• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SARI

Prasetyo, Ajis, 2012. Ketidakadilan Gender Dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer Dalam Tinjauan Gender. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Rini Iswari, Msi, Pembimbing II: Hartati Sulistyo Rini, S.Sos, M.A.

Kata Kunci: Ketidakadilan Gender, Sistem Feodal, Novel

Konstruksi budaya feodal-Jawa yang cenderung patriarkhi menempatkan perempuan sebagai makhluk inferior dapat berakibat pada timbulnya bentuk ketidakadilan gender seperti subordinasi, dan kekerasan terhadap perempuan. Fenomena ketidakadilan gender yang terjadi terhadap perempuan tidak hanya tergambar dalam kehidupan nyata akan tetapi fenomena tersebut juga digambarkan seperti dalam sastra yaitu novel. Kesusastraan merupakan potret yang melukiskan tentang masyarakat, analisa sosial yang menyiasati perubahan-perubahan masyarakat, dan kadang-kadang menyuguhkan filsafat yang member landasan penilaian tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Gambaran tentang sistem feodal yang berlaku di masyarakat di ungkapkan dalam karya sastra, salah satu diantaranya adalah novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Bagaimana kaitan antara sistem feodal yang berlaku dalam masyarakat dapat mempengaruhi bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang dialami tokoh perempuan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui setting masyarakat feodal dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, (2) Mengungkap fenomena ketidakadilan gender dalam novel

Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer.

Metode yang digunakan adalah adalah metode deskriptif dengan pendekatan analisis wacana. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan data yang dihasilkan dalam penelitian bukan berupa angka akan tetapi berupa kalimat-kalimat dalam teks sastra yang terdapat dalam novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer. Metode ini digunakan penulis untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk dan makna ketidakadilan gender dan setting masyarakat feodal dalam novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer, analisis data menggunakan teknik analisis wacana, dan hasil penelitian ini bukan memfokuskan kepada muatan teks yang nyata dalam novel akan tetapi juga dianalisis dari makna yang tersembunyi. Pretensi analisis wacana adalah muatan, nuansa, dan makna yang laten dalam teks media. Cara yang digunakan yaitu dengan melihat alur cerita dalam teks berupa struktur makro, struktur mikro, dan superstrukturnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setting masyarakat feodal yang juga berlaku budaya patriarkhi dalam masyarakat yang mencerminkan suatu gambaran masyarakat yang berkaitan dengan stratifikasi sosial, pola kekuasaan, dan inferioritas terhadap perempuan yang menyebabkan munculnya berbagai bentuk ketidakadilan gender, hal tersebut sudah mengakar kuat dalam pola pikir masyarakat yang dilanggengkan melalui proses pewarisan budaya dengan cara sosialisasi dan internalisasi yang sulit untuk dirubah dan diaggap sebagai suatu kewajaran.

(2)

unik yaitu dalam budaya feodal yang berlaku di masyarakat dalam novel Gadis Pantai

ditemukan bahwa tokoh utama Gadis Pantai hanya dinikahkan oleh sebilah keris, lambang kekuasaan Bendoro sebagai seorang priyayi Jawa serta adanya sikap yang tabu dalam menaikkan derajat keluarga yaitu dengan menikahkan anak perempuan yang masih belia kepada para penguasa setempat (Priyayi) walaupun haya sebagai dijadikan istri “percobaan” saja. Saran yang diberikan penulis bagi para pembaca novel lebih membuka wacana pemahaman tentang permasalahan ketidakadilan gender karena konstruksi budaya yang dibingkai dalam karya sastra. Bagi mahasiswa dapat dijadikan awal untuk menganalisis novel-novel sejenis yang mengangkat permasalahan ketidakadilan gender karena pola pikir yang sudah mengakar kuat dalam budaya feodal agar tidak mengalami bentuk-bentuk ketidakadilan gender terus-menerus.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 19 tergambar bahwa paling banyak subyek mengatakan aplikasi komputer dapat digunakan untuk mengatasi masalah mahasiswa dalam menyusun instrumen yaitu sejumlah 58 dosen

- Pengumuman putusan hakim Dalam pokok bahasan makalah ini akan membahas mengenai peraturan pidana terhadap tindak pidana ringan yang diatur dalam Kitab

Desa Jlubang, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan merupakan salah satu daerah yang dirasa tepat untuk lokasi penempatan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), ditinjau

Dari hasil analisis diatas jumlah responden yang menyatakan tentang persepsi sakit pada pedesaan dan perkotaan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan memiliki jumlah yang

.DQNHU ³'KDUPDLV´ VHSDQMDQJ WDKXQ -2012, lebih dari 38 kasus kanker pada anak pertahunnya yang ditangani oleh pihak rumah sakit. Mengingat pengobatan kanker yang

Mereka, pelaku pernikahan beda agama yang telah me­ langsungkan perkawinan untuk membentuk dan membangun tatanan keluarga dalam kondisi perbedaan dengan memeluk agama berbeda,

Aturan-aturan tersebut meliputi larangan mengkonsumsi segala sesuatu yang akan membahayakan tubuh manusia, kecuali apabila diperlukan secara darurat; larangan