• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN RUBRIK SAINS PADA SITUS KIDNESIA.COM SEBAGAI PEMODELAN TEKS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN RUBRIK SAINS PADA SITUS KIDNESIA.COM SEBAGAI PEMODELAN TEKS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN RUBRIK SAINS PADA SITUS KIDNESIA.COM

SEBAGAI PEMODELAN TEKS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

(Eksperimen Semu terhadap siswa kelas VII SMPN 1 Lembang)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nur Ika Oktaviani 1000543

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Penggunaan Rubrik Sains pada Situs Kidnesia.com sebagai Pemodelan

Teks dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi

Oleh

Nur Ika Oktaviani

1000543

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

©Nur Ika Oktaviani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN RUBRIK SAINS PADA SITUS KIDNESIA.COM SEBAGAI PEMODELAN TEKS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 LEMBANG oleh

Nur Ika Oktaviani 1000543

disetujui oleh

Pembimbing I,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.

NIP. 197204031999031002

Pembimbing II,

Sri Wiyanti, M.Hum.

NIP.197803282006042001

diketahui oleh

Ketua Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si..

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Batasan Masalah Penelitian ... 5

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II RUBRIK SAINS PADA SITUS KIDNESIA.COM SEBAGAI PEMODELAN TEKS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

B. Landasan Teoretis ... 9 1. Media Massa sebagai Sumber Belajar ... 9

2. Media Internet sebagai Sumber Belajar ... 9

3. Rubrik Sains pada Situs Kidnesia.com ... 10

(5)

a. Pengertian Sumber Belajar ... 11

b. Klasifikasi Sumber Belajar ...12

c. Komponen Sumber Belajar... 13

d. Pemilihan Sumber Belajar ... 14

e. Pemilihan Wacana sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia ... 15

5. Wacana Teks ... 16

6. Pemodelan Teks ... 17

7. Hakikat Menulis ... 18

a. Pengertian Menulis ... 18

b. Langkah-langkah Menulis ... 19

c. Manfaat Menulis... 21

d. Jenis-jenis Tulisan ... 21

8. Pembelajaran Menulis... 22 9. Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi... 24 C. Kerangka Pemikiran ... 27

D. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Sumber Data Penelitian ... 30 B.Metode dan Desain Penelitian ... 31 C.Definisi Operasional ... 33 D.Instrumen Penelitian ... 33

E. Prosedur Penelitian ... 35

(6)

1. Teknik Pengumpulan Data...

38

2. Teknik Analisis Data...

38

a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... ...

39

b. Uji Normalitas ... 42

c. Uji Homogenitas Varians ... 42

d. Uji Hipotesis (Uji t) ... 43

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 44

B.Deskripsi Hasil Tes... 46

1. Deskripsi Hasil Prates di Kelas Eksperimen... 47

2. Deskripsi Hasil Prates di Kelas Kontrol ... 51

3. Deskripsi Hasil Pascates di Kelas Eksperimen ... 55

4. Deskripsi Hasil Pascates di Kelas Kontrol ... 59

C.Persyaratan Analisis Data ... 71

1. Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 72

a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Prates Kelas Eksperimen... 73

b. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Prates Kelas Kontrol ... 76

c. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pascates Kelas Eksperimen.70 d. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pascates Kelas Kontrol...83

2. Uji Normalitas ... 86

a. Uji Normalitas Data Prates Kelas Eksperimen ... 86

b. Uji Normalitas Data Prates Kelas Kontrol ... 88

c. Uji Normalitas Data Pascates Kelas Eksperimen... 89

(7)

3. Uji Homogenitas Varians ... 92

a. Uji Homogenitas Varians Data Prates ... 92

b. Uji Homogenitas Varians Data Pascates ... 94

D.Analisis Data dengan Uji t untuk Pengujian Hipotesis ... 96

1. Uji t Data Prates... 96

2. Uji t Data Pascates ... 97

E. Pembahasan Penelitian ... 98

BAB V PENUTUP... ... 98

A. Simpulan ...98

B. Rekomendasi... 99

(8)

PENGGUNAAN RUBRIK SAINS PADA SITUS KIDNESIA.COM SEBAGAI PEMODELAN TEKS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS

EKSPLANASI

PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 LEMBANG

oleh

Nur Ika Oktaviani 1000543

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi yang masih di bawah KKM karena siswa belum memahami unsur-unsur, struktur dan ciri-ciri kebahasaan teks eksplanasi serta kurang terampil menuangkan ide, menggunakan ejaan dan kosakata yang tepat sehingga dibutuhkan teks model yang bisa membantu siswa dalam menulis teks eksplanasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kemampuan dalam menulis teks eksplanasi antara kelompok siswa yang diajar menggunakan rubrik Sains sebagai pemodelan teks dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan buku Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks. Desain penelitian menggunakan penelitian eksperimen dengan desain control group

pretest-posttest. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu (1) variabel bebas

berupa rubrik Sains sumber teks model dan (2) variabel terikat berupa keterampilan menulis teks eksplanasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Lembang, yang terbagi dalam sembilan kelas, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah dua kelas dengan pembagian satu kelas sebagai kelompok kontrol dan satu kelas sebagai kelompok eksperimen. Sampel diperoleh dengan cara mengundi, dari hasil pengundian diperoleh, kelas VII A dengan 41 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D dengan 40 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, yaitu berupa tes menulis teks eksplanasi. Teknik analisis data dengan menggunakan uji-t. Hasil perhitungan uji-t yang dilakukan pada prates kontrol dan eksperimen indicated t hitung sebesar 0,15 dengan t tabel 2,03 sedangkan hasil uji t pada skor pascates antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa skor t hitung sebesar 8,44 dengan db 70 dan t tabel sebesar 2,03. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan keterampilan menulis teks eksplanasi yang signifikan antara kelompok eksperimen yang diajar dengan rubrik Sains sebagai pemodelan teks dengan kelompok kontrol yang diajar menggunakan buku Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum 2013 menegaskan peran penting bahasa sebagai wahana untuk

menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang-orang lain. Bapak Mohammad

Nuh mengatakan bahwa kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai

penghela mata pelajaran lain. Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum

2013 menggunakan pembelajaran berbasis teks. Pada kurikulum ini, bahasa

Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan

sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi aktualisasi diri penggunanya pada

konteks sosial-budaya akademis (Kemendikbud,2013:iv)

Melalui kurikulum 2013 siswa diajak untuk memahami bahwa setiap teks

memiliki struktur berpikir yang berbeda. Tiap-tiap struktur teks dalam

masing-masing jenis teks memiliki perangkat kebahasaan yang digunakan untuk

mengekspresikan pikiran yang dikehendaki dan secara terpadu diorientasikan

pada pencapaian tujuan sosial teks secara menyeluruh. Dengan diberlakukannya

pembelajaran berbasis teks ini, siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah

kehidupan nyata dengan berpikir kritis serta dapat lebih meningkatkan

keterampilan membaca dan menulis karena teks hanya bisa didekati oleh kedua

keterampilan bahasa tersebut.

Pada kurikulum 2013, di kelas VII, terdapat lima jenis teks yang harus dikuasai

siswa. Salah satunya adalah teks eksplanasi. Teks eksplanasi penting untuk

diajarkan pada siswa karena teks eksplanasi dapat menjelaskan

peristiwa-peristiwa atau fenomena-fenomena yang kerap kali terjadi di sekitar kita dalam

kehidupan nyata. Peristiwa atau fenomena yang dibahas atau ditulis tersebut,

dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran yang sangat berharga. Siswa dapat

mengambil hikmah atau pelajaran yang berharga yang ada di balik sebuah

peristiwa atau fenomena. Menulis teks eksplanasi merupakan salah satu

(10)

pembelajaran menulis teks eksplanasi hampir sama dengan pembelajaran menulis

teks lainnya. Selama ini, pembelajaran menulis yang dilaksanakan dirasa kurang

produktif. Guru pada umumnya menerangkan hal-hal berkenaan dengan teori

menulis. Hal ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh sastrawan– budayawan dan penyair besar Taufiq Ismail melalui teknik wawancara yang

dilakukannya pada Juli hingga Oktober 1997. Penelitian itu membandingkan

pengajaran sastra dan menulis di berbagai negara. Hasil penelitian tersebut

mengungkapkan bahwa pengajaran sastra dan menulis di Indonesia jauh tertinggal

dibandingkan dengan tiga belas negara lain di dunia.

Oleh karena teks ini baru diajarkan, banyak kendala yang dialami siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia SMP Negeri 1 Lembang, kendala yang muncul dalam menulis teks

eksplanasi adalah sebagai berikut; 1) siswa belum familiar dengan unsur-unsur,

struktur dan ciri-ciri kebahasaan teks eksplanasi; 2) siswa kurang bersemangat

dalam pembelajaran menulis , kurang terampil menuangkan ide, dan kurang

terampil menggunakan ejaan dan kosakata yang tepat dalam tulisan

karena pada kelas VII, kosakata yang dikuasai masih tergolong minim; 3) siswa

terkadang bingung untuk mulai menulis teks eksplanasi karena kurang mengerti

dan kurang memiliki referensi atas apa yang tengah ditulis; 4) kurangnya

pengalaman siswa dalam membaca teks eksplanasi. Jika siswa hanya sedikit atau

sama sekali tidak memiliki pengalaman membaca teks eksplanasi, siswa akan

sangat gagap ketika diminta untuk menulis teks tersebut.

Penggunaan sumber belajar yang cenderung monoton memengaruhi

kemampuan menulis siswa, khususnya dalam menulis teks eksplanasi. Karena

lemahnya tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi, guru bahasa

Indonesia sudah seharusnya terdorong untuk mencari sumber belajar yang tepat

agar pembelajaran lebih efektif, membangkitkan minat dan meningkatkan

pemahaman siswa.

Banyak sumber belajar yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran

menulis eksplanasi, salah satunya internet. Dunia internet kini sangat pesat, tanpa

(11)

mengenal dunia maya ini (Arsyad,2013:194). Para siswa kini dapat mencari bahan

atau materi pelajaran melalui media internet. Di tengah menjamurnya situs-situs

di internet, baik situs yang berisi hal positif maupun negatif, sudah seharusnya

guru dapat menyaring dan memilih situs mana sajakah yang bisa dijadikan sumber

belajar yang tepat sasaran. Salah satu contoh situs yang bisa sangat berguna untuk

pembelajaran adalah situs Kidnesia.com. Situs ini berisi banyak sekali informasi

atau artikel yang sangat berguna untuk menambah pengetahuan anak. Situs ini

terdiri dari beberapa rubrik, salah satunya rubrik Sains. Rubrik ini sering

menampilkan artikel-artikel mengenai proses terjadinya, sebab, dan akibat dari

suatu fenomena alam. Rubrik Sains ini sangat erat kaitannya dengan teks

eksplanasi yang juga menjelaskan bagaimana dan mengapa sebuah fenomena

alam terjadi. Oleh karena itulah, rubrik Sains ini sangat tepat untuk dijadikan

sumber belajar dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Situs ini sangat bisa

dimanfaatkan guru dalam tahap pemodelan teks dalam pembelajaran menulis teks

eksplanasi. Cara penulisan, bahasa, dan unsur-unsur yang terdapat dalam rubrik

Sains ini dapat dijadikan contoh atau acuan bagi siswa dalam menulis teks

eksplanasi.

Penelitian mengenai penggunaan teks model pernah dilakukan oleh Dwi Putri

Rizkiana (2010). Hasil penelitian tersebut adalah rata-rata nilai tes meningkat dari

74,48 menjadi 85,45. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan

antara sebelum dan sesudah menggunakan teks model. Hal ini juga berarti,

pendekatan kontekstual dengan komponen pemodelan (dalam hal ini berupa teks)

dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII dalam menulis teks berita.

Penelitian di atas juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahdi

Azhari tahun ajaran 2010/2011. Hasil dari penelitian tersebut adalah rata-rata

nilai tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol meningkat. Nilai kelas

eksperimen meningkat dari 49 menjadi 79 sedangkan nilai kelas kontrol

meningkat dari 48,75 menjadi 62,75. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode

pemodelan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf deduktif.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian di atas adalah

(12)

yang dijadikan sebagai pemodelan teks dalam pembelajaran menulis eksplanasi.

Pada penelitian ini, guru akan menghadirkan contoh atau model teks eksplanasi

yang berasal dari rubrik Sains saat pembelajaran sehingga siswa dapat membuat

teks eksplanasi yang baik dan benar karena sebelumnya siswa telah membaca dan

mengamati struktur teks dan ciri bahasa teks eksplanasi yang ada dalam teks

model tersebut.

Penggunaan rubrik Sains pada pembelajaran menulis teks eksplanasi ini dapat

dijadikan sebagai alat untuk mencapai salah satu tujuan pembelajaran mata

pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP. Oleh karena itu, penulis akan

mencoba menggunakan rubrik Sains pada situs Kidnesia.com sebagai pemodelan

teks eksplanasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 1

Lembang dengan mengadakan penelitian yang berjudul “Penggunaan Rubrik Sains pada Situs Kidnesia.com sebagai Pemodelan Teks dalam Pembelajaran

Menulis Teks Eksplanasi (Suatu Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa

Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)”

B.

Identifikasi Masalah Penelitian

Beberapa identifikasi masalah yang muncul berdasarkan latar belakang

masalah di atas adalah sebagai berikut.

1. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks eksplanasi karena teks tersebut

tergolong baru pada pelajaran bahasa Indonesia dan belum pernah diajarkan.

2. Siswa memerlukan model teks untuk mengetahui struktur, ciri kebahasaan dan

kosakata pada teks eksplanasi.

3. Pembelajaran menulis teks eksplanasi di SMP cenderung monoton karena guru

belum memanfaatkan sumber belajar lain dan hanya menggunakan buku

(13)

C.Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat masalah berupa

dibutuhkannya sumber belajar berupa teks model untuk pembelajaran menulis

teks eksplanasi. Oleh karena itu, perlu adanya batasan-batasan masalah agar

penelitian lebih terarah. Batasan-batasan masalahnya sebagai berikut.

1. Penelitian difokuskan pada bagaimana penggunaan rubrik Sains Sebagai

pemodelan teks dalam kegiatan menulis teks eksplanasi pada siswa kelas VII

SMPN 1 Lembang.

2. Teks model yang digunakan bertema fenomena alam karena akhir-akhir ini

sering terjadi fenomena alam.

3. Aspek penilaian menulis teks eksplanasi mencakup struktur, ciri-ciri bahasa,

pilihan kata (diksi), penggunaan kalimat, ejaan dan tanda baca, dan kerapian

tulisa

D.

Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi sebelum dan

sesudah menggunakan rubrik Sains pada situs Kidnesia.com sebagai

pemodelan teks pada kelas eksperimen?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi sebelum dan

sesudah menggunakan buku siswa Kls VII, Kemendikbud 2013 sebagai

pemodelan teks pada kelas kontrol?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks

eksplanasi siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah

(14)

E.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

a. Kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi pada kelas eksperimen

sebelum dan sesudah menggunakan rubrik Sains pada situs Kidnesia.com

sebagai pemodelan teks.

b. Kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi pada kelas kontrol

sebelum dan sesudah menggunakan buku peserta didik Kls VII,

Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks pada kelas kontrol.

c. Perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah diberi

perlakuan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

menentukan sumber teks model pada pembelajaran menulis teks eksplanasi

yang tepat dan efektif, khususnya bagi guru Bahasa Indonesia di SMPN 1

Lembang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru bahasa Indonesia

sebagai pertimbangan dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam menulis teks eksplanasi dengan menggunakan teks model karena

menurut Arsyad (2013:41), teks dapat membawa hasil yang baik jika

tujuan pembelajaran bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan

keterampilan.

b. Bagi Siswa

Penggunaan rubrik Sains pada situs Kidnesia.com sebagai pemodelan

(15)

mengekspresikan dan menuangkan ide kreatif siswa sehingga

kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi meningkat

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat memberi referensi

sumber belajar dalam upaya peningkatan kemampuan siswa dalam

menulis teks eksplanasi serta dapat digunakan sebagai pengembangan

proses pengajaran mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian,

sekolah akan menghasilkan siswa yang terampil, kreatif, dan berkualitas.

G.Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu Bab I yang berisi uraian tentang

pendahuluan dan merupakan bagian awal skripsi. Pendahuluan berisi latar

belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian,

tujuan dan manfaat penelitian. Bab II berisi kajian pustaka, kerangka pemikiran,

dan hipotesis penelitian. Bab III berisi penjabaran rinci mengenai metode

penelitian, meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, serta teknik pengumpulan

dan analisis data. Bab IV terdiri atas dua hal utama, yaitu pengolahan atau analisis

data serta pembahasan atau analisis temuan. Bab V menyajikan penafsiran dan

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Sumber Data Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Lembang, Kabupaten Bandung

Barat. Sekolah ini terletak di jalan raya Lembang no. 357, kira-kira-17 km

dari kota Bandung. Sekolah ini berdiri sejak 1965 dan sampai sekarang

masih menggunakan gedung tua peninggalan Belanda yang hingga saat ini

dilindungi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini memiliki 27

kelas dan dilengkapi dengan sarana serta prasarana yang lengkap. Selaku

sekolah yang berwawasan lingkungan dan budaya, SMPN 1 Lembang

termasuk sekolah terunggul sewilayah Jawa Barat. Pemilihan SMPN 1

Lembang didasarkan pada pertimbangan:

a. SMPN 1 Lembang merupakan salah satu sekolah unggulan di

Kabupaten Bandung Barat

b. SMPN 1 Lembang merupakan salah satu sekolah yang sudah

menerapkan kurikulum 2013.

c. Menurut wawancara dengan beberapa guru Bahasa Indonesia di SMPN

1 Lembang, kemampuan siswa kelas VII dalam menulis teks eksplanasi

masih di bawah KKN.

d. Jarak tempat tinggal peneliti dengan SMPN 1 Lembang cukup dekat.

2. Sumber Data Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, baik hasil

menghitung ataupun pengukuran (kuantitatif ataupun kualitastif dari

karakteristik tertentu yang akan dikenai generalisasi.

(Gunawan,2013:2). Populasi penelitian dalam ini adalah seluruh kelas

(17)

populasi ini dilakukan karena kelas VII sangat tepat untuk mendapatkan

perlakuan ini, mengingat hanya kelas VII yang sudah menggunakan

kurikulum 2013 dan sudah mempelajari teks eksplanasi.

b. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. (Gunawan,2013:2). Sampel dari dari penelitian ini adalah

kelas VII A dan VII D. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini dilakukan dengan teknik simple random sampling. Teknik simple

random sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota

populasi dengan menggunakan acak tanpa memerhatikan strata atau

tingkatan dalam anggota populasi tersebut. (Gunawan,2013:5). Teknik

ini digunakan karena anggota populasi bersifat homogen (Gunawan,

2013: 5). Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara

mengundi seluruh kelas VII SMPN 1 Lembang yang berjumlah

sembilan kelas untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Dari hasil pengundian sembilan kelas pada SMPN 1 Lembang

diperoleh sampel, yaitu kelas VII A sebagai kelompok eksperimen dan

kelas VII D sebagai kelompok kontrol.

B.Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

kuasi atau quasi experimental. Jenis penelitian kuasi eksperimen ini digunakan

dengan alasan bahwa penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek

penelitian, manusia tidak ada yang sama dan bersifat labil. Manusia setiap saat

dapat berubah dalam hal pikir, tingkah laku, dan kemauannya, sehingga peneliti

tidak bisa mengontrol variabel asing yang mempengaruhi perlakuan sebagaimana

yang dikehendaki dalam penelitian eksperimen murni. Tujuan dari eksperimen

kuasi adalah untuk mengkaji ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa

besar hubungan sebab akibat tersebut. Penelitian eksperimen kuasi ini dilakukan

(18)

dengan menggunakan rubrik Sains sebagai pemodelan teks pada kelompok

eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol yang menggunakan buku siswa

kelas VII Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks untuk pembanding.

Penelitian ini menggunakan control group pretest-postest design. Desain

ini digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam menulis teks eksplanasi

sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Desain ini terdiri atas dua kelompok yang

masing-masing diberikan prates dan pascates. Kelompok eksperimen sebelum

melakukan pascates diberikan perlakuan terlebih dahulu. Langkah-langkah

control group pretest-postest design dapat dijabarkan sebagai berikut. Pertama,

menentukan dua kelompok yang akan dijadikan sampel penelitian. Penentuan

sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengambilan sampel

dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas VII di SMPN 1

Lembang untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua,

pemberian prates pada semua subjek untuk mengetahui tingkat kondisi awal

subjek. Ketiga, pemberian perlakuan eksperimen berupa penggunaan rubrik Sains

dalam situs Kidnesia.com sebagai pemodelan teks pada kelompok eksperimen.

Perlakuan pada kelompok kontrol, dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi

diberikan dengan menggunakan teks eksplanasi yang bersumber dari buku teks

siswa kelas VII, Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks. Keempat,

memberikan pascates pada kelompok eksprimen dan kelompok kontrol untuk

membandingkan hasilnya.

Pola penelitian control group pretest-postest design

(Sugiyono,2010:75)

Keterangan :

E : kelas eksperimen K : kelas kontrol

O1 : penilaian awal kelompok eksperimen O2 : penilaian akhir kelompok eksperimen X : perlakuan

E

O

1

X

O

2

(19)

O3 : penilaian awal kelompok kontrol O4 : penilaian akhir kelompok kontrol

C.Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari skripsi ini adalah sebagai berikut.

1. Keterampilan menulis adalah suatu kemampuan seseorang dalam

mengekspresikan pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam bahasa tulis

sehingga hasilnya dapat dinikmati dan dipahami orang lain.

2. Teks eksplanasi adalah teks yang dibuat untuk menjelaskan bagaimana dan

mengapa suatu peristiwa atau fenomena dapat terjadi, baik fenomena alam

ataupun fenomena sosial.

3. Rubrik Sains adalah salah satu rubrik pada situs Kidnesia yang

menampilkan artikel-artikel tentang fenomena alam di dunia.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes yang

berupa soal dan instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Bentuk instrumen tes yaitu soal tes menulis teks eksplanasi. Tes ini

berfungsi untuk mengetahui kemampuan menulis eksplanasi awal siswa dan

kemampuan menulis eksplanasi akhir siswa. Soal ini dikerjakan oleh siswa baik

dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Pedoman penilaian yang digunakan diadopsi dari buku Bahasa Indonesia Wahana

Pengetahuan : Buku Guru terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2013. Pedoman penilaian tersebut adalah sebagai berikut. Nama : ...

Kelas : ...

(20)

Tabel 3.1

Pedoman Penilaian Menulis Teks Eksplanasi

Skor Kriteria

Isi

27-30

Sangat Baik-Sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; pengembangan teks eksplanasi lengkap; relevan dengan topik yang dibahas

22-26

Cukup-Baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan eksplanasi terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang terperinci

17-21 Sedang-Cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai

13-16 Sangat-Kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; atau tidak layak dinilai

O

rgani

sa

si

18-20

Sangat Baik-Sempurna: ekspresi lancar; gagasan

diungkapkan dengan jelas; padat; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif

14-17

Cukup-Baik: kurang lancar; kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis tetapi tidak lengkap

10-13 Sedang-Cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis

7-9 Sangat-Kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; atau tidak layak dinilai

Sangat Baik-Sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata.

14-17

Cukup-Baik: penguasaan kata memadai; pilihan,

bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu

10-13

Sedang-Cukup: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas

7-9 Sangat-Kurang: pengetahuan tentang kosakata,

ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

Pengguna

an ba

has

a 18-20

Sangat Baik-Sempurna: konstruksi kompleks dan

efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

14-17

Cukup-Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas

10-13

Sedang-Cukup: terjadi banyak kesalahan dalam

(21)

Skor Kriteria

7-9

Sangat-Kurang: tidak menguasai tata kalimat;

terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai

Me

kan

ik

10

Sangat Baik-Sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf

6

Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna

4

Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur

2

Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai

E.Prosedur Penelitian

1. Tahap Praeksperimen

Pada tahap praeksperimen peneliti menetukan dua kelas untuk

dijadikan sampel penelitian, satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan

satu kelas sebagai kelompok kontrol. Setelah menentukan sampel

penelitian, kemudian dilakukan prates pada kedua kelompok tersebut. Prates

ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa awal

dalam menulis eksplanasi, kemudian hasil dari prates siswa dibandingkan

dengan hasil yang sudah dicapai siswa setelah dilakukan perlakuan. Dengan

demikian, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berangkat dari titik

tolak yang sama.

2. Tahap Eksperimen

Setelah kedua kelompok dianggap memiliki kondisi yang sama dan

telah diberikan prates, maka untuk tahap selanjutnya diadakan perlakuan

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi.

Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen ini adalah sebagai berikut.

a.Kelompok eksperimen

1) Tahap persiapan. Pada tahap ini, siswa dipersiapkan untuk siap

(22)

penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat

yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis teks

eksplanasi.

2) Tahap pelaksanaan. Setelah siswa siap menerima pelajaran menulis teks

eksplanasi, pembelajaran langsung dilaksanakan. Pertama, guru

bertanya kepada siswa mengenai fenomena-fenomena alam yang

pernah terjadi di dunia untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan

awal siswa. Selanjutnya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan

guru memperlihatkan sebuah model teks dari rubrik Sains pada situs

Kidnesia.com dengan menggunakan infokus. Setelah itu, siswa secara

berkelompok mengamati model teks tersebut dan menganalisis isi,

struktur, kosakata dan bagian dari model teks. Kemudian hasil analisis

kelompok tersebut dibacakan di depan kelas untuk mendapatkan

masukan dari teman dan guru. Setelah itu, siswa secara berkelompok

menjawab pertanyaan mengenai model teks. Selanjutnya, hasil analisis

terhadap model teks dari rubrik Sains dan jawaban dari pertanyaan akan

menjadi petunjuk untuk tiap siswa dalam menulis teks eksplanasi secara

individu. Dengan berbekal hasil analisis dan jawaban pertanyaan, siswa

secara individu menulis teks eksplanasi.

3) Tahap penutup. Pada tahap ini, guru memberikan masukan kepada

siswa mengenai kekurangan serta kesalahan yang masih ditemui dalam

teks eksplanasi yang ditulis siswa. Siswa juga diberi kesempatan untuk

mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dialami saat menulis teks

eksplanasi. Hasil dari kegiatan di atas adalah guru bisa merefleksi

kegiatan pembelajaran pada pertemuan itu dan guru bisa

mempersiapkan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih terampil

dalam menulis teks eksplanasi.

b. Kelompok Kontrol

Tahap pembelajaran pada kelas kontrol hampir sama dengan kelas

(23)

eksperimen menggunakan rubrik Sains sebagai pemodelan teks, kelas

kontrol menggunakan buku siswa kelas VII Kemendikbud 2013.

3. Tahap Pascaeksperimen

Tahap pascaeksperimen merupakan langkah terakhir dalam penelitian

ini. Setelah masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan, kedua

kelompok tersebut diberikan pascates (tes akhir) dengan materi yang

serupa seperti saat kegiatan prates (tes awal). Pascates bertujuan untuk

melihat perbedaan kemampuan siswa dalam menulis eksplanasi setelah

diberikan perlakuan, yaitu pembelajaran menulis eksplanasi dengan

menggunakan rubrik Sains pada situs Kidnesia.com sebagai pemodelan

teks. Selain itu, juga untuk membandingkan nilai yang dicapai saat prates,

apakah hasilnya meningkat, sama, atau menurun.

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Prates

Pembelajaran dengan Rubrik Sains sebagai

Pemodelan Teks

Pascates

Pembelajaran Tanpa Rubrik Sains sebagai Pemodelan Teks (Dengan Buku Siswa

Kemendikbud 2013

Pascates Prates

Temuan

Pengolahan Data

Pembahasan

(24)

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes. Tes

yang dipergunakan adalah tes keterampilan menulis teks eksplanasi. Tes ini

dikerjakan oleh siswa kelompok eksperimen maupun kontrol. Tes yang

diberikan kepada kedua kelompok tersebut berupa prates dan pascates.

Prates dilakukan sebelum eksperimen, sedangkan pascates dilaksanakan

setelah eksperimen.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan pada saat semua data telah terkumpul. Data berupa

hasil tes awal dan akhir siswa dalam menulis teks eksplanasi. Setelah data

terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis hasil karangan siswa

pada tes awal (prates) dan tes akhir (pascates) sesuai dengan kategorinya.

Penentuan kategori tersebut disesuaikan dengan penilaian PAP skala 5

berikut ini.

Tabel 3.2 Penilaian PAP Skala 5

Jumlah Skor Kategori

85-100 Sangat baik

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Sangat kurang

Sumber: Nurgiyantoro (2001:399)

Kemudian, data yang telah diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir

akan diolah dengan cara membandingkan hasil tersebut antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Adapun langkah-langkah pengolahan data

tersebut adalah sebagai berikut.

a.Menilai dan menganalisis nilai hasil prates dan pascates menulis teks

eksplanasi sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan.

(25)

diperoleh siswa. Hasil prates dan pascates menulis teks eksplanasi dinilai

oleh tiga orang penilai.

Nilai = Skor yang diperoleh

b. Menyusun skor hasil prates dan pascates siswa dalam menulis teks

eksplanasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol antara penilai.

Skor rata-rata =

c.Mendeskripsikan beberapa hasil prates dan pascates kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

d.Menguji reliabilitas antarpenimbang untuk skor prates dan pascates di

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uji reliabilitas

adalah sebagi berikut.

1) Membuat tabel-tabel data hasil uji antarpenimbang hasil skor prates

dan pascates kelas eksperimen dan kontrol.

2) Untuk menguji nilai yang diberikan oleh penimbang, maka uji

reliabilitas dilakukan dengan:

a) Mencari jumlah kuadrat responden dengan menggunakan rumus:

SS

t

∑d

t 2

=

Keterangan:

SSt∑dt2 = jumlah kuadrat responden

= jumlah kuadrat benar dari seluruh responden = kuadrat dari jumlah skor total

= banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden (testi)

b) Mencari jumlah kuadrat penimbang dengan menggunakan rumus:

SSp∑dp2 =

Keterangan:

SSp∑dp2 = jumlah kuadrat item ( penilai berjumlah tiga

(26)

= jumlah kuadrat benar dari seluruh item = kuadrat dari jumlah skor total

= banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden (testi)

c) Mencari jumlah kuadrat total dengan menggunakan rumus :

SStot∑Xt2 =∑Xn

Keterangan :

SStot∑Xt2 = jumlah kuadrat total penilaian

∑X2

= jumlah kuadrat dari setiap hasil responden = kuadrat dari jumlah skor total

= banyaknya item (dari penguji) N = banyaknya responden (testi)

d) Mencari jumlah kuadrat sisa (kekeliruan) dengan menggunakan

rumus :

SSkk∑dt2= ∑Xt2 - ∑dt2 -∑dp2

Keterangan :

SSkk∑dt2 = jumlah kudrat kekeliruan

∑Xt2 = jumlah kuadrat total

∑dt2 = jumlah kuadrat responden

∑dp2 = jumlah kuadrat penimbang

e) Mencari varians responden, varians penimbang, dan varians sisa

(27)

Tabel 3.3 Tabel ANAVA Sumber

Varians (SV) Jumlah Kuadrat (SS)

Derajat Kebebasan

(db) Variansi

Dari responden SSt∑dt2

= dbt = N-1

Dari penimbang SS

p∑dp2 = dbp =

Dari kekeliruan SSkk∑dt2= ∑Xt2 - ∑dt2-∑dp2 dbkk = (N-1) (

f) Setelah itu, hasil data-dat tersebut dimasukkan dalam format

ANAVA. Reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan

menggunakan rumus Hyot.

r

11 =

keterangan :

r11 = reliabilitas antarpenimbang

Vt = varians responden Vkk = varians kekeliruan

g) Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan

(28)

Tabel 3.4 Tabel Guilford

Koefisien korelasi Validitas

< dari 0,20 Tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 Korelasi rendah

0,40 – 0,60 Korelasi sedang

0,60 – 0,80 Kolerasi tinggi

0,80 -0,90 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

e.Melakukan Uji Normalitas Prates Dan Pascates

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data

yang terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Peneliti melakukanmuji

normalitas dengan uji Liliefors. Langkah-langkah uji Liliefors adalah

sebagai berikut.

1) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil sampai yang terbesar dan

menentukan frekuensi tiap-tiap data.

2) Menentukan nilai z dari data tersebut.

3) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan

tabel z dan diberi nama F(z)

4) Menghitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai z atau

S(z).

5) Menentukan nilai Lhitung = |F(z)-S(z)|, hitung selisihnya. Gunakan

nilai Lhitung terbesar kemudian bandingkan dengan Ltabel dari tabel

Liliefors.

f. Melakukan uji homogenitas varians

Uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan homogen atau

tidaknya sebuah data yang diperoleh. Uji homogenitas dilakukan dengan

cara menghitung varians (sd2) data prates dan pascates lalu dihitung Fhitung.

(29)

dibuktikan dengan perhitungan. Jika Fhitung < Ftabel maka data tersebut

dinyatakan homogen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Fhitung =

Keterangan :

Fhitung

=

nilai yang dicari

Vb = varians terbesar Vk = varians terkecil

Data dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel.

g. Melakukan pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan signifikan perbedaan

dua variabel dengan kriteria thitung < ttabel , maka hipotesis nol diterima

atau hipotesis kerja ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi yang

diberi perlakuan dengan menggunakan rubrik Sains sebagai pemodelan

teks dan dengan menggunakan buku teks siswa kelas VII, Kemendikbud

2013 sebagai pemodelan teks. Sebaliknya, jika thitung > ttabel maka

hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima, artinya terdapat

perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis teks

eksplanasi yang diberi perlakuan dengan menggunakan rubrik Sains

sebagai pemodelan teks dan dengan menggunakan buku teks siswa kelas

VII, Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

(30)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan

menggunakan rubrik Sains sebagai pemodelan teks, penulis mengemukakan

beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Berdasarakan perolehan nilai prates diketahui bahwa hasil kemampuan siswa

dalam menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen terlihat lebih banyak

kategori cukup, yaitu 33 orang dengan persentase 91,7% dan diperoleh nilai

rata-rata keseluruhan siswa sebesar 71,66. Sementara itu, perolehan nilai

pascates di kelas eksperimen lebih banyak berada pada kategori baik, yaitu 24

orang dengan persentase 66,7% dan diperoleh nilai rata-rata keseluruhan

sebesar 83,1. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

menulis teks eksplanasi setelah menggunakan rubrik Sains sebagai pemodelan

teks. Peningkatan yang terjadi sebesar 11,44. Hal ini terlihat dari meningkatnya

nilai rata-rata kelas dari 71,66 menjadi 83,1. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa rubrik Sains efektif dan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis teks eksplanasi.

2. Berdasarakan perolehan nilai prates diketahui bahwa hasil kemampuan siswa

dalam menulis teks eksplanasi di kelas kontrol terlihat lebih banyak kategori

cukup, yaitu 26 orang dengan persentase 72,2% dan diperoleh nilai rata-rata

keseluruhan siswa sebesar 71,54. Sementara itu, perolehan nilai pascates di

kelas kontrol lebih banyak berada pada kategori baik, yaitu 25 orang dengan

persentase 69,4 % dan diperoleh nilai rata-rata keseluruhan sebesar 76,075..

Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas dari 71,54 menjadi 76,075.

Peningkatan yang terjadi sebesar 4,535.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis

teks eksplanasi dengan menggunakan rubrik Sains pada situs Kidnesia.com

(31)

Kemendikbud 2013 sebagai pemodelan teks pada kelas kontrol. Hal ini terlihat

dari perhitungan statistik dengan menggunakan uji t pada nilai pascates kelas

eksperimen dan kontrol, diperoleh thitung = 8,44. Nilai thitung ini lebih besar dari

pada ttabel taraf signifikansi 5% yaitu 2,03 sehingga Ho ditolak.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, dapat disajikan beberapa saran sebagai

berikut.

1. Pembelajaran menulis khususnya menulis teks eksplanasi sebaiknya

dilaksanakan dengan berbagai variasi, salah satunya dengan menggunakan

rubrik Sains sebagai pemodelan teks. Rubrik Sains merupakan sumber belajar

lebih efektif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

Teks eksplanasi yang ada pada rubrik Sains lebih sesuai dengan struktur teks

eksplanasi serta lebih memaparkan apa fenomena alam yang terjadi, mengapa

fenomena alam itu terjadi, bagaimana fenomena alam itu terjadi, dampak dari

fenomena alam yang terjadi dan kesimpulan atau pendapat mengenai fenomena

alamyang terjadi. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti bahwa rubrik Sains lebih efektif digunakan dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi dibandingkan dengan menggunakan

buku bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud 2013.

2. Peneliti di bidang bahasa dan sastra Indonesia hendaknya menggunakan

sumber belajar yang lain untuk lebih meningkatkan nilai siswa dalam

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Bandung: Rajawali Press.

Azhari, S. 2010. Efektivitas Metode Pemodelan terhadap Pembelajaran Menulis

Paragraf Deduktif. Skripsi S1. Medan: Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, FBS UNIMED Medan.

Emilia, E. 2011. Pendekatan Genre-Based dalam Pengajaran Bahasa Inggris:

Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press

Gunawan, M. 2013. Statistik untuk Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Parama Publishing.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pusaka Setia.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2010. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Wahana

Pengetahuan : Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kosasih, E. 2010. Menjadi Penulis Remaja. Jakarta : Nobel Edumedia.

Kosasih dan Restuti. 2013. Mandiri Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, K. 2012. Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.

Nurgiyantoro, B. 2001. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

(33)

Rakhmat, J. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: CV. Remaja Karya

Rizkiana, D. 2010. Penerapan Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan

dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita. Skripsi S1. Bandung: Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPPBS UPI Bandung.

Schiffrin, D. 2007. Ancangan Kajian Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Solchan T. W. Dkk. 2011. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana dan Ahmad Rivai. 1989. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Rosda Aditama.

Syahdan, K. 2010. Pembelajaran Menulis dengan Strategi Pemodelan. [online].Tersedia:http://kamsahsyahdan.wordpress.com/2010/12/10/pemb elajaran-menulis-dengan-strategi-pemodelan html [21 April 2014]

Tarigan, H. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Edukatif. 2013. Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wibowo, W. 2003. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Tabel 3.1  Pedoman Penilaian Menulis Teks Eksplanasi
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Tabel ANAVA
+2

Referensi

Dokumen terkait

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta2. Diperiksa

Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga (Suatu Kajian Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak, Di Desa Bejen Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung..

Pada mikro estetika komponen dental meliputi proporsi, bentuk, warna, hubungan tinggi dan lebar gigi, posisi gigi, connector dan embrassure, black triangle, serta gingival

Pembahasan dimulai dengan mengenal Apa itu Troubleshooting secara global, bagaimana memecahkannya dan komponen dasarnya yang digunakan untuk memformat tampilan dokumen pada

- Peneliti mencatat nilai dari setiap jawaban yang diberikan oleh subyek, untuk jawaban yang benar di beri skor 1, dan jawabanq. yang salah diberi

Penulisan Ilmiah ini bertujuan untuk membuat Website AC Milan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat umum yang ingin mengetahui segala

Menyatakan kesediaan untuk menjadi sampel dalam penelitian mengenaiGambaran Garis Lengkung Senyum pada Siswa SMA Harapan 1.. Medan Tahun 2016dan tidak akan menyatakan keberatan

Pada fase baseline, kemampuan subyek dalam membaca huruf cenderung mendatar tidak ada peningkatan, pada sesi ke 1 subyek hanya mampu menjawab 15 soal dari 26 soal