• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Serambi Edukasi ISSN Vol 3, No. 1, Maret 2019, pp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Serambi Edukasi ISSN Vol 3, No. 1, Maret 2019, pp"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Doi : This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada

Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII MTs Swasta Darul Aman

Tahun Pelajaran 2018 /2019

Asniah

Guru Madrasah Tsanawiyah Darul Aman Aceh Besar Aceh Besar, Indonesia

Abstrak

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sistem persamaan linear dua variabel kelas VIII MTs Swasta Darul Aman Tahun pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian terdiri dari 17 peserta didik kelas VIII MTs Swasta Darul Aman Aceh Besar. Penelititan ini dilaksanakan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Aktivitas peserta didik meningkat di setiap siklus dengan terpenuhinya waktu ideal oleh kategori aktivitas peserta didik walaupun pada siklus II masih ada dua kategori yang belum memenuhi waktu ideal. Namun demikian, menurut observer interaksi aktif peserta didik pada siklus II sudah meningkat dibanding pada siklus I. Aktivitas guru mengalami peningkatan dengan rincian: pada siklus I mempunyai rata-rata pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 yaitu 3,44 dengan criteria cukup baik, dan siklus II dengan rata-rata pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 yaitu 4,63 dengan criteria sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi persamaan linear dua variabel peserta didik kelas VIII MTs Swasta Darul Aman Tahun pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci: Hasil Belajar; Model Pembelajaran STAD; Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Abstract

The purpose of Classroom Action Research (CAR) is to find out the application of Student Teams-Achievement Division (STAD) cooperative learning models to improve student learning outcomes in the material system of linear equations for two variables class VIII MTs Swasta Darul Aman School Year 2018/2019. The research subjects consisted of 17 students of class VIII MTs Swasta Darul Aman Aceh Besar. This research was carried out in two cycles, each cycle carried out four stages, namely the planning, implementation, observation and reflection. The activity of students increases in each cycle with the fulfillment of the ideal time by the category of student activity even though in cycle II there are still two categories that have not met the ideal time. However, according to observers the active interaction of students in Cycle II has increased compared to Cycle I. Teacher activity has increased in detail: in Cycle I had an average of the 1st meeting and the 2nd meeting was 3.44 with quite good criteria , and cycle II with an average of the 1st meeting and the 2nd meeting which is 4.63 with very good criteria. Based on this, the application of STAD type cooperative learning can improve student learning outcomes in the material of linear equations for two variables of class VIII students MTs Swasta Darul Aman Academic Year 2018/2019.

Keywords: Learning Outcomes, STAD Learning Model, Two Variable Linear Equation System

(2)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan Standar Kelulusan (SKL) merumuskan bahwa pendidikan nasional didasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Peraturan tersebut berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsayang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis. Hal tersebut sejalan dengan Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan emosional dan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Proses pembelajaran yang menarik dan memberikan kesan serta pengalaman secara langsung, sesuai dengan kehidupan dan kebutuhan aktual peserta didik ialah proses pembelajaran yang diharapkan saat ini. Kurikulum 2013 memberikan banyak peluang kepada sekolah dan guru untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di sekolahnya (Syarif, 2008).

Suwangsih, dkk. (2006:25) mengemukakan pembelajaran matematika hendaknya disesuaikan dengan kompetensi peserta didik. Materi pembelajaran matematika diajarkan secara bertahap yaitu mulai dari konsep-konsep yang sederhana, menuju konsep-konsep yang lebih sulit. Selain itu, pembelajaran matematika dimulai dari yang konkret, kesemi konkret dan akhirnya kepada yang abstrak.

Sejauh ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Oleh karena itu, diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan peserta didik. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan peserta didik menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong peserta didik mengonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.

(3)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

Kecenderung yang terjadi dewasa ini pada pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam jangka panjang.

Beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran, terlihat pada kegiatan yang berlangsung di dalam kelas belum mengacu pada pembelajaran yang aktif, efektif, dan bermakna. Dengan demikian penulis ingin melakukan perbaikan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs Swasta Darul Aman melalui model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil.

Di samping permasalahan di atas yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik antara lain : a) kurangnya minat peserta didik kelas VIII MTs Swasta Darul Aman terhadap pelajaran Matematika, b) model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, c) model pembelajaran STAD jarang digunakan dalam pembelajaran Matematika kelas VIII MTs Swasta Darul Aman.

