• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan)"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan) Disusun Oleh : M. TAQWA SITOMPUL 12 0404 121. DOSEN PEMBIMBING 1 : Ir.Indra Jaya Pandia, MT NIP. 19560618 198601 1 001. DOSEN PEMBIMBING 2 : Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A. NIP. 19680429199703 1 001. BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018. i Universitas Sumatera Utara.

(2) PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan) Muhammad Taqwa Program Studi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Jl. dr. T. Mansur No.9 Kampus USU Medan 20155 Telp.(061) 8218532, (061) 82145450 Fax. (061) 8218532, (061) 8214545 ABSTRAK Dalam bidang manajemen proyek, simulasi Monte Carlo digunakan untuk menghitung atau mengiterasi biaya dan waktu sebuah proyek dengan menggunakan nilai-nilai yang dipilih secara random dari distribusi probabilitas biaya dan waktu yang mungkin terjadi dengan tujuan untuk menghitung distribusi kemungkinan biaya dan waktu total dari sebuah proyek. Sehingga dengan adanya keragaman waktu atau durasi yang tidak menentu, penjadwalan dengan menggunakan software Microsoft Project akan memiliki indikator lebih dalam keuntungan dan kerugian proyek jika menggunakan metode Monte Carlo. Oleh karena itu, salah satu metode digunakan dalam proses analisis risiko untuk menentukan estimasi waktu proyek, yaitu metode simulasi Monte Carlo. Dengan meninjau latar belakang di atas, pada kasus Gedung Apartemen The Reiz Condo Medan maka perlu adanya suatu penelitian untuk mencari durasi penjadwalan yang dapat diterima dan probabilitas penjadwalan pada pembangunan gedung tersebut sehingga mendapat perkiraan waktu yang optimal dan lebih aman. Pada penelitian ini dilakukan simulasi Monte Carlo pada durasi pekerjaan optimis, paling disukai, dan pesimis hasil survey pada pihak kontraktor gedung Apartemen The Reiz Condo Medan. Simulasi pada penilitian ini menggunakan software Crystal Ball dan distribusi data yang di gunakan adalah distrubusi triangular. Durasi pekerjaan hasil simulasi Monte Carlo kemudian digunakan untuk melakukan penjadwalan menggunakan software Microsoft Project Professional. Sehingga di dapatkan jadwal dan kurva S hasil simulasi Monte Carlo yang selanjutnya akan di analisis dan dibandingkan dengan jadwal durasi rencana, optimis, paling disukai, dan pesimis. Perbedaan jadwal yang di analisis dan di bandingkan pada penelitian kali ini adalah pada total durasi pekerjaan dan besarnya probabilitas selesainya pekerjaan sesuai jadwal. Dari hasil simulasi menggunakan software Crystal Ball telah diketahui probabilitas penyelesaian pekerjaan proyek hasil simulasi Monte Carlo tiap pekerjaan yang telah disusun menjadi jadwal pada software Microsoft Project menghasilkan durasi mean selama 419 hari dengan probabilitas sebesar 71.26%. Jadwal dari hasil simulasi memiliki probabilitas yang lebih besar bila di bandingkan dengan jadwal rencana yang memiliki durasi selama 358 hari dengan probabilitas sebesar 0.89%. Kata Kunci : Monte Carlo, Durasi, Penjadwalan, Crystal Ball, Microsoft Project. i Universitas Sumatera Utara.

(3) KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI(Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan)” Terimakasih Penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, M.T dan Bapak Ir. Andi Putra Rambe M.B.A selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Dan tak lupa pula terimakasih kepada: 1. 2.. Orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan materil. Bapak Medis Surbakti, S.T, M.T selaku ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.. 3.. Bapak Ir. Syahrizal, S.T dan Bapak Indra Jaya S.T, M.T sebagai penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan tugas akhir ini.. 4.. Bapak dan Ibu staf pengajar dan seluruh pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sumatera Utara.. 5.. Adit Dajjal, Fahmi Hoax, Sepjiati Keleng, Embas Bauk, Iqbal Cebol, Anggi Gembrot, Windy Gendut, Dani Twins Freak, Mitra Twins Fake yang telah membantu dan menjadi teman yang baik sebagai penyemangat dan penghibur.. 6.. Rekan-rekan angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan semua namanya yang telah memberikan banyak bantuan, perhatian, pengertian dan dorongan dalam pembuatan tugas akhir ini. 7.. Semua pihak yang tidak mungkin saya tuliskan satu persatu atas dukungan yang sangat baik.. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik, saran, dan masukan dari semua pihak sangat diharapkan agar masa yang akan datangtugas akhirini lebih sempurna. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan sumbangan yang berarti. ii Universitas Sumatera Utara.

(4) dan bermanfaat. Akhirul qalam penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi kita semua, Aamiin Ya Rabbal Alamin.. Medan, Oktober 2018. Muhammad Taqwa. iii Universitas Sumatera Utara.

(5) DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang………………… .............................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3 1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 3 1.6 Sistematika penulisan ................................................................................ 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 2.1 Time Schedule ........................................................................................... 5 2.1.1 Pengertian Time Schedule................................................................ 5 2.1.2 Tujuan Time Schedule ..................................................................... 5 2.1.3 Item Pembuatan Time Schedule ....................................................... 6 2.2 Kurva S ..................................................................................................... 7 2.2.1 Pengertian Kurva S .......................................................................... 7 2.2.2 Kegunaan Kurva S ........................................................................... 8 2.2.3 Tahapan Pembuatan Kurva S .......................................................... 9 2.3 Kuesioner .................................................................................................. 11 2.3.1 Pengertian Pengertian Kuesioner..................................................... 11 2.3.2 Jenis Kuesioner ................................................................................ 11 2.3.3 Tujuan Kuesioner ............................................................................ 12 2.4 Teknik Sampling ....................................................................................... 13 2.4.1 Probability Sampling ....................................................................... 13 2.4.2 Non Probability Sampling ............................................................... 16 2.5 Monte Carlo .............................................................................................. 18 2.5.1 Pengertian Metode Monte Carlo ...................................................... 18 2.5.2 Sejarah Metode Monte Carlo ........................................................... 18 2.6 Crystal Ball ............................................................................................... 23 2.6.1 Pengertian Crystal Ball .................................................................... 23 2.7 Risiko dan Ketidakpastian ........................................................................ 25 2.8 Penjadwalan Proyek .................................................................................. 28 2.8.1 Pengertian Penjadwalan ................................................................... 28 2.8.2 Jenis-jenis Penjadwalan ................................................................... 30 2.8.3 Tujuan dan Manfaat Perencanaan Jadwal ........................................ 31 2.9 Microsoft Project ...................................................................................... 32 2.9.1 Pengertian Microsoft Project ........................................................... 32 2.9.2 Tahapan Pengerjaan Microsoft Project 2016 ................................... 33 2.10 Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan ..................... 34. iv Universitas Sumatera Utara.

(6) BAB III METODE PENELITIAN 38 3.1 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 38 3.2 Sumber Data Penelitian............................................................................. 39 3.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 39 3.4 Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 39 3.5 Diagram Alir ............................................................................................. ................................................................................................................... 40 3.6 Pengumpulan Data .................................................................................... 39 3.7 Pengolahan Data ....................................................................................... 40 3.8 Analisa Data .............................................................................................. 40 3.9 Analisa Komparatif ................................................................................... 41 3.10 Diagram Alir ............................................................................................ 41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42 4.1 WBS (Work Breakdown Structure)........................................................... 42 4.2 Estimasi Durasi Probabilistik .................................................................... 43 4.3 Simulasi Monte Carlo ............................................................................... 45 4.3.1 Menentukan Jumlah Iterasi .............................................................. 45 4.3.2 Menjalankan Simulasi Monte Carlo ................................................ 46 4.3.3 Hasil Simulasi .................................................................................. 49 4.4 Penyusunan Penjadwalan dengan Microsoft Project ................................ 50 4.5 Penyusunan Kurva S ................................................................................. 53 4.6 Analisis Jadwal Proyek ............................................................................. 54 4.6.1 Probabilitas Penjadwalan ................................................................. 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 58 5.2 Saran.......................................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. v Universitas Sumatera Utara.

(7) DAFTAR TABEL Tabel 2.5 Perbandingan Risiko dan Ketidakpastian………………………………..27 Tabel 4.1 Durasi Tercepat, Terlama, dan Rata-rata Hasil Simulasi Monte Carlo….50 Tabel 4.2 Total Durasi Penjadwalan………………………………………………..55 Tabel 4.3 Probabilitas Durasi Penyelesaian Proyek………………………………...57 Tabel 4.5 Presentase Probabilitas Penyelesaian Proyek ............................................ 57. vi Universitas Sumatera Utara.

