Rizsca Artnesa Fitry, 2013
PEMBELAJARAN PARTIKEL DASAR BAHASA JEPANG
MENGGUNAKAN MULTIMEDIA
(Studi Kasus Di SMAN 24 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh
Rizsca Artnesa Fitry
NIM 0805971
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
==================================================================
Penggunaan Partikel Dasar Bahasa
Jepang Menggunakan Multimedia
(Studi Kasus di SMAN 24 Bandung)
Oleh Rizsca Artnesa Fitry
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Rizsca Artnesa Fitry 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Rizsca Artnesa Fitry
NIM : 0805971
Judul :
SK Dekan No. : 125/UN.40.3/DT/2013
Disetujui dan disahkan oleh:
Mengetahui,
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan
Multimedia (Studi kasus di SMAN 24 Bandung)
Pembimbing II
Dra. Hj. Melia Dewi J., M.Hum., M.Pd.
NIP. 196105061987032001 Pembimbing I
Drs. Sugihartono, M.A.
NIP. 196301041988031003
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Dra.Neneng Sutjiati, M.Hum.
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia
(Studi Kasus di SMAN 24 Bandung)
Nama : Rizsca Artnesa Fitry
NIM : 0805971
ABSTRAK
Materi awal yang diajarkan kepada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar seperti pelajar SMA diantaranya adalah penggunaan pola kalimat dasar bahasa Jepang yang di dalamnya ada partikel-partikel bahasa Jepang. Partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya lebih banyak dan lebih spesifik dibandingkan dengan partikel bahasa Indonesia.
Dari penjelasan diatas partikel dalam bahasa Jepang dianggap salah satu materi yang sulit dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar karena memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kesulitan tersebut akan dapat diatasi dengan penggunaan media yang sesuai dengan materi bahasan. Sehingga penulis melakukan penelitian mengenai “Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan
Multimedia” dalam upaya untuk pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dalam
kelas secara nyata dan untuk mengetahui tanggapan pembelajar terhadap media tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif studi kasus. Sampel penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas XII IPS 2 SMAN 24 Bandung Semester 2 tahun Ajaran 2012/2013.
Berdasarkan hasil analisis data, nilai tes setelah siswa diberikan treatment diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 77, 47. Hasil pembelajaran menunjukkan pembelajaran tersebut sudah cukup baik. Karena rata-rata hasil postest menunjukkan nilai di atas KKM di sekolah yang bersangkutan. (KKM Bahasa Jepang kelas XII= 73).
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Learning Elementary Particles of Japanese Language Using Multimedia
(Case Study in 24 Bandung Senior High School)
Name: Rizsca Artnesa Fitry NIM: 0805971
ABSTRACT
Starting material taught Japanese language learners as the basic level of which is the use of high school students basic Japanese sentence patterns in which no Japanese particles. There are a lot of particles in Japanese and more specific than the particles of the Indonesian language.
From the above explanation of particles in Japanese is considered one of the more difficult to understand the basic level of Japanese language learners because they have different functions. These difficulties will be overcome by the use of media in accordance with the subject matter. So the authors conducted a study on "Learning Elementary Particles of Japanese Language Using Multimedia" in an effort to learning Japanese elementary particles in a real classroom, and to see what the learner to the media.
The research was conducted using a descriptive case study method. The sample was 30 students of class XII IPS 2 of 24 Bandung Senior High School two semester of 2012/2013years.
Based on the analysis of data, students are given the test scores after treatment obtained average grade of 77, 47. Learning outcomes indicate that learning is good enough. Since the average posttest results showed values above KKM in school. (KKM Japanese language class XII = 73).
