• Tidak ada hasil yang ditemukan

HANDOUT PERKULIAHAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HANDOUT PERKULIAHAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. IDENTITAS

*

B. BAGIAN ISI Pertemuan ke-1

Tujuan : Mahasiswa memahami dan mengetahui pengantar teori belajarDan pembelajaran

Uraian singkat materi :

Pengantar Materi—materi bidang Aqidah Akhlak untuk MA.

Pengertian Akhlak ,

Khuluqun, berarti perangai , tabiat, adat, system prilaku yang dibuat/diciptaka Terminologinya:

Ibnu Arabi; akhlak adalah keadaan jiwa manusia yang mendorongnnya untuk mlakukan sesuatu tanpa pemikian dan petimbangan lebih dahulu.

Algazali; sifat yang tertanam daam jiwa yang darinya timbul pebuatan degan mudah tanpa pertimbangan dan pikiran sebelumnya.

Ahmad Muhammad alhudy: kemauan yang kuat tentang sesuatu yang dilakukan beulang- ulang sehinnga menjadi tradisi entah itu baik ataupun buruk.

Ruang lingkup pembahasannya,

Segala perbuatan manusia yang timbul dari orang yang melakukannya dengan ihtiar baik di sengaja maupun tidak disegaja.

1. Jurusan/Prodi : Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) A,B,C,D 2. Nama Mata Kuliah : Materi Aqidah Akhlak di MA

3. Kode Mata Kuliah

4. Semester/SKS : 6 (ENAM)/2 SKS

5. Jenis Mata Kuliah : Wajib

6. Prasyarat

7. Dosen/Tim Dosen : Dr.Hj.Nurlela,M.Ag HANDOUT PERKULIAHAN

FAKULTAS ILMU TARBYAH DAN KEGURUAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

(2)

Fungsi dan peranan (urgensi Ahklak)

Untuk membina pribadi menuju insane kamil Cara memperoleh ahlak yang baik

Ilham

Melalui sarana latihan Antara moral etika dan akhlak

Latin, mos dan mores;kesusilaan, tindakan yang diterima secara umum sebagai hal yang baik dan wajar

Etika; ethos, ethicos yang juga berarti adat yang bersumber dari intuisi atau batin manusia

Perbedaan:

Sumber :

Moral dan etika akhlak Ratio alquran

Perasaan alhadist Tradisi ijma dan qiyas Fakta alam

Sifat:

filosofasis rasional relijius

universal relative/subyektif absolute obyektif temporer absolute

regional/local universal Nilai baik dan buruk Pengertian nilai dan norma

Pengaruh nilai dan norma terhadap tingkah laku

System moral dan etika; moral keagamaan, moral sekuler dan kelebihan akhlak Islam dan keterbatasan moal non Islam

Pertemuan ke-2

Tujuan : Mahasiswa mengetahui pengertian Materi Aqidah Akhlak Uraian singkat materi :

Pokok-pokok bahasan materi Aqidah Akhlak di MA.

A. Pengertian Aqidah Islam

Aqidah berasal dari kata yang artinya ikatan atau ikatan (ikatan dua utas tali dalam satu simpul sehingga kedua tali tersebut menjadi tersambung. Dengan demikian Akidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim, dan memiliki prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang teguh oleh penganutnya (kaum muslimin).

(3)

B. Dasar Aqidah Islam

Dasar Akidah Islam adalah Al-Qur’an dan al-Hadis. Sebagaimana Firman Allah dalam surat al- Baqarah ayat 285:

Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadanya (Al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat- malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda- bedakan antara seorangpun dari rasul-rasul-Nya’. Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat’. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (Q.S. Al- Baqarah: 285).

Sabda Rasulullah Saw:

Artinya: “Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah (al-Qura’an) dan Sunnah Rasulullah (al-Hadis).” (HR. Bukhari dan Muslim).

C. Tujuan Aqidah Islam

1. Menumbuhkan dan membina dasar-dasar ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia sejak lahir.

2. Meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan.

3. Menghindarkan manusia dari kemusyrikan 4. Membimbing akal pikiran agar tidak tersesat.

D. Iman, Islam dan Ihsan 1. Pengertian Iman

Iman secara bahasa berasal dari kata yang artinya percaya atau menerima. Sedangkan iman menurut istilah ilmu tauhid adalah:

Artinya: Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan memperbuat dengan anggota badan (beramal).

2. Pengertian Islam

Islam secara bahasa berasal dari kata yang artinya, patuh, pasrah, menyerahkan diri atau selamat. Sedangkan menurut istilah, Islam adalah agama yang mengajarkan agar manusia patuh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah.

3. Pengertian Ihsan

Ihsan secara bahasa berasal dari kata yang artinya kebaikan atau berbuat baik. Sedangkan Ihsan menurut istilah ialah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT atas dasar kesadaran dan keikhlasan

E. Hubungan Iman, Islam dan Ihsan

Seseorang tidak dikatakan muslim jika tidak beriman. Dan seorang muslim yang beriman jika tidak dibuktikan dengan amal nyata dalam kehidupannya, maka tidak sempurna imannya.Dengan demikian, antara iman, islam dan ihsan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

(4)

SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI ALLOH SWT A. Sifat Wajib yang Nafsiyah

Sifat Nafsiyah adalah sifat yang berhubungan langsung dengan Dzat Alloh. Sifat nafsiyah tersebut hanya ada satu yaitu

1. Wujud (ada), mustahil ‘Adam (tiada).

“Allah-lah yang menciptakan Iangit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. (QS. As Sajdah:

4).

B. Sifat Wajib yang Salbiyah

Sifat Salbiyah adalah sifat yang dapat meniadakan sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat wajib bagi Allah SWT. Dengan sifat Salbiyah ini, Allah dapat menampakkan idenditas-Nya dan berbeda dengan makhluk-Nya,

Sifat-sifat Salbiyah tersebut yaitu:

1. Qidam (paling awal), mustahil Huduts (ada yang mendahului).

“Dialah yang Awal dan Yang Akhir. Yang Zhahir (Yang nyata adanya karena banyak buktinya) dan yang Batin (yang tak dapat digambarkan hikmat Dzat-Nya oleh akal).” (QS. Al Hadid: 3).

2. Baqo (kekal/abadi/tidak pernah berakhir), mustahil Fana (berakhir).

“Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 27).

3. Mukholafatu lil hawaditsi (berbeda dengan semua mahluk/segala sesuatu), mustahil Mumatsalatu lil hawaditsi (ada yang menyamai).

Ditegaskan dalam Al Qur’an, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.” (QS. Asy Syuro: 11).

4. Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri), mustahil Ihtiyaju lighoirihi (membutuhkan yang lain).

“sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS.

Al Ankabut: 6).

5. Wahdaniyat (Esa/Tunggal), mustahil Ta’adud (terbilang).

“Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS.Al Ikhlas: 1).

C. Sifat Wajib yang Ma’ani

Sifat Ma’ani adalah sifat-sifat abstrak yang wajib dimiliki oleh Allah SWT. Sifat ma’ani tersebut yaitu:

1. Qudrat (Kuasa), mustahil ‘Ajzun (lemah).

“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20) 2. Irodat (berkehendak), mustahil Karohah (terpaksa).

“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud: 107).

3. Ilmu (maha mengetahui), mustahil ]ahlun (bodoh).

“Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.An Nisa’: 176).

4. Hayat (hidup), mustahil Mautun (mati).

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).

5. Sama’ (Maha mendengar), mustahil Shummu (tuli).

“Dan Allah Maha Mendengar serta Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqoroh: 256).

6. Bashor (Maha Melihat), mustahil ‘Ama (buta).

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18).

7. Kalam (berfirman), mustahil Bukmun (bisu).

“Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung.” (QS. An Nisa: 164).

D. Sifat Wajib yang Ma’nawiyah

Sifat Ma’nawiyah adalah Perwujudan dari sifat ma’ani. Sifat Ma’nawiyah tersebut yaitu:

1. Qodiron (Dzat Yang Maha Berkuasa), mustahil Kaunuhu ‘ajizan (Dzat yang lemah).

(5)

“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqoroh: 20).

2. Muridan (Dzat Yang Maha Berkehendak), mustahil Kaunuhu karihan (Dzat yang terpaksa).

“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki.” (QS. l1/Hud: 107).

3. Aliman (Dzat Yang Maha Mengetahui), mustahil Kaunuhu jahilan (Dzat yang bodoh).

“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu.” (QS. 4/An Nisa’: 176).

4. Hayyan (Dzat Yang Hidup), mustahil Mayyitan (Dzat yang mati).

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati.” (QS. Al Furqon: 58).

5. Sami’an (Dzat Yang Maha Mendengar), mustahil Kaunuhu ashomma (Dzat yang tuli).

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” [QS. Al Baqoroh: 256).

6. Bashiron (Dzat Yang Maha Melihat), mustahil Kaunuhu ‘ama (Dzat Yang buta).

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hujurat: 18).

7. Mutakalliman (Dzat yang berfirman), mustahil Kaunuhu abkama(Dzat yang bisu).

“Dan Allah telah berbicara kepada (Nabi) Musa dengan langsung.” [QS. An Nisa’: 164).

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT

A. Pengertian Beriman Kepada Kitab-kitab Allah SWT

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. ialah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab suci-Nya kepada Rasul-rasul pilihan-Nya. Kitab- kitab tersebut berisi wahyu-Nya untuk disampaikan kepada manusia.

B. Bukti/Dalil Kebenaran Adanya Kitab-Kitab Allah SWT

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

(Q.S. An-Nisa : 136)

C. Nama-nama Kitab-Kitab Allah SWT

1. Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa as. Sekitar abad 12 SM di wilayah Mesir dan Israel

2. Kitab Zabur, kitab ini diturunkan kepada Nabi Daud as. Sekitar abad 10 sm di daerah Israel, Palestina sekarang

3. Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa as. Permulaan abad Masehi

4. Kitab Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Abad ke enam Masehi di Mekah, Madinah dan sekitarnya.

D. Fungsi Kitab-Kitab Allah SWT

1. Sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia 2. Sebagai landasan hukum dan etika

3. Sebagai tempat kembalinya segala persoalan E. Isi Pokok Kitab-Kitab Allah SWT

1. Isi Kitab Taurot

a. Berisi tentang tauhid (meng-Esakan Allah SWT)

b. Berisi tentang Tata cara beribadah Kepada Allah SWT (Tuntunan Syariat) 2. Isi Kitab Zabur

a. Berisi tentang zikir, b. Berisi tentang nasihat, c. Berisi tentang hikmah

(6)

3. Isi Kitab Injil

a. Berisi tentang Tauhid

b. Berisi tentang hukum-hukum Allah 4. Isi Kitab Al-Quran

a. Berisi tentang Aqidah

b. Berisi tentang Ibadah (Syariah) c. Berisi tentang Muamalah d. Berisi tentang Akhlaq e. BerisiJanji dan ancaman

f. Berisi Tentang Tarikh ( sejarah umat yang lampau ) AKHLAK TERPUJI TERHADAP DIRI SENDIRI

A. Tawakal

1. Pengertian Tawakal

Kata tawakal berasal dari bahasa Arab (Tawakkala-yatawakkalu-tawakkulan), yang berarti berserah diri, mewakilkan. Secara istilah, tawakal adalah berserah diri kepada Allah atau menyerahkan suatu urusan kepada kebijakan Allah yang mengatur segala-galanya.

2. Dampak Positif Tawakal

a. Memperoleh kepuasan batin karena keberhasilan usahanya mendapat ridho Allah.

b. Memperoleh ketenangan jiwa karena dekat dengan Allah yang mengatur segala-galanya.

Mendapatkan keteguhan hati.

c. Memperoleh keteguhan hati sehingga tidak mudah goyah karena pengaruh lingkungan.

d. Menumbuhkan rasa kesadaran akan kelemahan diri dan mengakui Kebesaran Allah SWT.

B. Ikhtiar

1. Pengertian Ikhtiar

Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab ( ikhtara-yakhtaru-ikhtiyaaran) yang berarti memilih.

Ikhtiar diartikan berusaha karena pada hakikatnya orang yang berusaha berarti memilih.

2. Dampak Positif Ikhtiar

a. Merasa batinnya puas karena dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.

b. Terhormat dalam pandangan Allah dan sesame manusia karena sikapnya.

c. Dapat berlaku hemat dalam membelanjakan hartanya C. Sabar

1. Pengertian Sabar

Sabar berarti tahan menderita sesuatu, tidak lekas marah, tidak lekas patah hati, dan tidak lekas putus asa.

2. Dampak Positif Sikap Sabar a. Memiliki emosi yang stabil

b. Memiliki harapan akan masuk ke surge sesuai janji Allah da;am surat al-Baqarah ayat 155 c. Berhasil mengembalikan persaudaraan yang hamper rusak.

D. Syukur

1. Pengertian Syukur

Syukur berasal dari bahasa Arab yang berarti berterima kasih. Menurut istilah, bersyukur adalah berterima kasih kepada Allah atas karunia yang dianugerahkan kepada dirinya.

2. Dampak Positif Bersyukur

a. Memperoleh kepuasan batin karena dapat menaati salah satu kewajiban hamba terhadap Allah

(7)

b. Terhindar dari sifat tamak

c. Mendapat jaminan tambahan nikmat Allah E. Qonaah

1. Pengertian Qonaah

Kata qonaah berasal dari bahasa Arab yang berarti rela, suka menerima yang dibagikan kepadanya. Adapun secara istilah, qonaah adalah rela menerima kenyataan hidup yang dialami,tidak berkeluh kesah, tidak pula mengangan-angan kesenangan yang diterima orang lain.

2. Dampak Positif Qonaah a. Terhindar dari sifat tamak

b. Dapat merasakan ketenteraman hidup karena merasa cukup atas karunia Allah yang dianugerahkan kepada dirinya

c. Mendapat jaminan tambahan nikmat dari Allah dan terhindar dari ancaman siksa yang berat

AKHLAK TERCELA KEPADA DIRI SENDIRI A. Ananiah

1. Pengertian Ananiah

Kata ananiah berasal dari bahasa Arab yang artinya aku. Secara istilah, ananiah berarti sikap keakuan, sikap mementingkan diri sendiri, kurang memerhatikan orang lain.

2. Dampak Negatif Ananiah

a. Tidak disukai dalam pergaulan karena dia meremehkan orang lain b. Menurunkan martabatnya sehingga lambat laun tidak disukai orang c. Terisolir dari pergaulan masyarakat lingkungannya

B. Putus Asa

1. Pengertian Putus Asa

Putus asa bisa diartika habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai.

2. Dampak Negatif Putus Asa a. Merugikan diri sendiri

b. Susah untuk mencapai kemajuan

c. Telah terkena sifat-sifat kafir karena putus asa dari rahmat Allah C. Gadab

1. Pengertian Gadab

Gadab berasal dari bahasa Arab yanga artinya merasa(perasaan) sangat tidak senang dan panas(karena dihina, diperlakukan kurang baik) dan sebagainya.

2. Dampak Negatif Gadab a. Bagi Pelakunya Sendiri

1) Tidak dapat berfikir secara tenang dalam menghadapi persoalan 2) Mudah terkena tekanan batin

3) Susah menerima kebenaran dan saran b. Bagi Orang Lain

1) Tidak dapat diajak berkomunikasi secara baik

2) Menimbulkan kekhawatiran apabila melakukan hal-hal yang tidak diinginkan

(8)

D. Tamak

1. Pengertian Tamak

Kata tamak berasal dari bahasa Arab yang berarti loba, tamak, dan rakus. Secara istilah, tamak berarti terlampau besar nafsunya terhadap keduniaan.

2. Dampak Negatif Tamak

a. Mudah terjerumus ke dalam kehidupan yang sesat karena keduniaan

b. Tercela dalam pandangan sesame manusia, karena orang yang tamak cenderung bakhil c. Jauh dari petunjuk agama karena waktunya habis untuk memikirkan harta

Pertemuan ke-3

Tujuan : Mahasiswa mampu memahamiTujuan pembelajaran Aqidah Akhlak di MA

Uraian singkat materi :

Tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak di MA

1. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keyakinan yang benar terhadap hal-hal yang harus diimani, sehingga dalam bersikap dan bertingkah-laku sehari-hari berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits.

2. Agar siswa memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk mengamalkan ahlak yang baik dan berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan akhlak yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allali SWT, diri sendiri, antar manusia maupun hubungannya dengan alam lingkungan.

Pertemuan ke-4

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami Metode yang efektif dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di MA

Uraian singkat materi :

Kata metode berasal dari bahasa Yunani “metodus” yang artinya “jalan” atau “cara”.

Cara yang dimaksud disini adalah cara berbuat, perilaku, cara bekerja. Menurut Winarno Surakhmad “metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.”(Suahrsismi Arikunto,1995: 37).

Setiap kegiatan mempunyai tujuan yang hendak dicapai, begitu pula dengan pendidikan di dalam Islam memiliki tujuan guna merealisasikan penghambaan kepada Allah SWT dalam kehidupan manusia baik secara individu atau secara sosial. Dan untuk mencapai

(9)

tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari kebutuhan metodologis yang tepat agar sasaran yang hendak dicapai dalam pendidikan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Demikian pula orang tua dalam melaksanakan kewajiban mendidik kehidupan beragama pada anaknya diperlukan suatu metode/cara-cara yang dapat berfungsi memberikan jalan kepada orang tua agar dalam mendidik sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada pada anak. Juga orang tua perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang mendidik anak dan tidak lupa berusaha memahami kondisi psikologi anak.

Banyak diantara orang tua yang tidak mengerti dan memahami perkembangan anak terutama perkembangan psikologis atau kejiwaan, padahal untuk mendidik dan membekali anak dengan keimanan yang tegak dan kuat, pengertian tentang pertumbuhan fisik dan perkembagan kejiwaan anak perlu sekali agar proses pembinaan berjalan lancar(Ahmad Tafsir, 1996:51).

Metode pendidikan yang biasa diterapkan dalam pendidikan agama Islam antara lain:

a. Metode ceramah

Metode ceramah ialah suatu metode di dalam pendidikan dimana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan dan penuturan secara lisan (Zuhairini at al.,1983:83)

Metode ceramah dapat juga diartikan sebagai teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim dipakai oleh para guru di sekolah.Ceramah diartikan juga sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru dimuka kelas. Peran murid di sisni sebagai penerima pesan, mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperhatikan (Basyiruddin Usman ,2002:34).

(10)

b.Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya sedang murid menjawab tentang bahan/materi yang ingin diperolehnya. Metode ini dimaksudkan untuk mengenalkan pengetahuan, fakta- fakta tertentu yang sudah diajarkan dan untuk merangsang perhatian murid dengan berbagai cara (sebagai apersepsi, selingan dan evaluasi)( Zuhairini at al.,1983:86).

c. Metode diskusi

Metode diskusi ialah metode di dalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid.Metode ini dimaksudkan guna merangsang murid berpikir dan mengeluarkan pendapat sendiri. Serta ikut menyumbangkan dalam suatu masalah bersama yang terkandung banyak kemungkinan-kemungkinan jawaban(Zuhairini at al.,1983:89).

d. Metode pemberian tugas belajar atau resitasi

Yang dimaksud dengan metode ini ialah suatu cara dalam proses belajar mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertangung jawabkan kepada guru. Dengan cara demikian diharapkan agar murid belajar bebas tetapi bertanggung jawab dan murid-murid akan berpengalaman mengetahui berbagai kesulitan kemudian berusaha untuk mengatasi kesulitan-kesulitan itu (Zakiah Daradjat,dkk.,1995:298).

(11)

````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````:

Mahasiswa mampu memahami evaluasi pembelajaran Aqidah Akhlak di MA Uraian singkat materi :

Menurut bahasa kata “evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu “to evaluate” atau

“evaluation” yang berarti mengukur, menilai. Sedangkan menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ َﺪَﻘَﻋ- ُﺪِﻘْﻌَﯾ- ًﺪْﻘَﻋ] artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu- raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ﻖﻠﺧ] jamaknya [قﻼﺧأ] yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah.Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.

Adapun pengertian evaluasi dan evaluasi pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Mehren dan Lehmann mendefenisikan evaluasi adalah

“Suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan”.2

b. Menurut Suharsimi Arikunto, kegiatan evaluasi adalah

“Mengukur dan menilai dan tidak dapat mengadakan penilaian sebelum mengadakan pengukuran”.3

c. Zuhairini, dkk. Mengemukakan defenisi evaluasi pendidikan adalah

(12)

“Sesuatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan didalam pendidikan agama Islam dan merupakan alat untuk mengukur sampai dimana penguasaan murid terhadap bahan pendidikan yang telah diberikan”.4

d. Menurut Norma E. Gronlund dan Robert L. Linn,. Evaluasi adalah

“Proses yang sistematis untuk melakukan pengumpulan, analisis dan interpretasi terhadap informasi yang dapat menetapkan tingkat pencapaian tujuan belajar dari pembelajaran”.

Pertemuan ke-6

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami secara administratif pembelajaran aqidah akhlaq di MA

Uraian singkat materi :

Administrasi dalam setiap mata pelajaran termasuk didalamnya aqidah akhlak hamper serupa dengan mata pelajaran lain yang terdiri dari rencana program pembelajaran, silabus, program semester dan program tahunan

Pertemuan ke-7

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami dan menyusun program tahunan pembelajaran Aqidah Akhlaq di MA

Uraian materi :

Praktek diskusi kelompok membuat program tahunan pembelajaran aqidah akhlak di MTS

Pertemuan ke-8

Tujuan : Mahasiswa Mahasiswa mampu memahami semua materi pertemuan 1-7 dan mampu menjawab soal yang diberikan oleh dosen pengampu Uraian materi : Written test

Pertemuan ke-9

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami dan menyusun program semester pembelajaran Aqidah Akhlaq di MA

(13)

Uraian materi :

Praktek diskusi kelompok membuat program semester pembelajaran aqidah akhlak di MTS

Pertemuan ke-10

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami perencanaan pembelajaran aqidah akhlaq di MA

Uraian materi :

Pengertian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

B. Komponen RPP

Komponen RPP terdiri atas:

1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2. Identitas matapelajaran atau tema/subtema;

3. Kelas/semester;

4. Materi pokok;

5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalama spek sikap, pengetahuan, danketerampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan matapelajaran;

7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.

 Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

(14)

 Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

 Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal:

- Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.

- Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).

- Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.

- Indikator harus dapat menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.

8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

11. Media, alat, dan Sumber Pembelajaran

a. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

b. alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran; yaitu alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan pengertian kepada peserta didik.

c. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

12. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:

a. pertemuan pertama, berisi pendaluan; kegiatan Inti, penutup.

b. pertemuan kedua, berisi pendaluan, kegiatan inti, dan penutup.

13. Penilaian

a. Berisi jenis/teknik penilaian; B.Bentuk instrumen C.Pedoman perskoran.

A. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.

(15)

1. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

2. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

3. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

4. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.

5. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung.

6. mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

7. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

8. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.

9. Keterkaitan dan keterpaduan.

10. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

11. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

12. mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

B. PROSES PENGEMBANGAN RPP

Dalam pengembangan RPP perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

(16)

1.Mengkaji Silabus

. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Lakukan pula pengkajian pada sumber belajar yang akan mendukung kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada tema yang telah ditentukan. Kaji pula penilaian yang akan dipilih sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang dilakukan pada tema tersebut.

2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan rincian dari materi pokok. Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan: potensi peserta didik;relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; struktur keilmuan; aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu.

3. Menentukan Tujuan

Untuk mengarahkan proses pembelajaran yang akan dilakukan pada tema/sub tema yang akan dilakukan perlu ditentukan tujuan yang akan dicapai. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan.

Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.

3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup.

Pertemuan ke-11

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami dan menyusun silabus pembelajaran aqidah akhlaq di MA

(17)

Uraian materi :

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran, materi pokok/pembelajaran indikator pencapaian kompetensi, penilaian, sumber, dan alokasi waktu belajar. Di Indonesia, silabus merupakan pengaturan dan penjabaran seluruh kompetensi dasar suatu mata pelajaran dalam standar isi sehingga relevan dengan konteks madrasahnya dan siap digunakan sebagai panduan pembelajaran setiap mata pelajaran. Standar Isi merupakan standar minimal yang berisi Standar Kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran, materi pokok/pembelajaran indikator pencapaian kompetensi, penilaian, sumber, dan alokasi waktu belajar.

Silabus berisikan komponen pokok yang dapat menjawab permasalahan (a) kompetensi apa yang akan dikembangkan pada siswa (terkait dengan tujuan dan materi yang akan diajarkan), (b) cara mengembangkannya (terkait dengan metode dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran), dan (c) cara mengetahui bahwa kompetensi itu sudah dicapai oleh siswa (terkait dengan cara mengevaluasi terhadap penguasaan materi yang telah diajarkan).

B. Prinsip Pengembangan Silabus

Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun silabus, yaitu:

(i) konsisten, yaitu adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

(ii) memadai, yaitu cakupan indikator, materi pokok, kegiatan belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

(iii) ilmiah, yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung-jawabkan secara keilmuan.

(iv) relevan, yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

(18)

(v) sistematis, yaitu komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

(vi) aktual dan kontekstual, yaitu cakupan indikator, materi pokok, kegiatan belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

(vii) fleksibel, yaitu keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di madrasah dan tuntutan masyarakat. Pemilihan media, bahan ajar, dan kegiatan pembelajaran dapat mengakomodasi

(viii) menyeluruh, yaitu komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor)

Pertemuan ke-13

Tujuan : Mahasiswa mampu memahami standar penilaian pembelajaran Aqidah akhlak di MA

Uraian materi :

Standar Penilaian Pendidikan terdiri atas : 1. penilaian hasil belajar oleh pendidik.

2. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.

3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik Dilakukan secara berkesinambungan untuk :

Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil

Bentuknya : 1. Ulangan harian

2. Ulangan tengah semester 3. Ulangan akhir semester 4. Ulangan kenaikan kelas Penilaian digunakan untuk :

1. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik

(19)

2. Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar 3. Memperbaiki proses pembelajaran

Pertemuan ke-15

Tujuan : Mahasiswa mampu mempraktikan pembelajaran Aqidah AKhlak Uraian materi :

Praktik pembelajaran aqidah akhlak

Pertemuan ke-16

Tujuan : Mahasiswa Mahasiswa mampu memahami semua materi pertemuan 8-15 dan mampu menjawab soal yang diberikan oleh dosen pengampu

Uraian materi : Written test

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk

Menulis merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai media. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan

Tidak seperti sistem operasi lain yang hanya menyediakan satu atau 2 shell, sistem operasi dari keluarga unix misalnya linux sampai saat ini dilengkapi oleh banyak shell

Hasil analisis ragam (Lampiran 10 b), menunjukkan bahwa jenis alkohol lemak dan bahan aktivator yang digunakan berpengaruh nyata terhadap kemampuan menurunkan tegangan

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)

Dari hasil wawancara penulis dengan beberapa informan dari pihak KPUD HSU, Komisi Pemilihan Umum Daerah Hulu Sungai Utara dapat memberikan kontribusi yang baik dalam

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Dua hal yang dibatasi dalam pembahasan pada makalah ini yaitu pertama sistem pemanenan energi surya tidak menggunakan baterai dengan asumsi daya yang digunakan beban sama