• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ZOOM TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV MI AL-WATHONIYAH 43 JAKARTA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ZOOM TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV MI AL-WATHONIYAH 43 JAKARTA UTARA"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ZOOM TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS

IV MI AL-WATHONIYAH 43 JAKARTA UTARA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh : Mimi Jamilah NIM 11160183000066

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M/1442 H

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ZOOM TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV MI AL-

WATHONIYAH 43 JAKARTA UTARA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Syarat Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Mimi Jamilah NIM. 11160183000066

di bawah bimbingan

Rohmat Widiyanto, M.Pd NIP. 198909132018011002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M/1442 H

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ZOOM TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS IV MI AL-

WATHONIYAH 43 JAKARTA UTARA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikaan(S.Pd)

oleh:

Mimi Jamilah NIM. 11160183000066

Mengetahui, Dosen Pembimbing

Rohmat Widiyanto, M.Pd NIP. 198909132018011002

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNEVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M/1442 H

(4)

iv

(5)

v

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Zoom Terhadap Hasil Belajar PPkn Siswa Kelas IV MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara yang disusun oleh Mimi Jamilah, NIM.

11160183000066. Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi.

Jakarta, 10 Januari 2021 Dosen Pembimbing

Rohmat Widiyanto, M.Pd NIP. 198909132018011002

(6)

vi

SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Mimi Jamilah

Tempat/ tanggal lahir : Jakarta, 09 April 1998

NIM : 11160183000066

Jurusan/ Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul Skripsi : Pengaruh Media Pembelajaran Zoom Terhadap

Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV MI Al- Wathoniyah 43 Jakarta Utara

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar – benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Dosen Pembimbing : Rohmat Widiyanto, M.Pd

NIP : 198909132018011002

Demikian pernyataan ini saya baut dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, 10 Januari 2021 Yang Menyatakan

Mimi Jamilah 1

Mimi Jamilah

(7)

vii

ABSTRAK

MIMI JAMILAH (11160183000066). Pengaruh Media Pempelajaran Zoom Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara.

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Pancasila menggunakan media pembelajaran Zoom dan Adakah pengaruh media pembelajaran Zoom terhadap hasil belajar aspek pengetahuan pada materi Pancasila. Penelitian ini dilakukan di MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara. Penelitian ini berlangsung pada bulan September. Metode penelitian ini digunakan adalah kuasi eksperimen dengan disain Nonequivalent control Group Design. Sampel yang diambil adalah kelas IVA dengan jumlah 10 siswa.

Instrumen yang digunakan instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan non-tes berupa angket. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil belajar siswa PPKn.

Dengan hasil hipotesis terhadap data postest menunjukan pengolahan data menggunakan pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan program SPSS yang memperoleh nilai-niali (sig.2-tailed) dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Hasil pengujian hipotesis (uji-t) tersebut menunjukan hasil akhir bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran zoom lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar tanpa menggunakan media pembelajaran zoom. Dan berdasarkan hasil analisis data nontes berdasarkan respon siswa terhadap media pembelajaran zoom dengan nilai persentase 86%.

Kata Kunci : Zoom, Hasil Belajar Siswa, Media Pembelajaran

(8)

viii

ABSTRACT

MIMI JAMILAH (11160183000066). The Influence of Zoom Learning Media on the Learning Outcomes of PPKn Class IV Students at MI Al- Wathoniyah 43 North Jakarta. This study aims to determine how student learning outcomes on Pancasila material using Zoom learning media and is there an effect of Zooom learning media on learning outcomes ini the aspects of knowledge on Pancasila material. This research was conducted at MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara. This research took place in September. The research method used a quasi-experimental desaign with Nonequivalent control group design. The sample taken was class IVA with a total of 10 students. the instrument used was a test instrument in the form of multiple choice questions and non-test in the form of a questionnaire. Based on the data analysis, the student learning outcomes were obtained. With the results of the hypothesis on the posttest data, it shows that the data processing uses hypothesis testing (t-test) using the SPSS program which obtains a value (sig.2-tailed) with a significance level of 5% (0,05). The results of hypothesis testing (t-test) show the final result that Ho is rejected and Ha is accepted. The average learning outcomes of students who use Zoom learning media are higher than the average learning outcomes without using Zoom learning media. And based on the result of non-test data analysis based on student responses to learning media Zoom with percentage value of 86%.

kayword: Zoom, Students Learning Outcomes, Learning Media

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan nafas bagi setiap makhluk-nya, yang terus menerus melimpahkan rahmat serta hidayah-nya.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sehingga akhirnya penulis dapat menyelsaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Zoom Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas IV MI Al- Wathoniyah 43”.

Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Semoga menjadi amal baik dan dibalas Allah dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Rohmat Widiyanto, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi dan sekaligus dosen pembimbing skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dosen penguji Proposal Skripsi Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, Semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.

6. Ayahanda H. Jaelani Maruih dan Ibunda tercinta Hj. Rohani, sebagai orang tua yang tanpa henti melimpahkan kasih sayang, mendukung dan memberikan doa sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi tepat waktu.

(10)

x

7. Seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan do’a dan dukungan dalam menyelsaikan skripsi ini.

8. Nurul Handayani, S.Pd, selaku Guru mata pelajaran PPKn kelas IV A di MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara yang telah memberikan kesempatan dan bersedia berkerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

9. Badriyah, S.Pd selaku Guru mata pelajaran PPKn kelas IV A di MI Al- Wathoniyah 43 Jakarta Utara yang telah memberikan kesempatan dan bersedia berkerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

10. Teruntuk teman seperjuang PGMI, terima kasih atas kenangan indah yang telah terukir selama masih berada di bangku perkuliahan.

11. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini yang tiada dapat disebutkan satu-persatu.

Jakarta, Desember 2020 Yang Menyatakan

Mimi Jamilah 11160183000066

(11)

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH ... iii

UJI REFERENSI ... iv

SURAT PERNYATAAN KARYA TULIS SENDIRI ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Teori Belajar ... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

2. Pembelajaran ... 7

B. Media Pembelajaran Dan Aplikasi Zoom ... 9

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 9

2. Fungsi dan Manfaat Media ... 10

3. Media Pembelajaran Zoom ... 11

C. Hasil Belajar ... 14

1. Pengertian Hasil Belajar ... 14

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 16

(12)

xi

D. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 17

1. Pengertian PPKn ... 17

2. Tujuan Pembelajaran PPKn ... 18

3. Kompetensi Dasar ... 18

4. Materi ... 19

E. Penelitian yang Relevan ... 20

F. Kerangka Berfikir ... 22

G. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Waktu Dan Tempat Penelitian ... 24

B. Metode Dan Desain Penelitian ... 24

C. Variabel Penelitian... 26

D. Populasi Dan Sampel ... 26

1. Populasi Penelitian ... 26

2. Sampel Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 28

1. Instumen Tes ... 28

2. Instrument Nontes ... 30

G. Kalibrasi Instrumen ... 31

1. Uji Validitas... 31

2. Uji Reliabilitas ... 32

3. Tingkat Kesukaran ... 33

4. Daya Pembeda ... 34

H. Teknik Analisis Data ... 36

1. Uji Prasayarat Analisis ... 36

2. Uji Hipotesis ... 36

3. Analisis Data Non-Tes ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Hasil Uji Coba Instrument ... 38

2. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest... 38

(13)

xii

3. Hasil Pretest ... 39

4. Hasil Posttest ... 40

5. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest... 41

6. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik ... 42

7. Hasil Uji Hipotesis ... 44

8. Hasil Analisis Data Angket ... 45

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB 5 PENUTUP ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 24

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 25

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes ... 29

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Nontes ... 30

Tabel 3.5 Intepretasi Koefisien Korelasi ... 31

Tabel 3.6 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes ... 31

Tabel 3.7 Kategori Rebilitas ... 32

Tabel 3.8 Hasil Uji Rebilitas Instrumen Tes ... 32

Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Kesukaran ... 33

Tabel 3.10 Perhitungan Taraf Kesukaran Instrumen Tes ... 34

Tabel 3.11 Kategori Daya Pembeda... 35

Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes ... 35

Tabel 3.13 Penilaian Pertanyaan ... 37

Tabel 4.1 Nilai Hasil Pretest ... 38

Tabel 4.2 Nilai Hasil Postest ... 38

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 40

Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 41

Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Pretest Dan Posttest Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol ... 41

Tabel 4.6 Hail Perhitungan Uji Normalitas Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 42

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 43

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest ... 43

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Posttest ... 44

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ... 44

Tabel 4.11 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Zoom ... 45

(15)

xiv

Tabel 4.12 Rata-rata Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 46

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Variabel Penelitian ... 26 Gambar 4.1 Hasil Pretest ... 39 Gambar 4.2 Hasil Posttest ... 40

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen ... 47

Lampiran 2 RPP Kelas Kontrol ... 56

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ... 63

Lampiran 4 Soal Valid ... 67

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Uji Validasi Instrumen Tes ... 70

Lampiran 6 Uji Taraf Kesukaran ... 72

Lampiran 7 Respon Siswa Instrumen Nontes ... 73

Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Nontes ... 74

Lampiran 9 Angket Respon Siswa Pada Media ... 75

Lampiran 10 Foto-foto Kegiatan Menggunakan Zoom ... 77

Lampiran 11 Surat Bimbingan Skripsi ... 77

Lampiran 1 2 Uji Referensi ... 80

Lampiran 13 Surat Keterangan Sekolah ... 83

Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup ... 83

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kemanapun.1

Gagne, mendefinisikan dalam Udin S Winataputra Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar siswa. Sedangkan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan. Maka dari itu, dapat dikatakan teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inherm yang kompleks dari belajar.2 Pelaksanaan pembelajaran merupakan hasil integrasi dari beberapa komponen yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. Interaksi yang terjadi antara peserta didik dan lingkungan belajarnya.3

Dapat disimpulkan pembelajaran merupakan hasil integrasi dari beberapa komponen yang memiliki fungsi tersendiri. Interaksi yang terjadi antara siswa dan lingkungan belajarnya. Salah satu hal yang menyebabkan

1 Suardi, Belajar dan Pembelajaran, ( Yogyakarta : Group Penerbitan CV Budi Utama, 2012) h. 7

2 Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa, ( Yogyakarta : Group Penerbitan CV Budi Utama, 2017) h. 2

3 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses pendidikan, (Jakarta : PT Kharisma Putra Utama, 2017), h. 88

(19)

rendahnya hasil belajar siswa pada pendemi seperti ini, yaitu kurang memaksimalkan penggunaan media pembelajaran dalam membantu penyampaian materi ajar. Peran media pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena media merupakan salah satu dari komponen- komponen pembelajaran. Berdasarkan masalah yang peneliti temukan setelah melakukan wawancara dengan guru wali kelas IVA di MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara. Tentang hasil belajar yang mana masih banyak siswa yang memperoleh nilai rata-rata 75 bahkan masih banyak yang memperoleh nilai dibawah 75. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan kurang minat siswa mengulang pelajaran ketika dirumah. Saat ini guru menggunakan media e- learning yang sudah diterapkan disekolah tersebut untuk pembelajaran jarak jauh, guru menjelaskan bahwa media e-learning tersebut terdapat bahan ajar, pemberian tugas untuk siswa dan video pembelajaran.

Namun, kebanyakan guru-guru jarang sekali menerapkan video pembelajaran di e-learning, karena masih banyak guru yang kurang menguasai media tersebut. Dalam media ini guru tidak bisa menjelaskan materi terlebih dahulu, guru juga tidak bisa mengajar tatap muka, karena itu siswa kesulitan untuk memahami materi pelajaran terutama pelajaran PPKn.

Mungkin media tersebut baru-baru ini diterapkan pada pandemi seperti ini.

Seharusnya pada saat pandemi seperti ini , Siswa sangat membutuhkan media yang inovatif itu sangat penting agar minat belajar siswa menjadi tidak rendah dan hasil belajar siswa menjadi meningkat.4

Perlu adanya suatu media yang bisa meningkatkan minat belajar siswa pada saat pandemi seperti ini. Menurut Permendikbud dalam proses pembelajaran bersifat interaktif dan menginspirasi. Untuk bisa mengajak peserta didik agar bisa berinteraksi dan aktif dalam pembelajaran, pendidik

4 Wawancara guru kelas IVA di MI Al-Wathoniyah 43 (Badriyah, di kantor sekolahan, 6 November 2020, pukul 10. 00 di sekolah)

(20)

dituntut untuk menggunakan pendekatan, metode, media dan strategi pembelajaran yang menarik dan bervariasi.5

Jurnal Pendidikan dan Profesi Pendidik dalam judul “Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Tematik Kelas 1 Tema 4 Sub Tema 2 Melalui Pembelajaran Zoom dengan Media Power Point SD Negeri 01 Lambur Kecamatan Kadangserang Kabupaten Pekalongan”. Menyimpulkan bahwa dengan menggunakan media Zoom siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena fasilitas zoom secara tidak langsung dapat bertatap muka dengan guru dan teman-temanya dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil penelitian dari Putri Zakiyatul Jannah dalam judulnya “ Penggunaan Media Pembelajaran Zooming Presentation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Suhu dan Kalor”. Menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation mendapatkan nilai rata-rata yang tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak mengunakan media pembelajaran zooming presentation. Dimana nilai rata-rata dari kelas zooming presentation mendapatkan hasil 77,75 dan nilai rata-rata yang tidak menggunakan media zoom 68,00.

Dengan ini menyadari pentingnya media pembelajaran zoom yang berguna pada saat pembelajaran jarak jauh terhadap hasil belajar peserta didik, dalam Susunan Artikel Pendidik dalam judulnya “ Pemanfaatan Zoom Meeting untuk Proses Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19”. Menjelaskan bahwa zoom ini dinilai praktis dan efisien pada saat pandemi seperti ini, karena itu aplikasi ini diharapkan dapat membantu seorang pelajar dalam pembelajaran berbasis online. Maka dengan ini penulis memilih judul “ Pengaruh Media Pembelajaran Zoom Terhadap Hasil Belajar Ppkn Siswa Kelas IV MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara”.

5 Ramen A Purba,Imam Rofiki, dkk. Pengantar Media Pembelajaran, (Yayasan Kita Menulis, 2020) h.3

(21)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dalam pelajaran PPKn masih terbilang rendah 2. Media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif

3. Siswa kesulitan memahami pelajaran PPKn

C. Batasan Masalah

Semua permasalahan yang diuraikan di atas tidak mungkin untuk diteliti semua karena keterbatasan penelitian ini. Oleh karena itu, dalam penelitian perlu dilakukan pembatasan masalah. adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Pelajaran PPKn yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang Pancasila.

2. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran zoom.

3. Hasil belajar siswa yang diukur pada materi pancasila dalam penelitan ini hanya mengukur tes kognitif siswa.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini:

Yang dipaparkan diatas adalah “Bagaimana pengaruh hasil belajar PPKn siswa melalui media pembelajaran zoom?”

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada materi Pancasila menggunakan media pembelajaran zoom.

2. Adakah pengaruh media pembelajaran zoom terhadap hasil belajar aspek pengetahuan pada materi Pancasila.

(22)

F. Manfaat Penelitian

a. Bagi Guru

1. Sebagai referensi dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan pembelajaran yang menarik.

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Bagi Siswa

1. Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Mengajak siswa untuk belajar aktif, kreatif dan inovatif dalam pelajaran PPKn.

c. Bagi Peneliti

1. Mampu menerapkan pembelajaran menggunakan media zoom.

2. Memberikan informasi bagi yang ingin melakukan kegiatan penelitian selanjutnya.

(23)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.yang sangat perlu kita garis bawahi adalah bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperhatikan dalam bentuk bertambahnya kuantitas dan kualitas tingkah laku seseorang diperhatikan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan orang itu dalam berbagai bidang. Jika dalam suatu proses belajar seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantutas kemampuan, dapat dikatakan orang tersebut sebenarnya velum mengalami kegagalan di dalam proses belajar.6

Gagne dalam Suprijono belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapitalitas menggunakan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.

6 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 2010), h.1

(24)

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkai jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.7

Hasil belajar juga merupakan hasil dari sebuah interaksi. Seperti yang dikemukakan oleh Dimayati dan Mudjino (2006) bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tidak belajar dan tidak mengajar. Dari sisi guru, tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.8

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat diambil pengertian bahwa belajar suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang meningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku serta yang diperhatikan dalam bentuk bertambahnya kuantitas dan kualitas tingkah laku seseorang namun, Jika di dalam suatu proses belajar seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantutas kemampuan, dapat dikatakan orang tersebut sebenarnya velum mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu

7 Haryanti, Peningkatan hasil Belajar Asam Basa Model Pembelajaran Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Siswa Kelas XI Ipa, Jurnal Pendidikan Empirisme, Vol 6 Edisi 30,Tahun 2019

8 Edy Syahputra, Snowball Throwing tingkatan Minat dan Hasil Belajar( Sukabumi: Haura Publishing, 2020), h.24

(25)

peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kepanpun.9

Menurut Gagne, Briggs, dan Wagner dalam Udin S Winataputra Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar siswa.

Sedangkan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, jadi, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan. Maka dari itu, dapat dikatakan teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inherm yang kompleks dari belajar.10

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat ditarik pengertian bahwa pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik dalam Proses ini pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kepanpun.

b. Komponen Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan hasil integrasi dari beberapa komponen yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Ciri utama dari kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. Interaksi yang terjadi antara siswa dan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman-temannya, alat, media pembelajaran dan sumber-sumber belajar yang lain. Adapun ciri-ciri lainnya dari pembelajaran ini berkaitan

9 Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Group Penerbitan CV Budi Utama, 2018), h. 1

10 Ibid, h. 2

(26)

dengan komponen-komponen pembelajaran itu sendiri. Di mana di dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen seperti: (1) tujuan, (2) bahan/materi, (3) strategi, (4) media dan (5) evaluasi pembelajaran.11

B. Media Pembelajaran dan Aplikasi Zoom

1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad, bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.12

Menurut Heinich Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”

yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).13

Ibrahim dkk, menyatakan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.14

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah merupakan alat saluran komunikasi atau suatu pelantara sumber pesan dengan penerima pesan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar atau membangun kondisi yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

11 Rusman, Op.cit, h. 88

12 Nizwardi Jalinus dan Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran, ( Jakarta: Kencana, 2016), h.3

13 Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul hasanah, Media Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2017), cet 1, h. 1

14 Usep Kustiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Malang: Gunung Samudera, 2016), h.6

(27)

2. Fungsi dan Manfaat Media

Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif, di samping menyenangkan media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.

Secara umum media mempunyai kegunaan antara lain:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid dengan sumber belajar

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Akan tetapi terdapat enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain:

a. Menggunakan media belajar dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif

b. Penggunaan media belajar merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar

c. Media belajar dalam pengajaran penggunaanya integral dengan tujuan dan isi pelajaran

d. Media belajar dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan sekadar pelengkap

(28)

e. Media belajar dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru

f. Penggunaan media belajar dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.15

3. Media Pembelajaran Zoom

Aplikasi Zoom adalah alat komunikasi yang menggunakan video dana dapat digunakan dalam berbagai perangkat baik seluler maupun desktop. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk melakukan tatap muka secara jarak jauh dengan jumlah siswa yang cukup banyak.16 Dan Zoom merupakan sebuah layanan konferensi video yang memiliki kemampuan praktis dalam menghadirkan suasana meeting secara daring.17

Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk pembelajaran saja tetapi bisa digunakan untuk urusan perkantoran maupun urusan lainya. Platfrom ini gratis jadi dapat digunakan oleh siapapun dengan batas waktu empat puluh menit dan tidak ada batasan waktu jika akun kita berbayar. Dalam aplikasi zoom ini kita bisa berkomunikasi langsung dengan siapapun lewat video. Oleh karena itu, memang cocok digunakan sebagai media pembelajaran.18

a. Cara Pemakaian Aplikasi Zoom

1) Guru mempersilahkan siswa untuk mengunduh aplikasi zoom melalui bimbingan dari kedua orangtuanya. Aplikasi zoom dapat digunakan melalui handphone atau laptop.

15 Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul hasanah, Op.cit, h. 11

16 https://trikinet.com/post/apa-itu-zoom

17 Mursyid Kasmir, Implementasi zoom, Google Classroom dan Whatsapp Group Dalam Mendukung Pembelajaran Daring(Online) Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris, Jurnal AKSARA Public, Vol 4 No. 2 Tahun 2020, h. 115-165

18 Dani Haqien & Aqilah Afiifadiyah Rahman, Pemanfaatan Zoom Meeting Untuk Proses Pembelajaran Pada Masa Pendemi Covid 19, Jurnal Susunan Artikel Pendidikan, Vol 5 No. 1 Tahun 2020.

(29)

2) Siswa memasukan ID dari guru yang telah diberikan kata sandi dan ID dalam meeting atau mengundang lewat email.

3) Setelah masuk, semua siswa dapat berkomunikasi untuk berdiskusi dan memperhatikan penjelasan dari guru

Melalui zoom dijadikan pembelajaran jarak jauh menjadikan pembelajaran lebih efektif. Hal ini karena zoom menyediakan video konfrensi yang dapat dijangkau oleh seluruh partisipan atau siswa atau guru. Rekaman video pun terjaga keamananya dan memiliki fiturchatting sehingga jika ada yang mendapatkan pendengaran dengan baik pada saat video konferensi maka dapat berbicara melalui chatting.

Dalam zoom dapat pula dilakukan penjadwalan meeting berikutnya yang akan dilakukan. Dengan memanfaatkan pembelajaran online ini, tentunya menjadi solusi yang sangat inovatif di tengah pendemi Covid 19 yang menuntut masyarakat untuk work from home.

(30)

b. Kelebihan Aplikasi Zoom 1) Kapasitas Ruang Besar

Pada dasarnya teknologi diskusi atau konferensi jarak jauh diciptakan untuk memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi dengan anggota.

2) Fitur Beraneka Ragam

Fitur ini dapat mengatur kecerahan seperti halnya foto pada umumnya bahkan terdapat fitur pengganti latar belakang yang unik dan belum pernah ada sebelumnya, fitur untuk akses menghidupkan dan mematikan suarat serta gambar dan juga bisa mematikan mikrofon pada peserta diskusi dapat menjadi salah satu alternative tersebut.

3) Kualitas Akses Tinggi

Kualitas akses tinggi dalam hal ini yang dimaksud ialah pada suara dan gambar yang tersedia.19

4) Dapat menjadwalkan pembelajaran lewat fitur (jadwal) 5) Zoom cloud meeting dapat bekerja pada perangkat android,

windows dan mac virtual background yang bisa diganti.

6) Bisa merekam dan menyimpan video saat pembelajaran berlangsung.20

c. Kekurangan Aplikasi Zoom

Adapun kekurangan dari zoom yaitu :

1) Bertahan dengan waktu 45 menit di sesi pertama (dalam metode gratis)

2) Harus sign in kembali untuk masuk join meeting di sesi berikutnya.

19 (https://www.localstartupfest.id/kelebihan-kekurangan-zoom/)

20 Junita Monica dan Dini Fitriawati, Efektivitas Penggunaan Aplikasi Zoom Sebagai Media Pembelajaran Online Pada Mahasiwa Saat Pademi Covid-19, Jurnal Imlu Komunikasi, Vol IX No.2 Tahun 2020, h. 1630-1640

(31)

3) Mengabiskan waktu 15-20 menit di awal untuk siap semua partisipan menghadiri video konferensi.

4) Harus terus terkoneksi internet yang lancar.21

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan salah satu diantara tolak ukur yang menjadi acuan dalam memperbaiki kinerja seorang pendidik dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Bahkan, tidak sedikit yang berpendapat bahwa hasil belajar merupakan salah satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan pendidik meskipun proses atau aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran tidak dapat juga untuk diabaikan sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 yang sedang dilaksanakan kala ini.22

Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, efektif dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar, dari sisi guru mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.23

Belajar menggunakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik terhadap lingkunganya. Sehubungan dengan ini terdapat beberapa ahli yang menghendaki agar ranah-ranah tersebut digolongkan menurut kemampuan-kemampuan pada ranah kognitif, efektif dan psikomotorik.24

21 Ismail akbar Brahma, Penggunaan Zoom Sebagai Pembelajaran Berbasis Online Dalam Mata Kuliah Sosiologi dan Antropologi pada Mahasiswa PPKn di STKIP Kusumanegara Jakarta, Jurnal Ilmu pendidikan Nonformal AKSARA, Vol 6 No. 2 Tahun 2020, h. 100

22 Rahmat putra, Motivasi Berprestasi dan Disiplin Peserta Didik Serta Hubungannya Dengan Hasil Belajar, ( Kalimantan: Yudha english gallery, 2018, cet 1, h. 1

23 Dwija Utama, Forum komunikasi Pengembangan Profesi Pendidik Kota surabaya, Jurnal Pendidikan, Vol 9 Edisi 36 Tahun 2017, h. 71

24 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prendamedia Group, 2009), Cet 1, h. 110

(32)

a. Ranah afektif yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah efektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk, menjadi lima jenjang yaitu : (1) perhatian/penerimaan (receiving), (2) tanggapan (responding), (3) penilaian/penghargaan, (4) perorganisasian dan (5) karakteisasi terhadap satu atau beberapa nilai. Karena itu ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi atau nilai. Ranah afektif sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang.

b. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).

Menurut Bloom dalam Sudijono segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Terdapat 6 jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang yang terendah sampai yang tertinggi yaitu:

1) Pengetahuan (knowledge) 2) Pemahaman (comprehension) 3) Penerapan (application) 4) Analisis Sintesis

5) Penilaian atau penghargaan

Dari ke lima ranah kognitif ini bersifat kontinum dan everlap (tumpang tindih) dimana ranah yang lebih tinggi meliputi semua ranah yang ada dibawahnya.25

c. Ranah psikomotor adalah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan. Simpson menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Ranah psikomotor ada yang membagi menjadi 7 tingkatan dan ada pula yang hanya enam tingkatan yaitu:

1) Persepsi (mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, menyeleksi obyek).

25 Ika Sriyanti, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h. 66-67

(33)

2) Kesiapan (mampu berkonsentrasi, menyiapkan diri secara fisik, emosi dan mental).

3) Gerakan terbimbing (mampu meniru contoh, mencoba-coba).

4) Gerakan terbiasa (berketrampilan, berpegangan pada pola, respons baru muncul dengan sendirinya).

5) Gerakan kompleks (sangat terampil secara lancar, luwes, supel, lincah).

6) Penyesuaian pola gerakan (mampu menyesuaikan diri, pemecahan masalah).

7) Kreativitas (mampu menciptakan yang baru, berinsiatif).26 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tolak ukur yang menjadi acuan dalam memperbaiki kinerja seseorang. Yang merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang mencakup pada bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Misal dari sisi bidang kognitif yang mencakup pada kegiatan aktifitas otak mulai dari jenjang yang terendah sampai yang tertinggi. Adapun dari bidang afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi atau nilai, karena ranah afektif sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang.

Dan untuk bidang psikomotorik kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar seorang siswa.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Purwanto menyatakan yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor dari dalam diri peserta didik (intern) dan faktor dari luar diri peserta didik (ekstern). Faktor dari dalam yakni fisiologi dan psikologi sedangkan faktor dari luar yakni lingkungan dan instrumental.

26 Ibid 68

(34)

Djmarah menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah”

a. Faktor Intern

1) Faktor fisilogis, terdiri dari kondisi fisiologis, kondisi panca indra.

2) Faktor psikologis, terdiri dari minat, kecerdasan, bakat.

Motivasi dan kemampuan kognitif.

b. Faktor Ekstern

1) Faktor lingkungan, terdiri dari lingkunganya alami dan lingkungan sosial budaya.

2) Faktor instrumental, terdiri dari kurikulum, program, sarana dan fasilitas, guru.27

D. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pengertian PPKn

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa indonesia. Nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

Dalam pendidikan kewarganegaraan ini diharapkan mampu membina dan mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik (good citizen). Menurut Somantri warga negara yang baik adalah warga negara yang tahu, mau dan mampu berbuat baik. Adapun

27 Rahmat Putra, Op.cit, h. 36-37

(35)

menurut Winataputra warga negara yang baik adalah yang mengetahui, menyadari dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara.28

Dari beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa PPKn merupakan ilmu-ilmu yang mengkaji atau mempelajari tentang pendidikan menjadi warga negara yang dapat diandalkan bangsa dan negara dan PPKn juga mengajarkan nilai luhur dan moral dalam kehidupan sebagai warga negara yang baik.

2. Tujuan Pembelajaran PPKn

Tujuan pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Menurut Mulyasa (2007), tujuan mata pelajaran pendidikan kewarganegraan adalah untuk menjadikan siswa agar :

a. Mampu berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.

b. Mampu berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan.

c. Bisa berkembang positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bngsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Hal ini akan mudah tercapai jika pendidikan nilai dan norma tetap ditanamkan pada siswa sejak usia dini karena jika siswa sudah memiliki nilai norma yang baik.29

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar pada pelajaran PPKn ini adalah : (1) menerima makna hubungan bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan

28 Ahmad Susanto, Teori belajara & Pembelajaran di sekolah Dasar, (Jakarta:PT Prenadamedia Group, 2013), h. 225

29 Ibid, h.226

(36)

kapas pada lambang negara “Garuda Pancasila” sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. (2) bersikap berani mengakui kesalahan, meminta maaf, memberi maaf dan santun sebagai pewujudan nilai dan moral Pancasila.

(3) memahami makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila. (4) menjelaskan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Materi

a. Sila keempat Pancasila berbunyi :

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan.”

Sila keempat yang dilambangkan dengan kepala banteng. Di alam, banteng merupakan hewan yang gemar berkumpul. Ke mana pun pergi, banteng selalu berkelompok dengan dipimpin oleh seekor banteng pilihan. Hal tersebut sama halnya dengan musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu. Demi kepentingan bersama, bangsa Indonesia harus selalu satu tujuan, selalu bersepakat, serta mengutamakan kebersamaan. Bangsa yang beragam, menjunjung tinggi kemanusiaan dan selalu bersatu akan mudah menghadapi segala rintangan. Semua kesulitan diselsaikan dengan bermusyawarah. Keputusan yang didapatkan dari musyawarah dilaksanakan dengan tulus dan sungguh-sungguh.

Sila keempat Pancasila mengandung empat nilai, yaitu sebagai berikut :

a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

c. Dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

d. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai dari hasil musyawarah.

(37)

b. Bunyi sila kelima Pancasila :

“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Sila kelima dilambangkan dengan padi dan kapas. Padi dan kapas menggambarkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan (padi) dan sandang (kapas). Simbol ini bermakna tercukupinya kebutuhan hidup rakyat Indonesia secara adil karena setiap rakyat memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk sejahtera. Bangsa yang beragam, menjunjung tinggi kemanusiaan, serta hidup kebersamaan dan persatuan akan mudah mewujudkan keadilan bagi sesama, menjunjung hak sesama dan tidak mementingkan diri sendiri.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kelima Pancasila meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terutama meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

b. Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak- hak orang lain.

c. Bersikap adil dan suka memberi pertolongan kepada orang lain.

d. Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang senantiasa mencerminkan sikap serta suasana kekeluarganaan dan kegotongroyongan.30

E. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan media pembelajaran zoom antara lain sebagai berikut :

1. Lilis Setyowati (2020) Penelitian yang berjudul “ Penerapan Model Problem Based Learning dengan Aplikasi Zoom untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Peserta Didik Kelas V SDIT Izzatul Islam”.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan hasil analisis data pada penelitian tindakan kelas tentang peningkatan hasil belajar IPA

30 Dhiah Saptorini dan Lili Nurlaili, Tematik 4E Pahlawanku, Cet 1, 2018, h. 16-60

(38)

melalui model Problem Based Learning dengan aplikasi zoom pada materi Organ Peredaran Darah mengalami peningkatan yakni siswa menjawab pertanyaan pada lembar tes evaluasi yang diberikan sehingga presentase ketuntasan klasikal dapat mencapai KKM.31 Perbedaan dengan hasil penelitian peneliti :

Perbedaan antara penelitian Lilis setyowati adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang menggunakan siklus I yaitu tahap melihat, observasi permasalah sekolah, pengidentifikasian penyebab permasalahan melalui observasi dan wawancara sedangkan untuk siklus II pengkajian hasil observasi guru dan siswa dan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes yang mana teknik nontes dilakukan observasi dan catatan lapangan. Sedangkan pada penelitian ini data untuk teknik nontes berupa angket untuk mengukur pengaruh media zoom terhadap siswa.

2. Putri Zakiyatul Jannah (2014) dalam judul “Penggunaan Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor.” Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas yang menggunakan media zooming presentation lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media zooming presentation.32 Perbedaan dengan hasil penelitian peneliti :

Dalam penelitian Putri Zakiyatul Jannah menggunakan metode quasi experiment yang menggunakan perbandingan dua kelas dan untuk penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data tes dan nontes.

Hampir sama pada penelitian ini yang menggunakan dua kelas, kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran zoom dan kelas

31 Lilis Setwoyawi, Penerapan Model Problem Based Learning dengan Aplikasi Zoom untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Peserta Didik Kelas V SDIT Izzatul Islam , Journal Of Education Research Vol 3 No. 1 Tahun 2021

32 Putri Zakiyatul Janah, Pengaruh Media Pembelajaran zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Klor, Pendidikan Fisika FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Vol VI No.2 Tahun 2014

(39)

kontrol yang tidak menggunakan media zoom, untuk teknik pengumpulan data pun sama menggunakan data tes dan nontes.

3. Danin Haqien (2020) dalam judul “Pemanfaatan Zoom Meeting untuk Proses Pembelajaran Pada Masa Pandemi COVID-19”. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan aplikasi zoom meeting baru dilakukan ketika di masa Social Distancing ini yang mengharuskan mahasiswa untuk kuliah berbasis online. Kuliah yang dilakukan dengan zoom ini kurang efektif sebab yang terjadi adalah kendala pada jaringan, namun kelebihan dari penggunaan zoom meeting ini dinilai praktis dan efesien bagi mahasiswa, karena dengan menggunakan zoom ini komunikasi mahasiswa dan dosen lebih mudah dibandingkan berkomunikasi secara tulis atau melalui chat.33 Perbedaan dengan hasil penelitian peneliti :

Perbedaan antara penelitian Danin Haqien adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif dengan melakukan metode grounded theory prosesnya dilakukan dengan pengkodean dan pengkategorian data terhadap fenomena penggunaan aplikasi zoom meeting oleh para mahasiswa. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan wawancara terlebih dahulu, menggunakan tenik tes dan nontes dan menggunakan perbandingan antar dua kelas.

F. Kerangka Berfikir

Berdasarkan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Media Pembelajaran Zoom Terhadap Hasil Belajar PPkn MI Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara”.

Dengan mengambil subjek penelitian kelas IV A. Dapat dijelaskan bahwa objek sekaligus variabel dalam penelitian ini adalah media pembelajaran zoom (X) dan hasil belajar (Y). Yang merupakan faktor penentu keberhasilan belajar siswa. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik dengan

33 Danin Haqien, Pemanfaatan Zoom Meeting untuk Proses Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19 , Journal Artikel Pendidikan Vol 5 No. 1 Tahun 2020

(40)

menggunakan latihan soal. Dengan demikian akan diketahui apakah variabel X dan Y akan memberi pengaruh terhadap hasil belajar PPKn peserta didik.

Berdasarkan uraian kerangka berfikir diatas maka skema kerangka berfikir digambarkan sebagai berikut:

Media pembelajaran yang digunakan kurang inovatif Hasil belajar siswa pada PPKn relatif rendah

Perlu adanya media pembelajaran yang dinamis dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perlu adanya media yang bisa menjelaskan lebih menarik serta menyenangkan pada saat pendemi seperti ini. Media tersebut juga dapat mengoptimalkan pemahaman siswa dalam mempelajari pelajaran PPKn.

Siswa menjadi lebih mudah memahami materi, karena dalam media tersebut guru menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan dibahas, kemudian menyajikan pelajaran PPKn menjadi menyenangkan sehingga pemahaman materi ppkn yang didapatkan oleh siswa menjadi optimal.

Hasil belajar siswa meningkat

Penggunaan media pembelajaran zoom dalam pelajaran PPKn.

(41)

G. Hipotesis

Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran zoom.

Ho : Tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran Zoom.

(42)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Wathoniyah 43 Jakarta Utara di Jalan Rorotan III Kecamatan Cilincing Kelurahan Rorotan.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan

Mei 2020

September 2020

Oktober 2020

November 2020

Februari 2021

1. Pengajuan Judul skripsi √

2. Observasi Ke Sekolah √

3. Penyusunan skripsi (BAB 1-3)

4. Revisi proposal √

5. Validasi instrument penelitian

6. Penyusunan BAB IV-V √

7. Ujian skripsi √

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian Quasi Eksperimen (Eksperimen Semu) ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapatkan perlaku yaitu kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak

(43)

mendapatkan perlakuan yaitu kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan metode eksperimen.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Eksperimental Design bentuk Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibandingkan, kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randaom. Dua kelompok yang diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal untuk melihat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretest yang baik yaitu jika nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara siginifikan. Desain ini terbentuk.

Pola Nonequivalent Control Group Design.

Tabel 3.2 Desain Penelitian E O1 X O2 K O3 O4

Keterangan :

E adalah kelompok eksperimen K adalah kelompok kontrol O1 dan O3 : Pretest

O2 dan O4 : Posttest X perlakuan terhadap kelompok eksperimen.34 Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum diberikan perlakuan, pada kedua kelompok dilakukan.

Pretest untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar siswa pada pembelajaran yang bersangkutan tentang garuda pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian keduanya diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelas ekspreimen diberlakukan penggunaan media pembelajaran zoom sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvesional yang biasa

34 Nurul Hasanah dkk, Pengaruh Metode Eksperimen terhadap pemahaman siswa tentang Gaya dapat mengubah gerak suatu benda, Jurnal ilmiah pendidikan sekolah dasar, Vol 5 No. 1 Tahun 2018, h. 127-139

(44)

dilakukan oleh guru. Setelah diberikan hasil belajar siswa terhadap pelajaran PPKn yang membahas tentang simbol-simbol sila ke empat dan ke lima pancasila serta nilai yang terkandung pada sila tersebut.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah gejala variabel yang bervariasi yaitu faktor- faktor yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk tujuan penelitian.

Variabel penelitian perlu ditentukan dan dijelaskan agar alur hubungan dua atau lebih variabel dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis. Penentuan variabel dalam suatu penelitian, berkisar pada variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel terikat sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.35 Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui hubunganya (pengaruhnya) dengan variabel lain.36

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel X (Variabel Bebas) : Media Pembelajaran Zoom.

2. Variabel

3. Y (Variabel Terikat) : Hasil Belajar Siswa.

Hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1 seperti di bawah ini :

35 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 103

36 Alfianika, Bahasa Indonesia, ( Yogyakarta: Deepublish, 2012), h. 84

Variabel X Media pembelajaran

zoom

Variabel Y Hasil belajar siswa

(45)

D. Populasi dan Sampel 1.

Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.37

Populasi penelitian yang didasarkan pada objek penelitian merupakan suatu atribut, data yang memiliki karakteristik tertentu dan variasi tertentu yang telah ditetapkan peneliti sehingga mudah untuk dikumpulkan, dianalisis dan diambil kesimpulan dari atribut atau data tersebut.38 Populasi ini dibedakan antara populasi secara umum dengan populasi target atau “Target Population”. Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran keberlakuan kesimpulan penelitian kita.39 Dengan memperhatikan pendapat tersebut yang menjadi populasi umum dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas IV B dan populasi target adalah dari 10 siswa kelas IV A dengan materi tentang sila-sila Pancasila di MI Al- Wathoniyah 43 Jakarta Utara.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian yang memberikan gambaran secara umum dari populasi. Sampel penelitian memiliki karakteristik yang sama atau hamir sama dengan karakteristik populasi, sehingga sampel yang digunakan dapat mewakili bagi populasi tersebut .40

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari 10 orang siswa kelas IV A. Sebagai kelas eksperimen yang menadapatkan pembelajaran dengan media pembelajaran zoom. Sedangkan kelas

37 Indra Jaya, Penerapan Statistik untuk Penelitian Pendidikan ( Jakarta : Prenadamedia Group, 2019), h. 1

38Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif penelitian di bidang manajemen, teknik, pendidikan dan eksperimen, ( Yogyakarta: Group Penerbitan CV Vudi Utama, 2020), h. 12.

39Mayang Sari Lubis, Metodologi penelitian (Yogyakarta : Group Penerbitan CV Budi Utama, 2018), h. 20

40 Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Opcit, h. 12

(46)

kontrolnya adalah 10 orang siswa kelas IV B yang mendapatkan pembelajaran konvensional.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan notes. Jenis teknik tes digunakan sebagai tes hasil belajar, yaitu tes untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes hasil belajar ini diperoleh dari hasil pretest dan posttest siswa. Adapun jenis penggunaan media pembelajaran zoom.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa tes objektif dalam bentuk pretest dan posttest. Tes objektif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Setiap instrumen ini harus memiliki empat kriteria yaitu : validitas, realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Setelah itu untuk mendapatkan data penunjung kesimpulan, pada akhir penelitian digunakan instrumen nontes berupa angket.

1. Instumen Tes

Instrumen tes adalah pengukuran hasil belajar yang mengukur kognitif digunakan alat ukur tes. Tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Tes juga digunakan untuk mengukur keterampilan- keterampilan dari peserta didik. Maka dari itu, tes dapat dikatakan sebagai alat untuk mengumpulkan informasi-informasi salah satu objek.

Djemari mengemukakan, tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Yang memiliki jawaban benar atau salah atau semua benar atau sebagai benar. 41

Instrumen tes pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat pilihan yaitu a,b dan c sebanyak 25 soal. Tes ini disusun

41 Yahya Hariun, Evaluasi dan Penilaian dalam Pembelajaran, ( Yogyakarta: Group Penerbitan CV Budi Utama , 2020), cet pertama, h. 64

(47)

berdasarkan indikator yang hendak dicapai. Tes ini diberikan pada saat sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest).

Adapun kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kognitif

No Indikator Indikator Soal Taraf

Kesukara n 1. Menjelaskan hubungan

simbol dengan sila-sila pancasila

a. Menyimpulkan simbol pada sila keempat dan kelima pancasila

b. Memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat dan kelima pancasila

C1

2. Mengidentifikasikan simbol keempat dan kelima pancasila

a. Menyebutkan nilai-nilai sila keempat dan kelima yang terkandung pancasila dalam kehidupan sehari-hari b. Menyesuaikan makna

simbol pancasila dalam kehidupan sehari-hari

C1

3. Menjelaskan simbol pada sila keempat dan kelima pancasila dalam kehidupan sehari-hari

a. Menjelaskan makna simbol sila keempat dan kelima pancasila

C3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan nilai delay , terlebih dahulu tentukan banyaknya paket (jumlah paket) yang terjadi selang masa pengambilan data (waktu video chatting ).Untuk

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa kelas IV dan V SD Negeri 4 Wates, Kulon Progo tentang peraturan permainan bolavoli mini berdasarkan

Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang penting dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran dan

kepercayaan terhadap keagungan Tuhan YME. Konseling Individu Non tes: Format isian: a) dua macam cita-cita / karier dan Analisis SWOT b) analisa hubungan cita – cita /

Pada prinsipnya setiap kata yang bearasal dari bahasa Arab harus ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama Arab dari orang Indonesia atau

Satuan Rumah Susun sebagai Jaminan Kredit dengan Hak Tanggungan Hak Tanggungan merupakan hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam

Perancagan Booklet Produk PT Integrasi Media Nusantara ini diharapkan dapat mencerminkan seperti apa gambaran produk apa yang dijual agar lebih jelas, dan dapat memberikan

“Peranan media pembelajaran audio visual adalah untuk lebih mudah memahami materi yang diajarkan dengan jelas dan tepat.karena dengan media audio visual dalam mengikuti