PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI
(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas VI SDN Sukaluyu III Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Sandy Windiana 0805332
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL
BELAJAR PERMAINAN KASTI
oleh
Sandy Windiana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Kesehatan dan Olahraga
@ Sandy Windiana (2014)
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak sebagian atau seluruhnya
SANDY WINDIANA
0805332
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Drs. Mudjihartono, M.Pd
NIP 196508171990011001
Pembimbing II
Arif Wahyudi, S.Pd
NIP 197405202001121001
Mengetahui
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M.Pd
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Abstrak
Sandy Windiana. 0805332. Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Pembimbing I Drs. Mudjihartono, M.Pd. Pembimbing II Arif Wahyudi, S.Pd.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukaluyu III Bandung. Penelitian ini bersifat eksperimen, bagaimana pengaruh model pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan kasti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh hasil dari pengaruh yang diberikan model pendekatan taktis terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran permainan kasti. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan tes. Hasil penemuan pada 32 siswa sebagai objek penelitian didapat signifikansi untuk nilai rata-rata psikomotor siswa naik sebesar 84,74% (40,12 ± sd 7,49 vs 74,12 ± sd 8,91) kemudian nilai rata-rata afektif siswa naik sebesar 84,11% (35,37 ± sd 8,38 vs 65,12 ± sd 6,68) dan nilai rata-rata kognitif siswa naik sebesar 63,28% (36,44 ± sd 6,07 vs 59,5 ± sd 7,45). Dari hasil temuan tersebut dapat diartikan bahwa model pendekatan taktis sangat signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar permainan kasti. Dengan demikian peneliti sangat menyarankan dalam penggunaan model pendekatan taktis pada peningkatan hasil belajar permainan kasti.
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Abstract
Sandy Windiana. 0805332. Influence Model Tactical Approach To Learning Outcomes Baseball Game. Supervisor I Drs. Mudjihartono, M.Pd. Supervisor II Arif Wahyudi, S.Pd.
This research was conducted in SDN Sukaluyu III Bandung. This study is an experiment, a model of how the influence of a tactical approach to the learning outcomes baseball game. The purpose of this study to determine how far the results of the effect of a given model of a tactical approach to the learning outcomes of students in learning the game of kasti. The method used is an experiment, data collection techniques used were the tests. The findings of the 32 students gained significance as an object of research for the average value of psychomotor students increased by 84,74% (40,12 ± sd 7,49 vs 74,12 ± sd 8,91) then the average value rose affective student amounted to 84,11% (35,37 ± sd 8,38 vs 65,12 ± sd 6,68) and the average value of cognitive students increased by 63,28% ( 36,44 ± sd 6,07 vs 59,5 ± sd 7,45). From these findings may imply that the model is very significant tactical approaches affect learning outcomes kasti game. Thus researchers strongly recommend the use of models tactical approach on improving learning outcomes kasti game.
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS .... 8
A. Belajar dan Pembelajaran ... 8
B. Pengertian Kasti ... 9
C. Pembelajaran Permainan Kasti ... 10
D. Keterampilan Permainan Kasti... 10
E. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11
F. Jenis Model Pembelajaran ... 13
G. Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) ... 14
H. Model Pendekatan Taktis ... 16
I. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 17
J. Kerangka Berfikir ... 18
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19
A. Metode Penelitian ... 19
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19
C. Desain dan Langkah-Langkah Penelitian ... 20
D. Populasi dan Sampel ... 21
E. Instrumen Penelitian ... 21
F. Teknik Pengumpulan Data ... 24
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 24
H. Rencana Kegiatan Penelitian ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
A. Analisis Data Hasil Penelitian ... 28
1. Deskripsi Data ... 28
2. Uji Prasyarat Analisis ... 29
a. Uji Normalitas ... 29
b. Uji Homogenitas ... 29
c. Uji Hipotesis ... 30
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Instrumen Penilaian Psikomotor Hasil Belajar Permainan Kasti ... 22
Tabel 3.2: Instrumen Penilaian Afektif Hasil Belajar Permainan Kasti ... 22
Tabel 3.3: Instrumen Penilaian Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti ... 23
Tabel 3.4: Validity Statis Pearson Correlation Two-Tailed SPSS 17... 23
Tabel 3.5: Reliability Statistic Cronbach’s Alpha SPSS 17 ... 24
Tabel 3.6: Rencana Kegiatan ... 27
Tabel 4.1: Ringkasan Hasil Penghitungan Rata-Rata ( ̅) dan Simpangan Baku (sd) ... 28
Tabel 4.2: Ringkasan Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors... 29
Tabel 4.3: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 30
Tabel 4.4: Ringkasan Hasil Pehitungan Uji Hipotesis Pertama Tskor Berpasangan ... 30
Tabel 4.5: Ringkasan Hasil Pehitungan Uji Hipotesis Kedua Tskor Berpasangan ... 31
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1: Pola Desain Pre-test and Post-test Group ...20
Gambar 4.1: Grafik Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Psikomotor...35
Gambar 4.2: Grafik Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Afektif ...36
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: SK Penelitian Sura Izin Penelitian
LAMPIRAN 2: Instrumen Penelitian (RPP, Intrumen Penilaian Psikomotor
Afektif, Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti)
LAMPIRAN 3: Hasil Penelitian (Penilaian Tes Awal dan Tes Akhir)
Psikomotor, Afektif, dan Kognitif
LAMPIRAN 4: Analisis Data Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji
Hipotesis
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Namun selama ini telah terjadi kecenderungan dalam
memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek
kemampuan kognitif saja. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya
aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Maka
dari itu seharusnya melalui proses pendidikan manusia dapat dididik dan dibina
secara keseluruhan atau maksimal. Seperti yang dijelaskan dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 BAB I pasal 1 bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Perencanaan pendidikan seharusnya dapat dilakukan dengan kondusif, agar pencapaian tujuan mengenai aspek-aspek yang ada pada Undang-Undang terlaksana secara keseluruhan. Bukan hal baru sebenarnya bagi pelaksana pendidikan akan keadaan yang nyata ini, hanya perlu kesadaran pelaksana untuk dapat menyesuaikan dengan keadaan pendidikan di negeri ini.
2
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Berdasarkan pernyataan di atas bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan karena dalam proses pendidikannya tidak hanya berfokus kepada unsur koginifnya saja, banyak kandungan unsur lainnya seperti afektif dan psikomotor. Hal itu menjadikan pendidikan jasmani sebagai media yang baik dalam mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik.
Salah satu materi yang harus diterapkan di sekolah dasar adalah aktivitas pembelajaran permainan dan olahraga bola kecil, dalam materi pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) yang sesuai dengan Permendiknas tentang usulan dasar penjasokes Kurikulum 2013 SD (2013:17) berikut ini:
Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotir, dan manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil dan bola besar dengan kontrol yang baik.
Menurut penjelasan di atas jelas sekali bahwa permainan bola kecil termasuk salah satu materi yang harus diberikan kepada siswa. Ada banyak kategori permainan yang dapat dilakukan dalam permainan bola kecil seperti permainan tenis meja, bulutangkis, base ball, tenis lapang, bola bakar, kasti dan yang lainnya. Dalam hal ini permainan kasti yang akan menjadi fokus pembahasan.
Kasti adalah suatu permainan bola kecil yang dimainkan secara berkelompok. Pengertian kasti menurut Waryati, Sulistyo, dan Soetarti
3
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
dengan menggunakan bola kecil atau permainan bola kecil”. Permainan kasti memiliki beberapa unsur seperti kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini dimainkan di lapangan terbuka, pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini dapat melatih kedisiplinan diri dan memupuk rasa kebersamaan serta solidaritas antar teman. Dalam bermain kasti ada beberapa keterampilan yang harus dikuasai yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari.
Sekarang ini permainan kasti menjadi permainan olahraga yang jarang dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah sehingga permaian ini kurang dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah dasar bahkan di masyarakat. Dikhususkan bagi kalangan anak-anak permainan kasti sangatlah berguna tidak hanya membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan saja, tetapi psikologi dan sosial anak juga. Hal itu dikarenakan, kebanyakan alasan anak-anak bermain kasti adalah untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Permainan kasti sudah menjadi olahraga yang diwajibkan untuk dapat terlaksana di setiap sekolah-sekolah. Meskipun sering kali permainan kasti membuat para siswa menjadi bermusuhan karena tidak dapat menerima kekalahan. Namun, tidak menjadi alasan untuk seorang guru tidak memberikan materi permainan kasti pada siswa di sekolah. Sebagian besar siswa hanya bisa melakukan tanpa tahu apa yang dilakukannya. Perubahan psikomotor, kognitif, afektif dapat dicapai melalui proses pembelajaran jasmani.
4
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
digunakan sehingga siswa hanya mendapatkan pembelajaran yang mengarah pada perkembangan psikomotornya saja.
Masalah utama yang dilihat penulis adalah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani untuk melakukan pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ditegaskan bahwa “pendidik (guru) harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajar”. Salah satunya melakukan inovasi dalam memberikan pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh, tidak dengan memberikan pembelajaran yang monoton dan selalu berpusat kepada guru. Seharusnya guru harus bisa mengemasnya secara menarik agar siswa lebih berantusias dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan. Salah satu contoh model mengajar yang pernah diobservasi oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri Sukaluyu 3 Kota Bandung dalam praktik pendidikan jasmani, metode yang dipakai cenderung tradisional dan terlalu menekankan pada kecabangan olahraga. Selain itu, model yang digunakan monoton dan lebih berpusat pada gurunya. Hal itu menunjukkan kurang kreatifnya metode yang digunakan sehingga terkesan kalau siswa hanya dituntun pada perkembangan psikomotornya saja.
Dalam aktivitas pembelajaran permainan kasti, seorang guru harus bisa mengarahkan siswanya untuk bebas dan kreatif mempelajari pembelajarannya namun tetap dalam pengawasan. Seorang guru pendidikan jasmani bisa menggunakan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar semua potensi siswa dapat berkembang. Tugas guru pendidikan jasmani adalah memilih cara pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan demi mencapai tujuan agar pembelajaran dapat dikemas dan disampaikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi dan antusiasme siswa.
5
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
dituntut untuk bermain dengan konsep-konsep yang yang diberikan oleh guru dan memahami tentang permainan itu. Drill yaitu pengulangan, guru harus lebih teliti melihat permainan siswanya dan apabila terjadi kesalahan dalam tugas gerak maka guru menghentikan pembelajaran dan memberikan contoh gerakan yang benar kemudian siswa melakukan tugas gerak. Kemudian game yaitu bermain, setelah melakukan pengulangan atau drill siswa kembali melakukan permainan dengan perubahan tugas gerak yang telah dilakukan pada tugas drill. Pembelajaran melalui model pembelajaran pendekatan taktis membiasakan siswa untuk melatih kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pendekatan taktis bermain membantu memikirkan guru untuk menguji kembali pemikiran mereka tentang pendidikan bermain. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara bermain dan peningkatan penampilan bermain mereka. Menurut Toto Subroto (2001 : 4) “tujuan pendekatan taktis secara spesifik yaitu untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan”.
Dalam hal ini model pembelajaran pendekatan taktis dipandang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan bermain sepakbola karena karakteristiknya yang menekankan interaksi dan bersifat permainan. Keterampilan bermain kasti tidak sepenuhnya harus menguasai teknik yang baik. Interaksi dengan teman satu tim menjadi salah satu hal yang penting dalam keterampilan bermain kasti, selain itu diharapkan agar dapat bekerja dalam tim yang solid.
Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Eksperimen pada siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil
6
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti B. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan permasalahan, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis yang berfokus terhadap hasil belajar yang meliputi pembelajaran permainan kasti pada siswa kelas VI di SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung. Hasil belajar siswa yang dimaksud adalah ranah psikomotor, afektif, dan kognitif siswa berikut ini klasifikasinya:
1. Psikomotor
- Keterampilan mencapai tiang hinggap dan mencetak poin. - Keterampilan mematikan lawan.
- Keterampilan melambungkan bola ke pemukul. - Keterampilan menangkap bola.
- Keterampilan memukul bola. 2. Kognitif
- Mengerti jika pukulan bola jauh melambung menyulitkan tangkapan lawan. - Mengerti jika tiang hinggap berfungsi sebagai tempat perlindungan.
- Mengerti jika dalam satu pukulan dapat mencetak banyak angka.
- Mengerti jika lemparan bola pelambung tidak sesuai keinginan merugikan. 3. Afektif
- Mengakui jika terkena lemparan bola.
- Membantu teman pada saat kesulitan melakukan posisi memukul yang benar. - Saling membantu dalam melakukan lemparan untuk mematikan lawan. - Dapat menerima kekalahan disaat dimatikan lawan.
C. Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
1. Apakah dengan model pembelajaran pendekatan taktis pada permainan kasti dapat meningkatkan hasil belajar psikomotor siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3?
7
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
3. Apakah dengan model pembelajaran pendekatan taktis pada permainan kasti dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3?
D. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya, setiap penelitian pasti memiliki tujuan tertentu. Peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung dalam melakukan permaianan kasti setelah mereka mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut ini.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan tentang pembelajaran keterampilan permainan kasti serta dapat mengembangkan model pembelajaran keterampilan bermain kasti.
2. Manfaat Praktis
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai pembelajaran keterampilan permainan kasti, serta mampu menggunakan model pembelajaran pendidikan jasmani yang menarik minat siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.
Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai agar mampu menarik minat siswa serta menjadi masukan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, dan variatif.
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam
waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang
berlaku (Nazir, 2005:84). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,
2010:203). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan menggunakan
aturan-aturan yang berlaku.
Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan masalah dan tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan kasti yang meliputi ranah
psikomotor, afektif, dan kognitif siswa. Penelitian ini ingin mengetahui ada
tidaknya pengaruh atau akibat dari suatu treatment (perlakuan) dalam proses
pembelajaran permainan kasti. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan penelitian
tersebut, maka metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009:107). Sesuai dengan
sifatnya yang eksperimental.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukaluyu 3 Bandung dengan subjek
penelitian siswa-siswi kelas VI. Alasan pemilihan lokasi penelitian di sekolah ini
dikarenakan peneliti sebagai guru di sekolah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan
20
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
C. Desain dan Langkah-Langkah Penelitian
Peneliti akan memaparkan desain dan langkah-langkah penelitian di
bawah ini.
1. Desain Penelitian
Menurut Moh Nazir (2005:84), “desain penelitian adalah semua proses
yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Pola desain yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pre-test and
post-test group. Berikut ini adalah bentuk kuasi eksperimen dengan pola desain pre-test-post-test group.
Gambar 3.1
Pola Desain Pre-test and Post-test Group (Arikunto, 2010: 124)
Keterangan:
O1 = tes awal
O2 = tes akhir
X = perlakuan, yaitu pembelajaran permainan kasti dengan
menggunakan model pendekatan taktis.
Di dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum
eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut
post-test (Arikunto, 2010: 124). Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memperoleh data dari satu kelompok sampel yang telah diberi perlakuan dengan
model pendekatan taktis.
2. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
ini.
a) Memilih masalah.
b) Studi pendahuluan.
c) Merumuskan masalah
d) Merumuskan hipotesis.
21
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
e) Memilih pendekatan.
f) Menentukan variabel dan sumber data.
g) Menentukan dan menyusun instrumen.
h) Mengumpulkan data.
i) Analisis data.
j) Menarik kesimpulan.
k) Menyusun laporan.
D. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini siswa SDN Sukaluyu 3 Bandung dan sampel
penelitian ini adalah siswa siswi kelas VI Tahun Pelajaran 2013/2014 yang
berjumlah 32 orang siswa. Alasan pemilihan kelas ini dikarenakan rendahnya nilai
hasil pembelajaran kasti yang diperoleh oleh siswa-siwi di kelas tersebut. Hal ini
didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang juga bertindak
sebagai guru di kelas tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian pastinya menggunakan sebuah metode dan
alat bantu dalam menunjang atau mendapatkan data-data yang kita butuhkan.
Dalam penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah tes. Menurut
Arikunto (2010:193), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dengan arti
lain tes dapat menilai aspek psikomotor, afektif, dan kognitif siswa dalam hal
hasil belajar. Untuk penilaian setiap butir tes yang diberikan menggunakan skor
skala likert 1, 2, 3, 4, 5. Sesuai penjelasan tersebut, penulis akan menggunakan
22
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Tabel 3.1
Instrumen Penilaian Psikomotor Hasil Belajar Permainan Kasti
Nomor
Keterangan: Instrumen penilaian psikomotor selengkapanya ada pada lampiran.
Tabel 3.2
Instrumen Penilaian Afektif Hasil Belajar Permainan Kasti
Nomor
1 Menerima kekalahan.
(tidak bermain curang) Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik
Sangat tidak baik 2 Menghargai lawan.
(tidak merendahkan lawan)
Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik Sangat
tidak baik
23
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Tabel 3.3
Instrumen Penilaian Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti
Nomor
Keterangan: Instrumen penilaian kognitif selengkapanya ada pada lampiran.
Sebelum diberikan kepada objek penelitian peneliti melakukan uji
validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. pengujian tersebut bertujuan untuk
menguji keasahinan dan tingkat kepercayaan instrumen penelitian. Adapun hasil
pengujian validitas dan reliabilitas tersebut peneliti paparkan pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3.4
Validity Statistic
Pearson Correlation Two-Tailed SPSS 17
24
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Tabel 3.5
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha SPSS 17
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini adalah teknik tes. Tes adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Jenis
tes yang diberikan untuk aspek kognitif adalah tes tertulis yang menggunakan soal
uraian, sedangkan tes yang digunakan untuk aspek afektif dan psikomotor adalah
lembar unjuk kerja.
Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu dalam bentuk
tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan, ada dua teknik analisis data
yang digunakan, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif digunakan terhadap hasil tes, sedangkan analisis kualitatif digunakan
terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap aktivitas
siswa atau hal-hal lain yang tampak selama berlangsungnya penelitian. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengolahan data yaitu sebagai
berikut ini.
1. Menganalisis dan mendeskripsikan hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir
(post-test) siswa.
2. Menilai hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) siswa. Instrumen
Penilaian N of Items
Cronbach's
Alpha Kriteria Keterangan
Psikomotor 5 0.859 >0.50 Reliabel
Afektif 5 0.765 >0.50 Reliabel
25
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Dalam langkah ini, peneliti memberi skor pada setiap butir soal sesuai
dengan skala Likert 1, 2, 3, 4, 5. Skor dari masing-masing siswa
dijumlahkan, kemudian ditentukan perolehan nilainya dengan
menggunakan rumus:
Nilai =
3. Mengolah data hasil tes tersebut berdasarkan perhitungan statistik.
Langkah-langkah perhitungan statistiknya yaitu sebagai berikut ini.
a. Melakukan uji normalitas nilai pre-test dan post-test siswa.
Menurut Subana (2000: 123), uji normalitas bertujuan untuk
menguji normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Penulis
melakukan uji normalitas dengan langkah-langkah uji liliefors
sebagaimana yang Setiawan dan Permana (2008) paparkan berikut:
1) Mengurutkan data dari terkecil hingga terbesar.
2) Dari data tersebut dicari skor Z masing-masing. Dengan
rumus: Zi= Xi –Mean
sd
3) Dari skor Z tersebut dan dengan menggunakan daftar
distribusi normal, dihitung peluang F(Zi).
4) Kemudian dihitung proporsi Z1, Z2, Z3…dst. yang lebih kecil
atau sama dengan Zi. Kemudian dibagi jumlah sampel.
5) Hitung selisih F(Zi) – S(Zi). Tentukan harga absolutnya.
6) Harga yang paling besar adalah Lhitung yang dicari.
7) Lhitung tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel “nilai kritis untuk uji Liliefors” jika Lhitung<Ltabel, maka data berdistribusi normal.
b. Melakukan uji homogenitas.
1) Melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut.
26
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen
2) Mencari varians/standar deviasi variabel X dan Y, dengan
rumus: dan
3) Mencari Fhitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus:
4) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F,
dengan dk pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk
penyebut n-1 (untuk varians terkecil).
c. Melakukan pengujian hipotesis dengan menentukan signifikans
perbedaan dua variabel dengan kriteria sebagai berikut:
jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test, atau
jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada
perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test.
1) Menghitung simpangan baku gabungan dengan rumus :
=
2) Mencari nilai t dengan rumus :
3) Mencari nilai distribusi Ttabel pada taraf nyata 0,05 dan dk
Rumus mencari dk = n1 + n2 – 2
27
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti H. Rencana Kegiatan Penelitian
Tabel 3.6 Rencana Kegiatan
No Rencana Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persiapan
Menyusun konsep
pelaksanaan √
Menyepakati jadwal dan
tugas √
Menyusun instrumen √
2 Pelaksanaan
Menyiapkan Kelas dan
Alat √
Melakukan Tes Awal atau
Pre test √
Melakukan Perlakuan
atau Treatment √ √ √ √
Melakukan Tes Akhir
atau Post test √
3 Penyusunan Laporan
Menyusun Konsep
Laporan √
Perbaikan Laporan √
Pengadaan dan
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melaksanakan penelitian mengenai “Pengaruh Model
Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti”,
peneliti akan menyampaikan simpulan atas jawaban masalah-masalah penelitian
yang telah dikemukakan pada bab terdahulu. Berikut ini merupakan simpulan
hasil penelitian.
1. Hasil belajar psikomotor siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan
kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 40,12, sedangkan
setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 74,12
atau mengalami peningkatan sebesar 84,74%. Berdasarkan hasil analisis,
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar psikomotor siswa
pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.
2. Hasil belajar afektif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti
sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 35,37, sedangkan
setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 65,12
atau mengalami peningkatan sebesar 84,11%. Berdasarkan hasil analisis,
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar afektif siswa pada
permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan
38
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
3. Hasil belajar kognitif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti
sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 36,44 sedangkan
setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 59,5
atau mengalami peningkatan sebesar 63,28%. Berdasarkan hasil analisis,
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif siswa pada
permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.
Jadi dapat diartikan secara keseluruhan bahwa model pendekatan taktis
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar permainan kasti
siswa kelas VI SDN Sukaluyu III.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, peneliti akan
mengemukakan saran-saran sebagai berikut ini.
1. Bagi pihak sekolah, sebaiknya lebih dapat mengetahui kemampuan dasar
bermain kasti yang dimiliki siswa sebagai salah satu upaya dalam
meningkatkan permainan bola kasti dengan dukungan sarana yang memadai
atau menambah peralatan penunjang untuk bermain kasti seperti penyediaan
lapangan, kayu pemukul maupun bola kasti.
2. Bagi guru PJOK untuk lebih memperhatikan pemilihan metode atau model
pembelajaran yang cocok terutama untuk permainan kasti agar dapat
meningkatkan kemampuan bermain kasti baik dalam ranah psikomotor,
afektif, maupun kognitif. Selain itu, metode atau model pembelajaran yang
dipilih diharapkan dapat meningkatkan pula minat dan motivasi siswa untuk
melakukan permainan kasti.
3. Bagi siswa untuk lebih memperhatikan latihan bermain kasti agar dapat
meningkatkan hasil belajar bermain kasti, dengan menguasai kemampuan
dasar bermain kasti akan sangat membantu siswa untuk meningkatkan
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar dan Darajat. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK.
Akdon. (2007). Modul Aplikasi Statistika dalam Pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI.
Andang Ismail. (2011). Education Games Panduan Praktis Permainan yang Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif dan Shaleh.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Standar Isi tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BSNP.
Bahri Djamarah, Syaiful, Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
DPR. (2003). U n d a n g - U n d a n g S i s t e m
P e n d i d i k a n N a s i o n a l N o . 2 0 T a h u n
2 0 0 3. Jakarta: DPR.
Gagne, R. M (1970, Maret). “Pengertian dan Tujuan dari Belajar dan
Pembelajaran”[online]. Tersedia: http: //sainsmatika. blogspot. com/ 2012/ 03/ pengertian-dan-tujuan-dari-belajar-dan. html. [12 Desember 2013]
Griffin, L, Mitchell, S dan Oslin, J. (1997). Mengajar Konsep Olahraga dan Keterampilan: Pendekatan Permainan Taktis, Kinetika Manusia, Champaign, Illinois.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.
Hendrayana, Yudy. 2011. Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung; FPOK UPI.
40
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Husdarta dan Saputra Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Lestari, Eka Ayu. (Desember, 2012). “Pengertian Keterampilan dan Jenisnya.
[online].Tersedia:http://ekaayulestari33.blogspot.com/2012_06_01_archive .html [12 Desember 2013].
Permana, Jatmika Yoga. (Januari, 2010). “Model Pembelajaran Penjas”. [online]. Tersedia: http://jatmikayogapermana.wordpress.com/2010/01/12/model-pembelajaran-penjas/ Logsdonet [14 Desember 2013].
Izzaty, Rita Eka, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Mahendra, Agus (2003). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia-IKAPI.
Nurgiyantoro, Burhan. (1988). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Prasetia, Restu Redina. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kasti Pada Permainan Bola Kecil. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Setiawan dan Permana, P. (2008). Pengantar Statistik. Bandung: UPI.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Subana dan Sudrajat. (2005). Dasar- dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
Subarjah, Herman. (2008). Bahan Ajar Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI.
Subroto, Toto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permaian Taktis. Jakarta: Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas.
41
Sandy Windiana, 2014
Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti
Sudjana, N. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Adang. (2011). “Modul Dasar-Dasar Penjaskes”. Bandung: FPOK UPI.
Suparlan, A. (2009). Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Taktis dan Teknis Berdasarkan pada Kemampuan Keterampilan Awal yang Berbeda Terhadap Keterampilan Bermain Softball. Tesis pada Prodi POR UPI. Suparlan, Ajang dkk. 2010. Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI.
Sutikno, M Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.
Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.
Tite, Juliantine dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.
Waryati S, Sulistyo W. & Soetarti. (1993). Pendidikan Permainan Kecil. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yudiana, Yunyun. (2010). Implementasi Model Pendekatan Taktis dan Teknis dalam Pembelajaran Permainan Bola Voli pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. ___________. (2010) “Karakteristik Anak Sekolah Dasar”. [online]. Tersedia: