• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY Y MASA HAMIL,BERSALIN, NIFAS,NEONATUS, DAN KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN PADA NY Y MASA HAMIL,BERSALIN, NIFAS,NEONATUS, DAN KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “ Y” MASA HAMIL,BERSALIN, NIFAS,NEONATUS, DAN KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA UPT

PUSKESMAS SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

FITA LESLESY 1515401008

Subject : kehamilan,persalinan,nifas,neonatus,KB DESCRIPTION

Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu aspek dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat di suatu negara dan juga sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan derajat kesehatan.Hasil Survei Demokrasi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyatakan bahwa angka kematian ibu mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan estimasi angka kematian bayi mencapai 15 per 100.000 kelahiran hidup.Salah satu upaya untuk mengatasi factor yang berhubungan dengan kematian ibu dan bayi yang harus di lakukan dengan meningkatkan akses pelayanan.

Pelayanan komprehensif yaitu pelayanan yang dilakukan secara lengkap dan berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, sampai KB serta bayi baru lahir.

Pelaksanaan di lakukan dengan pendekatan menajemen kebidanan berupa kunjungan kehamilan sebanyak 3 kali,bersalin 1 kali, dengan menggunakan pendukomentasian SOAP Asuhan kebidanan di berikan kepada Ny” Y” pada tanggal 26 Maret – 18 Mei 2018 di puskesmas sooko.

Hasil asuhan kebidanan komprehensif pada Ny” Y” didapatkan keluhan selama kehamilan yaitu keluhan yang masih fisiologis dan telah dilakukan penatalaksaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan ibu selama masa hamil. Kala I persalinan Ny”Y”

berjalan dengan lancar. Penatalaksanaan yang dilakukan yaitu mengobservasi keadaan umum dan tanda –tanda vital, kemajuan persalinan, dan keadaan janin. Asuhan Ny”Y”

selama kehamilan, persalinan, nifas, neonatus berjalan fisiologis dan tidak mengalami komplikasi. Bayi Ny “Y” tidak mengalami tanda-tanda infeksi, BB naik 9 ons selama 28 hari pertama kehidupan. Dan Ny” Y” memustuskan menggunakan kontrasepsi KB suntik 3 bulan.

Diharapkan asuhan kebidanan dapat di terima oleh pasien dan di lakukan dengan pemberian komunikasi, informasi dan edukasi yang tepat oleh petugas kesehatan.

ABSTRACT

Martenal mortality ( MMR) and Infant Mortality Rate ( IMR) in one aspect in determining the degree of public health in a country and also as one of the considerations in determining the degree of health.Indonesia Health Demographic Survey ( SDKI) survey in 2012 stated that the maternal mortality rate reached 359 per 100,000 live births, while the estimated infant mortality rate reached 15 per 100,000 live births.One effort to overcome factors related to maternal and infant mortality should be done by focusing on improving access to services that is services.

(2)

Comprehensive service is a complete and continuous service to pregnannt women,parturient,pospartum to family planning and neonatal.Implementation was done with approach of midwifery managemennt in the form of pregnancy visits as many as 3 times,and once during parturition using SOAP. Midwifery care was given to Mrs “ Y”

on March 26 –May 18,2018 in Puskesmas sooko.

Comprehensive midwifery care in Mrs “ Y” obtained physiological complaints and has been done in accordance with the treatment of conditions and needs of patients during pregnancy until family planning First stagl of parturition Mrs “ Y” ran smoothly.The implementation that was done was observing the general states and vital signs,the progress of parturition and the state of baby.Midwifery care to Mrs “ Y”

during pregnancy, parturition,postpartum and neonatal,was physiological and there was no complaints.Baby of Mrs “ Y” didn’t have any infection,body weight rose 9 ounces during first 28 days of life and Mrs “Y” decided to use 3- monthly contraceptive injektion.

It is expected that midwifery care can be received by the patient and done with the provision of communication, infomation and appropriate education by the officer.

Keywords : pregnancy, parturition,postpartum,Neonatal,and Family Planning

Contributor : 1. Dian Irawati,S.SiT,SKM.Mkes 2. Dyah Permata Sari.S,ST.SKM.MM Date :

Type Material : Laporan penelitian Identifider : -

Right : Open Dokumena A. Latar Belakang

Angka kematian ibu di indonesia masih cukup tinggi di bandingkan negara lain yang ada di kawasan ASEAN dan AKI ini merupakan salah satu aspek dalam menentukan derajat kesehatan di suatu negara.AKI di indonesia pada tahun 2015 tidak mencapai target MDG’s ( 102 / 100.000 KH).Tingginya angka kematian ibu ( AKI) dan angka kematian bayi ( AKB) di indonesia menandakan bahwa derajat kesehatan ibu belum seperti yang di harapkan dan perlu mendapatkan perhatian. ( (Rogo sukmo ddk, 2014).

Selain tingginya AKI,permasalahan kesehatan ibu dan anak di tandai dengan belum tercapainya Cakupan pelayanan ibu hamil secara nasional.Namun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami kenaikan,presentasenya di mana di tingkatkan menjadi bahkan melebihi cakupan K4 hal ini merupakan tantangan sendiri bagi tenaga kesehatan maupun pemerintah karena pelayanan antenatal menjadi peran yang sangat penting, agar dapat melakukan deteksi dini dan tata laksana dini komlikasih yang dapat timbul pada saat persalinan.Apa bila seorang ibu datang langsung untuk bersalin tanpa cakupan K1 dan K4 terpenuhi akan lebih sulit untuk di antisipasi.Jadi kedepan harus menggunakan cakupan K1 murni,bukan K1 akses

(3)

sehingga cakupan K1 dan K4 tidak jauh berbeda.Kondisi di mana semua kunjungan K1 adalah kunjungan K1 murni, sehingga jika di temukan kelainan pada saat antenal care ( ANC) maka tidak cukup waktu untuk mengelola kelainan tersebut.Menjadi 85% ( ANC) K1 ( ANC) K4 menjadi kunci utama provider pelayanan kesehatan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (Artika Dewie, 2016).

Pemeriksaan 17 ANC terpadu menggunkan 17 langkah 1.Menggukur tinggi badan 2.Tekanan darah 3.Berat badan.4 LILA 5.TFU 6.Presentasi janin 7.DJJ .8 Imunisasi 9.HB.10 Golongan darah 11.Tablet tambah darah 12.Tes laboratorium 13.Reduksi 14. BTA ( bakteri tahan asam) 15. HIV / AIDS 16.Sifilis 17.USG.(Kemenkes , 2015). Antenatal care ( ANC) bertujuan untuk menjaga ibu agar tetap sehat dalam masa kehamilan,persalinan, dan nifas serta mengusahankan bayi yang di lahirkan sehat,memantau kemungkinan terjadinya resiko-resiko kehamilan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan resiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi (Depkes, 2015).

Proses persalinan sebenarnya adalah suatu proses yang alamiah yang sudah menjadi kodrat dari seorang perempuan dan berlangsung fisiologis namum dalam berberapa kasus hal fisiologis ini bisa berubah menjadi hal yang patologis dan hal ini yang perlu di perhatikan karena dapat mengacam jiwa ibu dan bayi. (Infodatin, 2014).

Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang di mulai dari tanda-tanda persalinan.Persalinan lama merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan janin. Persalinan lama dapat menyebabkan infeksi,kehabisan tenaga, dehidrasi,dan perdarahan postpartum yang dapat menyebabkan kematian ibu.Pada janin akan terjadi infeksi,cedera dan aksfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi. Jumlah kematian ibu di kabupaten mojokerto pada tahun 2016 sebanyak 22 kasus yang yang terdiri dari 3 kasus pada kematian ibu hamil,7 kasus pada kematian ibu bersalin dan 12 kasus pada kematian ibu nifas, kematian pada ibu hamil 2 orang meninggal pada usia 20-334 tahun dan usia > 35 tahun sebanyak 1 orang.Kematian Ibu bersalin usia 20-34 tahun sebanyak 6 kasus, dan usia > 35 tahun sebanyak 1 kasus.Pada kematian ibu nifas terdapat 9 orang yang meniggal pada usia 20-34 tahun, dan 3 orang usia > 35 tahun (Profil Kesehatan Mojokerto, 2016).

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuaistandar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan,yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.(Profil Kesehatan Mojokerto, 2016).Cakupan pelayanan nifas dan pemberian Vitamin A Ibu yang mendapatkan pelayanan kesehatan nifas sebanyak 73.2%, masih di bawah target ini yang perlu di perhatikan karena Angka kematian ibu tertinggi di negara indonesia saat ini adalah terjadi pada saat masa nifas pada tahun 2015 (91%). Untuk capaian pemberian vitamin A pada ibu nifas jauh meningkat dari 84.3% 89.307 orang) di tahun 2014 menjadi 74.4% di tahun 2015 (93.793 orang).(Profil Kesehatan Mojkerto, 2016).

Presentase KB / alat kontrasepsi yang telah di gunakan merupakan salah satu alat atau cara kontrasepsi,sementara KB aktif adalah akseptor KB yang sedang memakai kontrasepsi. Pada tahun 2015,peserta KB baru 121.125 orang ( 11,7% ) dan peserta KB aktif sebanyak 553.497 orang ( 64,2%) jenis kontrasepsi ini biasanya di

(4)

kategorikan atas 2,yaitu metode kontrasepsi jangka panjang ( MJKJP) terdiri dari IUD,MOP.MOW,Implan dan non MKJP 77.180 orang untuk peserta KB aktif yang menggunakan MKJP sebanyak 132 .523 orang dan non MKJP 420.974 orang.Kondisi tahun 2014 adalah pasangan usia subur ( PUS) berjumlah 880.704 orang PUS yang merupakan peserta KB aktif menggunkan MKJP adalah 127.393 orang dan non MKJP 409 . 054 orang . Alat kontrasepsi yang di gunakan oleh peserta KB baru dengan MKJP sebanyak 37.470 dan non MKJP sebanyak 116.592 orang (Profil Kesehatan Mojokerto, 2016).

Angka kematian ibu adalah kematian ibu yang terjadi pada setiap tahun yang terjadi di tiap kabupaten atau kota per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu adalah kematian ibu pada saat hamil atau kematian Ibu dalam kurung waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan. Berdasarkan hasil survei demokrasi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka kematian ibu di indonesia masih cukup tinggi sebesar 359per 100.000 kelahiran hidup.Dan Kematian bayi yang dimaksud adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun.

Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang meninggal mencapai usia satu tahun per 100 .000 kelahiran hidup.Penyebab dari kematian bayi di Kabupaten Mojokerto paling banyak diakibatkan oleh BBLR(berat bayi lahir rendah), asfiksia.Dan lain-lain selama tahun 2016 di laporkan terjadi 15.698 kelahiran.Dari seluruh kelahiran tercatat lahir hidup 15.618 dan 80 kasus lahir mati.Kasus kematian bayi sebesar 190.di antara laki-laki sebanyak 113 bayi dan sebanyak 77 perempuan dan jumlah kematian yang paling tertinggi yaitu di kecamatan sooko yang terjadi Angka kematian bayi di tahun 2016 adalah 12,17 per 1.000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Mojokerto, 2016).

Kematian bayi di jawa timur dengan jumlah 249 bayi.meningal per 100.000 kelahiran hidup faktor penyebab kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.kematian bayi endogen atau kematian neonatal faktor-faktor yang di bawah sejak lahir, yang di peroleh dari orang tuanya sejak konsepsi (Sudariyanto , 2011). dan AKB menjadi 15 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi menunjukan angka kematian yang sangat Memprihatikan pada saat usia 0 -1 tahun yang terjadi pada masa. Neonatal bayi berumur 0-28 hari (Depkes RI, 2010).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di BPM ANIK NURLAILATUL Amd.Keb di Desa Mojoranu Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunkan Metode studi kasus dengan subyek Ny “ Y” usia 23 tahun dengan pendekatan observasional dan

dilakukan dengan bentuk pendokumentsian SOAP.Pada penelitian ini adala ibu hamil trimester III dan di ikuti sampai ibu memustuskan untuk mengikuti metode kontrasepsi. Instrument yang digunakan adalah format asuhan kebidanan mulai hamil, bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana.Teknik yang di gunakan yaitu wawancara secara langsung,pemeriksaan fisik dan observasi secara langsung.Adapun asuhan kebidanan ini di lakukan kunjungan selama 12 kali kunjungan yaitu masa kehamilan 3 kali Kunjungan,Bersalin 1 kali kunjungan,nifas 4 kali,neonatus 3 kali kunjungan dan keluarga berencana 1 kali kunjungan.Asuhan di lakukan secara komprehensif dengan menggunkan metode SOAP.

(5)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada tanggal 6 Maret 2018 penulis akan bertemu dengan Ny” Y” sebagai objek untuk pengambilan laporan tugas akhir yang sedang berkunjung ANC di Puskesmas sooko.Pengumpulan data di lakukan dengan mengkaji data subjektif dan objektif,klaen sangat kooperatif sehingga pada saat pengumpulan data tidak mengalami kesulitan.Keluhan saat usia kehamilan 37 minggu Ny “Y” dengan keluhan Nyeri pungungg. .Kunjungan kehamilan 2 pada Ny “ Y” usia kehamilan 38 minggu.masih tetap dengan keluhan nyeri pungungg dan kunjungan 3 pada usia kehamilan 39 minggu dengan keluhan sering kencing.Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil trimester III di anataranya adalah sering buang air kecil. Menurut (Medforth, et al., 2012). sering buang air kecil di sebabkan oleh tekanan uterus yang membesar dan menekan kandung kemih.Menurut (Varney, et al ., 2007).Nyeri pungungg dapat terjadi karena berat uterus yang semakin membesar sehingga menyebabkan ibu hamil Nyeri pungungg.

Ny “ Y” pada kala I megalami keluhan perutnya sering kencang-kencang pada tanggal 22 – mei 2018 pukul 16.00 WIB, kemudian ibu datang ke BPM pada pukul 17.00 WIB. Menurut Wirakusumah, F. f. (2016) kala I pada multigravida berlangsung selama 8 jam. Pada Ny “ Y” kala I berlangsung tidak lebih dari 8 jam, sehingga terdapat kesesuai antara teori dengan fakta. Memasuki kala II persalinan pada jam 02.25 kala II berlangsung selama 5 menit hal ini sesuai dengan teori Menurut (Sari 2014) bahwa lama kala II pada multigravida berlangsung selama 1 jam. Kala III Ny “ Y” berlangsung selama 10 menit dengan hasil plasenta lahir lengkap.Hal ini sesuai dengan teori persalinan kala III dalam asuhan kebidanan persalinan normal. Menurut (Sari, 2014 lamanya kala III Menurut(Wirakusumah, 2016). Kala III berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Adapun tanda-tanda pelepasan plasenta yang dapat dilihat,tali pusat memanjang,uterus membundar,sumburan darah .

Observasi kala IV dilakukan selama 2 jam hasil yang didapatkan adalah tekanan darah 10 0/ 80 mmhg, nadi 86 x / menit,dan suhu 36,8 C TFU 2 jari bawah pusat,kontraksi keras,kandung kemih kosong,melakukan evaluasi pada perdarahan.

Menurut (Widiyastuti, 2009) observasi perdarahan biasanya masih di anggap normal apabila jumlahnya tidak lebih dari 400-500 menilai uterus ulang uterus dan memastikan berkontraksi dengan baik agar tidak terjadi perdarahan,tetap memantau dan melakukan observasi satu jam pertama 15 menit satu jam kedua 30 menit.

Persalinan pada Ny “ Y” yang di mulai dari fase laten sampai dengan bayi lahir berjalan dengan fisiologis dan tidak ada kesenjangan dengan fakta dan teori.

Hasil pengkajian kunjungan nifas pertama pada tanggal 23 Maret 2018, 6 jam post partum didapatkan keluhan pada Ny” Y” Nyeri perut bagian bawah ibu sudah bisa berjalan TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik keras pengeluaran lochea rubra.Asuhan yang di berikan dalam keluhan Ny “Y” yaitu tetap masasse uterus dengan pelan pelan dan memberikan KIE tentang ASI eklusif pada bayi.

Kunjungan kedua 6 hari postpartum ibu merasa dirinya sehat, involusi berjalan dengan normal tidak di temukan penyulit maupun komplikasih.Hasil pemeriksaan pada Ny “Y” TFU pertegahan pusat simfisis, kontraksi uterus baik keras, pengeluaran lochea sangulenta, ibu tidak pantang makan, ibu dapat menyusui bayinya dengan baik, ibu mendapatkan cairan nutrisi cukup.

(6)

Kunjungan ketiga 2 minggu postpartum ibu tidak ada keluhan, pengeluaran ASI lancar dan bayi menetek dengan baik. Hasil pemeriksaan pada Ny” Y” 2 minggu postpartum di dapatkan hasil TFU pada 2 minggu postpartum TFU teraba di atas sympisis dan pengeluaran lochea serosa, ibu tidak pantang makan, ibu dapat menyusui bayinya dengan baik dan benar.

Kunjungan 6 minggu ibu tidak mengalami penyulit apapun pemeriksaan pada Ny ”Y” pada 6 minggu postpartum TFU tidak teraba lagi, pengeluaran lochea alba ibu mengatakan ingin menggunkan KB suntik 3 bulan. Menurut (Sulistywati, Ari , 2015).

Masa nifas selama 6 minggu TFU tidak teraba pengeluaran lochea alba. Asuhan kebidanan yang di berikan pada kunjungan ke empat yaitu menanyakan pada ibu tentang penyulit penyulit yang di alami ibu atau bayinya serta memberikan konseling KB.

Pemeriksaan bayi Ny “Y” lahir cukup bulan, lahir spontan pukul 02.25 tanggal 23 Maret 2018.Tidak di temukan adanya masalah,menangis kuat, gerak aktif, jenis kelamin laki laki, anus (+), dan tidak ada cacat bawaan. Pada bayi baru lahir yaitu jaga kehagatan, keringkan dan potong tali pusat, lakukan IMD, timbang BB ukur PB beri salep mata eritromisin 0,5 % pada kedua mata, suntikan Vit K 1 mg / 0,5 cc di sepertiga paha bagian luar, injeksi Hb 0 . Bayi sudah BAB dan BAK . Bayi Ny “ Y” lahir dengan berat badan 2600 PB 48 cm. Bayi Ny “Y” sudah di imunisasikan BCG dan palio 1

Pemantauan dalam 2 minggu bayi mendapatkan hasil yang baik dan keadaan normal BB 3500 gram, suhu 36,6º C, pernapasan 48 cm, bayi menyusui ASI memberikan asuhan pada ibu untuk memberikan ASI ekslusif pada bay selama 6 bulan karena kandungan ASI itu sangat baik untuk bayi.

Ny “ Y” mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan, Menurut (Reeder, 2013). Keuntungan KB suntik 3 bulan yaitu : baik di gunakan untuk menyusui, dapat mencegah ovulasi dan mengentalkan lendir serviks dan pencegahan kehamilan jangka panjang. Pilihan kontrasepsi 3 bulan sesuai dengan kondisi saat ini yaitu ibu menyusui.

Simpulan

1 Asuhan kebidanan pada Ny “ Y” dari awal pertama tanggal 6 Mei 2018 sampaidengan berahirnya masa nifas tanggal 5 Maret 2018 pemeriksaan ANC di lakukan sebanyak 3 kali dengan standar 10 T,yang tidak di lakukan dalam 10 T yaitu,test terhadap penyakit menular seksual dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik tidak di temukan kelainan atau komplikasih pada ibu dan jani pada saat kehamilan.

2 Asuhan persalinan pada Ny “Y” G2P1001usia kehamilan 39 minggu,tunggal,hidup,letak kepala,intra uterin, kesan jalan lahir normal,keadaan ibu dan janin baik,terjadi pada tanggal 23 Maret 2018.Proses persalinan secara spontan di tolong oleh bidan dan mahasiswa.Keadaan umum ibu dan janin baik ,tensi dalam batas normal,kontraksi uterus baik.

3 Asuhan nifas pada Ny “Y” dari tanggal 23 Maret 2018 sampai tanggal 5 Mei yaitu dari 6 jam post partum sampai 6 minggu Post Partum.Selama pemantaun tidak di temukan masalah pada ibu

4 Asuhan neonatus pada bayi Ny “Y” yang berjenis kelamin perempuan dengan BB 2600 gram,PB 48 cm,Lingkar kepala 35 cm.Tidak di temukan adanya cacat

(7)

serta tanda bahaya.Bayi telah di berikan salep mata dan Vit K 1 mg / 0,5 cc dan telah di berikan imunisasi Hb0 usia 0 hari saat di periksakan tidak di temukan adanya tanda bahaya dan komplikasih pada bayi.

5 Setelah mendapatkan konseling ibu memustuskan untuk menggunakan KB suntik 3 bulan sebagai alat kontrasepsinya.Dari hasil pemeriksaan ibu tidak ada indikasih dalam penggunaan KB suntik 3 bulan

SARAN

1. Bagi intitusi pendidikan

Di harapkan perpustakaan lebih di lengkapi lagi sehingga selalu up to date dalam ilmu kesehatan yang di dapatkan kususnya bidan kebidanan

2. Bagi penulis

Dapat meningkatkan wawasan,pengalaman,ilmu pengetahuan bagi penulis dalam memberikan asuhan kebidanan seacara komprehensif pada ibu hamil trimester III,bersalin,nifas,neonatus,dan keluarga berencana.

3. Bagi klinik

Asuhan yang di berikan sudah cukup baik dan hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan agar dapat memberikan asuhan yang baik sesuai dengan standart asuhan kebidanan serta dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan ilmu kesehatan agar dapat menerapkan setiap asuhan kebidanan sesuai dengan teori dari kehamilan,persalinan,nifas, neonatus, sampai KB.

4. Bagi klien

Klien di harapkan dapat memahami pentingnya asuhan kebidanan secara berkelanjutan atau continuity of care.

Alamat correspondensi

Alamat : Desa bal-balu RT 03 kecamatan fenalisela kabupaten buru, Prov Maluku

No : 082337124159

Email : fitales92@gmail.com DAFTAR PUSTAKA

Martin Reeder,Griffin Koniak. 2013.Keperawatan Maternitas Jakarta: EGC.

Medforth, J., Battersby, S., Evans, M., Marsh, B., & Walker, A. (2012)Kebidanan Oxford. Jakarta: EGC.

Profil Kesehatan Kabupaten mojokerto, 2016. Dinas Kesehatan KabupatenMojokerto.

Rogo, S. 2014. Angka kematian ibu. jurnal ilmiah Vol 4 No 1 ,April 2014Volume4 Sulistyawati. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta. Andi.

Varney, H., Kriebs, J. M., & Gegor, C. L. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan(4 ed., Vol. 1). Jakarta: EGC.

Wirakusumah, F. f. (2016). Ilmu kesehatan Reproduksi. In OBSTETRI DAN FISIOLOGI (p. 128). Jakarta: EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji LSD menunjukkan bahwa total populasi bakteri selulolitik pada lokasi pengambilan sampel yang mengalami perubahan lahan akibat aktivitas antrophogenik berbeda nyata

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena telah memberikan asung kertawaranugraha- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Modul yang dijelaskan diatas merupakan salah satu koneksi SAP r/3 menggunakan bahasa pemrograman lain, masih banyak sekali bahasa pemrograman lainnya yang dapat berhubungan dengan

Berdasarkan penenlitian ini dapat disimpulkan bahwa Senyawa 3-BM dapat disintesis melalui reaksi benzoilasi antara asam 3-amino-4-metil benzoat dengan benzoil klorida,

Sedangkan triangulasi metode akan dilakukan dengan mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan

mahasiswa Jurusan Teknik Komputer (TK), 4 orang mahasiswa Teknik Kimia (TK), 4 orang mahasiswa Teknik Geologi (GL), dan 2 orang mahasiswa Farmasi (FA) dapat duduk dalam satu

Tahlil : merupakan kalimat yang berbunyi “ la> ila>ha illallah” yang artinya adalah tiada Tuhan selain Allah. Yang mana kalimat tahlil dari kata hallala yang

also proposed a data structure, called weighted search tree ( WST ), that can be used as a base for the numerical database.. The weighted search tree is a combination of two