ABSTRAK
Suatu perusahaan memiliki tujuan yaitu mencari keuntungan atau laba sebesar-besarnya. Laba merupakan suatu faktor unuk menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari suatu perushaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) di masa yang akan datang. Maka dari itu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui pengaruh yang diberikan rasio profitabilitas (return on asset dan return on equity), rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio), serta pertumbuhan perusahaan (rasio pertumbuhan penjualan) dalam penerimaan opini going concern. Data dikumpulkan dengan strategi arsip (archival). Sampel yang diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu 35 perusahaan. Dari ketiga hipotesis yang diajukan hanya terdapat satu hipotesis yang memberikan jawaban yaitu rasio likuiditas memberikan pengaruh yang signifikan negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Implikasi manajerial yang dapat diajukan adalah dengan meningkatkan rasio likuiditas sehingga terdapat kemungkinan kecil suatu perusahaan untuk menerima opini audit going concern.
Kata Kunci : going concern, opini audit, rasio profitabilitas, rasio likuiditas,
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
A company has a purpose that is looking for the most profitably. Profit is a factor to determine the viability of a company, so it can be said that the main purpose of a corporation is to maintain the viabilit (going concern) in the future. Therefore conducted a test to find out the influence of a given ratio of profitability (return on assets and return on equity), liquidity ratio (current ratio and quick ratio), and company growth (ratio sales growth) in receipt of an opinion of going concern. Data collected with the strategy of archives. Samples taken from the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX), namely 35 companies. Of the three proposed hypotheses, there are only one hypotheses that gives an answer that is liquidity ratios provide significant influence negatively to the receipt of an audit opinion on the going concern. Managerial implications which can be filed is by increasing the ratio of liquidity so that there is little possibility of an enterprise to receive audit opinion on the going concern.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii KATA PENGANTAR iv
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 7
2.3.1 Rasio Profitabilitas dan Opini Audit Going Concern ... 35
2.3.2 Rasio Likuiditas dan Opini Audit Going Concer ... .36
2.3.3 Pertumbuhan Perusahaan dan Opini Audit Going Concern ... 37
2.3.4 Rasio Profitabilitas, Likudititas dan Pertumbuhan Perusahan terhadap Opini Audit Going Concern ... 38
BAB III METODE PENELITIAN... 40
3.1 Objek Penelitian ... 40
3.2 Metode Penelitian ... 40
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
3.3.1 Populasi ... 40
3.3.2 Sampel ... 41
3.4 Jenis dan Sumber Data ... 42
viii Universitas Kristen Maranatha
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 49
3.6.2 Uji Hipotesis ... 50
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55
4.1Hasil Penelitian ... 55
4.1.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 55
4.1.2Uji Asumsi Klasik ... 56
4.1.3Deskriptif Data Penelitian ... 63
4.1.4Regresi Logistik ... 64
4.2 Pembahasan ... 71
BAB V PENUTUPAN ... 76
5.1 Simpulan ... 76
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 77
5.3 Implikasi ... 77
5.4 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
LAMPIRAN ... 80
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Jumlah Sampel penelitian ... 55
Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 56
Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 58
Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas ... 59
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 60
Tabel 4.6 Durbin-Watson ... 60
Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas ... 62
Tabel 4.8 Deskriptif Statistik ... 63
Tabel 4.9 Regresi Logstik ... 64
Tabel 4.10 Regresi Logistik ... 64
Tabel 4.11 Overall Model Fit ... 65
Tabel 4.12 Overall Model Fit ... 66
Tabel 4.13 Perbandingan ... 67
Tabel 4.14 Hosmer and Lemeshow Test... 67
Tabel 4.15 Nagelkerke R Square ... 68
Tabel 4.16 Uji Hipotesis 1... 69
Tabel 4.17 Uji Hipotesis 2... 70
Tabel 4.18 Uji hipotesis 3 ... 70
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada dasarnya, tujuan dari suatu perusahaaan adalah memperoleh laba
sebanyak-banyaknya. Laba merupakan suatu faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tetapi laba yang diterima oleh perusahaan
tidak dapat dijadikan jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan dengan
baik dan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk masa yang akan
datang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah
mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) untuk masa yang akan datang
(Hans Juniarto Kuswardi, 2012). Dalam PSAK No. 1 dinyatakan bahwa dalam
penyusunan laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan
entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan
keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen bertujuan
untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tudak mempunyai
alternatif lain yang realitas selain melakukannya.
Berdasarkan PSAK No.1 tersebut dapat diketahui bahwa laporan keuangan
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, perubahan posisi
BAB I Pendahuluan 2
(2015) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba
yaitu:
a. Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai
lainnya dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit,
dan lainnya.
b. Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon investor dan
kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek
penerimaan las dari deviden atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan,
piutang, atau sahan, dan pinjaman yang jatuh tempo.
c. Memberikan informasi tentang sumber daya (aset) perusahaan, klaim atas
aset, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan lain terhadap aset dan
kewajiban.
d. Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama satu
periode.
e. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan
membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang
transaksi yang memengaruhi modal, termasuk dividen dan pembayaran
lainnya kepada pemilik, dan tentang faktor-faktor yang memengaruhi
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha f. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan
mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas
penggunaan sumber daya (aset) yang telah dipercayakan kepadanya.
g. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses
pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
Oleh karena itu, agar laporan keuangan keuangan yang telah perusahaan buat
dapat dipercaya, maka dibutuhkan auditor untuk menjembatani kepentingan
pengguna laporan keuangan dan penyedia laporan keuangan (Soliyah Wulandari,
2014). Selain itu, para pengguna laporan keuangan merasa bahwa pemberian opini
audit going concern merupakan prediksi suatu kebangkrutan bagi perusahaan (Arga
Fajar Santosa dan Linda Kusumaning Wedari, 2007). Hal ini membuat auditor
memiliki peran yang sangat penting dalam mengeluarkan opini audit going concern
yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya perusahaan tersebut. Peran auditor
diperlukan untuk mencegah diterbitkannya laporan keuangan yang telah
dimanipulasi, sehingga dengan menggunakan laporan keuangan yang telah di audit
diharapkan dapat membantu para pemakai laporan keuangan untuk mengambil
keputusan dengan benar (Andri Kartika, 2012). Dalam SPAP seksi 341 (2001)
menyatakan auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat
kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dlam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan
BAB I Pendahuluan 4
Opini going concern merupakan berita buruk bagi pengguna laporan keuangan.
Masalah yang sering timbul adalah sangat sulit untuk memprediksi kelangsungan
hidup perusahaan, sehingga membuat dilema moral dan etika dalam memberikan
opini audit going concern yang muncul bagi auditor. Terdapat beberapa penyebabnya
yaitu pertama, masalah self-fulfilling prophecy yang mengakibatkan auditor enggan
mengungkapkan opini going concern dikarenakan kekhawatiran auditor dengan
mengeluarkan opini audit going concern dapat mempercepat kebangkrutan yang
terjadi pada perusahaan yang sedang mengalami masalah (Andi Kartika, 2012) .
Kedua, terdapat prosedur penerapan status going concern yang tidak terstruktur
(Joanna H Lo, 1994 dalam Andi Kartika, 2012).
Dampak negatif yang dapat ditimbulkan karena dikeluarkan opini audit going
concern terhadap perusahaan adalah turunnya harga saham, kesulitan dalam
meningkatkan modal pinjaman, ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan, dan
karyawan terhadap manajemen perusahaan. Memburuknya citra dari perusahaan
dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan kreditur yang dapat memberikan dampak
yang sangat besar apabila perusahaan memerlukan dana dalam jumlah besar untuk
kelangsungan operasi perusahaan. Dan juga kehilangan pelanggan dapat
menyebabkan operasi perusahaan dapat berhenti sehingga kebangkrutan pasti akan
terjadi (Endra Ulkri Arma, 2013).
Penelitian ini menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan ini sangat
berguna untuk melakukan analisis terhadap keadaaan laporan keuangan. Bagi
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.
Informasi tersebut dapat diperoleh dengan mudah melalui perhitungan rasio-rasio
keuangan yang sesuai keinginan. Secara jangka panjang rasio keuangan juga
digunakan untuk menganalisi kondisi kinerja suatu perusahaan. Perhitungan rasio
keuangan akan menjadi lebih jelas apabila dihubungkan dengan pola historis dari
perusahaan, yang dilihat dari perhitungan beberapa tahun untuk melihat kondisi
perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan antar perusahaan
dalam industri yang sama (Hery, 2015).
Berdasarkan penjelasan diatas maka penelitian ini dilakukan menggunakan rasio
keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan
perusahaan. Rasio lukuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Hery, 2015). Dalam
penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio dan quick ratio.
Penelitian rasio likuiditas likaukan oleh Endra Ulkri Arma (2013) yang hasilnya
menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh signifikan negatif sedangkan menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh Jesica Handoko (2012) rasio likuiditas tidak
memberikan pengaruh dalam pemberian opini audit going concern.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan usaha dalam memperoleh keuntungan atau laba (Hery,2015). Rasio
profitabilitas ini diproksikan dengan return on asset dan return on equity. Semakin
besar tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin baik kemampuan
BAB I Pendahuluan 6
(2013) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan negative terhadap
penerimaan opini audit going concern, sedangkan menurut Soliyah Wulandari (2012)
menyatakan tidak memberikan dukungan empiris bahwa rasio profitabiitas
berpengaruh terhadap auditor dalam memeberikan opini audit going concern.
Pertumbuhan perusahaan merupakan rasio untuk mengukur kemampuan usaha
dalam bertahan pada posisisnya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi
pada umumnya (Irham Fahmi,2014). Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan
diproksikan pada rasio penjualan, semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka
semakin kecil kemungkinan untuk mendapatkan opini audit going concern. Penelitian
yang dilakukan oleh Andi Kartika (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going cocern.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Wilujeng Rahayu dan Caecilia Widi
Pratiwi (2011) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
terhadap penerimaan opini aduit going concern.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Endra
Ulkri Arma, 2013 yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”. Dikarenakan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu peneliti tertarik
untuk melakukan generalisasi hasil penelitian yang ada, sehingga peneliti melakukan
pengujian kembali variabel-variabel tersebut dengan terdapat perbedaan penambahan
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, indentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:
a. Apakah secara parsial rasio likuiditas memberikan pengaruh negatif pada
pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI?
b. Apakah secara parsial rasio profitabilitas memberikan pengaruh negatif pada
pemberian opini audit going concern untuk perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI?
c. Apakah secara parsial pertumbuhan perushaan memberikan pengaruh yang
signifikan pada pemberian opini audit going concern untuk perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?
d. Apakah secara simultan rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan
perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan pada pemberian oponi audit
going concern untuk perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan indetifikasi masalah di atas tujuan dari penelitian ini yaitu:
a. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas memiliki
pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan
BAB I Pendahuluan 8
b. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio profitabilitas memiliki
pengaruh negatif dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
c. Untuk menemukan bukti secara empiris pertumbuhan perusahaan memiliki
pengaruh yang signifikan dalam pemberian opini audit going cocern untuk
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
d. Untuk menemukan bukti secara empiris bahwa rasio likuiditas, rasio
profitabilitas, dan pertumbuhan perushaan memiliki pengaruh yang signifikan
dalam pemberian opini audit going cocern untuk perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
1.4Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dalam memberikan manfaat bagi:
a. Bagi akademisi, dapat memberikan pengembangan teori dan pengetahuan
yang berkaitan dengan going concern.
b. Bagi praktisi bisnis, dapat membantu manajemen untuk mengetahui pengaruh
dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan agar
dapat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan guna untuk
mempertahankan keberlangsungan hidup usaha.
c. Bagi investor, dapat membantu investor dalam mengambil keputusan dalam
melakukan investasi pada suatu perusahaan yang dapat dilihat dari rasio
76 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas laporan keuangan 26 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai pengaruh profitabilitas,
likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going
concern. Maka dari itu, peneliti dapat menyimpulkan:
Tidak terdapat pengaruh rasio profitabilitas yang signifikan dan berarah
negatif terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun
rasio prifitabilitas meningkat tidak memberikan kemungkinan untuk suatu
perusahaan menerima opini audit going concern.
Terdapat pengaruh rasio likuiditas yang signifikan dan berarah negative
terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, jika perusahaan
memiliki rasio likuiditas yang semakin tinggi, maka terdapat kemungkinan
yang rendah untuk menerima opini audit going concern.
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan negatif pertumbuhan perusahaan
terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, walaupun
pertumbuhan penjualan semakin meningkat atau menurun tidak menjamin
bahwa perusahaan tersebut akan menerima opini audit going concern.
Terdapat pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan
BAB V Penutup 77
5.2. Keterbatasan masalah
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdapat beberapa keterbatasan
penelitian, yaitu:
Peneliti hanya menggunakan variabel independen rasio profitabilitas (ROA
dan ROE), rasio likuiditas (CR dan QR) serta perumbuhan perusahaan
(penjualan).
Peneliti melakukan pengujian asumsi klasik dengan memisahkan setiap
variabel independen yang digunakan.
5.3. Implikasi Penelitian
Implikasi manajerial yang dapat diberikan adalah manajemen pada suatu perusahaan
dapat melakukan peningkatan rasio likuiditas (current ratio dan quick ratio) dalam
perusahaan, sehingga dapat memberikan kemungkinan kecil dalam penerimaan opini
audit going concern.
5.4. Saran
Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan
penelitian dengan menambah rasio-rasio lain yang dapat menjadi indikator
sehatnya suatu perusahaan.
Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutkan untuk dapat menguji tidak
hanya satu jenis industri, tetapi dapat meneliti dua atau lebih jenis industry
78
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin dan James K Lobbecke. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jarkarta: Erlangga.
Alichia, Yashinta Putri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi. Vol. 1 (No.1).
Arikunto, 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arma, Endra Ulkri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta, cv.
Hadori, Baqarina dan Bambang Sudibyo. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Finansial Perusahaan, Kualitas Auditor, dan Kualitas Perekonomian terhadap Opini Audit (Going concern). Jurnal Economia. Vol 10 (No. 1).
Harahap, Sofyan Syafri. (2015). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafinfo Persada.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan. Jakarta: PT Buku Seru.
Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Kartika, Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol.1 (No.1).
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kuswardi, Hans Juniarto. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kualitas Audit terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade Di BEI. Jurnal Akuntansi. Vol.1 (No.2).
81
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1 (No.1).
Munawir, S. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Muttaqin, Ariffandita Nuri dan Sudarno. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol.1 (No. 2).
Rahayu, Ayu Wilujeng dan Caecilia Widi Pratiwi. 2011. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Proceeding PESAT. Vol.4.
Rahman, Abdul dan Baldric Siregar. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal dan Prosiding SNA. Vol.15.
Setyarno, Eko, Indira Januarti dan Faisal. 2007. “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 7 (No. 2).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Susanto, Yulius Kurnia. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.11 (No.3).
Tjahjani, Fera dan Rysa Feryna Novianti. 2014. Audit Going Concern Opinion, Influenced by Audit Quality, Leverage, Prior Audit Opinion, Growth and Size Of The Company. Business and Economic Tranformation Towards AEC 2015.
Wulandari, Soliyah. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana.