• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 2 Semester 1SDN Bojongkoneng 2 Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

RETNO WULANDARI 1206743

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN TUMBUHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 2 Semester 1SDN Bojongkoneng 2 Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Oleh Retno Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Retno Wulandari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)
(4)
(5)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN

PERTUMBUHAN TUMBUHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 2 Semester 1SDN Bojongkoneng 2 Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

Retno Wulandari

Program Studi PGSD, Jurusan Pedagogik, FIP UPI Jl. Dr Setiabudhi No. 229 Bandung

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya guru dalam menggunakan media pembelajaran dan banyaknya siswa yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas. Hal tersebut menyebabkan rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui media gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian ini 30 siswa kelas 2 SDN Bojongkoneng 2 Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas 2 SDN Bojongkoneng 2 Bandung

Kata Kunci: media gambar, motivasi belajar siswa, hasil belajar siswa

Abstract: This research is motivated by the lack of teachers in using instructional media and the number of students who participate less in classroom learning. This leads to low motivation and learning outcomes of students in science subjects. Research aims to improve students' motivation and learning outcomes through media images. The method used was Classroom Action Research (CAR) model of Kemmis and Mc Taggart. Subjects of this study 2 grade students of SDN 30 Bojongkoneng 2 Bandung. Results showed that media images on science learning can improve motivation and learning outcomes of students in grade 2 SDN Bojongkoneng 2 Bandung

(6)

MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN

PERTUMBUHAN TUMBUHAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 2 Semester 1SDN Bojongkoneng 2 Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)

ABSTRAK

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PERTUMBUHAN

TUMBUHAN ”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudah merupakan kodrat alam, bahwa pada hakekatnya manusia dipertemukan untuk saling membantu dan mendukung. Keterbatasan kemampuan yang dimiliki manusia mengakibatkan tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan sendiri. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan orang lain, sulit rasanya pekerjaan ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus, penulis menghaturkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Drs. Nana Djumhana, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI kampus Bumi Siliwangi Bandung.

2. Dr. Dharma Kesuma, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I dan Drs. Nana Djumhana, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang sabar telah

membimbing, memotivasi dan memberikan toleransi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. (Semoga setiap ikhlas yang terulur mendapat balasan dari Allah SWT)

3. Seluruh dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI atas semua ilmu dan nasihat yang diberikan selama penulis kuliah.

4. Drs. Maman Budiman, M.M.Pd Kepala Sekolah SDN Bojongkoneng 2, beserta staff guru yang telah memberikan izin penelitian dan senantiasa memberi bantuan secara moril kepada penulis yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

(8)

Allah membalas setiap tetesan kasih yang selalu tercurah. (Keceriaan dan rengekan kalian telah membuatku merasa ada)

6. Sahabat-sahabat yang selalu membantu dalam pengerjaan skripsi ini, Serta Rekan-rekan konsentrasi IPA PGSD’12 (perjuangan dan kebersamaan

kalian selalu meneteskan segenap rindu).

Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain do’a, semoga segala amal

kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis, mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin....

Bandung, Januari 2014

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Definisi Operasional...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. IPA di SD...8

B. Media Gambar...8

C. Motivasi Belajar Siswa ... 11

D. Hasil Belajar ... 13

E. Topik Pertumbuhan pada tumbuhan biji... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 21

B. Model Penelitian ... 22

C. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian ... 22

(10)

E. Instrument Penelitian ... 24

F. Pengolahan Data... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.Siklus I ... 30

2.Siklus II ... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(11)

DAFTAR TABEL

TABEL Hal

Tabel 2.1 Bentuk-bentuk daun ... 16

Tabel 2.2 Bentuk-bentuk batang ... 17

Tabel 3.1 Pencatatan data perkembangan ketekunan ... 27

Tabel 3.2 Kategori Nilai Dengan Prosentase ... 28

Tabel 3.3 Pencatatan data perkembangan keuletan... 29

Tabel 3.4 Pencatatan data perkembangan rasa ingin tahu... 29

Tabel 4.1 Akivitas Guru dan Siswa siklus 1 ... 33

Tabel 4.2 Pencatatan data perkembangan ketekunan siklus 1 ... 36

Tabel 4.3 Pencatatan data perkembangan keuletan siklus 1 ... 38

Tabel 4.4 Pencatatan data perkembangan rasa ingin tahu siklus 1 ... 40

Tabel 4.5 Skor LKS dan post tes siklus 1 ... 41

Tabel 4.6 Akivitas Guru dan Siswa siklus 2 ... 48

Tabel 4.7 Pencatatan data perkembangan ketekunan siklus 2 ... 51

Tabel 4.8 Pencatatan data perkembangan keuletan siklus 2 ... 53

Tabel 4.9 Pencatatan data perkembangan rasa ingin tahu siklus 2 ... 54

Tabel 4.10 Skor LKS dan post tes siklus 2 ... 55

Tabel 4.11 Pencatatan data perkembangan ketekunan siklus 1 dan 2 ... 62

Tabel 4.12 Pencatatan data perkembangan keuletan siklus 1 dan 2 ... 62

(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Hal

Gambar 2.1 bagian tumbuhan ... 15

Gambar 2.2 batang ... 16

Gambar 2.3 Akar ... 17

Gambar 2.4 bunga ... 18

Gambar 2.5 buah dan biji ... 18

Gambar 2.6 urutan pertumbuhan biji ... 19

Gambar 2.7 pertumbuhan kacang merah ... 19

Gambar 4.1 Diagram Batang rentang nilai kkm siklus 1 ... 42

Gambar 4.2 Diagram Batang rentang nilai tertinggi dan terendah siklus 1 ... 42

Gambar 4.3 Diagram lingkaran pencapaian kkm siklus 1 ... 43

Gambar 4.5 Diagram Batang rentang nilai kkm siklus II ... 57

Gambar 4.6 Diagram Batang rentang nilai tertinggi dan terendah siklus II ... 57

Gambar 4.7 Diagram lingkaran pencapaian kkm siklus II ... 58

Gambar 4.8 Diagram perbandingan nilai rata-rata kelas siklus I, II...58

Gambar 4.9 Diagram perbandingan nilai jumlah siklus I, II ... 59

Gambar 4.10 Diagram perbandingan persentase nilai jumlah siklus I, II ... 59

Gambar 4.11 Diagram perbandingan rata rata kelas siklus I, II ... 64

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Hal

Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran

1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 71

1.2 LKS siklus 1 ... 76

1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II…...78

1.4 LKS siklus II ... 83

Lampiran 2 Instrumen Penelitian 2.1 Kisi-kisi Post Test Siklus I...85

2.2 Lembar Soal Siklus I…...89

2.3 Kunci Jawaban Siklus I...90

2.4 Kisi-kisi Post Test Siklus II...91

2.5 Lembar Soal Siklus II...95

2.6 Kunci Jawaban Siklus II...96

2.7 Lembar Observasi Siklus I...98

2.8 Lembar Observasi Siklus II...102

2.9 Catatan Lapangan...106

2.10 Lembar Pengamatan Motivasi Kemampuan siswa ... ...110

Lampiran 3 Data Hasil penelitian & Pengolahan Data 3.1 Data Nilai Siklus I dan Siklus II...109

3.2 Data Hasil Observasi Siklus 1 ... 110

3.3 Data Hasil Observasi Siklus II ... 117

3.4 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus 1 ... 122

3.5 Data Hasil Catatan Lapangan Siklus II ... 123

3.6 Data Lembar Observasi Siklus I...125

3.7 Data Lembar Observasi Siklus II...141

(14)

3.9 Data Catatan Lapangan...157

3.10 Data Hasil Penilaian motivasi belajar siklus 1 ... 161

3.11 Data Hasil Penilaian motivasi belajar siklus II ... 165

Lampiran 4 Gambar Pembelajaran... 173

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian... 179

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang meliputi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, dengan kata lain Sekolah dasar merupakan bagian dari pondasi suatu tingkat pendidikan.

Dalam pendidikan sekolah dasar terdapat materi-materi pelajaran yang berhubungan dengan alam maupun dengan kehidupan sosial. Salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan alam adalah bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan salah satu ilmu yang mengkaji tentang makhluk hidup dan alam sekitarnya harus berperan dalam memberikan pengalaman pembelajaran secara langsung berinteraksi dengan lingkungan. Namun sayangnya siswa telah tersugesti bahwa IPA merupakan pelajaran yang sulit dimengerti karena membutuhkan daya ingat untuk menghafalkan topik-topik yang diajarkan dalam IPA. Padahal IPA merupakan mata pelajaran yang turut berperan penting dalam mendidik wawasan, keterampilan, sikap ilmiah dan juga sikap kreatif anak.

Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu ilmu yang mengkaji tentang makhluk hidup dan alam sekitarnya harus berperan dalam memberikan pengalaman pembelajaran secara langsung berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Terdapat beberapa jenis lingkungan belajar/pendidikan, diantaranya lingkungan sosial, lingkungan personal, lingkungan alam (fisik), dan lingkungan kultural (Hamalik, 2001).

(16)

wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya (Depdiknas, 2003).

Peran guru untuk menjadikan siswa mampu dalam memahami hakekat dari pelajaran IPA sangat penting sekali, dimana metode, teknik dan media pembelajaran dalam pengajaran harus mampu disesuaikan dengan tingkat kesiapan belajar anak. Sesuai dengan teori belajar Jean Piaget bahwa tahap perkembangan psikologi siswa usia sekolah dasar yakni 7–11 tahun berada pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini menurut Jean Piaget, anak mengalami permulaan berfikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkrit, berarti anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah yang konkrit.

Kemampuan berfikir logis dengan karakter anak yang mempunyai keingintahuan tinggi dan sifat yang cenderung selalu ingin bermain, harus dimanfaatkan seorang guru untuk mengembangkan metode teknik dan media pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar.

Sebagai ukuran kegiatan belajar mengajar dinilai berhasil, siswa mampu memperlihatkan suatu hasil akhir yang memuaskan dalam kegiatan belajar yang dilakukan. Jika dalam suatu kegiatan belajar siswa tidak memperlihatkan suatu peningkatan belajar, maka sebagai seorang pendidik harus mampu mencari letak penghambat keberhasilan kegiatan belajar mengajar tersebut.

Hal tersebut berlaku untuk semua kegiatan pembelajaran, termasuk salah satunya pembelajaran IPA. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata pelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

(17)

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke SMP/MTs.

Berdasarkan tujuan pengajaran IPA tersebut, sebagai pendidik menanggung tanggung jawab yang besar untuk mewujudkannya. Hal terpenting untuk mewujudkan itu semua adalah bagaimana menerapkan pembelajaran IPA agar mudah dipahami siswa, dan siswa mampu mengembangkan apa yang dipelajarinya dalam kehidupan.

Hasil kajian penelitian menunjukan bahwa pembelajaran IPA di Sekolah Dasar masih banyak dilakukan secara konvensional (pembelajaran berpusat pada guru), padahal peran guru pada saat ini merupakan fasilitator yang harus mampu menciptakan situasi belajar yang PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan). Hal tersebut mengakibatkan prestasi belajar IPA masih sangat rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Berdasarkan hasil observasi di SDN Bojongkoneng 2 pada proses pembelajaran IPA materi pertumbuhan pada tumbuhan biji yang dilakukan peneliti, menunjukan rendahnya motivasi siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa. Dari 30 siswa ternyata hanya 10 siswa ( 33,3%) yang mempunyai nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal IPA (75), sisanya 20 siswa (66,7%) ternyata memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan KKM.

Diperoleh gambaran bahwa dalam menyampaikan pembelajaran di kelas guru menggunakan buku cetak dan ceramah. Guru dalam menggunakan media tersebut kurang mampu menarik perhatian siswa dalam belajar, karena PBM yang berlangsung membuat siswa bosan, jenuh dan siswa tidak dapat memahami konsep dari materi yang disampaikan oleh guru. akibatnya hasil belajar siswa rendah sehingga siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran.

(18)

jalan kearah penyelesaian yang baru dan tepat, Menurut Slameto (2003:115) Motivasi adalah dorongan yang mendasar dalam melakukan setiap pekerjaan, seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menuntut dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang baru. .

Topik IPA di kelas dua yang harus disampaikan pada siswa kebanyakan hal-hal berupa teori yang terjadi pada kehidupan. Namun walaupun topik yang disampaikan tidak asing lagi bagi siswa, mereka sering tidak memahami topik yang diajarkan karena menganggap topik tersebut harus dihapalkan, itulah yang membuat kurangnya pemahaman siswa, mereka merasa tidak nyaman dengan pembelajaran yang disampaikan. Kelas dua merupakan kelas rendah yang masih senang bermain. Hal ini menjadikan guru kelas dua harus pintar-pintar memilih model, teknik dan media belajar yang sesuai dengan keinginan mereka.

Sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan yang terjadi, pendidik harus mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar sehingga akan memberikan hasil belajar yang memuaskan. Inovasi dalam PBM yang dilakukan guru dapat membantu mewujudkan sekolah yang berprestasi. Karena dengan adanya inovasi terutama penggunaan media belajar dapat meningkatkan prestasi siswa maka dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar akan berhasil dan prestasi belajar siswapun baik.

Dalam penelitian ini akan dicoba inovasi dalam pendidikan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam PBM di kelas II. Inovasi pendidikan yang dilakukan guru untuk menyelesaikan masalah siswa dalam pembelajaran IPA adalah dengan Media Gambar, Media Gambar digunakan untuk

menyampaikan tentang materi ”Pertumbuhan Tumbuhan” dan dalam

(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “apakah media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pertumbuhan tumbuhan?”.

Masalah tersebut dijelaskan secara rinci seperti berikut ini :

1. Bagaimanakah perkembangan motivasi pembelajaran IPA tentang pokok bahasan pertumbuhan tumbuhan dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II SDN Bojongkoneng 2?

2. Bagaimanakah perkembangan hasil belajar siswa kelas II SDN Bojongkoneng 2 dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan pertumbuhan tumbuhan setelah penggunaan media gambar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan ini adalah untuk mengetahui :

1. Perkembangan motivasi dalam pembelajaran IPA siswa kelas II SDN Bojongkoneng 2 tentang pokok bahasan pertumbuhan tumbuhan dengan media gambar

2. Perkembangan hasil belajar siswa kelas II SDN Bojongkoneng 2 tentang pokok bahasan pertumbuhan tumbuhan dengan media gambar

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelititan tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru

(20)

masalah nyata yang terjadi di lapangan, khususnya bagi siswa kelas rendah yang membutuhkan suatu pendekatan dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat termotivasi dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan

2. Bagi siswa

a. Memotivasi kemauan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA

b. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang pokok bahasan pertumbuhan tumbuhan.

3. Bagi sekolah

a. Memberikan kontribusi yang positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di sekolah.

b. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

E. Definisi Operasional

Masalah pokok penelitian ini memuat beberapa konsep yang perlu di

definisikan secara operasional guna menghindari kekeliruan penafsiran. Konsep-konsep yang dimaksud meliputi :

1 Media Gambar

Media gambar dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, film, strip, proyektor.

2. Motivasi belajar

(21)

Data motivasi belajar dalam penelitian ini diperoleh dari data frekuensi pertanyaan siswa yang didapat dari perekaman pertanyaan-pertanyaan siswa, kualitas pertanyaan siswa dapat diidentifikasi melalui analisis kualitas masing-masing pertanyaan dengan Taksonomi Bloom, data respon siswa yang terekam selama berdiskusi kelompok dalam pengerjaan LKS, dan data respon siswa yang terekam dalam lembar jawaban evaluasi.

3. Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA dalam penelitian ini merupakan suatu kumpulan pengetahuan, tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum sebatas pada gejala alam. IPA adalah merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan atau gagasan dan konsep yang teroganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah .

3. Hasil Belajar

(22)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama”. Sementara itu, Iskandar (2012: 21)

mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai :

Suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dirumuskan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:

1. Berasal dari masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. 2. Adanya kerja sama dari berbagai pihak yang terkait.

3. Guru sebagai peneliti.

4. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

(23)

B. Model Penelitian

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model putaran spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart. Desain spiral ini terdiri dari 2 siklus dimana dalam setiap siklus terdiri dari langkah-langkah, yaitu: P (Plan) – A (Act) – O (Observe) – R (Reflect).

C. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

Nama Sekolah : SDN Bojongkoneng 2

Alamat : Jl. Bojongkoneng No 38

Kelas : II (Dua)

Waktu Penelitian : Desember 2013

D. Prosedur Penelitian

Terdapat empat langkah dalam setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: P (Plan) – A (Act) – O (Observe) – R (Reflect).

Gambar 3.1 Siklus Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66 )

Plan

Reflective

Action/ Observation

Revised

Reflective

Action/ Observation

Revised

Reflective

(24)

1. P (Plan atau perencanaan)

Dalam langkah ini peneliti menjelaskan mengenai apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti menyusun rencana tindakan yang meliputi:

a. Penetapan indikator untuk mengukur tingkat ketercapaian pemecahan masalah sebagai hasil dari tindakan yang dilakukan.

b. Penyusunan langkah-langkah pembelajaran yang diharapkan dapat menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa

c. Penentuan media pengajaran yang mendukung d. Perencanaan lembar kerja siswa

e. Perencanaan instrumen untuk mengamati atau mendokumentasikan semua data mengenai pelaksanaan tindakan.

f. Perencanaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan kepentingan penelitian.

2. A (Act atau tindakan)

Langkah ini merupakan tahap penerapan dari isi rencana yang telah dipersiapkan, yaitu melakukan langkah-langkah pembelajaran yang telah direncanakan.

3. O (Observe atau pengamatan)

Pengamatan dilakukan peneliti dan observer pada saat berjalannya proses tindakan. Dua observer dihadirkan agar proses tindakan dapat teramati secara menyeluruh pada aktivitas guru dan siswa. Langkah ini dilakukan agar peneliti memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya.

4. R (Reflect atau refleksi).

(25)

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai instrument untuk mengumpulkan data yang diperlukan, yaitu:

a. Catatan lapangan

Catatan lapangan adalah alat pengumpul data yang digunakan pada saat guru (peneliti) melakukan observasi mengenai kejadian penting dalam pembelajaran. (Catatan lapangan terlampir pada lampiran 2 )

b. Lembar observasi guru dan siswa

Lembar observasi adalah alat pengumpul data yang digunakan peneliti dimana observer mencatat semua kejadian yang nampak mengenai tingkah laku siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. (Lembar observasi terlampir pada lampiran 3 )

c. Tes tulis

Tes tulis adalah alat penilaian hasil belajar siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pencapaian indikator yang telah di rumuskan dalam bentuk tulisan. Tes tulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dan isian sebagai post test. (Tes tulis terlampir pada RPP setiap siklus)

F. Pengolahan Data

1. Pengolahan data hasil observasi dan catatan lapangan

Data yang telah diperoleh melalui observasi dan catatan lapangan diolah dengan cara berikut:

a. Seleksi data

Data yang telah diperoleh dari hasil observasi dan catatan lapangan kemudian di seleksi. Peneliti memilih data penting mengenai aktivitas guru siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa.

b. Reduksi data

(26)

c. Klasifikasi data

Peneliti mengelompokkan data aktivitas guru-siswa berdasarkan tahap kegiatan awal, inti dan akhir pembelajaran.

d. Display data

Peneliti menyajikan data dalam susunan yang sistematis sehingga data yang diperoleh dapat terdeskripsikan dengan jelas.

e. Interpretasi data

Peneliti memberikan menafsirkan makna mengenai data yang telah diperoleh.

f. Refleksi

Peneliti memikirkan ulang mengenai apa yang telah dilakukan dan apa yang terjadi, baik pada siswa, guru maupun proses pembelajaran atau suasana kelas. Dalam tahapan ini, peneliti mencari kekurangan dan kelemahan atas tindakan yang dilakukan. Setelah kekurangan dan kelemahan ditemukan kemudian peneliti mencari solusi agar dapat menyempurnakan tindakan selanjutnya.

2. Pengolahan data hasil tes

Data yang telah diperoleh melalui tes diolah dengan cara sebagai berikut:

a. Scoring (penskoran)

Nilai yang diperoleh siswa didapat dari teknik penskoran. Dalam penelitian ini, setiap soal di beri skor sesuai kriteria yang ditentukan. Setelah itu, setiap skor pada butir soal dijumlahkan kemudian dibagi dengan skor total maksimal lalu dikalikan dengan nilai maksimal. Secara sederhana nilai siswa dapat dirumuskan sebegai berikut :

(27)

Keterangan x = rata-rata

x = jumlah seluruh nilai n = banyaknya siswa

c. Menghitung persentase siswa mencapai KKM

Persentase siswa mencapai KKM didapat melalui penghitungan siswa yang lulus kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa yang hadir lalu dikalikan 100%.

d. Interpretasi

Tahapan interpretasi pada data hasil tes ini peneliti memberikan tafsiran terhadap data yang diperoleh dari hasil perhitungan.

e. Refleksi

Pada tahapan refleksi peneliti memikirkan ulang mengenai perubahan yang terjadi pada nilai siswa. Dalam tahapan ini, peneliti mencari kekurangan dan kelemahan atas tindakan yang dilakukan berdasarkan perubahan nilai siswa. Setelah kekurangan dan kelemahan ditemukan kemudian peneliti mencari solusi agar dapat menyempurnakan tindakan selanjutnya dengan diharapkannya terjadi peningkatan nilai siswa.

3. Pengolahan data Motivasi belajar siswa a. Pencatatan Data Interval

Pencatatan data interval sering digunakan dengan membagi periode waktu observasi ke dalam interval waktu yang lebih kecil dan mencatat kejadian yang terjadi pada setiap interval waktu tersebut. Dalam menentukan interval waktu harus sesuai dengan target behavior yang sedang diteliti, beberapa interval waktu yang sering

(28)

30 detik Pencatatan dengan interval ini ada dua macam yaitu pencatatan mengerjakan soal dan pencatatan tidak mengerjakan soal peneliti atau guru harus menyiapkan beberapa kotak yang mewakili interval waktu tertentu. Dalam kotak atau interval waktu tersebut, Seperti di bawah ini:

Tabel Pencatatan Interval Perkembangan Kerajinan

NamaSiswa: Tanggal:

Pengamat : Perilaku: Melakukan kerjaan (on-task)

Waktu: Mulai Berakhir

Jumlah soal 30” 30” 30” 30”

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kode : (○) mengerjakan soal ( × ) tidak mengerjakan soal

Banyaknya mengerjakan soal Persentase =

Banyaknya tidak mengerjakan soal Persentase =

(29)

(Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdikbud :1980)

No. Nilai Prosentase Kategori

1. ≥ 9 ≥90 % Baik sekali

2. 7,0 - 8,9 70 % - 80 % Baik

3. 5,0 - 6,9 50 % - 69 % Cukup

4. 3,0 - 4,9 30 %- 49 % Kurang

5. ≤ 2,9 29 % Sangat Kurang

Tabel 3.2 Kategori nilai dengan prosentase

Untuk prosentase jumlah siswa yang memunculkan aspek motivasi menurut Sumantri

1989: 16 (dalam Riki Khaerul A, 16 : 2007) ditafsirkan sebagai berikut:

0% : Tidak satupun

1%- 30% : Sebagian kecil

31%- 49%: Hampir setengahnya

50% : Setengahnya

51%- 80% : Sebagian besar

81%- 99% : Hampir seluruhnya

100% : Seluruhnya.

b. Pencatatan Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

(30)

Format Pencatatan Jurnal Nama Peserta Didik :

Aspek yang diamati :

No. Hari/ Tanggal Nama siswa Kejadian Aspek yang diamati

Tabel 3.3 Tabel penilaian jurnal keuletan

c. Pencatatan perkembangan rasa ingin tahu

Aktivitas siswa dalam perkembangan rasa ingin tahu diperoleh dari

catatan guru di lapangan selama proses pembelajaran berlangsung. Format

pencatatan rasa ingin tahu, Seperti di bawah ini:

Tabel 3.4 tabel perkembangan rasa ingin tahu Keterangan:

No Nama

Siswa

Indikator rasa ingin tahu

Pengka

tegorian ket Antusias mencari

jawaban

Perhatian terhadap objek

yang diamati 1

(31)
(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan semua rencana tindakan mulai dari siklus I sampai dengan siklus II dan berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Pertumbuhan Tumbuhan pada anak kelas II di SDN Bojongkoneng 2 Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Media gambar pada materi pertumbuhan tumbuhan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Bojongkoneng 2 pada mata pelajaran Pengetahuan Alam. Dimana lebih menjadikan siswa belajar mandiri, berkomunikasi mengemukakan pendapat dan mendorong siswa untuk lebih aktif. Pada kegiatan pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing dalam proses pembelajaran dan berusaha memberikan motivasi sehingga memberikan kemudahan-kemudahan dalam pembelajaran.

(33)

3. Hasil belajar yang dicapai siswa sudah terlihat adanya peningkatan, pada siklus 1 terdapat 20 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. bahwa rata–rata kelas mencapai 66,7% dan terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. bahwa rata–rata kelas mencapai 33,3%. pada siklus 2 terdapat 23 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. bahwa rata–rata kelas mencapai 76,7% Siswa yang belum mencapai KKM terdapat 7 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. bahwa rata–rata kelasmencapai 23,3%.

B. Saran

Atas dasar kesimpulan yang telah diamati, serta dengan berpegang pada kenyataan di lapangan, maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Guru sebagai pendidik harus berperan aktif untuk mengembangkan media gambar dalam proses kegiatan pembelajaran, sehingga setiap pengalaman belajar yang diperoleh siswa menjadi bermakna. Pembelajaran dengan mengembangkan media gambar supaya hasil belajar siswa meningkat. 2. Dibandingkan dengan metode ceramah pelaksanaan pembelajaran dengan

media gambar ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, untuk itu diharapkan para guru dapat menerapkan dan menggunakan media gambar pada proses pembelajaran.

(34)

yang kondusif, bersikap inovatif, memanfaatkan sarana yang ada, dan bila sarana tidak memadai guru harus mampu membuat sendiri, jadi guru dituntut untuk kreatif.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

A.M.Sardiman (2012).Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Ali,M.(2007).Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung:Angkasa. _____(2002).Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Penerbit Angkasa.

Arikunto,S.(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta

Aqib, Z (2013). Model-model, Media dan Stategi Pembelajaran Konstektual (Inovatif), Bandung : Yrama Widya

Balai Pustaka.(2003).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta.

Depdiknas.(2006).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta:Depdiknas.

________(2003).Pedoman Penulisan Karya Ilmilah. Bandung:UPI.

Ekowati, R (2013). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA dengan Metode Discvery. Universitas Tanjung Pura Pontianak: Tidak diterbitkan

Fokus Media.(2006).Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 SISDIKNAS. Bandung:Fokus Media.

H.S, Sumiharto. Bimbingan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI. Surakarta : CV Mediatama

Hamalik,O.(2001).Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Bumi Aksara.

Kartono,Kartini.(1995).Psikologi perkembangan anak.Bandung:Mandar Maju. Kasbolah,Kasihani.(1998).Penelitian Tindakan Kelas.Malang:Depdikbud. Kuraesin,E.(2004).Mengenal Sains.Bandung:PT Sarana Pancakarya Nusa.

(36)

Rositawaty.S, (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas II SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sagala,S.(2005).Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung:Alfabeta.

Slameto.(2003).Belajar Dan Faktor –Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rhineka Cipta.

Sudjana,N.(2002). Metode Statistika.Bandung:Tarsito.

______.(2005).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sudjana,N.(2011) Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algeindo

SULARMI,(2009). Sains 2 : Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas II. Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyanto,H (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 2 untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sunanto,J. Dkk (2005) Pengantar Penelitian Dengan Subyek Tunggal. Center for Research on International Cooperation in Educational Development (CRICED) University of Tsukuba

Syah,M.(2000).Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Syamsudin,Abin.(1996).Psikologi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen IPA UPP3 UPI.Metodologi Pendidikan IPA Untuk PGSD Dan Guru SD.Bandung:Tidak terkenal.

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Model Spiral dari Kemmis dan Taggart   (Wiriaatmadja, 2008: 66 )
Tabel Pencatatan Interval Perkembangan Kerajinan
Tabel 3.2 Kategori nilai dengan prosentase
Tabel 3.3  Tabel penilaian jurnal keuletan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui hasil perubahan dasar sedimen setelah adanya penggelontoran sedimen ( flushing ) dengan menggunakan program komputer

[r]

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi harga serta evaluasi kualifikasi, maka POKJA Konstruksi ULP Kabupaten Tegal berkesimpulan dan

Supplementation on Growth Performance, Feed Intake and Nutrient Digestibility of Brahman Beef Cattle.. Julakorn Panatuk, Suthipong Uriyapongson and Chainarong

SKKNI dapat digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk acuan evaluasi dan asesmen kompetensi tenaga kerja, baik dalam kaitannya dengan rekrutmen, pengembangan karier

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan sumber lemak, karbohidrat dan aktivitas fisik dengan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP)

Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa sebagaimana

Pada tahap ini, data yang telah ditentukan akan dianalisis untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan sistem yaitu dengan cara menentukan kompetensi yang akan digunakan dalam