• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III UPAYA PROMOTIVE DAN TRANSFORMATIVE MEASURES DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDIDIKAN ANAK PMI DI SABAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III UPAYA PROMOTIVE DAN TRANSFORMATIVE MEASURES DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDIDIKAN ANAK PMI DI SABAH"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

70

BAB III

UPAYA PROMOTIVE DAN TRANSFORMATIVE MEASURES DALAM

MENANGANI PERMASALAHAN PENDIDIKAN ANAK PMI DI SABAH

Pada Bab III, penulis menjelaskan upaya pemerintah Indonesia untuk mempromosikan konsep social protection oleh Wheeler dan Waite. Seperti yang tertulis pada Bab I tentang 4 Elemen social protection untuk mengulas upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani masalah pendidikan anak PMI di Sabah, yaitu promotive measures, protective measures, preventive measures, dan transformative measures. Selain itu, konsep tersebut dapat menjadi variabel tambahan dan diberikan indikator dari konsep yang digunakan sebelumnya, yaitu konsep peran negara. Dalam bab ini dua elemen promotive dan transformative, yang paling penting, dijelaskan dan dijabarkan di area dampaknya.

3.1 Upaya Promotive Measures.

Berdasarkan Promotive Measures, Upaya yang dilakukan pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial yaitu dalam bidang pendidikan dengan mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) serta mendirikan Community Learning Center (CLC) yang tersebar diseluruh wilayah-wilayah yang terdapat banyak PMI, selain itu untuk mendukung perkembangan pendidikan, Pemerintah Indonesia mengirimkan guru bina.

(2)

71

3.1.1 Pendirian Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK)

Sekolah Kinabalu Indonesia (SIKK) didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memberikan fasilitas pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah, Malaysia. Pembentukan SIKK merupakan hasil pertemuan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia pada 11 Januari 2008 antara Presiden Indonesia saat itu Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badawi di Kuala Lumpur.85 Pada awal beroperasinya, SIKK

tidak memiliki gedung sendiri untuk jangka waktu 6 (enam) tahun, dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014.86 SIKK menyewa ruko dengan alamat Alamesra di depan Universiti Malaya Sabah. Ada 10 ruangan yang tersedia, terdiri dari 8 ruang kelas, 1 ruang serba guna dan 1 ruang bersama untuk ruang guru, TU dan kepala sekolah.87 Tahap awal merupakan waktu yang cukup sulit karena pertumbuhan

jumlah siswa yang pesat dibandingkan dengan ruang belajar yang terbatas dan tenaga pengajar yang tersedia. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah perserta didik terus bertambah.

Wakil Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Suyanto, Ph.D hadir dalam peletakan batu pertama pada November 2011 sebagai tanda pembangunan gedung Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Gedung SIKK baru seluas 15.823 m2 dan dibangun lebih dari 10 juta RM. Dengan luas bangunan 4.783 m2, gedung ini memiliki beberapa fasilitas utama, antara lain ruang kelas untuk siswa

85 SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia. KualaLumpur. 2016. Hal. 21.

86 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar. 10 Tahun Menggali Mutiara di Bumi Sabah-Malaysia

(3)

72

SD dan SMP, lapangan futsal, ruang serbaguna, kantin, perpustakaan, dan rumah guru.88

Pada tahun 2013-2014 pembangunan kembali tahap kedua berupa pembangunan sayap gedung SMA. Hal ini dilakukan untuk melayani siswa yang telah sampai di tingkat SMA. Peresmian dilakukan pada 24 Desember 2014 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan.89 Peresmian gedung SMA SIKK dihadiri oleh Konjen RI Kota Kinabalu, Konjen RI Johor Bahru, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, KJRI Kuching dan pejabat dari Dinas Pendidikan Negara Sabah. Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa, menurut konstitusi, pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah dan janji negara untuk melindungi, mendidik, mensejahterakan, dan menjadi bagian dari dunia. Anies memberikan apresiasi kepada perwakilan Indonesia dari Kota Kinabalu yang telah menyelesaikan pembangunan SIKK SMA secara utuh.90

Merujuk Keputusan Mendiknas maka SIKK merupakan bagian dari Sekolah Indonesia Luar Negeri yang memberikan layanan pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Dengan adanya keputusan ini diharapkan SIKK akan menjadi pusat layanan pendidikan di Sabah. SIKK merupakan SILN terbesar dari 14 SILN di seluruh dunia baik dilihat dari fisik bangunan maupun dari jumlah peserta didiknya. Hal ini dikarenakan SIKK menjadi sekolah induk bagi ratusan

88 Ibid.

89 Feriawan Hidayat.2014. Mendikbud Resmikan Gedung SMA SIKK di Sabah .Diakses dalam

https://www.beritasatu.com/archive/234830/mendikbud-resmikan-gedung-sma-sikk-di-sabah pada (10/06/2021 14:45)

(4)

73

CLC yang tersebar di seluruh Sabah.91 Tanggung jawab dan beban berat ada pada manajemen SIKK karena selain harus membina CLC, guru-guru, SIKK juga harus bertanggung jawab atas kualitas pendidikan di Sabah. Selain menginisiasi kegiatan Paket A, SIKK juga menjadi sekolah induk bagi seluruh CLC SD dan SMP yang berada di Sabah Malaysia. CLC SD dan SMP menjadi kelas jauhnya SIKK. Hal ini sangat menguntungkan bagi anak- anak yang tidak bisa bersekolah di SIKK karena lokasi dan daya tamping SIKK yang terbatas. Anak-anak CLC memiliki status yang sama dengan peserta didik SIKK.

Salah satu misi utama SIKK selain memberikan layanan pendidikan bagi anak- anak WNI, SIKK juga menjadi duta budaya untuk mendukung soft diplomacy Perwakilan Indonesia di luar negeri. Sadar akan hal itu, SIKK sejak awal berdiri sudah membangun kekuatan dalam bidang seni dan budaya. Keterbatasan sumber daya manusia tidak menjadi halangan untuk mewujudkan visi dan misi SIKK terkait seni dan budaya yang sesuai dengan akar budaya Indonesia. Berbagai jenis tarian daerah, tarian nasional, tari kreasi baru, dan musik tradisional diperkenalkan kepada peserta didik SIKK, bahkan terbentuk beberapa tim tarian seperti untuk tari kreasi baru, tim tari saman, tim tari daerah. Sekarang ini, tari dan musik adalah dua aktifitas yang sangat diminati peserta didik di SIKK.92 Tampilan tari dan musik selalu menjadi pusat perhatian. Bahkan beberapa alumnus SIKK meneruskan sekolahnya di perguruan tinggi di Indonesia untuk mendalami seni dan tari. Ini menunjukkan kecintaan mereka terhadap seni dan budaya bangsa.

91 Opcit, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar. 10 Tahun Menggali Mutiara di Bumi Sabah-Malaysia

(5)

74

Gambar 3. 1 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Juara KS2O Tahun 2017 Sumber :

http://atdikbudkl.org/2017/09/10/sikk-buktikan-kemenangannya-di-ks2o-2017/

Selain itu, SIKK merupakan sekolah induk bagi CLC-CLC, berbeda dengan sekolah formal lainnya. SIKK harus mampu membekali peserta didik dengan life skill dan harus pula membina CLC/SMPT yang memiliki jumlah banyak. Meski jumlah sumber daya gurunya sangat terbatas, SIKK telah mampu mengembangkan berbagai keterampilan seperti menjahit, memasak, kerajinan tangan, potong rambut, pertukangan, sablon, menjahit, dan daur ulang. SIKK sebagai sekolah induk juga berfungsi sebagai pusat kegiatan dan pusat peningkatan kualitas layanan pendidikan. Kontrol SIKK tidak hanya pada masalah pembiayaan dan perencanaan kegiatan namun juga pada kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan-kegiatan besar seperti Apkres dan aneka lomba untuk peserta didik, pelatihan-pelatihan guru, seleksi beasiswa, kepramukaan, semua terkontrol di SIKK. Teknis pelaksanaan dilakukan bersama dengan tim di CLC-CLC.

(6)

75

Berdasarkan uraian tersebut (SIKK) dalam hal ini merupakan salah satu sekolah formal milik pemerintah Indonesia yang bertujuan memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang berdomisili di kawasan Kota Kinabalu negara bagian Sabah, Malaysia. Setiap sekolah formal di bawah pemerintahan Republik Indonesia wajib melakukan penguatan pendidikan karakter berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Berdasarkan Permendikbud No. 20 Tahun 2018, disebutkan bahwa penguatan pembentukan karakter atau PPK adalah proses penguatan karakter peserta didik di bawah tanggung jawab satuan pendidikan. Nilai-nilai Pancasila yang ingin ditekankan adalah religius, jujur, toleran, disiplin, pekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan. lingkungan. , kesejahteraan dan rencana yang bertanggung jawab untuk memulai CLC sebanyak mungkin.93

SIKK hanya dapat berfungsi untuk mendidik anak-anak PMI di dalam dan sekitar Kota Kinabalu. Artinya SIKK belum mampu melayani kepentingan layanan pendidikan anak PMI di seluruh Sabah. Ini juga membatasi akses mereka ke pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah terobosan sebagai solusi untuk memungkinkan akses pendidikan dan pemenuhan hak dasar mereka atas pendidikan, yaitu melalui pembentukan CLC. Bahkan, terobosan datang dengan rencana mendirikan CLC sebanyak-banyaknya di Sabah.94 Berikut merupakan data peserta didik SIKK dari tahun ke tahun :

93 Suwandi Permana, 2015, Memorandum Akhir Tugas (Periode September 2013- Agustus 2015). Sabah

(7)

76

Tabel 3. 1 Jumlah Peserta Didik SIKK

Kelas 2014/2015 2015/2016 2016/2017 2020/2021 SD Kelas I 77 74 77 69 Kelas II 67 66 57 65 Kelas III 61 66 65 69 Kelas IV 67 59 62 60 Kelas V 64 61 56 50 Kelas VI 62 58 56 48 SMP Kelas VII 76 74 76 - Kelas VIII 74 69 70 - Kelas IX 74 71 61 - SMA Kelas X 73 74 76 - Kelas XI 53 61 74 - Kelas XII - 53 62 - Jumlah 746 785 792

Diolah oleh penulis berdasarkan Laporan Akhir Tahun 2019 Divisi CLC-SIKK,Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Pada tahun ajaran 2020/2021 data peserta didik SMP SIKK belum diterbitkan secara luas.

3.1.2 Pembentukan Community Learning Center (CLC)

Community Learning Center (CLC) merupakan pusat pembelajaran komuniti atau institusi pendidikan yang menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak PMI yang berada di ladang di negeri Sabah-Sarawak, Malaysia. CLC atau Community Learning Center adalah lembaga pendidikan yang didirikan atas untuk masyarakat sekitar, khususnya perusahaan perkebunan kelapa sawit dan masyarakat lokal di Sabah-Sarawak, serta didukung dan digalakkan oleh pemerintah Indonesia. CLC memberikan akses kepada anak usia sekolah yang tidak bersekolah, anak yang belum bersekolah, anak buta huruf, dan anak berkebutuhan

(8)

77

pendidikan yang tidak memiliki akses pendidikan formal yang dibangun menjadi kewarganegaraan Indonesia.95

Penyebaran dan jumlah WNI di Sabah yang cukup kompleks tidak memungkinkan sekolah-sekolah resmi SIKK melayani mereka. Untuk dapat menawarkan layanan pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang tersebar di Sabah-Malaysia, perlu diinisiasi pembelajaran jarak jauh SIKK. Tujuannya untuk mendekatkan penawaran pendidikan dengan tempat tinggal anak-anak warga negara Indonesia. Sebelum pelaksanaan CLC, penawaran pendidikan berjalan sesuai situasi dan kondisi. Nama lembaga terus berubah sesuai dengan tren saat ini seperti:

1. Untuk periode 2008–2010, layanan pendidikan di luar SIKK diberi nama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (CLCM), disesuaikan dengan lembaga yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan Nasional yaitu Direktorat Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI).

2. Periode CLCM 2010–2011 berubah nama menjadi Learning Center. Hal ini sejalan dengan penawaran pendidikan yang dibuat oleh Humana Learning Center. Dikhawatirkan CLCM akan mengajukan pertanyaan kepada pemerintah Malaysia karena saat itu sistem pendidikan yang diakui pemerintah Malaysia untuk anak-anak asing adalah PB Humana dan SIKK.

95 Caraka KBRI Kuala Lumpur. “Refleksi Layanan Pendidikan Anak Indonesia di Malaysia.” Tersedia di kbrikualalumpur.org/w/wp-content/uploads/.../CARAKA-FEBRUARI-for-print.pdf diunduh pada 25 Mei 2020.

(9)

78

Dalam tiga tahun, sekolah-sekolah yang didukung oleh SIKK telah berkembang di berbagai wilayah negara bagian Sabah-Malaysia. Meski belum mendapat persetujuan resmi dari pemerintah Malaysia, layanan pendidikan dapat terus berjalan dari waktu ke waktu dengan berbagai kontak ke pihak terkait.

Isu pendidikan anak-anak WNI di Sabah-Malaysia terus digulirkan bukan hanya oleh pendidik dan Kementerian Pendidikan Nasional, bahkan sudah menjadi isu lintas sektoral bahkan menjadi isu nasional. Hal ini terbukti dengan dimasukannya isu pendidikan anak-anak WNI pada salah satu agenda pembicaraan antara Presiden Republik Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia sejak Joint Working Group (JWG) tahun 2006. Melalui perjalanan yang cukup panjang dan usaha diplomasi tingkat tinggi, maka terhitung mulai tanggal 25 November 2011 layanan pendidikan untuk anak-anak WNI di perkebunan sawit Sabah-Malaysia resmi dikeluarkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia dengan nama Pusat Komuniti Belajar atau Community Learning Center (CLC).

CLC yang tersebar di seluruh Sabah berafiliasi dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Sebagai sekolah induk di Sabah, SIKK mendukung CLC SD dan SMP di Sabah dalam bentuk bantuan belajar dan dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak PMI.96 Mahasiswa yang belajar di CLC hingga lulus akan mendapatkan ijazah yang sama dengan mahasiswa yang belajar di SIKK, yaitu ijazah yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. Sertifikat tersebut diperoleh melalui Program Pendidikan Kesetaraan dengan Kejar Paket A, B dan C. Program yang diselenggarakan oleh KJRI Kota Kinabalu ini

(10)

79

dikomunikasikan dengan SIKK.97 Pada tahun 2016, pembinaan SIKK dan CLC dilakukan terkait dengan beberapa direktorat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga dan termasuk Direktorat Pembinaan Layanan Khusus (PKLK). Selain perubahan, pola anggaran juga mengalami perubahan, dimana sebelumnya beralih dari bantuan sosial (Bansos) menjadi bantuan negara (Bapem).98 CLC

adalah satu-satunya layanan pendidikan yang dapat diakses oleh anak-anak PMI ketika mereka tidak dapat mendaftar ke sekolah nasional di Malaysia karena biaya yang terbatas dan dokumen yang tidak lengkap.

CLC di Sabah memiliki 2 tingkatan yaitu SD dan SMP. CLC SMP CLC memiliki kebijakan administrasi khusus untuk memiliki Nomor Induk Sekolah Nasional (NPSN). Penerbitan NPSN untuk CLC merupakan pedoman oleh PKLK untuk memudahkan pendataan bagi CLC. Secara kelembagaan, CLC bukanlah sekolah sehingga memerlukan sekolah pusat sebagai orang tua, dalam hal ini Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Dalam pengelolaan CLC, kepemilikan NPSN digunakan sebagai dasar pembagian tugas tambahan dalam penyelenggaraan CLC, yang terdiri dari pengelola, pemegang kas dan operator Dapodik. Dalam perkembangannya, SMPT CLC yang menerima NPSN menjadi Pusat Kegiatan Belajar (TKB) yang memiliki beberapa TKB yang pengelolaan dan administrasinya diarahkan ke TKB Pusat.99 97 Ibid., Hal. 22. 98 Ibid., Hal. 23. 99 Ibid.

(11)

80

Di bawah ini adalah jumlah CLC yang sudah memiliki NPSN dari tahun 2015-2020 di wilayah kerja KJRI Kota Kinabalu.

Tabel 3. 2 Perkembangan Jumlah CLC Jenjang SMP Berdasarkan Kepemilikan NPS WILAYAH KERJA TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 KJRI Kota Kinabalu 26 26 26 27 27 45

Diolah oleh penulis dari Laporan Akhir Tahun 2019 Divisi CLC-SIKK,Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Sementara itu, CLC untuk Jenjang SD di kawasan Sabah, Malaysia, di bawah arahan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) juga mengikutsertakan CLC untuk tingkat sekolah dasar. SD CLC berada di bawah arahan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. Dalam penyelenggaraannya, BKPM SD tidak jauh berbeda dengan CLCM SMP yang berada di bawah Direktorat Pembinaan SMP. NPSN untuk CLC SD diterbitkan untuk memudahkan pendataan dan sebagai dasar untuk alokasi tugas lebih lanjut. Mengenai Tempat Kegiatan Belajar (TKB), beberapa SD CLC memiliki TKB karena sebagian besar TKB yang mengajukan NPSN telah disetujui. Berikut ini adalah perkembangan jumlah CLC di tingkat SD berdasarkan kepemilikan NPSN tahun 2015-2020 :100

Tabel 3. 3 Perkembangan Jumlah CLC Jenjang SD Berdasarkan Kepemilikan NPSN WILAYAH KERJA TAHUN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 KJRI KOTA KINABALU 52 58 65 67 68 115

Diolah oleh penulis Laporan Akhir Tahun 2019 Divisi CLC-SIKK,Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

100 Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.LAPORAN AKHIR TAHUN 2019 DIVISI CLC-SIKK.

(12)

81

Tempat Kegiatan Belajar (TKB) atau Community Learning Center (CLC) adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dalam perkembangannya, CLC lebih cenderung identik dengan kegiatan pembelajaran yang memiliki NPSN, sehingga dikenal dengan TKB Pusat. Sementara itu, TKB yang tidak memiliki NPSN tetap disebut TKB yang berada di bawah CLC atau TKB Pusat. Di bawah ini peneliti akan menjabarkan data jumlah TKB yang berdiri dari tahun 2016-2020:

Tabel 3. 4 Perkembangan Jumlah CLC Jenjang SD dan SMP Berdasarkan TKB di Tahun 2020 WILAYAH KERJA TAHUN 2016 2017 2018 2019 2020 KJRI Kota Kinabalu 84 91 153 154 313

Diolah Oleh Penulis Dari Laporan Akhir Tahun 2019 DIVISI CLC-SIKK,Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaan CLC, maka pembentukan cluster menjadi salah satu alternatif pengelolaan CLC. Pembentukan kelompok Pembentukan gugus CLC tdidasarkan pada pelaksanaan program-program Kelompok Kerja Guru (KKG) dan/atau Nasihat Guru Ahli (MGMP) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di CLC. Hal ini dinilai efektif mengatasi keterbatasan kompetensi lulusan dan juga didukung dengan pendekatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang masih berkembang. Berikut data pengelolaan pembentukan klaster CLC di bawah naungan KJRI Kota Kinabalu hingga tahun 2019 :101

(13)

82

Tabel 3. 5 Jumlah CLC Induk (ber-NPSN) Berdasarkan Pembagian Gugus CLC

Nama Gugus Wilayah Kerja CLC SD CLC SMP Jumlah Pantai Barat KJRI KOTA KINABALU 9 1 10 Pedalaman Beaufort 11 1 12 Keningau 9 2 11 Pedalaman Nabawan 5 1 6 Kundasang-Ranau 5 1 6 Sandakan 14 6 20 Kinabatangan 1 9 7 16 Kinabatangan 2 6 3 9

Kinabatangan 3 KJRI KK & KRI TAWAU

3* 5** 8

KET : *KRI TAWAU ** KJRI KK & KRI TAWAU

Sumber : LAPORAN AKHIR TAHUN 2019 DIVISI CLC-SIKKTim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Grafik 3. 1 Perkembangan Jumlah Peserta Didik CLC

Sumber : Laporan Akhir Tahun 2019 Divisi CLC-SIKK,Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

0 5000 10000 15000 2015 2016 2017 2018 2019 2020 7586 9002 9835 12330 12097 13749 3061 3692 4029 3800 4094 5017 SD SMP Column1

(14)

83

Diagram perkembangan Jumlah Peserta Didik CLC Peserta didik CLC jenjang SD dan SMP dibagi menjadi 3 wilayah kerja yaitu KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau wilayah Sabah dan KJRI Kuching di wilayah Sarawak. Selama 5 tahun terakhir, jumlah anak pekerja migran Indonesia yang menerima tunjangan pendidikan meningkat berkat dukungan Atase Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Perwakilan RI di Sabah dan Sarawak, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, koordinator penghubung CLC dan guru pengembangan dan tutor.

Setiap akhir tahun CLC akan melakukan evaluasi terhadap kinerjanya. Berikut merupakan apa-apa saja yang perlu di evaluasi pada akhir tahun :102

1. Optimalisasi Gugus

Pembentukan klaster CLC di Sabah didasarkan pada kebutuhan KKG dan MGMP. Dalam perkembangannya, klaster akan menjadi sarana peningkatan kualitas layanan pendidikan, antara lain berbagi pengelolaan CLC antar pendidik, melakukan kegiatan kesiswaan antar CLC, melaksanakan program pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk mengatasi keterbatasan kompetensi guru Mengatasi CLC, dan membantu dalam meninjau data CLC.

2. Perampingan NPSN per Gugus

Penerbitan NPSN bagi CLC membawa tanggung jawab tambahan bagi guru CLC yaitu pengelola-pemegang kas-dapodik-operator, yang akan mempengaruhi

(15)

84

kinerja guru dalam memenuhi tugas pokoknya sebagai pendidik. NPSN masih menjadi penentu kebijakan dalam pengelolaan anggaran CLC.

3. Pembukaan dan Penutupan CLC

Beberapa CLC tidak lagi berkoordinasi dengan SIKK dan oleh karena itu memerlukan tindak lanjut. Beberapa TKB yang membuka CLC memerlukan tata cara penyelesaian sesuai ketentuan.

4. Sinkronisasi pendataan

Data CLC yang dirilis tim data memiliki dua kepentingan utama, yaitu data pelaporan ke pemerintah Malaysia (JPNS-KPM Imigrasi) dan data pelaporan ke pemerintah Indonesia (perwakilan, Atdikbud, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).

5. SK Pengangkatan Guru Pamong

Untuk guru di bidang pelayanan publik, belum ada keputusan pengangkatan yang baku sesuai ketentuan yang berlaku.

3.1.3 Pengiriman Guru Bina

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), atau sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, telah mengirimkan tenaga pendidik ke Sabah, Malaysia sejak tahun 2006. Depdiknas mengirimkan 51 guru dan tahun 2007 kembali 58 guru. Anda bukan pegawai negeri sipil (PNS) dengan kontrak dua tahun.103 Pada tahun 2009 Depdiknas kembali mengirimkan guru ke Sabah, dua kali

103 Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.LAPORAN AKHIR TAHUN 2019 DIVISI CLC-SIKK.

(16)

85

lipat lebih banyak dari tahun 2007, yaitu 109 guru. Kontrak selama dua tahun dan tidak ada perpanjangan kontrak.

Proses penempatan guru berstatus PNS melibatkan pemerintah daerah. Namun, menghadapi persoalan dimana tidak semua pemerintah daerah memberikan izin untuk mengirim dan melayani guru-guru dari daerahnya ke luar negeri, karena hal ini berdampak pada berakhirnya masa kontrak dan kembalinya guru-guru yang menjabat ke daerah asalnya. Kemudian diikuti kebijakan yang berbeda, yaitu merekrut calon pendidik pada tahun 2009 dari entitas di bawah Kementerian Pendidikan seperti LPMP, PPPPTK, P2PNFI dan BPPNFI.104 Pada tahun 2011, Kemendiknas mengirimkan 150 guru lagi untuk menggantikan guru-guru yang keluar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan telah mendampingi staf pengajar siswa CLC Sabah-Sarawak sejak tahun 2006 hingga saat ini. Guru-guru ini lebih dikenal dengan sebutan Guru Bina yang artinya memiliki peran dalam memberikan pembinaan kepada guru-guru lokal atau lokal dan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Guru asal Indonesia ini dikirim oleh pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) yang mengikuti seleksi dan telah mendapatkan pelatihan/pembinaan sebelumnya. Beberapa guru yang mengajar di CLC di daerah Sabah adalah para pekerja migran Indonesia yang direkrut dan dibayar oleh perusahaan kelapa sawit yang disebut tutor.105 Para guru binaan diberi pengarahan

104 Ibid.

105 SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia. KualaLumpur. 2016. Hal. 17.

(17)

86

oleh Dirjen GTK sebelum berangkat dan mengajar di Sabah, sehingga dengan kondisi non urban di Sabah, mereka lebih siap baik secara profesional maupun mental untuk tugas-tugasnya sebagai pendidik dan semuanya termasuk. Kedatangan guru pengembangan dari Indonesia ini dinilai sangat membantu peran pejabat dalam proses belajar mengajar.

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan guru-guru Indonesia untuk mengajar anak-anak PMI di CLC di Sabah sejak tahun 2006. Pada tahap awal ini, pemerintah mengirimkan guru non-PNS untuk mengajar di beberapa pusat pembelajaran di Sabah seperti CLC dan SIKK. Para guru tersebut diberi tugas mengajar selama dua tahun dan terikat kontrak kerja. Pada tahun 2018, 320 guru menerima tugas mengajar di Sabah, Malaysia.106 Pada 2019, pemerintah Indonesia mengirim 84 guru pengembangan kembali ke Sabah. Jumlah guru bahasa Indonesia di Sabah jauh lebih banyak dibandingkan jumlah guru bahasa Indonesia di Sarawak. Keberadaan Tim Pengembang Guru sangat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar di CLC-CLC di Sabah. Di bawah ini Anda akan menemukan data jumlah guru pengembangan yang dikirim ke SIKK dan CLC di Sabah- Serawak :107

Tabel 3. 6 Data Pengiriman Guru Bina ke CLC

NO Tahap Tahun SIKK CLC Keterangan Jumlah guru yang masih bertugas 1 Fase 1 2006-2008 - 109 Non PNS – Humana 2 Fase 2 2009-2011 6 78 PNS LPMP-SIKK & CLC

106 Kurniasih Budi, “Pemerintah Kirim Guru ke Malaysia untuk Layani Anak TKI.” Tersedia di

https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/07/08100041/pemerintah-kirim-guru-ke-malaysiauntuk-layani-anak-tki diakses pada 11 Juni 2020.

(18)

87

NO Tahap Tahun SIKK CLC Keterangan Jumlah guru yang masih bertugas 3 Tahap 1 2011-2016 6 55 PNS di SIKK & non PNS di CLC dan humana 4 Tahap 2 2011-2016 5 38 5 Tahap 3 2012-2016 12 58 6 Tahap 4 2013-2017 4 60

7 Tahap 5 2014-2018 13 66 PNS dan Non PNS 8 Tahap 6 2015-2018 6 89 Dikmen dan

Dikdas

7 9 Tahap 7 2016-2019 14 99 Dikmen dan

Dikdas

17 10 Tahap 8 2017-2019 - 99 Sabah &

Sarawak

63 11 Tahap 9 2018-2020 - 88 Sabah &

Sarawak 99 12 Tahap 10 2019-2021 - 94 Sabah & Sarawak 94 Sumber : Laporan Akhir Tahun 2019 Divisi CLC-SIKK,Tim CLC & Koordinator

Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Sedangkan, Guru Pamong merupakan Tenaga Pendidik yang diangkat oleh Pihak Syarikat/Ladang atau Pengelola CLC berdasarkan rekomendasi dari Guru Bina. Keberadaan Guru Pamong semakin meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi peserta didik CLC. Peranan Guru Pamong semakin besar seiring dengan pembinaan yang telah dilakukan oleh Guru Bina dan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu melalui berbagai program peningkatan kompetensi serta perhatian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berikut adalah data jumlah guru pamong berdasar kewarganegaraannya :.

(19)

88

Tabel 3. 7 Data Jumlah Guru Pamong

Wilayah Kerja Kewarganegaraan Jumlah

Indonesia Malaysia Filiphina

KJRI Kota Kinabalu 192 60 1 253

Sumber : Laporan Akhir Tahun 2019 Divisi CLC-SIKK,Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Untuk meng-upgrade dan me-refresh pendidik baik guru bina maupun guru lokal/guru pamong, bimbingan teknis atau yang lazim disebut dengan Bimtek diselenggarakan hamper setiap tahun baik yang diselenggarakan oleh P2TK/ Direktorat Guru Pendidikan Dasar untuk guru bina dan guru pamong maupun yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMP khususnya untuk guru pamong.

108Dalam penyelenggaraannya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

bekerjasama dengan Perwakilan RI di Kota Kinabalu dan Tawau. Pada tahun 2015, di Hotel Promenade Tawau, P2TK Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan Bimtek untuk guru bina semua tahap. Bimtek diselenggarakan selama 3 hari dengan materi terkait Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Multiple Intellegence oleh Setyo Iswoyo, dan berbagi pengalaman dengan Abah Iwan. Para pendidik terlihat antusias ketika menerima materi dari semua narasumber.

Bimbingan teknis tidak hanya untuk guru-guru bina, namun juga untuk para guru pamong. Sampai tahun 2015, kegiatan tersebut menjadi agenda tahunan Direktorat Pembinaan SMP karena disadari betul bahwa para guru pamonglah

108 Tim CLC & Koordinator Pendidik Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.LAPORAN AKHIR TAHUN 2019 DIVISI CLC-SIKK.

(20)

89

nantinya yang akan terus meneruskan kelanjutan CLC ketika guru bina silih berganti datang. Untuk itu peningkatan kompetensi khususnya pembelajaran selalu menjadi prioritas. Sempat vakum pada tahun 2016, tahun 2017, Perwakilan RI Tawau didukung Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar menyelenggarakan lokakarya khusus untuk guru pamong yang diselenggarakan di Hotel Emas, Tawau dengan tujuan utama pelatihan bagaimana mengelola kelas dengan pembelajaran yang menyenangkan.109

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, Pemerintah Indonesia mengupayakan penanganan permasalahan pendidikan anak PMI di Sabah sesuai dengan 2 elemen yang dikemukakan oleh Wheler dan Waite dalam konsep Social Protection. Pada elemen Promotif, pemerintah berupaya dalam memberikan pelayanan sosial yaitu dalam bidang pendidikan. Pada elemen ini, upaya yang dilakukan pemerintah yaitu mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) serta membentuk Community Learning Center (CLC) dan didukung oleh TKB yang tersebar diseluruh wilayah-wilayah yang terdapat banyak PMI, selain itu untuk mendukung perkembangan pendidikan, Pemerintah Indonesia mengirimkan guru bina.

Upaya pemerintah Indonesia mendirikan SIKK dan membentuk CLC membuahkan hasil, dapat terlihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah siswa SIKK maupun CLC meningkat. Peningkatan jumlah siswa ini merupakan tanda akan keberhasilan dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini juga menandakan bahwa semakin berkembangnya CLC ke seluruh wilayah, maka angka anak PMI yang dapat mengenyam pendidikan secara layak semakin meningkat,

(21)

90

begitu pula sebaliknya semakin menipisnya jumlah anak PMI yang hak pendidikannya tidak terpenuhi. Selain itu, pengiriman guru bina sebagai pendamping guru pamong yang ada di Sabah juga memberikan kemajuan bagi kualitas pendidikan yang ada disana. Guru Bina yang berasal dari Indonesia berkesempatan untuk mengenalkan rasa nasionalisme lebih kepada anak didiknya yang dimana siswa-siswi tersebut belum pernah sama sekali berada di Indonesia.

Berikut penulis jabarkan upaya Promotive Measures dalam bentuk skema untuk kemudahan pemahaman penelitian.

Bagan 3. 1 Upaya Promotive Measures

Diolah oleh Peneliti CLC merupakan satu-satunya layanan pendidikan yang dapat diakses anak-anak PMI. PROMOTIVE MEASURES Pendirian Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Pengiriman Guru Bina Pembentukan Community Learning Center SIKK menjadi sekolah induk bagi

ratusan CLC yang tersebar di seluruh Sabah Guru Bina meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia

(22)

91

3.2 Upaya Transformative Measures

Berdasarkan Transformative Measures, Upaya yang dilakukan pemerintah yaitu membina Hubungan diplomatik dengan Pemerintah Malaysia dalam bidang ketenagakerjaan dan pendidikan telah dilakukan sejak tahun 1970-an yang meliputi tentang pertukaran pelajar, program beasiswa pendidikan, penelitian bersama dan pengaturan visa. Sementara itu, penyelenggaraan layanan pendidikan untuk anak-anak Indonesia di Malaysia diatur dalam Annual Consultation tahun 2004. Selain itu, diperkuat dengan adanya penandatangan nota kesepahaman antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Moh Najib Tun Abdul Razak pada Annual Consultation (Ancon) ke-12 di Kuching, Sarawak, 22 November 2017.

3.2.1 Kesepakatan Bilateral Pemerintah Indonesia dan Malaysia terhadap Pekerja Domestik Indonesia

Perkembangan dinamika kerja sama bilateral dan multilateral saat ini, politik luar negeri dan diplomasi Indonesia masih didasarkan pada pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif yang didasarkan secara eksklusif pada kepentingan nasional Indonesia. Pada tataran kerja sama bilateral, Indonesia terus mengembangkan hubungan luar negeri. Indonesia memiliki visi politik luar negeri sejuta kawan tanpa musuh dan all direction foreign policy.110 Kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia bersifat bilateral karena kerjasama ini hanya dilakukan oleh dua pihak atau dua negara. Perjanjian bilateral adalah kesepakatan antara dua negara atau dua pihak untuk mengembangkan suatu kebijakan.

110 “Diplomasi Indonesia 2010” sebagaimana dimuat dalam : https://www.kemlu.g o.id/Documents/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202010.pdf#search=sejarah%20bilateral%20I ndonesia%20malaysia, diakses pada tanggal 26 Juni 2021.

(23)

92

Perjanjian bilateral dibuat. Hal ini karena negara asing tidak memiliki hak untuk campur tangan dalam perjanjian tersebut.

Sesuai dengan amanat konstitusi yaitu Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan PMI. Sesuai dengan undang-undang, perjanjian bilateral tentang penempatan dan perlindungan PMI yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia pada intinya menekankan pada aspek perlindungan dan pengaturan mekanisme dan pengelolaan penempatan TKI ke negara penempatan. Kerja sama G-to-G antara Indonesia dan Malaysia merupakan kebijakan yang diterapkan kedua negara untuk melindungi PMI di negara tujuan penempatan.111 Perlindungan PMI diberikan melalui kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) Ketenagakerjaan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia. Perjanjian bilateral dimaksudkan untuk menjamin perlindungan PMI dari berbagai bentuk penyiksaan oleh pemberi kerja/majikannya. MoU tersebut menjadi dasar penempatan PMI ke Malaysia baik dari sektor formal maupun informal. MoU khusus untuk pekerja sektor formal disepakati pada tahun 2004 dan untuk pekerja rumah tangga (pekerja informal) pada tahun 2006, dan amandemen MoU 2006 ditandatangani pada tahun 2011.112

Diplomasi dengan mengadakan kesepakatan bilateral menghasilkan MoU 2016 sebagai upaya perlindungan PMI di Malaysia. Namun MoU ini dinilai gagal melindungi hak-hak pekerja domestik sehingga pemberlakuan moratorium pengiriman PMI ke Malaysia diberlakukan pada tahun 2009. Alasan pemberlakuan moratorium ini adalah pemerintah Indonesia tidak melihat keseriusan pemerintah

111 ”Diplomasi”, Loc.cit.

112 Dwi Wahyu Handayani, Agus Hadiawan, Aman Toto Dwijono, Dinamika Kerjasama Indonesia dan Malaysia tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja, Jurnal Sosiologi, Vol. 17, No. 1: 31-41, hal 35

(24)

93

Malaysia dalam menangani masalah PMI dan MoU belum mampu menjamin perlindungan bagi para pekerja domestik Indonesia. Sehingga pada 2011 pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menyepakati amandemen MoU 2006. MoU ini juga lah yang menjadi dasar pencabutan moratorium pengiriman PMI tersebut. Pemerintah menilai MoU 2011 sudah mempunyai pasal-pasal yang nantinya dapat melindungi hak-hak pekerja seperti pemberian hari libur dalam seminggu, upah, pemegangan paspor serta mekanisme pengawasan dari gabungan dua negara (Joint Task Force).113

Kebijakan luar negeri suatu negara merupakan perpanjangan dari kebijakan dalam negerinya. Sehingga kebijakan dalam negeri juga dapat digunakan sebagai instrumen untuk menganalisis kebijakan luar negeri. Dengan demikian, pencabutan moratorium pengiriman PMI ke Malaysia merupakan perubahan kebijakan dengan model perubahan program. Dalam membahas dinamika kerja sama ini, perlindungan hak-hak pekerja migran Indonesia adalah implementasi dan pencabutan moratorium penempatan PMI ke Malaysia.114

Pada Annual Consultation atau konsultasi tahunan ke-12 RI-Malaysia yang diselenggarakan di Kuching, Malaysia pada 22 November 2017, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohamad Najib membahas berbagai isu priroritas bagi kedua negara serta mendorong realisasi berbagai komitmen yang telah dihasilkan. Ada empat hal utama yang akan dibahas dalam pertemuan dengan PM Najib tersebut, yakni penguatan kerja sama ekonomi,

113 Rizka Meilinda, “Latar Belakang Pencabutan Moratorium Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke

Malaysia Tahun 2011”, sebagaimana dimuat dalam :

http://repository.unair.ac.id/68001/1/Fis.HI.76.17%20.%20Mei.l%20-%20JURNAL.pdf diakses pada tanggal 27 Juni 2021. Universitas Sumatera Utara

(25)

94

perlindungan WNI dan ketenagakerjaan, isu perbatasan serta isu pertahanan dan keamanan.

Pada point ke 19, 20 dan 21 tertulis komitmen kedua negara terkait PMI yang berbunyi Pada perekrutan, penempatan, dan perlindungan pekerja rumah tangga Indonesia di Malaysia, kedua Pemimpin mencatat bahwa para pejabat telah bertemu di Bandung, Indonesia pada 19 September 2017 untuk memperbarui perkembangan terbaru dan cara ke depan dalam kebijakan tenaga kerja Malaysia dan Indonesia. Dalam hal ini, kedua Pemimpin sepakat kepada pejabat gugus tugas untuk mempercepat pembahasan pembentukan perjanjian baru tentang perekrutan, penempatan, dan perlindungan pekerja migran Indonesia termasuk pekerja rumah tangga di Malaysia. Presiden Joko Widodo mengakui upaya yang dilakukan Pemerintah Malaysia untuk mengatasi persoalan pekerja migran Indonesia yang tidak berdokumen di Malaysia melalui pelaksanaan program Rehiring dan Deportasi Sukarela. Namun kedua pemimpin negara sepakat untuk memperkuat koordinasi yang erat antara pejabat terkait kedua negara dalam mengkaji dan melaksanakan program-program yang disebutkan di atas secra komprehensif untuk memastikan implementasi yang efektif dan perlindungan hak-hak pekerja migran Indonesiayang mengajukan program tersebut.Kedua Pemimpin menugaskan pejabat terkait untuk memulai diskusi untuk mengidentifikasi akar penyebab migran Indonesia yang tidak berdokumen di Malaysia dan menemukan cara dan sarana yang efektif untuk solusi terbaik dalam masalah ini.

Keberhasilan kerjasama anatar Indonesia dan Malaydia yang melahirkan point tentang perlindungan PMI ini sesuai dengan konsep peranan nasional pada peranan active Independent dimana Peranan Active Independent menunjukan upaya

(26)

95

aktif dari Negara untuk membangun hubungan dengan sebanyak mungkin Negara. Peran ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan keterlibatan dalam hubungan diplomatik dengan negara lain sebanyak mungkin. Peran ini juga menyatakan bahwa politik luar negeri suatu Negara hanya akan dilakukan untuk memenuhi kepentingan nasional negaranya sendiri.

3.2.2 Kerjasama Indonesia-Malaysia Dalam Bidang Pendidikan

Pemerintah Indonesia sadar bahwa pemberian layanan pendidikan Indonesia tidak cukup dengan hanya dilayani oleh PB Humana, maka melalui jalur diplomatik kepada pemerintah Malaysia, Pemerintah Indonesia berupaya mendirikan sekolah formal yang dapat menjadi pusat layanan pendidikan bagi anak-anak WNI yang sedang berada di Sabah baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Untuk mendirikan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, perjalanan yang cukup panjang dilalui yang melibatkan kedua pemerintahan. Serangkaian peristiwa penting yang menjadi landasan pendirian sekolah Indonesia Kota Kinabalu adalah sebagai berikut :

1. Hasil pertemuan bilateral antara Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhono dengan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Badewi di Kuala Lumpur pada tangal 11 Januari 2008.

2. Surat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor: 220/DL/VI/2008/01 tanggal 16 Juni 2008 tentang pendirian Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. 3. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 094/O/2008 tentang pendirian

(27)

96

4. Surat Kementerian Pelajaran Malaysia Nomor Ruj Kami: KP (BPS)5195/INT/11/A(14) tanggal 27 Mei 2008 tentang kelulusan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.115

Serangkaian peristiwa penting tersebut dapat dilihat bahwa hal ini sesuai dengan konsep peranan nasional khususnya pada peranan Regional-Subsystem Collaborator dimana upaya kerjasama dengan negara lain untuk membangun masyarakat yang lebih luas. Peran ini merupakan kewajiban lain untuk bekerja sama dengan negara lain untuk membangun masyarakat yang bersatu, bekerjasama, dan terintegrasi dengan entitas politik lainnya. Dimana terlihat bahwa kerjasama yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan Malaysia melahirkan hasil yang dapat mejadi awal dari penyelesaian permasalahan pendidikan anak PMI. Setelah mendapat izin dari pemerintah Indonesia dan Malaysia, maka terhitung mulai tanggal 1 Desember 2008, Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) mulai beroperasi. Jumlah siswa yang diterima saat itu adalah 274 siswa yang terdiri dari 8 rombel (Kelas I = 2 kelas, Kelas II = 2 kelas, Kelas II = 2 kelas, kelas IV = 1 kelas, dan kelas V = 1 kelas).116 SIKK hanya menerima 274 siswa dan 8 rombel karena mempertimbangkan SDM guru yang belum tersedia. Selama 3 (tiga) bulan, Kepala Sekolah, TU dan dibantu oleh beberapa Ustadz secara bersamaan memberikan layanan pendidikan kepada anak-anak Indonesia yang belajar di SIKK. Dalam rangka memberikan layanan yang optimal, maka pada bulan Februari 2009 Departemen Pendidikan Nasional mengirim kembali 6 guru dengan status

115 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar. 10 Tahun Menggali Mutiara di Bumi Sabah-Malaysia

(28)

97

Pegawai Negeri Sipil. Kedatangan 6 (enam) guru memperkuat kegiatan pembelajaran sehingga berjalan dengan lancar.

Pada Joint Statemen, Annual Consultations, 11 Januari 2008, antara Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Haji Ahmad Badawi, mengakui Malaysia memiliki Sekolah Indonesia Kota Kinabalu sebagai fasilitas pendidikan bagi anak-anak pekerja Indonesia yang mendukung pengajaran dan learning center di area perkebunan/ladang minyak. Untuk membuktikan kesungguhan kepada pemerintah Malaysia bahwa Indonesia benar-benar memperhatikan pendidikan warga negaranya, maka pada tanggal 22 Oktober 2010 Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Prof. DR. M. Nuh, meresmikan SMP Terbuka yang dikenal dengan nama Learning Center setingkat SMP. Saat itu Learning Center yang diresmikan terdiri dari 7 Learning Center (LC) yaitu: LC Kota Kinabalu, LC Keningau, LC Merotai (Tawau), LC Tomanggong (Kinabatangan), LC Ribu Bonus (Sandakan), LC Sabah Mas (Lahad Datu), LC Mostyn (Kunak). Tujuh LC inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya CLC SMP Terbuka di Sabah-Malaysia. Model pembelajaran di CLC ini bersifat fleksibel sebagai kelas jauhnya SIKK. Seluruh pendanaan untuk CLC bersumber dari Direktorat Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan Nasional.117

Isu pendidikan anak-anak WNI di Sabah-Malaysia terus digulirkan bukan hanya oleh pendidik dan Kementerian Pendidikan Nasional, bahkan sudah menjadi isu lintas sektoral bahkan menjadi isu nasional. Hal ini terbukti dengan dimasukannya isu pendidikan anak-anak wni pada salah satu agenda pembicaraan

(29)

98

antara Presiden Republik Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia sejak Joint Working Group (JWG) tahun 2006. Melalui perjalanan yang cukup panjang dan usaha diplomasi tingkat tinggi, maka terhitung mulai tanggal 25 November 2011 layanan pendidikan untuk anak-anak WNI di perkebunan sawit Sabah-Malaysia resmi dikeluarkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia dengan nama Pusat Komuniti Belajar atau Community Learning Center (CLC).

Sedangkan, Diplomasi pendirian SILN di Kota Kinabalu tidak lepas dari peran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur sehingga pada akhirnya Pemerintah Malaysia mengijinkan pendirian Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan pembukaan CLC-CLC di ladang-ladang sawit. Keberadaan CLC yang berada di ladang-ladang sawit tidak lepas dari peran para Manajer Ladang yang mengijinkan CLC dibuka di tempat tersebut. Surat dukungan ladang bagi pengurusan permit CLC sangat penting artinya menuju pada pendirian CLC yang tidak hanya diakui oleh Perwakilan RI setempat namun juga oleh Jabatan Pendidikan Negeri.118 Dukungan ladang yang tidak kalah penting adalah pada penyediaan sarana prasarana. Penyediaan tempat belajar dan sarana lain di ladang perlu diapresiasi. Dukungan Kementerian Luar Negeri juga diberikan pada proses perijinan penempatan guru di Sabah termasuk didalamnya pada penerbitan paspor, terutama paspor dinas bagi PNS.

Peran Perwakilan RI, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu, Konsulat Republik Indonesia Tawau, Dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia

(30)

99

Kuching atas SIKK dan CLC berdiri amat sangat penting. Dukungan nyata terlihat pada hal berikut ini :119

a. Perlindungan Warga Negara

Perlindungan warga negara termasuk didalamnya pada pemenuhan hak- hak pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang ada di daerah perkotaan.

b. Pembukaan CLC

Perwakilan Republik Indonesia baik di Kota Kinabalu, Tawau, maupun Kuching memiliki andil yang sangat besar terhadap penumbuhan CLC-CLC dan pengurusan permit SIKK maupun CLC. CLC hanya bisa didirikan dan didaftarkan ke JPNS atas nama Perwakilan RI.

c. Pembinaan dan pengawasan SIKK dan CLC

Perwakilan RI baik di Kota Kinabalu, Tawau, maupun Kuching menjadi orangtua bagi SIKK dan CLC. Oleh karena itu pembinaan kelembagaan dan pengembangan CLC termasuk didalamnya pengkoordinasian jaringan secara sinergis merupakan peran Perwakilan RI yang vital.

d. Penempatan dan Pembinaan Guru

Penempatan dan pemindahan guru merupakan hak Kepala Perwakilan RI dimana mereka berada. Dukungan layanan dokumen keimigrasian. Dukungan tersebut tidak hanya bagi guru-guru di setiap Perwakilan RI namun juga untuk para peserta didik baik dokumen keimigrasian seperti paspor maupun dokumen kependudukan seperti surat kenal lahir/ akte kelahiran.

119 SILN-CLC Malaysia Booklet. Layanan Pendidikan Bagi Anak-anak Indonesia Di Malaysia. KualaLumpur. 2016. Hal. 21.

(31)

100

Sedangkan Sebagai wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Malaysia, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur memberikan sumbangsih yang besar bagi layanan pendidikan. Peran Atdikbud dapat dijelaskan sebagai berikut :120

1. Pembinaan dan Penjaminan Mutu SIKK dan CLC.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur berperan penting pada pendirian SIKK dan CLC karena menjadi pihak yang menjembatani antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Kementerian Pendidikan Malaysia. Dalam perkembangannnya pasca SIKK dan CLC berdiri, dukungan atas perluasan akses dan peningkatan kualitas layanan dapat dilihat pada peran Atdikbud dalam pembiayaan Biaya Operasional SIKK, penyelenggaraan kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Indonesia Luar Negeri, dan penyelenggaraan Kompetisi Sains dan Seni (KS2) Siswa Sekolah Indonesia di Malaysia.

2. Fasilitator SILN.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan menjadi fasilitator untuk koordinasi stake holder dalam pengelolaan pendidikan baik di SIKK maupun di CLC. Fasilitasi tersebut meluputi pengelolaan dan pembinaan guru.

3. Komunikator dengan pihak Malaysia di Kuala Lumpur.

Melalui pintu Atdikbud, surat dukungan kedatangan guru-guru dari Kementerian Pendidikan Malaysia dapat diurus. Melalui pintu Atdikbud, pengurusan surat dukungan penerbitan pass pelajar dan visa guru juga dikelola.

120 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar. 10 Tahun Menggali Mutiara di Bumi Sabah-Malaysia

(32)

101

Melalui pintu Atdikbud, ketika ada permasalahan dengan Pihak Malaysia, sebagai contoh adanya larangan pengambilan pelajar non anak ekspatriat, komunikasi antara Atdikbud dengan Kementerian Pendidikan Malaysia dan Kemneterian Dalam Negeri Malaysia, dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.

Pada Annual consultation ke-12 yang diselenggarakan di Kuching, Malaysia pada 22 November 2017 pendidikan anak PMI juga dibahas pada point ke 23 yang berbunyi Presiden Joko Widodo mengapresiasi dukungan Pemerintah Malaysia terhadap pembentukan Community Learning Centre (CLCs) di Malaysia sebagai pemenuhan komitmen internasional Malaysia terhadap hak-hak anak. Namun, Indonesia terus mencari persetujuan Pemerintah Malaysia untuk pembentukan lebih banyak CLC termasuk yang berada di luar perkebunan. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia dan Malaysia hingga saat ini masih terus menerus melakukan upaya perluasan CLC agar pendidikan dapat diakses oleh seluruh anak PMI yang ada di Sabah. Point tentang pendidikan anak PMI ini sesuai dengan peranan active independent dan Regional-Subsystem Collaborator.

Pada elemen Transformative Measures juga dapat dilihat bahwa kerjasama Indonesia dengan Malaysia menghasilkan upaya-upaya untuk memenuhi pendidikan anak PMI dengan adanya kesepakatan antara kedua negara yang dapat memenuhi kepentingan nasional Indonesia. Upaya transformative measures ini sesuai dengan konsep peranan nasional, khususnya pada peranan Peran active independent ini berbeda dengan peran namun memiliki kesamaan dengan Peranan Regional Subsystem Collaborator mengacu pada upaya kerjasama dengan negara lain untuk membangun masyarakat yang lebih luas. Peran ini merupakan kewajiban

(33)

102

lain untuk bekerja sama dengan negara lain untuk membangun masyarakat yang bersatu, bekerjasama, dan terintegrasi dengan entitas politik lainnya. Sedangkan pada peran active independent menekankan bahwa pemerintah dalam pembuatan kebijakan luar negeri bersandar kepada kepentingan nasionalnya tanpa mempedulikan terhadap kepentingan negara lain.121 Selain kedua peran diatas,

peran Protectee juga mendorong kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia yang akan menghasilkan komiten kedua negara untuk bertanggungjawab dalam mengatasi masalah pendidikan anak PMI karena Peran Protectee mengacu pada pemerintah yang meminta tanggung jawab negara lain untuk melindungi negara mereka.

(34)

103

Berikut penulis jabarkan upaya Transformative Measures dalam bentuk skema untuk kemudahan pemahaman penelitian.

Bagan 3. 2 Upaya Transformative Measures

Diolah oleh Penulis Annual Consultations tanggal 11 Januari 2009 Transformative Measures Kerjasama Bilateral Pemerintah Indonesia dan Malaysia Kesepakatan tentang Pendidikan Anak Pekerja Migran Indonesia Kesepakatan tentang Pekerja Migran Indonesia Amandemen MoU 2006

Surat Kementerian Pelajaran Malaysia Nomor Ruj Kami: KP (BPS)5195/INT/11/A(14)

Perizinan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu

Gambar

Gambar 3. 1 Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Juara KS2O Tahun 2017  Sumber :
Tabel 3. 1 Jumlah Peserta Didik SIKK
Tabel 3. 2 Perkembangan Jumlah CLC Jenjang SMP Berdasarkan  Kepemilikan NPS  WILAYAH  KERJA  TAHUN 2015 2016 2017  2018  2019  2020  KJRI Kota  Kinabalu  26  26  26  27  27  45
Tabel 3. 4 Perkembangan Jumlah CLC Jenjang SD dan SMP Berdasarkan  TKB di Tahun 2020  WILAYAH  KERJA  TAHUN  2016  2017  2018  2019  2020  KJRI Kota  Kinabalu  84  91  153  154  313
+4

Referensi

Dokumen terkait