Permasalahan ini menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran. Perbaikan pembelajaran dari yang membosankan menjadi menyenangkan bisa dilakukan dengan menggunakan model, pendekatan atau metode pembelajaran yang memungkinkan peserta didik lebih aktif. Ada beberapa model yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika, salah satunya adalah Student Teams- Achievement Divisions (STAD).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh peneliti, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi “program linear”. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul penelitian dengan judul

“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII MTs Swasta Darul Aman Tahun Pelajaran 2018/2019”.

(4)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di MTs Swasta Darul Aman Aceh Besar pada bulan September sampai dengan bulan November 2018. Subjek penelitian terdiri dari 17 peserta didik kelas VIII MTs Swasta Darul Aman yang terlaksana sebanyak dua siklus. Subjek penelitian terdiri dari 17 peserta didik kelas VIII MTs Swasta Darul Aman Aceh Besar.

Penelititan ini dilaksanakan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Sebelum dilaksanakan siklus I peserta didik diberi tes awal (pra siklus), dan setelah itu dilaksanakan siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas guru dan hasil tes hasil belajar.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus

Sebelum diadakan tindakan kelas, penulis (peneliti) mengajar secara konvensional.

Guru cenderung mentransferkan ilmu pada peserta didik dengan menjadikan peserta didik objek dalam pembelajaran. Sehingga kemampuan peserta didik rendah dalam menguasai materi. Hasil tes pra siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Tes Pra siklus

No Nama Peserta Didik Nilai Kriteria

1 Abdul Razaq 55 Tidak Tuntas

2 Cut Afifah M 60 Tidak Tuntas

3 Arief Swanda 78 Tuntas

4 Asmaul Husna 80 Tuntas

5 Hadi Faisal 60 Tidak Tuntas

6 Irfandi 77 Tuntas

7 Heri Munandar 55 Tidak Tuntas

8 Mardhiatun Shalehah 82 Tuntas

9 Miftahus Sudur 60 Tidak Tuntas

10 M. Nazar 75 Tuntas

11 M. Adam 85 Tuntas

12 M.Yusuf 80 Tuntas

13 Munawwarah 65 Tidak Tuntas

14 Nayla Rizki A 60 Tidak Tuntas

15 Salbiah 73 Tuntas

16 Zahranisa Athira 58 Tidak Tuntas

17 Yusuf Ramadhan 72 Tuntas

Jumlah 1175

Rata-rata 69,12

KKM 70

(5)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

Tuntas 9

Tidak Tuntas 8

% Tuntas 52,94%

% Tidak Tuntas 47,06%

Dari tabel di atas diketahui bahwa peserta didik yang tuntas sebanyak 9 peserta didik, sedangkan yang tidak tuntas 8 peserta didik. Bila dipersenkan, maka persentase jumlah peserta didik yang telah tuntas adalah 52,94%. Peserta didik yang tidak tuntas persentasenya juga 47,06%. Sehingga dapat disimpulkan dengan banyak peserta didik tidak mencapai KKM 70, hasil belajar peserta didik masih rendah.

Siklus I

Pembelajaran ini dilakukan di kelas VII MTs Swasta Darul Aman pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Pada siklus ini ada tiga kali pertemuan, dua pertemuan untuk kegiatan pembelajaran dan pertemuan ketiga adalah tes siklus. Pelaksanaan pembelajaran siklus I meliputi empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan (observasi) dan tahap refkleksi. Berikut uraian dari tahapan tersebut.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mempelajari kurikulum sekolah kelas VII MTs Swasta Darul Aman, membuat silabus yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi skenario pembelajaran yang mengacu pada penggunaan model pembelajaran STAD. Membuat Lembar Aktivitas Peserta didik (LKPD), karena LKPD berperan sebagai pemandu peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar. Kemudian membuat tes siklus untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Peneliti merencanakan sebaik mungkin agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus I dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan dimana pertemuan satu dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 3 September 2018 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit dengan materi persamaan linear dua variabel dan pengertian linear dua variabel. Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 7 September 2018 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit pada materi penyelesaian persamaan linear dua variabel. Pertemuan ketiga melaksanakan tes hasil belajar pada hari selasa, tanggal 10 September 2018, pada pertemuan ini diadakan tes siklus I dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Hasil tes peserta didik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(6)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

Tabel 2. Hasil Tes Siklus I

No Nama Peserta Didik Nilai Kriteria

1 Abdul Razaq 55 Tidak Tuntas

2 Cut Afifah M 75 Tuntas

3 Arief Swanda 85 Tuntas

4 Asmaul Husna 90 Tuntas

5 Hadi Faisal 65 Tidak Tuntas

6 Irfandi 85 Tuntas

7 Heri Munandar 60 Tidak Tuntas

8 Mardhiatun Shalehah 90 Tuntas

9 Miftahus Sudur 65 Tidak Tuntas

10 M. Nazar 80 Tuntas

11 M. Adam 90 Tuntas

12 M.Yusuf 85 Tuntas

13 Munawwarah 70 Tuntas

14 Nayla Rizki A 65 Tidak Tuntas

15 Salbiah 80 Tuntas

16 Zahranisa Athira 75 Tuntas

17 Yusuf Ramadhan 80 Tuntas

Jumlah 1316

Rata-rata 77,41

KKM 70

Tuntas 12

Tidak Tuntas 5

% Tuntas 70,59%

% Tidak Tuntas 29,41%

Berdasarkan tabel di atas, dari 17 peserta didik yang mengikuti tes diperoleh bahwa 12 peserta didik (70,59%) tuntas mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran STAD pada materi program linear, selebihnya 5 peserta didik (29,41%) tidak tuntas karena nilai yang diperoleh < 70. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran STAD pada materi persamaan linear dua variabel, pengertian persamaan linear dua variabel dan penyelesaian persamaan linear dua variabel belum mencapai ketuntasan secara klasikal, karena terdapat ≤ 85% peserta didik belum tuntas secara individu.

c. Observasi

1) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pada aktivitas guru di siklus I hampir seluruh indikator telah muncul, bahkan banyak indikator yang muncul dengan sempurna. Hal ini disebabakan peneliti melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I adalah 3,44. Sesuai dengan taraf keberhasilan tindakan tingkat kemampuan guru maka dapat disimpulkan bahwa

(7)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

pembelajaran pada siklus I berada pada taraf cukup baik. Sehingga belum mengalami peningkatan pada siklus I, sehingga melanjutkan siklus II.

2) Lembar Pengamatan aktivitas Peserta Didik

Ada beberapa aktivitas peserta didik telah mengacu pada kriteria waktu ideal aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Kecuali aspek menyelesaikan masalah atau menemukan solusi pemecahan masalah dan aspek perilaku yang tidak relevan dengan KBM berada di luar toleransi waktu yang diberikan. Sehingga disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik pada siklus I tidak aktif.

d. Refleksi

Siklus I merupakan siklus awal, suasana dalam pembelajaran belum ada perkembangan yang cukup berarti. Artinya, masih terdapat peserta didik yang ramai dan belum terbiasa terhadap teknik yang digunakan metode ini, keberanian peserta didik untuk bertanya atau berpendapat pun masih sedikit. Pada kelas dengan model pembelajaran koopreratif tipe STAD aktifitas peserta didik siklus I mencapai presentase sebesar 70,59%.

Siklus II

Siklus II ini dilaksanakan dalam rangka menyempurnakan siklus I, secara kualitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II lebih baik dari siklus I.

Terdapat beberapa perbaikan yang dilakukan oleh guru maupun peserta didik.

a. Perencanaan

Penelitian siklus II dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 14 September 2018 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Perencanaan siklus II ini dibuat berdasarkan hasil refleksi peneliti bersama guru. Masalah yang ada pada siklus I yaitu, belum tercapai indikator penelitian. Kemampuan guru dalam hal mengamati jalannya latihan soal dan mengadakan tes evaluasi belum maksimal, karena suasana kelas agak ramai. Selain itu, peserta didik yang aktif dalam pembelajaran hanya tertentu saja. Namun, dari hasil belajar sudah menunjukkan adanya peningkatan. Proses belajar mengajar juga berjalan secara efektif serta hasil belajar juga sudah mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awalnya. Walaupun demikian, masih ada beberapa peserta didik yang kesadaran belajarnya rendah. Dengan melihat hasil penelitian pada siklus I maka diperlukan suatu perencanaan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar pada siklus II.

