• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Suatu perusahaan memiliki tujuan yaitu mencari keuntungan atau laba sebesar-besarnya. Laba merupakan suatu faktor unuk menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari suatu perushaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) di masa yang akan datang. Maka dari itu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui pengaruh yang diberikan rasio profitabilitas (return on asset dan return on equity), rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio), serta pertumbuhan perusahaan (rasio pertumbuhan penjualan) dalam penerimaan opini going concern. Data dikumpulkan dengan strategi arsip (archival). Sampel yang diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu 35 perusahaan. Dari ketiga hipotesis yang diajukan hanya terdapat satu hipotesis yang memberikan jawaban yaitu rasio likuiditas memberikan pengaruh yang signifikan negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Implikasi manajerial yang dapat diajukan adalah dengan meningkatkan rasio likuiditas sehingga terdapat kemungkinan kecil suatu perusahaan untuk menerima opini audit going concern.

Kata Kunci : going concern, opini audit, rasio profitabilitas, rasio likuiditas,

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

A company has a purpose that is looking for the most profitably. Profit is a factor to determine the viability of a company, so it can be said that the main purpose of a corporation is to maintain the viabilit (going concern) in the future. Therefore conducted a test to find out the influence of a given ratio of profitability (return on assets and return on equity), liquidity ratio (current ratio and quick ratio), and company growth (ratio sales growth) in receipt of an opinion of going concern. Data collected with the strategy of archives. Samples taken from the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), namely 35 companies. Of the three proposed hypotheses, there are only one hypotheses that gives an answer that is liquidity ratios provide significant influence negatively to the receipt of an audit opinion on the going concern. Managerial implications which can be filed is by increasing the ratio of liquidity so that there is little possibility of an enterprise to receive audit opinion on the going concern.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii KATA PENGANTAR iv

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

2.3.1 Rasio Profitabilitas dan Opini Audit Going Concern ... 35

2.3.2 Rasio Likuiditas dan Opini Audit Going Concer ... .36

2.3.3 Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit Going Concern ... 37

2.3.4 Rasio Profitabilitas, Likudititas dan Pertumbuhan Perusahan terhadap Opini Audit Going Concern ... 38

BAB III METODE PENELITIAN... 40

3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Metode Penelitian ... 40

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel ... 41

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 42

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 49

3.6.2 Uji Hipotesis ... 50

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1Hasil Penelitian ... 55

4.1.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 55

4.1.2Uji Asumsi Klasik ... 56

4.1.3Deskriptif Data Penelitian ... 63

4.1.4Regresi Logistik ... 64

4.2 Pembahasan ... 71

BAB V PENUTUPAN ... 76

5.1 Simpulan ... 76

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 77

5.3 Implikasi ... 77

5.4 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 80

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Jumlah Sampel penelitian ... 55

Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 56

Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 58

Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas ... 59

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 60

Tabel 4.6 Durbin-Watson ... 60

Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas ... 62

Tabel 4.8 Deskriptif Statistik ... 63

Tabel 4.9 Regresi Logstik ... 64

Tabel 4.10 Regresi Logistik ... 64

Tabel 4.11 Overall Model Fit ... 65

Tabel 4.12 Overall Model Fit ... 66

Tabel 4.13 Perbandingan ... 67

Tabel 4.14 Hosmer and Lemeshow Test... 67

Tabel 4.15 Nagelkerke R Square ... 68

Tabel 4.16 Uji Hipotesis 1... 69

Tabel 4.17 Uji Hipotesis 2... 70

Tabel 4.18 Uji hipotesis 3 ... 70

(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada dasarnya, tujuan dari suatu perusahaaan adalah memperoleh laba

sebanyak-banyaknya. Laba merupakan suatu faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tetapi laba yang diterima oleh perusahaan

tidak dapat dijadikan jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan dengan

baik dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk masa yang akan

datang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah

mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) untuk masa yang akan datang

(Hans Juniarto Kuswardi, 2012). Dalam PSAK No. 1 dinyatakan bahwa dalam

penyusunan laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan

entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan

keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen bertujuan

untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tudak mempunyai

alternatif lain yang realitas selain melakukannya.

Berdasarkan PSAK No.1 tersebut dapat diketahui bahwa laporan keuangan

bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, perubahan posisi

(7)

BAB I Pendahuluan 2

(2015) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba

yaitu:

a. Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai

lainnya dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit,

dan lainnya.

b. Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan

kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek

penerimaan las dari deviden atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan,

piutang, atau sahan, dan pinjaman yang jatuh tempo.

c. Memberikan informasi tentang sumber daya (aset) perusahaan, klaim atas

aset, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aset dan

kewajiban.

d. Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu

periode.

e. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan

membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang

transaksi yang memengaruhi modal, termasuk dividen dan pembayaran

lainnya kepada pemilik, dan tentang faktor-faktor yang memengaruhi

(8)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha f. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan

mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas

penggunaan sumber daya (aset) yang telah dipercayakan kepadanya.

g. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses

pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.

Oleh karena itu, agar laporan keuangan keuangan yang telah perusahaan buat

dapat dipercaya, maka dibutuhkan auditor untuk menjembatani kepentingan

pengguna laporan keuangan dan penyedia laporan keuangan (Soliyah Wulandari,

2014). Selain itu, para pengguna laporan keuangan merasa bahwa pemberian opini

audit going concern merupakan prediksi suatu kebangkrutan bagi perusahaan (Arga

Fajar Santosa dan Linda Kusumaning Wedari, 2007). Hal ini membuat auditor

memiliki peran yang sangat penting dalam mengeluarkan opini audit going concern

yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya perusahaan tersebut. Peran auditor

diperlukan untuk mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang telah

dimanipulasi, sehingga dengan menggunakan laporan keuangan yang telah di audit

diharapkan dapat membantu para pemakai laporan keuangan untuk mengambil

keputusan dengan benar (Andri Kartika, 2012). Dalam SPAP seksi 341 (2001)

menyatakan auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat

kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dlam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan

(9)

BAB I Pendahuluan 4

Opini going concern merupakan berita buruk bagi pengguna laporan keuangan.

Masalah yang sering timbul adalah sangat sulit untuk memprediksi kelangsungan

hidup perusahaan, sehingga membuat dilema moral dan etika dalam memberikan

opini audit going concern yang muncul bagi auditor. Terdapat beberapa penyebabnya

yaitu pertama, masalah self-fulfilling prophecy yang mengakibatkan auditor enggan

mengungkapkan opini going concern dikarenakan kekhawatiran auditor dengan

mengeluarkan opini audit going concern dapat mempercepat kebangkrutan yang

terjadi pada perusahaan yang sedang mengalami masalah (Andi Kartika, 2012) .

Kedua, terdapat prosedur penerapan status going concern yang tidak terstruktur

(Joanna H Lo, 1994 dalam Andi Kartika, 2012).

Dampak negatif yang dapat ditimbulkan karena dikeluarkan opini audit going

concern terhadap perusahaan adalah turunnya harga saham, kesulitan dalam

meningkatkan modal pinjaman, ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan

karyawan terhadap manajemen perusahaan. Memburuknya citra dari perusahaan

dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan kreditur yang dapat memberikan dampak

yang sangat besar apabila perusahaan memerlukan dana dalam jumlah besar untuk

kelangsungan operasi perusahaan. Dan juga kehilangan pelanggan dapat

menyebabkan operasi perusahaan dapat berhenti sehingga kebangkrutan pasti akan

terjadi (Endra Ulkri Arma, 2013).

Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan ini sangat

berguna untuk melakukan analisis terhadap keadaaan laporan keuangan. Bagi

(10)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

Informasi tersebut dapat diperoleh dengan mudah melalui perhitungan rasio-rasio

keuangan yang sesuai keinginan. Secara jangka panjang rasio keuangan juga

digunakan untuk menganalisi kondisi kinerja suatu perusahaan. Perhitungan rasio

keuangan akan menjadi lebih jelas apabila dihubungkan dengan pola historis dari

perusahaan, yang dilihat dari perhitungan beberapa tahun untuk melihat kondisi

perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan antar perusahaan

dalam industri yang sama (Hery, 2015).

Berdasarkan penjelasan diatas maka penelitian ini dilakukan menggunakan rasio

keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan

perusahaan. Rasio lukuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Hery, 2015). Dalam

penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio dan quick ratio.

Penelitian rasio likuiditas likaukan oleh Endra Ulkri Arma (2013) yang hasilnya

menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh signifikan negatif sedangkan menurut

hasil penelitian yang dilakukan oleh Jesica Handoko (2012) rasio likuiditas tidak

memberikan pengaruh dalam pemberian opini audit going concern.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan usaha dalam memperoleh keuntungan atau laba (Hery,2015). Rasio

profitabilitas ini diproksikan dengan return on asset dan return on equity. Semakin

besar tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin baik kemampuan

(11)

BAB I Pendahuluan 6

(2013) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan negative terhadap

penerimaan opini audit going concern, sedangkan menurut Soliyah Wulandari (2012)

menyatakan tidak memberikan dukungan empiris bahwa rasio profitabiitas

berpengaruh terhadap auditor dalam memeberikan opini audit going concern.

Pertumbuhan perusahaan merupakan rasio untuk mengukur kemampuan usaha

dalam bertahan pada posisisnya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi

pada umumnya (Irham Fahmi,2014). Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan

diproksikan pada rasio penjualan, semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka

semakin kecil kemungkinan untuk mendapatkan opini audit going concern. Penelitian

yang dilakukan oleh Andi Kartika (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going cocern.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Wilujeng Rahayu dan Caecilia Widi

Pratiwi (2011) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh

terhadap penerimaan opini aduit going concern.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Endra

Ulkri Arma, 2013 yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan

Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”. Dikarenakan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu peneliti tertarik

untuk melakukan generalisasi hasil penelitian yang ada, sehingga peneliti melakukan

pengujian kembali variabel-variabel tersebut dengan terdapat perbedaan penambahan

(12)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, indentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

a. Apakah secara parsial rasio likuiditas memberikan pengaruh negatif pada

pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI?

b. Apakah secara parsial rasio profitabilitas memberikan pengaruh negatif pada

pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI?

c. Apakah secara parsial pertumbuhan perushaan memberikan pengaruh yang

signifikan pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI?

d. Apakah secara simultan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan

perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan pada pemberian oponi audit

going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan indetifikasi masalah di atas tujuan dari penelitian ini yaitu:

a. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas memiliki

pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan

(13)

BAB I Pendahuluan 8

b. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio profitabilitas memiliki

pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI.

c. Untuk menemukan bukti secara empiris pertumbuhan perusahaan memiliki

pengaruh yang signifikan dalam pemberian opini audit going cocern untuk

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

d. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas, rasio

profitabilitas, dan pertumbuhan perushaan memiliki pengaruh yang signifikan

dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dalam memberikan manfaat bagi:

a. Bagi akademisi, dapat memberikan pengembangan teori dan pengetahuan

yang berkaitan dengan going concern.

b. Bagi praktisi bisnis, dapat membantu manajemen untuk mengetahui pengaruh

dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan agar

dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan guna untuk

mempertahankan keberlangsungan hidup usaha.

c. Bagi investor, dapat membantu investor dalam mengambil keputusan dalam

melakukan investasi pada suatu perusahaan yang dapat dilihat dari rasio

(14)

76 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas laporan keuangan 26 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai pengaruh profitabilitas,

likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going

concern. Maka dari itu, peneliti dapat menyimpulkan:

 Tidak terdapat pengaruh rasio profitabilitas yang signifikan dan berarah

negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun

rasio prifitabilitas meningkat tidak memberikan kemungkinan untuk suatu

perusahaan menerima opini audit going concern.

 Terdapat pengaruh rasio likuiditas yang signifikan dan berarah negative

terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, jika perusahaan

memiliki rasio likuiditas yang semakin tinggi, maka terdapat kemungkinan

yang rendah untuk menerima opini audit going concern.

 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan negatif pertumbuhan perusahaan

terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun

pertumbuhan penjualan semakin meningkat atau menurun tidak menjamin

bahwa perusahaan tersebut akan menerima opini audit going concern.

 Terdapat pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan

(15)

BAB V Penutup 77

5.2. Keterbatasan masalah

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa keterbatasan

penelitian, yaitu:

 Peneliti hanya menggunakan variabel independen rasio profitabilitas (ROA

dan ROE), rasio likuiditas (CR dan QR) serta perumbuhan perusahaan

(penjualan).

 Peneliti melakukan pengujian asumsi klasik dengan memisahkan setiap

variabel independen yang digunakan.

5.3. Implikasi Penelitian

Implikasi manajerial yang dapat diberikan adalah manajemen pada suatu perusahaan

dapat melakukan peningkatan rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio) dalam

perusahaan, sehingga dapat memberikan kemungkinan kecil dalam penerimaan opini

audit going concern.

5.4. Saran

 Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan

penelitian dengan menambah rasio-rasio lain yang dapat menjadi indikator

sehatnya suatu perusahaan.

 Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutkan untuk dapat menguji tidak

hanya satu jenis industri, tetapi dapat meneliti dua atau lebih jenis industry

(16)

78

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin dan James K Lobbecke. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jarkarta: Erlangga.

Alichia, Yashinta Putri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi. Vol. 1 (No.1).

Arikunto, 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arma, Endra Ulkri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, cv.

Hadori, Baqarina dan Bambang Sudibyo. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Finansial Perusahaan, Kualitas Auditor, dan Kualitas Perekonomian terhadap Opini Audit (Going concern). Jurnal Economia. Vol 10 (No. 1).

Harahap, Sofyan Syafri. (2015). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafinfo Persada.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta: PT Buku Seru.

Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol.1 (No.1).

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kuswardi, Hans Juniarto. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kualitas Audit terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade Di BEI. Jurnal Akuntansi. Vol.1 (No.2).

(17)

81

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1 (No.1).

Munawir, S. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Muttaqin, Ariffandita Nuri dan Sudarno. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.1 (No. 2).

Rahayu, Ayu Wilujeng dan Caecilia Widi Pratiwi. 2011. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Proceeding PESAT. Vol.4.

Rahman, Abdul dan Baldric Siregar. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal dan Prosiding SNA. Vol.15.

Setyarno, Eko, Indira Januarti dan Faisal. 2007. “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 7 (No. 2).

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Susanto, Yulius Kurnia. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.11 (No.3).

Tjahjani, Fera dan Rysa Feryna Novianti. 2014. Audit Going Concern Opinion, Influenced by Audit Quality, Leverage, Prior Audit Opinion, Growth and Size Of The Company. Business and Economic Tranformation Towards AEC 2015.

Wulandari, Soliyah. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan waktu luang pada komunitas Indonesia Sneakers Team Surabaya yang digunakan untuk melakukan pertemuan dengan antar anggota komunitas memberi dampak bagi informan

I am sure school administration staff will be more easier to get information about students and school because it is designed and build to provide an accurate information which

Perbuatan itu dilakukan oleh terdakwa Rusiadi ketika saksi korban yang bernama ANGGITA ZULKA pada waktu itu masih berusia 17 (tujuh belas) tahun dan telah menjalin hubungan

Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah Perangkat Bahan Ajar Matematika berbasis Karakter di kelas 4 yang berada pada kategori Baik dan

Dalam rangka mengetahui bagaimana keterkaitan keberadaan Kampus II UIN Alauddin Makassar dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani di Kelurahan Samata, maka

Baik atau tidaknya kesehatan gizi seseorang tergantung dari tingkat asupan makanan. Asupan makanan yang baik ditentukan oleh kualitas dan kuantitas hidangan. Jika susunan

pihak yang dianggap mewakili masyarakat di Kelurahan Balangnipa untuk ikut serta mendiskusikan usulan-usulan yang telah terkumpul yang kemudian akan dipilih untuk

Data hasil percobaan untuk mengetahui pengaruh waktu pemanasan terhadap nilai serap air, kuat tekan dan karakteristik pelindian (kadar Cr terlindi dalam media lindi) dari