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xv
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... . i
ABSTRAK... iv
SINOPSIS... vi
DAFTAR ISI... xv
DAFTAR TABEL ……… xviii
DAFTAR GAMBAR ……… xix
DAFTAR LAMPIRAN ……… xx
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1
1.2Rumusan dan Batasan Masalah... 5
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6
1.4Anggapan Dasar……….. 7
1.5Definisi Operasional………... 7
1.6Metode Penelitian... 8
1.7Populasi dan Sampel Penelitian……….. 9
1.8Instrumen Penelitian………... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1Media Pembelajaran... 11
1. Pengertian Media………. 11
2. Jenis Media……….. 12
xvi
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kriteria Memilih Media pembelajaran………. 15
2.2Multimedia……... 17
1. Pengertian Multimedia………... 17
2. Manfaat Multimedia………... 18
2.3Partikel Bahasa Jepang (Joshi)………... 19
1. Pengertian Dan Karakteristik Partikel Bahasa Jepang (Joshi)…… 19
2. Sifat Joshi Dalam Bahasa Jepang………... 21
3. Jenis-jenis Joshi……….. 21
4. Partikel Dasar Bahasa Jepang (Joshi)………. 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Metode Penelitian... 29
3.2Populasi dan Sampel Penelitian... 31
3.3Instrumen Penelitian... 32
1. Angket... 33
2. Tes……… 34
3.4Teknik Pengumpulan Data... 37
3.5Teknik Pengolahan Data... 52
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1Pengambilan Data………... 56
4.2Analisis Data Hasil Tes………. 56
xvii
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... 68
B. Saran... 69
DAFTAR PUSTAKA... 70
xviii
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket…………... 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal…………... 35
Tabel 3.3 Standar Nilai………. 53
Tabel 3.4 Interprestasi Data Angket………... 55
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa... 57
Tabel 4.2 Data Hasil Angket No 1…………... 61
Tabel 4.3 Data Hasil Angket No 2... 62
Tabel 4.4 Data Hasil Angket No 3... 63
Tabel 4.5 Data Hasil Angket No 4………... 63
Tabel 4.6 Data Hasil Angket No 5... 64
Tabel 4.7 Data Hasil Angket No 6...………. 65
xix
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Slide 1 Tampilan awal…... 42
Gamba r3.2 Slide 2 Definisi partikel dasar... 42
Gambar 3.3 Slide 3 Point-point partikel... 43
Gambar 3.4 Slide 4... 43
Gambar 3.5 Slide 8... 43
Gambar 3.6 Slide 12 ... 44
Gambar 3.7 Slide 16 ……….….. 44
Gambar 3.8 Slide 19………... 44
Gambar 3.9 Kalimat berpartikel ‘wa’………. 44
Gambar 3.10 Kalimat berpartikel ‘ga’……… 44
Gambar 3.11 Kalimat berpartikel ‘ni’………. 45
Gambar 3.12 Kalimat berpartikel ‘e’……….. 45
Gambar 3.13 Kalimat berpartikel ‘o’……….. 45
Gambar 3.14 Slide Kuis 1………... 45
Gambar 3.15 Slide Kuis 2………... 45
Gambar 3.16 Slide Kesimpulan……….. 46
Gambar 3.17 Slide Penutup………. 46
xx
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
A. BAHAN AJAR
1. RPP
B. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Angket dan Kisi-Kisinya
2. Post-test dan Kisi-kisinya
3. Format Observasi
C. DATA HASIL PENELITIAN
1. Data Hasil Angket Kelas XII IPS 2
2. Data Hasil Post-test Kelas XII IPS 2
3. Data Hasil UTS (Pre Test) Kelas XII IPS 2
D. SURAT PERIZINAN
1. Lembar ExpertJudgement
2. SK Skripsi
3. Surat Izin Penelitian
E. LAIN-LAIN
1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian
2. Gambar Media
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu
sebagai alat komunikasi berupa kata-kata yang disusun dan diungkapkan kembali
kepada orang lain. Di Indonesia tidak hanya diajarkan bahasa Indonesia saja, tetapi
juga diajarkan bahasa-bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman dan
sebagainya. Bahasa tersebut memang berkedudukan sebagai bahasa asing di
Indonesia. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, bahasa-bahasa tersebut
menjadi suatu syarat yang penting demi kelancaran berkomunikasi dengan dunia
Internasional.
Demikian pula dengan bahasa Jepang yang merupakan bahasa asing kedua yang
dipelajari penulis. Bahasa Jepang sudah lama berkembang di Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia kini
menjadikan bahasa Jepang sebagai syarat untuk dapat bekerja di tempatnya,
menjamurnya kursus-kursus bahasa Jepang, dibukanya program studi bahasa ataupun
sastra Jepang di berbagai universitas di Indonesia, dan bahkan hampir di berbagai
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Secara garis besar, tujuan utama pembelajaran bahasa Jepang di SMA adalah
agar siswa mengenal dan mampu mengaplikasikan bahasa Jepang dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam tahapan ini siswa tidak dibiarkan untuk menganalisis lebih lanjut
ataupun mengaplikasikan tata bahasa Jepang secara lebih mendalam.
Materi awal yang diajarkan kepada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar
seperti pelajar SMA diantaranya adalah penggunaan pola kalimat dasar yang di
dalamnya ada partikel-partikel bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang dan bahasa
Indonesia ada partikel dalam kebahasaannya. Tetapi, partikel dalam bahasa Jepang
jumlahnya lebih banyak dan lebih spesifik dibandingkan dengan partikel bahasa
Indonesia.
Menurut Sudjianto (2000:1) istilah partikel (joshi) ditulis dengan dua buah
kanji; kanji pertama dibaca Jo dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu,
membantu, atau menolong, sedangkan kanji kedua dibaca shi memiliki makna yang
sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Partikel (joshi)
adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan tidak dapat berdiri sendiri
yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan; arti, hubungan, penekanan,
pertanyaan, keraguan, dan lainnya dalam suatu kalimat bahasa Jepang yang baik
dalam ragam lisan maupun tulisan. Partikel (joshi) dalam Bahasa Jepang memiliki
fungsi untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lain di dalam sebuah
kalimat, serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Dari penjelasan diatas, partikel dalam bahasa Jepang dianggap salah satu
materi yang sulit dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar karena
memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung konteks kalimatnya. Sebagai suatu
kesatuan yang berdiri sendiri, partikel tidak memiliki arti. Sebuah partikel mungkin
dapat didefinisikan sebagai bagian yang tak dapat ditafsirkan dalam sebuah
percakapan, memiliki kemutlakan arti tersendiri yang bebas ikatan, melengkapi
dirinya sendiri dalam bagian-bagian pembicaraan, yang dengan demikian ia
menempatkan dirinya dalam sebuah konteks. Oleh karena itu, suatu kata yang hanya
terdiri atas partikel saja, mungkin tidak berarti apa-apa. Tetapi, dengan menambahkan
kata lain, akan membawa suatu perbedaan besar. Sebagai contoh, sebuah frasa seperti
Tokyo ni (di Tokyo) mungkin sudah dapat memenuhi fungsi komunikatif, tetapi kata
ni tersebut kalau berdiri sendiri, tidak dapat memberikan arti apa-apa. Kaidah bahasa
yang disepakati dalam Bahasa Jepang mungkin sekali bahwa partikelnya
sesungguhnya tidak mempunyai arti, kecuali arti yang berhubungan dengan
konteksnya. Selain itu, dalam mata pelajaran bahasa Jepang di tingkat SMA sendiri
tidak ada materi yang khusus membahas mengenai partikel bahasa Jepang, sehingga
pembelajar bahasa Jepang di SMA kurang begitu memahami fungsi dan perbedaan
masing-masing partikel.
Sebelum ilmu teknologi berkembang pesat seperti sekarang, proses belajar
mengajar yang biasa dilakukan baik itu di sekolah maupun tempat bimbingan belajar
sampai perguruan tinggi tidak lepas dari buku dan papan tulis. Hal ini membuat
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
kurang semangat atau kurang memberikan perhatian terhadap materi yang
disampaikan oleh pengajar saat di kelas dikarenakan proses belajar yang monoton.
Disamping itu, karena sulitnya pembelajaran partikel-partikel dasar pada siswa
tingkat sekolah menengah atas, diperlukan adanya kreatifitas pengajar dalam
memberdayakan media dalam pembelajaran partikel agar lebih mudah dipahami oleh
siswa. Kesulitan siswa dalam proses pembelajaran akan dapat diatasi dengan
penggunaan media yang sesuai dengan materi bahasan.
Multimedia sekiranya dapat dijadikan salah satu upaya yang tepat dan menjadi
alternatif bagi pengajar bahasa Jepang untuk mengajarkan partikel-partikel dasar
kepada siswa SMA. Pada saat ini kehadiran teknologi multimedia, bukan lagi
menjadi barang mewah, karena harganya bisa dijangkau oleh segenap lapisan
masyarakat untuk memiliki dan menikmatinya sebagai media pembelajaran yang
menarik, interaktif, dan mampu mengembangkan kecakapan personal secara optimal,
baik kecakapan kognitif, afektif, psikomotorik, emosional dan spiritual. Hal ini amat
memungkinkan ketika ruang belajar di luar gedung sekolah telah menghasilkan
berbagai produk audiovisual yang bernilai edukatif, mulai dari mata pelajaran yang
disajikan dalam bentuk kuis, ataupun dalam bentuk penceritaan dan berbagai
permainan yang memukau.
