• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DANFLEKSIBILITAS TOGOK DENGAN HASIL LOMPATAN PADA NOMOR LOMPAT JAUH GAYA HANG DAN GAYA HITCHKICK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN POWER TUNGKAI DANFLEKSIBILITAS TOGOK DENGAN HASIL LOMPATAN PADA NOMOR LOMPAT JAUH GAYA HANG DAN GAYA HITCHKICK."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Deni Mardiana, 2015

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORITIS ... 7

A. KAJIAN PUSTAKA ... 7

1. Hakikat Olahraga Atletik ... 7

2. Hakikat Lompat Jauh ... 7

3. Komponen Kondisi Fisik ... 15

4. Hakikat Power ... 17

5. Hakikat Fleksibilitas Togok ... 28

A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 32

B. Anggapan Dasar ... 32

C. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Desain Penelitian ... 35

B. Partisipan ... 36

C. Populasi dan Sampel ... 36

D. Instrumen Penletian ... 37

E. Prosedur Penelitian ... 40

F. Analisis Data ... 42

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Temuan Penelitian ... 45

1. Uji Asumsi Statistik ... 45

a. Deskriptif Data ... 45

b. Uji Normalitas Data ... 46

c. Uji Korelasi Tunggal ... 47

(2)

Deni Mardiana, 2015

HUBUNGAN POWER TUNGKAI DANFLEKSIBILITAS TOGOK DENGAN HASIL LOMPATAN PADA NOMOR

e. Uji Signifikansi Koefesien Korelasi... 50

f. Uji Regresi ... 50

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI... 55

A. Simpulan ... 55

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN ... 59

(3)

Deni Mardiana, 2015 A. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian yang sesuai dengan

variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang

akan diuji kebenarannya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang

akan menyelidiki ada tidaknya korelasi variabel bebas dengan variabel terikat.

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah power tungkai (X1) dan

fleksibilitas togok (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil lompatan pada

nomor lompat jauh gayaHang (Y1). Dan gaya Hitchkick (Y2). Secara grafis bentuk

hubungan variabel-variabel penelitian ini bisa digambarkan sebagai berikut :

r1 r

Bagan 3.1Desain Penelitian

Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 13)

Keterangan

X1 : Power Tungkai

X2 : Fleksibilitas Togok

Y1 : Lompat Jauh Gaya Hang

Y2 : Lompat Jauh Gaya Hitchkick

r : Korelasi

MenurutSugiyono (2012, hlm. 2)

menjelaskanbahwa“Metodepenelitianadalahsebagaicarailmiahuntukmendapatkan

Y1

X1

(4)

data dengantujuandankegunaantertentu”.

Penelitianinimenggunakanmetodepenelitian kuantitatif, dengan pendekatan

deskriptif korelasional.MenurutSugiyono (2013, hlm. 14),

Metodepenelitiankuantitatifdapatdiartikansebagaimetodepenelitian yang berlandasakanpadafilsafatpositivisme,

digunakanuntukmenelitipadapopulasiatausampeltertentu,

teknikpengambilansampelpadaumumnyadilakukansecara random,

pengumpulan data menggunakaninstrumenpenelitian, analisis data bersifatkuantitatifataustatistikdengantujuanuntukmengujihipotesis yang telahditetapkan.

Penelitianinibersifatdeskriptifdenganteknikkorelasional.MenurutArikunto, S (2010, hlm. 4) menjelaskan bahwa “penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua

varibel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”.

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah atlit atletik nomor

lompat jauh kabupaten pandeglang, dan sampel ini adalah 10 atlit altelik nomor

lompat jauh kabupaten pandeglang dengan jumlah keseluruhan 10 orang.

Laki-laki 7 orang dan perempuan 3 orang. Sampel ini diambil dengan cara Sampling

Jenuh,karena jumlah populasinya kurang dari 30 orang, maka semua anggota

populasi dijadikan sampel. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 85)

bahwa “Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang”.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Untuk memperoleh pemecahan masalah tentu diperlukan adanya data.

Data diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang diselidiki. Populasi dalam

suatu peneltitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai

sifat-sifat umum. Dalam hal Sugiyono (2012, hlm. 215) menjelaskan bahwa “populasi

(5)

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh atlet atletik nomor lompat jauh kabupaten

pandeglang yang berjumlah 10 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber

informasi/data. Sampel yang akan diambil sebagai percobaan harus diperhatikan.

