• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persembahan tulus untuk: Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan Guru-guruku.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Persembahan tulus untuk: Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan Guru-guruku."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Persembahan tulus untuk:

Bapak, Ibu, Kakak, Adik, dan Guru-guruku.

(2)

Casdimin (A09400015). Keterkaitan antara Kemandirian Pengrajin dengan Tingkat Pendapatannya (Kasus pada Pengrajin Sepatu di Desa Parakan, Kee.

Ciomas, Kab. Bogor), di bawah bimbingan Sumardjo.

Adanya krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia telah memaparkan kepada publik bahwa upaya pembangunan ekonomi yang hanya ditumpukan kepada sektor usaha besar dan konglomerasi ternyata tidak melahirkan suatu pondasi yang kokoh. Sebaliknya, sektor usaha keeil dan menengah yang sebelumnya dipandang sebeIah mata oleh sebagian kalangan ternyata telah menunjukkan dirinya sebagai sektor usaha yang patut diandalkan (Ismawan, 2002).

Besamya peran sektor usaha kecil dan menengah sebagai elemen strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil menuntut berbagai kalangan untuk terus bekeIja keras dalam meneari penyelesaian pada setiap permasalahan yang ada. Atas dasar ini kemudian muneul konsep kemandirian sebagai strategi untuk dapat mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah agar lebih mapan dan mampu meningkatkan pendapatan para pelaku usaha.

Dengan mengambil eontoh kasus pada pengrajin sepatu di Desa Parakan, penelitian ini membahas tentang kaitan antara kemandirian pengrajin dengan tingkat pendapatannya, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pembahasan ini dipandang menarik karena upaya pengembangan us aha keeil dan menengah diletakkan dalam kerangka pengembangan kemandirian para pengrajinnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mernpelajari karakteristik pengrajin sepatu di Parakan serta keterkaitan antara faktor internal dan eksternal pengrajin dengan kernandirian dan tingkat pendapatannya. Di samping itu, penelitian ini

(3)

IV

juga ingin mengetahui sejauhmana keterkaitan antara tingkat kemandirian pengrajin dengan pendapatannya.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung oleh informasi kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan metode survei dengan jumlah responden 45 pengrajin sepatu yang dipilih secara acak sederhana berdasarkan populasi pengrajin sepatu yang ada di seluruh Desa Parakan.

Sementara itu, pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara dan pengamatan. Selain didasarkan pada data primer, analisis juga diperkuat dengan data sekunder dari data monografi Desa Parakan dan data Diperindag Kab. Bogor.

Untuk pengolahan dan analisis data dilakuka.'l dengan menggunakan uji statistik korelasi Rank Spearman dengan menggunakan bantuan program SPSS 11.0 Jor windows dan program Microsoft Office Excel 2003.

Dari hasil analisis penelitian, diketahui bahwa tidak semua faktor internal dan eksternal pengrajin menunjukkan hubungan nyata dengan tingkat kemandiriannya. Hanya faktor pendidikan dan motif berusaha serta tingkat dukungan sarana saja yang menunjukkan hubungan nyata dan positif dengan tingkat kemandiriannya.

Di sisi lain, kemandirian pengrajin yang rendah dalam aspek permodalan ternyata justru terjadi pada pengrajin yang tingkat pengalaman usaha dan jumlah tanggungan keluarganya tinggi. Fakta menunjukkan bahwa para pengrajin yang memiliki tingkat pengalaman tinggi ternyata hanya sebatas pengalaman dalam hal teknis produksi belaka, sedangkan dalam aspek yang lainnya seperti dalam hal pemasaran dan permodalan ternyata masih lemah. Adanya kaitan negatif antara jumlah tanggungan keluarga dengan kemandirian pengrajin lebih dikarenakan,

(4)

banyaknya beban konsumtifyang hams ditanggung oleh pengrajin menuntut porsi besar dalam alokasi sumber daya keuangan sedangkan pengeluaran konsumsi sendiri tidak berhubungan langsung dengan aktivitas usahanya.