(8) DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kurva S .................................................................................................. ................................................................................................................................... 10 Gambar 2.2 Maping The Reiz Condo ........................................................................ ................................................................................................................................... 35 Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. WASKITA KARYA ....................................... ................................................................................................................................... 36 Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. WASKITA KARYA REALTY ...................... 37 Gambar 3.1 Lokasi Proyek………….. ...................................................................... 38 Gambar 3.2 Diagram Alir .......................................................................................... 41 Gambar 4.1 Define Assumption Durasi Tercepat Simulasi Monte Carlo ................. 47 Gambar 4.2 Triangular Distribution Box Dialog Untuk Simulasi Monte Carlo ....... 47 Gambar 4.3 Define Forecast Durasi Rata-rata Acuan Simulasi Monte Carlo ........... 48 Gambar 4.4 Tampilan Hasil Simulasi Monte Carlo .................................................. 48 Gambar 4.5Statistik Hasil Simulasi Monte Carlo ..................................................... 49 Gambar 4.7 Penyusunan Jadwal Rencana Menggunakan Mircrosoft Project ........... 51 Gambar 4.8 Penyusunan Jadwal Terlama Menggunakan Microsoft Project............. 52 Gambar 4.9 Penyusunan Jadwal Mean Menggunakan Microsoft Project ................. 53 Gambar 4.10 Perbandingan Kurva S Jadwal Durasi Rencana, Tercepat, Mean, dan Terlama ............................................................................................................... 54 Gambar 4.11 Statistik Hasil Simulasi Monte Carlo Total Durasi Penjadwalan ........ 56 Gambar 4.12 Grafik Frekuensi Kumulatif Durasi Hasil Simulasi Monte Carlo ....... 56. vii Universitas Sumatera Utara.

(9) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek konstruksi melibatkan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan meliputi biaya, mutu dan waktu. Penentuan durasi pekerjaan berupa faktor waktu merupakan faktor yang sangat krusial. Penerapan seluruh item kegiatan yang direncanakan yang sesuai dengan perencanaan merupakan hal yang sangat diharapkan oleh pelaku yang terlibat dalam dunia konstruksi. Proses alokasi durasi saat perencanaan dilakukan pada setiap item pekerjaan sesuai dengan peruntukannya masing-masing. Jadwal yang dihasilkan dari pengalokasian durasi tersebut dapat bervariasi tergantung pada perencana dan juga faktor pelaksanaan di lapangan. Metode yang digunakan secara umum dalam menentukan penjadwalan antara lain adalah Critical Path Method (CPM) danPrecedence Diagram Method (PDM), yang merupakan metode deterministik. Penjadwalan deterministik mengasumsikan bahwa durasi pekerjaan diketahui dengan pasti, padahal terdapat banyak ketidakpastian pada proses pelaksanaan suatu proyek, sesuai dengan karakteristik proyek konstruksi yaitu unik, dinamis dan cenderung kompleks. Ketidakpastian dalam proyek dapat dikategorikan sebagai risiko dalam pelaksanaan proyek. Risiko terhadap waktu menjadi hal penting dalam manajemen risiko. Solusi yang dapat dilakukan terhadap ketidakpastian adalah dengan menerapkan penjadwalan probabilistik. Salah satu metode probabilistik yang digunakan adalah simulasi Monte Carlo. Menurut Fajar (2008), Simulasi Monte Carlo adalah teknik sampling yang digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalah-masalah kuantitatif. Simulasi Monte Carlo digunakan untuk mengintegrasi waktu sebuah proyek dengan menggunakan nilai-nilai yang dipilih secara random dari distribusi probabilitas waktu yang mungkin terjadi dengan tujuan menghitung distribusi kemungkinan waktu total dari suatu proyek. Simulasi ini telah banyak digunakan selama puluhan tahun untuk mensimulasikan berbagai situasi matematis dan ilmiah. 1 Universitas Sumatera Utara.

(10) Adanya keragaman waktu atau durasi yang tidak menentu, penjadwalan dengan menggunakan software Microsoft Project Professional akan memiliki indikator lebih dalam keuntungan dan kerugian proyek jika menggunakan simulasi Monte Carlo. Penerapan simulasi Monte Carlo belum mendapat tumpuan yang kuat pada dunia manajemen proyek, oleh sebab itu penelitian dengan simulasi Monte Carlo perlu dilakukan dengan harapan akan menghasilkan alternatif dalam penjadwalan/alokasi durasi yang mungkin dapat dipakai dan membantu dalam pengambilan keputusan dan penanganan risiko durasi pekerjaan. Berdasarkan latar belakang di atas, pada proyek pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan perlu dilakukan suatu penelitian guna menganalisis pembangunan gedung tersebut sehingga mendapat perkiraan waktu atau durasi yang optimal. Penggunaan simulasi Monte Carlo diharapkan memberikan kemudahan dalam menjalankan proyek konstruksi, terutama dalam hal perencanaan dan pengendalian jadwal. 1.2 Rumusan Masalah `. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan permasalahan dari. penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan metode Monte Carlo pada penjadwalan pryek pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan? 2. Bagaimanakah persentase keberhasilan pekerjaan berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan? 3. Bagaimanakah perbandingan antara durasi hasil simulasi Monte Carlo dengan durasi rencana?. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk:. 2 Universitas Sumatera Utara.

(11) 1. Mengetahui durasi yang dihasilkan dari proses simulasi Monte Carlo yang dijalankan pada penjadwalan proyek pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan. 2. Mengetahui persentase kemungkinan keberhasilan pekerjaan dari setiap durasi yang dihasilkan dari proses simulasi. 3. Mengetahui perbandingan antara durasi hasil simulasi Monte Carlo dengan durasi rencana.. 1.4 Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka akan diberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan. 2. Penelitian dititikberatkan pada faktor waktu atau durasi pelaksanaan proyek. 3. Data yang digunakan adalah data yang diberikan oleh kontraktor terkait pembangunan proyek Apartemen The Reiz Condo Medan berupa time schedule dari PT Waskita Karya(Persero) Tbk. 4. Metode yang digunakan dalam perhitungan adalah Simulasi Monte Carlo. 5. Perangkat lunak penunjang metode Simulasi Monte Carlo adalah Crystal Ball dan Microsoft Project.. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu: 1.. Sebagai sarana bagi peneliti untuk menambah wawasan tentang berbagai metode. yang mungkin digunakan dalam proses perencanaan khususnya penjadwalan. 2. Sebagai gambaran umum dan masukan atau informasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan konstruksi dalam perencanaan dan pengendalian penjadwalan.. 3 Universitas Sumatera Utara.

(12) 3. Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan dibuat dalam 5 bab dengan uraian sebagai berikut:. Bab I: PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan manfaat penelitian. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mencakup materi tentang berbagai metode dalam penjadwalan proyek, simulasi penjadwalan dengan menggunakan perangkat lunak, dan berbagai literatur yang digunakan sebagai landasan penelitian. Bab III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi metode atau cara yang dilakukan dalam penelitian, alat yang digunakan, tahapan penelitian, analisis metode. Bab IV: PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai hasil penerapan metode Monte Carlo dan perbandingan antara durasi hasil metode Monte Carlo dengan durasi rencana. Bab V: KESIMPULANDAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan atas hasil yang didapat. 4 Universitas Sumatera Utara.

(13) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Time Schedule 2.1.1 Pengertian Time Schedule Pengertian dari Time Schedule adalah Time berarti waktu, Schedule berarti memasukan ke dalam daftar. Time Schedule atau Schedule Time ialah waktu yang telah ditentukan, Jadi yang dimaksud dengan Time Schedule ialah, mengatur rencana kerja dari satu bagian atau unit pekerjaan (H. Bachtiar Ibrahim 1993). Dari Time Schedule/rencana kerja, kita akan mendapatkan gambaran pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian bagian pekerjaan yang saling berkaitan antara satu sama yang lainnya. Keempat hal tersebut harus sesuai pengadaannya sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana Time Schedule adalah rencana waktu yang telah diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek, meliputi semua item pekerjaan yang ada. Time Schedule ini menerangkan kapan waktu dimulai pekerjaan, lama waktu pekerjaan (durasi), dan waktu selesai pekerjaan. Baik untuk pekerjaan pembuatan rumah, gedung, kantor, jalan raya, jembatan, dan semua konstruksi bangunan sipil lainnya. Time Schedule biasanya dibuat dalam bentuk Bar Chart dan Network Planning. Saat ini bentuk Bar Chart sangat sering digunakan dalam penyajian data Time Schedule. Karena bentuk ini memudahkan kita dalam kegiatan selanjutnya, yaitu membuat Kurva S. 2.1.2 Tujuan Time Schedule Tujuan dari pembuatan Time Schedule ini adalah ; -. Untuk menentukan urutan pekerjaan, agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada, sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar, dan di capai efisiensi sumber dadya dengan mutu pekerjaan yang memenuhi persyaratan teknis.. 5 Universitas Sumatera Utara.

