• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN PARTIKEL DASAR BAHASA JEPANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA : Studi Kasus Di SMAN 24 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN PARTIKEL DASAR BAHASA JEPANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA : Studi Kasus Di SMAN 24 Bandung."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

PEMBELAJARAN PARTIKEL DASAR BAHASA JEPANG

MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

(Studi Kasus Di SMAN 24 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh

Rizsca Artnesa Fitry

NIM 0805971

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

==================================================================

Penggunaan Partikel Dasar Bahasa

Jepang Menggunakan Multimedia

(Studi Kasus di SMAN 24 Bandung)

Oleh Rizsca Artnesa Fitry

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Rizsca Artnesa Fitry 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Rizsca Artnesa Fitry

NIM : 0805971

Judul :

SK Dekan No. : 125/UN.40.3/DT/2013

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui,

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan

Multimedia (Studi kasus di SMAN 24 Bandung)

Pembimbing II

Dra. Hj. Melia Dewi J., M.Hum., M.Pd.

NIP. 196105061987032001 Pembimbing I

Drs. Sugihartono, M.A.

NIP. 196301041988031003

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra.Neneng Sutjiati, M.Hum.

(4)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia

(Studi Kasus di SMAN 24 Bandung)

Nama : Rizsca Artnesa Fitry

NIM : 0805971

ABSTRAK

Materi awal yang diajarkan kepada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar seperti pelajar SMA diantaranya adalah penggunaan pola kalimat dasar bahasa Jepang yang di dalamnya ada partikel-partikel bahasa Jepang. Partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya lebih banyak dan lebih spesifik dibandingkan dengan partikel bahasa Indonesia.

Dari penjelasan diatas partikel dalam bahasa Jepang dianggap salah satu materi yang sulit dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar karena memiliki fungsi yang berbeda-beda. Kesulitan tersebut akan dapat diatasi dengan penggunaan media yang sesuai dengan materi bahasan. Sehingga penulis melakukan penelitian mengenai “Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan

Multimedia” dalam upaya untuk pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dalam

kelas secara nyata dan untuk mengetahui tanggapan pembelajar terhadap media tersebut.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif studi kasus. Sampel penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas XII IPS 2 SMAN 24 Bandung Semester 2 tahun Ajaran 2012/2013.

Berdasarkan hasil analisis data, nilai tes setelah siswa diberikan treatment diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 77, 47. Hasil pembelajaran menunjukkan pembelajaran tersebut sudah cukup baik. Karena rata-rata hasil postest menunjukkan nilai di atas KKM di sekolah yang bersangkutan. (KKM Bahasa Jepang kelas XII= 73).

(5)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Learning Elementary Particles of Japanese Language Using Multimedia

(Case Study in 24 Bandung Senior High School)

Name: Rizsca Artnesa Fitry NIM: 0805971

ABSTRACT

Starting material taught Japanese language learners as the basic level of which is the use of high school students basic Japanese sentence patterns in which no Japanese particles. There are a lot of particles in Japanese and more specific than the particles of the Indonesian language.

From the above explanation of particles in Japanese is considered one of the more difficult to understand the basic level of Japanese language learners because they have different functions. These difficulties will be overcome by the use of media in accordance with the subject matter. So the authors conducted a study on "Learning Elementary Particles of Japanese Language Using Multimedia" in an effort to learning Japanese elementary particles in a real classroom, and to see what the learner to the media.

The research was conducted using a descriptive case study method. The sample was 30 students of class XII IPS 2 of 24 Bandung Senior High School two semester of 2012/2013years.

Based on the analysis of data, students are given the test scores after treatment obtained average grade of 77, 47. Learning outcomes indicate that learning is good enough. Since the average posttest results showed values above KKM in school. (KKM Japanese language class XII = 73).

(6)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

xv

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... . i

ABSTRAK... iv

SINOPSIS... vi

DAFTAR ISI... xv

DAFTAR TABEL ……… xviii

DAFTAR GAMBAR ……… xix

DAFTAR LAMPIRAN ……… xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang... 1

1.2Rumusan dan Batasan Masalah... 5

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

1.4Anggapan Dasar……….. 7

1.5Definisi Operasional………... 7

1.6Metode Penelitian... 8

1.7Populasi dan Sampel Penelitian……….. 9

1.8Instrumen Penelitian………... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1Media Pembelajaran... 11

1. Pengertian Media………. 11

2. Jenis Media……….. 12

(8)

xvi

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kriteria Memilih Media pembelajaran………. 15

2.2Multimedia……... 17

1. Pengertian Multimedia………... 17

2. Manfaat Multimedia………... 18

2.3Partikel Bahasa Jepang (Joshi)………... 19

1. Pengertian Dan Karakteristik Partikel Bahasa Jepang (Joshi)…… 19

2. Sifat Joshi Dalam Bahasa Jepang………... 21

3. Jenis-jenis Joshi……….. 21

4. Partikel Dasar Bahasa Jepang (Joshi)………. 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Metode Penelitian... 29

3.2Populasi dan Sampel Penelitian... 31

3.3Instrumen Penelitian... 32

1. Angket... 33

2. Tes……… 34

3.4Teknik Pengumpulan Data... 37

3.5Teknik Pengolahan Data... 52

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1Pengambilan Data………... 56

4.2Analisis Data Hasil Tes………. 56

(9)

xvii

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 68

B. Saran... 69

DAFTAR PUSTAKA... 70

(10)

xviii

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket…………... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal…………... 35

Tabel 3.3 Standar Nilai………. 53

Tabel 3.4 Interprestasi Data Angket………... 55

Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa... 57

Tabel 4.2 Data Hasil Angket No 1…………... 61

Tabel 4.3 Data Hasil Angket No 2... 62

Tabel 4.4 Data Hasil Angket No 3... 63

Tabel 4.5 Data Hasil Angket No 4………... 63

Tabel 4.6 Data Hasil Angket No 5... 64

Tabel 4.7 Data Hasil Angket No 6...………. 65

(11)

xix

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Slide 1 Tampilan awal…... 42

Gamba r3.2 Slide 2 Definisi partikel dasar... 42

Gambar 3.3 Slide 3 Point-point partikel... 43

Gambar 3.4 Slide 4... 43

Gambar 3.5 Slide 8... 43

Gambar 3.6 Slide 12 ... 44

Gambar 3.7 Slide 16 ……….….. 44

Gambar 3.8 Slide 19………... 44

Gambar 3.9 Kalimat berpartikel ‘wa’………. 44

Gambar 3.10 Kalimat berpartikel ‘ga’……… 44

Gambar 3.11 Kalimat berpartikel ‘ni’………. 45

Gambar 3.12 Kalimat berpartikel ‘e’……….. 45

Gambar 3.13 Kalimat berpartikel ‘o’……….. 45

Gambar 3.14 Slide Kuis 1………... 45

Gambar 3.15 Slide Kuis 2………... 45

Gambar 3.16 Slide Kesimpulan……….. 46

Gambar 3.17 Slide Penutup………. 46

(12)

xx

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A. BAHAN AJAR

1. RPP

B. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Angket dan Kisi-Kisinya

2. Post-test dan Kisi-kisinya

3. Format Observasi

C. DATA HASIL PENELITIAN

1. Data Hasil Angket Kelas XII IPS 2

2. Data Hasil Post-test Kelas XII IPS 2

3. Data Hasil UTS (Pre Test) Kelas XII IPS 2

D. SURAT PERIZINAN

1. Lembar ExpertJudgement

2. SK Skripsi

3. Surat Izin Penelitian

E. LAIN-LAIN

1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian

2. Gambar Media

(13)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, yaitu

sebagai alat komunikasi berupa kata-kata yang disusun dan diungkapkan kembali

kepada orang lain. Di Indonesia tidak hanya diajarkan bahasa Indonesia saja, tetapi

juga diajarkan bahasa-bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman dan

sebagainya. Bahasa tersebut memang berkedudukan sebagai bahasa asing di

Indonesia. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, bahasa-bahasa tersebut

menjadi suatu syarat yang penting demi kelancaran berkomunikasi dengan dunia

Internasional.

Demikian pula dengan bahasa Jepang yang merupakan bahasa asing kedua yang

dipelajari penulis. Bahasa Jepang sudah lama berkembang di Indonesia. Hal ini

dibuktikan dengan adanya perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia kini

menjadikan bahasa Jepang sebagai syarat untuk dapat bekerja di tempatnya,

menjamurnya kursus-kursus bahasa Jepang, dibukanya program studi bahasa ataupun

sastra Jepang di berbagai universitas di Indonesia, dan bahkan hampir di berbagai

(14)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Secara garis besar, tujuan utama pembelajaran bahasa Jepang di SMA adalah

agar siswa mengenal dan mampu mengaplikasikan bahasa Jepang dalam kehidupan

sehari-hari. Dalam tahapan ini siswa tidak dibiarkan untuk menganalisis lebih lanjut

ataupun mengaplikasikan tata bahasa Jepang secara lebih mendalam.

Materi awal yang diajarkan kepada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar

seperti pelajar SMA diantaranya adalah penggunaan pola kalimat dasar yang di

dalamnya ada partikel-partikel bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang dan bahasa

Indonesia ada partikel dalam kebahasaannya. Tetapi, partikel dalam bahasa Jepang

jumlahnya lebih banyak dan lebih spesifik dibandingkan dengan partikel bahasa

Indonesia.

Menurut Sudjianto (2000:1) istilah partikel (joshi) ditulis dengan dua buah

kanji; kanji pertama dibaca Jo dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu,

membantu, atau menolong, sedangkan kanji kedua dibaca shi memiliki makna yang

sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Partikel (joshi)

adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan tidak dapat berdiri sendiri

yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan; arti, hubungan, penekanan,

pertanyaan, keraguan, dan lainnya dalam suatu kalimat bahasa Jepang yang baik

dalam ragam lisan maupun tulisan. Partikel (joshi) dalam Bahasa Jepang memiliki

fungsi untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lain di dalam sebuah

kalimat, serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi

(15)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Dari penjelasan diatas, partikel dalam bahasa Jepang dianggap salah satu

materi yang sulit dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar karena

memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung konteks kalimatnya. Sebagai suatu

kesatuan yang berdiri sendiri, partikel tidak memiliki arti. Sebuah partikel mungkin

dapat didefinisikan sebagai bagian yang tak dapat ditafsirkan dalam sebuah

percakapan, memiliki kemutlakan arti tersendiri yang bebas ikatan, melengkapi

dirinya sendiri dalam bagian-bagian pembicaraan, yang dengan demikian ia

menempatkan dirinya dalam sebuah konteks. Oleh karena itu, suatu kata yang hanya

terdiri atas partikel saja, mungkin tidak berarti apa-apa. Tetapi, dengan menambahkan

kata lain, akan membawa suatu perbedaan besar. Sebagai contoh, sebuah frasa seperti

Tokyo ni (di Tokyo) mungkin sudah dapat memenuhi fungsi komunikatif, tetapi kata

ni tersebut kalau berdiri sendiri, tidak dapat memberikan arti apa-apa. Kaidah bahasa

yang disepakati dalam Bahasa Jepang mungkin sekali bahwa partikelnya

sesungguhnya tidak mempunyai arti, kecuali arti yang berhubungan dengan

konteksnya. Selain itu, dalam mata pelajaran bahasa Jepang di tingkat SMA sendiri

tidak ada materi yang khusus membahas mengenai partikel bahasa Jepang, sehingga

pembelajar bahasa Jepang di SMA kurang begitu memahami fungsi dan perbedaan

masing-masing partikel.

Sebelum ilmu teknologi berkembang pesat seperti sekarang, proses belajar

mengajar yang biasa dilakukan baik itu di sekolah maupun tempat bimbingan belajar

sampai perguruan tinggi tidak lepas dari buku dan papan tulis. Hal ini membuat

(16)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

kurang semangat atau kurang memberikan perhatian terhadap materi yang

disampaikan oleh pengajar saat di kelas dikarenakan proses belajar yang monoton.

Disamping itu, karena sulitnya pembelajaran partikel-partikel dasar pada siswa

tingkat sekolah menengah atas, diperlukan adanya kreatifitas pengajar dalam

memberdayakan media dalam pembelajaran partikel agar lebih mudah dipahami oleh

siswa. Kesulitan siswa dalam proses pembelajaran akan dapat diatasi dengan

penggunaan media yang sesuai dengan materi bahasan.

Multimedia sekiranya dapat dijadikan salah satu upaya yang tepat dan menjadi

alternatif bagi pengajar bahasa Jepang untuk mengajarkan partikel-partikel dasar

kepada siswa SMA. Pada saat ini kehadiran teknologi multimedia, bukan lagi

menjadi barang mewah, karena harganya bisa dijangkau oleh segenap lapisan

masyarakat untuk memiliki dan menikmatinya sebagai media pembelajaran yang

menarik, interaktif, dan mampu mengembangkan kecakapan personal secara optimal,

baik kecakapan kognitif, afektif, psikomotorik, emosional dan spiritual. Hal ini amat

memungkinkan ketika ruang belajar di luar gedung sekolah telah menghasilkan

berbagai produk audiovisual yang bernilai edukatif, mulai dari mata pelajaran yang

disajikan dalam bentuk kuis, ataupun dalam bentuk penceritaan dan berbagai

permainan yang memukau.

“Multimedia adalah presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus

gambar-gambar. Multimedia merujuk pada teknologi untuk menyajikan materi dalam

(17)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) Sedangkan menurut Indarsjah Tirtawidjadja, “ Multimedia adalah perwujudan

sekumpulan atau berbagai media yang membawakan pesan sangat agresif dari

pelontarnya untuk disampaikan pada khalayak ramai. “ (Indarsjah Tirtawidjaja, 2001)

Multimedia memungkinkan kita untuk mendapatkan tampilan dalam bentuk

yang jauh lebih kaya daripada media tabel dan grafik konvensional. Pemakai dapat

melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak atau animasi dan mendengar suara

stereo, perekaman suara atau alat musik..

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang dengan Menggunakan

Multimedia

1.2RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis utarakan di atas, secara umum

masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana hasil pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang pada siswa dengan

menggunakan multimedia?

2) Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang

dengan menggunakan multimedia?

Untuk menghindari pembiasan masalah yang telah ditetapkan di atas, penulis

(18)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

1) Yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan siswa sesudah menggunakan

multimedia dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang dalam bentuk tes

khusus dan kuis yang ada dalam multimedia.

2) Penelitian ini hanya akan meneliti respon siswa terhadap media yang disajikan

dalam pembelajaran partikel-partikel dasar bahasa Jepang tingkat SMA melalui

angket.

1.3TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah

dirumuskan. Berdasarkan hal itu, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut :

1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran partikel dasar bahasa

Jepang dengan menggunakan multimedia.

2) Untuk mengetahui respon siswa dalam mempelajari partikel-partikel dasar bahasa

Jepang dengan menggunakan multimedia.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagi siswa, diharapkan dapat memudahkan proses belajar partikel dasar bahasa

Jepang dengan menggunakan multimedia, guna meningkatkan kemampuan siswa

(19)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) 2) Bagi guru bidang studi, diharapkan dapat memudahkan pembelajaran dan

menciptakan suasana pembelajaran bahasa Jepang yang menyenangkan dan

mudah dipahami khususnya dalam pembelajaran partikel dasar dengan

menggunakan multimedia.

3) Bagi pemerhati pendidikan dan dunia pendidikan pada umumnya, dapat menjadi

salah satu media dan pendekatan yang variatif dalam pembelajaran bahasa Jepang

dan menjadi kajian penelitian berikutnya.

1.4ANGGAPAN DASAR

“Anggapan dasar adalah suatu teori yang dijadikan sebagai kerangka berpikir

oleh peneliti yang telah diyakini kebenarannya.” (Danasasmita dan Sutedi, 1996: 13)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan anggapan dasar bahwa multimedia

memiliki tingkat efektifitas yang tinggi dalam pembelajaran. Karena multimedia

mampu menyajikan tampilan audio visual yang utuh sehingga memungkinkan

pemakainya melakukan navigasi, interaksi, berkreasi dan berkomunikasi. Sehingga

selain bernilai efektif multimedia juga memiliki efisiensi yang baik.

1.5 DEFINISI OPERASIONAL

1) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang

diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

(20)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu

peserta didik agar belajar dengan baik.

2) Media Pembelajaran adalah segala alat yang digunakan oleh guru dan pembelajar

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Subyakto, 1993: 206)

3) Partikel Dasar, (Joshi) adalah jenis kata yang tidak mengalami perubahan, dan

tidak bisa berdiri sendiri yang memiliki fungsi membantu, dan menentukan arti,

hubungan, penekanan, pertanyaan, keraguan dan lainnya dalam suatu kalimat

bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan. (Sugihartono, 2001:

viii)

4) Multimedia adalah penggunaan computer untuk menyajikan dan menggabungkan

teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link)

sehingga pengguna dapat ber-navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.

(Fred T. Hofstetter, Multimedia Literacy, 2001: 3)

5) Hasil pembelajaran yang dimaksud adalah hasil tes khusus yang di buat dan

diselenggarakan dalam rangka penelitian ini.

1.6METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yakni penelitian yang

dilakukan untuk menggambarkan, manjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat

ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara actual

(21)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung) menggambarkan perencanaan, pelaksanaan, hasil belajar dan tanggapan siswa

menggunakan multimedia dalam pembelajaran partikel dasar bahasa Jepang.

jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam metode ini yakni studi kasus.

Studi kasus menurut Bigdan dan Biklen dalam Syamsudin dan Damaianti

(2007:175) “merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar ( a detailed

examination of one setting) atau satu orang subjek (one single subjek) atau satu

tempat penyimpanan dokumen (one single depository of documents) atau satu

peristiwa tertentu (one particular event)”.

1.7POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1) Populasi

a) Objek yang dijadikan responden yaitu siswa kelas XII di SMAN 24 Bandung.

b) Kemampuan yang akan dianalisis yaitu penguasaan siswa dalam pembelajaran

partikel-partikel dasar bahasa Jepang.

2) Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang siswa SMAN 24 Bandung

Kelas XII tahun ajaran 2011/2012 yang dipilih secara purposif, di mana pemilihan

sampel dilakukan atas pertimbangan peneliti sendiri, dengan maksud atau tujuan

(22)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

mengambil teknik purposif berdasarkan pertimbangan kesesuaian objek penelitian

dengan tingkat kemampuan siswa kelas XII.

1.8INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah instrument

non-tes dan non-tes. Instrumen non-non-tes yang terdiri dari angket, sedangkan instrumen berupa

tes adalah soal post test. Yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Tes

Post test dilakukan oleh sekelompok siswa yang menjadi sampel penelitian.

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa dalam

pembelajaran partikel-partikel dasar dalam bahasa Jepang setelah menggunakan

multimedia.

2) Angket

Diberikan kepada siswa dengan tujuan mendapatkan informasi tentang

tanggapan, kesulitan-kesulitan dan minat siswa terhadap multimedia yang

digunakan.

3) Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan informasi melalui beberapa

sumber referensi baik berupa buku maupun website yang mendukung kelancaran

(23)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil analisis data tes setelah siswa diberikan treatment diperoleh nilai

rata-rata kelas sebesar 77, 47. Hasil pembelajaran menunjukkan pembelajaran

tersebut sudah cukup baik karena rata-rata hasil postest menunjukkan nilai di

atas KKM di sekolah yang bersangkutan. (KKM Bahasa Jepang kelas XII=

73).

2. Berdasarkan hasil analisis data angket disimpulkan bahwa tanggapan dari

pembelajar terhadap pembelajaran menggunakan media ini cukup baik karena

berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar siswa

menganggap multimedia ini menarik dalam pembelajaran partikel dasar

bahasa Jepang (63,33%), yang menganggap multimedia ini dapat membantu

siswa dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang ada 90%, yang

menyatakan bahwa penjelasan dalam media ini cukup memadai bagi siswa

dalam mempelajari partikel dasar bahasa Jepang sebanyak 93,33%, yang

(24)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

siswa 90%, yang senang mempelajari partikel dasar bahasa Jepang dengan

menggunakan media ini 56,67%, yang mengatakan bahwa media ini

membantunya agar bersemangat dan tertarik untuk mempelajari partikel dasar

bahasa Jepang 63,33%, dan yang menyatakan bahwa dengan adanya media ini

membuat keingintahuan tentang partikel dasar bahasa Jepang bertambah besar

56,67%.

5.2 SARAN

Sebagai bentuk tindak lanjut dari penelitian ini, terdapat saran yang ditujukan

kepada peneliti selanjutnya. Penelitian ini belumlah sempurna karena belum

dilakukan eksperimen untuk mengetahui efektifitas penggunaan media tersebut dalam

pembelajaran dibanding media lain. Kemudian disarankan kepada peneliti selanjutnya

untuk melakukan treatment dengan lebih banyak pertemuan agar diperoleh hasil yang

lebih maksimal. Oleh karena itu peneliti merekomendasikan diadakannya penelitian

lanjutan yang berkaitan dengan :

Efektifitas Penggunaan Multimedia Terhadap Pembelajaran Partikel Dasar

(25)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek edisi

Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta

Chino, Naoko. 2008. Partikel Penting Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Chodijah, Putri. 2010. Pembelajaran Kanji Dasar Menggunakan Multimedia.

Bandung. FPBS UPI. Tidak diterbitkan

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danasasmita, Wawan & Sutedi, Dedi. 1996. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.

Djamarah, Syaiful Bahri. dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta

Drd, Anas Sudijono. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.

Fred T. Hofstetter. 2001. Multimedia Litearcy. Third Edition. McGrawHill.

Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanafi, Manan. 1988. Strategi Pembelajaran. Jakarta.

Heinich, Molenda dan Russel. 1985. Instructional Media And New Technology Of

Instructional. New York: Macmillan Publishing.

(26)

Rizsca Artnesa Fitry, 2013

Pembelajaran Partikel Dasar Bahasa Jepang Menggunakan Multimedia (Studi SMKN 24 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

Ibrahim. R. 2002. Mekanisme Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

MGMP Jawa Barat. 2008. Mengenal Bahasa Jepang 2. Bandung: MGMP Jawa Barat.

Muhammad, Rachmat. 2007. Efektifitas Multimedia Dalam Pembelajaran Josuushi.

Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.

Novia E, Arie. 2007. Penerapan Multimedia dalam Pembelajaran Huruf Kanji Level 4

Nihongo Noryoku Shiken. Bandung: FPBS UPI. Tidak Diterbitkan.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad.2003. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Bandung.

Sudjianto dan Dahidi, Ahmad. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta:

Kesaint Blanc.

Sugihartono, Drs. 2001. Nihongo no Joshi Partikel Bahasa Jepang. Bandung:

Humaniora Utama Press.

Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. 1989. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Sutedi, Dedi. 2002. Nihongo No Bunpo. Bandung: Humaniora Utama Press

Sutedi, Dedi. 2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora

Gambar

gambar-gambar. Multimedia merujuk pada teknologi untuk menyajikan materi dalam

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA..

7. Keluarkan matriks prioritas masalah yang sudah disiapkan dalam flipchart atau jika ada LCD ditampilkan melalui layar LCD Proyektor, kemudian tempelkan/tuliskan

pelatihan tata rias pengantin Solo putri sebagai kesiapan membuka usaha salon.

Analisis Model Antrian Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

...Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

online untuk memudakan pengguna berinteraksi sesama pengguna dan pengembang SLiMS memberikan kenyaman kepada pengguna forum agar memilih forum sesuai dengan keinginan

Pengertian secara operasional pendidikan budi pekerti adalah upaya untuk membekali peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan selama pertumbuhan

Beberapa ukuran dispersi yang terkenal dan diuraikan dalam tulisan ini adalah rentang, rentang antar kuartil, simpangan kuartil atau deviasi kuartil,