• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Dewasa ini manusia sangat bergantung dengan keberadaan sistem informasi pada banyak aktivitas, termasuk dalam berbisnis. Seandainya saja sistem informasi ditiadakan, dapat dipastikan bahwa dalam hitungan minggu aktivitas serta proses bisnis akan terbengkalai, terlebih perusahan – perusahaan yang sangat bergantung dengan keberadaan sistem informasi, tidak lagi dapat beroperasi bahkan mengalami kebangkrutan.

Maka dari itu, sistem informasi sudah dipandang sebagai roda penggerak bagi kegiatan manusia dan perusahaan. Untuk alasan inilah, sistem informasi perlu dikelola dan terus ditingkatkan kemampuanya.

Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen data yang terintegrasi untuk mencapai satu tujuan, yang dimana tujuan tersebut akan menghasilkan suatu yang berguna bagi dunia kerja yang mempermudah pekerjaan manusia. Apalagi pada saat ini dimana manusia tidak bisa menyangkal bahwa teknologi berkembang sangat pesat.

Adapun Menurut para ahli pengertian sistem sebagai berikut :

Menurut Kroenke dalam Sulianta (2017:8). “Beberapa jenis jenis pengolongan sistem informasi”, yakni :

(2)

1. Klasifikasi Berdasarkan Struktur Organisasi

a. Sistem Informasi Per-Departemen (Departemental Information System) Sistem informasi yang digunakan oleh suatu departemen pada organisasi atau perusahaan. Contoh sistem informasi akuntansi, sistem pemrosesan transaksi, sistem billing, dan lain sebagainya.

b. Sistem Informasi Perusahaan (Enterpriseinformation System)

Sistem informasi yang mencakup departemen – departemen yang ada dalam perusahaan dan umumnya adalah sistem yang terintegrasi.

c. Sistem Interorganisasional (Interorganizational System)

Sistem yang mampu mengintegrasikan proses bisnis antar perusahaan, sistem ini umumnya ditunjang oleh Electronic Data Interchange (EDI) dalam mempertukarkan data antara perusahaan yang berbeda.

2. Klasifikasi Berdasarkan Organisasi Dalam Ruang Lingkup Internal a. Sistem Informasi Pribadi (Personal Information System)

Sistem informasi ini umumnya digunakan oleh ornag perorangan pada suatu perusahaan. Misalnya pada berbagai aplikasi yang termasuk kedalam sistem otomatisasi perkantoran.

b. Sistem Informasi Kelompok Kerja (Workgroup Information System) Sistem yang ditujukan untuk mendukung kolaborasi dan pekerjaan kelompok atau tim. Misalnya aplikasi dengan fitur telekonferensi.

c. Sistem Informasi Perusahaan (Enterprise Information System)

Sistem ini memiliki pengkategorian yang serupa perihal sistem informasi perusahaan pada pengkategorian berdasarkan struktur organisasi.

(3)

3. Klasifikasi Berdasarkan Area Fungsional Pada Perusahaan (fungsi – fungsi eksternal dan internal yang ada di perusahaan atau organisasi hal ini memaksudkan pula Departemental Information System)

a. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System) b. Sistem Informasi Keuangan (Finance Information System)

c. Sistem Informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) d. Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System)

e. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Human Resources

Management Information System)

2.1.1. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri dalam Afifah (2018:2) menyimpulkan bahwa “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisasi saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell dalam Mirawati (2015:386) “sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan”.

Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa yang disebut sistem ialah kumpulan suatu unsur atau komponen yang teroganisir serta saling berinteraksi, satu sama lain dan juga memiliki maksud dan tujuan yang sama.

(4)

2.1.2. Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri dalam Afifah (2018:2) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Menurut Jogiyanto H.M dalam Mirawati (2015:386) “Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyatayang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan”.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sutabri dalam Afifah (2018:2) menyimpulkan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut Herliana (2014:83) “Sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Dalam pengertian lain, sistem juga diartikan sebagai kerangka dari prosedur-prosedur yang berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Berdasarkan pengertian sistem dan informasi, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah seperangkat unsur-unsur yang saling berhubungan dan berinteraksi mengolah data untuk kemudian dijadikan memiliki nilai untuk yang membutuhkan demi mencapai tujuan bersama.

(5)

2.1.4. Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Kadir (2015:14) berpendapat bahwa perancangan sistem merupakan, “perancangan atau mendesain suatu sistem agar project yang akan dikerjakan sehingga tidak mengalami kesalahan alur program yang fatal dan perancangan sistem yang baik akan mempermudah programmer dalam membuat programnya”.

Dengan demikian perancangan sistem adalah upaya sebuah sistem dalam memberikan kepuasan akan spesifikasi kebutuhan, penggunaan sumber daya, kepuasan batasan desain dari segi biaya, waktu dan perangkat.

2.2. Teori Pendukung 2.2.1. Pemrograman Java

Menurut Enterprise (2015a:1) “Java merupakan pemrograman yang sangat populer karena rentang aplikasi yang bisa dibuat menggunakan bahasa ini sangatlah luas, mulai dari komputer hingga smartphone. Bahasa pemrograman java dikembangkan pertama kali oleh Sun Microsystem yang dimulai oleh James Gosling dan diliris pada tahun 1995. Saat ini Sun Microsystem telah diakuisisi oleh Oracle Corporation.”

2.2.2. XAMPP

Menurut Wicaksono dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2018:129) menjelaskan bahwa “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MYSQL di

(6)

komputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer lokal. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat dimodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

2.2.3. MySQL

Menurut Arief dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2018:131) “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”. MySQL bersifat open source dan menggunakan SQL (Structured Query Languange). MySQL biasa dijalankan diberbagai platform misalnya windows Linux, dan lain sebagainya.

2.2.4. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model teknik pendekatan yang menyatakan atau menggambarkan hubungan suatu model. Didalam hubungan ini tersebut dinyatakan yang utama dari ERD adalah menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship), yang ada pada Entity berikutnya.

Menurut Simarmata dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2018:132), “Entity RelationShip Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan akan mambantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan

(7)

menentukan hubungan antar entitas”. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basis data dapat disimpan dan diambil secara efisien.

Simbol-simbol dalam ERD (Entity Relationship Diagram) adalah sebagai berikut: a. Entitas : suatu yang nyata atau abstrak yang mempunyai karakteristik

dimana kita akan menyimpan data.

b. Atribut : ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas tertentu.

c. Relasi : hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. d. Link : garis penghubung atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan

entitas dengan relasi.

Menurut Sukamto dan M. Shalahudin (2018:50) “Entity Relationalship

Diagram (ERD) dikembanngkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang

matematika”. Entity Relationalship Diagram (ERD) digunakan untuk pemodelan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan Entity Relationalship Diagram (ERD). Entity Relationalship

Diagram (ERD) memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen

(dikembangkan oleh Petter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen. Berikut adalah simbol yang digunakan pada Entity Relationalship Diagram dengan notasi Chen. Adapun notasi chen sebagai berikut :

a. Entitas merupakan data inti yang akan di simpan bakal tabel pada basis data benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses

(8)

oleh aplikasi komputer penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

b. Atribut merupakan Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

c. Atribut kunci primer Field atau kolomdata yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

d. Atribut multinilai / multivalue adalah Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu. e. Relasi merupakan Relasi yang menghubungkan antar entitas biasanya di

awali dengan kata kerja.

f. Asosiasi / Association merupakan Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalnya ada kardinalitas 1. Dan ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.

Adapun Entity Relationship Diagram ERD memiliki kardinalitas, berikut adalah kardinalitas dalam Entity Relationship Diagram (ERD).

(9)

a. Satu ke satu (One to One)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling banyak satu elemen pada Entitas A.

b. Satu ke banyak (One to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan dengan paling banyak satu elemen di Entitas A.

c. Banyak ke satu (Many to One)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B behubungan dengan maksimal banyak elemen di entitas A.

d. Banyak ke banyak (Many to Many)

Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada Entitas B demikian sebaliknya.

2.2.5. Logical Record System (LRS)

Menurut Dhanta dalam Junianto dan Yusa Primaesha (2015:444) “LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key (FK)”.

Menurut Simarmata dan paryudi dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2018:133), “Logical Record Structured (LRS) adalah representasi dari struktur

(10)

record - record pada tabel - tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan

entitas”. Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK).

Berikut adalah cara membentuk skema database atau LRS (Logical Record

Strutured) berdasarkan Entity Relationship Diagram :

a. Jika relasinya satu - ke - satu, maka foreign key diletakan pada salah satu dari dua entitas yang ada tau menyatukan kedua entitas tersebut.

b. Jika relasinya satu - ke - banyak, maka foreign key diletakan pada entitas

Many.

c. Jika relasinya banyak - ke - banyak, maka dibuat “file konektor” yang berisi dua foreign key yang berasal dari kedua entitas.

2.2.6. Unified Modelling Language (UML)

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, munculah sebuah standarisasi bahsa pemodelan untuk menggunakan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu

Unified Modeling Language (UML). UML muncul Karena adanya kebutuhan

pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. “UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks - teks pendukung”. Terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam kategori. Pembagian kategori dan macam - macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah.

(11)

Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:140) Gambar II.1 Diagram UML a. Use Case

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2018:131), “Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”.

Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor

dengan sistem informasi yang akan dibuat. b. Activity Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin dalam Fridayanthie dan Tias Mahdiati (2018:132), “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Activity

(12)

Diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor,

jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. c. Sequence Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:165) “Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirim dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek - objek yang terlibat dlam sebuah use case beserta metode - metode yang dimiliki kelas yang di instansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat scenario yang ada pada use

case. Banyak diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal

sebanyak pendefinisian use case yang dimiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

d. Class Diagram

Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2018:141) “Diagram kelas atau

class diagram menggambarkan sturuktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

1) Atribut merupakan variable - variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. 2) Operasi atau metode adalah fungsi yang dimiliki suatu kelas.

Diagram kelas dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas - kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagai

(13)

kasus, perancangna kelas yang dibuat tidak sesuai dengan sesuai dengan kelas - kelas yang dibuat dengan perangkat lunak, sehingga tidaklah ada gunanya lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya tidak sesuai. Kelas - kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi - fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas - kelas didalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis - jenis kelas berikut:

1) Kelas

Kelas yang dimilki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. 2) Kelas yang menangani tampilan sistem (view)

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. 3) Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)

4) Kelas yang menangani fungsi - fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak.

5) Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua table yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari hasil relasi atau atribut multivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat dipertanggung jawabkan atau tetap didalam perancangan kelas.

Gambar

Diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor,

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi persediaan bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian kembali apabila persediaan telah mencapai titik minimum persediaan yang

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti temukan di Sekolah Luar Biasa Negeri Tolitoli tingkat Sekolah Dasar kelas 6 bahwa : (1) Keterampilan membuka dan menurtup pelajaran

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Analisis deskriptif data variabel X menunjukkan nilai Mean = 61,030, dengan frekuensi tertinggi skor nilai variabel X yakni 24 = 73% berada

Dalam proses perancangan redesain interior museum Diponegoro-Yogyakarta klien menginginkan ruangan dibuat menarik serta kreatif yang mengikuti tehnologi yang sedang

Gugus Pulau Bintan memiliki potensi wisata yang meliputi wisata alam, wisata budaya dan minat khusus yang tersebar di berbagai kecamatan yang terdapat pada Kabupaten Bintan

berbahasa (language behavior) yang disepakati oleh komunitas pemakai bahasa tertentu dalam rangka saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain. Misal kesopanan

Peneliti melakukan penelitian di Desa Saba Padang Kecamatan Huta Bargot Kabupaten Mandailing Natal terhadap kandungan merkuri (Hg) pada bak pembuangan air

Pengukuran parameter kualitas air seperti suhu, kecerahan, kedalaman, pH oksigen terlarut dan karbondioksida bebas yang ditemukan selama penelitian menunjukkan bahwa