• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis & Sifat Penelitian

Pada penelitian mengenai pengaruh visual storytelling iklan “Lagu Persembahana untuk Para Cerdikiawan” terhadap brand image Gojek ini, menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu sebuah pendekatan untuk menguji logis dari teori dengan menelaah hubungan antar variabel. Variabel merupakan sesuatu yang dapat diukur dengan menggunakan instrumen, dan akan menghasilkan data-data berupa angka yang dapat dianalisis dan dioperasikan menggunakan prosedur statistik (Creswell & Cresswell, 2017, p. 39).

Penelitian kuantitatif ini menggunakan sifat penelitian eksplanatif atau explanatory research yang dijelaskan Neuman (2014, p. 31) sebagai penelitian untuk mengidentifikasi sumber-sumber perilaku sosial, kepercayaan, kondisi dan peristiwa, di mana penelitian mendokumentasikan penyebab, menguji teori, dan memberi alasan. Penelitian eksplanatif seringkali menguji teori atau memeriksa apakah teori dapat menjelaskan situasi atau kegiatan baru (Neuman, 2014, p. 31- 32). Tujuan penelitian eksplanatif dijelaskan oleh Neuman (2014, p. 30) adalah:

(1) Merumuskan dan memperkaya penjelasan teori

(2)

68 (3) Mendukung atau membantah penjelasan atau prediksi

(4) Menghubungkan masalah atau topik dengan prinsip umum

(5) Menentukan penjelasan terbaik.

Paradigma dalam penelitian ini adalah positivistik, di mana sebagian besar studi positivistik bersifat kuantitatif. Diuraikan Neuman (2014, p. 61-62), positivistik merupakan penelitian ilmu sosial yang secara fundamental sama dengan penelitian ilmu alam, dengan mengasumsikan bahwa realitas sosial terdiri dari fakta objektif. Penelitian positivistik menekankan pada nilai bebas, mencari pengukuran nilai kuantitatif, menguji teori kausal dengan statistik, dan menekankan pada pentingnya penelitian replikasi (Neuman, 2014, p. 61-62).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sifat eksplanatif dan menggunakan paradigma positivistik dikarenakan ingin menjelaskan fenomena sosial dengan menguji hubungan sebab-akibat atau kausal melalui perhitungan statistik.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian kuantitatif mencakup eksperimen, survei, analisis konten, dan data statistik yang ada. Penelitian ini menggunakan teknik survei sebagai metode utama dalam memperoleh data, dimana peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden dalam kuesioner tertulis. Peneliti tidak memanipulasi situasi atau kondisi, melainkan menyebarkan kuesioner yang memiliki daftar pertanyaan kepada banyak orang dalam periode waktu tertentu. ( Neuman, 2014, p. 36).

(3)

69

Metode penelitian ini berfokus pada mengukur seberapa besar pengaruh variabel X1 & X2 terhadap variabel Y. Teknik survei bertujuan memperjelas dan menemukan hasil dari penelitian eksplanatif yang dilakukan oleh peneliti. Survei dilakukan terhadap 400 orang dengan menyebarkan google form dan mengirimkan direct message kepada pengikut akun Instagram Gojek indonesia.

3.3 Populasi & Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini ialah followers akun Instagram @gojekindonesia. Adapun jumlah dari pengikutnya yaitu sebanyak 974.000 pengikut per 7 November 2020. Populasi ini diambil dari jumlah pengikut akun Instagram Gojek Indonesia. Hal ini dikarenakan Gojek Indonesia pernah menggungah iklan ini pada feed Instagram @gojekindonesia.

Mengutip dari Sugiyono (2017, p. 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dapat dijelaskan sebagai keseluruhan objek yang ingin diteliti. Populasi sering disebut juga universe, anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dan manusia, di mana sifat-sifat yang ada padanya diukur atau diamati (Syahrum & Salim, 2012, p. 113).

(4)

70

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiono (2017, p. 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sampel yang digunakan harus representatif. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel secara harafiah berarti contoh). Dalam menetapkan atau mengambil sampel dari populasi mempunyai aturan yaitu sampel harus representatif atau mewakili populasinya. Dalam pengambilan sampel sedikitnya ada empat hal yang melandasinya, yaitu keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya; lebih cepat dan mudah; memberi informasi yang lebih banyak dan lebih mendalam (Syahrum & Salim, 2012, p. 114).

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling. Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018, hal. 136).

Jenis teknik non-probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2018, hal. 138). Pemilihan teknik purposive sampling dalam penelitian ini dikarenakan sampel penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu, yaitu sesuai dengan kriteria tujuan dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, penulis menentukan sampel berupa pengikut akun Instagram @Gojekindonesia pernah melihat/menonton iklan “Lagu Persembahan untuk

(5)

71

Cerdikiawan”. Dalam menentukan sampel, peneliti merujuk pada penentuan sampel dengan Rumus Taro Yamane dengan rumusan sebagai berikut:

n = 𝑁

1+𝑁 𝑒2

Setelah melakukan perhitungan dengan rumus diatas dengan tingkat error 5%, penulis mendapatkan hasil jumlah sampel sebanyak 399,84 orang yang dibulatkan menjadi 400. Berikut merupakan perhitungan jumlah sampel:

n = 𝑁 1+𝑁 𝑒2 n = 974.000 1+(974.000) 0.052 n =974.0001+2435 n =974.0002436 n = 399.84 3.4 Operasionalisasi Variabel/Kategorisasi

Penelitian ini terdiri atas dua variabel dengan satu variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat. Variabel tersebut dapat diidentifikasikan menjadi demikian:

1. Celebrity Endorsement (X1) 2. Visual storyelling (X2) 3. Brand image (Y)

(6)

72

Variabel X1 & X2 berperan sebagai variabel independent atau variabel bebas yang diasumsikan berpengaruh atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen, yaitu variabel Y yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat sebab adanya variabel bebas (Sugiono, 2017, p. 61). Dalam penelitian ini operasionalisasi variabel yang peneliti lakukan memecah variabel, dimensi dan indikator. Indikator-indikator tersebut nantinya akan diterjemahkan ke dalam bentuk kode untuk diolah ke dalam SPSS. Berikut operasionalisasi variabel, beserta dimensi dan indikator yang peneliti akan gunakan:

(7)

73

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variable

Penelitian Dimensi Indikator Kode Pertanyaan Skala

Variable X1 Celebrity endroser (Song & Chaipoopirantana 2010.p, 121) Physical Attractiveness (Daya tarik fisik)

Tampan/ Cantik X1. 1 Rossa adalah selebriti yang cantik Likert Modis X1.2 Rossa merupakan salah satu selebriti

yang berpakaian modis Likert

Daya Tarik X1.3 Rossa merupakan salah satu selebriti

yang memilki daya tarik kuat Likert

Elegant X1.4 Rossa merupakan salah satu selebriti

yang elegan Likert

Credibility (Kredibilitas)

Reputasi X1.5 Rossa merupakan salah satu selebriti

yang memiliki reputasi yang baik Likert Popularitas X1.6 Rossa merupakan salah satu selebriti

yang populer Likert

Citra Publik X1.7

Rossa merupakan salah satu selebriti yang memiliki citra di mata publik yang baik

Likert

Sikap Celebrity X1.8 Rossa merupakan salah satu selebriti

(8)

74

Amiability (Keramahan)

Outgoing & bold

(Keberanian) X1.9

Rossa merupakan salah satu selebriti

yang berani di publik Likert

Likeability (Disukai) X1.10 Rossa merupakan salah satu selebriti

yang banyak disukai Likert

Social

association/intercourse X1.11

Rossa merupakan salah satu selebriti yang membina hubungan sosial yang baik

Likert

Celebrity Product Match (Kecocokan

dengan produk)

Celebrity value product match (kelebihan selebriti yang cocok

dengan produk

X1.12 Rossa merupakan penyanyi yang

cocok dengan brand Gojek Likert

Proffesion (Profesi)

Expertise (Keahlian) X1.13 Rossa merupakan selebriti yang

sangat ahli dalam menyanyi Likert

Hardworking and responsible (Pekerja

keras)

X1.14 Rossa merupakan selebriti yang

berkerja keras Likert

Celebrity Audience Match (Kecocokan

dengan audien)

Match with audience

(Cocok dengan audiens) X1.15

Rossa merupakan selebriti yang

cocok dengan audiens Gojek Likert

Variable X2 Visual

story telling (Walter Design (Desain) Style (Gaya)

X1.1

Pengambilan gambar dalam iklan sesuai dengan selera anda sebagai warga Indonesia

(9)

75

& Gioglio, 2014,

h.47) Tone (Suasana) X1.2

Pengambaran suasana dalam iklan sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia

Likert

Character (Karakter) X1.3

Setiap karakter yang ada di dalam iklan adalah aktor yang tepat untuk bermain dalam iklan tersebut

Likert

Personality (Kepribadian)

Relatable (Kerkaitan) X1.4

Cerita yang dibawakan dalam iklan

memiliki kedekatan dengan

kehidupan sehari-hari

Likert

Share Experience (Membagikan

Pengalaman)

X1.5 Cerita yang diangkat iklan bisa saja

terjadi di kehidupan sehari-hari Likert Easy to understand

(Mudah di Mengerti) X1.6

Narasi yang disampaikan dalam iklan

mudah untuk dimengerti Likert

Usefullness (Kegunaaan)

Sharing (membagikan) X1.7

Saya memberitahukan iklan ini, ke teman atau keluarga saya karena

menjadi topik menarik untuk

dibicarakan

Likert

Enganging (Berdampak) X1.8 Setelah menonton iklan, saya dapat

belajar dari iklan yang disuguhkan Likert Purchasing (Pembelian) X1.9 Setelah menonton saya ingin untuk

(10)

76

Storytelling (Hal yang diceritakan)

Product (Produk) X1.10 Pelayanan jasa dari Gojek dijelaskan

dengan baik dalam iklan Likert

Relevancy (Relevan) X1.11

Cerita dalam iklan dekat atau berhubungan dengan kehidupan nyata saya

Likert

Shareworthiness (Kelayakan untuk

dibagikan)

Share story to other

(Membagikan ke lain) X1.12

Iklan ini adalah salah satu iklan yang patut direkomendasi kepada orang lain

Likert

Share Experience for brand (Membagikan Pengalaman kepada

merek)

X1.13

Saya akan menuliskan komentar dan menyukai mengenai iklan ini di akun Youtube Gojek Indonesia

Likert

Real-time Amplication Interaction (Interaksi) X1.14

Pengelola akun media sosial dari

Gojek selalu aktif merespon

tanggapan yang dilontarkan pada akun Youtube mereka

Likert

Engagement

(Ketertarikan) X1.15

Saya mengikuti akun Youtube Gojek

Indonesia Likert

Brand attributes (atribut

merek) Y.1

Menurut saya, Gojek Indonesia

(11)

77

VARIABEL Y Brand image Gojek (Keller, 2013, h. 79)

Strength of brand association (Kekuatan

asosiasi merek)

Y.2

Menurut saya Gojek Indonesia merupakan penyedia super app produk Indonesia

Likert

Y.3

Menurut saya Gojek Indonesia merupakan penyedia super app yang menciptakan dampak sosial kepada seluruh pengguna Gojek

Likert

Y.4

Menurut Gojek Indonesia merupakan jasa penyedia pionir khususnya untuk layanan ojek

Likert

Brand benefits (Kelebihan merek)

Y.5

Menurut saya Gojek Indonesia merupakan jasa penyedia layanan super app yang mudah digunakan

Likert

Y.6

Menurut saya Gojek Indonesia merupakan jasa penyedia layanan super app yang memudahkan untuk layanan pembayaran, makanan dan kebutuhan harian saya

Likert Favorability of brand association (Nilai asosiasi merek) Need (Kebutuhan) Y.7

Menurut saya, aplikasi Gojek dapat memenuhi kebutuhan saya hampir di segala bidang

Likert

Y.8 Menurut saya, Gojek Indonesia memberikan layanan yang beragam

(12)

78

sehingga dapat disebut sebagai super app

Wants (Keinginan)

Y.9

Gojek Indonesia menggambarkan keinginan yang diperlukan saya mengenai jasa yang ditawarkan

Likert

Y.10

Gojek Indonesia menjadikan pilihan dalam mendapatkan layanan sesuai dengan gaya hidup saya

Likert

Y.11 Saya tertarik dan ingin menggunakan

layanan Gojek Indonesia Likert

Uniqueness of brand association (Keunikan

asosiasi merek)

Unique selling point (Keunikan daya jual)

Y.12

Menurut saya Gojek, merupakan salah satu pionir untuk transportasi ojek

Likert

Y.13

Menurut saya Gojek, merupakan salah satu pionir untuk super app di Indonesia

Likert

Y.14 Menurut saya, Gojek merupakan

salah satu aplikasi karya anak bangsa Likert

Y.15

Menurut saya, Gojek merupakan salah satu aplikasi yang memiliki pelayanan variatif

(13)

79

(14)

80 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti umumnya menggunakan satu atau lebih teknik spesifik dalam mengumpulkan data kuantitatif. Terdapat dua data dalam teknik pengumpulan data yaitu data sekunder dan data primer yang diperlukan untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut:

3.5.1 Data Primer

Untuk memperoleh data primer, survei dilakukan peneliti dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk Google Forms kepada 400 responden yang merupakan followers instagram @gojekindonesia dan pernah menonton iklan “lagu persembahan untuk para cerdikiawan”.

Melalui teknik model kuesioner yang dilakukan, data yang berupa jawaban dari responden dikumpulkan dalam skala likert atas sejumlah pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner tersebut. Menurut Sugiyono (2017, hal. 152) , dengan menggunakan skala likert, variabel akan diukur dijabarkan menjadi dimensi dan dimensi dijabarkan menjadi indikator variabel, yang kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Berikut skala likert yang terdiri dengan skala lima poin:

Tabel 3.2 Skala Likert

Skala Skor

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Netral 3

(15)

81

Sangat Setuju 5

Sumber: Sugiono (2017) 3.5.2 Data Sekunder

Selain menggunakan kuesioner, penulis menggunakan data sekunder untuk penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan referensi buku, jurnal, laporan penelitian, artikel dan sumber apapun yang berhubungan atau relevan dengan penelitian ini. Data yang peneliti peroleh melalui studi pustaka dan referensi umumnya digunakan untuk mendukung latar belakang dan dasar penelitian (Neuman 2014, p. 36).

3.6 Teknik Pengukuran Data

Dalam uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji kevalidan mengenai instrumen pengambilan data berupa kuesioner yang terbentuk ke dalam butir-butir pernyataan. Penelitian ini, teknik pengukuran data dikelola dengan menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Science). Menurut Sugiyono (2017, h. 193) Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Uji validitas dan uji reliabilitas diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner uji coba (pre-test) yang disebarkan kepada 30 responden, yang kemudian jawabannya diringkas dalam bentuk Tabel dan kemudian diolah menggunakan software IBM SPSS Statistics Subscription.

(16)

82

3.6.1 Uji Validitas

Dalam Neuman (2014, p. 141), validitas dijelaskan sebagai kebenaran yang mengacu pada seberapa baik gagasan realitas sosial ‘cocok’ dengan realitas empiris yang aktual. Tidak adanya validitas menunjukkan ketidakcocokan antara konstruk yang peneliti gunakan untuk menggambarkan, berteori, atau menganalisis dunia sosial dengan apa yang terjadi di dunia sosial sebenarnya. Selanjutnya, uji validitas mengacu pada seberapa baik definisi konseptual dan operasional bertautan satu sama lain, dengan semakin baik tingkat hubungan maka semakin besar validitas pengukuran (Neuman, 2014, p. 143).

Untuk menghitung validitas, peneliti menggunakan metode Pearson Product Moment yang dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 23. Peneliti melakukan uji validitas melalui data yang telah diperoleh saat pre-test dari 10% dari total sampel, yaitu 30 responden, karena dianggap dapat mewakili sampel dalam pengujian validitas variabel. Dengan jumlah sebanyak 30 responden. Nilai r Tabel yang ditentukan pada uji validitas ini peneliti peroleh berdasarkan jumlah responden dan = 5% sehingga nilai r adalah 0.312. Ketentuan valid atau tidaknya suatu indikator mengacu pada nilai r tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika r hitung ≥ 0.312, maka item-item tersebut dinyatakan valid 2. Jika r hitung ≤ 0.312, maka item-item tersebut dinyatakan tidak valid

(17)

83

Adapun hasil uji validitas terhadap tiga variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics Subscription. Hasil uji validitas variabel pelatihan dapat dijelaskan dalam Tabel sebagai berikut.

1. Variabel Celebrity Endorsement (X1)

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Celebrity Endorsement (X1) Indikator r-hitung r-Tabel Keterangan

X1.1 0,560 0,361 Valid X1.2 0,731 0,361 Valid X1.3 0,472 0,361 Valid X1.4 0,682 0,361 Valid X1.5 0,621 0,361 Valid X1.6 0,672 0,361 Valid X1.7 0,474 0,361 Valid X1.8 0,667 0,361 Valid X1.9 0,833 0,361 Valid X1.10 0,817 0,361 Valid X1.11 0,609 0,361 Valid X1.12 0,570 0,361 Valid X1.13 0,723 0,361 Valid X1.14 0,713 0,361 Valid X1.15 0,660 0,361 Valid

(Sumber: Pengolahan Data SPSS Subscription oleh Peneliti, 2020)

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, diketahui bahwa semua indikator pada variabel Celebrity Endorsement (X1) memiliki nilai r hitung > r Tabel,

(18)

84

sehingga dapat disimpulkan ke-15 indikator variabel Celebrity Endorsement (X1) adalah valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

2. Variabel Visual Storytelling (X2)

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Visual Storytelling (X2)

Indikator r-hitung r-Tabel Keterangan

X2.1 0,546 0,361 Valid X2.2 0,622 0,361 Valid X2.3 0,557 0,361 Valid X2.4 0,644 0,361 Valid X2.5 0,403 0,361 Valid X2.6 0,485 0,361 Valid X2.7 0,590 0,361 Valid X2.8 0,494 0,361 Valid X2.9 0,652 0,361 Valid X2.10 0,696 0,361 Valid X2.11 0,631 0,361 Valid X2.12 0,721 0,361 Valid X2.13 0,554 0,361 Valid X2.14 0,475 0,361 Valid X2.15 0,404 0,361 Valid

(Sumber: Pengolahan Data SPSS Subscription oleh Peneliti, 2020)

Berdasarkan Tabel 3.3 di atas, diketahui bahwa semua indikator pada variabel Visual Storytelling (X2) memiliki nilai r hitung > r Tabel,

(19)

85

sehingga dapat disimpulkan ke-15 indikator variabel Visual Storytelling (X2) adalah valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

3. Variabel Brand Image (Y)

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Brand Image (Y) Indikator r-hitung r-Tabel Keterangan

Y1.1 0,521 0,361 Valid Y1.2 0,540 0,361 Valid Y1.3 0,411 0,361 Valid Y1.4 0,614 0,361 Valid Y1.5 0,627 0,361 Valid Y1.6 0,582 0,361 Valid Y1.7 0,736 0,361 Valid Y1.8 0,707 0,361 Valid Y1.9 0,744 0,361 Valid Y1.10 0,658 0,361 Valid Y1.11 0,641 0,361 Valid Y1.12 0,556 0,361 Valid Y1.13 0,641 0,361 Valid Y1.14 0,446 0,361 Valid Y1.15 0,726 0,361 Valid

(Sumber: Pengolahan Data SPSS Subscription oleh Peneliti, 2021)

Berdasarkan Tabel 3.5 di atas, diketahui bahwa semua indikator pada variabel Brand Image (Y) memiliki nilai r hitung > r Tabel, sehingga

(20)

86

dapat disimpulkan ke-15 indikator variabel Brand Image (Y) adalah valid dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas membahas mengenai konsistensi, di mana kondisi yang indentik atau serupa mampu memberikan hasil yang stabil dan berulang (Neuman, 2014, p.141). Hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau konsistensi adalah kebalikan dari pengukuran reliabilitas. Uji ini menunjukan sejauh mana alat pengukuran dalam kuesioner dapat dipercaya. Dalam studi kuantitatif, realibilitas yang sempurna sangat jarang diperoleh, namun peneliti mampu meningkatkan reabilitas dengan empat cara, yaitu (Neuman, 2014, p.141):

1. Mengkonseptualisasikan konstruk dengan jelas 2. Menggunakan tingkat pengukuran yang tepat 3. Menggunakan beberapa indikator

4. Menggunakan uji coba atau pilot-test

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai cronbach alpha kriteria uji adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai hitung cronbach alpha > 0,60 maka angket dinyatakan reliabel,

b. Jika nilai hitung cronbach alpha < 0,60 maka angket dinyatakan tidak reliabel.

(21)

87

Variabel Alpha

Cronbach’s

N of

Items Keterangan

Celebrity Endorsement (X1) 0,907 15 Reliabel

Visual Storytelling (X2) 0,833 15 Reliabel

Brand Image (Y) 0,875 15 Reliabel

(Sumber: Pengolahan Data SPSS Subscription oleh Peneliti, 2021)

Berdasarkan Tabel 3.6 di atas, diketahui bahwa variabel Celebrity Endorsement (X1) dengan 15 indikator memiliki nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,833, Visual Storytelling (X2) dengan 15 indikator memiliki nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,907, dan Brand Image (Y) dengan 15 indikator memiliki nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,875. Nilai koefisien cronbach alpha pada ketiga variabel adalah lebih besar dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur indikator pada ketiga variabel penelitian yang digunakan telah reliabel, dan dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian kuantitatif dilakukan sebagai alat untuk mengubah dara menjadi informasi, yang dilakukan peneliti melalui uji normalitas & path analysis.

3.7.1 Uji Normalitas

Sebelum menguji hipotesis, data terlebih dahulu harus diuji untuk mengetahui apakah berdistribusi normal atau tidak. Distribusi normal atau distribusi Gauss menurut Arifin (2017, p. 85) adalah distribusi probabilitas yang banyak digunakan dalam

(22)

88

analisis statistika. Uji normalitas dilakukan untuk melihat distribusi normal sehingga uji ini merupakan uji yang mendasar. Dalam Arifin (2017, p. 85) dijelaskan bahwa kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS adalah apabila:

• Sig 0.05, data berdistribusi normal • Sig 0.05, data tidak berdistribusi normal

Uji normalitas dapat dilakukan dengan teknik uji chi-kuadrat, Lilliefors, Kolmogorov-Smirnov, dan Shapiro Wilk (Arifin, 2017, p. 85). Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan melalui SPSS 23 dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Pengujian dilakukan untuk melihat distribusi normal variabel X (Electronic Word- of-Mouth) dan variabel Z (Brand Image) terhadap variabel Y (Brand Credibility) dengan terlebih dahulu melakukan analisis regresi linear untuk memperoleh nilai unstandardized residual.

3.7.2 Uji Hipotesa

Dalam Arifin (2017, p. 17), uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan. Hipotesis merupakan sebuah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis berarti pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya dengan menggunakan pengujian hipotesis (Arifin, 2017, p. 17).

Arifin (2017, p. 18) memaparkan bahwa tujuan uji hipotesis adalah untuk menetapkan dasar dalam menentukan keputusan, apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Pernyataan hipotesis terdiri

(23)

89

dari hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha atau H1, H2, dan seterusnya). Hipotesis nol mengandung pernyataan ‘sama dengan’, ‘tidak ada pengaruh’, atau ‘tidak ada perbedaan’ di antara satu variabel dengan variabel lain,

sedangkan hipotesis alternatif menyatakan ada pengaruh atau ada hubungan di antara satu variabel dengan variabel lain (Arifin, 2017, p. 18).

Riduwan dan Kuncoro (2017, p. 95; 291) memberi dasar untuk menentukan hipotesis mengenai pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat berdasarkan analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda dalam path analysis. Nilai probabilitas 0.05 dibandingkan dengan nilai probabilitas Sig dari hasil yang diolah dengan ketentuan sebagai berikut:

⚫ 0.05 Sig, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti signifikan

⚫ 0.05 Sig , maka Ha ditolak dan H0 diterima, berarti tidak signifikan Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan guna menentukan:

H1 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan dari celebrity endorsement terhadap brand image Gojek Indonesia pada iklan “lagu persembahan untuk para cerdikiawan”

H0 : Tidak terdapat pengaruh langsung yang signifikan dari celebrity endorsement terhadap brand image Gojek Indonesia pada iklan “lagu persembahan untuk para cerdikiawan”

(24)

90

H2 : Terdapat pengaruh langsung yang signifikan dari visual storytelling terhadap brand image Gojek Indonesia pada iklan “lagu persembahan untuk para cerdikiawan”

H0 : Tidak terdapat pengaruh langsung yang signifikan dari visual storytelling terhadap brand image Gojek Indonesia pada iklan “lagu persembahan untuk para cerdikiawan”

H3 : Celebrity endorsement & visual storytelling secara simultan memiliki pengaruh terhadap brand image Gojek Indonesia pada iklan “lagu persembahan untuk para cerdikiawan”

H0 : Celebrity endorsement & visual storytelling secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap brand image Gojek Indonesia pada iklan “lagu persembahan untuk para cerdikiawan”

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Celebrity Endorsement (X1)  Indikator  r-hitung  r-Tabel  Keterangan
Tabel 3.4  Hasil Uji Validitas Visual Storytelling (X2)  Indikator  r-hitung  r-Tabel  Keterangan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara bapak Rustanto (Ketua Pengawas Madrasah Kabupaten Banyumas).. 2) Pelaksanaan program dan mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru PAI. Program

 Untuk umpan dengan konsentrasi padatan terlarut total berapapun, disertai dengan kandungan organik lebih dari 15 g/l, reverse osmosis sangat baik untuk

Berangkat dari permasalahan-permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS yang

Dalam pelaksanaan proses pendidikan tidak menutup kemungkinan jika terjadi sebuah kegagalan. Kegagalan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurangnya kemampuan

Payung hukum penyandang disabilitas telah diatur di dalam Konstitusi Negara Indonesia namun pada tataran di daerah untuk pengaturan atau perda bagi penyandang disabilitas

Berikut adalah disain dari kolektor surya plat datar dengan kaca berlapis, pada..

Teknik analisis data yang dipergunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kualitas sistem informasi akuntansi

Ramah tamah adalah sikap yang menunjukkan keakraban, kesopanan, dan kelemahlembutan, orang yang ramah juga orang yang suka membantu, murah senyum, dan menarik