledge (CK), Pedagogy

Knowledge (PK) and Pedagogical Content Knowledge competence (PCK)

pre-service teachers on the concept of genetic and ecology. The method used is

descriptive method, with triangulation research design which the researcher collects

in common qualitative and quantitative data. Data were collected of the test related

concepts of genetics and ecology in the form of descriptions, test of pedagogy in the

form of multiple choice, CoRe (Content Representation), interviews, video

recordings, and field notes. The results of data analysis showed that the ability the

concept of biology student teachers from 12 people, in general, the results show a

relatively good value with an average of 61 out of a maximum value of 100 on the

concept of genetics. Meanwhile, for the concept of ecology in general the results

show a relatively good value as well with 60 average. Ability pedagogy teachers in

general the results show a relatively good value with an average of 60. In genetic

content, there are 3 pre-service teachers

in a formative stage PraPCK, and as many

as 3 pre-service teacher

s’

are on stage Growing PCK. While the ecological content

contained 2 pre-service teachers

at the stage of Growing PCK, and as many as 4

pre-service teachers

are at a stage PraPCK.

(6)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D.Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kompetensi Guru Biologi ... 9

B. Pedagogical Content Knowledge ... 15

C. Pengukuran Kemampuan PCK ... 20

(7)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional ... 31

B. Metode dan Desain Penelitian ... 32

C. Subjek Penelitian... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Prosedur Penelitian ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 41

H. Analisis Data Penelitian ... 42

I. Alur Penelitian ... 44

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kemampuan CK Mahasiswa Calon Guru Biologi ... 45

B. Analisis Kemampuan PK Mahasiswa Calon Guru Biologi ... 50

C. Analisis Perkembangan PCK Mahasiswa Calon Guru Biologi ... 53

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 89

B. Rekomendasi ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(8)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1

Frame CoRe ... 21

2.2

Kategori perkembangan PCK calon guru ... 23

3.1

Rekap hasil uji coba tes penguasaan konsep genetika ... 34

3.2 Rekap hasil uji coba tes penguasaan konsep ekologi ... 34

3.3

Rekap hasil uji coba tes penguasaan pedagogi ... 35

3.4 Pokok pertanyaan dalam CoRe ... 37

3.5 Teknik dan instrument pengumpulan data ... 40

3.6 Kategori Persentase Penguasaan Konsep dan Pedagogi Calon Guru ... 42

4.1 Distribusi skor penguasaan konsep genetika ... 46

4.2 Distribusi skor penguasaan konsep ekologi ... 48

4.3 Distribusi skor penguasaan pedagogi ... 51

4.4 Deskripsi perkembangan PCK calon guru pada konsep genetika ... 55

4.5

Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru RHD ... 61

4.6 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru ERN ... 63

4.7

Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru KRT ... 65

4.8

Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru SHL... 68

4.9

Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru DVY... 70

4.10 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru WND ... 72

4.11 Deskripsi perkembangan PCK calon guru pada konsep ekologi ... 73

4.12 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru ADNS ... 77

4.13 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru SRP ... 79

(9)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

4.15 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru DTA ... 83

4.16 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru END ... 85

4.17 Persentase kemunculan strategi mengajar calon guru YLI...

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1

Urgensi PCK dalam pengajaran sains ... 17

2.2

Hubungan antara CK, PK, dan PCK ... 20

3.1

Bagan alur penelitian ... 44

4.1 Diagram persentase penyampaian konsep hubungan antara gen, DNA, dan

kromosom ... 60

4.2 Diagram persentase penyampaian konsep hukum Mendel ... 63

4.3 Diagram persentase penyampaian konsep penyakit dan kelainan genetik... 65

4.4

Diagram persentase penyampaian konsep mutasi ... 67

4.5 Diagram persentase penyampaian konsep sintesis protein ... 69

4.6

Diagram persentase penyampaian konsep pembelahan sel ... 71

4.7

Diagram persentase penyampaian konsep ekosistem dan komponennya .... 76

4.8

Diagram persentase penyampaian konsep daur biogeokimia... 78

4.9 Diagram persentase penyampaian konsep konservasi... 80

4.10 Diagram persentase penyampaian konsep interaksi antar komponen ekosistem

(10)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Soal Genetika, Ekologi, dan Pedagogi ... 96

2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika ... 100

3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi ... 106

4. CoRe Genetika ... 113

(11)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Guru merupakan profesi yang secara langsung menuntut keprofesionalan

seorang pendidik untuk menguasai kemampuan membelajarkan suatu konsep agar

tidak hanya berupa materi namun lebih pada pemaknaan pengetahuan oleh peserta

didik. Hal ini berarti, seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai konten

namun juga harus mampu menguasai cara membelajarkan konten tersebut kepada

peserta didik. Seorang guru hendaklah memiliki kemampuan mengajar yang

profesional agar proses transfer ilmu dapat diterima atau dipahami peserta didik.

Menurut Shulman (1987: 8) seorang guru haruslah memiliki pengetahuan tentang

peserta didik dan karakteristiknya, pengetahuan tentang konteks pendidikan,

pengetahuan tentang tujuan, nilai, filosofis dan historis tentang pendidikan,

pengetahuan konten, pengetahuan kurikulum, dan pengetahuan pedagogi.

(12)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

penerapan dan pengembangan bidang ilmu biologi dan ilmu-ilmu yang terkait.

Sementara itu, untuk kompetensi pedagogi, seorang guru disyaratkan mempunyai

beberapa kompetensi, antara lain: menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik. Kompetensi ini kemudian dijabarkan menjadi:

Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

terkait dengan mata pelajaran yang diampu; Menerapkan berbagai pendekatan,

strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata

pelajaran yang diampu,(Permendiknas No. 16/2007, butir 2).

Seorang guru sudah seharusnya memiliki kemampuan Pedagogy Knowledge

(PK) yang profesional, menurut (Matthew, 2011) PK adalah pengetahuan yang

mendalam tentang proses dan praktik atau metode pengajaran dan pembelajaran serta

hal lain yang meliputi keseluruhan tujuan pendidikan, dan nilai-nilai. PK ini adalah

bentuk generik pengetahuan yang melibatkan semua masalah belajar siswa,

pengelolaan kelas, rencana pengembangan pembelajaran dan implementasi, serta

evaluasi terhadap siswa. Tidak hanya kemampuan PK, guru juga dituntut untuk

menguasai kemampuan Content Knowledge (CK), umumnya mengacu pada

fakta-fakta, konsep, teori, dan prinsip-prinsip yang diajarkan dan dipelajari oleh siswa.

Sejalan dengan hal tersebut (Shulman, 1986) mengatakan bahwa yang termasuk

dalam pengetahuan konten yaitu konsep, teori, kerangka kerja konseptual serta

pengetahuan bagaimana cara untuk mengembangkan pengetahuan itu sendiri.

(13)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

2009). Penelitian ini menunjukkan guru berpandangan bahwa pengetahuan konten

merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran. Guru yang memiliki

pengetahuan konten yang baik akan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif

sehingga

siswa

dapat

membangun

pengetahuannya.

Namun,

belakangan ini

pandangan tersebut telah bergeser seiring dengan temuan-temuan dalam penelitian

yang menunjukkan bahwa guru dengan pengetahuan konten yang baik tidak menjadi

jaminan akan menghasilkan pembelajaran yang efektif. Didapatkan temuan yang

menunjukkan bahwa guru dengan subject specialist cenderung hanya berperan dalam

transfer pengetahuan tanpa memperhatikan keterlibatan dan kesulitan siswa dalam

pembelajaran. Temuan lain yang dikemukakan oleh Ofsted (2008) menunjukkan

bahwa banyak guru dengan subject specialist meminta siswa mempelajari materi dari

buku tanpa melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran atau membangun pengetahuan

sendiri (Kind, 2009).

(14)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

(15)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa apa yang siswa pelajari sangat

dipengaruhi oleh cara siswa diajar oleh gurunya (NRC, 1996: 28 dalam Hamidah,

2011), sehingga hal ini berimplikasi pada hubungan yang erat antara cara mengajar

guru atau pengetahuan pedagogi dengan konten materi yang diajarkan. Mahasiswa

calon guru yang akan dipersiapkan untuk menjadi seorang pendidik sudah seharusnya

dibekali untuk menguasai Pedagogy Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), dan

Pedagogical Content Knowledge (PCK) sebagai tuntutan profesionalisme guru.

Sejalan dengan hal ini, Hamidah (2011) juga menyebutkan bahwa calon guru yang

nantinya dituntut mampu menjadi guru yang profesional seharusnya sudah memiliki

bekal PK, CK dan PCK, sehingga penguasaan dan pemahaman konten biologi yang

cukup mendalam bagi guru menjadi suatu keharusan, sekaligus juga kemampuan

dalam mengajar yang sesuai dengan konten materi.

Mahasiswa calon guru sains juga harus mampu untuk belajar dan mengajar

suatu topik dan konsep sains dengan menggunakan berbagai metode. Pengetahuan

konten, pengetahuan pedagogi, dan PCK harus tercermin dalam kemampuan calon

guru sains dalam mempersiapkan pembelajaran dan menilai bagaimana siswa mereka

belajar (National Science Teachers Association, standar 3,5, dan 8/2003).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (Park dan Oliver 2008, dalam Hagevik,

et al. 2009) pengetahuan seorang calon guru dapat disimpulkan melalui deskripsi dan

analisis apa yang telah dilakukannya dalam praktik simulasi mengajar di kelas.

(16)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Selekta mahasiswa calon guru biologi dibekali bagaimana cara membelajarkan

materi-materi yang sulit di SMA dan pendalaman konsep serta bagaimana kaitan

antara konsep tersebut dalam membangun konsep yang lebih besar.

Selain mata kuliah Kapita Selekta, PCK juga dibekalkan pada mata kuliah

Perencanaan Pembelajaran Biologi (PPB). Mata kuliah ini juga merupakan mata

kuliah yang memfasilitasi untuk mengungkap kemampuan CK, PK dan PCK

mahasiswa calon guru biologi. Dalam mata kuliah ini mahasiswa dilatih untuk

menganalisis GBPP Kurikulum, membuat rencana pembelajaran, silabus dan skenario

pembelajaran yang berorientasi pada kondisi di lapangan. Disamping itu, mahasiswa

juga harus melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam kelas kecil dengan

pendekatan dan metode tertentu untuk jenjang SMP dan SMA, mempraktikkan

kemampuan dasar mengajar, serta melakukan observasi belajar-mengajar di sekolah.

Mata kuliah ini diharapkan mampu memberikan bekal bagi mahasiswa yang akan

mengikuti Program Latihan Profesi (PLP) di sekolah, terutama dalam menganalisis

materi pelajaran SMP dan/atau SMA, memperkirakan tingkat kedalaman dan

keluasan

bahan

ajar,

membuat

program persiapan mengajar dan rencana

pembelajaran, serta mempraktikkannya, memilih dan menggunakan pendekatan,

metode, dan media yang tepat untuk mengajarkan topik tertentu. Penelitian ini

dilakukan pada mata kuliah PPB karena didasari pada kemudahan peneliti dalam

memperoleh data dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian.

(17)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

disebabkan karena kurangnya pengetahuan sebelumnya.

Genetika termasuk konsep

yang memiliki karakter invisible, inaccessible, abstrak dan tersusun atas struktur yang

rumit sehingga sulit untuk dipahami. Kesulitan siswa untuk memahami genetika

terletak pada pemahaman tentang struktur (gen, gamet, alel, dsb) dan proses

(pembelahan sel, persilangan, dsb) (Topcu and Pekmez, 2009). Menurut De Beer

2011 dalam Van Wyk (2013) konsep tentang DNA, meiosis, sintesis protein dan

hereditas merupakan konsep yang sulit dipahami siswa. Siswa memiliki pemahaman

yang rendah tentang konsep ini dan kemungkinan siswa mengalami miskonsepsi atau

kesalahan konsep. Khususnya, siswa tidak bisa membedakan tiap fase dalam meiosis

dan perbedaan setiap tahap sintesis protein. Contoh lain miskonsepsi yang mungkin

terjadi pada siswa, yaitu mengenai karakter gen. Siswa menganggap bahwa satu gen

menentukan satu sifat, satu gen yang bermutasi selalu menyebabkan penyakit, dan

gen akan selalu terekspresi ke dalam bentuk fenotip.

(18)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

perguruan tinggi dan ini menunjukkan kemungkinan kuat bahwa guru sekolah dasar

dan menengah mungkin juga mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang

sama (Puk & Stibbards, 2011). Dari beberapa hasil penelitian yang dijelaskan di atas

sangat perlu dilakukan penelitian PCK terkait konten genetika dan ekologi.

Dalam rangka merepresentasikan PCK calon guru, Loughran et al (2012)

mengembangkan

suatu

metode

yang

dapat

mengukur

PCK yaitu dengan

menggunakan Content Representation (CoRe) dan Professional experience

Repertoires (PaP-eR). CoRe berisi uraian konsep-konsep atau materi yang penting

dalam mengajarkan suatu topik tertentu. CoRe digunakan untuk mengakses

pemahaman guru sains mengenai konten atau materinya. Sedangkan PaP-eRs

merupakan cara bagaimana konten tersebut disampaikan dan untuk menunjukkan

implementasi dari aspek-aspek CoRe. Melalui PaP-eR kita dapat melihat situasi di

dalam proses belajar mengajar yang akan menentukan pedagogi. Untuk mengukur

kemampuan CK mahasiswa calon guru biologi dapat dilakukan dengan pemberian tes

konsep terkait konten genetika dan ekologi, sedangkan untuk mengukur kemampuan

PK mahasiswa calon guru biologi dapat dilakukan dengan pemberian tes pedagogi.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bag

aimanakah Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon

guru biologi pada konsep genetika dan ekologi?

”.

Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah, secara terperinci permasalahan

penelitian dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(19)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

2.

Bagaimanakah Pedagogy Knowledge (PK) mahasiswa calon guru biologi pada

konsep genetika dan ekologi?

3.

Bagaimanakah Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon guru

biologi pada konsep genetika dan ekologi?

C.

Batasan Masalah

Pada penelitian ini, permasalahan yang diteliti dibatasi sebagai berikut:

1.

Content Knowledge (CK) diukur dengan tes konten pada konsep genetika, dan

ekologi.

2.

Pedagogy Knowledge (PK) diukur dengan tes pedagogi.

3.

Pedagogical Content Knowledge (PCK) dapat dilihat pada penyusunan Content

Representation (CoRe) dan implementasinya dalam simulasi mengajar.

4.

Materi biologi yang dianalisis PCKnya adalah: genetika dan ekologi.

D.

Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Pedagogical

Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon guru biologi pada konsep genetika dan

ekologi. Adapun tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1.

Menganalisis Content Knowledge mahasiswa calon guru biologi terkait materi

genetika dan ekologi.

2.

Menganalisis Pedagogy Knowledge mahasiswa calon guru biologi.

(20)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika

Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

E.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1.

Sebagai bahan evaluasi dalam pembekalan Pedagogy Knowledge (PK), Content

Knowledge (CK) dan Pedagogical Content Knowledge (PCK) mahasiswa calon

guru biologi Program Studi Pendidikan Biologi khususnya di Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI).

2.

Sebagai referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya

perkembangan PCK.

(21)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Definisi Operasional

Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

operasional dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

1.

Pedagogy Knowledge (PK) dalam penelitian ini adalah pengetahuan yang

mendalam tentang proses dan praktik atau metode pengajaran dan pembelajaran

serta hal lain yang meliputi dari keseluruhan tujuan pendidikan, dan nilai-nilai.

Pengetahuan ini melibatkan semua masalah belajar siswa, pengelolaan kelas,

rencana pengembangan pembelajaran dan implementasi, serta evaluasi terhadap

siswa (Matthew, 2011). Pengetahuan pedagogi dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan tes penguasaan pedagogi berupa 27 butir soal pilihan ganda. Soal

tersebut dikembangkan berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

(22)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

3.

PCK (Pedagogical Content Knowledge) yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah irisan dari pengetahuan konten, pedagogik, dan kontekstual yang dimiliki

oleh guru yang berkembang seiring dengan pengalaman yang dimiliki

(Gess-Newsome&Lederman,

1999).

PCK

dalam penelitian ini diukur dengan

mengunakan instrumen yang dikembangkan oleh Loughran et al, (2006) yaitu

CoRe (Content Representation) yang menawarkan cara pandang akan konten

tertentu yang diajarkan ketika mengajar suatu topik.

B.

Metode dan desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

menggambarkan keadaan fenomena-fenomena yang ditemukan dan dideskripsikan

apa adanya, tidak dimodifikasi atau diberi perlakuan, (Arikunto, 2000). Sejalan

dengan apa yang dijelaskan (McMillan dan Schumacher, 2001), metode ini tidak

memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,

tetapi menggambarkan sesuatu kondisi apa adanya.

Desain

penelitian

menggunakan

desain

triangulasi

dimana

peneliti

mengumpulkan secara bersama data kualitatif dan kuantitatif, membandingkan

hasilnya, dan kemudian menggunakan hasil temuan untuk melihat apakah saling

memvalidasi satu sama lain (Creswell, John W, 2009).

C.

Subjek Penelitian

(23)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

sampel tersebut berdasarkan pertimbangan yang sesuai dengan maksud dan tujuan

penelitian serta menganggap bahwa sampel tersebut representatif (Fraenkel &

Wallen, 2009). Pada penelitian ini, pemilihan subjek penelitian berdasarkan nilai

konten dari hasil tes uraian konsep genetika, kemudian sampel dikelompokkan

menjadi: kelompok atas (nilai tinggi), kelompok menengah (nilai sedang), dan

kelompok bawah (nilai rendah).

D.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian ini adalah:

tes konsep terkait materi genetika dan ekologi berupa soal uraian, tes penguasaan

pedagogi berupa soal pilihan ganda, CoRe (Content Representation) yang dibuat oleh

mahasiswa calon guru biologi, wawancara, rekaman video, dan catatan lapangan.

1.

Penguasaan konsep genetika dan ekologi

Tes penguasaan konsep ini berfungsi sebagai alat untuk menggali kemampuan

konten mahasiswa calon guru biologi mengenai penguasaan konsep genetika dan

ekologi. Tes genetika berupa 8 butir soal uraian dan 9 butir soal uraian ekologi.

Soal

tersebut disusun berdasarkan ranah kognitif Bloom revisi dari jenjang C2- C4 terkait

pengukuran penguasaan konsep genetika dan ekologi. Sebelum digunakan, soal tes

penguasaan konsep diuji coba terlebih dahulu. Langkah- langkah penyusunan tes

penguasaan konsep adalah sebagai berikut:

a.

Membuat kisi- kisi soal yang mencakup konsep genetika dan ekologi. Adapun

kisi-kisi soal dan soal dapat dilihat pada lampiran.

b.

Menyusun soal dan kunci jawaban.

(24)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

d.

Melakukan uji coba tes penguasaan konsep pada mahasiswa calon guru kelas lain

yang mengontrak mata kuliah PPB. Selanjutnya memeriksa hasil uji coba soal

dengan skor maksimum 4 dan skor minimum 0.

e.

Menghitung validitas tes, validitas item, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda dengan menggunakan software ANATES Versi 4.0.5. Rekap hasil uji

coba tes penguasaan konsep genetika dan ekologi dapat dilihat pada tabel 3.1 dan

3.2.

Tabel 3.1 Rekap Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep Genetika

No. Butir

Soal

T DP (% ) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Keterangan

1 5.00 41.67 Sangat Mudah 0.931 Sangat Signifikan

Baik

2 2.24 41.67 Sedang 0.675 Signifikan Baik

3 3.46 50.00 Sedang 0.641 Signifikan Baik

4 0.89 16.67 Sukar 0.173 - Diperbaiki

5 -.. -8.33 Sukar -0.140 - Dibuang

6 3.46 50.00 Sedang 0.782 Sangat

Signifikan

Baik

7 1.73 25.00 Sangat Mudah 0.596 Signifikan Diperbaiki

8 4.24 50.00 Sedang 0.828 Sangat

Signifikan

Baik

(25)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

dan soal ini dianggap sukar. Oleh karena itu, butir soal yang digunakan saat penelitian

menjadi sebanyak 7 soal (soal no. 5 dibuang).

Tabel 3.2 Rekap Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep Ekologi

No. Butir Soal

T DP (% ) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

Keterangan

1 2.00 33.33 Sedang 0.661 Signifikan Diperbaiki

2 1.58 0.00 Sedang 0.089 - Dibuang

3 0.90 25.00 Sedang 0.375 - Diperbaiki

4 2.00 33.33 Sedang 0.597 Signifikan Diperbaiki

5 1.00 16.67 Sedang 0.418 - Diperbaiki

6 4.00 33.33 Sedang 0.417 - Diperbaiki

7 0.63 16.67 Sedang 0.391 - Diperbaiki

8 1.00 16.67 Sedang 0.350 - Diperbaiki

9 2.83 33.33 Sedang 0.524 - Diperbaiki

Berdasarkan Tabel 3.2 terdapat 9 butir tes penguasaan konsep yang memiliki

signifikansi korelasi >0.38 sehingga dinyatakan valid. Adapun reliabititas tes berada

pada 0.55 yang berada pada kategori sedang. Pada saat penelitian, butir soal no. 2

tidak digunakan karena soal ini dianggap sukar. Oleh karena itu, butir soal yang

digunakan saat penelitian sebanyak 8 soal (soal no. 2 dibuang).

2.

Penguasaan Pedagogi

Tes penguasaan pedagogi ini berfungsi sebagai alat untuk menggali

kemampuan pedagogi mahasiswa calon guru biologi.

Tes pedagogi berupa 32 butir

soal pilihan ganda.

Soal tersebut

dikembangkan berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Sebelum digunakan tes

penguasaan pedagogi diuji coba terlebih dahulu. Langkah- langkah penyusunan tes

penguasaan pedagogi adalah sebagai berikut:

(26)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

b.

Menyusun soal dan kunci jawaban.

c.

Melakukan judgement instrumen kepada dosen ahli dibidang studi dan ahli

pedagogi. Judgment bertujuan untuk mengetahui validitas soal, kesesuaian antara

indikator standar kompetensi dengan soal dan kesesuaian dengan kunci jawaban.

d.

Melakukan uji coba tes penguasaan pedagogi dan uji keterbacaan soal uraian

pedagogi pada mahasiswa calon guru kelas lain yang mengontrak mata kuliah

PPB. Selanjutnya memeriksa hasil uji coba soal dengan skor maksimum 1 (untuk

jawaban benar) dan skor minimum 0 (untuk jawaban salah).

e.

Menghitung validitas tes, validitas item, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda dengan menggunakan software ANATES Versi 4.0.5. Rekap hasil uji

coba tes penguasaan pedagogi dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Rekap Hasil Uji Coba Tes Pedagogi

No. Butir

Soal

DP (% ) T. Kesukaran

Korelasi Sign. Korelasi Interpretasi Data

Keterangan

1 25.00 Sangat Mudah

0.151 Sangat Signifikan

Cukup

2 50.00 Mudah 0.623 - Baik

3 50.00 Mudah 0.511 - Baik

4 75.00 Sedang 0.553 - Sangat Baik

No. Butir

Soal

DP (% ) T. Kesukaran

Korelasi Sign. Korelasi Interpretasi Data

Keterangan

5 0.00 Sedang 0.194 - Kurang Baik Dibuang

6 25.00 Sedang 0.183 Sangat

Signifikan

Cukup

7 25.00 Sangat Mudah

0.240 Sangat Signifikan

Cukup

8 0.00 Sangat

Mudah

NAN NAN Kurang Baik Diperbaiki

9 25.00 Sedang 0.245 - Cukup

10 0.00 Sangat Mudah

0.063 - Kurang Baik Dibuang

11 -25.00 Sedang 0.088 - Kurang Baik Diperbaiki

12 0.00 Sedang 0.217 - Kurang Baik Diperbaiki

(27)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Signifikan

14 50.00 Mudah 0.680 - Baik

15 -25.00 Sedang 0.091 Sangat Signifikan

Kurang Baik Dibuang

16 0.00 Sangat sukar NAN NAN Kurang Baik Diperbaiki

17 25.00 Sedang 0.055 - Cukup

18 75.00 Sedang 0.451 Sangat

Signifikan

Sangat Baik

19 25.00 Sedang 0.278 - Cukup

20 25.00 Sedang 0.142 - Cukup

21 25.00 Sedang -0.022 - Cukup

22 25.00 Mudah 0.617 Sangat

Signifikan

Cukup

23 0.00 Sedang -0.075 - Kurang Baik Diperbaiki

24 0.00 Sangat Mudah

-0.116 - Kurang Baik Diperbaiki

25 100.00 Sedang 0.626 Sangat Signifikan

Sangat Baik

26 25.00 Sedang -0.169 - Cukup

27 25.00 Mudah 0.511 - Cukup

28 -25.00 Sedang -0.022 - Kurang Baik Dibuang

29 25.00 Sedang 0.169 - Cukup

30 0.00 Sangat Mudah

0.062 - Kurang Baik Dibuang

31 0.00 Mudah 0.286 - Kurang Baik Diperbaiki

32 50.00 Mudah 0.288 - Cukup

(28)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

3.

