• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCA INDRA. apt. Agustina Susilowati, S.Farm., M.Farm.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANCA INDRA. apt. Agustina Susilowati, S.Farm., M.Farm."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PANCA INDRA

apt. Agustina Susilowati, S.Farm., M.Farm.

(2)

PANCA INDRA

A. MATA (PENGELIHATAN)

B. TELINGA (PENDENGARAN) C. HIDUNG (PENCIUMAN)

D. LIDAH (PERASA) E. KULIT (PERABA)

(3)

A. INDERA PENGLIHAT (MATA)

1. Anatomi Mata

2. Kelaianan pada Mata

3. Perawatan Mata

(4)

1. Anatomi Mata

a. Pelindung Mata

oAlis mata

oBulu mata dan Kelopak mata

oKelenjar air mata oOtot penggerak

bola mata

b. Bola Mata o Kornea o Iris

o Lensa Mata o Retina

o Saraf mata

(5)
(6)

a. Pelindung Mata

1. Alis mata berfungsi untuk

melindungi mata dari keringat yang berasal dari dahi. Alis mata terletak di atas mata.

2. Kelopak mata dan bulu mata

berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing seperti

debu, asap, dan keringat.

(7)

3. Kelenjar air mata (Aparatus lakrimalis)

Kelenjar air mata letaknya disudut lateral atas pada rongga mata, dan berfungsi untuk menghasilkan air

mata. Dari kelenjar ini keluar kurang lebih terdiri dari dua belas duktus

lakrimalis, yaitu saluran-saluran

yang mengalirkan air mata menuju ke konjungtiva kelopak mata atas.

(8)
(9)
(10)

4. Otot penggerak bola mata

Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang di

sekitarnya. Otot ini berfungsi untuk menggerakkan bola mata, sehingga mata dapat mengerling ke kanan, kiri, atas, dan bawah. Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran.

(11)
(12)

b. Bola Mata

1. Sklera

Dipermukaan sklera terdapat sel- sel epitel yang membentuk

membran mukosa dan berfungsi

untuk mempertahankan mata agar tetap lembab.

(13)

2. Kornea (selaput bening)

Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut kornea, dan berfungsi untuk memfokuskan

cahaya yang masuk kedalam mata.

Kornea dilindungi oleh selaput

yang disebut konjungtiva, kornea tidak mengandung pembuluh

darah tetapi banyak mengandung serabut saraf.

(14)

3. Koroid

Koroid yaitu lapisan tipis yang yang mengandung banyak pembuluh

darah dan sejumlah sel pigmen.

Dengan adanya pembuluh darah koroid ini berperan sebagai

penyuplai makanan kelapisan retina mata. Koroid terletak sebelah dalam sklera.

(15)
(16)

4. Iris (selaput pelangi).

Berperan mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam bola mata dan berlangsung diluar kesadaran kita (otonom). Sifat-sifatnya adalah

memberikan warna pada mata dan kaya dengan pembuluh darah. Iris mempunyai anak mata atau pupil.

Fungsi Pupil: mengatur intensitas cahaya yg masuk ke mata.

(17)

5. Lensa mata.

Fungsinya memfokuskan dan

meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat diretina.

Sifatnya mempunyai daya akomo- dasi yaitu kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungannya.

Letaknya berada di tengah-tengah bola mata, di belakang pupil dan selaput pelangi.

(18)

6. Retina.

Fungsinya sebagai tempat

terbentuknya bayangan pada benda. Sifatnya peka terhadap

cahaya. Letaknya berada di bagian belakang.

7. Saraf mata.

Fungsinya adalah meneruskan

rangsang cahaya ke susunan saraf pusat di otak.

(19)

2. Kelainan-kelainan Mata

a. Miopi (rabun jauh).

Tidak dapat melihat benda yang ada pada jarak jauh, karena bayangan

jatuh tepat di depan retina. Dapat ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).

(20)

b. Hipermetropi (rabun dekat).

Tidak dapat melihat benda yang

dekat, karena bayangan jatuh tepat di belakang retina. Dapat ditolong dengan kacamata berlensa

cembung (positf).

(21)

c. Presbiopi (cacat mata tua).

Tidak dapat melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat.

Banyak dialami orang yang sudah tua. Dapat ditolong dengan

kacamata rangkap di mana lensa cekung di bagian atas dan lensa

cembung berada di bagian bawah.

(22)

d. Buta warna.

Tidak dapat melihat warna.

Merupakan penyakit turunan.

Terdiri dari buta warna

keseluruhan dan buta warna sebagian.

(23)

3. Perawatan pada Mata.

Agar mata tetap sehat, maka perlu

dilakukan perawatan sebagai berikut:

o Membaca di tempat terang

o Hindari kontak langsung dengan cahaya matahari.

o Tidak membaca terlalu dekat atau terlalu jauh

o Mengkonsumsi makanan bervitamin A.

(24)

B. INDERA PENDENGAR (TELINGA)

1. Anatomi Telinga 2. Cara Kerja Telinga

3. Kerusakan Pada Telinga

4. Perawatan Pada Telinga

(25)

1. Anatomi Telinga

Telinga berfungsi mendengarkan suara dan menjaga keseimbangan tubuh. Bagian-bagian telinga yaitu:

a. Telinga luar

b. Telinga tengah c. Telinga dalam

(26)
(27)

a. Telinga Luar terdiri dari:

1. Daun telinga, fungsinya untuk

menangkap gelombang suara yang masuk ke telinga.

2. Lubang telinga, fungsinya sebagai jalan masuknya suara ke telinga.

3. Saluran telinga, fungsinya

menghubungkan antara telinga luar dengan telinga tengah.

(28)
(29)

b. Telinga tengah terdiri dari:

1. Selaput pendengaran (gendang telinga) Gendang telinga akan

bergetar jika ada suara yang masuk melewat saluran telinga.

2. Saluran eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga dan mulut. Fungsinya mengatur

keseimbangan tubuh.

(30)

3. Tulang-tulang pendengaran, yaitu:

a. Tulang martil

b. Tulang landasan c. Tulang sanggurdi

(31)
(32)

c. Telinga dalam terdiri dari:

1. Tingkap jorong.

2. Tingkap bundar.

3. Saluran setengah lingkaran.

4. Rumah siput.

(33)
(34)

Pada rumah siput terdapat cairan limfa yang akan bergetar bila ada bunyi dan getaran tersebut

merangsang ujung-ujung saraf yang berhubungan dengan saraf-saraf

pendengaran yang kemudian dilanjutkan ke otak.

(35)

2. Cara Kerja telinga

Getaran bunyi → daun telinga → lubang telinga → gendang telinga bergetar → cairan limfa yang

terdapat di rumah siput bergetar → menuju otak melalui saraf

pendengaran

(36)

3. Kerusakan Pada Telinga

Jika telinga kita rusak maka kita akan menderita ketulian. Tuli dapat

disebabkan oleh:

o lubang telinga tersumbat o gendang telinga pecah o saraf pendengaran rusak

(37)

4. Perawatan pada telinga

o Membersihkan telinga dengan teratur.

o Hindarkan telinga dari suara atau bunyi yang sangat keras dan

o Hindarkan telinga dari benturan keras.

o Periksakan ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan) jika ada

gangguan.

(38)

C. INDERA PEMBAU (HIDUNG)

1. Anatomi Hidung 2. Cara Kerja Hidung

3. Kelainan Pada Hidung

4. Perawatan Pada Hidung

(39)

1. Anatomi Hidung

Hidung berfungsi sebagai indra

pencium dan alat pernapasan. Bagian- bagian hidung yaitu:

a. Lubang hidung b. Batang hidung c. Rongga hidung

(40)
(41)

Rongga hidung terdiri dari:

o Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang dihirup.

o Lapisan lendir berfungsi sebagai pelembab.

(42)
(43)

2. Kerja Hidung

Zat yang berbau dapat tercium oleh hidung jika telah sampai ke rongga hidung. Kemudian ujung-ujung saraf penciuman terangsang dan

disampaikan ke otak sehingga kita dapat mencium baunya.

(44)

3. Kelainan pada Hidung

• Influenza yang disebabkan karena virus.

(45)

4. Perawatan Hidung

o Membersihkan hidung dengan teratur.

o Menutup hidung saat di tempat yang bau atau berdebu.

o Hindarkan hidung dari benturan.

Memeriksa ke dokter THT jika ada gangguan.

(46)

D. INDRA PENGECAP (LIDAH)

a. Anatomi Lidah b. Cara Kerja Lidah

c. Kelainan Pada Lidah

d. Perawatan Pada Lidah

(47)
(48)

1. Anatomi Lidah

a. Permukaan lidah, terdapat: papilla, yang di dalamnya terdapat saraf

pengecap, selaput yang berlendir.

b. Bagian lidah berdasarkan

kemampuan ujung- ujung saraf

pengecap rasa manis, rasa asin, rasa asam, dan rasa pahit.

(49)
(50)

2. Fungsi Lidah

1. Sebagai indra pengecap 2. Sebagai alat berbicara

3. Pengatur letak makanan saat dikunyah

4. Membantu menelan

(51)

3. Kerja Lidah.

Makanan dan minuman yang masuk ke mulut dapat merangsang saraf-

saraf yang ada pada lidah.

Selanjutnya saraf-saraf tersebut

menyampaikan ke otak sehingga kita dapat merasakan apa yang kita

makan dan minum.

(52)

4. Perawatan

Penyakit yang sering menggangu lidah adalah sariawan dan radang lidah. Agar terhindar dari sariawan atau radang lidah, kita harus selalu menjaga kesehatan lidah dengan melakukan perawatan sebagai

berikut:

(53)

a. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas dan

dingin

b. Makan sayuran dan buah-buahan c. Lidah jangan tergigit ketika makan

d. Periksa ke dokter jika ada gangguan pada lidah.

(54)

E. INDRA PERABA (KULIT)

1. Anatomi Kulit 2. Cara Kerja Kulit

3. Penyakit Pada Kulit

4. Perawatan Kulit

(55)

ANATOMI KULIT

(56)

2. Cara Kerja Kulit

Jika kita menyentuh benda maka akan timbul sebuah rangsang.

Rangsang tersebut akan diterima oleh reseptor kulit. Kemudian

disampaikan ke otak sehingga kita dapat meraba benda yang kita

sentuh.

(57)

3. Penyakit Pada Kulit

Penyakit kulit biasanya disebabkan oleh jamur dan kotoran seperti

o panu o kurap o alergi

(58)

4. Perawatan Kulit

Agar terhindar dari penyakit maka :

1. Maka mandi secara teratur dengan sabun mandi dan air bersih.

2. Melindungi kulit dari sinar matahari.

3. Makan sayur dan buah-buahan

(59)

Bagian lidah yang peka untuk merasakan rasa pahit.

Pada gambar di bawah ini terdapat pada nomor ...

A. 1 B. 2 C. 3 D. 4

(60)

Referensi

Dokumen terkait

Bagian yang resisten itu seperti tengkorak kepala ini akan teraetkan karena mengandung (at yang resisten seperti kalsium dan fosfor sehingga dapat terhindar  dari

Sebagai wujud orientasi Technology, peserta didik diminta memahami masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segi empat dari materi dan video yang diberikan

b) Akta Ikrar Wakaf yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf setempat. c) Surat pengesahan dari Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat, mengenai nadzir

“Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

Tanda bahaya bahaya kehamilan kehamilan adalah adalah suatu suatu kehamilan kehamilan yang yang memiliki memiliki suatu suatu tanda tanda bahaya bahaya atau risiko

Orientasi masa depan remaja Jatinangor dapat dikatakan tergolong sedang ke arah tinggi artinya bahwa remaja Jatinangor sudah memiliki gambaran tentang dirinya dalam

Kegunaan secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya yang memiliki minat pada tema yang sama dan dapat digunakan

bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, keadaan yang menyebabkan pergeseran