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 62) bahwa”Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Adapun cara-cara pengambilan sampel

dalam penelitian ini penulis menggunakan teknikSampling Jenuh dalam

menentukan sampel, karena jumlah populasinya kurang dari 30 orang. Seperti

yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm. 85) bahwa”Sampling Jenuh adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30

orang”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel sebanyak 10 orang.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlit atletik nomor lompat

jauh kabupaten pandeglang yang berjumlah 10 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian secara fungsional dibutuhkan untuk memperoleh data

yang diperlukan untuk penelitian ketika peneliti menginjak pada pengumpulan

informasi dan data di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

ada 4, yaitu tes power tungkai, tes fleksibilitas togok, tes lompat jauh gaya Hang

dan gaya Hitchkick.

1. Tes untuk mengukur power tungkai menggunakan Triple hop

a. Tujuan : untuk mengetahui kemampuan power tungkai

b. Alat : lintasan/matras, meteran.

c. Petugas : Pengukur jarak, pencatat skor.

d. Pelaksanaan tes : testee berdiri dengan kedua kaki di belakang garis,

kemudian melakukan lompatan sebanyak 3 kali pada satu kaki saja, pada saat

hitungan ketiga mendarat dengan dua kaki. Dilanjutkan dengan kaki

(6)

e. Skor : skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat

kedua kaki mendarat yang terakhir, dengan satuan cm, testee diberi

kesempatan 3 kali untuk kaki kanan dan kaki kiri serta diambil jarak yang

terbaik.

Gamabr 3.1 Triple hop

Sumber : Johansyah (2004, hlm. 163)

2. Tes pengukuran fleksibilitas togok menggunakan tes kayang menurut Roji

(Dalam skripsi Muhamad Indra Kurniawan, 2014, hlm. 52).

a. Validitas : 0,89

b. Realibilitas : 0,90

c. Tujuan : Untuk mengukur fleksibilitas togok

d. Alat : matras, meteran dan alat tulis

e. Pelaksanaan tes : testee berdiri tegak dengan kaki di buka selebar bahu,

kedua tangan diluruskan ke atas setelah itu togok di lentingkan kebelakang

sampai tangan menyentuh lantai.

f. Skor : untuk melihat hasilnya, tarik meteran hingga tegang dari

ujung kaki bagian belakang sampai ke telapak tangan. Tulis jarak yang di

(7)
[image:7.595.237.407.84.261.2]

Gambar 3.2 Sikap Kayang

Sumber : Kurniamp.wordpress.com

3. Tes kemampuan lompat jauh gaya Hang

a. Tujuan : untuk mengukur hasil lompatangaya Hang

b. Alat : alat tulis, pluit, meteran, dan lintasan atau lapangan

lompat jauh (bak pasir)

c. Pelaksanaan tes : testee bersiap berdiri di lintasan lari awalan, setelah ada

aba-aba “ya atau suara pluit” testee berlari secapat-cepatnya dan kemudian

melakukan gerakan lompat jauh gayahang.

d. Skor : untuk melihat hasil lompatan, tarik meteran hingga tegang

dari jejak atau bekas tanda jatuh pada tempat pendaratan (bak pasir) sampai

ke garais tumpuan atau tolakan. catat jarak yang di capai testee. Testee diberi

kesempatan untuk melakukan sebanyak dua kali dan ambil jarak terjauh

untuk sebagai data.

Gambar 3.3 Lompat Jauh Gaya Menggantung (hang)

[image:7.595.198.451.609.692.2]
(8)

4. Tes kemampuan lompat jauh gaya Hitchkick

a. Tujuan : untuk mengukur hasil lompatan gaya hitchkick

b. Alat : alat tulis, pluit, meteran, dan lintasan atau lapangan

lompat jauh.

c. Pelaksanaan tes : testee bersiap berdiri di lintasan lari awalan, setelah ada

aba-aba “ya atau suara pluit” testee berari secapat-cepatnya dan kemudian

melakukan gerakan lompat jauh gaya hitchkick

e. Skor : untuk melihat hasil lompatan, tarik meteran hingga tegang

dari jejak atau bekas tanda jatuh pada tempat pendaratan (bak pasir) sampai

ke garais tumpuan atau tolakan. catat jarak yang di capai testee. Testee diberi

kesempatan untuk melakukan sebanyak dua kali dan ambil jarak terjauh

[image:8.595.142.494.388.470.2]

untuk sebagai data.

Gambar 3.4 Gaya Jalan di Udara(Hitchkick)

(Sidik, 2010, hlm. 68)

E. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan desain yang digunakan, adapun langkah-langkah prosedur

penelitian sebagai berikut :

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

2. Melakukan tes power tungkai kepada sampel

3. Melakukan tes fleksibilitas kepada sampel

4. Melakukan tes lompat jauh gaya Hang dan gaya Hitchkick kepada sampel

5. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil keempat tes

(9)

Adapun langkah-langkah dalalm penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagan 3.2

Langkah-langkah penelitia

Populasi

Sampel

Pengumpulan Data

Tes Power Tungkai

Tes Lompat Jauh Gaya Hitchkick

Tes

FleksibilitasTogok

Analisis Data

Kesimpulan Tes Lompat Jauh

(10)

F. Analisis Data

Teknik analaisis data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan

drajat kepercayaan 0,05. Analisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel bebas atau indepnden (Power Tungkai dan

Fleksibilitas Togok) secara bersama-sama dengan dua variabel terikat atau

dependen (hasil lompatan pada nomor lompat jauh gaya hangdan gaya hitchkick),

dimana analisis diolah dengan menggunakan program Statistical Product for

Social Science (SPSS) versi 20.Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Melakukan tes power tungkai kepada sampel

2. Melakukan tes fleksibilitas togok kepada sampel

3. Melakukan tes lompatan nomor lompat jauh gaya hangdan gaya

hitchkickkepada sampel

4. Mengumpulkan data hasil tes

5. Input data dari skor tersebut pada program komputer Microsoft Excel

Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat

memperoleh kesimpulan penelitian. Dalam pelaksanaannya pengolahan data

dilakukan melalalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistik dan uji hipotesisi.

1. UjiAsumsiStatistik

Ujiasumsistatistikmerupakantahapanpengolahan data

melaluirumus-rumusstatistik,

dengantujuanmenjawabrumusanmasalahpenelitian.Dalamtahapannya,

ujiasumsistatistiksebagaiberikut:

a. Deskripsi Data

Deskripsi data

merupakantahapanpengolahanuntukmemperolehinformasimengenai data,

diantaranya rata-rata, standardeviasi, varians, skorterendahdanskortertinggi.

b. UjiNormalitas Data

Ujinormalitas data dilakukanuntukmengetahuiapakah data

beradapadatarafdistribusi normal atautidak.Ujinormalitas data yang

(11)

digunakandalampenelitianiniadalahdenganujiKolmogorov-smirnov,denganasumsikelompoksampeltermasukkedalamsampelkecilatau 30

kebawah.Format pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau

signifikansi (Sig.) dengan derajat kebebasan (dk) α = 0,05. Uji kebermaknaannya

adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal.

2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.

c. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel.

Dalamhal ini menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji

kebermaknaannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.

2) Jika nilai Sig. Atau P-value<0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan.

d. Uji Regresi

Uji regresi dilakukan terutama untuk tujuan peramalan, dimana dalam

model tersebut ada sebuah variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian

ini, menggunakan uji regresi berganda karena terdapat dua variabel terikat dan

dua variabel bebas. Dasar pengambilan keputusan adalah:

1). Jika nilai Sig. Atau probabilitas > 0,05, maka korelasi dinyatakan tidak nyata

2). Jika nilai Sig. Atau probabilitas < 0,05, maka korelasi dinyatakan sangat nyata

2. Uji Hipotesis

Hipotesis 1:

Terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada nomor

lompat jauh gaya hang.

H0: Tidak terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada

nomor lompat jauh gaya hang

H1: Terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada nomor

lompat jauh gaya hang

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima

(12)

Hipotesis 2:

Terdapat hubungan antarapower tungkai dengan hasil lompatan pada nomor

lompat jauh gaya hitchkick

H0: Tidak terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada

nomor lompat jauh gaya hitchkick

H1: Terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada nomor

lompat jauh gaya hitchkick

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima

Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak

Hipotesis 3:

Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada nomor

lompat jauh gaya hang

H0: Tidak terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan

pada nomor lompat jauh gaya hang

H1: Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada

nomor lompat jauh gaya hang

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima

Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak

Hipotesis 4:

Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada nomor

lompat jauh gaya hitchkick

H0: Tidak terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan

pada nomor lompat jauh gaya hitchkick

H1: Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada

nomor lompat jauh gaya hitchkick

Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima

(13)
(14)

Deni Mardiana, 2015

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bahagia, (1999). Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Dapertemen pendidikan Nasional

Ballesteros (1984). Teori Lompat Jauh. Jakarta : Depdiknas

Damiri, Achmad (1994). Anatomi Manusia. Diklat FPOK UPI Bandung

Dwijowinoto, Kasiyo (1993). Dasar-Dasar Ilmu Kepelatihan. Semarang : IKIP Semarang Press

Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.

Harsono, (1988). Coaching Dan Aspek Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarata : C.V. Tambak Kusuma

Hendrayana, Yudi. (2007). Bermain Atletik. Bandung : Redpoint.

Hidayatullah, M.F. 1995. Teori Umum Latihan. Terjemahan General Theory of

Training Josef Nossek. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Imanudin, Iman. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Iwan Setiawan (2004). Hubungan Power Tungkai Dan Kecepatan Terhadap Kemampuan Lompat Jangkit Pada Fase Hot-Step-Jump. Bandung : Unversitas Pendidikan Indonesia.

Jarver, Jess. (2009). Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung : CV. Pionir Jaya.

Jonath, U., Haag, E., Krempel, R,. (1987). Atletik.Alih bahasa Suparmo. Jakarta:

PT. Rosda Jaya Putra

Kosasih, Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Akademika Pressindo.

Kurnia. (2015). Gambar Sikap Kayang Manusia. Tersedia [online] : Kurniamp. Wordpress.com. Diakses : 2 Februari 2015

(15)

Lubis Johansyah. (2014). Pencak Silatpanduan praktis. Jakarat: Rajawali Sport

Misi. (2007). Hubungan Kecepatan Lari 100 Meter Dengan Hasil Lompatan Pada Lompat Jauh Gaya Jongkok.Bekasi : UNISMA. Skripsi : Tidak diterbitkan

Nurhasan dkk. (2008). Mata Kuliah Statistika. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Nurhasan, Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Pratama, (2014). Hubungan Kecapatan Lari Awalan Dan Kelentukan Togok Terhadap Hasil Lompatan Nomor Lompat Jauh. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi : tidak diterbitkan

Sajoto.(1995). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Santosa. S (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Gramedia

Satriya, Sidik. Z.D dan Imanudin, I. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.

Sidik , Z,D. (2010). Mengangajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: PT Alfabeta.

Syarifuddin, A. (1992). Atletik. Jakarta: Depdikbud

(16)

Deni Mardiana, 2015 A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah

dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian sebagai

berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan hasil

lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hang.Ini terlihat dari nilai sig.

0,000<0.05. dengan nilai r sebesar 0,906.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan hasil

lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hitchkick.Ini terlihat dari nilai sig.

0,000<0.05. dengan nilai r sebesar 0,904.

3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fleksibilitas togok dengan

hasil lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hang.Ini terlihat dari nilai

sig. 0,397>0.05. dengan nilai r sebesar 0,320.

4. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fleksibilitas togok dengan

hasil lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hitchkick.Ini terlihat dari

nilai sig. 0,490>0.05. dengan nilai r sebesar 0,248.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut yang telah dilakukan, maka

penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan

oleh para pelatih atau pembina cabang olahraga sebagai berikut:

1. Bagi para pembina dan pelatih cabang olahraga atletik nomor lompat jauh,

dalam proses pembinaan atlet lompat jauh terutama untuk meningkatkan

kemampuan dalam lompat jauh. Kususnya gaya Hang dan gaya Hitchkick

maka sebaiknya memperhatikan komponen–komponen kondisi fisik.

Seperti halnya Power tungkai yang harus lebih diperhatikan dibandingkan

dengan fleksibilitas togok, karena power tungkai sangat besar pengaruhnya

(17)

2. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih

lanjut tentang komponen kondisi fisik untuk mengetahui hubungan

terhadap hasil lompatanpada nomor lompat jauh, penulis menganjurkan

untuk mencoba komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan

prestasi lompat jauh.

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan

penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian

Gambar

Gambar 3.3 Lompat Jauh Gaya Menggantung (hang)
Gambar 3.4 Gaya Jalan di Udara(Hitchkick)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi nilai karakter kreatif melalui ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah 3 Sukolilo, untuk mendeskripsikan

2. Dilakukah uji sifat fisika dengan tolok ukur SII 0018 - 7 terhadap kulit atasan sepatu yang dihasilkan untuk seluruh variasi impregnasi yang dilakukan, karena dari

Industri Persiapan Serat Tekstil dart Industri Pemintalan Benang dan Pertenunan (kecuali Pertenunan Karung Goni dan Karung Lainnya) dan Industri Pakaian Jadi dari Tekstil dan

Bersama ini kami mohon kepada Kepala MI dan MTs untuk menugaskan guru (sebagaimana daftar terlampir) untuk mengikuti Bimbingan Teknis Pendampingan Kurikulum 2013 yang

Edi Sumarno, M.Hum sebagai Ketua Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera yang telah banyak memberikan ilmu, nasehat, dan motivasi kepada penulis baik

Dengan pelayanan tiket melalui WAP, maka informasi penerbangan dan juga pemesanan tiket dapat dilakukan dengan ponsel.. Tugas akhir ini akan membahas perancangan

DARI MINYAK KELAPA SAWIT MUTU RENDAH MEMAKAI ADSORBEN POLAR

[r]