CoRe (Content Representation)

Pertanyaan yang terdapat dalam CoRe digunakan untuk mengetahui PCK

(Pedagogical Content Knowledge) mahasiswa calon guru biologi.

Tabel 3.4 Pokok pertanyaan dalam CoRe

Subkonsep:

Pertanyaaan

Jawaban

1.

Apa yang akan Anda ajarkan kepada peserta didik

tentang ide atau konsep ini?

2.

Mengapa konsep tersebut penting dipelajari peserta

didik?

3.

Ide atau konsep terkait apa sajakah yang menurut

anda belum saatnya diketahui oleh peserta didik

Anda?

4.

Kesulitan apa sajakah yang Anda alami untuk

mengajarkan konsep tersebut?

5.

Kesalahan konsep sperti apakah yang mungkin terjadi

pada peserta didik Anda?

6.

Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangan

Anda dalam mengajarkan konsep tersebut?

7.

Bagaimana urutan atau alur yang Anda pilih untuk

mengajarkan konsep tersebut?

8.

Bagaimana cara Anda mengetahui bahwa peserta

didik telah paham atau belum?

9.

Bagaimana anda akan memanfaatkan teknologi yang

ada dalam membelajarkan konsep tersebut?

10.

Bagaimana Anda akan menyiasati ketiadaaan di suatu

sekolah agar tujuan Anda dapat tercapai?

(29)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

kolom di samping. Sebagai contoh, apabila subkonsep yang dianggap penting adalah

hubungan gen, DNA, dan kromosom maka untuk pertanyaan pertama misalnya,

subjek penelitian menjawab tentang struktur dan fungsi gen, DNA, dan kromosom.

Untuk pertanyaan kedua misalnya, subjek penelitian menjawab konsep ini penting

untuk dipelajari peserta didik karena sebagai konsep dasar untuk memahami konsep

selanjutnya, seperti: hereditas, sintesis protein, dan mutasi.

4.

Rekaman Video

Sebagai bahan pembanding dan penguatan hasil observasi serta sebagai

analisis PCK mahasiswa calon guru biologi, yang dilakukan pada simulasi

pembelajaran/peer teaching.

5.

Catatan Lapangan

Selama pelaksanaan penelitian dilakukan pencatatan hal-hal penting yang

menunjang terlaksananya penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2001)

catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami,

dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam

penelitian kualitatif. Instrumen ini berupa catatan peneliti pada buku selama

penelitian berlangsung. Catatan ini akan menjadi penguatan dan pengingat bagi

peneliti saat akan menyimpulkan hasil penelitian jika terdapat hal-hal yang

terlewatkan saat melakukan penggambaran keadaan saat penelitian.

(30)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai teknik

pengumpulan data. Teknik yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1)

Studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan keterangan yang mendetail

mengenai PCK dalam pembelajaran sains. Sumber berasal dari buku-buku teks,

karya ilmiah, artikel-artikel dalam jurnal penelitian, dan halaman web.

2)

Tes penguasaan konsep, lembar soal genetika dan ekologi terdiri dari soal uraian

yang disusun berdasarkan taksonomi Bloom Revisi dari jenjang C2- C4. Tes

penguasaan pedagogi terdiri dari soal pilihan ganda dan uraian dengan indikator

yang disusun berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Pengumpulan data penguasaan

konsep dan pedagogi calon guru dilakukan sebelum mahasiswa calon guru

biologi melaksanakan simulasi pembelajaran.

3)

Observasi, dilakukan untuk mengamati dan mencatat berbagai hal yang terjadi,

perilaku, objek dan hal

hal yang ada di sekitar lingkungan lokasi penelitian.

Observasi dilakukan dalam kegiatan pembelajaran mata kuliah PPB untuk

mengetahui pelaksanaan simulasi pembelajaran.

4)

Wawancara dilakukan pada mahasiswa calon guru biologi setelah seluruh

kegiatan perkuliahan selesai. Data ini digunakan untuk mengecek kebenaran dan

penguat data yang diperoleh dari hasil penyusunan CoRe dan simulasi

pembelajaran.

(31)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

No

Data

Teknik

pengumpulan

Instrumen yang

digunakan

1.

CK dan PK mahasiswa

calon guru

Tes penguasaan

konsep dan tes

pedagogi

Soal uraian untuk tes

pengusaan konsep

genetika dan ekologi,

soal pilihan ganda dan

uraian untuk tes

penguasaan pedagogi

2.

PCK mahasiswa calon guru

biologi

Dokumen

Portofolio

Instrumen CoRe

Rekaman Video

-

Dokumentasi

-

Wawancara

-

Catatan lapangan

-

F.

Prosedur Penelitian :

Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

1.

Tahap persiapan

a.

Studi literatur untuk merumuskan masalah

b.

Penyusunan proposal penelitian kemudian diseminarkan

c.

Perbaikan proposal

d.

Mempersiapkan surat izin penelitian dan menghubungi dosen pengampu mata

kuliah PPB

e.

Menyusun instrumen yang akan digunakan untuk menjaring data

f.

Melakukan pertimbangan (judgement) instrumen kepada expert

g.

Memperbaiki insturumen penelitian

[image:31.612.111.516.163.363.2]
(32)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

a.

Menyampaikan penjelasan tentang cara penyusunan dokumen CoRe

b.

Melakukan tes penguasaan konsep terkait konten genetika dan ekologi

kemudian hasilnya dinilai dan dianalisis

c.

Melakukan tes penguasaan pedagogi kemudian hasilnya dinilai dan dianalisis

d.

Menyusun dokumen CoRe kemudian hasilnya dianalisis

e.

Menganalisis video simulasi mengajar mahasiswa calon guru untuk mengukur

kemampuan PCK (Pedagogical Content Knowledge)

f.

Melakukan wawancara setelah perkuliahan berakhir

3.

Tahap pengambilan kesimpulan

a.

Mengumpulkan data

b.

Menganalisis hasil dan membahas temuan yang diperoleh di lapangan

c.

Menarik kesimpulan

d.

Menyusun laporan

G.

Teknik Analisis Data

(33)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

berbagai teknik pengumpulan data yang telah dilakukan. Teknik ini juga dapat

menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan dan berbagai sumber

data. Tujuan triangulasi bukanlah untuk mencari kebenaran suatu fenomena, tetapi

lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan

(Sugiyono 2008).

H.

Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah sesuai dengan

langkah-langkah berikut:

1.

Analisis Tes Penguasaan Konsep dan Pedagogi

Analisis butir soal adalah segala upaya untuk mengetahui kualitas (baik

buruknya) semua butir soal dalam satu tes dengan cara menghitung daya pembeda,

tingkat kesukaran, tingkat homogenitas, dan fungsi pengecoh dalam tiap butir soal.

Analisis butir soal tersebut dilakukan dengan menggunakan software ANATES Versi

4.0.9. Setelah soal tersebut dilakukan uji coba kemudian dilanjutkan pada penelitian

sebenarnya. Hasil jawaban mahasiswa calon guru pada tes penguasaan konsep dan

pedagogi tersebut diolah dengan menggunakan rumus Purwanto (2009) berikut:

Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan.

R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar.

N = Skor maksimum dari tes tersebut.

(34)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, dilakukan penafsiran persentase penguasaan konsep mahasiswa

calon guru berdasarkan hasil perhitungan di atas. Penafsiran ini dilakukan

berdasarkan kategori menurut Arikunto (2008) sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kategori Persentase Penguasaan Konsep dan Pedagogi Mahasiswa

Calon Guru

Persentase Predikat

81 – 100 % Baik Sekali

61 – 80 % Baik

41 – 60 % Cukup

21 – 40 % Kurang

≤ 21 % Kurang Sekali

Hasil tes penguasaan konsep yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk

mengecek kemampuan kognitif mahasiswa pada konsep genetika dan ekologi.

Sedangkan, hasil tes pedagogi digunakan untuk mengecek kemampuan mahasiswa

calon guru tentang pedagogi.

2.

Analisis PCK Mahasiswa Calon Guru Biologi

(35)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

dokumen CoRe dengan simulasi mengajar yang telah dilakukan dan irisan antara CK,

PK dan PCK.

3.

Analisis Wawancara

Analisis wawancara terhadap mahasiswa calon guru yang digunakan dalam

penelitian ini diolah dengan cara merekap data hasil wawancara. Pertanyaan yang

diajukan bertujuan untuk melakukan cross check/klarifikasi terhadap dokumen CoRe.

Hasil data wawancara mahasiswa calon guru selanjutnya digunakan untuk

mendukung temuan- temuan terkait dengan penelitian yang dilakukan.

4.

Analisis Catatan Lapangan

Catatan lapangan peneliti diolah dengan cara merekap catatan lapangan.

Perekapan catatan lapangan dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data faktual

yang tidak terungkap dari penelitian yang dilakukan.

I.

Alur Penelitian

Studi pendahuluan Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Penyusunan Proposal

Seminar Proposal

Revisi Proposal

Penyusunan Instrument Perizinan Penelitian

Judgement Instrument Penentuan Sampel

(36)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Penyusunan dokumen CoRe dan simulasi mengajar

Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Biologi Perbaikan Instrument

Tes Penguasaan Konsep Tes Penguasaan Pedagogi

Data

Pengolahan dan Analisis

[image:36.612.124.532.114.366.2]
(37)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.

Pada konsep genetika, pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang

rendah mengenai konsep regulasi gen, Hukum Mendel, dan sintesis protein, tetapi

pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang baik mengenai konsep

Gen, DNA, dan kromosom, mutasi, hubungan DNA, RNA, polipeptida,transkripsi

dan translasi dalam fungsi pembentukan sifat makhluk hidup, dan hubungan

antara reproduksi seksual dengan pewarisan gen. Untuk konsep ekologi, pada

umumnya calon guru memiliki penguasaan yang rendah mengenai konep interaksi

antar organisme, biomassa, komunitas dari organisme dan perubahan global.

Sedangkan konsep mengenai sistem rantai makanan dan aliran energi, dan

populasi, pada umumnya calon guru memiliki penguasaan yang baik.

(38)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

intelektual, sosial-emosional, moral, spritual, dan latar belakang sosial-budaya

dan calon guru sudah mampu menentukan tujuan pembelajaran serta calon guru

sudah memahami penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar yang

relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk

mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

3.

Masing-masing calon guru pada konten genetika memiliki tahapan perkembangan

PCK yang berbeda, terdapat 3 orang calon guru berada pada tahap PraPCK,

yaitu: calon guru ERN (kelompok atas), calon guru KRT (kelompok sedang), dan

calon guru WND (kelompok bawah). Sebanyak 3 orang calon guru berada pada

tahap Growing PCK, yaitu: calon guru RHD (kelompok atas), calon guru SHL

(kelompok sedang), dan calon guru DVY (kelompok bawah). Sedangkan

perkembangan PCK calon guru biologi terkait konsep ekologi, sebanyak 2 orang

calon guru sudah dikategorikan pada tahap Growing PCK, yaitu: calon guru

ADN, dan SRP (kelompok atas). Sebanyak 4 orang calon guru berada pada

kategori PraPCK, yaitu: calon guru DTA, calon guru EIS (kelompok sedang), dan

calon guru END serta calon guru YLI (kelompok bawah). Dari hasil analisis CK,

PK, dan PCK ditemukan bahwa calon guru yang memiliki konten yang baik

cenderung memiliki kemampuan PCK yang berada pada kategori Growing.

Namun, terdapat satu orang subjek penelitian yang memiliki kemampuan konten

rendah,

tetapi

memiliki

penguasaan

pedagogi

yang

baik dan memiliki

kemampuan PCK yang berada pada kategori Growing.

B.

Rekomendasi

(39)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

1.

Pedagogical Content Knowledge yang terkait konten genetika dan ekologi

hendaknya diukur pada satu orang subjek penelitian sehingga dapat dibedakan

PCK antara kedua konten tersebut, karena dilihat dari karakteristik kedua konten

yang berbeda.

(40)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (1991). Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arni, Muhammad. (2005). Profesi Kependidikan. Padang: UNP Press.

Arikunto, S. (2000). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek . Jakarta :

Rieneka Cipta.

Anwar, Yenny. (2014). Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Calon Guru Biologi pada Peserta Pendekatan Konsekutif dan pada Peserta

Pendekatan

Konkuren.

Disertasi.

Program

Studi

Pendidikan

IPA

Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Aydin & Boz. (2012). Review of Studies Related to Pedagogical Content

Knowledge in the Context of Science Teacher Education: Turkish Case.

Turkey: Educational Sciences: Theory & Practice 12(1).

Baumert, J., et al. (2010). Teachers Mathematical Knowledge, Cognitive

Activation in the Classroom, an Student Progress. American Educational

Research Journal. Vol. 47, No. 1,pp. 133-180. Tersedia : http://aerj.aera.net.

Borowski, A., Carlson, J., Fischer, H.E., Henze, I., Gess-Newsome, J., Kirschner,

S., &

Driel, J.V. (2011). Different models and method to measure teachers‟

pedagogical

content

knowledge.

Diunduh

dari

http://www.esera.org/media/ebook/strand13/ebook -esera2011_

BOROWSKI-13 .pdf tanggal 1 Februari 2014.

Beals, Ashlie M & Krall, Rebecca M. (2012). Energy Flow through an

Ecosystems : Concepetios of In-service Elementary and Middle School

Teachers. University of Kentucky, Department of Curriculum and

Instruction, 114 Taylor Education. International Journal of Bology

Education, Vol. 2, Issue 1, May 2012.

Creswell, Jhon W. (2007). Designing and Conducting Mixed Methods Reserach.

California : Sage Publication.

(41)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2006). Panduan Sertifikasi Guru Bagi

LPTK. Jakarta: Dirjen Dikti.

Depdiknas. (2007). Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Fokusmedia.

Depdiknas. (2005-b). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Pendidikan Nasional. Jakarta : Fokusmedia.

Depdiknas. (2005-a).Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen. Jakarta: Fokusmedia.

Fraenkel, JR., & Wallen, NE.,. (2009). How to Design and Evaluate Research in

Education (Seventh ed.). New York : McGraw-Hill.

Gess-Newsome, J. (1999). Secondary Teachers Knowledge and Beliefs about

Subject Matter and their Impact on Instruction. In J. Gess-Newsome & N.

G.Lederman (Eds.), Examining Pedagogical Content K nowledge (pp.

51-94). Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic Publisher.

Hamidah, D. (2011). Pengembangan Profesional Guru Biologi SMA melalui

Program Pelatihan Pedagogical Content Knowledge pada Materi Genetika.

Disertasi Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA, UPI: tidak

diterbitkan.

Hagevik, R., et al. (2009). Pedagogical Content Knowledge and the 2003 Science

Teacher Preparation Standards for NCATE Accreditation or State Approval.

J Sci Teacher Educ (2010) 21: 7-12. Springer Science+Business Media,

Published Online : 26 November 2009.

Hudson, P. (2007). Examining mentors‟ practices for enhancing preservice

teachers‟ pedagogical development in mathematics and science.

Mentoring

and Tutoring,15(2), 201-217. doi:10.1080/13611260610186394

Herlanti, Y. (2011). Model Supervisi Pendidikan Sains Berbasis Pedagogical

Content Knowledge. Bogor: Tabloid Aksara Edisi 42-45.

Hermawan, dkk. (2007). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :

Press.

(42)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Juttner, M., Boone, W., Park

S,. Neuhaus, B,. (2013). “Development and Use of a

test Instrument to Measure Biology Teachers‟ Content Knowledge (CK) and

Pedagogical Content Knowledge (PCK). Springer Science+Business Media

New York 2013.

Kartal, T., Ozturk, N.,

Ekici, G., (2012). “Developing

Pedagogical Content

Knowledge in Preservice Science Teachers through Microteaching Lesson

S

tudy”. Procedia

- Social and Behavioral Sciences 46 ( 2012 ) 2753

2758.

Kind, V. (2009). Pedagogical Content Knowledge in Science Education: Potential

and Perspectives for Progress. Studies in science education., 45 (2). Pp.

169-204.

Kleickmann ,et al. (2012). Teachers Content Knowledge and Pedagogical Content

Knowledge : The Role of Structural Differences in Teacher Education.

Journal of Teacher Education 64(1) 90-106. American Association of

Colleges for Teacher Education.2013. http://jte.sagepub.com

Koehler,

Matthew.

(2011).

TPACK (Technological Pedagogical Content

Knowledge). Arras WordPress.

Lufri. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri Padang.

Lenhart, Sara T. (2010). The Effect of Teacher Pedagogical Content Knowledge

and the Instruction of Middle School and Geometry. A Dissertation

Presented to the Faculty of the School of Education. Liberty University.

Loughran J., Amanda Berry & Pamela Mulhall (2006). Understanding and

Developing Science Teachers‟ Pedagogical Content

Knowledge. Rotterdam:

Sense Publishers.

Marshall, Pamela A. (2008). Development of Higher-Level Cognitive Skills In a

Learner-Centered Lab on Extensions of Mendelian Inheritance Using

Drosophilla. Department of Integrated Natural Sciences, Arizona State

Unversity at the West campus, Phoenix, Arizona 85069.

McMillan, J.H dan Schumacher, S. (2001). Research In Education. Fifth Edition.

New York: Longman.

(43)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

National Research Council. (1996) .National Science Education Standards.

Washington DC: National Academic Press.

National Science Education Standards [NSES]. (1996). National Science

Education Standards. Washington D.C. : National Academy Press

National Science Teacher Association [NSTA]. (2003). Standards for science

teacher

preparation

(revised).

Diakses

30

Januari

2014

dari

http://www.nsta.org/preservice/docs/NSTAstandards2003.pdf

Ozden, Mustafa. 2008. The Effect of Content Knowledge on Pedagogical Content

Knowledge: The Case of Teaching Phases of Matters. Turkey: Educational

Sciences Theory and Practice. Adiyaman University.

Penilaian Standar Isi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Nomor 22

Tahun 2006 Tanggal 23 Mei.

Puk, Tom & Stibbards, Adam. (2011). Growth in ecological concept development

and conceptual understanding in teacher education : The discerning teacher.

International Journal of Environment & Science Education. Vol. 6, No. 3,

July 2011, 191-211.

Purwianingsih, W. (2011). Pengembangan Program Pembekalan Pedagogical

Content Knowledge (PCK) Bioteknologi melalui Perkuliahan Kapita

Selekta Biologi SMA. Disertasi Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA

UPI: tidak diterbitkan.

Purwanto. (2008). Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

Rosdakarya.

Rutherford, F.J. dan Ahlgren, A. (1990). Science for All Americans. New York :

Oxford University Press.

Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran: untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Sudjana, N. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

(44)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

Shulman, L.S. (1986). Knowledge and Teaching : Foundations of the New

Reform. Harvard Educational Review, 57 (1), 1-22.

Shulman, L.S. (1986). Those who understand: Knowledge Growth in Teaching.

Educational Researcher, 15 (2), 4-14.

Siregar, Nelson. (1998). Penelitian Kelas: Teori, Metodologi, dan Analisis.

Bandung: IKIP Bandung Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Penerbit Alfabeta

Tekkaya, C. (2002). Misconceptions as barrier to understanding biology.

Hacettepe Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi, (23).

Topcu, Mustafa Sami & Pekmez, Esian Sahin. (2009). Turkish Middle School

Students‟ Difficulties in Learning Genetics Concepts.

Journal Of Turkish

Science Education. Vol. 6, Issue 2, August 2009.

Van Driel, JH., De Jong & Verloop,N.(2002).

The Development of Preservice

Chemistr

y teachers‟ Pedagogical Content Knowledge”. Journal of Science

Teacher Education, (86), 572-590

Van Wyk, Grizelda. (2013). “T

he proffesional Development of Life Sciences

T

eacher‟s PCK and

Profile of Implementation Concerning the Teaching of

within a Community of Practice. University of Johannesburg. Dissertation.

Yamin, Martinis. (2007). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta :

GP Press.

(45)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

1.

Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen

(sekuens/DNA yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat kromosom

(DNA yang dikemas dengan melibatkan molekul protein).

Kromosom adalah struktur yang terdiri dari molekul DNA dan protein. Secara

struktural perubahan DNA dan protein menjadi kromosom diawali pada saat

profase. Molekul DNA akan berikatan dengan histon dan non histon membentuk

sejumlah nukleosom. Unit-unit nukleosom bergabung memadat membentuk

benang yang lebih padat dan terpilin menjadi lipatan-lipatan selenoid. Lipatan

selenoid tersusun padat menjadi benang-benang kromatin. Benang-benang

kromatin akan mengganda membentuk kromosom.

Skor Deskripsi

4 Gambar atau skema menjelaskan hubungan antara DNA, gen dan kromosom dengan benar. DNA merupakan polimer nukleotida yang terdiri dari (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen), gen merupakan sekuens/DNA yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat sedangkan kromosom adalah DNA yang dikemas dengan melibatkan molekul protein. Juga menjelaskan bagaimana kromosom terbentuk dari molekul DNA dan protein.

3 Gambar atau skema menjelaskan hubungan antara DNA, gen dan kromosom dengan benar. DNA merupakan polimer nukleotida yang terdiri dari (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen), gen merupakan sekuens/DNA yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat sedangkan kromosom adalah DNA yang dikemas dengan melibatkan molekul protein. Tidak menjelaskan bagaimana kromosom terbentuk dari molekul DNA dan protein.

2 Tidak menggunakan gambar atau skema menjelaskan hubungan antara DNA, gen dan kromosom, tetapi mampu menjelaskannya dalam kalimat dengan benar. Tidak menjelaskan bagaimana kromosom terbentuk dari molekul DNA dan protein.

1 Hanya menyebutkan pengertian dari DNA, gen dan kromosom.

2.

Urutan basa dalam DNA adalah dasar dari variasi gen yang diwariskan.

[image:45.596.120.512.329.676.2]
(46)

Mega Elvianasti, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge (Pck) Calon Guru Biologi Pada Materi Genetika Dan Ekologi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

|

perpustakaan.upi.edu

gen baru yang mengkodekan berupa versi baru dari protein. Jika gen baru

menghasilkan protein yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengakibatkan

kerusakan serius pada sel, sehingga dapat menyebabkan gangguan genetik

pada orang tersebut, yang terekspresikan pada fenotip yang cacat.

Skor Deskripsi

4 Jawaban menjelaskan keterkaitan yang terjadi antara perubahan urutan basa dalam DNA dan mutasi dengan benar dan dapat menjelaskan kemungkinan pengaruhnya pada fenotip.

3 Jawaban menjelaskan keterkaitan yang terjadi antara perubahan urutan basa dalam DNA dan mutasi dengan benar tetapi tidak dapat menjelaskan kemungkinan pengaruhnya pada fenotip.

2 Jawaban menyebutkan keterkaitan yang terjadi antara perubahan urutan basa dalam DNA dan mutasi mendekati benar tetapi tidak dapat menjelaskan kemungkinan pengaruhnya pada fenotip.

1 Hanya menyebutkan makna dari perubahan urutan basa.

3.

Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis), kromosom dapat

mengalami gagal berpisah ketika fase metafase I, sehingga tidak sesuai

dengan yang diharapkan. Kromosom dapat gagal berpisah dengan kromosom

homolognya pada saat meiosis I. Selain itu, kromatid dalam satu kromosom

juga dapat gagal berpisah pada saat meiosis II. Gagal berpisah dapat

mengakibatk

Gambar

Tabel                                                                                                                Halaman
Gambar                                                                                                           Halaman
Tabel 3.1 Rekap Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep Genetika
Tabel 3.2 Rekap Hasil Uji Coba Tes Penguasaan Konsep Ekologi
+7

Referensi

Dokumen terkait

REKAYASA PROSES PENYISIHAN ION MELASSIGENIK NIRA TEBU DENGAN TEKNIK ELEKTRODEIONISASI KONTINU UNTUK PRODUKSI GULA RAFINASI.. Peneliti : I

Baroody (dalam Herlina, 2012: 25) menguraikan beberapa kelebihan dari diskusi antara lain: (a) dapat mempercepat pamahaman materi pembelajaran dan kemahiran dalam

Hubungan Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 tentang Risiko Terjadinya Ulkus Kaki Diabetik dengan Kejadian Ulkus Diabetik di RSUD DR.. Skripsi Mahasiswa FK

Inovasi yang relatif baru untuk akselerometer micromachined adalah sensor yang mampu mengukur akselerasi pada dua atau tiga sumbu secara bersamaan.Walaupun mungkin

Adam Malik Medan agar mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan di ruang rawat inap anak rindu B-4 khususnya dalam pemberian discharge planning pada pasien dan untuk

Analog and Digital Circuit for Electronic Control System Application, Using the TI MSP430 Microcontroller.. Burlington:

Sahabat MQ/ Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika -Dishubkominfo- Kabupaten Temanggung/ Jawa Tengah/ mengancam akan memecat semua juru parkir di wilayah

Saran dari peneliti ini adalah agar konsumen dapat menjadikan cookies tepung biji nangka dengan sari kubis merah sebagai alternatif cemilan yang sehat dan murah.. Selain