(14) -. Untuk mendeteksi terjadinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, bila terjadi keterlambatan dapat dicegah sedini mungkin atau diambil kebijakan lain, sehingga tidak terlalu mengganggu kelancaran pekerjaan lain.. -. Untuk memperkirakan jumlah sumber daya (material, manusia, peralatan, dan lainlain), yang harus disediakan pada waktu-waktu tertentu. -. Pedoman bagi Kontraktor dan Konsultan Pengawas untuk mengatur kecepatan pelaksanaan proyek. -. Referensi bagi pemilik, Konsultan Pengawas dan Kontraktor untuk mengontrol kemajuan pekerjaan proyek. -. Pedoman bagi Konsultan Pengawas dan Kontraktor untuk mengevakuasi pekerjaan yang telah diselesaikan. -. Pedoman bagi Kontraktor dan Konsultan Pengawas untuk mengetahui apakah metoda pelaksanaannya cocok diterapkan dalam proyek, atau harus diperbaiki.. 2.1.3 Item Pembuatan Time Schedule Untuk dapat penyusun Time Schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang baik, dibutuhkan ; -. Gambar kerja proyek. -. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek. -. Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan. -. Data lokasi proyek berada. -. Data sumberdaya meliputi material, peralatan, sub kontraktor yang tersedia disekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung. -. Data sumber daya material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan ke lokasi proyek. -. Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang di butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. -. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek. -. Data jenis transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek. 6 Universitas Sumatera Utara.

(15) -. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing- masing item pekerjaan. -. Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor, material. -. Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan, tenggang waktu pembayaran prosess dll.. 2.2 Kurva S 2.2.1 Pengertian Kurva S Menurut Husen (2009) Kurva S atau Hanumm curve adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase komulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi dari kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkan antara Kurva S rencana dengan realisasi. Untuk membuat Kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing-masing kegiatan pada suatu periode di antara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva yang berbentuk huruf S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal proyek biasanya masih sedikit, kemudian pada bagian pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil. Kurva S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada Kurva Sdapat digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikansepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari proyek. Dengan membandingkan kurva tersebut dengan kurva yang serupa yang disusun berdasarkan perencanaan, maka akan segera terlihat dengan jelas apabila terjadi penyimpangan.. 7 Universitas Sumatera Utara.

(16) Oleh karena kemampuannya yang dapat diandalkan dalam melihat penyimpanganpenyimpangan. dalam. pelaksanaan. proyek,. maka. pengendalian. proyek. dengan. memanfaatkan Kurva S sering kali digunakan dalam pengendalian suatu proyek. Pada Kurva S, sumber mendatar menunjukkan waktu kalender, dan sumbu vertikal menunjukkan nilai komulatif biaya atau jam-orang atau persentase penyelesaian pekerjaan. Kurva yang berbentuk huruf “S” tersebut lebih banyak terbentuk karena kelaziman dalam pelaksanaan proyek yaitu: -. Kemajuan pada awal-awalnya bergerak lambat.. -. Kemudian diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.. -. Pada akhirnya kegiatan menurun kembali dan berhenti pada suatu titik akhir.. 2.2.2 Kegunaan Kurva S Didalam suatu proyek konstruksi Kurva S memiliki beberapa kegunaan, yaitu: -. Sebagai jadwal pelaksanaan kegiatan proyek, disitu akan terlihat kapan proyeknya dimulai dan kapan akan berakhir, juga pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan pada tanggal tertentu.. -. Sebagai dasar untuk manajemen keuangan proyek, dengan adanya Kurva S maka akan terlihat perkiraan besarnya presentase progress yang akan diraih pada tanggal tertentu, seorang manajer keuangan dapat memperkirakan berapa dana yang akan tersedia serta kapan akan menagih pembayaran ke owner dengan besaran sekian rupiah dihitung dari progress proyek.. -. Untuk melihat pekerjaan yang masuk kedalam lintasan kritis, yaitu item yang harus segera selesai agar pekerjaan lain yang berkaitan dapat segera dikerjakan.. -. Untuk menghitung prestasi pekerjaan proyek, di Kurva S terdapat rencana progress mingguan proyek, dan ada perhitungan progress realisasi pelaksanaan, dari perbandingan antara rencana dan realisasi akan diketahui seberapa besar prestasi pekerjaan, apakah lebih cepat atau terlambat dari jadwal.. 8 Universitas Sumatera Utara.

(17) -. Senagai pedoman manajer proyek untuk mengambil kebijakan agar pelaksanaan pekerjaan bias selesai sesuai batas waktu kontrak, atau lebih cepat lebih baik.. -. Untuk manajemen pengendalian material, tenaga dan peralatan proyek sesuai dengan jenis kegiatan yang akan dikerjakan setiap tanggalnya.. -. Sebagai bahan pelaporan proyek dari kontraktor kepada manajemen konstruksi, konsultan pengawas, atau owner sebagai pemilik proyek.. 2.2.3 Tahapan Pembuatan Kurva S Beberapa tahapan prosedur dalam pembuatan Kurva S Rencana, yaitu: 1. Menuliskan item pekerjaan seperti yang ada di Time Schedule 2. Menentukan bobot persen dari tiap item pekerjaan berdasarkan perincian harga pada tiap item pekerjaan terhadap harga total dari semua item pekerjaan 3. Membagi bobot persen pekerjaan dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai dengan Time Schedule. Misalnya jika direncanakan pekerjaan itu dapat diselesaaikan dalam 4 minggu maka bobot persen pekerjaan itu dibagi 4 untuk tiap minggunya. Seyogianya bobot pekerjaan diratakan, untuk mempermudah penyediaan material, tenaga kerja, dan biaya. 4. Menjumlahkan bobot persen pekerjaan persatuan waktu 5. Membuat table kumulatif dari persen pekerjaan persatuan waktu yang direncanakan sampai dengan waktu dari proyek tersebut. 6. Memplot grafik hubungan antara kumulatif dari persen pekerjaan dengan waktu. Grafik inilah yang disebut Kurva S rencana. Prosedur pembuatan Kurva S Realisasi: Pembuatan kurva S ini berhubungan dengan prestasi pekerjaan Kontraktor yang dicatat dalam Time Schedule. Prestasi pekerjaan ini dinilai dari beberapa persen dari tiap item/ jenis pekerjaan yang telah diselesaikan Kontraktor di lapangan, sesuai dengan jadwal yang direncanakan.. 9 Universitas Sumatera Utara.

(18) Adapun tahap-tahap pembuatannya adalah : 1. Penilaian prestasi kerja kontraktor diplot dalam Time Schedule persatuan waktu tersebut 2. Menjumlahkan prestasi kerja kontraktor untuk seluruh item/jenis pekerjaan yang dikerjakan persatuan waktu tersebut. 3. Membuat table kumulatif dari prestasi kerja yang diselesaikan Kontraktor sampai dengan waktu tersebut. 4. Memplot grafik hubungan antara kumulatif dari prestasi kerja dengan waktu. Grafik inilah yang disebut Kurva S realisasi. Adapun fungsi kurva S adalah sebagai berikut: a. Menentukan waktu penyelesaian proyek. b. Menentukan waktu penyelesaian bagian proyek. c. Menentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek. d. Menentukan waktu untuk mendatangkan material dan alat yang akan dipakai. Kurva S sangat berguna untuk dipakai sebagai bulanan dan laporan kepada pimpinan proyek maupun pimpinan perusahaan karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek maupun pimpinan perusahaan karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemajuan proyek. Gambar 2.1 Kurva S Sumber : (Khalid, 2008) 10 Universitas Sumatera Utara.

(19) 2.3 Kuesioner 2.3.1 Pengertian Kuesioner Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Dengan menggunakan kuesioner, analisi berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentiment yang diekspresikan dalam suatau wawancara. Penggunaan kuesioner tepat bila: 1. Responden (orang yang merespon atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan. 2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusus dari sisstem yang diajukan. 3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu. 4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tidak lanjut. 2.3.2 Jenis Kuesioner Perbedaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, member respons terhadap pandangan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang di atas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan- pertanyaan harus benar- benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.. 11 Universitas Sumatera Utara.

