Deni Mardiana, 2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORITIS ... 7
A. KAJIAN PUSTAKA ... 7
1. Hakikat Olahraga Atletik ... 7
2. Hakikat Lompat Jauh ... 7
3. Komponen Kondisi Fisik ... 15
4. Hakikat Power ... 17
5. Hakikat Fleksibilitas Togok ... 28
A. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 32
B. Anggapan Dasar ... 32
C. Hipotesis ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. Desain Penelitian ... 35
B. Partisipan ... 36
C. Populasi dan Sampel ... 36
D. Instrumen Penletian ... 37
E. Prosedur Penelitian ... 40
F. Analisis Data ... 42
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Temuan Penelitian ... 45
1. Uji Asumsi Statistik ... 45
a. Deskriptif Data ... 45
b. Uji Normalitas Data ... 46
c. Uji Korelasi Tunggal ... 47
Deni Mardiana, 2015
HUBUNGAN POWER TUNGKAI DANFLEKSIBILITAS TOGOK DENGAN HASIL LOMPATAN PADA NOMOR
e. Uji Signifikansi Koefesien Korelasi... 50
f. Uji Regresi ... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI... 55
A. Simpulan ... 55
B. Implikasi dan Rekomendasi ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 57
LAMPIRAN ... 59
Deni Mardiana, 2015 A. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu adanya desain penelitian yang sesuai dengan
variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang
akan diuji kebenarannya. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang
akan menyelidiki ada tidaknya korelasi variabel bebas dengan variabel terikat.
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah power tungkai (X1) dan
fleksibilitas togok (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil lompatan pada
nomor lompat jauh gayaHang (Y1). Dan gaya Hitchkick (Y2). Secara grafis bentuk
hubungan variabel-variabel penelitian ini bisa digambarkan sebagai berikut :
r1 r
Bagan 3.1Desain Penelitian
Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 13)
Keterangan
X1 : Power Tungkai
X2 : Fleksibilitas Togok
Y1 : Lompat Jauh Gaya Hang
Y2 : Lompat Jauh Gaya Hitchkick
r : Korelasi
MenurutSugiyono (2012, hlm. 2)
menjelaskanbahwa“Metodepenelitianadalahsebagaicarailmiahuntukmendapatkan
Y1
X1
data dengantujuandankegunaantertentu”.
Penelitianinimenggunakanmetodepenelitian kuantitatif, dengan pendekatan
deskriptif korelasional.MenurutSugiyono (2013, hlm. 14),
Metodepenelitiankuantitatifdapatdiartikansebagaimetodepenelitian yang berlandasakanpadafilsafatpositivisme,
digunakanuntukmenelitipadapopulasiatausampeltertentu,
teknikpengambilansampelpadaumumnyadilakukansecara random,
pengumpulan data menggunakaninstrumenpenelitian, analisis data bersifatkuantitatifataustatistikdengantujuanuntukmengujihipotesis yang telahditetapkan.
Penelitianinibersifatdeskriptifdenganteknikkorelasional.MenurutArikunto, S (2010, hlm. 4) menjelaskan bahwa “penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
varibel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada”.
B. Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah atlit atletik nomor
lompat jauh kabupaten pandeglang, dan sampel ini adalah 10 atlit altelik nomor
lompat jauh kabupaten pandeglang dengan jumlah keseluruhan 10 orang.
Laki-laki 7 orang dan perempuan 3 orang. Sampel ini diambil dengan cara Sampling
Jenuh,karena jumlah populasinya kurang dari 30 orang, maka semua anggota
populasi dijadikan sampel. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2012, hlm. 85)
bahwa “Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang”.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Untuk memperoleh pemecahan masalah tentu diperlukan adanya data.
Data diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang diselidiki. Populasi dalam
suatu peneltitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai
sifat-sifat umum. Dalam hal Sugiyono (2012, hlm. 215) menjelaskan bahwa “populasi
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh atlet atletik nomor lompat jauh kabupaten
pandeglang yang berjumlah 10 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber
informasi/data. Sampel yang akan diambil sebagai percobaan harus diperhatikan.
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 62) bahwa”Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Adapun cara-cara pengambilan sampel
dalam penelitian ini penulis menggunakan teknikSampling Jenuh dalam
menentukan sampel, karena jumlah populasinya kurang dari 30 orang. Seperti
yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm. 85) bahwa”Sampling Jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif kecil, kurang dari 30
orang”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel sebanyak 10 orang.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlit atletik nomor lompat
jauh kabupaten pandeglang yang berjumlah 10 orang.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian secara fungsional dibutuhkan untuk memperoleh data
yang diperlukan untuk penelitian ketika peneliti menginjak pada pengumpulan
informasi dan data di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
ada 4, yaitu tes power tungkai, tes fleksibilitas togok, tes lompat jauh gaya Hang
dan gaya Hitchkick.
1. Tes untuk mengukur power tungkai menggunakan Triple hop
a. Tujuan : untuk mengetahui kemampuan power tungkai
b. Alat : lintasan/matras, meteran.
c. Petugas : Pengukur jarak, pencatat skor.
d. Pelaksanaan tes : testee berdiri dengan kedua kaki di belakang garis,
kemudian melakukan lompatan sebanyak 3 kali pada satu kaki saja, pada saat
hitungan ketiga mendarat dengan dua kaki. Dilanjutkan dengan kaki
e. Skor : skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat
kedua kaki mendarat yang terakhir, dengan satuan cm, testee diberi
kesempatan 3 kali untuk kaki kanan dan kaki kiri serta diambil jarak yang
terbaik.
Gamabr 3.1 Triple hop
Sumber : Johansyah (2004, hlm. 163)
2. Tes pengukuran fleksibilitas togok menggunakan tes kayang menurut Roji
(Dalam skripsi Muhamad Indra Kurniawan, 2014, hlm. 52).
a. Validitas : 0,89
b. Realibilitas : 0,90
c. Tujuan : Untuk mengukur fleksibilitas togok
d. Alat : matras, meteran dan alat tulis
e. Pelaksanaan tes : testee berdiri tegak dengan kaki di buka selebar bahu,
kedua tangan diluruskan ke atas setelah itu togok di lentingkan kebelakang
sampai tangan menyentuh lantai.
f. Skor : untuk melihat hasilnya, tarik meteran hingga tegang dari
ujung kaki bagian belakang sampai ke telapak tangan. Tulis jarak yang di
Gambar 3.2 Sikap Kayang
Sumber : Kurniamp.wordpress.com
3. Tes kemampuan lompat jauh gaya Hang
a. Tujuan : untuk mengukur hasil lompatangaya Hang
b. Alat : alat tulis, pluit, meteran, dan lintasan atau lapangan
lompat jauh (bak pasir)
c. Pelaksanaan tes : testee bersiap berdiri di lintasan lari awalan, setelah ada
aba-aba “ya atau suara pluit” testee berlari secapat-cepatnya dan kemudian
melakukan gerakan lompat jauh gayahang.
d. Skor : untuk melihat hasil lompatan, tarik meteran hingga tegang
dari jejak atau bekas tanda jatuh pada tempat pendaratan (bak pasir) sampai
ke garais tumpuan atau tolakan. catat jarak yang di capai testee. Testee diberi
kesempatan untuk melakukan sebanyak dua kali dan ambil jarak terjauh
untuk sebagai data.
Gambar 3.3 Lompat Jauh Gaya Menggantung (hang)
[image:7.595.198.451.609.692.2]4. Tes kemampuan lompat jauh gaya Hitchkick
a. Tujuan : untuk mengukur hasil lompatan gaya hitchkick
b. Alat : alat tulis, pluit, meteran, dan lintasan atau lapangan
lompat jauh.
c. Pelaksanaan tes : testee bersiap berdiri di lintasan lari awalan, setelah ada
aba-aba “ya atau suara pluit” testee berari secapat-cepatnya dan kemudian
melakukan gerakan lompat jauh gaya hitchkick
e. Skor : untuk melihat hasil lompatan, tarik meteran hingga tegang
dari jejak atau bekas tanda jatuh pada tempat pendaratan (bak pasir) sampai
ke garais tumpuan atau tolakan. catat jarak yang di capai testee. Testee diberi
kesempatan untuk melakukan sebanyak dua kali dan ambil jarak terjauh
[image:8.595.142.494.388.470.2]untuk sebagai data.
Gambar 3.4 Gaya Jalan di Udara(Hitchkick)
(Sidik, 2010, hlm. 68)
E. Prosedur Penelitian
Sesuai dengan desain yang digunakan, adapun langkah-langkah prosedur
penelitian sebagai berikut :
1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
2. Melakukan tes power tungkai kepada sampel
3. Melakukan tes fleksibilitas kepada sampel
4. Melakukan tes lompat jauh gaya Hang dan gaya Hitchkick kepada sampel
5. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil keempat tes
Adapun langkah-langkah dalalm penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagan 3.2
Langkah-langkah penelitia
Populasi
Sampel
Pengumpulan Data
Tes Power Tungkai
Tes Lompat Jauh Gaya Hitchkick
Tes
FleksibilitasTogok
Analisis Data
Kesimpulan Tes Lompat Jauh
F. Analisis Data
Teknik analaisis data yang digunakan adalah korelasi pearson dengan
drajat kepercayaan 0,05. Analisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel bebas atau indepnden (Power Tungkai dan
Fleksibilitas Togok) secara bersama-sama dengan dua variabel terikat atau
dependen (hasil lompatan pada nomor lompat jauh gaya hangdan gaya hitchkick),
dimana analisis diolah dengan menggunakan program Statistical Product for
Social Science (SPSS) versi 20.Adapun langkah-langkahnya adalah:
1. Melakukan tes power tungkai kepada sampel
2. Melakukan tes fleksibilitas togok kepada sampel
3. Melakukan tes lompatan nomor lompat jauh gaya hangdan gaya
hitchkickkepada sampel
4. Mengumpulkan data hasil tes
5. Input data dari skor tersebut pada program komputer Microsoft Excel
Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat
memperoleh kesimpulan penelitian. Dalam pelaksanaannya pengolahan data
dilakukan melalalui dua tahapan, yaitu uji asumsi statistik dan uji hipotesisi.
1. UjiAsumsiStatistik
Ujiasumsistatistikmerupakantahapanpengolahan data
melaluirumus-rumusstatistik,
dengantujuanmenjawabrumusanmasalahpenelitian.Dalamtahapannya,
ujiasumsistatistiksebagaiberikut:
a. Deskripsi Data
Deskripsi data
merupakantahapanpengolahanuntukmemperolehinformasimengenai data,
diantaranya rata-rata, standardeviasi, varians, skorterendahdanskortertinggi.
b. UjiNormalitas Data
Ujinormalitas data dilakukanuntukmengetahuiapakah data
beradapadatarafdistribusi normal atautidak.Ujinormalitas data yang
digunakandalampenelitianiniadalahdenganujiKolmogorov-smirnov,denganasumsikelompoksampeltermasukkedalamsampelkecilatau 30
kebawah.Format pengujiannya dengan membandingkan nilai probabilitas (p) atau
signifikansi (Sig.) dengan derajat kebebasan (dk) α = 0,05. Uji kebermaknaannya
adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal.
2) Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.
c. Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel.
Dalamhal ini menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji
kebermaknaannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat hubungan.
2) Jika nilai Sig. Atau P-value<0,05 maka dinyatakan terdapat hubungan.
d. Uji Regresi
Uji regresi dilakukan terutama untuk tujuan peramalan, dimana dalam
model tersebut ada sebuah variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian
ini, menggunakan uji regresi berganda karena terdapat dua variabel terikat dan
dua variabel bebas. Dasar pengambilan keputusan adalah:
1). Jika nilai Sig. Atau probabilitas > 0,05, maka korelasi dinyatakan tidak nyata
2). Jika nilai Sig. Atau probabilitas < 0,05, maka korelasi dinyatakan sangat nyata
2. Uji Hipotesis
Hipotesis 1:
Terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada nomor
lompat jauh gaya hang.
H0: Tidak terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada
nomor lompat jauh gaya hang
H1: Terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada nomor
lompat jauh gaya hang
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima
Hipotesis 2:
Terdapat hubungan antarapower tungkai dengan hasil lompatan pada nomor
lompat jauh gaya hitchkick
H0: Tidak terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada
nomor lompat jauh gaya hitchkick
H1: Terdapat hubungan antara power tungkai dengan hasil lompatan pada nomor
lompat jauh gaya hitchkick
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak
Hipotesis 3:
Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada nomor
lompat jauh gaya hang
H0: Tidak terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan
pada nomor lompat jauh gaya hang
H1: Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada
nomor lompat jauh gaya hang
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima
Jika probabilitas (Sig.) < 0,05, maka H0 ditolak
Hipotesis 4:
Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada nomor
lompat jauh gaya hitchkick
H0: Tidak terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan
pada nomor lompat jauh gaya hitchkick
H1: Terdapat hubungan antara fleksibilitas togok dengan hasil lompatan pada
nomor lompat jauh gaya hitchkick
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05, maka H0 diterima
Deni Mardiana, 2015
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Bahagia, (1999). Prinsip-Prinsip Pengembangan Dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta : Dapertemen pendidikan Nasional
Ballesteros (1984). Teori Lompat Jauh. Jakarta : Depdiknas
Damiri, Achmad (1994). Anatomi Manusia. Diklat FPOK UPI Bandung
Dwijowinoto, Kasiyo (1993). Dasar-Dasar Ilmu Kepelatihan. Semarang : IKIP Semarang Press
Fox, E.L., Bowers, RW., Foss, M.L. (1988). The Psysiological Basis of Physical Education and Athletics. Philadelphia: WB. Sounders Company.
Harsono, (1988). Coaching Dan Aspek Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarata : C.V. Tambak Kusuma
Hendrayana, Yudi. (2007). Bermain Atletik. Bandung : Redpoint.
Hidayatullah, M.F. 1995. Teori Umum Latihan. Terjemahan General Theory of
Training Josef Nossek. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Imanudin, Iman. (2008). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI Bandung.
Iwan Setiawan (2004). Hubungan Power Tungkai Dan Kecepatan Terhadap Kemampuan Lompat Jangkit Pada Fase Hot-Step-Jump. Bandung : Unversitas Pendidikan Indonesia.
Jarver, Jess. (2009). Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung : CV. Pionir Jaya.
Jonath, U., Haag, E., Krempel, R,. (1987). Atletik.Alih bahasa Suparmo. Jakarta:
PT. Rosda Jaya Putra
Kosasih, Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Akademika Pressindo.
Kurnia. (2015). Gambar Sikap Kayang Manusia. Tersedia [online] : Kurniamp. Wordpress.com. Diakses : 2 Februari 2015
Lubis Johansyah. (2014). Pencak Silatpanduan praktis. Jakarat: Rajawali Sport
Misi. (2007). Hubungan Kecepatan Lari 100 Meter Dengan Hasil Lompatan Pada Lompat Jauh Gaya Jongkok.Bekasi : UNISMA. Skripsi : Tidak diterbitkan
Nurhasan dkk. (2008). Mata Kuliah Statistika. Bandung : FPOK UPI Bandung.
Nurhasan, Hasanudin. (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK UPI Bandung.
Pratama, (2014). Hubungan Kecapatan Lari Awalan Dan Kelentukan Togok Terhadap Hasil Lompatan Nomor Lompat Jauh. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi : tidak diterbitkan
Sajoto.(1995). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize.
Santosa. S (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Gramedia
Satriya, Sidik. Z.D dan Imanudin, I. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI Bandung.
Sidik , Z,D. (2010). Mengangajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: PT Alfabeta.
Syarifuddin, A. (1992). Atletik. Jakarta: Depdikbud
Deni Mardiana, 2015 A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dan uraian yang telah
dikemukakan, maka kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian sebagai
berikut :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan hasil
lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hang.Ini terlihat dari nilai sig.
0,000<0.05. dengan nilai r sebesar 0,906.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara power tungkai dengan hasil
lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hitchkick.Ini terlihat dari nilai sig.
0,000<0.05. dengan nilai r sebesar 0,904.
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fleksibilitas togok dengan
hasil lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hang.Ini terlihat dari nilai
sig. 0,397>0.05. dengan nilai r sebesar 0,320.
4. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fleksibilitas togok dengan
hasil lompatan pada nomor lompat jauh gaya Hitchkick.Ini terlihat dari
nilai sig. 0,490>0.05. dengan nilai r sebesar 0,248.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut yang telah dilakukan, maka
penulis dapat memberikan saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan
oleh para pelatih atau pembina cabang olahraga sebagai berikut:
1. Bagi para pembina dan pelatih cabang olahraga atletik nomor lompat jauh,
dalam proses pembinaan atlet lompat jauh terutama untuk meningkatkan
kemampuan dalam lompat jauh. Kususnya gaya Hang dan gaya Hitchkick
maka sebaiknya memperhatikan komponen–komponen kondisi fisik.
Seperti halnya Power tungkai yang harus lebih diperhatikan dibandingkan
dengan fleksibilitas togok, karena power tungkai sangat besar pengaruhnya
2. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih
lanjut tentang komponen kondisi fisik untuk mengetahui hubungan
terhadap hasil lompatanpada nomor lompat jauh, penulis menganjurkan
untuk mencoba komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan
prestasi lompat jauh.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan
penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian