• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN KOOPERATIF PADA KEMAMPUAN SOSIAL ANAK TK B DI TK DHARMA WANITA IV Pengaruh Penerapan Permainan Kooperatif Pada Kemampuan Sosial Anak TK B Di TK Dharma Wanita IV Karangtengah Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN KOOPERATIF PADA KEMAMPUAN SOSIAL ANAK TK B DI TK DHARMA WANITA IV Pengaruh Penerapan Permainan Kooperatif Pada Kemampuan Sosial Anak TK B Di TK Dharma Wanita IV Karangtengah Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN KOOPERATIF PADA KEMAMPUAN SOSIAL ANAK TK B DI TK DHARMA WANITA IV

KARANGTENGAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

LISA ARDIANA

A 520 090 119

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

▸ Baca selengkapnya: puisi buat anak tk

(2)
(3)

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrohiim

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lisa Ardiana

NIM : A 520 090 119

Fakultas/Jurusan : FKIP / PG-PAUD

Jenis : Skripsi

Judul :Pengaruh Penerapan Permainan Kooperatif pada Kemampuan Sosial Anak TK B Di TK Dharma Wanita IV Karangtengah Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutab hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestunya.

Surakarta, 03 April 2013

Yang Menyatakan

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN KOOPERATIF PADA KEMAMPUAN SOSIAL ANAK TK B DI TK DHARMA WANITA IV

KARANGTENGAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lisa Ardiana, A 520090119, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2013, 55 halaman

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan kooperatif halang rintang pada kemampuan sosial anak TK B di TK Dharma Wanita IV Karangtengah Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen jenis Intac Group Comparrison. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 34 anak kelompok B TK Dharma Wanita IV Karangtengah Wonogiri. Penelitian ini menggunakan teknik analis data dengan Independent Sample T-test. Hasil analisis data pada = 5% diperoleh thitung = -2,539 dan ttabel= 2,035, karena thitung<-ttabel maka Ho ditolak. Berarti ada perbedaan kemampuan sosial yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permainan kooperatif dapat mempengaruhi kemampuan sosial anak TK B di TK Dharma Wanita IV Karangtengah, Wonogiri, Tahun Pelajaran 2012/2013.

Kata Kunci = Permainan Kooperatif, Kemampuan Sosial

PENDAHULUAN

Salah satu aspek yang dikembangkan pada usia taman kanak-kanak

adalah kemampuan sosial. Syamsudian dalam Nugraha (2004:1.18)

mengutarakan bahwa kemampuan sosial merupakan perolehan kemampuan

berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. “Sosialisasi adalah kemampuan

bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial”. Kemampuan

bersosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma dan

harapan di masyarakat. Berdasarkan pengertian diatas, maka kemampuan sosial

(5)

2

sosial yang baik, akan berpengaruh pada kemampuan sosialnya pada saat ia

dewasa. Oleh sebab itu kemampuan sosial anak perlu distimulasi sejak kecil.

Kemampuan sosial anak usia 5-6 tahun dapat dikatakan baik apabila

mampu mengutarakan apa yang ia inginkan dengan baik kepada orang lain,

mempunyai beberapa teman atau sahabat, mampu bekerjasama dengan orang lain

dan mampu memahami perasaan orang lain. Terdapat beberapa metode yang

sudah digunakan TK Dharma Wanita IV Karangtengah, Wonogiri tahun pelajaran

2012/2013 untuk mengoptimalkan kemampuan sosial anak. Metode tersebut

terbilang berpengaruh dan cukup efektif terhadap kemampuan sosial anak.

Beberapa anak yang sebelumnya pendiam, enggan bermain bersama temannya

dan hanya ingin selalu bersama orang tuanya perlahan mulai berani untuk

bersosialisasi dan berbicara dengan orang lain. Namun, ada beberapa juga yang

masih enggan berpisah dengan orang tuanya dan pendiam. Salah satu metode

yang belum digunakan oleh TK Dharma Wanita IV Karangtengah Wonogiri untuk

mengoptimalkan kemampuan sosial anak didiknya adalah permainan kooperatif.

Parten dalam Desmita (2010:145) menjelaskan bahwa permainan

kooperatif adalah permainan yang dilakukan dalam kelompok yang terorganisir,

dengan kegiatan-kegiatan konstruktif dan membuat sesuatu yang nyata, dimana

setiap anak mempunyai peranan sendiri-sendiri. Permainan kooperatif yang

bersifat kelompok dapat membantu anak untuk belajar berinteraksi dengan teman

sebayanya. Peraturan permainan kooperatif yang terorganisir dapat membantu

anak untuk belajar disiplin. Selain itu peran-peran yang terdapat dalam permainan

kooperatif dapat membantu anak untuk bertanggungjawab pada tugasnya.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Faisal

dalam Purwanto (2011:24) penelitian eksperimen dipahami sebagai upaya

peneliti secara sengaja memanipulasi suatu variabel (dengan maksud

memunculkan atau tidak memunculkan suatu variabel) kemudian memeriksa efek

atau akibat yang ditimbulkannya. Tujuan pokok dari “memanipulasi” atau

mengontrol variabel tersebut adalah untuk melihat apakah ada perbedaan dengan

adanya kehadiran atau pengaruh dari suatu variabel atau tidak. Desain penelitian

(6)

desain Intac Group Comparrison. Desain ini terdapat satu kelompok yang

digunakan untuk penelitian, tetapi tetap dibagi dua, yaitu setengah kelompok

untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah kelompok kontrol (tidak

diberi perlakuan).

Penelitian ini dibatasi pada kemampuan sosial yang tercantum dalam

Satuan Tingkat Pencapaian Perkembangan dan Permainan Kooperatif pada

permainan yang dilakukan di luar kelas dan termasuk pada jenis permainan

kooperatif physical play yaitu permainan halang rintang. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh permainan kooperatif halang rintang pada

kemampuan sosial anak TK B di TK Dharma Wanita IV Karangtengah Wonogiri

Tahun Pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen dengan desain penelitian Intac Group Comparrison. Adapun prosedur

pelaksanaan penelitian eksperimen Intac Group Comparrison menurut Sugiyono

(2011:111) sebagai berikut :

Tahap penelitian yang peneliti lakukan sebagai berikut:

1) Observasi Awal

Observasi awal digunakan untuk mengukur kemampuan sosial awal anak

(7)

4

Hal ini dilakukan agar dalam pembagian kelompok tidak terdapat kesenjangan

yang mencolok.

2) Memberi perlakuan.

Kelompok yang diberi perlakuan pada penelitian ini adalah kelompok

eksperimen. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen diberi perlakuan

dengan menggunakan metode pembelajaran permainan kooperatif halang

rintang.

3) Observasi Akhir

Setelah peneliti memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen, maka

dilakukan pengukuran terhadap kemampuan sosial anak. Hal ini untuk

mengetahui pengaruh permainan kooperatif terhadap kemampuan sosial anak.

Setelah dilakukan permainan kooperatif peneliti mengolah data yang diperoleh

untuk mengambil suatu kesimpulan yang kemudian dibandingkan dengan

kemampuan sosial kelompok kontrol.

Setting Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di TK Dharma Wanita IV Karangtengah, Wonogiri

tahun pelajaran 2012/2013 pada semester genap tepatnya antara tanggal 18 Maret

2013-25 Maret 2013.

Subjek Penelitian

Seluruh anak TK B TK Dharma Wanita IV, Karangtengah, Wonogiri tahun ajaran

2012/2013 yang berjumlah 34 peserta didik.

Variabel Penelitian

Menurut Erwan (2011:17-18) secara sederhana variabel dikatakan sebagai

konsep yang mengalami variasi nilai. Jenis-jenis variabel dalam penelitian sebagai

berikut :

a. Variabel Independen atau variabel bebas, yaitu varibel yang mempengeruhi

atau menjadi penyebab berubahnya sesuatu. Variabel Independen dalam

(8)

b. Variabel Dependen atau variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan

sosial.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Nazir (1999:211) adalah prosedur

yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan dan

merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah karena untuk

menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan metode observasi atau pengamatan. Sugiyono (2011: 204)

membedakan observasi menjadi dua, yaitu observasi partisipan dan non

partisipan. Penelitian ini menggunakan observasi non partisipan karena peneliti

tidak terlibat dalam kegiatan, tapi hanya sebagai observer saja. Penelitian ini

menggunakan sistem rating scale sebagai alat pengamatan.

Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010:169), analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik

analisis data yang digunakan dengan independent sampel test. Menurut Siregar

(2010) uji t test dibagi menjadi dua yakni t test untuk satu variabel dengan satu

arah kiri atau kanan (one tail) dan t test untuk satu variabel dua arah (two tail).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan t test untuk satu variabel dua arah

(two tail).

Adapun prosedur uji t untuk satu variabel dua arah (two tail) sebagai

berikut :

a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat

Ho : tidak ada pengaruh penerapan permainan kooperatif pada kemampuan

(9)

6

Ha : ada pengaruh penerapan permainan kooperatif pada kemampuan sosial

anak

b. Menentukan taraf signifikan (�)

Taraf signifikan dalam penelitian ini α = 0,05

c. Menentukan kriteria penilaian

1) Berdasarkan perbandingan antara thitung dengan ttabel

thitung>ttabel atau thitung < -ttabel maka Ho ditolak

-ttabel≤thitung≤ttabel maka Ho diterima

2) Berdasarkan perbandingan nilai probabilitas (sig.)

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

a. Observasi Awal

Diawali dengan membagi kelas menjadi dua kelompok yakni kelompok A dan

B kemudian di observasi kemampuan sosialnya. Kelompok A mempunyai

jumlah skor 356 dengan rata-rata 20,9 dan kelompok B 340 dengan rata-rata.

20. Karena tidak seimbang, kemudian di adakan peralihan anak dari kelompok

A ke B dan sebaliknya sehingga diperoleh jumlah skor yang seimbang yakni

348 dengan rata-rata 20,47.

b. Perlakuan

Penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali perlakuan. Kelompok eksperimen

diberi perlakuan dengan permainan kooperatif halang rintang sedangkan

kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan.

c. Observasi Akhir

Setelah dilakukan perlakuan kemudian dilakukan observasi akhir kemampuan

sosial anak, didapatkan hasil sebagai berikut :

1) Kelompok Eksperimen

Berdasarkan hasil analisis diperoleh skor tertinggi 27, skor terendah 18 dan

(10)

didapatkan hasil bahwa frekuensi terbanyak adalah skor antara 22-23 yaitu

7 anak atau 41,17% dan frekuensi terendah adalah skor 18-19 yaitu 1 anak

atau 5,88%

2) Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil analisis diperoleh skor tertinggi 24, skor terendah 16

dan rata-rata sebesar 20,8235. Sedangkan berdasar tabel distribusi

frekuensi didapatkan hasil bahwa frekuensi terbanyak adalah skor antara

20-21 yaitu 7 anak atau 41,17% dan frekuensi terendah adalah skor 16-17

yaitu 1 anak atau 5,88.

3) Perbandingan Hasil Observasi Akhir Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol.

Berdasarkan uraian pada poin a dan b ternyata terjadi perbedaan data

kemampuan sosial anak antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan permainan

kooperatif halang rintang. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari

peningkatan rata-rata kelompok eksperimen yang lebih banyak daripada

kelompok kontrol. Rata-rata kemampuan sosial kelompok eksperimen

adalah 22,588 dan rata-rata kelompok kontrol adalah 20,8235. Adapun

tabel perbandingan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai

berikut:

Interval Frekuensi

Eksperimen Kontrol

16-17 0 1

18-19 1 2

20-21 3 7

22-23 7 6

24-25 4 1

26-27 2 0

(11)

8

Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil thitung sebesar -2,539. Sedangkan

thitung < - ttabel = -2,539 < -2,037 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh permainan

kooperatif halang rintang pada kemampuan sosial anak diterima kebenarannya.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa permainan kooperatif dapat mempengaruhi

kemampuan sosial anak TK B di TK Dharma Wanita IV Karangtengah, Wonogiri.

Pembahasan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa permainan kooperatif halang

rintang dapat mempengaruhi kemampuan sosial anak. Hal tersebut disebabkan

karena permainan kooperatif halang rintang merupakan permainan yang

dilaksanakan secara kelompok sehingga anak akan belajar bekerjasama dengan

temannya dan menerima pendapat orang lain. Selain itu permainan kooperatif

halang rintang dapat melatih anak disiplin pada peraturan karena di dalam

permainan kooperatif halang rintang terdapat aturan-aturan yang harus ditaati

oleh individu dalam satu kelompok agar tujuan bersama dapat tercapai.

Hasil di atas dapat memperkuat pendapat Nugraha (2004:9.20) yang

menyatakan bahwa permainan kooperatif sangat baik untuk mengembangkan

kemampuan sosial anak. Selain itu penelitian ini juga memperkuat pendapat

Hurlock (2004:28) yang menyatakan bahwa kemampuan sosial awal anak bukan

sekedar dilihat dari tingkat kematangan, tetapi sebagian besar merupakan hasil

belajar dari lingkungan luar rumah salah satunya adalah sekolah.

- 2,539 - 2,035 2,035

(12)

Berdasarkan perbandingan hasil observasi awal dan akhir kelompok

eksperimen, terlihat bahwa hampir semua anak di kelompok eksperimen

kemampuan sosialnya meningkat setelah perlakuan. Anak yang mengalami

peningkatan paling banyak adalah FNSA dan FF dengan peningkatan sebanyak

empat poin. FNSA dan FN mengalami peningkatan yang paling baik karena

mereka termasuk anak yang paling aktif dalam permainan. Selama empat kali

perlakuan mereka mengikuti dengan baik dan antusias, sehingga kedisiplinan dan

kemampuan kerjasamanya mengalami peningkatan yang baik. Namun demikian,

adapula anak yang tidak mengalami peningkatan jumlah skor kemampuan sosial

yaitu IWW. Hal tersebut dapat terjadi karena IWW kurang aktif dalam permainan

yang peneliti terapkan. Selama empat kali perlakuan IWW hanya mau mengikuti

permainan sebanyak dua kali selebihnya ia hanya menonton dan menyemangati

temannya yang sedang bermain. Karena hanya mau mengikuti dua kali permainan

kemampuan kerjasama dan kedisplinannya tidak mengalami peningkatan.

Sehingga kemampuan sosialnya tidak mengalami peningkatan.

Dengan demikian kemampuan sosial anak yang diberi perlakuan

permainan kooperatif halang rintang lebih baik daripada yang tidak diberi

perlakuan permainan kooperatif halang rintang. Hal ini mendukung hipotesis yang

menyatakan bahwa permainan kooperatif halang rintang berpengaruh terhadap

kemampuan sosial anak didik di kelompok B TK Dharma Wanita IV

Karangtengah Wonogiri tahun ajaran 2012/2013.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa permainan

kooperatif berpengaruh pada kemampuan sosial anak TK B TK Dharma Wanita

IV Temboro, Karangtengah, Wonogiri tahun ajaran 2012/2013. Kesimpulan ini

berdasarkan uji t yang diperoleh thitung < - ttabel yaitu -2,539 < -2,035 dan

probabilitas (Sig) 0,016 < 0,05.

Dari hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil,

(13)

10

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya memberikan pembelajaran yang menarik dan dapat

mengoptimalkan kemampuan sosial anak agar kemampuan sosial anak

dapat berkembanng optimal.

b. Guru lebih kreatif dalam pembelajaran agar pembelajaran tidak

monoton.

2. Bagi Orang Tua

Sebaiknya orang tua memberikan stimulus, arahan dan dukungan agar

kemampuan sosial anak dapat terarah dan terasah dengan baik, sebagai

tindak lanjut dari sekolah. Dengan berkembangnya kemampuan sosial

anak, maka kemampuan sosial msaat ia dewasa akan baik juga.

3. Bagi Sekolah

Sebaiknya sekolah menyediakan pembelajaran yang dapat mengasah

kemampuan sosial anak, karena kemampuan sosial pada usia dini

berpengaruh pada kemampuan sosial anak saat ia dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

B. Hurlock, Elizabeth. 2004. Perkembangan anak. Jakarta : Erlangga.

Desmita.2012.Perkembangan Anak.Jakarta : Gramedia

Nazir,Moh.1999.Metode Penelitian.Jakarta: Ghalia Indonesia

Nugraha, Ali dan Yeni Rahmawati.2006. Metode Pengembangan Sosial Emosi. Jakarta :Universitas Terbuka.

Siregar, Sofyan. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Gambar

tabel perbandingan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai

Referensi

Dokumen terkait

Tujuh pertanyaan tersebut meliputi (1) pembelian BBM dari pelabuhan oleh nelayan jaring cumi, (2) penggunaan air bersih yang disediakan pelabuhan oleh nelayan

The researchers above are different because the writer presents the different object, the writer concerns in the pragmatics analysis of compliment utterances which are

Penyelengaraan pasar tradisional Kota Bogor dilakukan oleh pemerintah maupun kerjasama dengan pihak swasta, sistem tata kelola pedagang yang cenderung stagnan.. Secara

From the present study it is clear that the antibacterial activity of the propolis supplemented- chewing candy was due to the bioactive compounds of the

An Analysis of Translation Quality of Sentences Containing Wh-Question in the Translated Novel Entitled Valentine Sang Puteri. English Department.Faculty of Letters and

Alkana-alkana yang bersuhu tinggi terdapat dalam kerosin (minyak tanah), bahan bakar diesel, bahan pelumas, dan parafin yang banyak digunakan untuk membuat

PENGARUH TAKARAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS LAHAN SAWAH BEKAS GALIAN C PADA SERAPAN N DAN PERTUMBUHAN JAGUNG.. ( Zea mays

Lampiran 4 Pola penyebaran serbuk sari pada populasi kelapa berbuah kopyor yang dianalisis dalam penelitian : representasi induk jantan sebagai donor serbuk sari untuk lima