Sementara itu, tingkat kemandirian pengrajin ternyata menunjukkan hubungan nyata dan positif dengan tingkat pendapatannya. Namun demikian jika dilihat lebih dalam berdasarkan aspek kemandirian pengrajin seperti dalam aspek permodalan, aspek produksi dan aspek pemasaran, ternyata tidak semua aspek- aspek tersebut berhubungan nyata dengan tingkat pendapatannya. Hanya aspek pemasaran saja yang ternyata berhubungan nyata positif dengan tingkat pendapatan pengrajin. Penelusuran lebih dalam memperlihatkan bahwa sebagian besar pengrajin di Parakan masih sangat tergantung pada pemberi order (grosir) dalam hal permodalan dan pemasaran. Adanya ketergantungan pengrajin kepada grosir inilah yang kemudian membawa konsekuensi pada rendahnya posisi tawar pengrajin, yang pada akhirnya juga turut mempengaruhi tingkat pendapatannya.

Fenomena adanya beberapa faktor internal dan eksternal pengrajin yang berhubungan nyata dengan kernandiriannya tetapi tidak rnemiliki hubungan nyata dengan tingkat pendapatannya lebih disebabkan oleh kondisi ketergantungan pengrajin pada pihak luar (grosir).

Demikian pula untuk faktor internal dan eksternal pengrajin, ternyata tidak semua berhubungan nyata dengan tingkat pendapatannya. Berdasarkan hasil analisis penelitian diketahui bahwa untuk faktor internal pengrajin yang berhubungan nyata dengan tingkat pendapatannya hanya ada pada faktor pendidikan, faktor kekosmopolitan, faktor ukuran bengkel dan faktor tingkat dukungan sarana sedangkan untuk faktor eksternal pengrajin yang berhubungan

(5)

vi

nyata dan positif dengan tingkat pendapatannya adalah faktor dukungan prasarana dan faktor permintaan pasar pengrajin.

Dengan melihat hasil analisis penelitian ini maka dapat dikatakan bahwa upaya pengembangan sektor usaha kecil melalui strategi kemandirian ternyata sangat relevan di tengah semakin kompleksnya persaingan usaha. Namun demikian untuk mewujudkan terbentuknya pengusaha kecil yang mandiri, ternyata juga tidak hanya ditentukan oleh faktor internal pengrajin saja. Di salnping peran internal pengrajin, kemandirian juga terkait dengan faktor eksternal seperti masalah kebijakan usaha dan yang lainnya. Oleh karena itu, peran semua elemen yang terkait dengan pengembangan usaha kecil sangat diperlukan dalam berbagai proses pengembangan us aha kecil dan menengah.

(6)

OIeh CASDIMIN

A09400015

Skripsi

Sebagai Bagiau Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Departemen IImn-ilmn Sosial Ekonomi Pertanian

September, 2004 .

(7)

DEP ARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERT ANIAN FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh:

Nama Casdimin

NRP A09400015

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul Skripsi Keterkaitan antara Kemandirian Pengrajin dengan Tingkat Pendapatannya (Kasus pada Pengrajin Sepatu di Desa Parakan, Kec. Ciomas, Kab. Bogor)

dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui Do en Pembimbi

Dr. I Su ard' 0 MS NIP 131 476602

Tanggal Lulus : 9 September 2004

(8)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRlPSI YANG BERJUDUL "KETERKAITAN ANTARA KEMANDIRIAN PENGRAJIN

DENGAN TINGKAT PENDAPATANNYA" BELUM PERNAH

DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRlPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PlHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YAt"l"G DINYATAKAN DALAMNASKAH.

Bogor, September 2004

Casdimin A09400015

(9)

RIWAYAT PENULIS

Penulis dilahirkan di Brebes, Jawa Tengah pada tanggal 10 Nopember 1980 dari pasangan Wuja dan Durti. Penulis merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN Kedung Bokor II pada tahun 1994 dan pada tahun yang sama melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP N I Jatibarang, Brebes. Selama di SMP Penulis pernah menjabat sebagai ketua OSIS SMP N 1 Jatibarang. Penulis lulus dari SMP N I Jatibaranng pada tahun 1997 dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum di SMU N I Larangan, Brebes dan luJus pada tahun 2000.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2000 melalui jaJur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Di Institut Pertanian Bogor penulis diterima pada program studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat , pada Departemen IImu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.

Selama di perkuliahan, penulis aktif di beberapa organisasi kampus. Pada periode 2002/2003 penulis diamanahi untuk menjabat sebagai Kepala Departemen Syiar pada Lembaga Studi Islam Fak. Pertanian IPB (eL SIFA IPB). Selain itu, penulis juga pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah Sosiologi Umum, yakni pada semester ganjiJ tahun akademik 2002/2003 dan tahun akademik 2003/2004 untuk dua semester, serta Asisten dosen untuk mata kuliah Pengantar IImu Kependudukan semester genap TA. 2002/2003. Penulis juga pernah menjabat sebagai Staf Kesekretariatan BKIM IPB dan Staf Bidang Eksternal Organisasi BKIM IPB tahun 2001 dan 2002 serta Ketua Lembaga Studi Islam Fakultas Pertanian (eL SIFA IPB) untuk periode kepengurusan 2003/2004.

(10)

Bismillahirrahmanirrahiim

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan sekalian alamo Berkat karunia dan hidayah-Nya skripsi yang berjudul "Keterkaitan antara Kemandirian Pengrajin dengan Tingkat Pendapatannya" dapat terselesaikan setelah melalui proses yang eukup panjang.

Pengembangan usaha keeil sebagai strategi pembangunan yang berpihak dan berpusat pada masyarakat kecil menjadi sebuah tuntutan di tengah semakin kompleksnya persaingan usaha dewasa ini. Upaya pengembangan usaha kecil juga tidak dapat dilepaskan dalam kerangka upaya peningkatan kemandirian bagi para pelauku usaha. Seeara empiris, peningkatan kemandirian para pengrajin akan berdampak pula pada peningkatan pendapatan para pengrajin itu sendiri.

Banyak faktor yang turut mempengaruhi kemandirian dan tingkat pendapatan pengrajin, yang seeara umum dapat dibagi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal. Namun begitu, dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan ternyata tidak semua variabel baik yang ada pada faktor internal maupun eksternal pengrajin berhubungan seeara nyata dengan kemandirian dan tingkat pendapatannya. lni artinya, bagi para pelaku pengembangan usaha kecil dan menengah haruslah senantiasa berhati-hati dalam memandang dan memperlakukan variabel yang dianggap penting dalam setiap program pengembangan usaha keeil yang akan dilakukan.

Penelitian yang dilakukan penulis ini merupakan bagian dari seluruh proses belajar selama kuliah di Institut Pertanian Bogor dan bagian dari proses pembelajaran selanjutnya. Penulis berkeyakinan bahwa akhir dari sebuah proses

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil validasi ketiga validator tersebut, booklet yang berisi informasi keanekaragaman tumbuhan paku ( Pteridophyta ) di kawasan Air Terjun Kapas Biru

Para peserta akan ditantang untuk mengarungi laut sepanjang 300 mil yang terbentang dari Mamuju, Sulawesi Barat hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan dengan waktu

Penyimpangan pada pelaksanaan adukan dan bahan pasangan batu bata dari total keseluruhan di empat kabupaten Yogyakarta secara umum didapatkan rata-rata penyimpangan sebesar 44,8

Pada sekitar tahun 1994, ada beberapa paper yang mengusulkan kombinasi antara teknologi OFDM dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access)[5][12][13][14], yaitu

sekaligus bentuk laporan Pengendalian dan Rencana Aksi khususnya bahwa Kepala seksi Keperawatan Rawat Inap dan Rujukan Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta Provinsi Jawa

(1) Setiap orang yang menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau gambar, sehingga terlihat oleh umum, atau memperdengarkan suatu rekaman sehingga terdengar oleh

2.V cdministrasi memp.unsur tertentu, yaitu adanya dua manusia atau lebih, adanya tujuan yang hendak dicapai, adanya tugas atau tugas2 yg harus dilaksanakan, adanya peralatan

Titik yang akan ditinjau dalam perencanaan bendung ini dimulai dari titik O dan diperhitungkan pada aliran yang membahayakan yaitu pada saat air normal dan air