• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standard Operasional Prosedur Spbu Wonokoyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standard Operasional Prosedur Spbu Wonokoyo"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

STANDARD

PROSEDUR

OPERASIONAL

SPBU WONOKOYO

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Siapa yang tidak mengenal Pertamina. Ia merupakan perusahaan minyak dalam negri yang terus berusaha untuk meningkatkan kualitasnya. Banyak sekali perbaikan yang dilakukan oleh Pertamina jingga akhirnya Pertamina menjadi perusahaan dalam negri yang mampu menembus pasar dunia dan tak boleh diremehkan.

Sejarah berdirinya………. ………..

SPBU Wonokoyo Adalah SPBU yang bekerjasama secara resmi dengan Pertamina. Adanya kerjasama yang resmi ini diharapkan SPBU dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Diharapkan konsumen akan mendapatkan BBM yang berkualitas dengan takaran yang pas..

Jaminan Kualitas Pelayanan

SPBU Pertamina (distributor Pertamina) yang telah bekerjasamasecara resmi dapat memberikan pelayanan terbaik dengan standart yang telah ditentukan. Konsumen akan mendapatkan kualitas dan kuantitas BBM yang teerjamin dengan pelayanan yang ramah dan fasilitas yang nyaman.

SPBU Wonokoyo menggunakan alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih akurat, sehingga kualitas dan kuantitasnya lebih terjamin. SPBU Wonokoyo juga menerapkan monitoring yang ketat. SPBU Wonokoyo selalu melakukan test kecepatan berkala dengan batas toleransi akurasi

(3)

yang lebih ketat daripada SPBU lainnya. Tes ini dilakukan untuk menjamin ketepatan takaran. Pompa yang telah melewati batas toleransi akan dilakukan kalibrasi ulang oleh Dinas Metrologi. Agar kualitas bahan bakar tetap terjamin, SPBU akan melakukan pengujian kualitas 3 kali lebih banyak dengan batas toleransi yang lebih ketat..

SPBU Wonokoyo adalah sebuah badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan penjualan Bahan Bakar Minyak secara professional yang menyediakan penjualan produk utamanya diantaranya adalah :

1. Premium 2. Solar 3. Pertamax 4. Pertalite

SPBU Wonokoyo juga menyediakan produk pendamping yang mampu berkompetisi dengan SPBU lainnya diantaranya adalah Oli , Nitrogen Gas dan Elpiji.

Dalam melakukan pelayanan, SPBU Wonokoyo didukung oleh Sumber Daya Manusia yang mumpuni dalam melakukan pelayanan, tenaga yang bekerja harus memiliki standart kompetensi. B. Tujuan

Dengan dibuatnya Standard Prosedur Operasional Organisasi SPBU Wonokoyo adalah, bertujuan sebagai dan untuk :

1. Sebagai pegangan dalam menggerakkan organisasi Organisasi SPBU Wonokoyo dalam rangka mengembangkan SPBU Wonokoyo agar lebih baik dan memiliki pelayanan yang profesional.

2. Sebagai acuan untuk melaksanakan pelayanan dan kegiatan administrasi yang baik dalam Organisasi SPBU Wonokoyo.

(4)

3.

C. Ruang Lingkup

Standard Prosedur Operasional Organisasi SPBU Wonokoyo meliputi penataan organisasi, jabatan, ketenagaan, mekanisme kerja dan penataan administrasi bagi unit yang berada di jajaran struktur organisasi.

Selain itu, sebagai pelimpahan kewenangan dan kemandirian maka pedoman ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling menghormati kewenangan dan kemandirian masing-masing bagian dengan interaksi, komunikasi dan integrasi dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan dan kegiatan administrasi..

BAB II

(5)

SPBU WONOKOYO

UD. WONOKOYO adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Pengawasan kualitas menyangkut kesesuaian mutu produk BBM terhadap standar yang diserahkan kepada konsumen sesuai dengan badan metrologi. Tujuannya adalah untuk menjamin mutu dan jumlah BBM di SPBU WONOKOYO mulai dari penerimaan, penimbunan, dan penyaluran agar tetap baik dan memenuhi spesifikasi.

Perusahaan ini berdiri pada tanggal 20 Agustus 2004 dengan akta Notaris tanggal 09 September 2003 No 2 dihadapan Notaris Laura Elisabeth Palilingan, SH. Dengan Nomor NPWP: 02. 127. 394. 1. 002. 000, dan Nomor SIUP: 00611/13-1. 824. 51. Perusahaan ini berlokasi di Jl Hj Naman no 29 pondok kelapa Jakarta Timur. UD. WONOKOYO mempunyai pegawai tetap sebanyak 22 orang, yang terdiri dari 11 orang operator SPBU, 3 orang security, 1 orang teknisi, 1 orang office boy, 1 orang supervisor, manajer operasional, direktur,dan direktur utama. UD. WONOKOYO Utama bekerja sama dengan PERTAMINA (persero).

UD. WONOKOYO memiliki 4 tangki pendam yang terdiri dari 2 tangki pendam Premium yang berkapasitas 30.000 litter, 1 tangki pendam Pertamax

berkapasitas 20.000 litter, 1 tangki pendam Biosolar yang berkapasitas 20.000 litter.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi UD. WONOKOYO adalah menjadi perusahaan distributor bahan bakar minyak yang selalu terdepan dalam melayani, memahami, dan memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen khususnya di dunia industri Indonesia.

(6)

Misi UD. WONOKOYO adalah sebagai perusahaan distributor bahan bakar minyak yang berkualitas dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen dan menjaga kualitas barang yang dijual kepada konsumen.

BAB IV

(7)

Berikut adalah struktur organisasi yang ada di SPBU Wonokoyo :

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN JABATAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA

(8)

Berikut adalah tugas dan wewenang organisasi yang ada di SPBU. A. Direktur

Merupakan pimpinan dalam perusahaan ini, tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab untuk merumuskan tujuan, rencana, dan kebijakan umum perusahaan.

b. Memimpin dan bertanggung jawab secara operasional dari seluruh kegiatan perusahaan.

c. Memberikan tugas kepada masing-masing manager untuk disalurkan kepada masing-masing bawahannya.

d. Mengawasi dan memberikan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan.

B. Manajer Operasional

a. Mengawasi dan memimpin seluruh kegiatan operasional dan administrasi penerimaan, penimbunan dan penjualan BBM di SPBU

b. Mengawasi dan mengecek persediaan BBM pada monitor tangki pendam c. Membina hubungan baik dengan PT. PERTAMINA (persero), aparat

pemerintahan dan tokoh masyarakat di sekitar SPBU

d. Membuat laporan penerimaan mingguan dan bulanan, stok, penjualan BBM dan

non BBM dan bisnis lainnya secara keseluruhan kepada manajer

(9)

C. Supervisor

Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi seluruh kegiatan operasional pada setiap operator di SPBU b. Melaksanakan kegiatan penerimaan SPBU, dengan didampingi oleh sekuriti c. Melakukan kontrol keuangan dilingkungan SPBU

d. Mengelola bisnis BBM, non BBM dan bisnis lainnya di SPBU sesuai dengan target

yang ditentukan

e. Bertanggung jawab terhadap pengamanan sarana dan fasilitas SPBU,

keselamatan kesehatan kerja dan lindungan lingkungan, serta mengelola Sumber Daya Manusia di SPBU

D. Staff Administri / Kasir / Bagian Akuntansi Tugas dan wewenang antara lain:

a. Melaksanakan administrasi keuangan operasional BBM, non BBM dan bisnis lainnya di SPBU

b. Melakukan pencatatan dan pembukuan seluruh transaksi keuangan harian c. Membuat laporan penjualan dan keuangan bulanan (arus kas, ikhtisar

rugi/laba)

serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik

d. Melakukan kegiatan penebusan BBM dan non BBM dan penagihan piutang pihak ketiga (pelanggan)

(10)

administrasi perusahaan

f. Melaksanakan pembayaran listrik, telepon, air dan biaya umum lainnya g. Melaksanakan pembayaran gaji pekerja di SPBU

h. Melakukan pencatatan administrasi data personalia i. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan cleaning service

E. Operator SPBU

Tugas dan wewenangnya antara lain:

a. Mengoperasikan dispensing pump untuk melayani penjualan kepada konsumen

berdasarkan standar operasi pelayanan konsumen yang diberlakukan b. Mampu menngoperasikan alat pemadam api, bila diperlukan

c. Mencatat setiap jumlah transaksi, sesuai dengan data totalisator dispensing pum dengan jumlah uang hasil penjualan dan membuat laporan penjualan harian sesuai shift, selanjutnya dilaporkan kepada foreman BBM

d. Menerima pembayaran dan memberikan uang kembalian sesuai dengan jumlah

transaksi

e. Membuat bon dan kuitansi atas permintaan konsumen f. Menjaga keselamatan dan keamanan kerja

g. Mengatur antrian kendaraan konsumen disekitar dispenser

h. Berperan aktif dalam menjaga kebersihan peralatan dan lingkungan SPBU i. Sigap dalam mengambil tindakan dalam keadaan darurat

(11)

F. Sekuriti

Tugas dan wewenangnya antara lain:

a. Melakukan pengamanan sarana dan fasilitas, pekerja dan konsumen di area SPBU

b. Mengatur ketertiban arus lalu lintas kendaraan konsumen di area SPBU c. Melakukan koordinasi dengan aparat dan tokoh masyarakat setempat

d. Mengisi log book situasi dan kondisi keamanan di area SPBU dan sekitarnya e. Mengaktifkan dan memutuskan aliran listrik sesuai kebutuhan

f. Memeriksa untuk memastikan bahwa alat pengamanan peralatan berfungsi dan

dalam keadaan terkunci/aman

g. Menutup jalur masuk dan keluar bila SPBU tidak beroperasi.

G. Teknisi

Tugas dan wewenangnya antara lain:

a. Melakukan perbaikan pada mesin operator, mesin tangki pendam, mesin pompa,

komputer pada monitoring penjualan BBM, komputer pada monitoring persediaan BBM pada tangki pendam, dan sebagainya.

b. Melakukan maintenance atau perawatan pada mesin-mesin di SPBU, termasuk

(12)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SPBU WONOKOYO

Sistem akuntansi pembelian hendaknya dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan dimana yang tujuannya adalah untuk menetapkan pertanggungjawaban serta untuk memberikan informasi yang lengkap mengenai barang yang diterima dan dipesan karena kecermatan dalam pencatatan akuntansi akan membantu

(13)

terwujudnya efisiensi dan efektifitas kerja, oleh karena itu dirasa sangat perlu untuk mengetahui bagaimana sistem akuntansi pembelian dari suatu kegiatan usaha.

Sistem yang ada dan prosedur pembelian yang baku sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelian, agar ke depannya kegiatan pembelian dapat dipertanggungjawabkan dengan benar. Memiliki sistem yang baik agar prosedur dan aturan yang ada dapat berjalan dengan baik sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh bagian yang terkait. Pembelian merupakan suatu pengadaan barang yang dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan atau dapat dijual kembali kepada pihak lain. setiap perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, maupun perusahaan jasa didalam menjalankan kegiatan operasionalnya selalu memerlukan barang-barang yang pengadaannya harus dibeli dari pihak lain (pemasok) dan itu semua dilaksanakan untuk berjalannya kegiatan normal perusahaan.

Untuk melaksanakan sistem akuntansi pembelian yang baik, maka diperlukan adanya pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi penerimaan dan pembelian pada perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Maka lajunya proses pembelian akan ditangani secara baik.

Secara singkat masalah pembelian merupakan elemen yang penting dan perlu mendapat penanganan serius oleh perusahaan. Mengingat pentingnya pembelian barang dagangan dalam hal ini yaitu stock bahan bakar minyak (BBM) serta pentingnya pengendalian intern yang berhubungan dengan sistem akuntansi pembelian bahan bakar minyak agar terhindar dari kesalahan dan penyelewengan, serta untuk menjaga asset

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DI SPBU WONOKOYO

Sistem Akuntansi pembelian bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang disimpan di dalam tanki pendam, seperti :Premium, Premium Pertamax, dan Solar.

1. Bahan Bakar Minyak Premium Yaitu: Bahan Bakar Minyak yang digunakan untuk kendaraan bermesin bensin baik itu mobil maupun sepeda motor.

(14)

2. Bahan Bakar Minyak Pertamax , Pertalite yaitu: Bahan Bakar Minyak yang mempunyai sistem pembakaran lebih sempurna jika dibandingkan dari bahan bakar minyak premium biasa, sehingga dapat membuat mesin kendaraan lebih bertenaga dan awet.

3. Bahan Bakar Minyak Solar yaitu: Bahan Bakar Minyak yang digunakan untuk kendaraan bermesin tenaga diesel, biasanya yang menggunakan bahan bakar ini mobil berat.

Bagian-Bagian Yang Terkait Dalam Alur Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Pada SPBU WONOKOYO

1. Bagian Persediaan Bahan Bakar Minyak (Supervisor)

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi persediaan bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian kembali apabila persediaan telah mencapai titik minimum persediaan yang harus diadakan kembali untuk menjalankan kegiatan normal SPBU yaitu pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) kepada konsumen. Dalam hal ini dilakukan oleh supervisor SPBU.

2. Bagian Administrasi / Kasir / Akuntansi, Bagian ini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai jenis, kuantitas, harga bahan bakar minyak, menentukan pemasok yang dipilih dalam penggadaan bahan dan menggeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. 3.Bagian Bendahara Bagian ini bertanggung jawab untuk pembiayaan purchase order

pembelian kepada pemasok melalui jasa transfer bank serta bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian kedalam registrasi kas keluar untuk menyelenggarakan arsip dokumen.

ALUR PEMBELIAN BAHAN BAKAR MINYAK PADA SPBU WONOKOYO 1. Proses Pada Saat Pemesanan dan Pembelian Bahan Bakar Minyak

A. Dimulai dari bagian persediaan membuat surat permohonan permintaan pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang disesuaikan dengan kebutuhan SPBU .

(15)

B. Surat permintaan pembelian tersebut dibuat 2 rangkap. Rangkap 1 untuk dikirim kepada Bagian Administrasi dan Rangkap 2 untuk arsip yang digunakan untuk perbandingan pada saat pendistribusian persediaan dari pemasok.

C. Bagian administrasi umum menerima surat permintaan pembelian dari bagian persediaan dan bagian umum membuat purchase order sebanyak 5 rangkap yaitu:

- Purchase order rangkap 1 diserahkan ke kepala SPBU

- Purchase order rangkap 1 dikirim ke kepala SPBU sebagai

sarana pemberitahuan bahwa perusahaan akan melakukan pembelian persediaan dan untuk dimintai persetujuan.

a. Purchase order rangkap 2 diserahkan ke manajer.

Purchase order rangkap 2 dikirim ke manajer agar segera melakukan perencanaan penebusan BBM dan menyusun planning kedatangan BBM.

b. Purchase order rangkap 3 diserahkan ke pemasok

Purchase order rangkap 3 dikirim kepada pemasok untuk permintaan pembelian bahan bakar minyak yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kemudian perusahaan menunggu keputusan dari pemasok serta pengiriman bahan bakar minyak dari pemasok ke SPBU akan dilakukan jika pembelian telah dilunasi terlebih dahulu melalui tranfer uang dengan menggunakan jasa bank yang telah ditunjuk sebagai tempat pembayaran. c. Purchase order rangkap 4 diserahkan ke bendahara

Purchase order rangkap 4 digunakan bendahara untuk mengetahui seberapa besar keuangan untuk pembelian persediaan yang akan dibayar SPBU kepada pemasok melalui pembayaran transfer bank.

d. Purchase order rangkap 5 untuk diarsipkan

Purchase order rangkap 5 diarsipkan bagian administrasi umum sebagai sarana bukti dan pertanggung jawaban kepada pimpinan atas transaksi yang telah dibuat.

2. Proses Pada Saat Distribusi Bahan Baku yang Dikirim Oleh Pemasok ke SPBU

A. Setelah proses pemesanan dan pembelian kepada pemasok. Kemudian SPBU Menerima bahan bakar minyak dari pemasok dengan disertai surat pengantar berupa:

(16)

- Rangkap 1 yaitu Delivery Note Customer - Rangkap 2 yaitu Delivery Note Invoice

B. Sebelum pihak pertamina melakukan bongkar muat Bahan Bakar Minyak dari mobil pertamina terlebaih dahulu

- Bagian persediaan menerima delivery note customer dan delivery note Invoice.

- Delivery customer digunakan untuk melakukan pemeriksaan antara rangkap 1 purchase order yang dibawa pihak pertamina/pemasok dengan surat permintaan pembelian yang diarsipkan bagian persediaan SPBU.

- setelah pemeriksaan dilakukan jumlah bahan bakar minyak yang diterima sesuai dengan pesanan kemudian melakukan pengecekan secara fisik terhadap jumlah minyak yang ada didalam mobil tanki PT. Pertamina dengan mengunakan stick ukur untuk mengetahui jumlah minyak apakah telah sesuai dengan (PO) yang dibawa sopir mobil PT. Pertamina

- kemudian (PO) ditandatanggani setelah disetujui pihak SPBU dan diarsipkan sedangkan Invoce dikirim kebendahara untuk melakukan pencatatan laporan keuangan serta pengarsipan nya.

FLOWCHART PEMBELIAN BBM PADA SPBU WONOKOYO

(17)

Mulai Membua t SPP 2 SPP 1 N 2 DN 1 Membanding kan DNdan SPP 2 DN 1 N 8 1 Setelah disetujui pihak SPBU barulah bongkar muat BBM Diotoris asi kepala SPBU Keterangan Istilah :

SPP : Surat Permintaan Pembelian PO : Purchase Order DN 1 : Delevery Note Customer SP : Slip Penyetoran DN 2 : Delevery Note Invoice BBM : Bahan Bakar Minyak Keterangan Flowchart :

: Simbol dokumen : Simbol terminal, “Permulaan/akhir

suatu program”. : Simbol connector, “Sambungan dari proses ke proses lainnya

: Simbol arus, “ jalan nya arus dalam halaman yang sama”. Suatu proses : Off page connector, “Penghubung

pada halaman berbeda”.

: Simbol manual, “Suatu tindakan : Arsip, penyimpanan dokumen (proses) yang tidak dilakukan : Kegiatan manual, membandingkan

Komputer”. dan memeriksa jenis kegiatan.

: Keterangan komentar memperjelas

pesan yang disampaikan.

(18)

Manajer 2 PO 1 Diotorisasi spv SPBU PO 1 N Memberikan persetujuan dengan komunikasi via hp. SPP 1 Membuat purchase order 5 4 3 2 PO 1 2 N 1 3 5 4 Diotorisasi spv SPBU MANAJER SPBU

(19)

N DN 2 8 PO 4 Transfer pembayaran ke pemasokmelalui Rek. bank 2 SP 1 N 5 6 Diserahkan pada saat pemasok datang mengirim BBM 3 ALUR PENJUALAN BBM (BAHAN BAKAR MINYAK) PADA SPBU WONOKOYO MASANGAN

Bagian-Bagian Yang Terkait Dalam Alur Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Pada SPBU WONOKOYO

1. Bagian Operator :

- Pada awal shift :

1. Mengecek kondisi mesin bbm apakah dalam keadaan kondisi standard pemakaian.

(20)

PO 2 Memeriksa PO PO 2 N 3 Melakukan perencanaan penebusan BBM dan menyusun planning kedatangan BBM 2. Siap menerima pelanggan.

- Pada saat menerima pelanggan :

1. Menerima pelanggan sesuai dengan antrian, dengan ramah dan senyum, serta mengucapkan salam.

2. Menanyakan kepada pelanggan produk apakah yang akan dipilih sebagai bahan bakarnya, memberikan opsi pilihan yakni apakah premium, pertamax ataukah solar. 3. Menanyakan berapakah satuan liter atau satuan harga yang diinginkan.

4. Menunjukkan kepada pelanggan posisi layar hitung dalam keadaan “0” 5. Mengisi BBM sesuai dengan satuan hitung yang diinginkan pelanggan. 6. Menanyakan kepada pelanggan apakah ia meminta struk penjualan. 7. Apabila ya :

- Maka petugas mencetakkan struk penjualan kemudian diserahkan kepada pelanggan, setelah itu meminta pembayaran sesuai dengan satuan hitung yang telah dilayani.

Apabila tidak :

- Maka petugas langsung meminta pembayaran sesuai dengan satuan hitung yang telah dilayani.

8. Melayani pelanggan berikutnya dengan langkah 1 – 7. - Pada saat akhir shift :

1. Mencetak penjualan per shift.

2. Menghitung hasil penjualan dan mencocokkan dengan print out per shift.

3. Setelah itu laporan print out dan setoran uang disusun rapi kemudian disetorkan kepada kasir.

4. Serah terima setoran antara operator dengan kasir melalui buku setoran yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

2. Bagian Kasir:

- Pada saat menerima setoran operator :

1. Mengucapkan “Bismillahirrohmaanirrohiim”

2. Menerima laporan ganti shift operator beserta uang setoran.

3. Menghitung dan memeriksa nominal setoran apakah sudah sesuai dengan laporan ganti shift.

4. Menandatangani buku setoran sebagai tanda uang yang diterima telah sesuai dengan laporan ganti shift.

5. Melakukan prosedur yang sama dengan semua operator dari mulai langkah 1 – 4 - Pada saat melakukan pencatatan kedalam sistem billing penjualan :

1. Merekap seluruh setoran penjualan BBM kedalam buku rekap penerimaan penjualan.

(21)

2. Menghitung dan mencocokkan seluruh laporan ganti shift. apabila dalam laporan ganti shift masih terdapat kesalahan hitung atau transaksi, maka meminta operator untuk merevisi sampai laporan benar dan sesuai. Apabila keseluruhan laporan ganti shift sudah benar dan tidak ada kesalahan, maka kasir membuat laporan kas harian.

3. Membuat laporan kas harian :

- Menginput laporan penerimaan operator ke dalam sistem komputer (laporan kas harian)

- Menginput mutasi kas harian.

- Menyimpan laporan kas harian ke dalam data base computer.

- Mencetak laporan kas harian dan diserahkan ke bagian akuntansi untuk dicatat sebagai transaksi laporan keuangan.

- Mencetak laporan bukti kas masuk paada setiap setoran operator.

- Melekatkan / menggabungkan laporan kas masuk dengan bukti setor ganti shift dari operator.

- Mengurutkan sesuai tanggal laporan lkh dan laporan kas masuk. - Melaporkan laporan kas harian setiap hari kepada bagian akuntansi. - Pada saat membuat laporan penerimaan dan pengeluaran mingguan :

- Kasir membuat laporan pengeluaran dan penerimaan kas mingguan.

- Membuat bukti setor bank agar kas harian dapat disetorkan ke bank dan dimasukkan kedalam pencatatan bank masuk.

- Laporan yang telah dibuat, diserahkan kepada bagian akuntansi untuk diperiksa dan dicatat kedalam laporan keuangan.

3. Bagian Akuntansi :

Pada saat menerima laporan kas masuk :

1. Menerima satu bendel rekapitulasi laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kasir.

2. Mengecek satu per satru transaksi apakah sudah sesuai antara pencatatan dengan bukti transaksi.

3. Mengecek satu persatu pencatatan data base pada komputer apakah sudah sesuai dengan fisik laporan / berkas.

4. Mencentang satu persatu transaksi yang sudah diperiksa untuk diinput kedalam transaksi jurnal laporan keuangan.

5. Membuat laporan keuangan bulanan.

(22)

1. Menerima satu bendel rekapitulasi laporan penerimaan bank dan pengeluaran bank dari kasir.

2. Mengecek satu per satru transaksi apakah sudah sesuai antara pencatatan dengan bukti transaksi.

3. Mengecek satu persatu pencatatan data base pada komputer apakah sudah sesuai dengan fisik laporan / berkas.

4. Mencentang satu persatu transaksi yang sudah diperiksa untuk diinput kedalam transaksi jurnal laporan keuangan.

5. Membuat laporan keuangan bulanan

FLOWCHART PENJUALAN BBM PADA SPBU WONOKOYO Bagian operator :

Awal Shift :

start

Cek kondisi mesin BBM

Report kondisi mesin sesuai standard

(23)

Menerima pelanggan :

Opsi cetak struk

Pandom liter berjalan Mengisi BBM sesuai permintaan Menunjuk angka “0” pada monitor Menanyakan produk BBM yang dipilih Menerima pelanggan sesuai antrian start struk

(24)

cetak

tidak cetak

Laporan ganti shift :

customer Menerima pembayaran 1 Setor laporan 2 simpan Lap. Ganti shift

Mencetak laporan ganti shift

1

Menulis di buku setoran

(25)

kasir pada saat menerima setoran dan membuat laporan :

3

simpan

Membuat Lap. Penerimaan dan pengeluaran kas

Lap. Penerimaan dan pengeluaran kas

Lap. Mutasi kas

Lap. Ganti shift 2 Slip kas masuk Lap. Ganti shift Memeriksa laporan

(26)

ALUR PENCATATAN KEUANGAN SPBU WONOKOYO A. PROSES PENCATATAN BANK

Bagian Kasir

Pada saat membuat laporan bank :

6. Mengucapkan “Bismillahirrohmaanirrohiim”

7. Membuat slip bank masuk dengan nominal tertera sesuai dengan laporan kas harian.

8. Menginput laporan kas harian bank keluar sesuai nominal.

9. Menyiapkan uang setoran bank sesuai dengan nominal tertera pada slip setoran bank masuk.

10. Menulis slip setoran bank yang telah disediakan oleh bank yang bersangkutan. 11. Membuat laporan setoran bank yang terdiri dari :

- Bukti bank masuk, direkap bersama slip setoran bank yang sudah divalidasi. - Melaporkannya kepada bagian akuntansi.

Pada saat ke bank :

1. Berangkat menyetor ke bank.

2. Melakukan setoran ke bank sampai dengan divalidasi oleh pihak bank dan memastikan bahwa setoran tersebut telah diterima oleh pihak bank.

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Titik Sundari: Sistem Pembelian Bahan Operasional dan Persediaan pada PT.. Titik Sundari: Sistem Pembelian Bahan Operasional dan Persediaan pada PT.. Titik Sundari: Sistem

1.Fungsi gudang Dalam sistem akuntansi pengadaan (pembelian) bahan baku, fungsi gudang bertanggungjawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan

Pencatatan Barang Persediaan masuk sebagai barang pembelian dalam aplikasi persediaan.. Pencatatan Barang Persediaan Keluar sebagai barang keluar habis pakai dalam

Dalam sistem akuntansi pembelian,fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persedian yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang

Keterangan Data permintaan maksimum periode tertentu Titik tengah permintaan Data permintaan minimum periode tertentu Data persediaan maksimum periode tertentu Titik tengah

Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatatan persediaan. Fungsi pencatatan utang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi

Dalam sistem akuntansi aktiva tetap, fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan

Perusahaan hendaknya menentukan jumlah persediaan minimum, pembelian bahan baku yang paling ekonomis EOQ, Safety Stock, titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan maksimum supaya