• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS. Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar magister manajemen Program Studi Magister Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TESIS. Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar magister manajemen Program Studi Magister Manajemen"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA ORGANISASI DENGAN PENCEGAHAN FRAUD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI Studi pada Bank BRI di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. TESIS Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar magister manajemen Program Studi Magister Manajemen. Oleh: Winda Ayudita Rachmawati NIM : 182222107. PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA ORGANISASI DENGAN PENCEGAHAN FRAUD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI Studi pada Bank BRI di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. TESIS Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar magister manajemen Program Studi Magister Manajemen. Oleh: Winda Ayudita Rachmawati NIM : 182222107. PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Tesis. PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO TERIIADAP KINERJA ORGANISASI DENGAN PENCEGAHAN FRAUD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI Studi pada Bank BRI di Wilayah Daerah Istimewa yogyakarta. Diaj[kan oleh: Winda Ayudita Rachmawati NIIvt 182222107. Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing. Dr. FA. Joko Siswanto,IvIIv[., Ak., QIA., CA. Tanggal: 26 Februari 2021.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERSETUJTIAN TIM PENGUJI TESIS Setelah membaca hasil perbaikan Tesis. ini dari mahasiswa Program Studi Magister. Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma:. Winda Ayudita Rachmawati 18222210',7. dengan judul:. .. PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO TER}IADAP KINERJA ORGANISASI DENGAN PENCEGAHAN FRAUD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI Studi pada Bank BRI di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Tanggal ujian Tesis: 26 Februari 2021. Kami Tim Penguji Tesis dapat menyetujui karena perbaikan sudah sesuai dengan saran Tim Penguji Tesis.. TIM PENGU.II TESIS Kelerangan. Nama. Tanda Tangan. tr*,fu^l\-V**;rL f ---<. Dr. Titus Odong Kusumajati, MA. Ketua Tim Penguji -(. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., CSRA.. Penguji. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA. Pembimbing/ Tim Penguji. Ahli. Yo_gyakarta, 26 Februar i 2021. f1^KetaaJ't -Yrl.. / ,+'. rq.. i, ,,N EL ha tr\aa //--..- , _.' !r &-L !-- a'rl & !,'-l d15 J:.. Studi Magister Manajemen. I. ..'i .\: !.". ,!+,---':1.:Dt,r. Odong Kusumajati, MA. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan. di. suatu Perguruan Tinggi, dan. sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya dan pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.. Yogyakarta, 26. F. ebruari 2021. $cuwt. [,. Winda Ayudita Rachmawati. IV.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Winda Ayudita Rachmawati. Nomor Induk Mahasiswa. :182222107. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada. Perpustakaan. Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA ORGANISASI DENGAN PENCEGAHAN FRAUD SEBAGAI VARIABEL MEDIASI Studi pada Bank BRI di Wilayah Daerah Istimewa Yog.vakarta Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma. hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akaclemik tanpa perlu meminta. ijin. clari. saya maupun memberikan loyalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Yogyakarta, 26 Februari 2021. Winda Ayudita R. NIM:. 182222107.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal tesis ini. Penulisan Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen pada Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan Tesis ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan Tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Dr. Titus Odong Kusumajati M.A selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Dr. FA Joko Siswanto Akt., MM, QIA, CA. selaku dosen pembimbing yang telah membantu, mengarahkan dan memberikan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian tesis. 4. Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. selaku dosen penguji ahli ujian tesis yang telah memberikan banyak saran dan masukan yang berharga bagi peneliti 5. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dosen penguji kolokium yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan masukan, perbaikan dan dukungan kepada penulis 6. Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku dosen pembahas proposal Tesis yang telah memberikan banyak masukan dan saran untuk perbaikan Tesis. 7. Mas Rian selaku PIC dari bank BRI yang sangat membantu dalam proses pengambilan data dalam penelitian ini.. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8.. Seluruh dosen dan staf Program Studi Magister Manajemen Universitas Sanata. Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam. proses. perkuliahan.. 9.. Keluarga terkasih, yaitu. Ibu Sumaryati serta seluruh keluarga yang. telah. memberikan dukungan secara materi dan non materi serta motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan penulisan tesis. 10. Sendika, Sarah,. Nisa, dan Nina yang selalu memberikan saran dan dukungan. kepada penulis. t. f. Rani Rizaldi Zidane yang 'selalu memberikan semangat, dukungan, motivasi kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini.. 12. Teman-teman. No 27 Coffee and Eatery, yaitu, Simon, Veve, David, Rika, Vian,. Agma 13. Teman-teman. kuliah, yaitu Tita, Krisna, Nico, Dolin, Agnes, Alfa, Beni, Boy,. Sepri, Carlos, Vivin, Ivan, Fernando, Sudek, Manda, Frando, Povy, Cesa, Vili, Goda, dan Asih semoga kebahagiaan selalu menyeftai kalian. 14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.. Penulis menyadari tesis mengharapkan. kritik,. ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis. saran dan masukan yang membangun. Semoga proposal tesis. ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digurnakan sebagaimana mestinya. Yogyakarta, 26. F. ebruari 2021. Winda Ayudita R. NIM:. vlt. 182222107.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS .............................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ....................................... iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii ABSTRAK ................................................................................................................ xiv BAB I ............................................................................................................................ 1 A.. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1. B.. Rumusan Masalah ........................................................................................... 7. C.. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7. D.. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8. E.. Batasan Masalah ............................................................................................. 8. F.. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 9. BAB II ........................................................................................................................ 11 A.. Pengendalian Internal ................................................................................... 11 1. Pengertian Pengendalian Internal .......................................................... 11 2. Tujuan Pengendalian Internal ................................................................ 11 3. Komponen Pengendalian Internal .......................................................... 12. B.. Risiko .............................................................................................................. 16 1. Pengertian Risiko...................................................................................... 16 viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Jenis Risiko................................................................................................ 17 3. Sumber Risiko ........................................................................................... 18 C.. Manajemen Risiko......................................................................................... 20 1. Pengertian Manajemen Risiko ................................................................ 20 2. Tujuan Manajemen Risiko ...................................................................... 21 3. Jenis manajemen risiko ............................................................................ 21. D.. Fraud .............................................................................................................. 23 1. Pengertian Fraud ...................................................................................... 23 2. Jenis – Jenis Fraud ................................................................................... 24 3. Faktor Penyebab Kecurangan (Fraud)................................................... 25. E.. Pencegahan Fraud ......................................................................................... 28 1. Pengertian Pencegahan Kecurangan ...................................................... 28 2. Tujuan Pencegahan Fraud....................................................................... 29. F.. Kinerja Organisasi ........................................................................................ 35 1. Pengertian Kinerja Organisasi ................................................................ 35 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi .................... 36 3. Pengukuran Kinerja Organisasi ............................................................. 38 4. Performance Prism ................................................................................... 39. G.. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis............................................................. 50. BAB III ....................................................................................................................... 58 A.. Jenis Penelitian .............................................................................................. 58. B.. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 58. C.. Unit Analisis Penelitian ................................................................................. 59. D.. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 59. E.. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 60. F.. Variabel Penelitian, dan Indikator .............................................................. 62. G.. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................................... 65. H.. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 66 ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV ....................................................................................................................... 78 A.. Sejarah Perusahaan ...................................................................................... 78. B.. Motto Perusahaan ......................................................................................... 79. C.. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................................. 79. D.. Nilai Utama Perusahaan ............................................................................... 80. E.. Daftar Produk dan Jasa BRI........................................................................ 82. F.. Struktur Organisasi ...................................................................................... 89. BAB V......................................................................................................................... 96 A.. Proses Penelitian ............................................................................................ 96. B.. Pengujian Instrumen ..................................................................................... 97 1. Uji Validitas .............................................................................................. 97 2. Uji Reliabilitas .......................................................................................... 99. C.. Analisis Data ................................................................................................ 100 1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 100 2. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 109 3. Analisis Jalur .......................................................................................... 112 4. Analisis Variabel Mediasi ...................................................................... 117. D.. Pembahasan ................................................................................................. 125. BAB VI ..................................................................................................................... 132 A.. Kesimpulan .................................................................................................. 132. B.. Saran ............................................................................................................. 132. C.. Keterbatasan ................................................................................................ 135. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 136 Lampiran I ............................................................................................................... 143 Lampiran II ............................................................................................................. 144 Lampiran III ............................................................................................................ 150 Lampiran IV ............................................................................................................ 156. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Segitiga Fraud ...................................................................................27 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ...........................................................................57 Gambar 3.1 Kerangka Analisis Jalur .....................................................................71 Gambar 3.2 Model Hubungan Langsung Tanpa Mediasi ......................................71 Gambar 3.3 Model Hubungan Tidak Langsung Melalui Medasi .........................72 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank BRI secara menyeluruh ............................90 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank BRI Kantor Cabang ..................................91 Gambar 4.3 Struktur Organisasi Kantor Unit Bank BRI .......................................91 Gambar 5.1 Diagram Jalur Model 2 .....................................................................117. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian.............................................................64 Tabel 3.2 Interval Data Dan Penggolongan Persepsi Responden ..........................68 Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Internal ...............................97 Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Variabel Manajemen Risiko....................................98 Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas Variabel Pencegahan Fraud ....................................98 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Organisasi ....................................99 Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................100 Tabel 5.6 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ..........................101 Tabel 5.7 Karakteristik Responden berdasarkan Usia .........................................101 Tabel 5.8 Karakteristik Responden berdasarkan Jabatan .....................................102 Tabel 5.9 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ................103 Tabel 5.10 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Bekerja ........................103 Tabel 5.11 Skala Data Variabel Penelitian ..........................................................104 Tabel 5.12 Nilai Rata-Rata Variabel Pengendalian Internal ................................105 Tabel 5.13 Nilai Rata-Rata Variabel Manajemen Risiko.....................................106 Tabel 5.14 Nilai Rata-Rata Variabel Pencegahan Fraud .....................................107 Tabel 5.15 Nilai Rata-Rata Variabel Kinerja Organisasi .....................................108 Tabel 5.16 Tabel Uji Normalitas..........................................................................109 Tabel 5.17 Hasil Uji Heterokedastisitas ...............................................................110 Tabel 5.18 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................................111 Tabel 5.19 Koefisien Determinasi Model 1 .........................................................112 Tabel 5.20 hasil uji t Model 1 ..............................................................................112 Tabel 5.21 Hasil uji f model 1 ..............................................................................112 Tabel 5.22 Koefisien determinasi Model 2 ..........................................................114 Tabel 5.23 Hasil uji t Model 2 .............................................................................114 Tabel 5.24 Hasil uji F model 2 .............................................................................115 Tabel 5.25 Hasil Uji Regresi Pengendalian Internal (X1) dan xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Manajemen Risiko (X2) terhadap Kinerja Organisasi (Y)................119 Tabel 5.26 Hasil Uji Regresi Manajemen Risiko (X2) terhadap Pencegahan Fraud (Z).........................................................120 Tabel 5.27 Hasil Uji Regresi Pencegahan Fraud (Z) terhadap Kinerja Organisasi (Y) ......................................................................121 Tabel 5.28 Hasil Uji Regresi Pengaruh Manajemen Resiko (X2) terhadap Kinerja Organisasi (Y) yang Dimediasi Oleh Pencegahan Fraud (Z)...............................................................121 Tabel 5.29 Perbandingan Hasil Uji Regresi Sebelum dan Sesudah memasukkan Variabel Mediasi ...........................................122 Tabel 5.30 Hasil Uji Regresi Linier dengan Mediasi menggunakan Metode Causal Step Pengaruh Manajemen Risiko (X2) terhadap Pencegahan Fraud (Z).........................................................124 Tabel 5.31 Hasil Uji Regresi Linier dengan Mediasi menggunakan Metode Causal Step Pengaruh Manajemen Risiko (X2) terhadap Kinerja Organisasi (Y) .......................................................124. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis 1) pengaruh positif pengendalian internal terhadap kinerja organiasi 2) pengaruh positif manajemen risiko terhadap kinerja organisasi 3) pengaruh positif pengendalian internal terhadap kinerja organisasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud 4) pengaruh positif manajemen risiko terhadap kinerja organiasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 35 responden yang terdiri dari Manajer Pemasaran, Supervisor Layanan Kas, Asisten Manajer Operasional, Asisten Manajer Bisnis Mikro, Account Officer, dan Kepala unit. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier dengan mediasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) pengendalian internal tidak berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi 2) manajemen risiko tidak berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi 3) pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud 4) manajemen risiko berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud.. Kata kunci: Pengendalian Internal, Manajemen Risiko, Pencegahan Fraud, Kinerja Organisasi.. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT This research aims to examine and analyze 1) positive effect of internal control toward organization’s performance 2) positive effect of risk management toward organization’s performance 3) positive effect of internal control toward organization’s performance with fraud prevention as a mediating variable 4) ositive effect of risk management toward organization’s performance with fraud prevention as a mediating variable. The data were collected by questionnaire which distributed to 35 respondents consist of marketing manager, Cash Service Supervisors, Operations Assistant Managers, Assistant Micro Business Managers, Account Officers, and head of Units. The data analysis technique used is linear regression analysis with mediation. The results of this study indicate that 1) internal control has no positive effect on organizational performance 2) risk management has no positive effect on organizational performance 3) internal control has no effect on organizational performance mediated by fraud prevention 4) risk management has a positive effect on organizational performance by mediated by fraud prevention.. Keywords: Internal Control, Risk Management, Fraud Prevention, Organizational Performance. .. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Saat ini era globalisasi dan dunia usaha sudah mulai berkembang pesat, maka terdapat konsekuensi yang harus dihadapi, yaitu banyaknya masalah yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam bersaing dengan para pesiang yang semakin kompleks dan kompetitif. Keadaan tersebut, menuntut para manajer perusahaan untuk dapat mengelola aktivitas perusahaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kecurangan merupakan tindakan yang melanggar hukum dan dapat merugikan berbagai pihak demi keuntungan pribadi atau kelompok. Kecurangan dapat didefinisikan sebagai suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain (Tuanakotta, 2007). Tjahjono, Josua, dan Untung (2013). mendefinisikan fraud secara umum sebagai setiap. tindakan ilegal atau melakukan kegiatan tidak semestinya yang disengaja dengan tujuan untuk mengelabuhi pihak lain dimana korban akan menderita kerugian dan pelaku fraud akan memperoleh keuntungan. Berdasarkan definisi tersebut terdapat tiga kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu tindakan ilegal, disengaja, dan membawa kerugian pada pihak lain.. 1.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Kasus fraud yang terjadi tidak hanya di pemerintahan saja, tetapi dapat terjadi di mana saja. Kasus fraud di sektor perbankan baru-baru ini terjadi di Bank Panin Dubai Syariah. Mantan direktur utama Bank Panin Dubai Syariah melakukan pemberian fasilitas kredit kepada nasabah yang sebenarnya tidak layak untuk diberikan pinjaman. Bank Panin Dubai Syariah mengalami kerugian mencapau 14 triliun rupiah (cnbc.com, 2018). Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Global menunjukkan bahwa setiap tahun rerata 5% dari pendapatan organisasi menjadi korban fraud (ACFE, 2016). ICW (Indonesian Corruption Watch) menyebutkan pada semester I 2018, penegak hukum melakukan penindakan 139 kasus korupsi dengan 351 orang sebagai tersangka. (www.nasional.kompas.com, 2018). Praktik. fraud ini dapat dilakukan oleh orang-orang di dalam. organisasi ataupun di luar organisasi, demi mendapatkan keuntungan, baik pribadi maupun kelompok secara langsung ataupun tidak langsung. Pelaku fraud biasanya merupakan oknum pegawai atau orang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dimana tindakan fraud dilakukan. Wells (2007) menyatakan bahwa kecurangan akuntansi (fraud) mengacu kepada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja untuk tujuan menyesaatkan pembaca/pengguna laporan keuangan. Tujuan ini dilakukan dengan motivasi negatif guna mengambil keuntungan individu atau pihak-pihak tertentu. Association of Certified Fraud Examiners (ACFE).

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. menggambarkan kerangka kerja fraud dalam bentuk fraud tree yang memiliki tiga cabang utama yaitu korupsi, penyalahgunaan aset dan kecurangan dalam laporan keuangan. Korupsi dalam konteks ini bisa termasuk pertentangan kepentingan, suap, pemberian illegal dan pemerasan. penyalahgunaan aset dapat digolongkan ke dalam kecurangan kas dan kecurangan atas persediaan aset lain serta pengeluaran biaya yang dilakukan secara tidak benar. Kecurangan dalam laporan keuangan adalah kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang merugikan investor dan kreditur yang dapat bersifat keuangan dan non keuangan. Terjadinya kecurangan disebabkan oleh faktor yang digambarkan oleh konsep segitiga kecurangan (fraud triangle), yakni tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization). Faktor tekanan biasanya berasal dari kebutuhan finansial sehingga menyebabkan seseorang melakukan kecurangan. Faktor kesempatan berasal dari kurang efektifnya pengendalian internal yang diterapkan oleh perusahaan. Faktor rasionalisasi yakni sikap pelaku yang membenarkan kecurangan yang telah ia perbuat adalah merupakan sesuatu yang wajar (Tuanakotta, 2013). Tuanakotta (2013) menyatakan bahwa pengendalian internal dirancang, diimplementasikan dan dipelihara TCWG (Those Charge With Governance), manajemen dan karyawan lain untuk menangani resiko bisnis dan kecurangan yang diketahui (identified business and fraud risk) mengancam pencapaian.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. tujuan entitas seperti pelaporan keuangan yang andal. Untuk itu pengendalian dimaksudkan untuk memberikan jawaban (response) untuk menangkal (mitigate) suatu ancaman (kemungkinan terjadinya risiko), sehingga manajemen menerapkan pengendalian agar seluruh ancaman tekait dengan pengelolaan harta organisasi dapat dideteksi secara dini. Pengendalian yang kuat dan praktik tenaga kerja yang baik dapat mencegah terjadinya kecurangan. Kurangnya pelatihan dan banyaknya beban yang dihadapi oleh pegawai serta persaingan dan tingkat kepatuhan yang rendah menjadi alasan utama terjadinya kecurangan (Khanna, 2009). Dalam rangka mencegah terjadinya kecurangan, maka perusahaan harus menerapkan pengendalian yang efektif. Dengan konstruksi dan implementasi pengendalian internal, perusahaan diharapkan dapat mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan (Rozmita, 2017). Dengan pengendalian internal yang baik, penipuan dapat dideteksi dan ditangani pada tahap awal, sehingga kerugian dapat dihindari (Hermiyetti, 2010). Memiliki pengendalian internal yang baik adalah metode yang digunakan oleh berbagai pihak untuk mencegah penipuan (Albrecht, Chad, Conan dan Mark F. Z, 2012). Terdapat beberapa studi yang meneliti pengaruh pengendalian internal terhadap. pencegahan. fraud.. Hermeyetti. (2010). menemukan. bahwa. pengendalian internal mempengaruhi fraud baik secara parsial maupun simultan. Rozmita (2017) menemukan bahwa pengendalian internal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap fraud. Sementara itu, Butler, Cecily.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. dan Mina (dalam Rozmita, 2017) menyatakan bahwa efektivitas pengendalian internal memiliki pengaruh signifikan tetapi negatif terhadap pencegahan fraud. Kwaningtyas. (2017). menemukan. bahwa. pengendalian. internal. tidak. berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud. Penelitian yang dilakukan oleh Gehner (2008) Manajemen Risiko yang terintegrasi dan efektif diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan yang sehat, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan (Gehner, 2008). Jafari, Arezoo, dan Vahid (2011) menemukan bahwa teradapat hubungan yang positif dan signifikan antara manajemen risiko dan kinerja perusahaan. Rini (2013) menemukan bahwa adanya pengaruh manajemen risiko terhadap kinerja organisasi, sementara penelitian Pagach dan Warr (2011) menemukan bahwa manajemen risiko perusahaan gagal dalam menciptakan nilai. Pengendalian internal juga diduga berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Hal tersebut didukung oleh penelitian Oktaviana, Wyana, Hendra dan Harlianto (2015) yang membuktikan bahwa pengendalian. internal. berpengaruh pada kinerja perusahaan. Koefisien pengendalian internal bertanda positif menunjukkan bahwa semakin baik pengendalian internal perusahaan akan meningkatkan kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan Dharmawan dan Supriatna (2016) dilakukan pada instansi pemerintah kota bandung, menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh pada kinerja instansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sistem pengendalian.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. internal yang baik dapat menghasilkan kinerja yang baik sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai suatu standar yang diinginkan. Namun pada penelitian Ge dan Sarah (2005) menunjukkan bahwa defisiensi pengendalian internal mempunyai pengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Oktaviana dkk. (2015) menyatakan bahwa pencegahan fraud tidak berpengaruh. signifikan. terhadap. kinerja. perusahaan.. Thetty. (2017). menemukan bahwa tidak ada pengaruh antara pencegahan fraud dan kinerja perusahaan. Gaol (2014) menemukan bahwa peran auditor internal dan pengendalian intern berpengaruh siginifikan terhadap pencegahan kecurangan. Agwor (2017) menemukan bahwa pencegahan kecurangan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sektor perbankan merupakan tonggak perekonomian suatu negara, terlebih perbankan BUMN yang tanggung jawab sepenuhnya dimiliki oleh negara. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia yang telah didirikan pada tahun 1895. Jasa yang ditawarkan oleh Bank BRI juga cukup lengkap, dan tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Karena banyaknya cabang yang dimiliki oleh Bank BRI menjadikan Bank BRI Bank pilihan utama bagi masyarakat. Oleh sebab itu Bank BRI perlu menjalankan perusahaannya secara efektif dan efisien dengan cara memantau pengendalian internal dan juga manajemen risiko yang dimiliki. Apabila pengendalian internal dan manajemen risiko.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. yang dimiliki sudah berjalan dengan baik maka diharapkan dapat mencegah kecurangan dan kinerja perusahaan menjadi optimal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka. dapat dirumuskan masalah dalam. penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi? 2. Apakah. manajemen. risiko. berpengaruh. positif. terhadap. kinerja. organisasi? 3. Apakah pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud? 4. Apakah manajemen risiko berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif pengendalian internal terhadap kinerja organiasi. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif manajemen risiko terhadap kinerja organisasi. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif pengendalian internal terhadap kinerja organisasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif manajemen risiko terhadap kinerja organiasi dengan dimediasi oleh pencegahan fraud . D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Bagi perkembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam bidang akuntansi manajemen terkait dengan pengaruh pengendalian internal, manajemen risiko dalam pencegahan fraud terhadap kinerja organisasi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Bank BRI di wilayah DIY dalam mengevaluasi terkait pengendalian internal, manajemen risiko, pencegahan fraud dan kinerja organisasi yang telah diimplementasikan. E. Batasan Masalah Adanya batasan masalah bertujuan untuk membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas sehingga penelitian yang dilakukan bisa lebih focus. Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh pengendalian internal, manajemen risiko dalam pencegahan fraud terhadap kinerja organisasi studi di Bank BRI yang ada di Yogyakarta. Sedangkan untuk variabel penelitian dibatasi sebagai berikut:.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 1. Pengendalian internal dibatasi pada pengertian pengendalian internal menurut COSO (2013) yang meliputi lima komponen. 2. Manajemen risiko dibatasi pada manajemen risiko dalam ruang lingkup perbankan. 3. Pencegahan fraud dibatasi pada pengertian menurut Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 4. Pengukuran kinerja perusahaan dibatasi dengan menggunakan perspektif Performance Prism. F. Sistematika Penulisan BAB I. Pendahuluan Pada bab I berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II. Tinjauan Pustaka Pada bab II berisi tentang penejelasan atas teori-teori yang mendukung penelitian ini dan menjadi dasar melakukan pembahasan penelitian. BAB III. Metode Penelitian Pada bab III menjelaskan mengenai cara yang digunakan dalam melakukan penelitian. Hal tersebut meliputi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel,.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. variabel penelitian, pengukuran variabel dan teknnik analisis data. BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan Pada bab IV ini membahas sejarah umum perusahaan, visi misi perusahaan, dan struktur organisasi yang ada di Bank BRI di wilayah DIY.. BAB V. Analisis dan Pembahasan Pada bab V membahas mengenai langkah langkah dalam menganalisis data dan pembahasan. BAB VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan Pada bab VI membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran saran bagi Bnak BRI dan juga bagi peneliti selanjutnya..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengendalian Internal 1. Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal menurut COSO (Commitee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission) adalah: “Internal control is process, effected by an entity’s board of directors, management, and other personnel designed to provide reasonable assurance refarding the achievement of objective relating to operations, reporting and complience.” Berdasarkan pengertian tersebut pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang didesain untuk menyediakan jaminan yang mengarahkan pencapaian tujuan berhubungan dengan operasional, pelaporan dan kepatuhan. 2. Tujuan Pengendalian Internal Tujuan pengendalian internal menurut COSO (2013) terbagi menjadi tiga bagian yaitu, tujuan operasi, tujuan pelaporan dan tujuan kepatuhan. Tujuan pengendalian internal terkait dengan hal operasi adalah organisasi melakukan operasi secara efektif dan efisien, hal ini termasuk tujuan organisasi dalam hal kinerja keuangan dan operasional, serta menjaga aset organisasi agar tetap aman.. 11.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Tujuan pengendalian internal terkait dengan hal pelaporan adalah berkaitan dengan pelaporan baik secara keuangan maupun non keuangan internal dan eksternal. Selain itu hal ini juga meliputi syarat yang ditetapkan oleh pembuat kebijakan, penyusun standar atau kebijakan organisasi, seperti reabilitas, ketepatwaktuan, transparansi, dan sebagainya. Tujuan pengendalian mengenai kepatuhan berkaitan dengan ketaatan organisasi atas hukum dan peraturan yang berlaku. 3. Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO (2013) pengendalian internal memiliki lima komponen yaitu: a. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian internal di seluruh organisasi. Dalam COSO (2013), terdapat lima prinsip yang berkaitan dengan lingkungan pengendalian antara lain: 1) Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilainilai etika. 2) Dewan direksi menunjukkan independensi dari manajemen dan melakukan pengawasan terhadap pengembangan dan kinerja pengendalian internal.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 3) Manajemen menetapkan dengan badan pengawas, struktur, alur pelaporan, dan otoritas dan tanggungjawab yang tepat dalam pencapaian tujuan 4) Organisasi. menunjukkan. komitmen. untuk. menarik,. mengembangkan, dan memelihara orang-orang yang kompeten sejalan dengan tujuan. 5) Organisasi memiliki orang-orang yang bertanggungjawab untuk pengendalian internal mereka sejalan dengan tujuan. b. Penilaian risiko Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang untuk mengidentifikasi dan menilai resiko terhadap pencapaian tujuan. Resiko terhadap pencapaian tujuan dianggap “relatif” atau tergantung pada toleransi resiko yang ditetapkan entitas. Terdapat empat prinsip yang berkaitan dengan penilaian risiko. menurut. COSO (2013). yaitu: 1) Organisasi menetapkan tujuan dengan kejelasan yang cukup untuk mampu mengidentifikasikan dan menaksir risiko yang terkait dengan tujuan 2) Organisasi mengidentifikasi risiko untuk mencapai tujuan untuk semua entitas dan menganalisis risiko sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risiko seharusnya dikelola.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 3) Organisasi. mempertimbangkan. potensi. kecurangan. dalam. penaksiran risiko untuk mencapai tujuan 4) Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan-perubahan yang bisa berpengaruh pada sistem pengendalian internal secara signifikan c. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian (Control Activities) adalah tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas pengendalian (Control Activities) dilakukan di semua tingkat organisasi, pada berbagai tahap dalam proses bisnis, dan pada lingkup teknologi. Terdapat tiga prinsip yang berhubungan dengan aktivitas pengendalian menurut COSO (2013) yaitu 1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang berkontribusi dalam pencegahan risiko untuk mencapai tujuan pada level yang dapat diterima 2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian yang umum melalui teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 3) Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur yang memasukkan kebijakan dalam tindakan d. Informasi dan komunikasi Organisasi membutuhkan informasi untuk melakukan tanggungjawab pengendalian. internal. untuk. mendukung. pencapaian. tujuan.. Informasi yang digunakan harus relevan dan berkualitas dari sumber eksternal dan internal untuk mendukung fungsi dari pengendalian internal. Komunikasi merupakan proses yang berulang untuk menyediakan, membagi, dan menghasilkan kebutuhan informasi. Terdapat tiga prinsip yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi menurut COSO (2013), yaitu: 1) Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal 2) Organisasi. secara. internal. mengkomunikasikan. informasi,. termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian internal yang diperlukan untuk mendukung fungsi pengendalian internal 3) Organisasi mengkomunikasikan dengan pihak eksternal mengenai persoalan yang mempengaruhi fungsi dari pengendalian internal. ..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. e. Pengawasan Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities) adalah evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau beberapa kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari lima komponen pengendalian internal, ada dan berfungsi. Ada dua prinsip yang berkaitan dengan kegiatan pemantauan menurut COSO (2013) yaitu: 1) Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah untuk memastikan apakah komponen pengendalian internal ada dan berfungsi 2) Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan, termasuk manajemen senior dan dewan direksi secara tepat. B. Risiko 1. Pengertian Risiko Definisi risiko menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan dan membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko merupakan besarnya penyimpanan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembakian aktual (actual return) (Darmawi, 2010). Menurut Rustam (2017) berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (2016) risiko adalah.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu. Sedangkan risiko menurut Sutanto (dalam Sirait 2016) risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan dan keparahan dari suatu kejadian. Bersarnya risiko ditentukan oleh berbagai faktor seperti besarnya paparan, lokasi, pengguna, kuantitas serta kerentanan unsur yang terlihat. 2. Jenis Risiko Djohanputro (2006) mengkategorikan risiko pada perusahaan menjadi empat jenis: a. Risiko keuangan, yaitu fluktuasi target keuangan atau ukuran moneter perusahaan karena gejolak variabel makro. b. Risiko operasional, yaitu potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak berfungsinya suatu sistem, SDM, Teknologi, atau faktor lainnya. Resiko operasional merupakan risiko yang dapat berasal dari internal maupun eksternal perusahaan dimana segala risiko yang terkait dengan fluktuasi hasil usaha perusahaan akibat pengaruh dari halhal yang terkait dengan kegagalan sistem atau pengawasan dan peristiwa yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan c. Risiko strategis, yaitu risiko yang dapat mempengaruhi korporat dan eksposur strategis sebagai akibat keputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal usaha..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. d. Risiko eksternalitas, yaitu potensi penyimpangan hasil pada eksposur korporat dan strategis dan bisa berdampak pada potensi penutupan usaha, karena pengaruh dari faktor eksternal. 3. Sumber Risiko Sumber risiko menurut Darmawan (2011) dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu: a. Sumber Risiko Eksternal Risiko eksternal sering berada di luar kendali. Karena lebih banyak dipengaruhi oleh keadaan luar organisasi dan muncul di luar wilayah/jangkauan kontrol organissasi. Namun sedapat mungkin masih bisa ditangani dengan mempertimbangkan untuk mendapatkan asuransi pada kejadian-kejadian yang tak diinginkan yang berasal dari lingkungan eksternal seperti banjir, angin ribut, gempa bumi, banjir, kebakaran dan lain-lain. Contoh lain dari sumber ekstenal termasuk tindakan pesaing. (misalnya, perusahaan baru saja memperkenalkan produk baru yang membuat salah satu lini produk hilang nilai jual), tren demografi (misalnya, umur penduduk mengurangi permintaan produk berorientasi untuk remaja), atau bencana alam (misalnya, kekeringan berkelanjutan menyebabkan penurunan dramatis dalam output produk pertanian)..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. b. Sumber Risiko Internal Sumber risiko internal terletak lebih langsung dalam bidang kontrol sendiri karena terjadi dalam lingkungan tertentu pada organisasi. Contohnya, termasuk risiko ini yang terkait dengan menggunakan peralatan yang sudah aus, risiko yang ditimbulkan dengan menggunakan tenaga kerja yang tidak kompeten, dan risiko yang terkait dengan politik organisasi. Terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi, dapat ditekan dengan menetapkan sumber masalah. Peralatan yang aus/tua bisa diganti, karyawan dapat dilatih, dan pekerja yang kompeten dapat disewa. Bahkan dalam lingkungan organisasi yang ditetapkan, bagaimanapun, ada risiko internal yang sulit untuk ditangani secara langsung seperti politik kantor. Namun, ada langkah-langkah defensif yang dapat diambil untuk menangani hal itu secara tidak langsung. Seperti membina hubungan baik dengan dua pihak yang berselisih paham politik, sehingga menghindari beberapa hal yang mungkin muncul ketika mereka bergabung satu sama lain. Hampir semua kegiatan bisnis di bidang apapun memiliki risiko, baik risiko dari dalam perusahaan ataupun luar perusahaan, risiko murni maupun risiko yang sudah dapat diperhitungkan. Oleh karena itu, manajemen risiko sangat diperlukan untuk meminimalisir risiko yang ada..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. C. Manajemen Risiko 1. Pengertian Manajemen Risiko Menurut Rustam (2017) berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (2016), manajemen risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha. Menurut COSO ERM (2013) pengertian risk management adalah: “enterprise risk management is a process, effected by an entity’s board of directors, management, and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise , designed to identify potential events that may affect the entity, and manage risk to be within the risk appetite, to provide reasonable assurance regarding the achievment of entity objectives.” Menurut Hanggraeni (dalam Suhendra, Teddy dan Silvy 2013), manajemen risiko merupakan suatu rangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor dan mengontrol risiko yang timbul dari bisnis operasional perusahaan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staf, dan organisasi)..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. Berdasarkan beberapa pengertian manajemen risiko di atas, peneliti dapat menyimpulkan manajemen risiko adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh para manajer perusahaan untuk meminimalkan bahkan mencegah terjadinya risiko yang dihadapi perusahaan. Di dalam kegiatan tersebut terdapat kegiatan identifikasi, mengukur, dan memantau dan mengontrol risko. 2. Tujuan Manajemen Risiko Tujuan dilaksanakan manajemen risiko oleh suatu perusahaan adalah agar dapat terhindar dari kegagalan, menambah keuntungan, menekan biaya produksi, dan sebagainya. Menurut Abriyani, Wiryono dan Sumirat (2012) sasaran yang ingin dicapai ketika suatu organisasi menerapkan manajemen risiko yaitu memperkecil biaya, menstabilisir pendapatan organisasi, memperkecil gangguan dalam produksi, mengembangkan pertumbuhan perusahaan, mempunyai tanggung jawab sosial terhadap perusahaan. 3. Jenis manajemen risiko Jenis manajemen risiko menurut Rustam (2017) yaitu: a. Manajemen risiko bisnis Menurut Rustam (2017) risiko bisnis adalah risiko terkait dengan posisi kompetitif perusahaan dengan prospek perusahaan untuk berkembang dalam pasar yang senantiasa berubah..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. b. Manajemen risiko operasional Revised Framework from International Convergence of Capital Measurement and Capital Standarts sebagai risiko kerugian akibat tidak memadainya atau kegagalan proses internal, orang dan sistem atau peristiwa eksternal. Definisi ini termasuk risiko legal tetapi diluar risiko strategik dan risiko reputasi. c. Manajemen risiko pasar Lembaga keuangan mungkin menghadapi risiko pasar karena pergerakan tak terduga dalam kepentingan yang timbul sebagai hasil penempatan pendapatan tetap efek yang diambil oleh pedagang. risiko valuta asing adalah risiko bahwa suatu entitas akan diminta membayar lebih atau kurang dari yang diharapkan akibat fluktuasi nilai tukar mata uang d. Manajemen risiko kredit Menurut peraturan bank Indonseia pasal 1 angka 1 tahun 2009 risiko kredit adalah risiko yang diakibatkan oleh kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Dalam perbankan dan lembaga keuangan risiko kredit merupakan sumber risiko terbesar. e. Manajemen risiko likuiditas Risiko saat ini dan yang akan datang pada pendapatan atau modal yang. timbul. dari. ketidakmampuan. bank. untuk. memenuhi.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. kewajibannya. Hal ini termasuk ketidakmampuan untuk mengelola penurunan yang tidak direncanakan, perubahan sumber pendanaan, atau perubahan kondisi pasar mempengaruhi kemampuan likuidasi aset secara cepat dan meminimalkan kerugian dalam nilai. f. Risiko legal/hukum Risiko dimana institusi dikenalan tindakan hukum atau sesuai UU. Status yang baru, undang-undang perpajakan, pendapat pengadilan dan peraturan dapat menempatkan transaksi yang tadinya baik-baik saja menjadi kacau karena menjadi risiko hukum seperti product liability risk, employee liability risk, tax liability risk, dan nvironmental risk.. Penelitian yang dilakukan oleh Ross ( dalam. Ayam 2015) disebutkan bagaimana bank telah memulai menerapkan teknik manajemen risiko untuk mencegah kerugian risiko keuangan tertentu. Kesimpulan dari survei ini menunjukkan bahwa meskipun tingkat kesadaran oleh bank dari elemen kunci dari manajemen risiko keuangan yang kuat dapat diterima, masih ada perbedaan yang cukup luas di tingkat implementasi. D.. Fraud 1. Pengertian Fraud Sawyer’s (2008) berpendapat fraud adalah suatu tindakan pelanggaran hukum yang dicirikan dengan penipuan, menyembunyikan, atau melanggar kepercayaan. Sedangkan menurut Karyono (2013) fraud.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. adalah penyimpangan dan perbuatan melanggar hukum (illegal act), yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu misalnya menipu atau memberikan gambaran keliru (mislead) kepada pihak-pihak lain, yang dilakukan oleh orang-orang baik dari dalam maupun dari luar organisasi. (Tjahjono dkk., 2013) mendefinisikan fraud secara umum sebagai setiap tindakan ilegal atau melakukan kegiatan tidak semestinya yang disengaja dengan tujuan untuk mengelabuhi pihak lain dimana korban akan menderita kerugian dan pelaku fraud akan memperoleh keuntungan. Dari beberapa definisi fraud di atas, maka fraud adalah suatu tindakan penyimpangan dan melanggar hukum dilakukan dengan sengaja untuk tujuan menguntungkan diri sendiri dan kelompok dan merugikan pihak lain. Berdasarkan beberapa pengertian fraud di atas, maka pengertian fraud dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan sengaja yang mana tindakan tersebut melanggar hukum bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara membuat kerugian kepada perusahaan atau pihak lain. 2. Jenis – Jenis Fraud The. Association. of. Certified. Fraud. mengklasifikasikan fraud menjadi 3 jenis yaitu : a. Penyimpangan aset (Asset Misappropriation). Examiner. (ACFE).

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang tangible atau dapat diukur/dihitung (defined value). b. Korupsi (corruption) Pelaku fraud menggunakan kekuatannya dengan cara yang tidak benar dalam melakukan transaksi bisnis utnuk mendapatkan keuntungan untuk diri mereka sendiri atau orang lain dan juga melanggar hak orang lain. c. Pernyataan palsu atau pernyataan salah (fraudulent statement) Meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing. 3. Faktor Penyebab Kecurangan (Fraud) Menurut Karyono (2013) terdapat beberapa teori yang menjelaskan tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab dari fraud yaitu: a. Teori Gone Dalam teori ini terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yaitu:.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 1) Greed (keserakahan) Berkaitan dengan perilaku serakah yang potensial ada dalam setiap diri seseorang. 2) Opportunity (kesempatan) Berkaitan dengan keadaan organisasi, instansi, masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka bagi seseorang untuk melakukan kecurangan terhadapnya. 3) Need (kebutuhan) Berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh individu untuk menunjang hidupnya secara wajar. 4) Exposure (pengungkapan) Berkaitan dengan kemungkinan dapat diungkapnya suatu kecurangan dan sifat serta beratnya hukuman terhadap pelaku kecurangan. Semakin besar kemungkinan suatu kecurangan dapat diungkap/ditemukan, semakin kecil dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan tersebut. Semakin berat hukuman kepada pelaku kecurangan akan semakin kurang dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan. b. Teori Monopoli Menurut teori ini korupsi (C) diartikan sama dengan monopoli (M) ditambah kebijakan (Decretism=D) dikurangi pertanggungjawaban (Accountability=A). c. Teori C= N+K Teori ini dikenal di jajaran kepolisian yang menyatakan bahwa kriminal (C) sama dengan niat (N) dan kesempatan (K). Teori ini sangat sederhana dan gamblang karena meskipun ada niat melakukan.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. fraud, bila tidak ada kesempatan tidak akan terjadi, demikian pula sebaliknya. Kesempatan ada pada orang atau kelompok orang yang memiliki kewenangan otoritas dan akses atas objek fraud. Nilai perbuatan ditentukan oleh moral dan integritas. d. Teori segitiga fraud Dalam teori segitiga, perilaku fraud didukung oleh tiga unsur yaitu adanya tekanan, kesempatan dan pembenaran. Berikut penjelasan tiga unsur segitiga fraud serta gambar segitiga fraud.. Gambar 2.1 Segitiga Fraud 1) Tekanan (pressure) Dorongan untuk melakukan fraud terjadi pada karyawan (employee fraud) dan oleh manajer (management fraud) dan dorongan itu terjadi antara lain karena tekanan keuangan, kebiasaan buruk, tekanan lingkungan kerja dan tekanan lainnya.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 2) Kesempatan (opportunity) Kesempatan timbul karena lemahnya pengendalian internal dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan. Kesempatan juga dapat terjadi karena lemahnya sanksi dan ketidakmampuan untuk menilai kualitas kinerja. 3) Pembenaran (Rationalization) Pelaku kecurangan mencari pembenaran ketika: a) Pelaku menganggap bahwa yang dilakukan sudah merupakan hal yang biasa/wajar dilakukan oleh orang lain pula. b) Pelaku erasa berjasa terhadap organiasi dan seharusnya ia menerima lebih banyak dari yang diterimanya. c) Pelaku menganggap tujuannya baik yaitu untuk mengatasi masalah dan nanti akan dikembalikan. E. Pencegahan Fraud 1. Pengertian Pencegahan Kecurangan Maraknya kasus kecurangan (fraud) yang terjadi menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Apabila kecurangan tidak dapat dikurangi atau dicegah, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan, oleh sebab itu manajemen perusahaan harus mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya kecurangan. Menurut Amrizal (2016) pencegahan fraud adalah usaha untuk menghilangkan atau mengeliminir sebab-sebab akan terjadinya suatu perbuatan curang dan akan lebih.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. mudah daripada mengatasi apabila kecurangan sudah terjadi. Menrut Karyono (2013) pencegahan fraud adalah upaya untuk menangkal pelaku potensial, mempersempit ruang gerak, dan mengidentifikasi kegiatan yang beresiko tinggi terjadinya kecurangan (fraud). Pencegahan fraud menurut BPKP (2008) adalah upaya terintegrasi yang dapat menekan terjadinya faktor penyebab fraud. Dari beberapa pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa dengan adanya upaya pencegahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat memperkecil peluang terjadinya fraud, karena setiap tindakan fraud dapat terdeteksi cepat dan diantisipasi baik oleh perusahaan. 2. Tujuan Pencegahan Fraud Pencegahan fraud yang efektif memiliki lima tujuan, menurut BPKP (2008) yaitu: a. Prevention – mencegah terjadinya kecurangan secara nyata pada semua lini organisasi. b. Detterence - Menangkal pelaku potensial bahkan tindakan yang bersifat. coba-coba. karena. pelaku. potensial. melihat. sistem. pengendalian risiko fraud efektif berjalan dan telah memberi sanksi tegas dan tuntas sehingga membuat jera (takut) pelaku potensial. c. Disruption – mempersulit gerak langkah pelaku kecurangan sejauh mungkin.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. d. Identification – mengidentifikasi kegiatan beresiko tinggi dan kelemahan pengendalian e. Civil action persecution - Melakukan tuntutan dan penjatuhan sanksi yang setimpal atau perbuatan curang kepada pelakunya. Sedangkan menurut Tunggal (2012) tujuan pencegahan fraud, yaitu: a. Ciptakan iklim budaya jujur, keterbukaan, dan saling membantu Cara paling efektif untuk mencegah dan menghalangi fraud adalah mengimplementasikan program serta pengendalian anti fraud, yang didasarkan pada nilai-nilai yang dianut perusahaan. Nilai-nilai semacam itu menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku dan ekspektasi yang dapat diterima, bahwa pegawai dapat menggunakan nilai itu untuk mengarahkan tindakan mereka. Nilainilai itu membantu menciptakan budaya jujur, keterbukaan, dan saling membantu antar sesama anggota organisasi atau perusahaan. Keterbukaan antar anggota organisasi merupakan hal yang sangat pokok harus dimiliki setiap perusahaan dan berguna untuk perkembangan serta perilaku SDM yang kompeten dan manajemen profesi yang efektif, yaitu merupakan sikap tanggap terhadap perusahaan yang terjadi diikuti dengan perilaku yang sesuai dengan harapan. Disamping keberhasilan. adanya. perusahaan. dalam. kejujuran mencegah. dan. keterbukaan,. kecurangan. tidak.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. ditentukan oleh hasil kerja individu melainkan atas keberhasilan tim (kerja sama). Suatu organisasi dibentuk sebagai alat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan disepakati bersama oleh sekelompok orang yang membentuk atau menjadi anggota dalam organisasi, dan berfungsi sebagai mahluk sosial dan sekaligus sebagai mahluk individu. Sebagai makhluk sosial orang-orang tersebut terkait dalam lingkungan masyarakat dan berarti mereka saling berhubungan, saling mempengaruhi satu sama lain, dan saling membantu sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. b. Proses rekrutmen yang jujur Dalam upaya membangun lingkungan pengendalian yang positif, penerimaan pegawai merupakan awal dari masuknya orang-orang yang terpilih melaui seleksi yang ketat dan efektif untuk mengurangi kemungkinan memperkerjakan dan mempromosikan orang-orang yang tingkat kejujurannya rendah. Hanya orang-orang yang dapat memenuhi syarat tertentu yang dapat diterima. Kebijakan semacam itu mungkin mencakup pengecekan latar belakang orang-orang yang dipertimbangkan akan diperkerjakan atau dipromosikan menduduki jabatan yang bertanggung jawab. Pengecekan latar belakang, verifikasi pendidikan, riwayat pekerjaan, serta referensi pribadi calon karayawan, termasuk referensi tentang karakter dan integritas. Pelatihan secara rutin untuk seluruh pegawai mengenai nilai-nilai.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. perusahaan dan aturan perilaku, dalam review kinerja reguler termasuk diantaranya evaluasi kontribusi pegawai/individu dalam mengembangkan lingkungan kerja yang positif sesuai dengan nilainilai perusahaan, selalu melakukan evaluasi obyektif atas kepatuhan terhadap nilai-nilai perusahaan dan standar perilaku, dan setiap pelanggaran ditangani segera. c. Pelatihan fraud awareness Semua pegawai harus dilatih tentang ekspektasi perusahaan menyangkut perilaku etis pegawai. Pegawai harus diberi tahu tentang tugasnya untuk menyampaikan fraud aktual atau yang dicurigai serta cara yang tepat untuk menyampaikannya. Selain itu pelatihan kewaspadaan terhadap kecurangan juga harus disesuaikan dengan tanggung jawab pekerjaan khusus pegawai itu. Pelatihan fraud awareness adalah Keahlian yang diberikan dalam organisasi untuk pelatihan keterampilan dan pengembangan karir karyawannya, termasuk semua tingkatan karyawan, baik sumber daya internal maupun eksternal. Pelatihan tersebut bermaksud untuk membantu meningkatkan pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan agar tidak terjadi banyak kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Berikut merupakan serangkaian pelatihan yang perlu diperhatikan dan diterapkan pada setiap karyawan di perusahaan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. secara eksplisit agar dapat mengadopsi harapan-harapan yang baik untuk perusahaan, diantaranya: 1) Kewajiban-kewajiban. mengkomunikasikan. masalah-masalah. tertentu yang dihadapi 2) Membuat daftar jenis-jenis masalah 3) Bagaimana mengkomunikasikan masalah-masalah tersebut dan adanya kepastian dari manajemen mengenai harapan tersebut d. Lingkup kerja yang positif Dari beberapa riset yang telah dilakukan terlihat bahwa pelanggaran lebih jarang terjadi bila karyawan mempunyai perasaan positif tentang atasan mereka ketimbang bila mereka merasa diperalat, diancam, atau diabaikan. Pengakuan dan sistem penghargaan sesuai dengan sasaran dan hasil kinerja, kesempatan yang sama bagi semua pegawai, program kompensasi secara profesional, pelatihan secara profesional dan prioritas organisasi dalam pengembangan karir akan mencipatakan tempat kerja yang nyaman dan positif. Tempat kerja yang positif dapat mendongkrak semangat kerja pegawai, yang dapat mengurangi kemungkinan pegawai melakukan tindakan curang terhadap perusahaan. e. Kode etik yang jelas, mudah dimengerti, dan ditaati Kode etik pada umumnya selalu sejalan dengan moral manusia dan merupakan perluasan dari prinsip-prinsip moral tertentu untuk.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. diterapkan dalam suatu kegiatan. Membangun budaya jujur, keterbukaan dan memberikan program bantuan tidak dapat diciptakan tanpa memberlakukan aturan perilaku dan kode etik di lingkungan pegawai. Harus dibuat kriteria apa saja yang dimaksud dengan perilaku jujur dan tidak jujur, perbuatan yang diperbolehkan dan yang dilarang. Semua ketentuan ini dibuat secara tertulis dan diinternalisasikan (disosialisasikan) ke seluruh karyawan dan harus mereka setujui dengan membubuhkan tanda tangannya. Pelanggaran atas aturan perilaku kode etik harus dikenakan sanksi. f. Program bantuan kepada pegawai yang mendapatkan kesulitan Masalah ataupun kesulitan pasti akan dialami oleh setiap pegawai atau karyawan pada setiap perusahaan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang melakukan berbagai macam kecurangan guna keluar dari masalah yang dihadapinya dalam masalah keuangan akibat desakan ekonomi yang ada, penyimpangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Bentuk perhatian dan bantuan tersebut sebaiknya dapat diberikan kepada pegawai guna mencegah adanya kecurangan serta penyelewengan terhadap keuangan perusahaan, serta menjadi dukungan dan solusi dalam menghadapi permasalahan dan desakan ekonomi yang dimiliki para pegawai sehingga dapat meminimalisir kerugian perusahaan terhadap kecurangan..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. g. Tanamkan kesan bahwa setiap tindak kecurangan akan mendapatkan sanksi setimpal Strategi pencegahan kecurangan yang terakhir yaitu dengan menanamkan kesan bahwa setiap tindakan kecurangan akan mendapatkan sanksi. Pihak perusahaan khususnya pihak manajemen perusahaan harus benar-benar menanamkan sanksi, maksudnya membuat dan menjalankan suatu peraturan terhadap setiap tindak kecurangan yang ada sehingga, perbuatan menyimpang dalam perusahaan dapat diminimalisir, dan memberikan efek jera terhadap oknum yang akan ataupun yang sudah melakukan tindakan curang. F. Kinerja Organisasi 1. Pengertian Kinerja Organisasi Definisi kinerja menurut Tika (2012) adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Menurut Keban (2004) kinerja merupakan terjemahan. dari. “performance”. yang. sering. diartikan. sebagai. penampilan, unjuk rasa atau prestasi. Kinerja merupakan tingkat pecapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan, sedangkan menurut Mahsun (2006) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program, kegiatan atau kebijakan dalam.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategik planning suatu organisasi. Sedangkan menurut Mulyadi (2007) kinerja adalah keberhasilan personel, tim atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Keberhasilan pencapaian sasaran strategik perlu diukur. Itulah sebabnya sasaran strategik yang menjadi basis pengukuran kinerja perlu ditentukan ukurannya, dan ditentukan inisiatif strategik untuk mewujudkan sasaran tersebut. Kinerja organisasi menurut Simanjuntak (2011) adalah agregasi atau akumulasi kinerja semua unit-unit organisasi yang sama dengan penjumlahan kinerja semua orang atau individu yang bekerja di perusahaan. Sedangkan menurut Fahmi (2013) pengertian kinerja organisasi adalah fungsi hasil pekerjaan/kegiatan yang ada dalam perusahaan/organisasi yang dipengaruhi faktor internal dan eksternal organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan selama periode waktu tertentu. Dari beberapa definisi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kinerja organisasi merupakan akumulasi hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh selutuh unit organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi Munawir (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya:.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. a. Customer satisfaction (kepuasan pelanggan) Suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan terpenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan elemen yang lebih baik, lebih efiesien dan lebih efektif. b. Customer retention (kemampuan mempertahankan pelanggan) Suatu aktivitas yang dilakukan organisasi untuk mempertahankan pelanggan. Customer retention yang sukses dimulai dengan kontak pertama perusahaan dengan pelanggan yang berlanjut. c. Customer acquisition (kemampuan menguasai pelanggan) Customer Acquisition menunjukkan sejauh mana kemampuan unit bisnis menarik pelanggan baru. Akuisisi dinilai kurang bila akuisisi pelanggan. mengalami. penurunan,. dinilai. sedang. apabila. fluktuatif/konstan, dinilai baik apabila mengalami peningkatan, adapun unsur-unsur yang terkait sebagai berikut: 1) Rasio Pertumbuhan Pendapatan. Rasio ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui sampai sejauh mana pertumbuhan dan pendapatan pada perusahaan. 2) Rasio Perubahan Biaya. Digunakan untuk mengetahui dan mengukur perubahan biaya yang terjadi dan dikeluarkan oleh perusahaan..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 3) Teknologi Enterprise Resources Planning. Salah satu teknologi yang berperan mengintegrasikan tiap fungsi dalam perusahaan dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi financial, fungsi sumber daya manusia, dan fungsi lainnya. 4) ROA (Return On Assets). Digunakan untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan dari total aktiva. 5) ROE (Return On Equity). Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan atas modal yang diinvestasikan. 6) Sistem Pengendalian Manajemen. Struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya,. yang. secara. bersama-sama. digunakan. untuk. mewujudkan tujuan sistem perusahaan. 3. Pengukuran Kinerja Organisasi Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan dan pengendalian atau kinerja operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, selain itu pengukuran kinerja perusahaan juga dapat memilih strategi yang akan dilaksanakan dalam mencapai tujuan perusahaan Moeheriono (2012). Menurut Wibowo (2009) Tujuan Pengukuran kinerja adalah alat untuk membantu manajemen mengetahui, mengatur dan mengembangkan apa yang dibutuhkan oleh organisasi..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Secara umum, tujuan perusahaan mengadakan pengukuran kinerja perusahaan adalah untuk: a. Menetapkan kontribusi masing-masing divisi atau perusahaan secara keseluruhan atau atas kontribusi dari masing-masing sub divisi dari suatu divisi (evaluasi ekonomi/evaluasi segmen) b. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kerja masing-masing divisi (evaluasi manajerial). c. Memotivasi para manajer divisi supaya konsisten mengoperasikan divisinya sehingga sesuai dengan tujuan pokok perusahaan (evaluasi operasi). Keuntungan dari pengukuran kinerja yaitu untuk mengetahui seberapa besar tindakan-tindakan yang telah dilakukan selama ini, apakah telah dapat merefleksikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai (Wibowo, 2009). 4. Performance Prism a. Penegertian Performance Prism Performance Prism merupakan model pengukuran kinerja yang mempertimbangkan aspek yang diukur bukan hanya berdasarkan konsumen atau pendapatan saja seperti model pengukuran kinerja organisasi pada umumnya, melainkan dari sisi stakeholder sebagai owner, supplier, customer, employee, pemerintah dan bahkan masyarakat umum. (Mardiono, 2011)..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. b. Perspektif Peformance Prism Menurut Wibowo (2009) terdapat lima pertanyaan kunci untuk mendesain alat ukur melalui performance prism, yaitu: Tabel 2.1 Perspektif Peformance Prism Siapakah pihak pihak yang berekpentingan Kepuasan dalam perusahaan? apakah yang mereka stakeholder inginkan dan apakah yang mereka butuhkan? Strategi apakah yang harus dimiliki untuk diterapkan di dalamnya, untuk memuaskan Strategi keinginan-keinginan dan kebutuhankebutuhan dari pemilik modal utama Proses kritis seperti apakah yang diperlukan Proses apabila mengambil strategi tersebut Kemampuan seperti apakah yang dibutuhkan Kemampuan untuk mengoperasikan dan meningkatkan proses tersebut Kontribusi seperti apakah yang dibutuhkan Kontribusi pemilik dari pemilik modal apabila merawat dan modal mengembangkan kemampuan tersebut Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing perspektif kinerja pada performance prism 1) Kepuasan stakeholder Berkaitan dengan stakeholder theory yang diperkenalkan oleh Freeman (1994) dalam Ghozali (2020) untuk memamahami dan memerbaiki tiga masalah bisnis yang saling berhubungan yaitu 1) masalah memahami bagaimana nilai diciptakan dan diperdagangkan 2) masalah menghubungkan etika dan kapitalisme dan 3) masalah mambantu para manajer berpikir tentang manajemen. Gray dan Lavers (1997) mengungkapkan stakeholder.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. theory umumnya berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memanage stakeholdernya. Penting bagi suatu organisasi untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan para stakeholdernya sehingga dapat meningkatkan kepuasan stakeholder jika bertransaksi dengan organisasi tersebut. Stakeholder yang dipertimbangkan disini meliputi customer, employee, supplier, investor, regulator dan komunitas yang ada pada suatu organisasi. Apabila organisasi gagal memberikan value kepada stakeholdernya, maka dapat mengakibatkan pengurangan reputasi organisasi tersebut. Tetapi apabila stakeholder satisfaction terpenuhi, maka hal ini berarti kinerja organisasi telah baik dan pada akhirnya organisasi dapat mencapai tujuan akhir, yaitu peningkatan profit. Kesuksesan suatu organisasi dalam masa mendatang tergantung pada pendekatan manajemen. yang. dapat. merefleksikan. kebutuhan. dalam. memperhatikan keinginan semua stakeholdernya. Pihak manajemen dalam hal ini mempertimbangkan enam kunci pada stakeholder, yaitu : a) Investor (shareholder) Suatu perusahaan umum harus menerapkan usaha terbaiknya untuk membawa pada harapan para investornya..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. b) Pelanggan (customer) Perusahaan selalu ingin mempertahankan pelanggan dan menemukan lebih banyak lagi pelanggan potensial. c) Karyawan (employee) Perusahaan harus mempertahankan karyawan, karena ini berarti suatu nilai tambah bagi investor dan pelanggan (menunjukkan. performance. perusahaan. baik). tetapi. penghematan biaya harus tetap dilakukan. d) Penyalur (supplier) Banyaknya supplier yang memenuhi kebutuhan perusahaan akan cenderung dapat mengakibatkan pembengkakan biaya, karena mempunyai efek pada biaya administrasi (misal untuk membayar faktur/invoices dll). Pengurangan biaya untuk hal ini perlu untuk secara hati-hati ditargetkan, beberapa kontrak persediaan perlu untuk dirundingkan kembali dengan para supplier. e) Peraturan pemerintah (regulators) Peraturan pemerintah secara langsung memberikan pengaruh yang besar bagi perusahaan, pemenuhan dengan peraturan merupakan suatu comformity (bukan hanya isu). Perusahaan manapun harus memelihara reputasinya dalam pasar, karena.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui presentase jenis makanan ikan Lais yang tertangkap di rawa banjiran sungai Rungan Kota Palangka Raya.. Handayani

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

- Guru memfasilitasi siswa agar terjadi interaksi antar siswa, siswa dan guru dengan menggunakan sumber belajar yang ada dan lingkungan, serta menugasi semua siswa

(1) PIHAK KESATU dengan Surat Perintah Kerja ini memberikan kewenangan kepada PIHAK KETIGA, dan PIHAK KETIGA menerima kewenangan dari PIHAK KESATU untuk mengelola

Providing one shortest path limits user’s flexibility when choosing a possible route, especially when more than one parameter is utilized to calculate cost

With the innovations of remote sensing (RS) and geographic information system (GIS) tools and statistical techniques, the predictive capability of models is substantially

From the experiment results, we conclude that the deformation measurement of a large-scale solar power plant on reclaimed land by using images acquired by a non- metric digital

Tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan property dan real estate, Signifikan sebesar 0.870%, Hasil penelitian ini