PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA
ANIMASI PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh
ANJAR DARAJAT
0802743
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ii Anjar Darajat, 2013
PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA
ANIMASI PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN
Oleh
Anjar Darajat
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Anjar Darajat 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindugi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
ANJAR DARAJAT
PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA
ANIMASI PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I,
Dr. rer. nat. Adi Rahmat, M. Si.
NIP. 196512301992021001
Pembimbing II,
Hj. Tina Safaria, M. Si.
NIP. 197303172001122002
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi,
Dr. H. Riandi, M.Si
iv Anjar Darajat, 2013
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penguasaan Konsep dan Motivasi
Belajar Siswa SMA dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Media Animasi
pada Konsep Sistem Pernapasan” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada
bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi
yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Desember 2012
Yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
Pembelajaran dengan menggunakan media animasi sebagai sumber belajar utama pada materi sistem pernapasan subkonsep pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh manusia yang dilakukan siswa kelas XI menggambarkan penguasaan konsep dan motivasi belajar yang baik. Peningkatan rata-rata nilai pretest ke posttest mencapai 22,88 point dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 19,23%. Persentase peningkatan rata-rata jumlah siswa yang menjawab benar pada pretest-posttest menggambarkan media pembelajaran animasi lebih dominan dalam membantu meningkatkan kemampuan kognitif mengingat (C1) dan memahami (C2) dengan peningkatan 52,20% (C1) dan 11,11% (C2) daripada kemampuan aplikasi (C3) dan analisis (C4). Skor rata-rata angket motivasi belajar keseluruhan yaitu sebesar 2,99 dari skor maksimal 4,00 dan menunjukkan kategori baik. Aspek motivasi belajar ARCS (Keller, 1978) yang paling muncul dalam pembelajaran menggunakan media animasi adalah kepuasan (satisfaction) dan perhatian (attention) dilihat dari rata-rata skor angket yang diperoleh yaitu masing-masing 3,12 dan 3,03 yang tergolong dalam kategori motivasi belajar yang baik.
Anjar Darajat, 2013
ABSTRACT
Learning activity using animations as a primary learning media for respiratory system concept, specifically for sub-concept of O2 and CO2 gas exchange in the human body are doing by students in XI class indicate a good categories for concepts mastery and learning motivation. The increase in the average value of pretest to posttest reached 22.88 points with the percentage of students who achieved KKM is 19.23%. The increasing of percentage in the average number of students who answered correctly on the pretest-posttest illustrates that animation learning media better improve cognitive ability to remember (C1) and understanding (C2) with an increase percentage 52.20% (C1) and 11.11% (C2 ) rather than the ability of application (C3) and analysis (C4). Overall average scores for learning motivation questionnaire is equal to 2.99 of a maximum score of 4.00 and indicate a good category. Aspects of motivation ARCS (Keller, 1978) that appeared the most in the learning activity using animations media is satisfaction and attention as can be seen from the average scores obtained by questionnaire, respectively 3.12 and 3.03 were classified in good category of learning motivation.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II PENGUASAAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN ... 7
A. Penguasaan Konsep ... 7
B. Motivasi Belajar ... 10
C. Media Pembelajaran Animasi ... 14
Anjar Darajat, 2013
BAB III METODE PENELITIAN... 22
A. Definisi Operasional... 22
B. Metode dan Desain Penelitian ... 24
C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27
D. Instrumen Penelitian... 28
E. Proses Pengembangan Instrumen ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 32
G. Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Kegiatan Pembelajaran... 35
B. Penguasaan Konsep ... 38
1. Penguasaan Materi Ajar ... 39
2. Pencapaian Kognitif ... 46
C. Motivasi Belajar ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 75
LAMPIRAN ... 78
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kategori Penilaian Kegiatan Pembelajaran... 29
Tabel 3.2 Rentang Skor Rata-rata dan Kategori Motivasi Belajar... 30
Tabel 3.3 Rekapitulasi Soal Pretest/Posttest ... 31
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Kegiatan Pembelajaran ... 36
Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Pretest dan Posttest Siswa ... 38
Tabel 4.3 Jumlah Siswa dengan Jawaban Benar untuk Setiap Butir Soal ... 40
Tabel 4.4 Ketercapaian Indikator Pembelajaran ... 41
Tabel 4.5 Jumlah Siswa dengan Perbaikan Jawaban untuk Soal Tipe C1 ... 46
Tabel 4.6 Jumlah Siswa dengan Perbaikan Jawaban untuk Soal Tipe C2 ... 48
Tabel 4.7 Jumlah Siswa dengan Perbaikan Jawaban untuk Soal Tipe C4 ... 52
Tabel 4.8 Jumlah Siswa dengan Perbaikan Jawaban untuk Soal Tipe C3 ... 53
Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Angket Motivasi Siswa ... 55
Tabel 4.10 Perolehan Skor Rata-rata Siswa untuk Aspek Perhatian ... 57
Tabel 4.11 Rekapitulasi Jawaban Angket Motivasi untuk Pernyataan Positif Aspek Perhatian ... 58
Tabel 4.12 Rekapitulasi Jawaban Angket Motivasi untuk Pernyataan Negatif Aspek Perhatian ... 60
Tabel 4.13 Perolehan Rata-rata Skor Siswa untuk Aspek Relevansi ... 61
Tabel 4.14 Rekapitulasi Jawaban Angket Motivasi untuk Pernyataan Positif dan Negatif Aspek Relevansi ... 62
Anjar Darajat, 2013
Tabel 4.16 Rekapitulasi Jawaban Angket Motivasi untuk Pernyataan Positif
Kategori Percaya Diri ... 64
Tabel 4.17 Rekapitulasi Jawaban Angket Motivasi untuk Pernyataan Negatif
Kategori Percaya Diri ... 65
Tabel 4.18 Perolehan Rata-rata Skor Siswa untuk Aspek Kepuasan ... 66
Tabel 4.19 Rekapitulasi Jawaban Angket Motivasi untuk Pernyataan Positif
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Dale ... 16
Gambar 2.2 Proses Pertukaran Gas-gas Respirasi ... 19
Gambar 2.3 Proses Pengangkutan Gas CO2 ... 20
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Pembelajaran ... 27
Gambar 4.1 Tampilan Animasi Kedua yang Menggambarkan Struktur Hb yang mengikat molekul O2 ... 45
Gambar 4.2 Tampilan Animasi Keempat yang Menggambarkan Peranan Molekul O2 sebagai Akseptor Terakhir Elektron pada Transfer Elektron ... 47
Gambar 4.3 Tampilan Animasi Pertama tentang Fungsi Hidung terhadap Udara Pernapasan yang Masuk ke Paru-paru ... 49
Gambar 4.4 Tampilan Animasi Keempat tentang Pelepasan CO2 pada Tahapan Siklus Krebs ... 50
Gambar 4.5 Tampilan Animasi Kedua tentang Proses Difusi Dipengaruhi oleh Tekanan Parsial Gas ... 51
Gambar 4.6 Tampilan Animasi Ketiga tentang Penangkapan Molekul O2 oleh Eritrosit pada Alveolus ... 51
Gambar 4.7 Diagram Persentase Pilihan Jawaban untuk Pernyataan Positif ... 55
Anjar Darajat, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
A. Rekapitulasi Data Pretest/Posttest dan Angket Motivasi Belajar ... 78
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 81
C. Instrumen Penelitian... 93
1. Soal Pretest-Posttest ... 93
2. Angket Motivasi ... 103
3. Lembar Kerja Siswa ... 109
4. Rubrik Pembelajaran ... 113
D. Gambar Tampilan Animasi ... 117
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan yang mengandung kegiatan interaksi
antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, et al, 2003). Optimalisasi
proses komunikasi dalam pembelajaran membutuhkan alat bantu komunikasi
sebagai sumber belajar siswa. Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber
belajar (Rustaman, et al, 2003).
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa bentuk
komunikasi tidak dapat berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan
pesan. Bentuk-bentuk stimulus yang dapat dipergunakan sebagai media,
diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak
atau tidak, tulisan dan suara yang direkam (Sanaky, 2011).
Kemajuan dan peranan teknologi sudah sedemikian menonjol, sehingga
penggunaan alat-alat, perlengkapan pendidikan, media pembelajaran dan
pengajaran di sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan kemajuan. Penggunaan
alat-alat bantu mengajar, alat-alat bantu peraga pendidikan, audio, visual, dan
audio-visual serta perlengkapan sekolah serta perlengkapan kerja lainnya,
2
Anjar Darajat, 2013
Konsep Sistem Pernapasan, khususnya sub konsep proses pertukaran gas
O2 dan CO2 dalam tubuh manusia merupakan konsep yang kompleks dan rumit.
Data hasil ulangan harian siswa di SMAN 1 Sumedang pada tahun 2011 untuk
konsep respirasi menunjukkan, dari 27 siswa yang mengikuti ulangan harian
hanya 11 siswa (40,74%) saja yang memenuhi KKM dengan batasan nilai sebesar
75. Nilai rata-rata kelas hasil ulangan harian tersebut adalah 70,85 dengan nilai
tertinggi 86 dan nilai terendah 53. Komposisi soal tersebut memuat 37,5% soal
tentang sub konsep pertukaran gas O2 dan CO2.
Menurut Rustaman et al. (2003), media dapat mengatasi hal-hal yang
terlalu kompleks dan terlalu rumit untuk diamati seperti sistem listrik pada
pesawat terbang, sistem aliran darah atau susunan tubuh binatang, ini semua dapat
mempergunakan film slide, film, TV, video, gambar, foto. Pada proses
pembelajaran sub konsep proses pertukaran gas O2 dan CO2 tersebut diperlukan
media pembelajaran yang dapat menggambarkan proses tersebut sehingga dari
proses yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret, misalnya menggunakan media
animasi.
Media animasi merupakan media gambar bergerak yang dilengkapi
dengan suara biasanya menggambarkan suatu proses atau peristiwa tertentu.
Animasi tergolong ke dalam jenis media pembelajaran audio-visual karena
merupakan perpaduan gambar yang dilihat secara visual dengan suara (audio).
Fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang visual dapat
3
pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual tersebut
(Livie dan Lentz, 1982 dalam Sanaky, 2011).
Peranan media animasi yang dinyatakan oleh Hamalik (1994) dalam
Warpala (2010) diantaranya yaitu siswa dapat mengamati suatu kejadian yang
merupakan hasil rekaman. Agar dapat menarik motivasi siswa, maka gambar
tersebut harus merupakan kombinasi antara gerakan, kata-kata, musik dan warna.
Media animasi ini dapat menampilkan gambar-gambar secara berurutan dari suatu
peristiwa seperti pada kejadian yang sebenarnya. Bogiages dan Hitt (2008) dalam
Warpala (2010) menambahkan peningkatan minat, pemahaman, dan keterampilan
bekerja dalam kelompok merupakan bagian dari nilai tambah pemanfaatan
animasi dalam pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Penguasaan Konsep dan Motivasi Belajar Siswa SMA
dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Media Animasi pada Konsep Sistem
Pernapasan. Hal tersebut mencermati dari pentingnya peranan media animasi
dalam pembelajaran konsep Sistem Pernapasan, khususnya pada sub konsep
pertukaran gas O2 dan CO2 serta dalam meningkatkan penguasaan konsep dan
motivasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diusung dalam skripsi ini adalah, “bagaimana penguasaan
konsep dan motivasi belajar siswa SMA dalam kegiatan pembelajaran
4
Anjar Darajat, 2013
lebih rinci dari rumusan masalah tersebut dibuat dalam bentuk pertanyaan
penelitian yakni sebagai berikut.
1. Bagaimana kategori hasil penilaian proses pembelajaran siswa pada konsep
sistem pernapasan dengan menggunakan media animasi berdasarkan
kesesuaiannya dengan prosedur pembelajaran yang telah direncanakan?
2. Bagaimana penguasaan konsep siswa mengenai sistem pernapasan pada
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media animasi?
3. Bagaimana motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran mengenai
sistem pernapasan dengan menggunakan media animasi?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar lebih mengarah pada
tujuan dan rumusan masalah yang ditentukan. Berikut ini batasan masalah
penelitian ini.
1. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA sebanyak satu kelas di
SMAN 1 Sumedang.
2. Kategori penilaian proses pembelajaran adalah suatu hasil penilaian kegiatan
pembelajaran oleh para observer menggunakan rubrik yang berisi aspek-aspek
yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran berdasarkan fokus guru dan
fokus siswa.
3. Penguasaan konsep yang diukur adalah pada konsep sistem pernapasan
khususnya sub konsep mekanisme pertukaran O2 dan CO2 dalam paru-paru
5
dalam sel tubuh sehingga dihasilkan CO2 (respirasi aerob) secara kognitif
menggunakan intrumen berupa soal pretest dan posttest. Jenjang kognitif
untuk soal pretest dan posttest berkisar antara C1 hingga C4.
4. Motivasi belajar yang diukur adalah motivasi belajar menurut John Keller
(1987) yang terdiri dari empat aspek, yaitu perhatian (attention), relevansi
(relevance), percaya diri (confidence), dan kepuasan (statisfaction) siswa
terhadap pembelajaran menggunakan media animasi pada konsep sistem
pernapasan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan melihat dari rumusan masalah dan
pertanyaan penelitian yang telah ditentukan antara lain.
1. Mendeskripsikan kategori hasil penilaian proses pembelajaran siswa pada
konsep sistem pernapasan dengan menggunakan media animasi berdasarkan
kesesuaiannya dengan prosedur pembelajaran yang telah direncanakan.
2. Mendeskripsikan kemampuan penguasaan konsep siswa pada kegiatan
pembelajaran mengenai sistem pernapasan dengan menggunakan media
animasi.
3. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran mengenai
6
Anjar Darajat, 2013 E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tentu akan menghasilkan sesuatu temuan berupa hasil
penelitian dalam bentuk fakta-fakta yang terjadi terkait konsep dan teori yang
akan diteliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
diantaranya:
1. Penguasaan konsep siswa akan terukur sehingga dapat diketahui hubungan
antara penggunaan media animasi dengan penguasaan konsep siswa.
2. Karakteristik motivasi siswa terhadap pembelajaran biologi pada konsep
sistem pernapasan dengan menggunakan media animasi dapat diketahui secara
lebih detail sehingga dapat dikembangkan untuk ketepatan penggunaan media
animasi ini.
3. Memberikan bentuk pembelajaran yang berbeda dengan menggunakan media
animasi sehingga memberikan suasana belajar yang berbeda dan
meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.
4. Menjadi bahan rujukan untuk penggunaan media animasi dalam kegiatan
pembelajaran biologi.
5. Menjadi bahan rujukan bagi pengembangan keilmuan pendidikan khususnya
yang berhubungan dengan media animasi, penguasaan konsep dan motivasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah-istilah yang
terkait dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Penguasaan konsep
Penguasaan konsep yang dimaksud adalah pencapaian pengetahuan secara
kognitif pada konsep sistem pernapasan subkonsep proses pertukaran gas O2 dan
CO2 (respirasi eksternal-internal dan respirasi aerob), mencakup jenjang kognitif
C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (aplikasi) dan C4 (analisis). Data
penguasaan konsep siswa diperoleh melalui pengisian soal pretest-posttest berupa
soal objektif (pilihan ganda) dengan jenjang kognitif yang telah disesuaikan dari
jenjang C1 hingga C4. Peningkatan penguasaan konsep siswa secara umum dilihat
dari gain perolehan nilai pretest ke posttest.
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar yang dimaksud merujuk pada motivasi belajar menurut
John Keller (1987). Keller menuturkan bahwa motivasi belajar dibangun atas
empat aspek perilaku, diantaranya perhatian (attention), relevansi (relevance),
kepercayaan diri (confidence) dan kepuasan (satisfaction) yang biasa disebut
dengan metode ARCS. Data motivasi belajar siswa diperoleh melalui pengisian
23
Anjar Darajat, 2013
belajar menurut Keller (1987). Motivasi belajar siswa akan tinggi seiring dengan
tingginya pencapaian aspek-aspek motivasi belajar tersebut.
3. Media Pembelajaran Animasi
Media pembelajaran animasi yang digunakan berupa tayangan gambar
bergerak dengan penjelasan proses secara audio dalam bahasa Inggris. Animasi
yang digunakan berjumlah empat tayangan, masing-masing menampilkan organ
yang terlibat dalam proses respirasi, proses pertukaran O2 dan CO2 dalam alveoli
di paru-paru ke dalam kapiler darah dan dari kapiler darah ke dalam sel di
jaringan, proses pengangkutan O2 dari paru-paru ke jaringan tubuh serta
penggunaan O2 dalam respirasi seluler di jaringan tubuh sehingga menghasilkan
CO2. Mayoritas sebanyak 3 tayangan animasi didapatkan dengan cara mengunduh
melalui website YouTube dan sisanya merupakan animasi yang diproduksi oleh
Mc Graw Hill.
4. Konsep Sistem Pernapasan
Konsep sistem pernapasan yang dimaksud dalam penelitian ini secara
khusus dibatasi hanya pada sub konsep mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2
pada alveolus di paru-paru ke dalam kapiler darah (respirasi eksternal),
pertukaran O2 dan CO2 dari kapiler darah ke sel-sel di jaringan tubuh (respirasi
internal) serta proses repirasi aerob yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2
dalam sel-sel di jaringan tubuh. Jadi media animasi digunakan dalam kegiatan
pembelajaran pada saat penjelasan materi mengenai respirasi eksternal-internal
dan respirasi seluler saja untuk membantu siswa dalam menguasai konsep dan
24
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif
tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel
bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya (Sukmadinata, 2005).
Fenomena atau kondisi yang ingin digambarkan dalam penelitian ini yaitu
penguasaan konsep dan motivasi belajar siswa ketika melakukan pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berupa media animasi untuk materi
pertukaran O2 dan CO2 dalam tubuh manusia (respirasi eksternal-internal dan
respirasi seluler). Siswa tidak diberikan perlakuan apapun dalam pembelajaran
dan tidak pula digunakan kelas pembanding, hanya saja kegiatan pembelajaran
dirancang untuk menggunakan media animasi sebagai media utama yang
memberikan informasi dan materi ajar. Hasil akhir yang diharapkan dari
penelitian ini adalah berupa data profil yang lengkap mengenai penguasaan
konsep dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan media
animasi khususnya pada siswa yang menjadi subjek penelitian sehingga dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam penggunaan media animasi sebagai media
utama dalam pembelajaran.
Penelitian didesain untuk dilakukan kepada siswa kelas XI dengan
konsentrasi jurusan IPA sebanyak satu kelas dengan jumlah siswa 26 orang. Data
25
Anjar Darajat, 2013
didapat melalui pengisian instrumen berupa angket, soal pretest-postest, lembar
observasi dan LKS. Pengambilan data dilakukan sebelum, selama dan setelah
proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dirancang untuk dilakukan
selama empat jam pelajaran atau dua kali pertemuan. Berikut ini rincian
langkah-langkah kegiatan pembelajaran selama dua kali pertemuan.
Pertemuan I
1. Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan siswa diminta untuk mengisi soal
pretest.
2. Kegiatan pembelajaran didampingi oleh dua orang observer yang bertugas
untuk mengisi lembar observasi kegiatan pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan apersepsi untuk menggali
pengetahuan awal siswa dan mengaitkan konsep yang akan diajarkan dengan
konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
4. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri atas tiga sampai
lima orang siswa kemudian setiap kelompok diberi LKS untuk diisi untuk
membantu siswa dalam belajar.
5. Animasi yang digunakan dalam pembelajaran yaitu sebanyak empat animasi
dan pada pertemuan I hanya ditayangkan tiga animasi saja, sisanya
ditayangkan pada pertemuan II
6. Pada kegiatan inti guru pertama-tama menampilkan tayangan animasi tentang
proses jalannya udara pernapasan melalui organ pernapasan beberapa kali,
26
7. Animasi kedua dan ketiga yang ditampilkan yaitu tentang pertukaran O2 dan
CO2 dalam tubuh manusia ditayangkan beberapa kali, kemudian siswa
mengisi LKS bagian B dan C.
8. Siswa mendiskusikan hasil pengisian LKS dengan kelompok lainnya.
Pertemuan II
1. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan II juga didampingi oleh dua orang
observer yang bertugas untuk mengisi lembar observasi kegiatan
pembelajaran.
2. Pada kegiatan apersepsi guru mengingatkan kembali tentang pembelajaran di
pertemuan sebelumnya.
3. Siswa kembali berkumpul dalam kelompok diskusi yang sebelumnya telah
dibuat.
4. Siswa menjelaskan kembali tentang proses yang dipelajari melalui media
animasi pada pertemuan I.
5. Pada kegiatan inti siswa menyimak animasi terakhir mengenai proses respirasi
seluler dan kaitannya dengan respirasi eksternal-internal, kemudian kembali
melengkapi LKS bagian D secara berkelompok.
6. Siswa menyimpulkan konsep yang didapat dari kegiatan pembelajaran secara
keseluruhan dari pertemuan I hingga pertemuan II.
7. Terakhir siswa diminta untuk mengisi soal posttest dan angket motivasi
sebagai evaluasi kegiatan pembelajaran.
Secara singkat, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada
27
Anjar Darajat, 2013
Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Pembelajaran (sumber : dokumentasi pribadi)
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang yang berlokasi di
Jalan Prabu Geusan Ulun No. 39 Kabupaten Sumedang. Pelaksanaan dilakukan
selama dua kali pertemuan yaitu tepatnya pada tanggal 12 dan 15 Mei 2012.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA di Kabupaten Sumedang
dan sebagai sampel penelitian yaitu siswa kelas XI IPA 2 di SMAN 1 Sumedang
sebanyak satu kelas. Keseluruhan siswa berjumlah 32 siswa, namun yang hadir
saat kegiatan pembelajaran selama dua kali pertemuan hanya sejumlah 26 siswa
saja. Siswa-siswa dalam satu kelas ini melakukan kegiatan pembelajaran dengan
dibantu media animasi untuk konsep sistem pernapasan pada subkonsep
pertukaran gas O2 dan CO2. Siswa mengisi
pretest
Kegiatan apersepsi Siswa dibagi ke dalam kelompok Setiap kelompok mendapatkan LKS Siswa mempelajari pengisian LKS Siswa menyimak tayangan animasi berulang kali Siswa membuat dekripsi proses dan
mengisi LKS
Siswa melakukan diskusi kelas tentang
LKS dan deskripsi
Siswa menyimpulkan konsep
28
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini digunakan beberapa jenis instrumen penelitian. Berikut
ini diuraikan secara rinci beberapa instrumen yang digunakan diantaranya.
1. Soal Pretest dan Posttest
Soal pretest dan posttest yang dimaksud adalah soal evaluasi yang
diberikan di awal dan di akhir proses pembelajaran untuk mengukur hasil belajar
secara kognitif. Soal yang dikerjakan siswa berupa soal test objektif sejumlah 20
soal pilihan ganda (multiple choice) dengan tipe C1, C2, C3 dan C4 menurut
jenjang kognitif pada taksonomi Bloom (1956). Soal ini telah mengalami uji coba
sebelumnya dan memiliki tingkat kesukaran yang beragam, yaitu sangat mudah
sejumlah 3 butir soal, mudah 4 butir soal, sedang 11 butir soal serta
masing-masing 1 butir soal sukar dan sangat sukar.
Penyusunan soal dilakukan dari tingkat kesukaran yang paling mudah
hingga sangat sulit menurut hasil uji coba paket soal sebelumnya. Perbedaan
untuk soal pretest dan postest terletak pada susunan butir soalnya saja dengan
tetap mempertahankan urutan tingkat kesukarannya.
Dari data hasil belajar ini dapat dijadikan sebagai data acuan untuk melihat
penguasaan konsep secara langsung dan gambaran motivasi belajar siswa secara
tidak langsung.
2. Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan adalah rubrik untuk menilai
29
Anjar Darajat, 2013
observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Rubrik penilaian kegiatan
pembelajaran berisi tentang kriteria-kriteria proses dalam kegiatan pembelajaran
yang terbagi atas dua fokus pengamatan yaitu fokus guru dan fokus siswa.
Kriteria-kriteria kategori fokus guru merupakan kriteria-kriteria yang
seharusnya dilakukan seorang guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dari
mulai kegiatan awal, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. Untuk kriteria-kriteria
fokus siswa merupakan hal-hal yang seharusnya dilakukan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Apabila seluruh kriteria ini terpenuhi maka kegiatan
pembelajaran yang dilakukan merupakan kegiatan pembelajaran yang sangat baik.
Sistem skoring yang digunakan untuk penilaian rubrik yaitu skala 1-3.
Skor total yang didapat kemudian dibuat total nilai sehingga didapatkan nilai
akhir sebagai ukuran kategori kegiatan pembelajaran yang didapat. Berikut ini
rentang nilai beserta kategori penilaian kegiatan pembelajaran.
Tabel 3.1 Kategori Penilaian Kegiatan Pembelajaran (Arikunto, 2010)
Nilai Total Penilaian Kegiatan Pembelajaran
100 – 86 Sangat baik
85 – 66 Baik
65 – 46 Cukup
< 45 Kurang
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa ini berisi materi dan pertanyaan-pertanyaan yang
menuntun siswa agar lebih memahami konsep pernapasan dari tayangan animasi
yang ditampilkan selama kegiatan pembelajaran. Penyusunan LKS ini dilakukan
sedemikian rupa sehingga dapat bersesuaian dengan tayangan animasi yang
30
4. Angket Motivasi
Angket motivasi yang digunakan adalah angket yang ditujukan kepada
siswa untuk mengetahui motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan media animasi. Angket ini dibuat berdasarkan teori
motivasi ARCS menurut John Keller (1987) yang memuat sejumlah 36
pernyataan dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),
tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Terdapat dua jenis pernyataan
yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan empat aspek motivasi yang
berbeda yaitu perhatian (attention), relevansi (relevance), percaya diri
(confidence) dan kepuasan (satisfaction).
Skoring untuk pernyataan positif adalah 4 point untuk SS, 3 point untuk S,
2 point untuk TS dan 1 point untuk STS. Cara skoring dilakukan sebaliknya untuk
pernyataan negatif. Nilai angket secara keseluruhan diambil dari skor rata-rata
angket kemudian dibuat rentang untuk pencapaian kategori motivasi.
Tabel 3.2 Rentang Skor Rata-rata dan Kategori Motivasi Belajar (Keller, 1987)
Skor rata-rata Kategori
1,00 - 1,49 Kurang baik
1,50 – 2,49 Cukup baik
2,50 – 3,49 Baik
3,50 – 4,00 Sangat baik
E. Proses Pengembangan Instrumen
Pada tahap pra-penelitian dilakukan penyusunan proposal penelitian serta
kelengkapan alat, bahan dan berbagai macam instrumen penelitian. Proses
penyusunan instrumen dilakukan secara bertahap melalui diskusi dengan dosen
31
Anjar Darajat, 2013
Instrumen-instrumen yang dibuat beberapa kali dilakukan revisi sehingga
bersesuaian dengan kegiatan pembelajaran. Selain oleh dosen pembimbing,
intrumen ini pun diperiksa kelayakannya oleh para dosen ahli dari segi materi dan
kaidah-kaidah evaluasi melalui proses judging. Instrumen bisa digunakan dalam
pengambilan data penelitian apabila telah melewati proses perbaikan dari hasil
koreksi pada tahapan judging serta telah melalui tahapan uji coba instrumen
kepada subjek yang serupa dengan subjek penelitian. Akan tetapi tidak semua
instrumen melalui tahapan uji coba. Hanya paket soal yang digunakan dalam
pretest-posttest saja yang diujicobakan.
Tabel 3.3 Rekapitulasi Soal Pretest/Posttest
No. Jenjang
Kognitif Soal
Jumlah Soal
f %
1. C1 (mengingat) 7 35 2. C2 (memahami) 9 45 3. C3 (aplikasi) 2 10 4. C4 (analisis) 2 10
Jumlah 20 100
(a) Persentase Jenjang Kognitif Soal
No. Tingkat
Kesukaran
Jumlah Soal
f %
1. Sangat Mudah 3 15
2. Mudah 4 20
3. Sedang 11 55
4. Sukar 1 5
5. Sangat Sukar 1 5
Jumlah 20 100
(b)Persentase Tingkat Kesukaran Soal
No. Daya Pembeda
(%) Kategori
Jumlah Soal
f %
1. 0 Kurang baik 1 5
2. 11,11 Kurang baik 3 15
3. 22,22 Kurang baik 1 5
4. 33,33 Baik 6 30
5. 44,44 Baik 1 5
6. 55,56 Baik 4 20
7. 66,67 Baik 3 15
8. 100 Baik 1 5
Jumlah 20 100
(c) Persentase Daya Pembeda Soal
Kegiatan uji coba soal pretest/posttest dilakukan kepada 32 siswa kelas XI
di SMA Negeri 3 Bandung. Analisis hasil uji coba soal dilakukan dengan
32
soal, namun hanya 20 saja yang akhirnya dapat digunakan. Hal ini berdasarkan
pertimbangan besaran daya pembeda soal dari hasil analisis yang dilakukan.
Hasil analisis menunjukkan rata-rata skor yang diperoleh adalah 14,19
dengan simpangan baku 3,33. Korelasi xy 0,13 dan reliabilitas atau keajegan
paket soal bernilai 0,23. Hasil analisis secara lengkap untuk soal-soal yang
digunakan dalam kegiatan pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan sebelum, selama dan setelah kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama dua kali
pertemuan. Pada pertemuan pertama dilakukan posttest dan pengisian setengah
bagian LKS. Pada pertemuan kedua LKS kembali dikerjakan sampai dengan
selesai kemudian ditutup dengan pengisian posttest dan angket motivasi.
Pretest dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai
materi respirasi yang akan diajarkan. Data ini diperlukan untuk mengetahui
kemajuan penguasaan konsep yang dicapai melalui kegiatan pembelajaran
menggunakan media animasi dari hasil pretest ke posttest.
Kegiatan pembelajaran dinilai oleh dua orang observer untuk setiap
pertemuan melalui pengisian rubrik observasi. Data ini digunakan sebagai data
pelengkap yang menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
berjalan dengan baik sehingga data penguasaan konsep dan motivasi belajar siswa
33
Anjar Darajat, 2013 G. Analisis Data
Terdapat tiga jenis data yang didapat melalui instrumen-intrumen yang
digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan media animasi ini. Data
tersebut berupa data keberlangsungan kegiatan belajar dari rubrik observasi
pembelajaran, data penguasaan konsep dari hasil pretest-posttest dan data
motivasi belajar dari angket motivasi. Analisis yang digunakan terhadap data-data
tersebut lebih mengarah pada interpretasi hasil rata-rata skor/nilai yang didapat
dari masing-masing jenis data.
Pada data hasil penilaian kegiatan pembelajaran yang didapat melalui
pengisian rubrik observasi, hanya dilakukan pemberian skor sesuai kriteria yang
telah ditentukan sebelumnya. Hasil skoring dari setiap observer untuk setiap
pertemuan dijumlahkan dan diambil rata-rata skor untuk setiap pertemuan dan
pertemuan secara keseluruhan. Skor yang didapat diinterpretasikan untuk
mengetahui kategori kegiatan pembelajaran yang dilakukan menurut rentang nilai
total yang telah ditentukan sebagai data pendukung terhadap pencapaian
penguasaan konsep dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran menggunakan
media animasi.
Penyajian data hasil pretest-posttest dilakukan dengan melihat kemajuan
nilai yang didapat siswa dari pretest ke posttest. Kemajuan nilai siswa ini ditinjau
pula dari perbaikan jawaban siswa dari pretest ke posttest untuk setiap butir soal.
34
kognitifnya sehingga dapat dilihat kecocokan antara media animasi dengan
jenjang kognitif yang mampu ditingkatkan pencapaiannya oleh media animasi
tersebut.
Data motivasi belajar dari angket motivasi yang diberikan, dianalisis
menurut kategori motivasi Keller (1987). Hasil jawaban yang didapat
dikelompokkan menurut kategori dan jenis pernyataannya kemudian dilakukan
interpretasi dari jumlah jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS)
dan sangat tidak setuju (STS) yang didapatkan untuk masing-masing kategori dan
jenis pernyataan tersebut. Berdasarkan angket motivasi juga disajikan rata-rata
skor motivasi siswa secara keseluruhan dan dikategorikan menurut rentang
Anjar Darajat, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan pembelajaran menggunakan media animasi yang dilakukan siswa
kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sumedang secara umum memperlihatkan hasil
yang positif, baik untuk penguasaan konsep maupun motivasi belajar siswa.
Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer juga
menunjukkan perolehan nilai kategori baik untuk kegiatan pembelajaran yang
dilakukan selama dua kali pertemuan.
Proses dalam kegiatan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tujuan
pembelajaran termasuk pencapaian penguasaan konsep dan motivasi belajar.
Kategori baik untuk kegiatan pembelajaran ini memperkuat bahwa data yang
diperoleh untuk profil penguasaan konsep dan motivasi belajar siswa benar-benar
sebagai hasil penggunaan media animasi dalam pembelajaran dan dapat
memperkecil kesalahan data yang diakibatkan oleh proses kegiatan pembelajaran
yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Adanya peningkatan rata-rata nilai pretest ke posttest menggambarkan
pembelajaran dengan menggunakan media animasi dapat meningkatkan
penguasaan konsep siswa dalam materi sistem pernapasan khususnya subkonsep
pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh manusia. Walaupun persentase siswa
yang dapat mencapai nilai KKM sampai akhir posttest sedikit dan masih ada
72
animasi yang digunakan dalam pembelajaran cenderung dapat meningkatkan
penguasaan materi, karena dengan menggunakan media animasi siswa belajar
dengan menggunakan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus serta media
ini memperhatikan suatu proses yang bergerak (simulasi proses) sehingga lebih
mudah untuk memahami materi.
Bila dikelompokkan menurut jenjang kognitifnya, soal tipe C1 dan C2
adalah kelompok soal yang mengalami peningkatan jumlah siswa yang menjawab
benar. Media animasi ternyata lebih baik dalam meningkatkan kemampuan
mengingat dan memahami daripada kemampuan aplikasi dan analisis sehubungan
dengan fungsi animasi sebagai media untuk mendeskripsikan proses yang abstrak
menjadi lebih konkret.
Motivasi belajar siswa yang diukur menggunakan angket motivasi secara
keseluruhan juga menggambarkan keadaan yang baik. Aspek motivasi belajar
(Keller, 1987) yang paling muncul dalam pembelajaran menggunakan media
animasi ini adalah kepuasan (satisfaction) dan perhatian (attention), tapi rata-rata
skor yang diperoleh keempat aspek motivasi belajar ARCS tersebut masih dalam
rentang kategori motivasi belajar yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa media
animasi dapat merangsang motivasi belajar siswa dengan baik khususnya dalam
menjaga perhatian siswa selama pembelajaran dan siswa merasa sangat puas
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk subkonsep pertukaran gas O2 dan
73
Anjar Darajat, 2013 B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan dari penelitian yang dilakukan ternyata media
animasi berperan baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat
pembelajaran lebih menarik sehingga siswa merasakan suasana yang berbeda saat
belajar. Dengan begitu, untuk menjaga semangat belajar siswa selama kegiatan
pembelajaran, menggunakan tayangan animasi sebagai media pembelajaran dapat
dijadikan salah satu solusi yang baik. Akan tetapi perlu diperhatikan beberapa hal
dalam penggunaannya, diantaranya berkaitan dengan waktu penayangan, kondisi
kelas dan kejelasan tampilan animasi yang digunakan. Media animasi juga hanya
efektif dalam meningkatkan kemampuan mengingat dan memahami saja, jadi
diperlukan penekanan yang mendalam atau penggunaan media pembelajaran
pelengkap lainnya apabila siswa dituntut untuk menguasai kemampuan kognitif
yang lain.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahasa yang digunakan dalam
media animasi yang digunakan. Siswa ternyata kesulitan dalam memahami media
animasi yang berbahasa Inggris sekalipun di sekolah kategori RSBI. Perlu
ditambahkan subtitle dalam bahasa Indonesia atau dibuat animasi dalam versi
Indonesia. Media animasi ini sangat menarik bagi siswa dan dapat meningkatkan
semangat belajar. Sangat disayangkan apabila isi dari media animasi tidak
dipahami hanya dikarenakan kendala penggunaan bahasa.
Skripsi ini pun disadari masih terdapat banyak kekurangan terutama dalam
kegiatan penelitian menyangkut rancangan penelitian yang dilakukan. Penelitian
74
kegiatan pembelajaran, jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran pada
pertemuan pertama dan kedua berbeda sehingga banyak data yang tidak lengkap
dan akhirnya tidak terpakai. Lebih baik jika sampel yang diambil lebih dari satu
kelas, untuk menghindari terjadinya kekurangan data walaupun tidak salah jika
data yang digunakan sedikit jumlahnya apabila metode penelitian yang digunakan
sudah baik dan benar.
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu, soal
pretest-posstest dan angket motivasi belum merata dari komposisi kategori yang
diujikannya baik itu menurut jenjang kognitif untuk soal pretest-posttest maupun
menurut kategori aspek motivasi untuk angket. Soal pretest-posttest akan lebih
baik jika komposisi soal C1, C2, C3 dan C4-nya merata atau bahkan ditambah
dengan soal C5 dan C6 sehingga jenjang kognitif yang tergambar lebih luas.
Begitupula dengan pernyataan pada angket motivasi. Komposisi pernyataan
dengan kategori attention, relevance, confidence dan satisfaction jumlahnya harus
sama dalam pernyataan positif dan negatif. Hal ini akan lebih memudahkan untuk
menentukan kemunculan kategori yang satu bila dibandingkan dengan kategori
Anjar Darajat, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Campbell, N. A. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Ferdinand P., F. dan Moekti A. 2009. Praktis Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Hamid, H. 2009. Retensi dan Pemahaman Konsep. [online]. Tersedia :
http://zaifbio.wordpress.com/2011/11/24/retensi-dan-pemahaman-konsep/. [14 Januari 2012].
Hamoraon. 2010. Model ARCS Keller. [online]. Tersedia
:http://www.vilila.com/2010/10/model-arcs-keller.html. [22 Desember 2011].
Hartoto. 2009. Penelitian Deskriptif. [online]. Tersedia :http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.pdf. [21 Desember 2011].
Keller, J. 2000. How to Integrate Learner Motivation Planning into Lesson Planning: The ARCS Model Approach. [online]. Tersedia :
http://www.arcsmodel.com. [9 September 2012].
Keller, J. 2006. What Is Motivational Design?. [online]. Tersedia: http://www.arcsmodel.com. [9 September 2012].
Kistinnah, I dan Endang S. R. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA/MA untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
76
O’Day, D. H. 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations. [online]. Tersedia: http://www.cellbiologyeducation.com. [12 Februari 2011].
Poulsen, A., et all. 2008. ARCS Model of Motivational Design. [online]. Tersedia: http://www.torreytrust.com/images/ITH_Trust.pdf. [9 September 2012].
Rahmattullah, M. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi terhadap Hasil Belajar. [online]. Tersedia :
http://jurnal.upi.edu/file/17-Muhammad_Rahmattullah.pdf. [22 Desember 2011].
Riandi. 2002. Media Pembelajaran Biologi. [online]. Tersedia
:http://upi.edu/JurusanPendidikanBiologi/Media_pembelajaran_biologi.pdf. [18 November 2011].
Rustaman, N.Y., et al. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Sanaky, H.A.H. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Kaukaba.
Santyasa, I W. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. [online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_ SEKOLAH/194704171973032-MULIATI_PURWASASMITA/ MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf. [19 Maret 2012].
Shellnut, B.J. 1998. John Keller A Motivating Influence in The Field of Instructional System Design. [online]. Tersedia :
http://peoplelearn.homestead.com/Keller.Bio.pdf. [22 Desember 2011].
Sukmadinata, N.S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.
Tirman. 2009. Motivasi dalam Pembelajaran. [online]. Tersedia
:http://tirman.wordpress.com/motivasi-dalam-pembelajaran. [22 Desember 2011].
Warpala, I W.S. 2010. Media Pembelajaran : Arti, Posisi, Fungsi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya. [online]. Tersedia
77
Anjar Darajat, 2013
Wijaya S.,A. 2006. Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis Internet untuk Materi Struktur dan Fungsi Sel. [online]. Tersedia