Siklus I di laksanakan pada hari Selasa, tanggal 17 September 2018 dengan alokasi waktu 2 x 40 menit. Pada siklus I guru membuka pelajaran dengan memberikan salam dan memeriksa kehadiran peserta didik. Sebelum materi dijelaskan, guru menyampaikan tujuan

(8)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

pembelajaran agar peserta didik mengetahui materi yang akan disampaikan. Setelah peserta didik dapat terkondisikan dan siap menerima pelajaran, guru menyampaikan materi penerapan program linear dua variabel dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Penyampaian materi sesuai dengan indikator yang sudah direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu guru juga menjelaskan penerapan persamaan linear dalam soal cerita.

b. Pelaksanaan Tindakan

Untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I, sebelum masuk pada proses pembelajaran guru melihat bagaimana kesiapan peserta didik dengan melihat sekilas dan menyuruh mengeluarkan buku-buku penunjang pelajaran.

Peneliti mempersiapkan kondisi peserta didik dan membagikan soal tes siklus II kepada peserta didik. Peserta didik mengerjakan soal tes tersebut selama 2 x 40 menit. Hasil tes peserta didik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Hasil Tes Siklus II

No Nama Peserta Didik Nilai Kriteria

1 Abdul Razaq 68 Tidak Tuntas

2 Cut Afifah M 85 Tuntas

3 Arief Swanda 90 Tuntas

4 Asmaul Husna 100 Tuntas

5 Hadi Faisal 75 Tuntas

6 Irfandi 90 Tuntas

7 Heri Munandar 68 Tidak Tuntas

8 Mardhiatun Shalehah 95 Tuntas

9 Miftahus Sudur 85 Tuntas

10 M. Nazar 85 Tuntas

11 M. Adam 100 Tuntas

12 M.Yusuf 90 Tuntas

13 Munawwarah 85 Tuntas

14 Nayla Rizki A 80 Tuntas

15 Salbiah 90 Tuntas

16 Zahranisa Athira 80 Tuntas

17 Yusuf Ramadhan 85 Tuntas

Jumlah 1451

Rata-rata 85,35

KKM 70

Tuntas 15

Tidak Tuntas 2

% Tuntas 88,24%

% Tidak Tuntas 11,76%

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diperhatikan bahwa dari 17 peserta didik yang mengikuti tes siklus II, peserta didik yang tuntas berjumlah 15 peserta didik sedangkan tidak

(9)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

tuntas berjumlah 2 peserta didik. Persentase peserta didik yang tuntas adalah sebesar 88,24%

dan yang tidak tuntas sebesar 11,76%. Berdasarkan KKM yang terdapat di MTs Swasta Darul Aman, peserta didik dikatan tuntas secara individual jika memperoleh nilai minimal 70 dan peserta didik dikatakan tuntas secara klasikal apabila ≥ 85% peserta didik tuntas secara individual. Berdasarkan kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik pada siklus II telah mencapai ketuntasan secara klasikal.

c. Observasi

1) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Pada aktivitas guru di siklus I hampir seluruh indikator telah muncul, bahkan banyak indikator yang muncul dengan sempurna. Hal ini disebabakan peneliti melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Rata-rata hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru (peneliti) adalah 4,63. Sehingga mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Sesuai dengan taraf keberhasilan tingkat kemampuan guru, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II sangat baik.

2) Lembar Pengamatan aktivitas Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan diperoleh semua aktivitas peserta didik telah mengacu pada kriteria waktu toleran yang diberikan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah aktif.

c. Refleksi

Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik. Hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:

1) Data pengukuran hasil belajar penelitian siklus II mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Ketuntasan hasil belajar mencapai 88,24%, peserta didik sudah mampu memahami nilai optimum fungsi objektif .dan penerapan program linear.

2) Dari data hasil observasi peserta didik, dapat dilihat keaktifan peserta didik pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2. Ini menunjukkan bahwa peserta didik semakin aktif dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3) Peserta didik mampu menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dengan waktu yang ditentukan.

(10)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

4) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah memenuhi kriteria

5) Guru selalu memotivasi peserta didik baik yang mengalami kesulitan belajar atau peserta didik yang kurang minat belajar.

6) Guru mampu mengkondisikan suasana kelas agar selalu tertib dan kondusif saat proses pembelajaran.

7) Peserta didik dapat mengerjakan tugas dengan baik secara individu

8) Peserta didik semakin bersemangat dalam megeluarkan pendapat, mengajukan pertanyaan dan mengerjakan tugas yang diminta guru.

Hasil evaluasi pembelajaran pada siklus II dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diketahui hasil belajar sebagai berikut:

Tabel 4. Data Hasil Belajar Sebelum, Siklus I dan siklus II

No Pencapaian

Nilai Tes Evaluasi Sebelum

Penerapan

Penerapan Model STAD

Siklus I

Penerapan Model STAD

Siklus II

1 Nilai tertinggi 85 90 100

2 Nilai Terendah 55 65 68

3 Rata-rata nilai 69,12 77,41 85,35

4 Persentase peserta didik yang tuntas

52,94% 70,59% 88,24%

5 Persentase peserta didik yang tidak tuntas

47,06% 29,41% 11,76%

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat peningkatan pada setiap tahap, baik siklus I, maupklus II. Rata-rata nilai peserta didik sebelum diadakan tindakan sebesar 69,12 kemudian mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 77,41 dan 85,35 pada siklus II. Demikian pula dengan ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal mengalami peningkatan dari 52,94%

sebelum dilakukan tindakan menjadi 70,59% pada akhir siklus I dan 88,24% pada akhir siklus II. Karena hasil penelitian pada siklus II sudah sesuai dengan harapan, maka tidak dilanjutkan untuk siklus berikutnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Swasta Darul Aman tahun pelajaran 2018/2019 pada materi sistem persamaan linear dua va, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan pada persentase ketuntasan siswa secara klasikal. Pada penelitian ini siswa dikatakan tuntas hasil belajarnya jika secara individu (KKM

(11)

Asniah (Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar…)

= 70) dan secara klasikal (75% siswa tuntas). Persentase ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 77,41% dan pada siklus II sebesar 88,24%. Adapun peningkatan ini dikarenakan peneliti merevisi hasil temuan dan refleksi dari analisis aktivitas siswa, aktivitas guru mengelola pembelajaran, dan hasil analisis catatan reflektif siswa dari setiap siklus, sehingga ketiga komponen tersebut yaitu aktivitas siswa, aktivitas guru mengelola pembelajaran, dan catatan reflektif siswa dapat menjadi faktor/data pendukung meningkatnya hasil belajar siswa.

SARAN

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi pendidik ataupun pengajar khususnya guru MTs Swasta Darul Aman untuk merealisasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses belajar mengajar di kelas guna meningkatkan hasil belajar siswa ataupun mutu pendidikan, (2) Peneliti berharap kepada peneliti lainnya agar hendaknya memperhatikan peningkatan nilai hasil belajar individu siswa pada setiap siklus PTK yang dilaksanakan selain melihat peningkatan persentase ketuntasan siswa pada setiap siklus PTK., (3) Peneliti berharap kepada peneliti lainnya agar mengkombinasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pendekatan, metode, dan model lain, serta menerapkan strategi pembelajaran ini pada materi matematika lainnya agar dapat diketahui pandangan lebih luas terhadap model ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI No. 20 tahun 2003.tentang sistem Pendidikan Nasional.

Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:

Depdiknas.

Syarif, Imam. (2008). Analisis Konversi Lahan Sawah di Propinsi Jawa Timur. J-Sep, Volume 2 No 3 September 2008.

Suwangsih, Erna, dkk.( 2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PI PRESS.

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah dari tesis ini adalah apakah faktor-faktor yang menentukan terpilihnya kepala desa di kecamatan Jekulo, dan apakah kebijakan camat Jekulo

Dari hasil observasi dapat dilihat aktivitas guru adalah sebagai berikut; Guru telah menyiapkan rencana pelajaran dan media dengan baik sehingga dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode

A Novel Vesicular Carrier, Transethosome, For Enhanced Skin Delivery Of Voriconazole: Characterization And In Vitro/In Vivo Evaluation.. Obat-Obat Penting:

Artikel akan mengungkapkan bagaimana representasi kearifan kritik masyarakat Jawa Pesisir melalui tokoh Saridin dalam pementasan kethoprak Saridin Andum Waris oleh

Pada lengan tangan biasanya menggunakan kelat bahu dan pada patung ini tidak, juga pergelangan tangan orang Jawa biasanya memakai gelang keroncong, tetapi pada patung ini

Terdapat beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagi siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 1 Sungai Raya untuk dapat

Negara dapat dikatakan dalam kondisi ketimpangan yang rendah dalam distribusi pendapatan jikalau 20% golongan dari penduduk termiskin mendapatkan pendapatan lebih