• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pajak merupakan penerimaan terbesar suatu Negara khususnya Negara Indonesia. Hampir 75% penerimaan negara saat ini bersumber dari pajak. Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar, ketika sumber daya alam, khususnya minyak bumi tidak bisa lagi diandalkan. Penerimaan dari suatu sumber daya alam mempunyai umur relatif terbatas yang suatu saat akan habis dan tidak bisa diperbaharui lagi. Hal ini berbeda dengan pajak, sumber penerimaan ini mempunyai umur tidak terbatas, apalagi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka akan semakin besar pula penerimaan Negara dari sektor pajak.

Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban negara dan peran serta masyarakat mengumpulkan dana untuk membiayai negara dan pembangunan nasional. Pajak yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat melalui perbaikan dan penambahan pelayanan publik, mengalokasikan pajak tidak hanya untuk rakyat pembayar pajak juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak.

(2)

Widaningrum (2007) yang dikutip oleh Setyonugroho (2010) Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dari tahun ke tahun, senantiasa memberikan tugas kepada Direktorat Jendral Pajak untuk menaikan penerimaan pajak kepada negara. Namun pada kenyataannya rasio antara jumlah wajib pajak dengan jumlah penduduk dengan jumlah usaha masih sangat kecil, dan disamping itu, tahun-tahun yang akan datang pajak akan diproyekkan menjadi salah satu pilar utama penerimaan negara secara mandiri.

(3)

Kemauan wajib pajak membayar pajak merupakan hal penting dalam pemungutan pajak. Penyebab kurangnya kemauan membayar pajak tersebut adalah karenan azas perpajakan, yaitu karna hasil pemungutan pajak tidak langsung dinikmati oleh wajib pajak. Harus disadari bahwa jalan-jalan yang halus, pusat-pusat kesehatan masyarakat, pembangunan sekolah-sekolah negeri, irigasi yang baik, dan fasilitas-fasilitas publik lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat merupakan hasil dari pembayaran pajak. Namun pada kenyataannya masyarakat tidak mau membayar pajak. Hal ini disebabkan masyarakat tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak.

Widayati dan Nurlis (2010) menyatakan bahwa Kemauan membayar pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kesadaran dalam membayar pajak, pemahaman dan pengetahuan tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik terhadap efektifitas sistem perpajakan. Berdasarkan uji parsial, faktor kesadaran membayar pajak dan persepsi atas efektifitas sistem perpajakan mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak. Sedangkan faktor pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak dan kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak.

(4)

perpajakan, Indonesia menganut sistem self assessment yang memberi kepercayaan terhadap wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melapor sendiri pajaknya, menyebabkan kebenaran pembayaran pajak tergantung pada kejujuran wajib pajak sendiri dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

Sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari official

assessment system menjadi seft assessment system. official assessment

system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada fikus untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.

seft assessment system merupakan sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak terutang.

(5)

Kemauan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam penarikan pajak tersebut. Penyebab kurangnya kemauan tersebut antara lain adalah asas perpajakan, yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak langsung dinikmati oleh para wajib pajak. Memang harus disadari bahwa jalan-jalan raya yang halus, pusat-pusat kesehatan masyarakat, pembangunan sekolah-sekolah negeri, irigasi yang baik, dan fasilitas-fasilitas publik lainnya yang dapat dinikmati masyarakat itu merupakan hasil dari pembayaran pajak. Masyarakat sendiri dalam kenyataanya tidak suka membayar pajak. Hal ini disebabkan masyarakat tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak.

Undang-undang tentang perpajakan dengan jelas mencantumkan kewajiban para wajib pajak membayar pajak, jika tidak memenuhi kewajiban tersebut maka sanksi yang dikenakan jelas. Tetapi di lapangan dapat terjadi seorang wajib pajak yang berskala besar dapat melakukan kesepakatan dengan oknum petugas pajak untuk melakukan pengurangan jumlah nominasi pajak sang wajib pajak. Pihak yang diuntungkan adalah wajib pajak dan oknum petugas pajak, sedangkan pihak yang paling dirugikan adalah pihak pemerintah. Semua ini bersumber dari kurangnya kesadaran tetang perpajakan baik dari pihak wajib pajak dan petugas pajak.

(6)

wacana tetapi lebih dari itu, kita seharusnya juga memandang dalam membayar pajak sebagai objek sorotan secara efektif bahkan mendekati kebenaran dalam mensukseskan program yang dicanangkan Direktorat Jendral Pajak tersebut. Perlakuan tersebut bukan berarti akan menempatkan wajib pajak di pihak yang lebih baik, tetapi harus diakui secara jujur, masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pajak dikarenakan masih sangat minimnya pengetahuan masyarakat mengenai perpajakan.

Penelitian ini mengembangkan penelitian yang dilakukan Widayati dan Nurlis (2010), namun perbedaannya terletak pada variabel independennya. Penelitian Widayati dan Nurlis (2010) meneliti tiga variabel yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak dan persepsi atas efektifitas sistem perpajakan. Sedangkan dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang diteliti yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, persepsi atas efektifitas sistem perpajakan, serta kualitas pelayanan.

Pentingnya penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana wajib pajak patuh dalam membayar pajaknya; untuk menguji kesadaran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik terhadap efektifitas sistem perpajakan, kualitas pelayanan terhadap kemauan membayar pajak.

(7)

MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus pada KPP Pratama Kabupaten Boyolali)”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak?

2. Apakah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak? 3. Apakah persepsi atas Efektifitas Sistem Perpajakan berpengaruh

terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak?

4. Apakah kualitas pelayanan kepada wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak?

C. BATASAN MASALAH

(8)

kualitas pelayanan terhadap kemauan membayar pajak, wajib pajak disini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas dan terdaftar di KPP Pratama Boyolali.

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.

2. Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.

3. Untuk menganalisis pengaruh persepsi atas Efektifitas Sistem Perpajakan terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak. 4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan kepada wajib pajak

terhadap kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.

E. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain :

1. Manfaat Teori

(9)

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun penelitian selanjutnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.

c. Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama atau yang berkaitan dengan masalah ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi instansi yang terkait hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna dalam pengambilan keputusan untuk menyusun kebijakan perpajakan khususnya pajak bagi wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.

b. Sebagai tambahan refrensi dan acuan mengenai wajib pajak dan khusunya di kabupaten Boyolali.

F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

(10)

permasalahan yang akan diteliti, antara lain defisnisi pajak, fungsi pajak, wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas, teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan membayar pajak bagi wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas, review penelitian terdahulu, kerangka teoritis dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN, bab ini berisikan tentang populasi dan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel beserta pengukurannya dan metode analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN, bab ini berisiskan tentang pelaksanaan penelitian, hasil-hasil data dan pembahasannya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Articles 2, 3 and 14 (9) of the Code of Conduct shall, on a reciprocal basis, not be applied in conference trades between Finland and other OECD countries which are parties to

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi cara menerapkan optimalisasi sarana pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah sepak

Penambahan Aclinop dalam ransum dan penaburan zeolit pada litter serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap bobot potong, bobot dan persentase

Selain indikator dalam silabus, setiap pelajaran terdapat karakter junzi yang diharapkan setelah mempelajari materi tersebut sehingga tujuan untuk membentuk sikap dan

2) Komitmen kuat dari pemerintah daerah agar para investor tertarik untuk berinvestasi di Karimunjawa. Hal ini terutama didukung dengan kebijakan.. politik

Metode penelitian melalui serangkaian pengujian di labolatorium mekanika tanah yaitu pengujian berat jenis, Grain Size Analysis, batas konsistensi (Atteberg Limit), kepadatan

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh efektivitas pelatihan terhadap kompetensi karyawan, maka strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan