• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI

(Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas VI SDN Sukaluyu III Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Sandy Windiana 0805332

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL

BELAJAR PERMAINAN KASTI

oleh

Sandy Windiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Kesehatan dan Olahraga

@ Sandy Windiana (2014)

Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak sebagian atau seluruhnya

(3)

SANDY WINDIANA

0805332

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. Mudjihartono, M.Pd

NIP 196508171990011001

Pembimbing II

Arif Wahyudi, S.Pd

NIP 197405202001121001

Mengetahui

Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd

(4)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Abstrak

Sandy Windiana. 0805332. Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Pembimbing I Drs. Mudjihartono, M.Pd. Pembimbing II Arif Wahyudi, S.Pd.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukaluyu III Bandung. Penelitian ini bersifat eksperimen, bagaimana pengaruh model pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan kasti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh hasil dari pengaruh yang diberikan model pendekatan taktis terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran permainan kasti. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan tes. Hasil penemuan pada 32 siswa sebagai objek penelitian didapat signifikansi untuk nilai rata-rata psikomotor siswa naik sebesar 84,74% (40,12 ± sd 7,49 vs 74,12 ± sd 8,91) kemudian nilai rata-rata afektif siswa naik sebesar 84,11% (35,37 ± sd 8,38 vs 65,12 ± sd 6,68) dan nilai rata-rata kognitif siswa naik sebesar 63,28% (36,44 ± sd 6,07 vs 59,5 ± sd 7,45). Dari hasil temuan tersebut dapat diartikan bahwa model pendekatan taktis sangat signifikan berpengaruh terhadap hasil belajar permainan kasti. Dengan demikian peneliti sangat menyarankan dalam penggunaan model pendekatan taktis pada peningkatan hasil belajar permainan kasti.

(5)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Abstract

Sandy Windiana. 0805332. Influence Model Tactical Approach To Learning Outcomes Baseball Game. Supervisor I Drs. Mudjihartono, M.Pd. Supervisor II Arif Wahyudi, S.Pd.

This research was conducted in SDN Sukaluyu III Bandung. This study is an experiment, a model of how the influence of a tactical approach to the learning outcomes baseball game. The purpose of this study to determine how far the results of the effect of a given model of a tactical approach to the learning outcomes of students in learning the game of kasti. The method used is an experiment, data collection techniques used were the tests. The findings of the 32 students gained significance as an object of research for the average value of psychomotor students increased by 84,74% (40,12 ± sd 7,49 vs 74,12 ± sd 8,91) then the average value rose affective student amounted to 84,11% (35,37 ± sd 8,38 vs 65,12 ± sd 6,68) and the average value of cognitive students increased by 63,28% ( 36,44 ± sd 6,07 vs 59,5 ± sd 7,45). From these findings may imply that the model is very significant tactical approaches affect learning outcomes kasti game. Thus researchers strongly recommend the use of models tactical approach on improving learning outcomes kasti game.

(6)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS .... 8

A. Belajar dan Pembelajaran ... 8

B. Pengertian Kasti ... 9

C. Pembelajaran Permainan Kasti ... 10

D. Keterampilan Permainan Kasti... 10

E. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 11

F. Jenis Model Pembelajaran ... 13

G. Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) ... 14

H. Model Pendekatan Taktis ... 16

I. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ... 17

J. Kerangka Berfikir ... 18

(7)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Metode Penelitian ... 19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

C. Desain dan Langkah-Langkah Penelitian ... 20

D. Populasi dan Sampel ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ... 24

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 24

H. Rencana Kegiatan Penelitian ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Analisis Data Hasil Penelitian ... 28

1. Deskripsi Data ... 28

2. Uji Prasyarat Analisis ... 29

a. Uji Normalitas ... 29

b. Uji Homogenitas ... 29

c. Uji Hipotesis ... 30

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(8)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Instrumen Penilaian Psikomotor Hasil Belajar Permainan Kasti ... 22

Tabel 3.2: Instrumen Penilaian Afektif Hasil Belajar Permainan Kasti ... 22

Tabel 3.3: Instrumen Penilaian Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti ... 23

Tabel 3.4: Validity Statis Pearson Correlation Two-Tailed SPSS 17... 23

Tabel 3.5: Reliability Statistic Cronbach’s Alpha SPSS 17 ... 24

Tabel 3.6: Rencana Kegiatan ... 27

Tabel 4.1: Ringkasan Hasil Penghitungan Rata-Rata ( ̅) dan Simpangan Baku (sd) ... 28

Tabel 4.2: Ringkasan Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors... 29

Tabel 4.3: Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 30

Tabel 4.4: Ringkasan Hasil Pehitungan Uji Hipotesis Pertama Tskor Berpasangan ... 30

Tabel 4.5: Ringkasan Hasil Pehitungan Uji Hipotesis Kedua Tskor Berpasangan ... 31

(9)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Pola Desain Pre-test and Post-test Group ...20

Gambar 4.1: Grafik Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Psikomotor...35

Gambar 4.2: Grafik Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Afektif ...36

(10)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: SK Penelitian Sura Izin Penelitian

LAMPIRAN 2: Instrumen Penelitian (RPP, Intrumen Penilaian Psikomotor

Afektif, Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti)

LAMPIRAN 3: Hasil Penelitian (Penilaian Tes Awal dan Tes Akhir)

Psikomotor, Afektif, dan Kognitif

LAMPIRAN 4: Analisis Data Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji

Hipotesis

(11)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Namun selama ini telah terjadi kecenderungan dalam

memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek

kemampuan kognitif saja. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya

aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Maka

dari itu seharusnya melalui proses pendidikan manusia dapat dididik dan dibina

secara keseluruhan atau maksimal. Seperti yang dijelaskan dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 BAB I pasal 1 bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Perencanaan pendidikan seharusnya dapat dilakukan dengan kondusif, agar pencapaian tujuan mengenai aspek-aspek yang ada pada Undang-Undang terlaksana secara keseluruhan. Bukan hal baru sebenarnya bagi pelaksana pendidikan akan keadaan yang nyata ini, hanya perlu kesadaran pelaksana untuk dapat menyesuaikan dengan keadaan pendidikan di negeri ini.

(12)

2

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa pendidikan jasmani merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan karena dalam proses pendidikannya tidak hanya berfokus kepada unsur koginifnya saja, banyak kandungan unsur lainnya seperti afektif dan psikomotor. Hal itu menjadikan pendidikan jasmani sebagai media yang baik dalam mengembangkan seluruh kemampuan peserta didik.

Salah satu materi yang harus diterapkan di sekolah dasar adalah aktivitas pembelajaran permainan dan olahraga bola kecil, dalam materi pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK) yang sesuai dengan Permendiknas tentang usulan dasar penjasokes Kurikulum 2013 SD (2013:17) berikut ini:

Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotir, dan manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan dan atau olahraga tradisional bola kecil dan bola besar dengan kontrol yang baik.

Menurut penjelasan di atas jelas sekali bahwa permainan bola kecil termasuk salah satu materi yang harus diberikan kepada siswa. Ada banyak kategori permainan yang dapat dilakukan dalam permainan bola kecil seperti permainan tenis meja, bulutangkis, base ball, tenis lapang, bola bakar, kasti dan yang lainnya. Dalam hal ini permainan kasti yang akan menjadi fokus pembahasan.

Kasti adalah suatu permainan bola kecil yang dimainkan secara berkelompok. Pengertian kasti menurut Waryati, Sulistyo, dan Soetarti

(13)

3

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

dengan menggunakan bola kecil atau permainan bola kecil”. Permainan kasti memiliki beberapa unsur seperti kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan. Permainan ini dimainkan di lapangan terbuka, pada anak-anak usia sekolah dasar, permainan ini dapat melatih kedisiplinan diri dan memupuk rasa kebersamaan serta solidaritas antar teman. Dalam bermain kasti ada beberapa keterampilan yang harus dikuasai yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan lari.

Sekarang ini permainan kasti menjadi permainan olahraga yang jarang dipertandingkan dalam kejuaraan antar sekolah sehingga permaian ini kurang dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah dasar bahkan di masyarakat. Dikhususkan bagi kalangan anak-anak permainan kasti sangatlah berguna tidak hanya membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan saja, tetapi psikologi dan sosial anak juga. Hal itu dikarenakan, kebanyakan alasan anak-anak bermain kasti adalah untuk bersenang-senang bersama teman-temannya. Permainan kasti sudah menjadi olahraga yang diwajibkan untuk dapat terlaksana di setiap sekolah-sekolah. Meskipun sering kali permainan kasti membuat para siswa menjadi bermusuhan karena tidak dapat menerima kekalahan. Namun, tidak menjadi alasan untuk seorang guru tidak memberikan materi permainan kasti pada siswa di sekolah. Sebagian besar siswa hanya bisa melakukan tanpa tahu apa yang dilakukannya. Perubahan psikomotor, kognitif, afektif dapat dicapai melalui proses pembelajaran jasmani.

(14)

4

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

digunakan sehingga siswa hanya mendapatkan pembelajaran yang mengarah pada perkembangan psikomotornya saja.

Masalah utama yang dilihat penulis adalah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani untuk melakukan pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ditegaskan bahwa “pendidik (guru) harus memiliki kompetensi sebagai agen pembelajar”. Salah satunya melakukan inovasi dalam memberikan pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh, tidak dengan memberikan pembelajaran yang monoton dan selalu berpusat kepada guru. Seharusnya guru harus bisa mengemasnya secara menarik agar siswa lebih berantusias dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan. Salah satu contoh model mengajar yang pernah diobservasi oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri Sukaluyu 3 Kota Bandung dalam praktik pendidikan jasmani, metode yang dipakai cenderung tradisional dan terlalu menekankan pada kecabangan olahraga. Selain itu, model yang digunakan monoton dan lebih berpusat pada gurunya. Hal itu menunjukkan kurang kreatifnya metode yang digunakan sehingga terkesan kalau siswa hanya dituntun pada perkembangan psikomotornya saja.

Dalam aktivitas pembelajaran permainan kasti, seorang guru harus bisa mengarahkan siswanya untuk bebas dan kreatif mempelajari pembelajarannya namun tetap dalam pengawasan. Seorang guru pendidikan jasmani bisa menggunakan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar semua potensi siswa dapat berkembang. Tugas guru pendidikan jasmani adalah memilih cara pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan demi mencapai tujuan agar pembelajaran dapat dikemas dan disampaikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi dan antusiasme siswa.

(15)

5

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

dituntut untuk bermain dengan konsep-konsep yang yang diberikan oleh guru dan memahami tentang permainan itu. Drill yaitu pengulangan, guru harus lebih teliti melihat permainan siswanya dan apabila terjadi kesalahan dalam tugas gerak maka guru menghentikan pembelajaran dan memberikan contoh gerakan yang benar kemudian siswa melakukan tugas gerak. Kemudian game yaitu bermain, setelah melakukan pengulangan atau drill siswa kembali melakukan permainan dengan perubahan tugas gerak yang telah dilakukan pada tugas drill. Pembelajaran melalui model pembelajaran pendekatan taktis membiasakan siswa untuk melatih kognitif, afektif, dan psikomotor.

Pendekatan taktis bermain membantu memikirkan guru untuk menguji kembali pemikiran mereka tentang pendidikan bermain. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk menyadari keterkaitan antara bermain dan peningkatan penampilan bermain mereka. Menurut Toto Subroto (2001 : 4) “tujuan pendekatan taktis secara spesifik yaitu untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan”.

Dalam hal ini model pembelajaran pendekatan taktis dipandang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan bermain sepakbola karena karakteristiknya yang menekankan interaksi dan bersifat permainan. Keterampilan bermain kasti tidak sepenuhnya harus menguasai teknik yang baik. Interaksi dengan teman satu tim menjadi salah satu hal yang penting dalam keterampilan bermain kasti, selain itu diharapkan agar dapat bekerja dalam tim yang solid.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Eksperimen pada siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil

(16)

6

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti B. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan permasalahan, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya pada pengaruh model pembelajaran pendekatan taktis yang berfokus terhadap hasil belajar yang meliputi pembelajaran permainan kasti pada siswa kelas VI di SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung. Hasil belajar siswa yang dimaksud adalah ranah psikomotor, afektif, dan kognitif siswa berikut ini klasifikasinya:

1. Psikomotor

- Keterampilan mencapai tiang hinggap dan mencetak poin. - Keterampilan mematikan lawan.

- Keterampilan melambungkan bola ke pemukul. - Keterampilan menangkap bola.

- Keterampilan memukul bola. 2. Kognitif

- Mengerti jika pukulan bola jauh melambung menyulitkan tangkapan lawan. - Mengerti jika tiang hinggap berfungsi sebagai tempat perlindungan.

- Mengerti jika dalam satu pukulan dapat mencetak banyak angka.

- Mengerti jika lemparan bola pelambung tidak sesuai keinginan merugikan. 3. Afektif

- Mengakui jika terkena lemparan bola.

- Membantu teman pada saat kesulitan melakukan posisi memukul yang benar. - Saling membantu dalam melakukan lemparan untuk mematikan lawan. - Dapat menerima kekalahan disaat dimatikan lawan.

C. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini.

1. Apakah dengan model pembelajaran pendekatan taktis pada permainan kasti dapat meningkatkan hasil belajar psikomotor siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3?

(17)

7

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

3. Apakah dengan model pembelajaran pendekatan taktis pada permainan kasti dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3?

D. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya, setiap penelitian pasti memiliki tujuan tertentu. Peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 Kota Bandung dalam melakukan permaianan kasti setelah mereka mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut ini.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan tentang pembelajaran keterampilan permainan kasti serta dapat mengembangkan model pembelajaran keterampilan bermain kasti.

2. Manfaat Praktis

Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai pembelajaran keterampilan permainan kasti, serta mampu menggunakan model pembelajaran pendidikan jasmani yang menarik minat siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih model pembelajaran yang sesuai agar mampu menarik minat siswa serta menjadi masukan bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih inovatif, kreatif, dan variatif.

(18)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam

waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang

berlaku (Nazir, 2005:84). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

2010:203). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan menggunakan

aturan-aturan yang berlaku.

Penelitian yang dilakukan harus sesuai dengan masalah dan tujuan yang

ingin dicapai. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh

pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan kasti yang meliputi ranah

psikomotor, afektif, dan kognitif siswa. Penelitian ini ingin mengetahui ada

tidaknya pengaruh atau akibat dari suatu treatment (perlakuan) dalam proses

pembelajaran permainan kasti. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan penelitian

tersebut, maka metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini adalah

eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009:107). Sesuai dengan

sifatnya yang eksperimental.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sukaluyu 3 Bandung dengan subjek

penelitian siswa-siswi kelas VI. Alasan pemilihan lokasi penelitian di sekolah ini

dikarenakan peneliti sebagai guru di sekolah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan

(19)

20

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

C. Desain dan Langkah-Langkah Penelitian

Peneliti akan memaparkan desain dan langkah-langkah penelitian di

bawah ini.

1. Desain Penelitian

Menurut Moh Nazir (2005:84), “desain penelitian adalah semua proses

yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Pola desain yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pre-test and

post-test group. Berikut ini adalah bentuk kuasi eksperimen dengan pola desain pre-test-post-test group.

Gambar 3.1

Pola Desain Pre-test and Post-test Group (Arikunto, 2010: 124)

Keterangan:

O1 = tes awal

O2 = tes akhir

X = perlakuan, yaitu pembelajaran permainan kasti dengan

menggunakan model pendekatan taktis.

Di dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum

eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum

eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut

post-test (Arikunto, 2010: 124). Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memperoleh data dari satu kelompok sampel yang telah diberi perlakuan dengan

model pendekatan taktis.

2. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

ini.

a) Memilih masalah.

b) Studi pendahuluan.

c) Merumuskan masalah

d) Merumuskan hipotesis.

(20)

21

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

e) Memilih pendekatan.

f) Menentukan variabel dan sumber data.

g) Menentukan dan menyusun instrumen.

h) Mengumpulkan data.

i) Analisis data.

j) Menarik kesimpulan.

k) Menyusun laporan.

D. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini siswa SDN Sukaluyu 3 Bandung dan sampel

penelitian ini adalah siswa siswi kelas VI Tahun Pelajaran 2013/2014 yang

berjumlah 32 orang siswa. Alasan pemilihan kelas ini dikarenakan rendahnya nilai

hasil pembelajaran kasti yang diperoleh oleh siswa-siwi di kelas tersebut. Hal ini

didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang juga bertindak

sebagai guru di kelas tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian pastinya menggunakan sebuah metode dan

alat bantu dalam menunjang atau mendapatkan data-data yang kita butuhkan.

Dalam penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah tes. Menurut

Arikunto (2010:193), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dengan arti

lain tes dapat menilai aspek psikomotor, afektif, dan kognitif siswa dalam hal

hasil belajar. Untuk penilaian setiap butir tes yang diberikan menggunakan skor

skala likert 1, 2, 3, 4, 5. Sesuai penjelasan tersebut, penulis akan menggunakan

(21)

22

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Tabel 3.1

Instrumen Penilaian Psikomotor Hasil Belajar Permainan Kasti

Nomor

Keterangan: Instrumen penilaian psikomotor selengkapanya ada pada lampiran.

Tabel 3.2

Instrumen Penilaian Afektif Hasil Belajar Permainan Kasti

Nomor

1 Menerima kekalahan.

(tidak bermain curang) Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik

Sangat tidak baik 2 Menghargai lawan.

(tidak merendahkan lawan)

Sangat baik Baik Cukup baik Tidak baik Sangat

tidak baik

(22)

23

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Tabel 3.3

Instrumen Penilaian Kognitif Hasil Belajar Permainan Kasti

Nomor

Keterangan: Instrumen penilaian kognitif selengkapanya ada pada lampiran.

Sebelum diberikan kepada objek penelitian peneliti melakukan uji

validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. pengujian tersebut bertujuan untuk

menguji keasahinan dan tingkat kepercayaan instrumen penelitian. Adapun hasil

pengujian validitas dan reliabilitas tersebut peneliti paparkan pada tabel di bawah

ini.

Tabel 3.4

Validity Statistic

Pearson Correlation Two-Tailed SPSS 17

(23)

24

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Tabel 3.5

Reliability Statistic

Cronbach’s Alpha SPSS 17

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah teknik tes. Tes adalah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Jenis

tes yang diberikan untuk aspek kognitif adalah tes tertulis yang menggunakan soal

uraian, sedangkan tes yang digunakan untuk aspek afektif dan psikomotor adalah

lembar unjuk kerja.

Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu dalam bentuk

tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test).

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan, ada dua teknik analisis data

yang digunakan, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis

kuantitatif digunakan terhadap hasil tes, sedangkan analisis kualitatif digunakan

terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap aktivitas

siswa atau hal-hal lain yang tampak selama berlangsungnya penelitian. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengolahan data yaitu sebagai

berikut ini.

1. Menganalisis dan mendeskripsikan hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir

(post-test) siswa.

2. Menilai hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) siswa. Instrumen

Penilaian N of Items

Cronbach's

Alpha Kriteria Keterangan

Psikomotor 5 0.859 >0.50 Reliabel

Afektif 5 0.765 >0.50 Reliabel

(24)

25

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Dalam langkah ini, peneliti memberi skor pada setiap butir soal sesuai

dengan skala Likert 1, 2, 3, 4, 5. Skor dari masing-masing siswa

dijumlahkan, kemudian ditentukan perolehan nilainya dengan

menggunakan rumus:

Nilai =

3. Mengolah data hasil tes tersebut berdasarkan perhitungan statistik.

Langkah-langkah perhitungan statistiknya yaitu sebagai berikut ini.

a. Melakukan uji normalitas nilai pre-test dan post-test siswa.

Menurut Subana (2000: 123), uji normalitas bertujuan untuk

menguji normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Penulis

melakukan uji normalitas dengan langkah-langkah uji liliefors

sebagaimana yang Setiawan dan Permana (2008) paparkan berikut:

1) Mengurutkan data dari terkecil hingga terbesar.

2) Dari data tersebut dicari skor Z masing-masing. Dengan

rumus: Zi= Xi –Mean

sd

3) Dari skor Z tersebut dan dengan menggunakan daftar

distribusi normal, dihitung peluang F(Zi).

4) Kemudian dihitung proporsi Z1, Z2, Z3…dst. yang lebih kecil

atau sama dengan Zi. Kemudian dibagi jumlah sampel.

5) Hitung selisih F(Zi) – S(Zi). Tentukan harga absolutnya.

6) Harga yang paling besar adalah Lhitung yang dicari.

7) Lhitung tersebut dibandingkan dengan Ltabel pada tabel “nilai kritis untuk uji Liliefors” jika Lhitung<Ltabel, maka data berdistribusi normal.

b. Melakukan uji homogenitas.

1) Melakukan pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut.

(25)

26

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen

2) Mencari varians/standar deviasi variabel X dan Y, dengan

rumus: dan

3) Mencari Fhitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus:

4) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F,

dengan dk pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk

penyebut n-1 (untuk varians terkecil).

c. Melakukan pengujian hipotesis dengan menentukan signifikans

perbedaan dua variabel dengan kriteria sebagai berikut:

jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak ada

perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test, atau

jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada

perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test.

1) Menghitung simpangan baku gabungan dengan rumus :

=

2) Mencari nilai t dengan rumus :

3) Mencari nilai distribusi Ttabel pada taraf nyata 0,05 dan dk

Rumus mencari dk = n1 + n2 – 2

(26)

27

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti H. Rencana Kegiatan Penelitian

Tabel 3.6 Rencana Kegiatan

No Rencana Kegiatan Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Persiapan

Menyusun konsep

pelaksanaan

Menyepakati jadwal dan

tugas

Menyusun instrumen

2 Pelaksanaan

Menyiapkan Kelas dan

Alat

Melakukan Tes Awal atau

Pre test

Melakukan Perlakuan

atau Treatment

Melakukan Tes Akhir

atau Post test

3 Penyusunan Laporan

Menyusun Konsep

Laporan

Perbaikan Laporan

Pengadaan dan

(27)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melaksanakan penelitian mengenai “Pengaruh Model

Pembelajaran Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti”,

peneliti akan menyampaikan simpulan atas jawaban masalah-masalah penelitian

yang telah dikemukakan pada bab terdahulu. Berikut ini merupakan simpulan

hasil penelitian.

1. Hasil belajar psikomotor siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan

kasti sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 40,12, sedangkan

setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 74,12

atau mengalami peningkatan sebesar 84,74%. Berdasarkan hasil analisis,

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar psikomotor siswa

pada permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

2. Hasil belajar afektif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti

sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 35,37, sedangkan

setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 65,12

atau mengalami peningkatan sebesar 84,11%. Berdasarkan hasil analisis,

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar afektif siswa pada

permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan

(28)

38

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

3. Hasil belajar kognitif siswa kelas VI SDN Sukaluyu 3 pada permainan kasti

sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan taktis memperoleh rata-rata nilai 36,44 sedangkan

setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pendekatan taktis rata-rata nilainya meningkat menjadi 59,5

atau mengalami peningkatan sebesar 63,28%. Berdasarkan hasil analisis,

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif siswa pada

permainan kasti sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran pendekatan taktis.

Jadi dapat diartikan secara keseluruhan bahwa model pendekatan taktis

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar permainan kasti

siswa kelas VI SDN Sukaluyu III.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, peneliti akan

mengemukakan saran-saran sebagai berikut ini.

1. Bagi pihak sekolah, sebaiknya lebih dapat mengetahui kemampuan dasar

bermain kasti yang dimiliki siswa sebagai salah satu upaya dalam

meningkatkan permainan bola kasti dengan dukungan sarana yang memadai

atau menambah peralatan penunjang untuk bermain kasti seperti penyediaan

lapangan, kayu pemukul maupun bola kasti.

2. Bagi guru PJOK untuk lebih memperhatikan pemilihan metode atau model

pembelajaran yang cocok terutama untuk permainan kasti agar dapat

meningkatkan kemampuan bermain kasti baik dalam ranah psikomotor,

afektif, maupun kognitif. Selain itu, metode atau model pembelajaran yang

dipilih diharapkan dapat meningkatkan pula minat dan motivasi siswa untuk

melakukan permainan kasti.

3. Bagi siswa untuk lebih memperhatikan latihan bermain kasti agar dapat

meningkatkan hasil belajar bermain kasti, dengan menguasai kemampuan

dasar bermain kasti akan sangat membantu siswa untuk meningkatkan

(29)

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar dan Darajat. (2010). Modul Aplikasi Statistika Dalam Penjas. Bandung: FPOK.

Akdon. (2007). Modul Aplikasi Statistika dalam Pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI.

Andang Ismail. (2011). Education Games Panduan Praktis Permainan yang Menjadikan Anak Anda Cerdas, Kreatif dan Shaleh.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). (2006). Standar Isi tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BSNP.

Bahri Djamarah, Syaiful, Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2004). Standar Kompetensi. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

DPR. (2003). U n d a n g - U n d a n g S i s t e m

P e n d i d i k a n N a s i o n a l N o . 2 0 T a h u n

2 0 0 3. Jakarta: DPR.

Gagne, R. M (1970, Maret). “Pengertian dan Tujuan dari Belajar dan

Pembelajaran”[online]. Tersedia: http: //sainsmatika. blogspot. com/ 2012/ 03/ pengertian-dan-tujuan-dari-belajar-dan. html. [12 Desember 2013]

Griffin, L, Mitchell, S dan Oslin, J. (1997). Mengajar Konsep Olahraga dan Keterampilan: Pendekatan Permainan Taktis, Kinetika Manusia, Champaign, Illinois.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Hendrayana, Yudy. 2011. Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung; FPOK UPI.

(30)

40

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Husdarta dan Saputra Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Lestari, Eka Ayu. (Desember, 2012). “Pengertian Keterampilan dan Jenisnya.

[online].Tersedia:http://ekaayulestari33.blogspot.com/2012_06_01_archive .html [12 Desember 2013].

Permana, Jatmika Yoga. (Januari, 2010). “Model Pembelajaran Penjas”. [online]. Tersedia: http://jatmikayogapermana.wordpress.com/2010/01/12/model-pembelajaran-penjas/ Logsdonet [14 Desember 2013].

Izzaty, Rita Eka, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Mahendra, Agus (2003). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia-IKAPI.

Nurgiyantoro, Burhan. (1988). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Prasetia, Restu Redina. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kasti Pada Permainan Bola Kecil. Skripsi pada FPOK UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Setiawan dan Permana, P. (2008). Pengantar Statistik. Bandung: UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Subana dan Sudrajat. (2005). Dasar- dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Subarjah, Herman. (2008). Bahan Ajar Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI.

Subroto, Toto. (2001). Pembelajaran Keterampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar : Sebuah Pendekatan Permaian Taktis. Jakarta: Dirjen Dikdasmen bekerjasama dengan Ditjora Depdiknas.

(31)

41

Sandy Windiana, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

Sudjana, N. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Adang. (2011). “Modul Dasar-Dasar Penjaskes”. Bandung: FPOK UPI.

Suparlan, A. (2009). Perbedaan Pengaruh Model Pembelajaran Taktis dan Teknis Berdasarkan pada Kemampuan Keterampilan Awal yang Berbeda Terhadap Keterampilan Bermain Softball. Tesis pada Prodi POR UPI. Suparlan, Ajang dkk. 2010. Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK UPI.

Sutikno, M Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Tarigan, B. (2001). Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.

Tite, Juliantine dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.

Waryati S, Sulistyo W. & Soetarti. (1993). Pendidikan Permainan Kecil. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Pendidikan Kependidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yudiana, Yunyun. (2010). Implementasi Model Pendekatan Taktis dan Teknis dalam Pembelajaran Permainan Bola Voli pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. ___________. (2010) “Karakteristik Anak Sekolah Dasar”. [online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 4.2: Grafik Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Afektif ..................36
Pola Desain Gambar 3.1 Pre-test and Post-test Group (Arikunto, 2010: 124)
Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Afektif Hasil Belajar Permainan Kasti
Gambarlah Kognitif sebuah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran ini diisi dengan penghasilan-penghasilan tertentu yang dikenai PPh final baik melalui pemotongan oleh pihak lain atau dengan menyetor sendiri, termasuk

logam berat yang apabila jumlahnya berlebihan dalam badan air dapat. menurunkan

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wilayah. Telkom Jabar Barat Utara

Oleh karena itu guna mempermudah peserta didik dalam pembelajaran menulis kalimat sederhana bahasa Jepang, diperlukan sebuah pendekatan yang menarik dan interaktif,

11 Rekap Komentar Pada Angket Refleksi Harian Kelas Hellison 115 12 Rekap Data Raihan Level Perilaku Pada Setiap Pertemuan Kelas Canter

Pemeringkatan bagi Asosiasi/ Himpunan Tingkat Nasional bertumpu pada fungsi dan tugasnya dalam pengembangan organisasi, peran dan fungsi di sektor masing- masing, pengembangan

Mengingat persalinan seksio sesarea adalah salah satu persalinan pada keadaan darurat, maka penting untuk diketahui penelitian tentang gambaran indikasi terbanyak persalinan

Dengan program aplikasi ini pengolahan data dan proses transaksi simpan-pinjam diharapkan akan menjadi lebih baik, sehingga mutu pelayanan yang diberikan pihak KOPPAS