IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
BUAH-BUAHAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN INTEGRASI
PERTANIAN DAN PARIWISATA DI BALI
Rai, I N*., G. Wijana*, I P. Sudana**, I W. Wiraatmaja*, dan C. G. A Semarajaya*
*) Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Denpasar, Bali **) Program Studi Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Denpasar, Bali
Alamat Korespondensi/E-mail:inrai_fpunud@yahoo.com
Abstrak
Pesatnya perkembangan pariwisata di Bali memunculkan masalah baru yaitu semakin terdesaknya sektor pertanian. Untuk menghindari semakin tidak seimbangnya perkembangan pariwisata dan pertanian dikembangkanlah model pembangunan pertanian terintegrasi dengan pariwisata. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi dan telaah pemanfaatan sumber daya genetik buah-buahan lokal untuk meningkatkan integrasi pertanian dan pariwisata di Bali. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2015 diseluruh kabupaten/kota di Bali, menggunakan metode eksplorasi dan survey untuk mengidentifikasi jenis-jenis sumberdaya genetik buah-buahan lokal, lokasi persebarannya, dan penggunaannya untuk kegiatan pariwisata. Batasan/definisi buah lokal dalam penelitian ini adalah sesuai dengan bunyi Pasal 1 Ayat 6 Perda Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Buah Lokal, bahwa buah lokal adalah semua jenis buah-buahan yang dikembangkan, dibudidayakan, dan tumbuh di Bali. Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi lebih dari 40 jenis dan 150 sub-jenis buah-buahan lokal, baik yang dibudidayakan secara komersial maupun yang tidak/belum dibudidayakan dan buah-buahan langka. Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Bali seperti jeruk Bali, salak, pisang, wani, mangga, manggis, durian, jambu biji, dan nangka, tetapi banyak pula yang hanya dibudidayakan atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu seperti strowberi, kawista, jeruk Kintamani, anggur, leci, dan badung. Ketersediaan produksi buah-buahan lokal tersebut umumnya masih bersifat musiman, dengan musim panen dominan dari bulan Desember sampai Maret, kecuali buah-buahan tertentu seperti strowberi, jambu biji, pisang, papaya, dan nangka, baik karena sifat tanamannya sendiri yang berbuah tidak mengenal musim maupun karena telah diterapkannya teknologi produksi di luar musim. Produksi buah-buahan lokal Bali dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor, perdagangan antar pulau, konsumsi lokal, memenuhi keperluan ritual adat dan budaya dan pasar pariwisata. Pemanfaatan untuk kegiatan pariwisata masih relatif kecil, yaitu dalam bentuk: (1) hasil buah untuk konsumsi segar (fresh
fruit) seperti salak, wani, pisang, mangga, jeruk, dan manggis; (2) hasil buah untuk bahan
juice (markisa, mangga, melon, strowberi, wani); (3) hasil buah untuk bahan wine (salak, anggur), (4) bagian buah, daun, atau bagian lainnya untuk massage/Spa (jeruk lemon, nenas, alpokat, papaya, strowberi, belimbing wuluh); dan (5) kebun buah-buahan untuk agrowisata (strowberi, salak, jeruk, dan manggis). Berdasarkan hasil penelitian ini perlu ada upaya nyata meningkatkan pemanfaatan buah-buahan lokal untuk kegiatan pariwisata agar kesejahteraan masyarakat petani di Bali semakin meningkat.
ii
IDENTIFICATION AND USAGE OF GENETIC RESOURCES OF
LOCAL FRUITS TO IMPROVE AGRICULTURAL AND TOURISM
INTEGRATION IN BALI
Rai, I N*., G. Wijana*, I P. Sudana**, I W. Wiraatmaja*, and C. G. A Semarajaya* Agroecotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, Udayana University, Denpasar, Bali
Travel Industry Study Program, Faculty of Tourism, Udayana University, Denpasar, Bali
Abstract
The rapid growth of tourism in Bali raises new issues i.e. the decline of the agricultural sector. To avoid further unbalance the development of tourism and agriculture is by developing integration of agricultural and tourism model. The objective of this study was to identification and usage of genetic resources of local fruits to improve agricultural and tourism integration in Bali. The research was conducted from January to June 2015 throughout regency in Bali, using exploration and surveys method to identify the types of genetic resources of local fruits, locations spreading, and its use for tourism activities. Definition of local fruit in this study was in accordance of Article 1 Paragraph 6 Bali Provincial Regulation No. 3 of 2013 regarding the Protection of Local Fruits, that the local fruit is all kinds of fruits developed, cultivated and grown in Bali. The results showed that can be identified more than 40 species and 150 sub-types of local fruits; either commercially cultivated or not cultivated and rare fruits. Location growth of those fruits mostly scattered in almost all of regencies in Bali such as pamelo, snake fruit, banana, wani, mango, mangosteen, durian, guava, and jackfruit, but many of them was cultivated or grow at a specific location such as strawberry, kawista, orange of Kintamani, grape, lychee, and badung. Availability of the fruits were generally still seasonally, the harvest season dominant from December to March, except for certain fruits such as strawberry, guava, banana, papaya, and jackfruit available all year. Local fruits were for commodity exports, local consumption, material for traditional rituals and culture and for tourism market. Utilization of local fruit for tourism was still low, namely for fresh fruit consumption (snake fruit, wani, banana, mango, orange and mangosteen), for juice (passion fruit, mango, melon, strawberry, wani); raw material for wine (snake fruit, grape), raw material for massage/Spa (lemon, pineapple, avocado, papaya, strawberry, star fruit), and for agrotourism object (strawberry, snake fruit, orange and mangosteen). Based on the results of this study suggested there are efforts to increase the utilization of local fruits for tourism activities so that the welfare of the farming community in Bali is increasing.
IDENTIFIKASI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK
BUAH-BUAHAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN INTEGRASI
PERTANIAN DAN PARIWISATA DI BALI
Oleh:
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S.
Dr. Ir. I Gede Wijana, M.S.
Ir. I Wayan Wiraatmaja, M.P.
Ir. C. G. A. Semarajaya, M.S.
Pesatnya
perkembangan
pariwisata
di
Bali
memunculkan masalah baru
semakin terdesaknya
sektor pertanian.
Perlu dikembangkan model pembangunan pertanian
PENDAHULUAN
Perlu dikembangkan model pembangunan pertanian
terintegrasi dengan pariwisata
menghindari semakin
tidak seimbangnya perkembangan
pariwisata dan
pertanian.
Tujuan penelitian
: mengidentifikasi dan
menelaah
Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai
Agustus 2015
diseluruh kabupaten/kota di Bali.
Metode eksplorasi, survey dan identifikasi
jenis-jenis sumberdaya genetik buah-buahan lokal, lokasi
persebarannya, dan penggunaannya.
BAHAN DAN METODE
persebarannya, dan penggunaannya.
Batasan/definisi buah lokal
sesuai Pasal 1 Ayat 6
Perda Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2013
tentang
Perlindungan Buah Lokal
buah lokal adalah semua
Teridentifikasi sejumlah 41 jenis buah lokal dan 150 sub-jenis
,
baik yang dibudidayakan secara komersial maupun yang tidak/belum
dibudidayakan/liar dan buah-buahan langka.
Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruh
kabupaten/kota di Bali
seperti jeruk Bali, salak, pisang, wani,
HASIL DAN PEMBAHASAN
kabupaten/kota di Bali
seperti jeruk Bali, salak, pisang, wani,
mangga, manggis, durian, jambu biji, dan nangka, tetapi banyak pula
yang hanya dibudidayakan atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu
seperti strowberi, kawista, jeruk Kintamani, anggur, leci, dan badung.
Ketersediaan buah-buahan lokal umumnya bersifat musiman
,
Pemanfaatan buah-buahan lokal Bali
: konsumsi lokal,
perdagangan antar pulau, ekspor, memenuhi keperluan ritual
adat dan budaya dan pasar pariwisata.
Pemanfaatan untuk kegiatan pariwisata masih relatif kecil,
yaitu dalam bentuk
: (1) hasil buah untuk konsumsi segar
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu dalam bentuk
: (1) hasil buah untuk konsumsi segar
(fresh fruit) seperti salak, wani, pisang, mangga, jeruk, dan
manggis; (2) hasil buah untuk bahan juice (markisa, mangga,
melon, strowberi, wani); (3) hasil buah untuk bahan wine (salak,
anggur), (4) bagian buah, daun, atau bagian lainnya untuk
Jenis-jenis Sumberdaya Genetik buah-buahan lokal Bali yang
ditemukan dan pemanfaatannya
No.
Nama Buah
Jumlah Sub
Jenis
Pemanfaatan*
Keterangan**
A
B
C
D
E
F
G
H
1
Anggur
(vitis vinivera L)
2
√
√
√
√
√
2
Avokad/Apokat
(Persea Americana mill)
3
√
√
√
√
3
Belimbing
(Averrhoa carambola L)
2
√
√
√
√
4
Bidara/Bekul
(Zyzyphus jujuba)
2
√
√
√
5
Buni/Boni
(Antidesma bunius)
2
√
√
√
6
Ceremai/Cereme
(Phyllantus acidus (L) Skeels)
1
√
√
√
7
Delima/Dlemo
(Punica granatum L.)
3
√
√
√
8
Dewandaru/Buah Dewa
(Eugenia uniflora L.)
1
√
√
√
8
Dewandaru/Buah Dewa
(Eugenia uniflora L.)
1
√
√
√
9
Duku/Ceroring
(Lancium domesticum Corr)
2
√
√
√
√
√
10 Durian/Duren (Durio zibhetinus Murr)
4
√
√
√
√
√
11 Gowok/Kaliasem (Syzygium polycephalum Mig.)
1
√
√
√
12 Jamblang/Juwet (Eugenia cumini merr)
2
√
√
√
√
13 Jambu Air/Nyamber (Syzygium aqueum Merr)
2
√
√
√
√
14 Jambu Biji/Sotong (Psidium guajava L.)
9
√
√
√
√
15 Jambu Bol/Nyambu rata (Syzygium malaccensis L.)
2
√
√
16 Jeruk/Juuk (Citrus sp)
7
√
√
√
√
√
17 Jeruk Besar/Jeruti (Citrus grandis (L) Osbeck)
3
√
√
√
√
√
18 Kawista/Kwista (Feronia acidissima (L)
2
√
√
√
√
19 Kecapi/Sentul (Sandoricum koetjape Merr)
1
√
√
√
√
20 Kedondong (Spondias pinnata)
2
√
√
No.
Nama Buah
Jumlah Sub
Jenis
Pemanfaatan*
Keterangan**
A
B
C
D
E
F
G
H
22 Lechi/Lici (Litchi chinensis Sonn)
1
√
√
√
√
23 Mangga/Poh (Mangifera sp)
9
√
√
√
√
√
√*
24 Manggis (Garcinia mangostana L)
1
√
√
√
√
√
√
25 Markisa (Passiflora edulis)
3
√
√
√
√*
26 Melon (Cucumis melo)
3
√
√
√
27 Menteng/Kepundung (Baccaurea recemosa)
1
√
√
√
√
28 Mundu/Badung (Garcinia dulcis (Roxb) kurz)
1
√
√
√
√
29 Nangka/Nangke (Artocarpus heterophyllus Lamk.)
2
√
√
√
√
30 Nenas/Manas (Ananas commosus (L) Merr)
2
√
√
√
√
31 Pepaya/Gedang (Carica papaya L)
5
√
√
√
√
31 Pepaya/Gedang (Carica papaya L)
32 Pisang/Biu (Musa sp)
23
√
√
√
√
√*
33 Rambutan (Nephelium lappacceum L)
5
√
√
√
√
34 Salak (Salaca edulis Reinw)
7
√
√
√
√
√
√
√*
35 Sawo/Sabo (Manilkara achras Mill.)
3
√
√
√
√
36 Semangka/Semangke (Citrullus lanatus Thunb.)
2
√
√
√
37 Sirsak/Srikaya Jawa (Annoma muricata L)
1
√
√
√
38 Srikaya/Silik (Annona squamosa)
2
√
√
√
39 Stroberi (Fragaria sp)
1
√
√
√
40 Terong Belanda/Tuung Belada (Solanum betaceum)
1
√
√
41 Wani (Mangifera caesia Jack)
22
√
√
√
√
√
√
Komoditas buah unggulan di masing-masing Kabupaten di Bali
Nama Buah
Jembrana
Tabanan
Badung
Gianyar
Klungkung
Bangli
Karangasem
Buleleng
Alpukat
0,03
0,73
2,11
**2,66
**2,81
**0,60
0,81
1,80
**Mangga
0,90
0,38
0,50
0,64
2,73
**0,08
1,35
**3,23
**Rambutan
0,59
1,80
**0,27
1,12
**0,87
0,04
0,23
4,66
**Nangka
0,09
0,68
4,69
**0,71
0,63
0,44
2,15
**0,55
Jeruk
0,03
0,06
0,67
1,39
**0,05
1,71
**0,01
0,16
Durian
0,21
7,29
**3,04
2,29
**1,95
**0,22
0,76
1,49
**Jambu Biji
0,25
0,96
1,69
**4,88
**4,85
**0,36
5,02
**0,55
Semangka
7,09
**2,24
**2,79
**1,57
**0,08
0,00
0,02
0,16
Melon
6,53
**0,00
0,16
3,58
**0,00
0,00
0,24
0,74
Sawo
0,54
2,34
**0,63
0,70
3,64
**0,04
2,60
**1,42
**Pepaya
0,38
1,62
**1,07
**2,88
**2,82
**0,72
1,43
**0,77
Pisang
1,73
**1,41
**0,77
0,79
1,40
**1,30
**0,50
0,82
Nenas
2,81
**0,96
0,95
0,80
3,31
**0,74
1,80
**0,13
Salak
0,01
0,29
0,03
0,06
0,07
0,22
5,97
**0,05
Anggur
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
6,06
**Kalender musim panen buah di Provinsi Bal
i
Jenis Tanaman Bulan panen/ketersediaan buah
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Juli Ags Sep Okt Nop Des
Alpukat * *** *** *** *** * * * * * * * Anggur *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** Belimbing *** *** *** *** *** *** *** *** * * * * Duku *** *** *** *** * *
Durian *** *** *** * * * * *** ***
Jambu air *** *** *** *** * * * *** *** *** *** ***
Jambu biji *** *** *** *** *** *** * * * *** *** ***
Papaya *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***
Pisang *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***
Nenas *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***
Nangka * * *** *** *** *** *** *** *** *** * *
Nangka * * *** *** *** *** *** *** *** *** * *
Jeruk *** *** *** * * * *** *** *** * * *
Jeruk Bali *** *** *** * * * * * * *** *** ***
Leci *** *** *** * *
Mangga *** *** *** * * * * *** *** *** *** ***
Manggis *** *** *** * * *
Markisa *** *** *** * * * * * * * *** ***
Rambutan *** *** *** * * * * ***
Salak *** *** *** * * * * * * * *** ***
Semangka *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***
Srikaya *** *** *** * * *
Stroberi *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** *** Sawo *** *** *** *** * * * *** *** *** *** ***
Wani *** *** *** * *
Teridentifikasi sejumlah 41 jenis dan 150 sub-jenis SDG
Buah-Buahan Lokal di bali
Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruh
kabupaten/kota di Bali, tetapi banyak pula yang hanya dibudidayakan
atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu.
KESIMPULAN
atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu.
Ketersediaan buah-buahan lokal umumnya bersifat musiman,
dengan musim panen dominan dari bulan Desember sampai Maret.
Pemanfaatan buah-buahan lokal Bali: konsumsi lokal, perdagangan
antar pulau, ekspor, memenuhi keperluan ritual adat dan budaya dan
pasar pariwisata.
Perlu ada upaya nyata meningkatkan pemanfaatan
buah-buahan lokal untuk kegiatan pariwisata agar
kesejahteraan masyarakat petani di Bali semakin
meningkat.
SARAN