“Multimedia adalah presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus
gambar-gambar. Multimedia merujuk pada teknologi untuk menyajikan materi dalam
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Sedangkan menurut Indarsjah Tirtawidjadja, “ Multimedia adalah perwujudan
sekumpulan atau berbagai media yang membawakan pesan sangat agresif dari
pelontarnya untuk disampaikan pada khalayak ramai. “ (Indarsjah Tirtawidjaja, 2001)
Multimedia memungkinkan kita untuk mendapatkan tampilan dalam bentuk
yang jauh lebih kaya daripada media tabel dan grafik konvensional. Pemakai dapat
melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak atau animasi dan mendengar suara
stereo, perekaman suara atau alat musik..
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
yang berjudul “Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang dengan Menggunakan
Multimedia“
1.2RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis utarakan di atas, secara umum
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :
1) Bagaimana hasil pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang pada siswa dengan
menggunakan multimedia?
2) Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang
dengan menggunakan multimedia?
Untuk menghindari pembiasan masalah yang telah ditetapkan di atas, penulis
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
1) Yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan siswa sesudah menggunakan
multimedia dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dalam bentuk tes
khusus dan kuis yang ada dalam multimedia.
2) Penelitian ini hanya akan meneliti respon siswa terhadap media yang disajikan
dalam pembelajaran partikel-partikel dasar bahasa Jepang tingkat SMA melalui
angket.
1.3TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah
dirumuskan. Berdasarkan hal itu, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut :
1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran partikel dasar bahasa
Jepang dengan menggunakan multimedia.
2) Untuk mengetahui respon siswa dalam mempelajari partikel-partikel dasar bahasa
Jepang dengan menggunakan multimedia.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi siswa, diharapkan dapat memudahkan proses belajar partikel dasar bahasa
Jepang dengan menggunakan multimedia, guna meningkatkan kemampuan siswa
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) 2) Bagi guru bidang studi, diharapkan dapat memudahkan pembelajaran dan
menciptakan suasana pembelajaran bahasa Jepang yang menyenangkan dan
mudah dipahami khususnya dalam pembelajaran partikel dasar dengan
menggunakan multimedia.
3) Bagi pemerhati pendidikan dan dunia pendidikan pada umumnya, dapat menjadi
salah satu media dan pendekatan yang variatif dalam pembelajaran bahasa Jepang
dan menjadi kajian penelitian berikutnya.
1.4ANGGAPAN DASAR
“Anggapan dasar adalah suatu teori yang dijadikan sebagai kerangka berpikir
oleh peneliti yang telah diyakini kebenarannya.” (Danasasmita dan Sutedi, 1996: 13)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan anggapan dasar bahwa multimedia
memiliki tingkat efektifitas yang tinggi dalam pembelajaran. Karena multimedia
mampu menyajikan tampilan audio visual yang utuh sehingga memungkinkan
pemakainya melakukan navigasi, interaksi, berkreasi dan berkomunikasi. Sehingga
selain bernilai efektif multimedia juga memiliki efisiensi yang baik.
1.5 DEFINISI OPERASIONAL
1) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar belajar dengan baik.
2) Media Pembelajaran adalah segala alat yang digunakan oleh guru dan pembelajar
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Subyakto, 1993: 206)
3) Partikel Dasar, (Joshi) adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan
tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan arti,
hubungan, penekanan, pertanyaan, keraguan dan lainnya dalam suatu kalimat
bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan. (Sugihartono, 2001:
viii)
4) Multimedia adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan
teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link)
sehingga pengguna dapat ber-navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
(Fred T. Hofstetter, Multimedia Literacy, 2001: 3)
5) Hasil pembelajaran yang dimaksud adalah hasil tes khusus yang di buat dan
diselenggarakan dalam rangka penelitian ini.
1.6METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yakni penelitian yang
dilakukan untuk menggambarkan, manjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat
ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara actual
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) menggambarkan perencanaan, pelaksanaan, hasil belajar dan tanggapan siswa
menggunakan multimedia dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang.
jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam metode ini yakni studi kasus.
Studi kasus menurut Bigdan dan Biklen dalam Syamsudin dan Damaianti
(2007:175) “merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar ( a detailed
examination of one setting) atau satu orang subjek (one single subjek) atau satu
tempat penyimpanan dokumen (one single depository of documents) atau satu
peristiwa tertentu (one particular event)”.
1.7POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
1) Populasi
a) Objek yang dijadikan responden yaitu siswa kelas XII di SMAN 24 Bandung.
b) Kemampuan yang akan dianalisis yaitu penguasaan siswa dalam pembelajaran
partikel-partikel dasar bahasa Jepang.
2) Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa SMAN 24 Bandung
Kelas XII tahun ajaran 2011/2012 yang dipilih secara purposif, di mana pemilihan
sampel dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri, dengan maksud atau tujuan
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
mengambil teknik purposif berdasarkan pertimbangan kesesuaian objek penelitian
dengan tingkat kemampuan siswa kelas XII.
1.8INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah instrument
non-tes dan non-tes. Instrumen non-non-tes yang terdiri dari angket, sedangkan instrumen berupa
tes adalah soal post test. Yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Tes
Post test dilakukan oleh sekelompok siswa yang menjadi sampel penelitian.
Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa dalam
pembelajaran partikel-partikel dasar dalam bahasa Jepang setelah menggunakan
multimedia.
2) Angket
Diberikan kepada siswa dengan tujuan mendapatkan informasi tentang
tanggapan, kesulitan-kesulitan dan minat siswa terhadap multimedia yang
digunakan.
3) Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa
sumber referensi baik berupa buku maupun website yang mendukung kelancaran
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil analisis data tes setelah siswa diberikan treatment diperoleh nilai
rata-rata kelas sebesar 77, 47. Hasil pembelajaran menunjukkan pembelajaran
tersebut sudah cukup baik karena rata-rata hasil postest menunjukkan nilai di
atas KKM di sekolah yang bersangkutan. (KKM Bahasa Jepang kelas XII=
73).
2. Berdasarkan hasil analisis data angket disimpulkan bahwa tanggapan dari
pembelajar terhadap pembelajaran menggunakan media ini cukup baik karena
berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar siswa
menganggap multimedia ini menarik dalam pembelajaran partikel dasar
bahasa Jepang (63,33%), yang menganggap multimedia ini dapat membantu
siswa dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang ada 90%, yang
menyatakan bahwa penjelasan dalam media ini cukup memadai bagi siswa
dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang sebanyak 93,33%, yang
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
siswa 90%, yang senang mempelajari partikel dasar bahasa Jepang dengan
menggunakan media ini 56,67%, yang mengatakan bahwa media ini
membantunya agar bersemangat dan tertarik untuk mempelajari partikel dasar
bahasa Jepang 63,33%, dan yang menyatakan bahwa dengan adanya media ini
membuat keingintahuan tentang partikel dasar bahasa Jepang bertambah besar
56,67%.
5.2 SARAN
Sebagai bentuk tindak lanjut dari penelitian ini, terdapat saran yang ditujukan
kepada peneliti selanjutnya. Penelitian ini belumlah sempurna karena belum
dilakukan eksperimen untuk mengetahui efektifitas penggunaan media tersebut dalam
pembelajaran dibanding media lain. Kemudian disarankan kepada peneliti selanjutnya
untuk melakukan treatment dengan lebih banyak pertemuan agar diperoleh hasil yang
lebih maksimal. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan diadakannya penelitian
lanjutan yang berkaitan dengan :
Efektifitas Penggunaan Multimedia Terhadap Pembelajaran Partikel Dasar
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek edisi
Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta
Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
Chodijah, Putri. 2010. Pembelajaran Kanji Dasar Menggunakan Multimedia.
Bandung. FPBS UPI. Tidak diterbitkan
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Danasasmita, Wawan & Sutedi, Dedi. 1996. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.
Djamarah, Syaiful Bahri. dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta
Drd, Anas Sudijono. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.
Fred T. Hofstetter. 2001. Multimedia Litearcy. Third Edition. McGrawHill.
Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanafi, Manan. 1988. Strategi Pembelajaran. Jakarta.
Heinich, Molenda dan Russel. 1985. Instructional Media And New Technology Of
Instructional. New York: Macmillan Publishing.
Rizsca Artnesa Fitry, 2013
Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
Ibrahim. R. 2002. Mekanisme Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
MGMP Jawa Barat. 2008. Mengenal Bahasa Jepang 2. Bandung: MGMP Jawa Barat.
Muhammad, Rachmat. 2007. Efektifitas Multimedia Dalam Pembelajaran Josuushi.
Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.
Novia E, Arie. 2007. Penerapan Multimedia dalam Pembelajaran Huruf Kanji Level 4
Nihongo Noryoku Shiken. Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad.2003. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Bandung.
Sudjianto dan Dahidi, Ahmad. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta:
Kesaint Blanc.
Sugihartono, Drs. 2001. Nihongo no Joshi Partikel Bahasa Jepang. Bandung:
Humaniora Utama Press.
Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Sutedi, Dedi. 2002. Nihongo No Bunpo. Bandung: Humaniora Utama Press
Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora