• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER DENGAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS Hubungan Antara Penggunaan Jejaring Sosial Twitter Dengan Pengendalian Diri Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2013-2014 Universitas Muhammadiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER DENGAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS Hubungan Antara Penggunaan Jejaring Sosial Twitter Dengan Pengendalian Diri Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2013-2014 Universitas Muhammadiyah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i   

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER DENGAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS

PSIKOLOGI ANGKATAN 2013-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam mencapai Drajat Sarjana S1 Psikologi

Disusun Oleh : ANA ARIFA SARI

F100100125

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER DENGAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS

PSIKOLOGI ANGKATAN 2013-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi

Untuk memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh :

ANA ARIFA SARI F100100125

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)
(4)

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER DENGAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS

PSIKOLOGI ANGKATAN 2013-2014 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Ana Arifa Sari

Dr. Lisnawati Ruhaena, S.Psi, M.Si

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Iffa2013@gmail.com

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan jejaring sosial Twitter dengan pengendalian diri pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013-2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Untuk mengetahui tingkat pengendalian diri dalam penggunaan jejaring sosial Twitter pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013-2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 563 mahasiwa psikologi angkatan 2013-2014. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan didasarkan pada karakteristik aktif menggunakan jejaring sosial twitter dan mahasiswa aktif angkatan 2013-2014. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala, yaitu skala pengendalian diri dan skala penggunaan jejaring sosial twitter dan dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil penelitian ini adalah Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara penggunaan jejaring social twitter dengan pengendalian diri dengan nilai koefisiensi korelasi (r) sebesar sebesar 0.886; p = 0.033 (p ≤ 0.05). Tingkat penggunaan jejaring sosial tergolong tinggi ditunjukkan dengan rerata empirik (ME) = 97.00 dan rerata hipotetik (MH) = 90. Tingkat pengendalian diri mahasiswa tergolong sangat tinggi ditunjukkan dengan rerata empirik (ME) = 51.78 dan rerata hipotetik (MH) = 45. Sumbangan penggunaan jejaring sosial dengan pengendalian diri sebesar 4.6% ditunjukkan dengan nilai koefisensi determinan (r²) sebesar 0.046, masih terdapat 95.4 % faktor lain yang mempengaruhi pengendalian diri.

(5)

1   

PENDAHULUAN

Twitter merupakan sebuah situs web yang menawarkan jejaring sosial

berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan

membaca pesan yang disebut kicauan (tweets). Di Twitter seorang pengguna dapat

mendaftar dengan bebas, menjalin pertemanan dengan siapa saja,

mempublikasikan profil mereka, dan juga termasuk menjalin komunikasi secara

langsung (live) dengan pengguna lain baik yang dikenal maupun yang tidak

dikenal (Rouis: 2011). Dalam pemanfaatan fasilitas – fasilitas Twitter seorang

pengguna dapat mengontrol secara penuh siapa yang ingin dimasukan dalam

pertemanan dan siapa yang tidak dimasukkan dalam daftar pertemanan. Pada

dasarnya pengguna Twitter mencari persahabatan serta hubungan romantis antara

sebagian besar orang yang mereka sudah kenal (Rouis: 2011). Kini Twitter

digunakan oleh hampir semua kalangan di seluruh penjuru dunia dan telah

mengekspansi pasar komunikasi global dan merajai bidangnya. Setidaknya

terdapat sekitara 661,3 juta pengguna yang telah terdaftar di situs jejaring sosial

ini. Kini jumlah pengguna situs jejaring sosial Twitter mengalami pertumbuhan

sekitar 45,2% pertahun dibanding tahun – tahun sebelumnya (Rouis: 2011).

Beberapa studi juga dilakukan untuk menguji seberapa jauh Twitter mengundang

perhatian masyarakat. Pada angkatan 2008, Frogg dan Lizawa melakukan

penelitian tentang bagaimana Twitter unggul dengan pesaingnya sesama situs

jejaring sosial dalam menarik pengguna.

Pengendalian diri merupakan pengaturan proses-proses fisik, psikologis,

(6)

dirinya sendiri. Pengendalian diri sebagai suatu kemampuan untuk menyusun,

membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa

individu ke arah konsekuensi positif. Pengendalian diri juga menggambarkan

keputusan individu melalui pertimbangan kognitif untuk menyatukan perilaku

yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu seperti yang

diinginkan (Ghufron :2010).

Pengaruh besar twitter terhadap pengendalian seseorang yaitu twitter dapat

menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan. Rasa kecanduan itu sendiri

berasal dari interaksi pengguna Twitter antara followings dan followers, ketika

update status mendapatkan respon dari followers atau orang yang mengikuti.

Dapat pula menjadi kecanduan karena keasyikan membaca status dari akun lain

atau followers lain yang kata-kata bagus untuk di retweet untuk menulis ulang

tweet orang lain dalam profile kita sendiri atau dapat memberikan komentar

tentang status followers lain (Ghufron:2010).

Akibat dari kurangnya pengendalian diri dan seringnya mengakses situs

jejaring sosial twitter, efek yang ditimbulkan meliputi para pelajar atau mahasiswa

menjadi malas belajar, kurang percaya diri dalam berkomunikasi di dunia nyata.

Seperti tidak mengenal waktu, menjadi pasif dan kurang melakukan interaksi

sosial secara langsung dengan orang lain. Tingkat pemahaman bahasa pun

menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka

pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti

(7)

3   

Situs jejaring sosial twitter akan membuat para pelajar atau mahasiswa lebih

mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar

mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat

mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata. Seringnya

mengakses situs jejaring sosial juga dapat melemahkan daya konsentrasi

penggunanya, dan cenderung malas tidak mau belajar, hanya menggunakan

waktunya untuk membaca serta mengomentari status terbaru dari pemilik akun

twitter lain. Sebagian besar pengguna aktif twitter mempunyai followers atau

orang yang mengikuti hingga ribuan, sehingga untuk membaca status terbaru

pemilik akun lain dapat menghabiskan waktu berjam-jam sehingga para

penggunanya lebih sibuk dengan akun Twitternya dibandingkan melakukan

aktifitas lain, seperti makan menjadi terlambat, waktu sholat menjadi ditunda,

waktu belajar menjadi terganggu karena lebih fokus dengan twitternya. Ketika

belajarpun hanya formalitas memegang buku bacaan padahal matanya terlihat

kosong sehingga dalam menguasai ilmu pengetahuan sendiri, tidak bisa dilakukan

hanya dengan mendengar pengajaran dari guru atau dosen saja, akan tetapi harus

melalui proses membaca, jika syarat ini diabaikan maka proses belajar untuk

mencapai kemajuan menjadi terhambat (Tilaar, 1999).

Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan bahwa semakin sering

seseorang menggunakan akses jejearing sosial maka semakin rendah pengendalian

diri seesorang dalam menggunakan akses jejaring sosial sehingga berdampak pada

kehidupan sosial seseorang. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengendalian

(8)

sosial APJII, akses penggunaanya mencapai 90% yang dapat menghabiskan waktu

seseorang sehingga tidak dapat melakukan aktifitas lainya secara maksimal, salah

satunya pengendalian diri mahasiswa dalam menggunakan jejaring sosial twitter.

Sehingga dari uraian diatas muncul pertanyaan apakah ada hubungan antara

Penggunaan Jejaring Sosial Twitter Dengan Pengendalian Diri Pada Mahasiswa.

HIPOTESIS

Ada Hubungan negatif antara penggunaan jejaring sosial Twitter dengan

pengendalian diri pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2013-2014

Universitas Muhammadiyah Surakarta", yang berarti semakin tinggi intensitas

penggunaan jejaring sosial Twitter maka semakin rendah pengendalian diri

mahasiswa terhadap penggunaan jejaring social Twitter , sebaliknya bila semakin

rendah intensitas penggunaan jejaring sosial Twitter maka semakin tinggi

pengendalian diri mahasiswa terhadap penggunaan jejaring social Twitter.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas

Psikologi Angkatan 2013-2014 Universitas Muhammadiyah Surakarta yang

berjumlah 563 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode skala yang menggunakan dua macam metode skala

yaitu skala Pengendalian diri dan penggunaan jejaring social Twitter. Alat ukur

yang akan digunakan meliputi: Daya Beda Aitem dan Reliabilitas. Uji daya beda

dalam penelitian ini dilakukan untuk menghitung koefisien korelasi antara

distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala. Pengukuran ini menggunakan

korelasi product moment dari Pearson. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan

perhitungan analisis Cronbach’s Alpha atau Koefisien Alpha yang diolah oleh

program SPSS 19 (Statistical Product and Service Solution) 19,0 For Windows

(9)

5   

Product Moment dengan bantuan program SPSS 19 (Statistical Product and

Service Solution) 19,0 For Windows Program.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar

-0.214; p = 0.033 (p ≤ 0.05). Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan negatif

yang signifikan antara penggunaan jejaring sosial dengan pengendalian diri. Hal

ini berarti semakin tinggi penggunaan jejaring sosial twitter maka semakin rendah

pengendalian diri seseorang dalam penggunaan jejaring sosial twitter.

Twitter merupakan layanan jejaring sosial dan mikroblog yang

memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks

hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet) (Hans: 2014)

Menurut Thoresen (2003) pengendalian diri dalam penggunaan jejaring

social Twitter adalah ketika individu memanipulasi jejaring social Twitter untuk

memberi perubahan dalam perilakunya sesuai dengan standart. Twitter memang

memberi banyak pengaruh, tetapi pengendalian diri individu dalam menggunakan

Twitter merupakan hasil dari pengelolaan apa yang ada dalam individu.

Pendapat yang sama dijelaskan oleh Hurlock (2007) pengaruh situs jejaring

sosial Twitter terhadap pengendalian diri yaitu mahasiswa sering menghabiskan

waktu membuka situs jejaring sosial untuk dapat mengakses informasi yang

dibutuhkan dengan cepat, menambah wawasan dengan mencari tugas melalui

aplikasi pendidikan yang ada, menambah teman, menyelesaikan tugas dengan

(10)

lain. Selain itu situs jejaring sosial dapat menjadi sarana untuk mengisi waktu

luang, menambah teman dan bermain sebagai hiburan.

Berdasarkan hasil analisis diketahui penggunaan jejaring social twitter

kategori sedang dengan rerata empirik (ME) = 97.00 dan rerata hipotetik (MH) =

90 yang berarti penggunaan jejaring sosial twitter tergolong sedang. Kondisi ini

dapat dilihat dari aspek-aspek penggunaan jejaring sosial twitter simpel,

mengikuti trend, mempermudah koneksi, sumber yang informatif, menjadi sarana

followers, sarana mengobrol dan bertukar pikiran, sarana membangun rencana.

Kategori pengendalian diri tergolong sangat tinggi dengan rerata empirik

(ME) = 51.78 dan rerata hipotetik (MH) = 45 yang berarti pengendalian diri pada

subjek penelitian tergolong sangat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari

aspek-aspek pengendalian diri yaitu kontrol kognitif (cognitive control), mengontrol

keputusan (decisional control) kontrol perilaku (behavior control).

Sumbangan efektifitas penggunaan jejaring sosial twitter terhadap

pengendalian diri adalah sebesar 4.6 %, maka masih terdapat 95.4 % dari

faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pengendalian diri dalam penggunaan

jejaring sosial twitter.

Menurut Aziz (2010) menerangkan bahwa Faktor pengendalian diri

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang ikut andil terhadap

pengendalian diri adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin

baik kemampuan mengontrol diri seseorang. Dengan demikian faktor ini sangat

(11)

7   

kognitif kemasakan kognitif yang terjadi selama masa pra sekolah dan masa

kanak-kanak secara bertahap dapat meningkatkan kapasitas individu untuk

membuat pertimbangan sosial dan mengontrol periaku individu tersebut. Dengan

demikian ketika beranjak dewasa inidividu yang telah memasuki perguruan tinggi

akan mempunyai kemampuan berfikir yang lebih kompleks dan kemampuan

intelektual yang lebih besar. Faktor eksternal ini diantaranya adalah lingkungan

keluarga. Lingkungan keluarga terutama orang tua menentukan bagaimana

kemampuan mengontrol diri seseorang. Sebagai orang tua kita dianjurkan

menerapkan sikap disiplin terhadap anak sejak dini. Dengan mengajarkan sikap

disiplin terhadap anak, pada akhirnya mereka akan membentuk kepribadian yang

baik dan juga dapat mengendalikan perilaku mereka. Disiplin yang diterapkan

orang tua merupakan hal penting dalam kehidupan, karena dapat mengembangkan

pengendalian diri dan self directions sehingga seseorang bisa

mempertanggungjawabkan dengan baik segala tindakan yang dilakukan. Individu

tidak dilahirkan dalam konsep yang benar dan salah atau dalam suatu pemahaman

tentang perilaku yang diperbolehkan dan dilarang (Ghufron: 2010).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat sedikit hubungan negatif namun

signifikan antara penggunaan jejaring sosial twitter dengan pengendalian diri.

Dari hasil penelitian tersebut terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang perlu

diperhatikan, antara lain generalisasi dari hasil-hasil penelitian ini terbatas pada

populasi dimana penelitian dilakukan yaitu di fakultas psikologi universitas

muhammadiyah surakarta, sehingga penerapan pada ruang lingkup yang lebih luas

(12)

dengan menggunakan atau menambah variabel-variabel lain yang belum

disertakan dalam penelitian ini ataupun dengan menambah dan memperluas ruang

lingkup penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hubungan antara penggunaan

jejaring social twitter dengan pengendalian diri, maka kesimpulan yang dapat

diambil adalah :

1. Ada hubungan negatif yang signifikan antara penggunaan jejaring social

twitter dengan pengendalian diri dengan nilai koefisiensi korelasi (r) sebesar

-0.214; p = 0.033 (p ≤ 0,05) Hal tersebut berarti semakin tinggi penggunaan

jejaring social maka semakin rendah pengendalian diri mahasiswa.

2. Tingkat penggunaan jejaring sosial tergolong sedang ditunjukkan dengan

rerata empirik (ME) = 97.00 dan rerata hipotetik (MH) = 90.

3. Tingkat pengendalian diri mahasiswa tergolong sangat tinggi ditunjukkan

dengan rerata empirik (ME) = 51.78 dan rerata hipotetik (MH) = 45.

4. Sumbangan penggunaan jejaring social dengan pengendalian diri sebesar

4.6% ditunjukkan dengan nilai koefisensi determinan (r²) sebesar 0.046.

5. Meskipun memiliki sedikit hubungan 4.6% namun signifikan antara

penggunaan jejaring sosial twitter dengan pengendalian diri.

Keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain generalisasi dari hasil-hasil

penelitian ini terbatas pada populasi dimana penelitian dilakukan yaitu di fakultas

psikologi universitas muhammadiyah surakarta, sehingga penerapan pada ruang

(13)

9   

variabel lain yang belum disertakan dalam penelitian ini ataupun dengan

menambah dan memperluas ruang lingkup penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz. (2011). Pengaruh tingkat religiusitas dan pengendalian diri terhadap perilaku seksual remaja pada siswa sma islam al-maarif singosari malang. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Malang.

Azwar. (2011). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ghufron. (2010). Teori-teori psikologi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Hans. (2010). Studi dampak negatif facebook terhadap remaja indonesia. Pusat Pengkajian Pengolahan Data Dan Informasi Sekretariat Jendral DPR RI. Aspirasi. 1. (1).

Hurlock. (2007). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjamg rentang kehidupan. Ed. 5. Jakarta:Erlangga.

Lilis. (2007). Anteseden dan konsekuensi pengendalian diri mahasiswa psikologi dalam menggunakan jejaring sosial twitter. Universitas Diponegoro Semarang.

Rouis. (2011). Attention, self control, and health behaviors. association for psychological science. Current Directions In Psychological Science.16.

Thoresen. (2003). The core self-evaluations scale (cses): Development Of A Measure. Personnel Psychology, 56, 303-331. Link.

Referensi

Dokumen terkait

(sTUDl rGSUS SMI(N r

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Penggunaan Lahan untuk Pertanian di Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta adalah karya

akan dibandingkan pengaruh perbedaan sediaan krim ekstrak rosella dengan tipe minyak dalam air (M/A) dan air dalam minyak (A/M) terhadap sifat fisik krim ekstrak rosella,

JUDUL : Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Antara Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan insentif pembelajaran di SD Negeri 01 Suruh Tasikmadu. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1)

Saat ini di kota Bogor sedikitnya terdapat tiga objek agrowisata atau objek wisata yang memasukkan kegiatan pertanian di dalam paket wisatanya yaitu Kebun Raya

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Pendidikan

a. Pelaksanaan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah dari Bupati Sragen. 2) Menerbitkan ijin penggunaan/penutupan jalan Kabupaten. 3) Menerbitkan ijin pertunjukan/