• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS KITOSAN BEAD TERIKAT SILANG ASAM SULFAT UNTUK MENURUNKAN KADAR ZAT WARNA YELLOW IRK DALAM LIMBAH BATIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SINTESIS KITOSAN BEAD TERIKAT SILANG ASAM SULFAT UNTUK MENURUNKAN KADAR ZAT WARNA YELLOW IRK DALAM LIMBAH BATIK."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dinata, Muryani. 2012. Sintesis Kitosan Bead Terikat Silang Asam Sulfat Untuk Menurunkan Kadar Zat Warna Yellow IRK dalam Limbah Batik. Skripsi, Jurusan Kimia, Program studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: F.Widhi Mahatmanti,S.Si,M.Si, Pembimbing II: Prof. Dr.Siti Sundari Miswadi, M.Si.

Kata Kunci: Asam Sulfat; Ikat silang; Kitosan bead; Yellow IRK

Kitosan bead merupakan salah satu modifikasi dari kitosan yang dapat menambah kereaktifitasan gugus fungsinya. Kitosan bead ini diikat silangkan dengan memvariasi konsentrasi asam sulfat 0,1; 0,5 dan 0,9 M untuk menambah kereaktifitasan gugus fungsinya. Hasil sintesis kitosan bead dan kitosan bead

terikat silang asam sulfat dikarakteristik menggunakan FT-IR dan DR-UV untuk mengetahui gugus fungsi dan variasi energi gap. Hasil sintesis kitosan bead dan kitosan bead terikat silang asam sulfat ini kemudian diinteraksikan dengan zat warna Yellow IRK dengan menggunakan waktu dan pH maksimum. Zat warna

Yellow IRK sebelum dan sesudah diinteraksikan dengan kitosan bead dan kitosan

bead terikat silang asam sulfat terlebih dahulu diukur kadarnya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 464 nm. Hasil penelitian menunjukan bahwa kitosan bead terikat silang asam sulfat 0,5 M memiliki tingkat protonasi yang paling baik. Kitosan bead terikat silang asam sulfat 0,5 M memiliki energi gap sebesar 1,17 eV paling kecil diantara kitosan bead yang lainnya. Banyaknya zat warna Yellow IRK yang teradsorpsi oleh kitosan bead

(2)

ABSTRACT

Dinata, Muryani. 2012. Synthesis of Chitosan Bead Crosslinked Sulphuric Acid to Lower Yellow IRK Dyes in Waste Batik Yellow IR. Skripsi, Jurusan Kimia, Program studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: F.Widhi Mahatmanti, S.Si,M.Si, Pembimbing II: Prof. Dr.Siti Sundari Miswadi, M.Si.

Keywords: chitosan bead, crosslinked, sulphuric acid

Chitosan bead is one modification of chitosan can increasing the group functions. Chitosan bead was crosslinked with varying concentrations of sulfuric acid 0.1, 0.5 and 0.9 M to increas group functions. Chitosan bead and chitosan bead crosslinked sulfuric acid were characterized using FT-IR and DR-UV to determine the functional groups. Chitosan bead and chitosan bead crosslinked sulfuric acid were interacted with Yellow IRK dye with maximum use of time and pH. The dye Yellow IRK before and after interaction with chitosan bead and chitosan bead crosslinked sulfuric acid measured using UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 464 nm. The results showed that the chitosan bead crosslinked 0.5 M sulfuric acid has the best level of protonation. Chitosan bead crosslinked 0.5 M sulphuric acid has an energi gap of 1.17 eV, the smallest chitosan bead among the other. The dye Yellow IRK were adsorbed by chitosan bead at 7.1001 mg/g the dye Yellow IRK were adsorbed by chitosan bead crosslinked sulphuric acid (0.1, 0.5 and 0.9 M) respectively 12.7547 mg/g, 13.2660 mg/g, and 12.9487 mg/g.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam reduksi data kegiatan yang dilakukan oleh peneliti berupa pencatatan kembali hasil penelitian yang dilakukan baik dari hasil observasi maupun wawancara yang

Rudolf Sitorus, M.L.A sebagai Dosen Pembimbing I dan selaku Sekretaris Jurusan Arsitektur USU, dan juga sebagai ayah saya di kampus terima kasih atas bimbingan,

Revitalisasi Peran Budaya Lokal dalam Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). In Proceedings Education and Language International

Lingkungan di Desa Petulu Bali KRIYA FSRD BERSAING HIBAH 75,000,000 DIPA DIKTI MULTI TAHUN. USULAN

Etiologi penyakit tersebut belum diketahui dengan pasti, namun demikian patogenesisnya diketahui bersifat multifaktorial meliputi faktor genetik, paparan sinar ultra violet (UV)

Innovation Cabang Medan merupakan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan

Desain penelitian ini adalah cross sectional. Untuk kelas XII peneliti tidak melakukan penelitian berhubung siswa kelas XII sibuk mempersiapkan diri untuk

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu mengetahui sejauh mana keterlibatan Tim Inti Pelatih Tutor dalam setiap kegiatan Pelatihan Tutor yang diselenggarakan