(20) Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah : 1. Pertanyaan terbuka: pertanyaan-pertanyaan yang member pilihan-pilihan respon terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar. 2. Pertanyaan tertutup: pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden. 3. Pertanyaan terbuka dan tertutup: pertanyaan-pertanyaan model ini merupakan percampuran dari kedua macam pertanyaan sebelumnya. Dalam kuesioner ini, disamping adanya pertanyaan terbuka juga dapat terdapat pertanyaan yang tertutup. Kuesioner jenis ini menggunakan kuesioner tertutup, artinya kuesioner diberikan langsung kepada responden kemudian responden tinggal memilih alternative jawaban yang sudah disediakan di dalam kuesioner itu. Jadi jawaban telah terikat, responden tidak dapat memberikan jawabannya secara bebas yang mungkin dikehendaki oleh responden yang bersangkutan, (Bimo Walgito, 2010) 2.3.3 Tujuan Kuesioner Adapun beberapa tujuan pokok dalam pembuatan kuesioner/angket, antara lain: 1. Memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. 2. Memperoleh data dengan reliabilitas dan validitas yang setinggi mungkin. Adapun beberapa fungsi kuesioner, antara lain: 1. Untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan catatan permanen. 2. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain. 3. Pembuatan evaluasi progam bimbingan 4. Untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden. 12 Universitas Sumatera Utara.

(21) 2.4 Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara umum terbagi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.Dalam pengambilan sampel cara probabilitas besarnya peluang atau probabilitas elemen populasi untuk terpilih sebagai subjek diketahui. Sedangkan dalam pengambilan sampel dengan cara nonprobability besarnya peluang elemen untuk ditentukan sebagai sampel tidak diketahui. Menurut Sekarang (2006), desain pengambilan sampel dengan cara probabilitas jika representasi sampel adalah penting dalam rangka generalisasi lebih luas. Bila waktu atau faktor lainnya, dan masalah generalisasi tidak diperlukan, maka cara nonprobability biasanya yang digunakan. 2.4.1 Probability Sampling Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Teknik ini meliputi simpel random sampling, sistematis sampling, proportioate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, dan cluster sampling. Simple random sampling Teknik adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.Misalnya : Populasi adalah siswa SD Negeri XX Jakarta yang berjumlah 500 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar 5% sehingga jumlah sampel ditentukan sebesar 205. Jumlah sampel 205 ini selanjutnya diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas, usia dan jenis kelamin.. 13 Universitas Sumatera Utara.

(22) Sampling Sistematis Adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.Contohnya : Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini diurutkan dari 1 – 125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap (2, 4, 6, dst) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst), atau bisa juga mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dst) Proportionate Stratified Random Sampling Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi. Misalnya, populasi adalah karyawan PT. XYZ berjumlah 125. Dengan rumus Slovin (lihat contoh di atas) dan tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel adalah 95. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian (marketing, produksi dan penjualan) yang masing-masing berjumlah : -. Marketing. : 15. -. Produksi. : 75. -. Penjualan. : 35. Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masinng bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan -. Marketing. : 15 / 125 x 95. = 11,4 dibulatkan 11. -. Produksi. : 75 / 125 x 95. = 57. -. Penjualan. : 35 / 125 x 95. = 26.6 dibulatkan 27. Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 + 57 + 27 = 95 sampel.. 14 Universitas Sumatera Utara.

(23) Teknik ini umumnya digunakan pada populasi yang diteliti adalah keterogen (tidak sejenis) yang dalam hal ini berbeda dalam hal bidangkerja sehingga besaran sampel pada masing-masing strata atau kelompok diambil secara proporsional untuk memperoleh Disproportionate Stratified Random Sampling Disproporsional stratified random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified random sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ketidakproporsionalan penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang proporsional pembagiannya. Misalnya, populasi karyawan PT. XYZ berjumlah 1000 orang yang berstrata berdasarkan tingkat pendidikan SMP, SMA, DIII, S1 dan S2. Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu : -. SMP. : 100 orang. -. SMA. : 700 orang. -. DIII. : 180 orang. -. S1. : 10 orang. -. S2. : 10 orang. Jumlah karyawan yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak seimbang (terlalu kecil dibandingkan dengan strata yang lain) sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel Cluster Sampling Cluster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing-masing daerah tersebut dengan menggunakan teknik. 15 Universitas Sumatera Utara.

(24) proporsional. stratified random. sampling mengingat. jumlahnya. yang bisa. saja. berbeda.Contoh : Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMU. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut : Tahap Pertama adalah menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 10 Provinsi yang akan dijadikan daerah sampel. Tahap kedua. Mengambil sampel SMU di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMU tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMU yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi secara keseluruhan. 2.4.2Non Probabilty Sampel Non Probability artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Teknik-teknik yang termasuk ke dalam Non Probability ini antara lain : Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidential, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, dan Snowball Sampling. Sampling Kuota, Adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota (jatah) yang diinginkan. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar guru. Jumlah Sekolah adalah 10, maka sampel kuota dapat ditetapkan masingmasing 10 siswa per sekolah.. 16 Universitas Sumatera Utara.

(25) Sampling Insidential, Insidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan (insidential) bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel. Misalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan Mall A. Sampel ditentukan berdasarkan ciri-ciri usia di atas 15 tahun dan baru pernah ke Mall A tersebut, maka siapa saja yang kebetulan bertemu di depan Mall A dengan peneliti (yang berusia di atas 15 tahun) akan dijadikan sampel. Sampling Purposive, Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif. Saya akan menggunakan metode sampling ini untuk menentukan responden, dengan miminum responden sebanyak 5 orang. Sampling Jenuh, Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Saya sendiri lebih senang menyebutnya total sampling. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian. Snowball Sampling Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju (seperti Multi Level Marketing….). Misalnya. 17 Universitas Sumatera Utara.

(26) akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden teruuus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.Teknik ini juga lebih cocok untuk penelitian kualitatif. 2.5 Monte Carlo 2.5.1 Pengertian Metode Monte Carlo Monte Carlo adalah algoritma komputasi untuk mensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan matematika. Penggunaan klasik metode ini adalah untuk mengevaluasi integral definit, terutama integral multidimensi dengan syarat dan batasan yang rumit. Simulasi Monte Carlo sangat penting dalam fisika komputasi dan bidang terapan lainnya, dan memiliki aplikasi yang beragam mulai dari penghitungan termodinamika kuantum esoterik hingga perancangan aerodinamika. Metode ini terbukti efisien dalam memecahkan persamaan diferensial integral medan radian, sehingga metode ini digunakan dalam penghitungan iluminasi global yang menghasilkan gambar-gambar fotorealistik model tiga dimensi, dimana diterapkan dalam video games, arsitektur, perancangan, film yang dihasilkan oleh komputer, efek-efek khusus dalam film, bisnis, ekonomi, dan bidang lainnya. (Noviandhini, 2013) Karena algoritma ini memerlukan pengulangan (repetisi) dan penghitungan yang amat kompleks, metode Monte Carlo pada umumnya dilakukan menggunakan komputer, dan memakai berbagai teknik simulasi komputer. Algoritma Monte Carlo adalah metode Monte Carlo numerik yang digunakan untuk menemukan solusi matematis (yang dapat terdiri dari banyak variabel) yang sulit dipecahkan, misalnya dengan kalkulus integral, atau metode numerik lainnya. 2.5.2 Sejarah Metode Monte Carlo Ide pertama dicetuskan Enrico Fermi di tahun 1930an. Pada saat itu para fisikawan di Laboratorium Sains Los Alamos sedang memeriksa perlindungan radiasi dan jarak yang akan neutron tempuh melalui beberapa macam material. Namun data yang didapatkan tidak. 18 Universitas Sumatera Utara.

