Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Batasan Masalah Penelitian ... 5
D. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 6
G. Anggapan Dasar ... 7
H. Definisi Operasional ... 7
BAB II PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIF ... 8
A. Ihwal Menulis ... 8
1. Pengertian Menulis ... 8
2. Tujuan Menulis ... 9
3. Manfaat Menulis ... 11
B. Ihwal Teks Eksposisi ... 12
1. Hakikat Teks ... 13
2. PengertianTeks Eksposisi ... 15
3. Struktur Teks Eksposisi ... 16
C. Ihwal Model Pembelajaran Konstruktif ... 19
D. Ikhwal Model Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi dengan Model Pembelajaran Konstruktif ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Metode Penelitian ... 26
B. Subjek Penelitian ... 28
C. Tempat Penelitian ... 28
D. Prosedur Penelitian ... 29
E. Teknik Pengumpulan Data Peneltian ... 31
F. Instrumen Penelitian ... 31
G. Teknik Pengolahan Data Penelitian... 42
H. Kategori dan Interpreatsi Data... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Deskripsi Setting Penelitian ... 44
B. Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 45
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 52
1. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 52
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 53
3. Pengamatan dan Analisis Siklus I ... 55
4. Refleksi Tindakan Siklus I ... 79
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 80
1. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 80
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 81
3. Pengamatan dan Analisis Siklus II ... 83
4. Refleksi Tindakan Siklus II ... 109
E. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ... 111
1. Perencanaan Tindakan Siklus III ... 111
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
3. Pengamatan dan Analisis Siklus III ... 114
4. Refleksi Tindakan Siklus III ... 127
F. Hasil Penelitian ... 128
G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 131
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 133
A. Simpulan ... 134
B. Saran ... 136
DAFTAR PUSTAKA ... 138
LAMPIRAN
Tabel 3.1 Format wawancara dengan Peseta Didik ... ..32
Tabel 3.2 Lembar Angket ... 32
Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru ... 34
Tabel 3.4 Lembar Observasi Peserta Didik... 36
Tabel 3.5 Skala Penilaian Menulis Teks Eksposisi ... 38
Tabel 3.6 Kategori Penilaian Teks Eksposisi Berdasarkan Skala Nilai ... 41
Tabel 4.1 Persentase Hasil Angket... 46
Tabel 4.2 Nilai Menulis Teks Eksposisi Kelas VII-A Siklus I ... 57
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 19 pada Siklus I ... 60
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Teks Eksposisi Subjek 2 pada Siklus I ... 62
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 11 pada Siklus I ... 64
Tabel 4.6 Hasil penilaian Teks Eksposisi Subjek 13 pada Siklus I ... 66
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 7 pada Siklus I ... 68
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 18 pada Siklus I ... 70
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 5 pada Siklus I ... 72
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 14 pada Siklus I ... 74
Tabel 4.11 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 75
Tabel 4.12 Catatan Lapangan Pembelajaran Siklus I ... 76
Tabel 4.13 Persentase Aktivitas Peserta Didik Selama PBM ... 76
Tabel 4.14 Nilai Menulis Teks Eksposisi Kelas VII-A Siklus II ... 74
Tabel 4.15 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 8 pada Siklus II ... 88
Tabel 4.16 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 19 pada Siklus II ... 90
Tabel 4.17 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 10 pada Siklus II ... 92
Tabel 4.18 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 21 pada Siklus II ... 94
Tabel 4.19 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 2 pada Siklus II ... 96
Tabel 4.20 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 3 pada Siklus II ... 98
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
Tabel 4.22 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 14 pada Siklus II ... 103
Tabel 4.23 Hasil Penilaian Teks Eksposisi Subjek 9 pada Siklus II ... 105
Tabel 4.24 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 106
Tabel 4.25 Catatan Lapangan Pembelajaran Siklus II ... 107
Tabel 4.26 Persentase Aktivitas Peserta Didik Selama PBM ... 108
Tabel 4.27 Nilai Menulis Teks Eksposisi pada Siklus III ... 116
Tabel 4.28 Hasil Penelitian Teks Eksposisi Subjek 4 pada Siklus III ... 118
Tabel 4.29 Hasil PenelitianTeks Eksposisi Subjek 3 pada Siklus III ... 121
Tabel 4.30 Hasil Penelitian Teks Eksposisi Subjek 5 pada Siklus III ... 122
Tabel 4.31 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 123
Tabel 4.32 Catatan Lapangan Pembelajaran Siklus III ... 124
Tabel 4.33 Perolehan Nilai Peserta Didik pada Siklus I-III ... 128
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Alur Penelitian ... 18
Bagan 4.1 Kategori Data Nilai Menulis Teks Eksposisi siklus I ... 56
Bagan 4.2 Persentase Nilai Peserta Didik Siklus I Berdasarkan KKM ... 57
Bagan 4.3 Kategori Data Nilai Menulis Teks Eksposisi Siklus II ... 84
Bagan 4.4 Persentase Nilai Peserta Didik Siklus II Berdasarkan KKM ... 85
Bagan 4.5 Kategori Data Nilai Menulis Teks Eksposisi Siklus III ... 115
Bagan 4.6 Persentase Nilai Peserta Didik Siklus III Berdasarkan KKM ... 115
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat-surat
Lampiran 2 Hasil Teks Eksposisi Peserta Didik
Lampiran 3 Hasil Observasi Peserta Didik
Lampiran 4 Hasil Observasi Aktivitas Guru
Lampiran 5 Hasil Catatan Lapangan
Lampiran 6 Hasil Angket Siswa
Lampiran 7 Hasil Jurnal Harian Peserta Didik
Lampiran 8 Foto- foto Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang
muncul di dalam kelas, peneliti akan berusaha mengkaji dan merefleksi
pembelajaran dengan tujuan dapat mengatasi permasalahan yang muncul. Elliot
dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2011, hlm. 192) menyatakan bahwa penelitian
tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas kegiatan yang ada di dalamnya. Seluruh prosesnya, yang
meliputi penelaahan, pendiagnosaan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
dampak yang diperlukan.
Selanjutnya Paizaluddin dan Ermalinda, 2013, hlm. 6) mengartikan PTK
sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan
peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti
dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian
diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau
penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Secara lebih luas penelitian tindakan kelas diartikan sebagai penelitian
yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat
keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan
yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan
situasi sehingga diperoleh hasil yang baik. Tindakan yang secara sengaja
diberikan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru kemudian
dilakukan oleh peserta didik (Suharsimi, 2010, hlm. 17).
Dengan demikian dapat disimpulkan, penelitian tindakan kelas adalah
suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang
diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang
bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas
27
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terdapat beberapa alasan mengapa PTK ini digunakan sebagai metode
pemecahan masalah dalam penelitian ini. Supardi, 2009, hlm. 110)
mengemukakan penelitian tindakan kelas memiliki tiga ciri pokok, yaitu sebagai
berikut.
1) Inkuiri reflektif. PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang
sehari-hari dihadapi oleh guru dan peserta didiknya. Jadi, kegiatan penelitian
berdasarkan pada pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan
tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven).
2) Kolaboratif. Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat
dilakukan sendiri oleh peneliti di luar sekolah (guru), tetapi ia berkolaborasi
dengan guru.
3) Reflektif. PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan.
Berbeda dengan pendekatan penelitian formal, yang sering mengutamakan
pendekatan empiris eksperimental, penelitian tindakan kelas lebih
menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil penelitian.
Prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan penelitian tindakan
model Suharsimi Arikunto (Erma dan Paizaluddin, 2013, hlm. 34). Alur
penelitiannya sebagai berikut.
Refleksi SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
?
Keempat langkah atau tahap tersebut merupakan satu siklus yang artinya
sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Meskpun sifatnya
berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan
pengamat berbeda. Namun, apabila pelaksana merupakan pengamat juga, maka
pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan dengan cara mengingat-ingat apa
yang sudah terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau.
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas
seperti digambarkan dalam bagan, melalui langkah atau tahapan berikut.
Tahap 1
Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan.
Tahap 2
Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam
kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pada tahap ini pelaksana harus ingat
dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula
berlaku wajar. Modifikasi diperbolehkan selama tidak mengubah prinsip, dan
hindari kekakuan.
Tahap 3
Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
Tahap 4
Refleksi atau pantulan, yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif, yaitu bersifat praktis
berdasarkan permasalahan nyata dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di
SMP Citra Cemara kelas VII. Subjek pelaku tindakan adalah guru bahasa
Indonesia. Subjek penerima adalah peserta didik SMP Citra Cemara.
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas VII-A SMP Citra Cemara kelas VII
29
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Adapun
tahapan-tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Tahapan Studi Pendahuluan
Peneliti melakukan kegiatan studi pendahuluan atau penelitian awal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan
seputar menulis teks eksposisi. Berikut hal-hal yang dilakukan dalam penelitian
awal.
a. Wawancara dengan peserta didik di kelas VII SMP Citra Cemara.
b. Menyebarkan angket kepada peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara
mengenai pembelajaran menulis teks eksposisi.
Setelah melakukan penelitian awal, peneliti mengevaluasi dan
menganalisis hasil serta penyebaran angket. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kendala-kendala peserta didik dalam menulis, khusus menulis teks eksposisi.
2. Tahap Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan atau persiapan tindakan ini dilakukan sebagai
bentuk perencanaan terhadap pemecahan masalah. Dalam hal ini, pemecahan
masalah yang ditawarkan adalah penggunaan model pembelajaran konstruktif.
Persiapan tindakan yang direncanakan meliputi hal-hal berikut ini.
a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, mulai dari kegiatan yang
dilakukan peserta didik, sampai pada media serta strategi yang diterapkan
dalam rangka menerapkan tindakan perbaikan.
b) Menyiapkan cara serta alat untuk menilai dan menganalisis proses serta hasil
pembelajaran.
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan atau penerapan tindakan dilakukan dengan empat
prosedur, yakni perencanaan, aksi/pelaksanaan, refleksi dan observasi. Berikut ini
penjabarannya.
a. Perencanaan
Tahapan perencanaan ini berupa rencana kegiatan dalam menentukan
langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti untuk memecahkan permasalahan
dilakukan adalah (1) menyusun rencana pembelajaran menulis teks eksposisi
dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif, (2) menyiapkan
instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar jurnal peserta didik,
wawancara, dan dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes, (3) menyiapkan
perangkat tes menulis teks eksposisi dan pedoman penilaian, (4) menyiapkan teks
eksposisi yang akan digunakan dalam pembelajaran, (5) menyiapkan media
pembelajaran, (6) kolaborasi dengan guru atau rekan untuk membantu dalam
kegitan dokumentasi.
b. Aksi/pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Secara garis
besar rencana kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran
menulis eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif.
Tindakan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu, pendahuluan, kegiatan inti,
dan penutup.
c. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh observer atau yang disebut
pengamat untuk melakukan obervasi mengenai jalannya pelaksanaan
pembelajaran. Pengamat mengamati dan mencatat segala hal yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Melalui observasi ini, diungkap segala
peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktifitas peserta didik
selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respons peserta didik terhadap
media dan pembelajaran. Dalam mengobservasi, pengamat diberikan format
observasi yang telah disediakan peneliti.
d. Refleksi
Setelah semua kegiatan pembelajaran berjalan dan selesai, peneliti
melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilaksanakan dengan cara mengkaji,
melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah
dilakukan. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis, diseleksi,
disederhanakan,dan diorganisasikan secara rasional. Kegiatan tersebut merupakan
kegiatan refleksi untuk melihat bagaimana perkembangan yang telah dicapai.
31
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siklus diteruskan dan terus berlanjut ketika hasil refleksi memperlihatkan
lemahnya kemampuan menulis eksposisi peserta didik. Siklus dihentikan ketika
kemampuan menulis eksposisi peserta didik dirasakan sudah cukup
memperlihatkan peningkatan yang signifikan serta semua peserta didik telah
mencapai standar KKM.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini berupa teknik
tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemapuan peserta didik
dalam menulis eksposisi setelah mendapat pembelajaran dengan metode
konstruktif.
Hasil tes ini merupakan tes berbentuk tertulis yang berupa hasil jenis tes
yang digunakan adalah tes dengan menggunakan soal uraian. Hasil tes ini
kemudian diolah dan dianalisis untuk melihat bagaimana perkembangan hasil
belajar peserta didik. Seperti tujuan awal penelitian ini bahwa salah satunya
adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis eksposisi maka melalui tes
peneliti dapat melihat apakah kemampuan peserta didik benar-benar meningkat
atau tidak.
Teknik nontes digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap
media dan pembelajaran yang digunakan. Untuk memperoleh data nontes
dilakukan dengan menyebar angket, observasi, kegiatan wawancara dan catatan
harian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2006, hlm. 134). Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri atas wawancara, observasi guru dan peserta didik,
jurnal peserta didik, catatan lapangan, instrumen tes, lembar kriteria penilaian teks
a. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan peserta didik kelas VII SMP Citra Cemara.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses
pembelajaran teks eksposisi yang selama ini dilaksanakan.
Tabel 3.1
Format Wawancara dengan Peserta didik kelas VII SMP Citra
Cemara
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana menurutmu pembelajaran
menulis yang dilaksanakan oleh guru
bahasa Indonesia?
2. Apa yang kamu dapatkan dalam
pembelajaran menulis?
3. Bagaimanakah strategi pembelajaran
menulis teks eksposisi yang dilaksanakan
di kelas?
4. Apakah ada kesulitan dalam melakukan
kegiatan menulis teks eksposisi?
b. Angket
Angket yang disebarkan adalah angket yang bentuk pilihan ganda. Angket
yang disebar berisi pertanyaaan mengenai hal pokok yang terkait dengan
penelitian ini. Untuk mengetahui ketertarikan peserta didik terhadap menulis,
angket ini disebarkan sebelum pemberian tindakan.
Tabel 3.2
Lembar Angket
Petunjuk pengisian angket :
Berilah tanda (V) pada jawaban “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan pembelajaran Bahasa Indonesia yang kamu dapatkan.
No Pertanyaan/pernyataan Ya Tidak
1. Apakah bagi Anda pembelajaran bahasa Indonesia
33
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Apakah bagi Anda aktivitas menulis itu menyenangkan?
3. Apakah menulis membuat Anda percaya diri dalam
menuangkan ide-ide pikiran atau pendapat?
4. Apakah Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada
membaca?
5. Apakah Anda lebih menyukai kegiatan menulis daripada
berbicara?
6. Apakah Anda Anda lebih menyukai kegiatan menulis
daripada menyimak?
7. Apakah Anda mengetahui pengertian dari teks
eksposisi?
8. Apakah Anda pernah menulis teks eksposisi?
9. Apakah Anda termotivasi dan berminat dalam kegiatan
menulis teks eksposisi?
10. Apakah Anda senang jika mendapat tugas menulis teks
eksposisi?
11. Apakah Anda sudah terbiasa berlatih menulis teks
esksposisi?
12. Apakah Anda sering mengalami kesulitan dalam
menuangkan ide ketika menulis teks eksposisi?
13. Apakah Anda sudah terbiasa menulis teks eksposisi
dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran?
14. Apakah Anda sudah terbiasa menulis teks eksposisi
dengan menggunakan media pembelajaran yang
menarik?
15. Apakah Anda merasa bahwa proses pembelajaran yang
selama ini dilaksanakan sudah membuat Anda terampil
c. Lembar Observasi
Lembar Observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk
melihat aktivitas guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan
proses pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif
dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Pengisian lembar observasi
berdasarkan kondisi yang nyata dan faktual yang terjadi saat proses pembelajaran.
Lembar 3.3
Lembar Observasi Guru
Hari/Tanggal :
Nama Observer :
Pertemuan ke :
Petunjuk pengisian lembar observasi :
Berilah tanda ceklis (V) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4
(sangat baik) untuk setiap pernyataan sesuai dengan pendapat Anda.
No Aspek yang dinilai Kategori
1 2 3 4
1. Kemampuan membuka pelajaran (apersepsi)
a. Menarik perhatian peserta didik
b. Memotivasi peserta didik
c. Membuat kaitan materi ajar yang akan
diajarkan
d. Memberikan pertanyaan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik
2. Fase Eksplorasi
a. Menampilkan gambar yang bertemakan “Bahaya Narkoba Bagi Remaja”
b. Memberikan ruang gerak bagi peserta didik
untuk bekerja sama.
c. Mengarahkan peserta didik untuk
melakukan pengamatan terhadap gambar
yang disediakan.
35
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pola pikir melalui gambar yang mereka
amati.
3 Diskusi dan Pengenalan Konsep
a. Mendorong peserta didik untuk
mengungkapkan dan menjelaskan konsep
dengan argumrntasi mereka.
b. Menyuruh peserta didik menentukan tesis
secara individual.
c. Menyuruh peserta didik menyusun argumen
teks eksposisi yang akan dibuat secara
individual.
d. Menyuruh peserta didik menyusun kerangka
teks eksposisi.
4 Pengembangan dan Aplikasi
a. Mengarahkan peserta didik untuk
mengembangkan kerangka tulisan yang dibuat
ke dalam teks eksposisi yang utuh.
5 Evaluasi
a. Menggunakan media secara efektif
b. Menggunakan media secara efisien
c. Membantu kelancaran proses pembelajaran
6 Tahap Evaluasi
a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan
aspek.
b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal
yang telah direnanakan dalam RPP
c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan
jenis yang dirancang.
7 Kemampuan menutup pelajaran
kompetensi yang diajarkan.
b. Memberi kesempatan bertanya
c. Menginformasikan materi ajar berikutnya.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Peserta Didik
Hari/tanggal :
Pertemuan ke :
Petunjuk pengisian lembar observasi :
Berilah tanda ceklis (V) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3
(baik), 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan
pendapat Anda.
No Aspek yang Diamati Kategori
Ya Tidak
1. Aktivitas peserta didik selama mengikuti KBM
a. Memperhatikan penjelasan guru
b. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran (duduk
santai, rileks, konsentrasi)
c. Menulis teks eksposisi
d. Memperhatikan penjelasan guru
2 Inisiatif dalam mengajukan pendapat (bertanya)
a. Keaktifan untuk bertanya
b. Penyanggahan terhadap sesuatu yang kurang
sependapat.
c. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang
diajukan.
d. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain pada
saat pembelajaran berlangsung
3 Perilaku peserta didik selama pembelajaran
a. Peserta didik berkonsentrasi penuh terhadap
pembelajaran.
37
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang diberikan (tidak melamun atau
berguarau).
c. Peserta didik dengan sungguh-sungguh mengerjakan
tugas yang diberikan guru.
d. Peserta didik tidak mengerjakan pekerjaan lain pada
saat pembelajaran.
d. Instrumen Tes
Untuk mengetahui kemampuan proses belajar dalam menulis teks
eksposisi, berikut adalah soal yang digunakan.
e. Jurnal Harian Peserta Didik
Jurnal peserta didik diberikan kepada peserta didik setiap akhir proses
pembelajaran, jurnal ini diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data
mengenai respons peserta didik terhadap proses pembelajaran yang berlangsung.
Data yang diperoleh dgunakan sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya.
Jurnal Harian Peserta Didik
Petunjuk
1. Tuliskan terlebih dulu nama, kelas, serta hari dan tanggal pada lembaran yang
telah disediakan !
2. Pertanyaan ini tidak mempengaruhi penilaian maka jawablah dengan jujur dan
sebenar-benarnya.
Nama :
Kelas :
Hari, tanggal :
a) Materi apa yang kamu dapat hari ini dan bagaimana kesanmu tentang materi
hari ini?
Jawab :
b) Kesulitan apa yang kamu temukan dalam pembelajaran hari ini?
Jawab :
c) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?
Jawab :
d) Apa yang kamu rasakan setelah menulis teks eksposisi hari ini?
Jawab :
f. Instrumen Penilaian Teks
Tabel 3.5
Skala Penilaian Teks Eksposisi
Aspek Skor Kriteria Komentar
27-30
Sangat baik - sempurna: menguasai
topik tulisan; substantif; lengkap;
relevan dengan topik yang dibahas.
22-26
Cukup-baik: cukup menguasai
permasalahan; cukup memadai;
pengembangan tesis terbatas; relevan
dengan topik, tetapi kurang terperinci
17-21
Sedang-cukup: penguasaan
permasalahan terbatas; substansi
kurang; pengembangan topik tidak
memadai
13-16
Sangat kurang-kurang: tidak
menguasai permasalahan; tidak ada
substansi; tidak relevan; tidak layak
dinilai
18-20
Sangat baik-sempurna: ekspresi
lancar; gagasan terungkap padat dengan
39
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terorganisasi, tetapi ide utama
ternyatakan; pendukung terbatas; logis,
tetapi tidak lengkap
10-13
Sedang-cukup: tidak lancar; gagasan
kacau atau tidak terkait; urutan dan
pengembangan kurang logis
7-9
Sangat kurang-kurang: tidak
komunikatif; tidak terorganisasi; tidak
layak dinilai
13-15
Sangat baik-sempurna: penguasaan
kata canggih; pilihan kata dan
ungkapan efektif; menguasai
pembentukan kata; penggunaan register
tepat
10-12
Cukup-baik: penguasaan kata
memadai; pilihan, bentuk, dan
penggunaan kata/ungkapan
kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu
7-9
Sedang-cukup: penguasaan kata
terbatas; sering terjadi kesalahan
bentuk, pilihan, dan penggunaan
kosakata/ungkapan;makna
membingungkan atau tidak jelas
4-6
Sangat kurang-kurang: pengetahuan
tentang kosakata, ungkapan, dan
pembentukan
kata rendah; tidak layak nilai
18-20
Sangat baik-sempurna: konstruksi
kompleks dan efektif; terdapat hanya
sedikit (<5) kesalahan penggunaan
bahasa (urutan/fungsi kata, artikel,
14-17
Cukup-baik: konstruksi sederhana,
tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil
pada konstruksi kompleks; terjadi
sejumlah kesalahan (5 s.d. 10)
penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata,
artikel, pronomina, preposisi), tetapi
makna cukup jelas
10-13
Sedang-cukup: terjadi kesalahan serius
dalam konstruksi kalimat
tunggal/kompleks (sering terjadi
kesalahan pada kalimat negasi,
urutan/fungsi kata, artikel, pronomina,
kalimat fragmen,
pelesapan; makna membingungkan atau
kabur. 10 s.d. 15 kesalahan
7-9
Sangat kurang-kurang: tidak
menguasai tata kalimat; terdapat banyak
kesalahan (>15); tidak komunikatif;
tidak layak dinilai
13-15
Sangat baik - sempurn :
menguasai aturan penulisan; terdapat
sedikit kesalahan ejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapital, dan
penataan paragraf (<5)
10-12
Cukup-baik: kadang-kadang terjadi
kesalahan ejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapital, dan
penataan paragraf, tetapi tidak
mengaburkan makna (5 s.d. 10)
7-9
Sedang-cukup: sering terjadi kesalahan
41
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penataan paragraf; tulisan tangan tidak
jelas; makna membingungkan atau
kabur (10 s.d. 15)
4-6
Sangat kurang-kurang: tidak
menguasai aturan penulisan; terdapat
banyak kesalahan ejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapital, dan penataan
paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak
layak dinilai (>15)
Sumber : Buku Guru Wahana Pengetahuan Kelas VII, Jakarta : Kemendikbud RI,
2013.
Keterangan :
SB = Sangat baik ; B = baik ; C = cukup ; K=kurang
Nilai = � ℎ�
� � � �
�
Setelah teks eksposisi dihitung skornya, kemudian skor tersebut
dikelompokkan berdasarkan kategori nilai.
Penulis menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini :
Tabel 3.6
Kategori Penilaian Teks Laporan Hasil Observasi Berdasarkan Skala Nilai
≤ 1,00 D
Sumber : Permendikbud No.66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Kurikulum 2013.
Data hasil penelitian dan pengamatan, selanjutnya dididentifikasi
kelemahan dan kelebihannya serta dikonsultasikan kepada rekan kolaborasi.
Hasilnya kemudian disusun menjadi kesimpulan-kesimpulan untuk menentukan
langkah-langkah selanjutnya dalam upaya mencapai hasil tindakan yang lebih
baik dan memuaskan.
G. Teknik Pengolahan Data Penelitian
Tehnik pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Uraian
tentang teknik kuantitatif dan teknik kualitatif adalah sebagai berikut.
a. Teknik Kuantitatif
Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil tes keterampilan menulis teks eksposisi dengan
menggunakan model pembelajaran konstruktif. Nilai dari setiap siklus dihitung
jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya jumlah tersebut dihitung dalam
persentase dengan rumus sebagai berikut. Secara sederhana rumusnya adalah :
X = ∑�
Keterangan :
X = Rata-rata
∑X = Jumlah seluruh skor N = Banyak subjek
Untuk mencari persentase menurut Sudjana, 2005, hlm. 131), persentase dihitung
dengan rumus � .
Contoh: Siswa yang memenuhi ketuntasan KKM 15 orang siswa dari 40 siswa.
Untuk mencari persentase siswa yang tuntas KKM dengan cara: �
� � = %
43
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi persentase siswa yang tuntas KKM adalah 37,5%.
Hasil perhitungan tes kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi
dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif dengan teknik pengamatan
objek langsung di setiap siklsnya dan jika dibandingkan akan memberikan
gambaran mengenai persentase peningkatan kemampuan menulis peserta didik
dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif pada siswa kelas VII-A
SMP Citra Cemara.
b. Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data non-tes yang berupa
lembar observasi guru dan siswa, jurnal siswa, angket siswa, dan dokumentasi
foto. Data hasil pengamatan beserta data jurnal siswa dan angket siswa dianalisis
dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan yang kemudian dikelompokkan
berdasarkan aspek-aspek yang diteliti. Sementara itu, data yang berupa foto
digunakan sebagai bukti otentik proses pembelajaran.
H. Kategori dan Interpretasi Data
Data yang dianalisis dan direfleksi terlebih dahulu dikategorikan
berdasarkan fokus penelitian. Data dalam penelitian ini adalah tingkat
kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi melalui model pembelajaran
konstruktif, hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa yang berupa narasi
dianalisis berdasarkan format penilaian menulis teks eksposisi. Interpretasi data
dilakukan berdasarkan kriteria tingkat keberhasilan perencanaan pembelajaran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMP Citra Cemara
diperoleh permasalahan dalam menulis teks eksposisi. Hal tersebut disebabkan
oleh motivasi peserta didik dalam hal menulis sangat rendah. Peserta didik
menganggap menulis adalah kegiatan yang sulit. Selain itu, model pembelajaran
yang pernah diterapkan belum bisa memotivasi peserta didik untuk menulis teks
eksposisi sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam
mengembangkan/menemukan ide untuk menulis teks eksposisi. Oleh karena hal
tersebut, peneliti memberikan tindakan pada kelas VII-A untuk meningkatkan
kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktif untuk menstimulus peserta didik agar dapat menulis teks
eksposisi dan mengurangi kesulitan-kesulitan mereka ketika menulis teks
eksposisi.
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, dapat dinyatakan beberapa
simpulan.
1. Perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan
model pembelajaran konstruktif dilakukan untuk tiga siklus. Berdasarkan
hasil wawancara dan angket pada studi pendahuluan, peneliti menemukan
permasalahan pada pembelajaran menulis teks eksposisi. Peserta didik
mengalami kesulitan dalam menemukan ide untuk menulis teks eksposisi.
Selain itu, motivasi peserta didik dalam menulis juga sangat rendah. Untuk
permasalahan tersebut peneliti memilih model pembelajaran konstruktif
sebagai alternatif untuk mengatasinya. Adapun kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan
menggunakan model pembelajaran konstruktif adalah sebagai berikut : (1)
menyiapkan rencana pelaksanaan model pembelajaran konstruktif dengan
135
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kriteria penilaian teks eksposisi (4) menyiapkan artikel dan gambar yang
membantu peserta didik untuk mengembangkan ide/gagasan dalam menulis
teks eksposisi, dan (5) menyiapkan jurnal peserta didik.
2. Pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan
model pembelajaran konstruktif pada peserta didik kelas VII-A SMP Citra
Cemara berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan di setiap siklus.
Segala komponen pembelajaran yang mendukung keberhasilan pembelajaran
menulis teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran konstruktif
setiap siklusnya mengalami peningkatan. Media pembelajaran dan kelemahan
guru dalam mengondisikan kondisi kelas pada siklus I dapat diperbaiki pada
siklus II, dan cara guru memotivasi peserta didik yang masih kurang efektif
pada siklus II dapat diperbaiki pada siklus III. Segala komponen tersebut
sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran yang hendak dicapai. Selain itu,
penilaian pengamat yang mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas dan
nilai teks eksposisi yang ditulis peserta didik yang setiap siklusnya semakin
meningkat.
3. Hasil pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktif setiap siklusnya mengalami peningkatan dan
mencapai target mencapai KKM pada siklus ketiga. Hal ini dibuktikan
dengan peningkatan rata-rata nilai peserta didik pada setiap siklusnya. Siklus
I, peserta didik yang lulus hanya empat orang, siklus dua bertambah menjadi
sebelas orang, dan pada siklus ketiga semua peserta didik mencapai nilai
tuntas sesuai KKM. Kesulitan peserta didik dalam mengembangkan ide dan
membuat kesimpulan teks eksposisi (struktur penegasan ulang pendapat)
dapat diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II dan III, peserta didik juga lebih
aktif bertanya dan berpendapat selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Beberapa peserta didik yang motivasi menulisnya sangat rendah, setelah
siklus III menjadi termotivasi menulis oleh media dan video motivasi
pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru. Oleh karena itu, dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dan mampu menstimulus serta
memotivasi peserta didik dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.
B. Saran
Dari hasil penelitian menulis teks eksposisi dengan mengggunakan model
pembelajaran konstruktif, penulis memberikan saran sebagai berikut.
1. Keterampilan menulis merupakan keterampilan tertinggi. Tidak sedikit
peserta didik yang menganggap menulis sebagai keterampilan yang sulit.
Oleh sebab itu, banyak peserta didik yang tidak mempunyai motivasi
menulis. Seperti halnya dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa
peserta didik harus diberi motivasi sebelum menulis. Oleh sebab itu guru
disarankan menyiapkan media yang mampu membangkitkan motivasi
menulis teks eksposisi.
2. Keterampilan menulis juga merupakan keterampilan yang kompleks. Untuk
mendukung keterampilan menulis, keterampilan berbahasa yang lain juga
sangat diperlukan. Seperti halnya dalam penelitian ini, peneliti menemukan
bahwa salah satu penyebab kebingungan peserta didik dalam
mengembangkan ide adalah disebabkan rendahnya motivasi membaca peserta
didik. Oleh sebab itu, peneliti juga menyarankan untuk guru agar memotivasi
peserta didik untuk meningkatkan keterampilan berbahasa yang lain supaya
peserta didik tidak sulit menemukan ide saat mereka menulis.
3. Salah satu kesulitan yang dialami peserta didik saat menulis teks eksposisi
adalah sulit mengembangkan ide/gagasan. Oleh sebab itu, model
pembelajaran yang digunakan di kelas seharusnya adalah pembelajaran yang
membantu peserta didik mengembangkan ide/gagasannya. Guru Bahasa dan
Sastra Indonesia disarankan menggunakan model pembelajaran konstruktif
dalam pembelajaran menulis teks eksposisi karena model pembelajaran
konstruktif terbukti bisa menstimulus peserta didik untuk aktif
membangun/mengonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman yang
137
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh yang akhirnya bisa membantu peserta didik dalam mengembangkan
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. & Senny S. (2005). Pokoknya menulis. Bandung: PT Kiblat Buku
Utama.
Arikunto, S. dkk. (2010). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2014a). Materi pelatihan implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan
Kebudayaan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2014b). Bahasa Indonesia wahana
pengetahuan SMP kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Emilia, E. (2011). Pendekatan genre based dalam pengajaran bahasa Inggris:
Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.
Jauhari, H. (2013). Terampil mengarang. Bandung: Nuansa Cendekia.
Paizaluddin & Ermalinda. (2013). Penelitian tindakan kelas. Bandung: Alfabet.
Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa.
Sidik, M. H. (2008). Penerapan model pembelajaran konstruktif untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai energi gerak.(Skripsi)
Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.
Susilana, dkk. (2006). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.
Syamsuddin, A.R & Damaianti, V.S. (2011). Metode penelitian pendidikan
139
Marta Octavia Ronauli Siregar, 2014 Marta Octavia Ronauli Siregar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tarigan, H. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Tobroni & Mustafa. (2012). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta: Ar-rus
Media.
Wilyaningsih. (2010). Penerapan model pembelajaran konstruktif untuk
meningkatkan kemampuan menulis cerpen. (Skripsi). Jurusan