(27) dapat membantu untuk memecahkan masalah yang ingin mereka selesaikan karena ternyata masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan penghitungan analitis. Lalu John von Neumann dan Stanislaw Ulam memberikan ide untuk memecahkan masalah dengan memodelkan eksperimen di komputer. Metode tersebut dilakukan secara untung-untungan. Takut hasil karyanya dicontek orang, metode tersebut diberi kode nama Monte Carlo. Nama Monte Carlo kemudian akhirnya menjadi populer oleh Enrico Fermi, Stanislaw Ulam, dan rekan-rekan mereka sesama peneliti fisika. Nama Monte Carlo merujuk kepada sebuah kasino terkenal di Monako. Di sanalah paman dari Stanislaw Ulam sering meminjam uang untuk berjudi. Kegunaan dari ketidakteraturan dan proses yang berulang memiliki kesamaan dengan aktivitas di kasino. Hal yang berbeda dari simulasi Monte Carlo adalah ia membalikkan‖ bentuk simulasi yang umum. Metode ini akan mencari kemungkinan terlebih dahulu sebelum memahami permasalahan yang ada. Sementara umumnya menggunakan simulasi untuk menguji masalah yang sebelumnya telah dipahami. Walaupun pendekatan terbalik ini sudah ada sejak lama, namun baru setelah metode Monte Carlo populer pendekatan ini diakui. Penggunaan metode paling awal diketahui digunakan oleh Enrico Fermi di tahun 1930. Pada waktu itu beliau menggunakan metode acak untuk menghitung sifat dari neutron yang baru ditemukan. Baru setelah komputer pertama diperkenalkan sekitar tahun 1945 metode Monte Carlo mulai dipelajari lebih lanjut. Metode ini telah digunakan di bidang fisika, kimia fisika, dan lain-lain. Rand Corporation dan U.S. Air Force merupakan sponsor utama dalam pengembangan metode Monte Carlo pada waktu itu dan metode ini semakin berkembang di berbagai bidang. Penggunaan metode Monte Carlo membutuhkan sejumlah besar angka acak sehingga seiring dengan berkembangnya metode ini, berkembang pula pseudorandom number generator yang ternyata lebih efektif digunakan daripada tabel angka acak yang terlah sebelumnya sering digunakan untuk pengambilan sampel statistik. Metode Monte Carlo memiliki banyak penerapan di berbagai bidang. (Adytia, 2013). 19 Universitas Sumatera Utara.

(28) Penerapan metode Monte Carlo antara lain dalam bidang: 1. Grafis. Digunakan untuk penjejakan sinar. 2. Biologi. Mempelajari jaringan biologi. 3. Keuangan Dalam bidang ini, Monte Carlo digunakan untuk menilai dan menganalisis modelmodel finansial. 4. Fisika. Cabang-cabang fisika yang menggunakan antara lain fisika statistik dan partikel. Dalam fisika partikel, digunakan untuk eksperimen. Dalam ilmu nuklir metode ini juga banyak diterapkan 5. Ilmu probabilitas dan statistik. Digunakan untuk mensimulasikan dan memahami efek keberagaman. 6. Ilmu komputer. Misalnya Algoritma Las Vegas dan berbagai permainan komputer. 7. Kimia. Digunakan untuk simulasi yang melibatkan kluster-kluster atomik. 8. Ilmu lingkungan. Metode ini digunakan untuk memahami perilaku kontaminan.. Definisi simulasi Monte Carlo menurut Monte Carlo Method yang ditulis dalam jurnal yang ditulis Fadjar (2008) adalah semua teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalahmasalah kuantitatif. Pada jurnal yang sama, Project Management Institute (2004) menjelaskan bahwa dalam bidang manajemen proyek, simulasi Monte Carlo digunakan untuk menghitung atau mengiterasi biaya dan waktu sebuah proyek dengan menggunakan nilai-nilai yang dipilih secara random dari distribusi probabilitas biaya dan waktu yang mungkin terjadi dengan tujuan untuk menghitung distribusi kemungkinan biaya dan waktu total dari sebuah proyek.. 20 Universitas Sumatera Utara.

(29) Sehingga dengan adanya keragaman waktu atau durasi yang tidak menentu, penjadwalan dengan menggunakan software Microsoft Project Professional akan memiliki indikator lebih dalam keuntungan dan kerugian proyek jika menggunakan metode Monte Carlo. Oleh karena itu, salah satu metode digunakan dalam proses analisis risiko untuk menentukan estimasi durasi proyek, yaitu metode simulasi Monte Carlo. Metode ini merupakan metode yang umum digunakan untuk simulasi perhitungan probabilitas membahas aspek risiko dalam manajemen proyek. Dengan meninjau latar belakang di atas, pada kasus Gedung The Reiz Condo medan maka perlu adanya suatu penelitian untuk mencari indikator lebih dalam menganalisis pembangunan gedung tersebut sehingga mendapat perkiraan waktu yang optimal. Untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan analisis proyek pembangunan gedung dengan metode Monte Carlo. Fokus penelitian yang diambil mengenai penerapan teknologi perangkat lunak untuk mencapai kemudahan dalam menjalankan proyek konstruksi pada sub bidang manajemen konstruksi, khususnya dalam hal perencanaan dan pengendalian jadwal. Istilah Monte Carlo sering dianggap sama dengan simulasi probabilistik. Namun Monte Carlo Sampling secara lebih tegas berarti teknik memilih angka secara acak dari distribusi probabilitas untuk menjalankan simulasi. Dasar dari simulasi Monte Carlo adalah percobaan elemen kemungkinan dengan menggunakan sampel random (acak). Metode ini terbagi dalam 5 tahapan: 1. Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting 2. Membangun distribusi kemungkinan kumulatif untuk tiap‐ tiap variabel di tahap pertama 3. Menentukan interval angka random untuk tiap variabel 4. Membuat angka random 5. Membuat simulasi dari rangkaian percobaan Untuk dapat benar-benar mencerminkan system yang disimulasi, angka acak buatan yang dihasilkan harus memiliki karakteristik-karakteristik berikut ini: a. Angka-angka acak tersebut harus didistribusikan secara seragam. Hal ini berarti bahwa setiap angka acak yang ada dalam suatu interval (yaitu antara 0 sampai 1. 21 Universitas Sumatera Utara.

(30) atau 0 sampai 100) memiliki kesempatan yang sama untuk dapat dipilih. Jika konsidi ini tidak tercapai, maka hasil simulasi akan menjadi bias dengan adanya angka acak yang memiliki kesempatan lebih besar untuk dipilih. b. Teknik numeric untuk menentukan angka acak tersebut harus efisien. Hal ini berarti bahwa angka-angka acak tersebut jangan sampai berubah nilainya menjadi konstan atau terlalu sering kembali. Sebagai tambahan, teknik tersebut tidak boleh menyita waktu dan biaya. c. Urutan angka-angka acak tersebut tidak boleh mencermintkan adanya suatu pola, misalnya 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan seterusnya. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun terdistribusi secara seragam, tetapi tidak menunjukkan perilaku acak (Taylor,1996:475). Dalam manajemen proyek, simulasi Monte Carlo dapat mengukur akibat dari risiko dan ketidakpastian dari jadwal dan pembiayaan proyek, dengan memberikan managemen proyek sebuah indikator statistik dari kinerja proyek, seperti target waktu penyelesaian dan anggaran penyelesaian proyek (Kwak Y dan Ingall L, 2007). Keuntungan utama dari penggunaan simualasi Monte Carlo di proyek adalah simulasi Monte Carlo merupakan sebuah perangkat yang cukup kuat/cermat dalam menganalisa, memahami dan mengukur efek potensial dari ketidakpastian dari proyek. Tanpa menggunakan bahan pertimbangan dari ketidakpastian pada jadwal proyek dan anggaran keuangan, manajer proyek menempatkan dirinya pada risiko yang melebihi target proyek. Simulasi Monte Carlo membantu manajer proyek dalam penjumlahan dan pembenaran proyek sesuai kesepakatan, dengan peristiwa risiko itu akan terjadi selama proyek, Williams (2003) mangatakan bahwa keuntungan dari Simulasi Monte Carlo digunakan sebagai cara lain dalam menganalisa proyek dengan menggabungkan ketidakpastian. (Kwak Y dan Inggall L, 2007).. 22 Universitas Sumatera Utara.

(31) 2.6 Crystal Ball 2.6.1 Pengertian Crystal Ball Oracle Crystal Ball adalah suatu lembar kerja untuk pemodelan prediksi, peramalan, simulasi, dan optimasi. Crystal Ball member wawasan tak tertandingi tentang faktor-faktor kritis yang mempengaruhi risiko. Dengan Crystal Ball, dapat membuat keputusan taktis yang tepat untuk mencapai tujuan dan meningkatkan daya saing, bahkan kondisi pasar yang paling tidak menentu. Dengan lebih dari 4.000 pengguna di seluruh dunia, Crystal Ball digunakan oleh pengguna dari berbagai industri, seperti aerospace, layanan keuangan, manufaktor, minyak dan gas, farmasi dan utilitas. Crystal Ball digunakan di lebih dari 800 universitas dan sekolah-sekolah di seluruh dunia untuk mengajar konsep-konsep analisis risiko. Aplikasi Crystall Ball meliputi analisis risiko keunangan, penilitian, teknik, Six Sigma, alokasi, portofolio, estimasi biaya, dan manajemen proyek. Crystall ball dengan Oracle Enterprise Performance Management dan Business intelligence (BI) merupakan aplikasi untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan strategis. (Adytia, 2013).. Keuntungan penggunaan Crystal Ball 1. Meningkatkan data berbasis prediksi Meningkatkan kualitias dan akurasi prakiraan kritis EPM keuangan dan operasional. 2. Mengidentifikasi risiko lebih awal dan mengurangi risiko yang sangat dominan dengan membuat langkah antisipasi. 3. Mengkomunkasikan risiko Menampilkan hasil simulasi melalui grafik, barchart dan laporan statistic untuk mendukung keputusan. 4. Mengurangi waktu peramalan Mudah dalam penggunaannya, sehingga menghemat waktu yang dibutuhkan.. Secara umum, Tahapan untuk menjalankan Crystall Ball, sebagai berikut: 1. Mendefinisikan dugaan (Entering Assumptions) , ramalan (Defining Forecasts) , dan variable keputusan yang sesuai (Defining Decision Variable).. 23 Universitas Sumatera Utara.

(32) 2. Menyesuaikan penampilan dari masing-masing sel. 3. Mengatur setelan dalam menjalankan simulasi, seperti jumlah interasidan sebaginya. 4. Mengunci input data dalam simulasi, dengan “Freezing” 5. Menjalankan simulasi.. Simulasi Monte Carlo dapat dilakukan dengan program Crystal Ball. Crystal Ball dalam program untuk simulasi data yang menyediakan dua pilihan metode sampling, yaitu Monte Carlo dan Latin Hypercube. Program ini adalah program simulasi, maka dibutuhkan pemahaman dasar mengenai statistika dan metode-metode yang berkaitan dengan topik utama atau pendukung-pendukungnya. Pemahaman awal mengenai Crystal Ball diawali dengan pemahaman terhadap karakter sel-sel yang ada pada Crystal Ball, yaitu (Siswanto, 2007):. 1. Assumption cells atau sel-sel asumsi, berisi nilai yang kita tidak yakin atau variabel yang kita tidak tahu pasti di dalam masalah yang akan diselesaikan. 2. Decision cells atau sel-sel keputusan, berisi nilai numeric atau angka dan bukan formula atau teks serta menjelaskan variabel yang memiliki interval nilai tertentu di mana kita bisa mengontrolnya untuk memperoleh putusan maksimal. 3. Forecast cells atau sel-sel peramalan, berisi formula yang berkaitan dengan Decision cells atau Assumption cells untuk menghasilkan output yang dikehendaki.. Assumption cell adalah nilai atau variabel yang tidak diketahui pasti masalah yang akan diselesaikan. Sel ini harus berupa nilai numerik dan bukan formula atau teks dan didefinisikan sebuah distribusi probabilitas yang dapat dipilih, seperti; normal, uniform, exponential, geometric, weibull, beta, hyper geometric, gamma, logistic, pareto, extreme, value, negative, binomial, dan costum. Decision cell berisi nilai numerik atau angka bukan formula atau teks atau menjelaskan variabel yang memiliki interval nilai tetrtentu sehingga didapat nilai optimal. Sedangkan forecast cell merupakan sel formula dari assumption cell. Angka yang dihasilkan merupakan suatu variabel random. Variabel random merupakan. 24 Universitas Sumatera Utara.

(33) variabel yang nilainya ditentukan oleh kesempatan atau peluang. Istilah random disebabkan tidak ada cara untuk memperkirakan angka yang akan muncul. Terdapat dua macam variabel random, yaitu diskrit dan kontinu. Variabel random diskrit hanya mengisis nilai-nilai tertentu yang terpisah dalam suatu interval. Jika digambarkan di atas garis interval, variabel random diskrit akan berupa sederetan titik-titik yang terpisah. Variabel random kontinu akan berupa sederetan titik yang tersambung membentuk garis lurus (Mulyono 2007). Kemunculan nilai variabel random diasumsikan sebagai suatu probabilitas, sehingga kemungkinan kemunculan random variabel yang bersifat discrete dan continue diartikan sebagai discrete probability dan continuous probability (Walpole 2007). Discrate probability distribution menggambarkan perbedaan, nilai tak hingga, dan nilai integer. Disribusi ini terlihat berbeda untuk setiap tinggi kolom. Continuous probability distribution mengasumsikan semua nilai berada pada kisaran yang mungkin, termasuk range nilai yang tak hingga. Distribusi ini memiliki kurva yang solid dan halus. 2.7 Risiko dan Ketidakpastian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2002) risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan, merugikan, membahayakan dari suatu perbuatan atau tindakan. Sedangkan ketidakpastian adalah keadaan yang tidak diketahui atau tidak pasti. Sedangkan menurut beberapa literature risiko (risk) didefinisikan sebagai suatu kondisi yang akan menimbulkan kerugian, kerukkan atau kehilangan (Kerzner, 1995 ; Flanagan and Norman, 1993; Palmer, 1996). Sedangkan Lowe. J, 1996 mendifinisikan ketidakpastian (uncertainty) sebagai peristiwa-peristiwa yang tidak diketahui, yang tidak dapat diramalkan secara menyakinkan. Risiko dalam pengertian umum di masyarakat dapat diartikan sebagai terjadinya hal-hal yang merupakan dampak (negatif) dari suatu aktivitas atau tindakan dan selalu merugikan. Beberapa pakar dan penulis memberikan pengertian yang berbeda-beda mengenai arti dari kata „risiko‟ ini. Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami di dalam suatu situasi (Fisk, E.R.1997).. 25 Universitas Sumatera Utara.

(34) Tak akan ada yang dapat mengetahui kapan risiko akan terjadi. Karena itu risiko dapat didartikan pula sebagai probabilitas kejadian yang muncul selama suatu periode waktu (Royal Society 1991). Dari definisi dan pandangan tersebut maka risiko dapat dikaitkan dengan probabilitas karena risiko tidak pernah diketahui secara pasti keberadaan dan waktu terjadinya. Beberapa definisi risiko menurut Vaughan (1978), dalam Darmawi Herman adalah sebagai berikut: 1. Risk is the chance loss (Risiko adalah kans kerugian). Chance loss biasanya dipergunakan untuk menunjukan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan (exposure) terhadap kerugian atau suatu kemungkinan kerugian. 2. Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah “possibility” berarti bahwan probabilitas suatu peristiwa berada diantara nol dan satu. 3. Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian). Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, yaitu adanya risiko karena adanya ketidakpastian. Pengertian ketidakpastian secara subjektif merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko.. Ketidakpastian (uncertainty) sering diartikan dengan keadaan di mana ada beberapa kemungkinan kerjadian dan setiap kejadian akan menyebabkan hasil yang berbeda. Tetapi, tingkat kemungkinan atau probabilitas kejadian itu sendiri tidak diketahui secara kuantitatif (Djohanputro, 2004). Perbandingan risiko dan ketidakpastian menurut Djohanputro dapat kita lihat pada table berikut:. 26 Universitas Sumatera Utara.

(35) Tabel 2.5 Perbandingan Risiko dan Ketidakpastian RISIKO. KETIDAKPASTIAN. Subyek memiliki ukuran kuantitas. Subyek tidak ada ukuran kuantitas. Diketahui. tingkat. probabilitas Tidak dapat diketahui tingkat probabilitas. kejadiannya Ada. data. kejadiannya pendukung. mengenai Tidak. kemungkinan kejadiannya. ada. data. pendukung. untuk. mengukur kemungkinan kejadiannya. 4. Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik sudah sejak lama mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar satu posisi sentral atau disekitar titik rata-rata. 5. Risk is the probabilitu of any outcome different from the one expected (Risiko adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda outcome yang diharapkan). Variasi lain dari konsep risiko sebagai suatu penyimpangan yaitu risiko merupakan probabilitas obyektif bahwa outcome yang aktual dari suatu kejadian akan berbeda dari outcome yang diharapkan. Risiko adalah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan / aktivitas yang dilakukan manusia, termasuk aktivitas proyek pembangunan dan proyek konstruksi. Karena dalam setiap kegiatan, seperti kegiatan konstruksi, pasti ada berbagai ketidakpastian (uncertainty). Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Wiguna menjelaskan tentang beberapa faktor penyebab ketidakpastian: -. Ketidakcukupan informasi: informasi kualitatif dan informasi kuantitatif yang tidak mencakupi akan menghalangi pembuat keputusan untuk mengenali masalah yang ada dan keputusan delay yang efektif.. 27 Universitas Sumatera Utara.

(36) -. Kekurangjelasan masalah struktur: hal ini dapat mengakibatkan kurang percaya diri dalam membuat keputusan karena ada kesulitan dalam perumusan masalah ke dalam beberapa komponen yang bias dimengerti.. -. Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi alternative solusi: jika ada kesulitan dalam mengidentifikasi komponen masalah dan alternatif solusi, pembuat keputusan mungkin akan membuat keputusan yang salah (Ritchie dan Marshall, 1993).. Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa tipikal risiko yang mungkin terjadi, antara lain adalah: a. Gagal menyelesaikan jadwal yang telah diterapkan untuk pekerjaan perancangan (design) dan konstruksi. b. Gagal memperoleh persetujuan (approval) mengenai detail kode bangunan, garis besar perencanaan dalam kurun waktu yang direncanakan selama program perencangan. c. Bencana alam (force majeure) seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor. d. Klaim kerugian dari kontraktor akibat keterlambatan produksi rancangan detil dari tim perencana. e. Kenaikan harga material dan tenaga kerja yang tidak diharapkan. f. Gagal menyelesaikan proyek dalam koridor anggaran pemilik. g. Kecelakaan kerja di lokasi proyek (on site) selama masa konstruksi yang mengakibatkan luka fisik (physical injury). h. Keadaan cuaca yang dapaat mengakibatkan keterlambatan proyek. i. Keterlambatan. pembayaran. dan/atau. ketidakmampuan. pemilik. membayar. kontraktor (Flanagan dan Normal,1993:8). 2.8 Penjadwalan Proyek 2.8.1 Pengertian Penjadwalan Jadwal adalah penjabaran perencanaan proyek menjadi urutan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai sasaran. Pada jadwal telah dimasukan faktor waktu.. 28 Universitas Sumatera Utara.

(37) Metode menyusun jadwal yang terkenal adalah analisis jaringan, yang menggambarkan dalam suatu grafik hubungan urutan pekerjaan proyek. Pekerjaan yang harus mendahului atau didahului oleh pekerjaan lain diidentifikasi dalam kaitanya dengan waktu. Jaringan kerja ini sangat berguna untuk perencanaan dan pengendalian proyek (Soeharto,1997: 114). Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan (Ervianto, 2002: 154). Penjadwalan adalah berfikir secara mendalam melalui berbagai persoalan-persoalan, menguji jalur-jalur yang logis, serta menyusun berbagai macam tugas yang menghasilkan suatu kegiatan lengkap, dan menuliskan bermacam-macam kegiatan dalam rangka yang logis dan rangkaian waktu yang tepat (Luthan dan Syafiriadi, 2006: 8). Dalam kenyataannya, prosedur penjadwalan melalui proses estimasi mengandung unsur ketidakpastian. Hal ini sesuai dengan karakteristik proyek konstruksi, yaitu tingkat risiko yang tinggi terhadap setiap perubahan yang terjadi, baik perubahan sistem politik, cuaca, ketergantungan buruh, kegagalan konstruksi, ketergantungan pihak lain, dan lain sebagainya. Untuk mengantisipasi ketidakpastian dari durasi konstruksi dan penjadwalan, dikembangkan metode penjadwalan dengan mempertimbangkan ketidakpastian tersebut. Ada dua cara pendekatan penjadwalan dengan ketidakpastian, yaitu: a. Cara pertama adalah mengabaikan ketidakpastian durasi, digunakan penjadwalan dengan ekspektasi durasi (most likely). Kerugian dari cara ini adalah schedule yang bersifat optimistik, penggunaan durasi tunggal akan menghasilkan schedule yang kaku, sehingga dibutuhkan monitoring dan updating secara kontinyu (terusmenerus) secara ketat. b. Cara kedua adalah dengan memasukan kontingensi (contingency) dengan tujuan menghindari schedule yang terlalu optimis. Contohnya durasi yang diharapkan 2 hari, dalam schedule digunakan durasi 2,2 persen hari (10% kontigensi) (Ervianto, 2004:35).. 29 Universitas Sumatera Utara.

(38) 2.8.2 Jenis-jenis Penjadwalan Pada umumnya penjadwalan terbagi menjadi 2 yaitu: 1. Penjadwalan Deterministik : tugas jaringan saling terhubung dengan dependensi yang menggambarkan pekerjaan yang akan dilakukan, masa kerja dan rencana penyelesaian proyek. Setiap tugas memiliki durasi yang direncanakan. Penjadwalan deterministic dibagi menjadi 2: a. CPM (Critical Path Method)adalahmetode untuk merencanakan dan mengawasi dipergunakan. proyek-proyek diantara. merupakan. semua. sistem. sistem lain. yang paling banyak. yang. memakai. prinsip. pembentukan jaringan. CPM pada dasarnya menitikberatkan pada persoalan keseimbangan antara biaya dan waktu penyelesaian proyek-proyek yang besar (Levin dan Kirkpatrick, 1972). Critical path merupakan jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit, yang berupa : Arrow Diagram, Time Scale Diagram, dan Precedence Diagram Method (PDM) b. Non-CPM adalah berbentuk grafik yang digambarkan dengan bar tau batang vertikal, yang berupa : Bar/Gantt Chart, Line Diagram. 2. Penjadwalan Probabilistik : jaringan dengan semua elemen dari rencana deterministik, tetapi jangka waktu tugas adalah variabel-variabel acak. Contoh dari penjadwalan probabilistik adalah: a. PERT (Program evaluation and review technique) adalah suatu metode untuk (semaksimal mungkin) mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun masalah dan perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan menyesuaikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan. pekerjaan. dan. mempercepat. selesainya. proyek-proyek. (Nurhayati, 2010). b. Monte Carlo adalah Monte Carlo adalah sebuah teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalah-masalah. 30 Universitas Sumatera Utara.

(39) kuantitatif yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam penyusunan penjadwalan suatu proyek. Dengan metode Monte Carlo dapat diteliti apakah penyusunan penjadwalan suatu proyek sudah memperkirakan waktu yang aman menurut estimasi waktu dari pihak yang bersangkutan. Pada umumnya,. kegiatan. monitoring. suatu. proyek. dilakukan. dengan. menggunakan kurva s yang berisi daftar pekerjaan dan bobot biaya setiap pekerjaan yang memiliki sumbu persentase kumulatif dan waktu pelaksanaan yang nantinya akan dibandingkan antara jadwal dan pelaksanaan di lapangan berdasarkan laporan proyek. Akan tetapi dengan penggunaan kurva s tidak dapat mengetahui pengaruh antar aktivitas dan pengaruh keterlambatan suatu aktivitas terhadap keseluruhan proyek (Fadjar, 2008). 2.8.3 Tujuan dan Manfaat Perencanaan Jadwal Sebelum proyek dimulai sebaiknya seorang manager yang baik terlebih dahulu merencanakan jadwal proyek. Tujuan perencanaan jadwal adalah : 1. Mempermudah perumusan masalah proyek 2. Menentukan metode atau cara yang sesuai 3. Kelancaran kegiatan lebih terorganisir 4. Mendapatkan hasil yang optimum Manfaat perencanaan tersebut bagi proyek adalah : 1. Mengetahui keterkaitan antar kegiatan 2. Mengetahui kegiatan yang perlu menjadi perhatian (kegitan kritis) 3. Mengetahui dengan jelas kapan memulai kegiatan dan kapan harus menyelesaikannya.. 31 Universitas Sumatera Utara.

(40) 2.9 Microsoft Project 2.9.1 Pengertian Microsoft Project Microsoft Project 2016 adalah aplikasi untuk mengelola suatu proyek. Microsoft Project merupakan sistem yang dapat membantu dalam menyusun penjadwalan (schedulling) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan. Microsoft Project juga dapat membantu pencatatan dan pemantauan terhadap penggunaan sumber daya alat dan manusia. Yang dapat dikerjakan oleh Microsoft Project antara lain: mencatat jam kerja tenaga kerja, jam lembur dan menghitung biaya upah pekerja, memasukkan biaya, mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor menghitung total kebutuhan biaya proyek, serta membantu mengontrol penggunaan tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan tenaga kerja) (Adi Kusrianto, 2008). Program Microsoft Project Professional 2016 suatu solusi dalam dunia manajemen konstruksi yang semakin berkembang dan penuh kompleksitas dalam membangun sebuah proyek konstruksi. Dalam pelaksanaannya sebuah proyek konstruksi mengalam fluktuasi, baik dalam pelaksanaan rencana kerja maupun sumber daya penyokong kehidupan konstruksi. Microsoft Project Professional 2016 merupakan software administrasi proyek yang digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat mendukung proses administrasi sebuah proyek.. Microsoft Project 2016 memberikan unsur-unsur manajeman proyek yang sempurna dengan memadukan kemudahan penggunaan, kemampuan, dan fleksibilitas sehingga penggunanya dapat mengatur proyek secara lebih efisien dan efektif. Kita akan mendapatkan informasi, mengendalikan pekerjaan proyek, jadwal, laporan keuangan, serta mengendalikan kekompakan tim proyek. Kita juga akan lebih produktif dengan. 32 Universitas Sumatera Utara.

(41) mengintegrasikan program-program Microsoft Office yang familiar, membuat pelaporan yang kuat, perencanaan yang terkendali dan sarana yang fleksibel.. Pengelolaan proyek konstruksi membutuhkan waktu yang panjang dan ketelitian yang tinggi. Microsoft Project 2016 dapat menunjang dan membantu tugas pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga menghasilkan suatu data yang akurat. Keunggulan Microsoft Project 2016 adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung dengan Microsoft Project 2016 secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan Microsoft Project 2016 secara praktis, cepat dan aplikatif untuk mengelola proyek konstruksi bangunan gedung. Microsoft Project 2016 merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat rancangan proyek serta melakukan manajemen dalam proyek tersebut. kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang luar biasa dalam pengolah data-data proyek menjadikan software ini paling banyak dipakai oleh operator komputer. ini karena keberadaannya benar-benar mampu membnatu dan memudahkan pemakai dalam menyelesaikan pekerjaan, terutama pekerjaan yang berhubungan dengan olah data proyek. 2.9.2 Tahapan Pengerjaan Microsoft Project 2016 Tahap selanjutnya setelah didapatkan data hasil simulasi Monte Carlo untuk setiap pekerjaan, dilakukan penyusunan penjadwalan dengan menggunakan software Microsoft Project. Sehingga akan didapatkan 4 buah jadwal yaitu jadwal optimis, jadwal pesimis, jadwal paling disukai dan jadwal hasil simulasi Monte Carlo. Langkah pertama adalah membuat jadwal project dengan durasi paling disukai dengan acuan urutan pekerjaan berdasarkan kurva S rencana proyek, sehingga durasi total pekerjaan tidak jauh berbeda dengan durasi pada kurva S rencana proyek. Setelah didapatkan susunan pekerjaan pada Microsoft Project, maka dibuat jadwal pekerjaan dengan durasi optimis, pesimis paling disukai dan hasil simulasi Monte Carlo.. 33 Universitas Sumatera Utara.

(42) Berikut langkah-langkah pejadwalan dengan Microsoft Project : 1. Mulai Microsoft Project dengan memilih blank project. 2. Masukkan data setiap item pekerjaan dari hasil simulasi Monte Carlo. Tentukan waktu pekerjaan proyek yang akan dimulai dengan tollbar project, project information, start date. 3. Gunakan automatically task mode untuk mempermudah penjadwalan di Microsoft Project. 4. Setelah itu memasukkan durasi setiap pekerjaan pada Microsft Project. 5. Tentukan waktu kerja proyek pada tollbars project, change working time,work weeks, detail. Agar proyek dikerjakan pada hari senin sampai dengan sabtu dengan durasi 8 jam kerja. 6. Kemudian membuat jadwal proyek dan predecessor sesuai dengan kurva S rencana sebagai acuan.. Keunggulan penggunaan Microsoft Project 2016: -. Dapat melakukan penjadwalan produksi secara efektif dan efisien, karena ditunjang dengan informasi alokasi waktu yang dibutuhkan untuk tiap proses, serta kebutuhan sumber daya untuk setiap proses sepanjang waktu.. -. Dapat diperoleh secara langsung informasi aliran biaya selama periode.. -. Mudah dilakukan modifikasi, jika ingin dilakukan rescheduling.. -. Penyusunan jadwal produksi yang tepat akan lebih mudah dihasilkan dalam waktu yang cepat.. 2.10 Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan Apartemen The Reiz Condo Medanadalah sebuah Condominium yang dibangun diatas lahan seluas 7000 m2 yang terletak di titik O KM kota Medan, sangat dekat dengan pusat perbelanjaan dan inti kota Medan.. 34 Universitas Sumatera Utara.

(43) Apartemen The Reiz Condo Medanmemiliki total jumlah 28 lantai Apartemen, 6 lantai area parker dan 1 lantai lobby.. Gambar 2.2 Maping The Reiz Condo 35 Universitas Sumatera Utara.

(44) Pada penelitian skripsi ini, peneliti memberikan beberapa kuesioner kepada responden atau pihak-pihak penting yang terlibat dalam Proyek Pembangunan Apartemen The Reiz Condo Medan. Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan waktu tercepat, terlama dan paling mungkin. Nama-nama responden yang diberikan sesuai dengan gambar struktur organisasi dan akan diberikan tanda lingkaran dengan maksud agar mempermudah dalam melihat responden yang dituju.. Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. WASKITA KARYA. 36 Universitas Sumatera Utara.

(45) Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. TITIMATRA. Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. WASKITA KARYA REALTY. 37 Universitas Sumatera Utara.

(46) BAB III METODE PENELITIAN Metodepembahasan yang dikaitkandengantopikbahasan “PenerapanMetode Monte Carlo. PadaPenjadwalanProyekKonstruksi”. merupakantahapanilmiah. yang. Metodemerupakancara. yang. digunakandalamrangkamencapaitujuanpembahasan.. digunakandalampembahasanuntukmencapaitujuanpadabeberapaaspekmetodologi. yang. akandiuraikansebagaiberikut: 3.1 LokasiPenelitian LokasipenelitiandilakukanpadaruasJalanTembakau. Deli. Kota. Medan. Provinsi. Sumatra Utara. BerikutpetalokasipenelitianterdapatpadaGambar 3.1. LokasiPekerjaan. Gambar 3.1 LokasiProyek. 38 Universitas Sumatera Utara.

(47) LokasiProyektersebutberbatasandenganbeberapabangunan, yaitu: . Barat. : Proyek Pembangunan Podomoro City. . Timur. : GedungTelkomsel. . Utara. :Proyek Pembangunan Podomoro City. . Selatan. : Jl. Tembakau Deli. 3.2 Sumber Data Penelitian Sumber data penelitiantersebut di bagidalamduabagianyaitu : 1. Data Primer adalah data-data yang di perolehlangsungdarilapanganseperti : . Mengambil data lapanganposisidansituasidalampekerjaan. . Pengamatan yang dilakukanlangsungkelapanganterhadapobyekpenulisan. . Mengajukankuesioner,. baikkepadapemilik,. perencana,. pelaksanaandanpengawasproyekberkaitandenganpelaksanaanpekerjaankepada: general super intendent, owner, konsultansupervisi, site engineer,danmandor. 2. Data Sekunderadalah data-data yang telah di dapatdan data yang ada, seperti : . Time Schedule. . Kurva S. Data. yang. di. perolehdilapanganmasihmerupakan. data. mentah,. sehinggamasihbanyakmelakukanpengolahanlebihlanjutuntuk. Agar mendapatkannilai data yang lebihbaikdanlebihakuratsehinggahasil yang di dapatmewakilikeseluruhanjumlah data. 3.3. TeknikPengumpulan Data Teknik“. Pengumpulan. Data-data. “,. di. lakukansecaralangsung. lapangandenganmengamatiaktifitaspelaksanaandanberdialogdengan. di para. pekerjalapangansertapihak-pihak yang berkompeten. 3.4 TeknikPengolahan Data Selanjutnyamasuk proses “Analisa“,proses analisainimenggunakanMetodeMonte CarlodenganSoftware. Microsoft. Project.. Bertujuanuntukmenganalisadanmempelajariapakahproyektersebuttepatwaktuatauterlambat.. Tahapan proses pengolahan data dalampenelitianiniantara lain sebagaiberikut. 39 Universitas Sumatera Utara.

Gambar

Gambar 2.1 Kurva S  Sumber : (Khalid, 2008)
Tabel 2.5 Perbandingan Risiko dan Ketidakpastian
Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. WASKITA KARYA
Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT. TITIMATRA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan distribusi frekuensi fungsi kognitif lansia dengan dimensia sebelum senam otak dapat disimpulkan bahwa dari 32 lansia di Unit Pelayanan Sosial Lanjut

Curahan tenaga kerja dilakukan pria maupun wanita dihitung pada setiap tahapan ke- giatan usahatani ubijalar dalam satuan hari orang kerja (HOK), kemudian dijelaskan seca-

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ibrahim Al Dimasyqi berkata, telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata, telah menceritakan kepada kami

Duomenys gali būti aiškinami remiantis Europos Komisijos (Euroe - pan Commission 2014b) tyrimo duomenimis, kad Lietuvos vyrams būdinga absoliučiai teigiama užimtumo ir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Giving Question And Getting Answer untuk meningkatkan Hasil Belajar Ilmu

Pendapat ini serupa dengan pendapat (SAwarjuwono 2003) yang menyatakan bahwa Intellectual Capital merupakan jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen